Anda di halaman 1dari 3

PERAN KEBUDAYAAN SUNDA DALAM MEMBANGUN DAN MEMPERKUAT KARAKTER BANGSA

TUGAS BAHASA INDONESIA

Dosen : Muhammad Adji M.Hum

Oleh : Nama NPM Kelas : Derry Prasetyo : 2401100110063 : TMIP B

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

Tanggal Pelaksanaan: 2-3 November 2011 Tempat : Aula PSBJ Fakultas Sastra Unpad Kampus Unpad Jatinangor Jln. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Pusat Kajian Lintas Budaya Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Bekerjasama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Peran Kebudayaan Sunda dalam Mambangun dan Memperkuat Karakter Bangsa, dengan sub tema :

Kebudayaan Sunda: Masa lalu, Masa Kini, dan Masa yang akan Datang Reinterpretasi dan Rekontekstualisasi Kebudayaan Sunda Politik Jati Diri Orang Sunda dalam Memperkuat Pembangunan Karakter Bangsa Peran Perempuan Sunda dalam Membangun dan Memperkuat Karakter Bangsa

Pembicara Utama:

Linda Agum Gumelar Prof. Dr. Ganjar Kurnia Prof. Dr. Dadang Suganda Prof. Dr. Setiawan Sabana Ir. Iwan Abdurrahman Dr. Yasraf Amir Pilliang Tjetje Hidayat Padmadinata Eep Saefullah Fatah Satria Yanuar Akbar, S.E Imas Sunarya, Drs.

Ringkasan Seminar Dalam proses modernisasi dan globalisasi, berbagai kebudayaan lokal termasuk kebudayaan Sunda harus mampu membangun dan memperkuat identitas serta karakter bangsa. Kebudayaan lokal juga perlu dilestarikan dan

dikembangkan sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara termasuk juga di dalam mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa. Harus diakui bahwa modernisasi dan globalisasi telah menggeser kebudayaan lokal dan nilai-nilai tradisi, termasuk kekayaan budaya Sunda. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, S.Ip. Beliau juga meminta kepada Unpad, khususnya Fakultas Sastra untuk dapat terus aktif mengidentifikasi prakarsa-prakarsa lainnya yang tumbuh

dimasyarakat yang bergiat di dalam melestarikan seni budaya Sunda. Beliau berkata Saya berharap agar semua pihak, termasuk perguruan tinggi dan lembaga-lembaga kebudayaan terus menerus menggiatkan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk menggali, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Sundan untuk membangun dan memperkuat karakter bangsa. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar menyampaikan juga dalam pidatonya perempuan Indonesia seharusnya menikmati hasil pembangunan yang sudah dicapai serta dilibatkan dalam prosesnya. Menurutnya, penduduk Indonesia tahun 2010 diperkirakan mencapai 237,55 juta jiwa dan 49,70 persen di antaranya adalah perempuan. Dengan jumlah sebanyak itu, perempuan merupakan

investasi, aset dan potensi bangsa yang dapat memberikan kontribusi besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. "Untuk bisa menikmati hasilnya, perempuan juga harus dilibatkan dalam proses pembangunan dan mendapat tempat strategis di pemerintahan dan sektor lainnya. Jika kita tambahkan dengan jumlah anak Indonesia, maka terdapat 70 persen perempuan dan anak, sehingga dapat dipastikan keduanya menjadi bagian penting yang menentukan perkembangan dan kemajuan negara ini, kata Ibu Linda. Kedudukan dan peran perempuan di Indonesia telah diupayakan selama dua dasawarsa dan hasilnya banyak kemajuan di bidang pembangunan seperti sosial, politik, ekonomi dan hukum. Namun lanjut beliau, masih terjadi kesenjangan gender di sejumlah bidang strategis seperti banyaknya perempuan buta aksara dibanding laki-laki menurut Ibu Linda. Tingginya angka kematian ibu hamil dan melahirkan, rendahnya akses perempuan dalam pembangunan ekonomi serta rendahnya keterwakilan perempuan di legislatif, eksekutif dan yudikatif, merupakan pekerjaan rumah yang harus segera di selesaikan, jelas Ibu Linda.

Anda mungkin juga menyukai