Anda di halaman 1dari 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

ANATOMI TELINGA Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.1, 2

Gambar Telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam 1. Anat mi Telinga Luar Telinga luar terdiri dari auricula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus, dipisahkan dari telinga tengah oleh membrana timpani. Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi mata. uriculus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan ba!ah kulit pada lobus telinga. urikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya uricula juga mempunyai otot intrinsic dan sepanjang kanalis auditorius eksternus.

ekstrinsik, yang keduanya dipersarafi oleh ".facialis.#, $

%ang kedua adalah meatus akustikus eksternus atau dikenal juga dengan liang telinga luar. &eatus akustikus eksternus merupakan sebuah tabung berkelok yang menghubungkan auricula dengan membran timpani. 'ada orang de!asa panjangnya lebih kurang 1 inchi atau kurang lebih 2,$ cm, dan dapat diluruskan untuk memasukkan otoskop dengan cara menarik auricula ke atas dan belakang. 'ada anak kecil auricula ditarik lurus ke belakang, atau ke ba!ah dan belakang. (agian meatus yang paling sempit adalah kira)kira $ mm dari membran timpani.1, #, $ *angka sepertiga bagian luar meatus adalah kartilago elastis, dan dua pertiga bagian dalam adalah tulang yang dibentuk oleh lempeng timpani. &eatus dilapisi oleh kulit, dan sepertiga luarnya mempunyai rambut, kelenjar sebasea, dan glandula seruminosa. +landula seruminosa ini adalah modifikasi kelenjar keringat yang menghasilkan sekret lilin ber!arna coklat kekuningan. *ambut dan lilin ini merupakan barier yang lengket, untuk mencegah masuknya benda asing.1, 2, #, $ !. Anat mi Telinga Tengah Telinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis yang dilapisi oleh membrana mukosa. *uang ini berisi tulang)tulang pendengaran yang berfungsi meneruskan getaran membran timpani (gendang telinga) ke perilympha telinga dalam. ,a-um timpani berbentuk celah sempit yang miring, dengan sumbu panjang terletak lebih kurang sejajar dengan bidang membran timpani. .i depan, ruang ini berhubungan dengan nasopharing melalui tuba auditi-a dan di belakang dengan antrum mastoid.#,$ &embran timpani adalah membrana fibrosa tipis yang ber!arna kelabu mutiara. &embran ini
terletak miring, menghadap ke ba!ah, depan, dan lateral. 'ermukaannya konkaf ke lateral. 'ada dasar cekungannya terdapat lekukan kecil, yaitu umbo, yang terbentuk oleh ujung manubrium mallei. (ila membran terkena cahaya otoskop, bagian cekung ini menghasilkan /refleks cahaya/, yang memancar ke anterior dan inferior dari umbo.#, $

.i bagian dalam rongga ini terdapat 0 jenis tulang pendengaran yaitu tulang maleus, inkus dan stapes. ,etiga tulang ini merupakan tulang kompak tanpa rongga sumsum tulang.$
da 2 otot kecil yang berhubungan dengan ketiga tulang pendengaran. Otot tensor timpani terletak dalam saluran di atas tuba auditi-a, tendonya berjalan mula)mula ke arah posterior kemudian mengait sekeliling sebuah tonjol tulang kecil untuk melintasi rongga timpani dari dinding medial ke lateral untuk berinsersi ke dalam gagang maleus. Tendo otot stapedius berjalan dari tonjolan tulang berbentuk piramid dalam dinding posterior dan berjalan anterior untuk berinsersi ke dalam leher stapes. Otot)otot ini berfungsi protektif dengan cara meredam getaran)getaran berfrekuensi tinggi. 2,#,$ Tuba eustachius terbentang dart dinding anterior ka-um timpani ke ba!ah, depan, dan medial sampai ke nasopharyn1. 2epertiga bagian posteriornya adalah tulang dan dua pertiga bagian anteriornya adalah cartilago. Tuba berhubungan dengan nasopharyn1 dengan berjalan melalui pinggir atas m. constrictor pharynges superior. Tuba berfungsi menyeimbangkan tekanan udara di dalam ca-um timpani dengan nasopharing.#,$

