Anda di halaman 1dari 4

Metode Seismik

Posted on April 1, 2013

Metode Seismik

Metode seismik merupakan salah satu metode geofisika aktif yang memanfaatkan penjalaran gelombang berdasarkan sifat elastisitas mediumnya. Konsep dasar teknik seismik dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu apabila suatu sumber gelombang dibangkitkan di permukaan bumi. Akibat material bumi yang bersifat elastik maka gelombang seismik yang terjadi akan dijalarkan ke dalam bumi dalam berbagai arah. Pada bagian batas antar lapisan, gelombang ini sebagiannya dipantulkan dan sebagian lain dibiaskan untuk diteruskan ke permukaan bumi. Dipermukaan bumi gelombang tersebut akan diterima oleh serangkaian detektor (geophone) yang umumnya disusun membentuk garis lurus dengan sumber ledakan (profil line), selanjutnya dicatat/direkam oleh suatu alat seismogram. Dengan didapatkan waktu tempuh gelombang dan jarak antar geophone dan sumber ledakan, maka struktur lapisan geologi di bawah permukaan bumi dapat diperkirakan berdasarkan besar kecepatannya. Metode seismik ini terdiri dari seismik refraksi (bias) dan seismik refleksi (pantul). Seismik refraksi digunakan dalam pengukuran bentuk lapisan dibawah permukaan, perlapisan bawah permukaan diketahui berdasarkan cepat rambat gelombang seismik pada setiap lapisan. Metode ini dipergunakan untuk mendeteksi perlapisan dangkal, sehingga metode ini tidak dapat dipergunakan pada daerah dengan kondisi geologi yang kompleks. Untuk seismik refleksi untuk penentuan struktur lapisan bumi yang dalam sehingga metode seismik refleksi memberikan kontribusi yang besar dalam menentukan titik pemboran minyak dan gas bumi serta telah menunjukkan keberhasilannya dalam meningkatkan success ratio dalam penemuan migas.

Metode Seismik Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut geofon, yang mengukur pergerakan bumi. Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam mediu (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.

Macam metoda seismik Terdapat dua macam metoda dasar seismik yang sering digunakan, yaitu seismik refraksi dan seismik refleksi. 1. Seismik refraksi (bias) Metoda seismik refraksi mengukur gelombang datang yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik pada masingmasing geofon memberikan informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari horison-horison geologi ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan batuan cadas. Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas. 2. Seismik refleksi Metoda seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang.Metoda seismic repleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.Seismic refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love. Sedangkan dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium. Perbandingan metode seismik dengan metode geofisika lainnya Keunggulan : 1.Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam parameter fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik. 2.Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukan 3.Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa kenampakan pengendapan. 4.Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari metode seismik. 5.Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon Kelemahan : 1.Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar jika diinginkan data yang baik 2.Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan metode geofisika lainnya. 3.Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu, membutuhkan komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.

4.Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari metode geofisika lainnya. 5.Deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan limbah, tidak dapat dilakukan.

Metode elektromagnetik
Medan elektromagnetik primer sebuah pemancar radio VLF-EM memiliki komponen medan listrik vertikal Epz dan komponen medan magnetik horizontal yang tegak lurus terhadap arah perambatan pada sumbu-x (Bosch dan Mullr, 2001). Medan elektromagnetik HPy yang dipancarkan antena pemancar radio VLF-EM selanjutnya akan diterima stasiun penerima dalam empat macam perambatan gelombang, yaitu; gelombang langit, gelombang langsung, gelombang pantul dan gelombang terperangkap.

Gambar. 2 . jenis-jenis penjalaran gelombang pada metode VLF

Metode VLF-EM merupakan salah satu dari berbagai macam metode Geofisika yang memanfaatkan parameter frequensi. Metode ini tergolong metode geofisika Pasif, karena pada kerjanya metode ini hanya menangkap sinyal-sinyal frequensi dari stasiun-stasiun yang ada diselur dunia. seperti namanya, metode ini memanfaatkan sinyal pemancar radio berfrekuensi rendah Metoda VLF-EM ini pada dasarnya memanfaatkan medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh pemancar radio berfrekuensi sangat rendah (1530 KHz) dengan daya sangat besar yang pada awalnya digunakan untuk keperluan sistem navigasi kapal selam. Metoda VLF-EM ini dalam pelaksanaan pengukuran di lapangan hanya menggunakan sinyal dari satu frekuensi saja(single frequency).

Anda mungkin juga menyukai