Tiga tulang pendengaran, maleus, inkus, dan stapes, terletak di telinga tengah. &anubrium (pegangan maleus) adalah melekat pada belakang membran timpani. ,epala dari maleus melekat pada dinding telinga tengah, dan bagian pendeknya melekat pada inkus, yang pada akhirnya berartikulasi dengan kepala stapes. 'lat kaki pada stapes terpasang oleh ligamentum melingkar pada dinding jendela o-al. .ua otot kerangka kecil, tensor timpani dan stapedius, juga terletak di telinga tengah. ,ontraksi membrane timpani akan menarik manubrium maleus medial dan mengurangi getaran dari membran timpani3 kontraksi terakhir menarik kaki stapes dari stapes keluar dari jendela o-al. (dari net) ". Telinga #alam Telinga dalam terletak di dalam pars petrosa ossis temporalis, medial terhadap telinga tengah dan terdiri atas
dalam telinga dalam osseus. #, $ (1) telinga dalam osseus, tersusun dari sejumlah rongga di dalam tulang3 dan (2) telinga dalam membranaceus, tersusun dari sejumlah saccus dan ductus membranosa di

Gambar Telinga #alam Telinga dalam osseus terdiri atas tiga bagian4 -estibulum, canalis semicircularis, dan cochlea. ,etiganya merupakan rongga)rongga yang terletak di dalam substantia kompakta tulang, dan dilapisi oleh endosteum serta berisi cairan bening, yaitu
pha, yang di dalamnya terdapat labyrinthus membranaceus.#,$ perilym)

5estibulum,

merupakan bagian tengah telinga dalam osseus, terletak posterior terhadap cochlea

dan anterior terhadap canalis sennicircularis. 'ada dinding lateralnya terdapat fenestra -estibuli yang ditutupi oleh basis stapedis dan ligamentum annularenya, dan fenestra cochleae yang ditutupi oleh membran timpani sekunder. .i dalam -estibulum terdapat sacculus dan
#,$

utriculus telinga dalam membranaceus.

,etiga canalis semicircularis, yaitu canalis semicircularis superior, posterior, dan lateral bermuara ke bagian posterior -etibulum. 2etiap canalis mempunyai sebuah pelebaran di ujungnya disebut ampulla. 6analis bermuara ke dalam -estibulum melalui lima lubang, salah satunya dipergunakan bersama oleh dua canalis. .i dalam canalis terdapat ductus semicircularis. 1,2,$ 6ochlea berbentuk seperti rumah siput, dan bermuara ke dalam bagian anterior -estibulum. 7mumnya terdiri atas satu pilar sentral, modiolus cochleae, dan modiolus

ini dikelilingi tabung tulang yang sempit sebanyak dua setengah putaran. 2etiap putaran berikutnya mempunyai radius yang lebih kecil sehingga bangunan keseluruhannya berbentuk kerucut. pe1 menghadap anterolateral dan basisnya ke posteromedial. 'utaran basal pertama dari cochlea inilah yang tampak sebagai promontorium pada dinding medial telinga tengah.1,#,$ Telinga dalam membranaceus terletak di dalam telinga dalam osseus, dan berisi endolympha dan dikelilingi oleh perilympha. telinga dalam membranaceus terdiri atas utriculus dan sacculus, yang terdapat di dalam -estibulum osseus3 tiga ductus semicircularis, yang terletak di dalam canalis semicircularis osseus3 dan ductus cochlearis yang terletak di dalam cochlea. 2truktur)struktur ini sating berhubungan dengan bebas.2,#,$ 7triculus adalah yang terbesar dari dua buah saccus -estibuli yang ada, dan dihubungkan tidak langsung dengan sacculus dan ductus endolymphaticus oleh ductus utriculosaccularis.$ 2acculus berbentuk bulat dan berhubungan dengan utriculus, seperti sudah dijelaskan di atas. .uctus endolymphaticus, setelah bergabung dengan ductus utriculosaccularis akan berakhir di dalam kantung buntu kecil, yaitu saccus endolymphaticus. 2accus ini terletak di ba!ah duramater pada permukaan posterior pars petrosa ossis temporalis.0,8 !. Perdarahan Telinga 'erdarahan telinga terdiri dari 2 macam sirkulasi yang masing 9 masing secara keseluruhan berdiri satu9satu memperdarahi telinga luar dan tengah, dan satu lagi memperdarahi telinga dalam tampa ada satu pun anastomosis diantara keduanya. #,$ Telinga luar terutama diperdarahi oleh cabang aurikulo temporal a.temporalis superficial di bagian anterior dan dibagian posterior diperdarahi oleh cabang aurikuloposterior a.karotis e1terna.# Telinga tengah dan mastiod diperdarahi oleh sirkulasi arteri yang mempunyai banyak sekali anastomosis. 6abang timpani anterior a.ma1ila e1terna masuk melalui
5

fisura retrotimpani. &elalui dinding anterior mesotimpanum aa.karotikotimpanik

juga berjalan

yang merupakan cabang a.karotis ke timpanum .dibagian .meningea media juga memberikan

superior, a.meningia media memberikan cabang timpanik superior yang masuk ketelinga tengah melalui fisura petroskuamosa. percabangan a.petrosa superficial yang berjalan bersama "er-us petrosa mayor memasuki kanalis fasial pada hiatus yang berisi ganglion genikulatum. 'embuluh) pembuluh ini beranastomose dengan suatu cabang a.auricula posterior yaitu a.stilomastoid, yang memasuki kanalis fasial dibagian inferior melalui foramen stilomastoid. 2atu cabang dari arteri yang terakhir ini, a.timpani posterior berjalan melalui kanalikuli korda timpani. 2atu arteri yang penting masuk dibagian inferior cabang dari a.faringeal asendenc.arteri ini adalah perdarahan utama pada tumor glomus jugular pada telinga tengah. 2,#,$ liran -ena telinga luar dan tengah dilakukan oleh pembuluh9pembuluh darah yang menyertai arteri -.emisari mastoid yang menghubungkan kortek keluar mastoid dan sinus lateral. liran -ena telinga dalam dilakukan melalui 0 jalur aliran .dari koklea putaran tengah dan apical dilakukan oleh -.auditori interna. 7ntuk putaran basiler koklea dan -estibulum anterior dilakukan oleh -.kokhlear melalui suatu saluran yang berjalan sejajar dengan akuadutus kokhlea dan masuk kedalam sinus petrosa inferior. 2uatu aliran -ena ketiga mengikuti duktus endolimfa dan masuk ke sinus sigmoid pleksus ini mengalirkan darah dari labirin posterior.#,$ ". Per$ara%an Telinga .aun telinga dan liang telinga luar menerima cabang9cabang sensoris dari cabang aurikulotemporal saraf ke9$ (". &andibularis) dibagian depan, dibagian posterior dari "er-us aurikuler mayor dan minor, dan cabang9cabang "er-us +lofaringeus dan 5agus. 6abang "er-us 5agus dikenal sebagai "er-us rnold. 2timulasi saraf ini menyebabkan reflek batuk bila teliga luar dibersihkan. :iang telinga bagian tulang sebelah posterior superior dipersarafi oleh cabang sensorik "er-us ;asial .#,$

Tuba auditi-a menerima serabut saraf dari ganglion pterygopalatinum dan saraf9 saraf yang berasal dari pleksus timpanikus yang dibentuk oleh "er-us 6ranialis 5<< dan <=.# . &.tensor timpani dipersarafi oleh "er-us &andibularis ("er-us 6ranial 5 0 ), sedangkan &.2tapedius dipersarafi oleh "er-us ;asialis.0 B. &ISIOLOGI PEN#ENGA'AN 'endengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. *eseptor)reseptor
khusus untuk suara terletak di telinga dalam yang berisi cairan. .engan demikian, gelombang suara hantaran udara harus disalurkan ke arah dan dipindahkan ke telinga dalam, dan dalam prosesnya melakukan kompensasi terhadap berkurangnya energi suara yang terjadi secara alamiah se!aktu gelombang suara berpindah dari udara ke air. ;ungsi ini dilakukan oleh telinga luar dan telinga tengah.8

.aun telinga, mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga luar. (anyak spesies (anjing, contohnya) dapat memiringkan daun telinga mereka ke arah sumber suara untuk mengumpulkan lebih banyak gelombang suara, tetapi daun telinga manusia relatif tidak bergerak. ,arena bentuknya, daun telinga secara parsial menahan gelombang suara yang mendekati telinga dari arah belakang dan, dengan demikian, membantu seseorang membedakan apakah suara datang dari arah depan atau belakang.8 :okalisasi suara untuk menentukan apakah suara datang dari kanan atau kiri ditentukan berdasarkan dua petunjuk. 'ertama, gelombang suara mencapai telinga yang terletak lebih dekat ke sumber suara sedikit lebih cepat daripada gelombang tersebut mencapai telinga satunya. ,edua, suara terdengar kurang kuat se!aktu mencapai telinga yang terletak lebih jauh, karena kepala berfungsi sebagai sa!ar suara yang secara parsial mengganggu perambatan gelombang suara. ,orteks pen) dengaran mengintegrasikan semua petunjuk tersebut untuk menentukan lokasi sumber suara. ,ita sulit menentukan sumber suara hanya dengan satu telinga.8,> &embran timpani, yang teregang menutupi pintu masuk ke telinga tengah, bergetar
se!aktu terkena gelombang suara. .aerah)daerah gelombang suara yang bertekanan tinggi dan rendah berselang)seling menyebabkan gendang telinga yang sangat peka tersebut 7

menekuk keluar)masuk seirama dengan frekuensi gelombang suara. 8

Telinga tengah memindahkan gerakan bergetar membran timpani ke cairan di telinga dalam. 'emindahan ini dipermudah oleh adanya rantai yang terdiri dari tiga tulang yang dapat bergerak atau osikula (maleus, inkus, dan stapes) yang berjalan
melintasi telinga tengah. Tulang pertama, maleus, melekat ke membran timpani, dan tulang terakhir, stapes, melekat ke jendela o-al, pintu masuk ke koklea yang berisi cairan. ,etika membrana timpani bergetar sebagai respons terhadap gelombang suara, rantai tulang)tulang tersebut juga bergerak dengan frekuensi sama, memindahkan frekuensi gerakan tersebut dan membran timpani ke jendela o-al. Tekanan di jendela o-al akibat setiap getaran yang dihasilkan menimbulkan gerakan seperti gelombang pada cairan telinga dalam dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi gelombang suara semula. "amun, seperti dinyatakan sebelumnya, diperlukan tekanan yang lebih besar untuk menggerakkan cairan. Terdapat dua mekanisme yang berkaitan dengan sistem osikuler yang memperkuat tekanan gelombang suara dan udara untuk menggetarkan cairan di koklea. 'ertama, karena luas permukaan membran timpani jauh lebih besar daripada luas permukaan jendela o-al, terjadi peningkatan tekanan ketika gaya yang bekerja di membrana timpani disalurkan ke jendela o-al (tekanan gaya/satuan luas). ,edua, efek pengungkit tulang)tulang pendengaran menghasilkan keuntungan mekanis tambahan. ,edua mekanisme ini bersama)sama meningkatkan gaya yang timbul pada jendela o-al sebesar dua puluh kali lipat dari gelombang suara yang langsung mengenai jendela o-al. Tekanan tambahan ini cukup untuk menyebabkan pergerakan cairan koklea.1,2,8,>

(agian koklearis telinga dalam yang berbentuk seperti siput adalah suatu sistem tubulus bergelung yang terletak di dalam tulang temporalis. kan lebih mudah untuk memahami komponen fungsional koklea, jika organ tersebut /dibuka gulungannya/, seperti diperlihatkan dalam. .i seluruh panjangnya, koklea dibagi menjadi tiga kompartemen longitudinal yang berisi cairan. .uktus koklearis yang buntu, yang juga dikenal sebagai skala media, membentuk kompartemen tengah. 2aluran ini berjalan di sepanjang bagian tengah koklea, hampir mencapai ujungnya. ,ompartemen atas, yakni skala -estibuli, mengikuti kontur bagian dalam spiral, dan skala timpani, kompartemen ba!ah, mengikuti kontur luar spiral. 6airan di dalam duktus koklearis
8

disebut endolimfe. 2kala -estibuli dan skala timpani keduanya mengandung cairan yang sedikit berbeda, yaitu perilimfe. .aerah di luar ujung duktus koklearis tempat cairan di kompartemen atas dan ba!ah berhubungan disebut helikotrema. 2kala -estibuli disekat dari rongga telinga tengah oleh jendela o-al, tempat melekatnya stapes. :ubang kecil berlapis membran lainnya, yakni jendela bundar, menyekat skala timpani dari
telinga tengah. &embrana -estibularis yang tipis memisahkan duktus koklearis dari skala -estibuli. &embrana basilaris membentuk lantai duktus koklearis, memisahkannya dari skala timpani. &embrana basilaris sangat penting karena mengandung organ 6orti, organ untuk indera pendengaran.8,>

Gambar &i$il gi Pendengaran

Transmisi +elombang 2uara (a) +erakan cairan di dalam perilimfe ditimbulkan oleh getaran jendela o-al mengikuti dua jalur4 (1) melalui skala -estibuli, mengitari helikotrema, dan melalui skala timpani, menyebabkan jendela bundar bergetar3 dan (2) /jalan pintas/ dan skala -estibuli melalui membrana basilaris ke skala timpani. ?alur pertama hanya menyebabkan penghamburan energi suara, tetapi jalur kedua mencetuskan pengaktifan reseptor untuk suara dengan membengkokkan rambut di sel)sel rambut se!aktu organ 6orti pada bagian atas membrana basilaris yang bergetar, mengalami perubahan posisi terhadap membrana tektorial di atasnya. (b) (erbagai bagian dart membrana basilaris bergetar secara maksimal pada frekuensi yang berbeda)beda. (c) 7jung membrana basilaris yang pendek dan kaku, yang terletak paling dekat dengan jendela o-al, bergetar maksimum pada nada berfrekuensi
9

tinggi. &embrana basilaris yang lebar dan lentur dekat helikotrema bergetar maksimum pada nada)nada berfrekuensi rendah.8,> Organ 6orti, yang terletak di atas membrana basilaris, di seluruh panjangnya mengandung sel)sel rambut, yang merupakan reseptor untuk suara. 2el)sel rambut menghasilkan sinyal saraf jika rambut di permukaannya secara mekanis mengalami perubahan bentuk berkaitan dengan gerakan cairan di telinga dalam. *ambut)rambut ini secara mekanis terbenam di dalam membrana tektorial, suatu tonjolan mirip tenda) rumah yang menggantung di atas, di sepanjang organ 6orti.8 +erakan stapes yang menyerupai piston terhadap jendela o-al menyebabkan timbulnya gelombang tekanan di kompartemen atas. ,arena cairan tidak dapat ditekan, tekanan dihamburkan melalui dua cara se!aktu stapes menyebabkan jendela o-al menonjol ke dalam4 (1) perubahan posisi jendela bundar dan (2) defleksi membrana basilaris. 'ada jalur pertama, gelombang tekanan mendorong perilimfe ke depan di kompartemen atas, kemudian mengelilingi helikotrema3 dan ke kom) partemen ba!ah, tempat gelombang tersebut menyebabkan jendela bundar menonjol ke luar ke dalam rcngga telinga tengah untuk mengkompensasi peningkatan tekanan. ,etika stapes bergerak mundur dan menarik jendela o-al ke luar ke arah telinga tengah, perilimfe mengalir dalam arah berla!anan, mengubah posisi jendela bundar ke arah dalam. ?alur ini tidak menyebabkan timbulnya persepsi suara3 tetapi hanya menghamburkan tekanan.8,> +elombang tekanan frekuensi yang berkaitan dengan penerimaan suara mengambil /jalan pintas/. +elombang tekanan di kompartemen atas dipindahkan melalui membrana -estibularis yang tipis, ke dalam duktus koklearis, dan kemudian melalui membrana basilaris ke kompartemen ba!ah, tempat gelombang tersebut menyebabkan jendela bundar menonjol ke luar)masuk bergantian. 'erbedaan utama pada jalur ini adalah bah!a transmisi gelombang tekanan melalui membrana basilaris menyebabkan membran ini bergerak ke atas dan ke ba!ah, atau bergetar, secara sinkron dengan gelombang tekanan. ,arena organ 6orti menumpang pada membrana basilaris, sel)sel rambut juga bergerak naik turun se!aktu membrana basilaris
10

bergetar. ,arena rambut)rambut dari sel reseptor terbenam di dalam membrana tektorial yang kaku dan stasioner, rambutrambut tersebut akan membengkok ke depan dan belakang se!aktu membrana basilaris menggeser posisinya terhadap membrana tektorial. 'erubahan bentuk mekanis rambut yang maju)mundur ini menyebabkan saluran)saluran ion gerbang)mekanis di sel)sel rambut terbuka dan tertutup secara bergantian. @al ini menyebabkan perubahan potensial depolarisasi dan hiperpolarisasi yang bergantianpotensial reseptorAdengan frekuensi yang sama dengan rangsangan suara semula.8,> 2el)sel rambut adalah sel reseptor khusus yang berkomunikasi melalui sinaps kimia!i dengan ujung)ujung serat saraf aferen yang membentuk saraf auditorius (koklearis). .epolarisasi sel)sel rambut (se!aktu membrana basilaris bergeser ke atas) meningkatkan kecepatan pengeluaran Bat perantara mereka, yang menaikkan kecepatan potensial aksi di serat)serat aferen. 2ebaliknya, kecepatan pembentukan potensial aksi berkurang ketika sel)sel rambut mengeluarkan sedikit Bat perantara karena mengalami hiperpolarisasi (se!aktu membrana basilaris bergerak ke ba!ah).8,> .engan demikian, telinga mengubah gelombang suara di udara menjadi gerakan)gerakan berosilasi membrana basilaris yang membengkokkan pergerakan maju)mundur rambut)rambut di sel reseptor. 'erubahan bentuk mekanis rambut) rambut tersebut menyebabkan pembukaan dan penutupan (secara bergantian) saluran di sel, reseptor, yang menimbulkan perubahan potensial berjenjang di reseptor, sehingga mengakibatkan perubahan kecepatan pembentukan potensial aksi yang merambat ke otak. .engan cara ini, gelombang suara diterjemahkan menjadi sinyal saraf yang dapat dipersepsikan oleh otak sebagai sensasi suara.8,> (. !. GANGGUAN PEN#ENGA'AN Tuli K ndu)ti% da beberapa karakteristik yang ditemukan pada tuli konduktif, yang paling utama adalah pasien dapat mendengar lebih baik dengan hantaran tulang

11

dibandingkan dengan hantaran udara, dan biasanya hantaran tulang mendekati normal. 'ada tuli konduktif murni hantaran tulang normal atau mendekati normal karena tidak ada kerusakan di telinga dalam atau jaras pendengaran. .ari anamnesis dan pemeriksaan fisik bisa didapatkan beberapa karakteristik dari tuli konduktif, yaitu 4 1. anamnesis menunjukkan adanya ri!ayat keluar cairan dari telinga, atau pernah mengalami infeksi telinga, bisa disertai dengan gangguan pendengaran, atau tuli mendadak sesaat setelah mencoba membersihkan telinga dengan jari. 2. Tinitus, digambarkan sebagai dengungan nada rendah 0. pabila tuli bilateral, penderita biasanya berbicara dengan suara pelan, terutama pada tuli yang disebabkan oleh otosklerosis. #. &endengar lebih baik pada tempat yang ramai ( paracusis of willis). $. 'ada saat mengunyah, pendengaran menjadi lebih terganggu. 8. Treshold hantaran tulang normal atau mendekati normal >. .itemukan Air bone gap ( (+) C. 'ada pemeriksaan otologis ditemukan adanya kelainan di canalis acusticus externus, gendang telinga, atau telinga tengah. ,adang ditemukan gambaran gelembung dan Dfluid le-elE di belakang gendang telinga. F. Tidak ada kesulitan dalam komunikasi terutama bila suara cukup keras. 1G. Tuli konduktif murni, maksimum sampai >G d( pabila pada pemeriksaan aodiologis ditemukan adanya tuli konduktif, dan di temukan obstruksi pada 6 H, kemungkinan penyebab hal itu adalah 4 ) ) ) ) plasia congenital, tidak terbentuknya 6 H pada saat lahir, akibat defek pada pertumbuhan janin Traecher collins syndrome, tidak terbentuk daun telinga, 6 H, gendang telinga, dan tulang2 pendengaran 2tenosis 6 H H1ostosis 6 H, adanya penonjolan tulang yang menimbulkan obstruksi 6 H
12

) ) )

2erumen ,arsinoma 6 H ,olaps 6 H saat pemeriksaan audiometri pabila tidak ditemukan adanya obstruksi dari 6 H, dan masih di temukan

adanya penurunan hantaran udara, segera di curigai keadaan diba!ah ini 4 ) ) ) ) <nfeksi 4 otitis eksterna, O& , O&2,, perforasi membran tympani, tympanosclerosis, otosklerosis Trauma 4 @emotympanum Tumor di nasofaring alergi

.ari semua penyebab tuli konduktif, sebagian besar memiliki prognosis yang baik. 6ukup dengan pemberian medikamentosa dan tindakan pembedahan apabila diperlukan, hampir semua keadaan tersebut bisa diperbaiki. C ". Tuli Sen$ rineural Tuli sensorineural terbagi atas tuli sensorineural koklea dan retrokoklea. Tuli sensorineural koklea disebabkan aplasia, labirintitis, intoksikasi obat ototoksik atau alkohol. .apat juga disebabkan tuli mendadak, trauma kapitis, trauma akustik, dan pemaparan bising.$ Tuli sensorineural retrokoklea disebabkan neuroma akustik, tumor sudut pons) serebelum, mieloma multipel, cedera otak, perdarahan otak, atau kelainan otak lainnya. 7ntuk membedakan tuli koklea dan tuli retrokoklea diperlukan pemeriksaan audiologi khusus yang terdiri dari audiometri khusus (seperti tes Tone decay, tes 2hort <ncrement 2ensiti-ity <nde1 I2<2<J, tes lternate (inaural :oudness (alance udiometry I(H* J, I (:(J, audiometri tutur, audiometri (ekessy), audiometri objektif (audiometri impedans, elektrokokleografi, (rain H-oked *eponse impedans) dan pemeriksaan audiometri anak.$
13

pemeriksaan tuli anorganik (tes 2tenger, audiometri nada murni secara berulang,

'roses belajar mendengar pada bayi dan anak sangat kompleks dan ber-ariasi karena menyangkut aspek tumbuh kembang, perkembangan embriologi, anatomi, fisiologi, neurologi dan audiologi. 'ada sisi lain pemeriksaan diharapkan dapat mendeteksi gangguan pendengaran pada usia sedini mungkin.1 *. Tuli (am+uran pabila pada penderita ditemukan gambaran tuli konduktif dan tuli sensorineural, dikatakan penderita mengalami tuli campur. 'enurunan pendengaran biasanya dia!ali dengan tuli konduktif seperti otosklerosis lalu diikuti dengan penurunan komponen sensorineural.C +angguan pendengaran pada geriatri termasuk kedalam tuli campuran. 'erubahan patologik pada organ auditorik akibat proses degenerasi pada usia lanjut dapat menyebabkan gangguan pendengaran. ?enis ketulian yang terjadi pada kelompok geriatri umumnya tuli sensorineural, namun dapat juga tuli konduktif atau tuli campuran. ,. Gangguan Pendengaran Pada Ba-i dan Ana) K+angguan pendengaran pada bayi dan anak kadang)kadang disertai keterbelakangan mental, gangguan emosional maupun afasia perkembangan. 7mumnya sorang bayi atau anak yang mengalami gangguan pendengaran, lebih dahulu diketahui keluarganya sebagai pasien terlambat bicara (delayed speech). K+angguan pendengaran dibedakan menjadi tuli sebagian (hearing impaired) dan tuli total (deaf). Tuli sebagian adalah keadaan fungsi pendengaran berkurang namun masih dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan atau tanpa bantuan alat bantu dengar, sedangkan tuli total adalah keadaan fungsi pendengaran yang sedemikian terganggunya sehingga tidak dapat berkomunikasi sekalipun mendapat perkerasan bunyi (amplikasi). .. Gangguan Pendengaran Pada Geriatri

14

Organ)organ pendengaran akan mengalami proses degeneratif. 'ada telinga luar terjadi perubahan pada berkurangnya elastisitas jaringan daun telinga dan liang telinga. ,elenjar)kelenjar sebasea dan seruminosa mengalami gangguan fungsi sehingga produksinya berkurang, juga terjadi penyusutan jaringan lemak sebagai bantalan di sekitar liang telinga. @al ini menyebabkan kulit daun telinga maupun liang telinga menjadi kering dan mudah mengalami trauma. 2erumen cenderung mengumpul, mengeras, dan menempel dengan jaringan kulit liang telinga.1 (agian liang telinga 2/0 dalam mudah luka saat mengeluarkan kotoran karena kulit yang melapisinya lebih tipis. 2erumen cenderung menumpuk karena terjadi peningkatan produksi serumen dari bagian 1/0 liang telinga, bertambah banyaknya rambut liang telinga, yang tampak lebih tebal dan panjang. (agian telinga lain seperti membran timpani, tulang)tulang pendengaran, otot)otot di telinga tengah juga mengalami perubahan !alaupun tidak terlalu bermakna. 'ada telinga luar dan telinga tengah proses degeneratif dapat menyababkan kelainan berupa 4 1. (erkurangnya elastisitas dan bertambah besarnya ukuran pinna daun telinga 2. trofi dan bertambah kakunya liang telinga 0. 'enumpukan serumen #. &embran timpani bertambah tebal dan kaku $. ,ekauan sendi tulang)tulang pendengaran ,elenjar)kelenjar serumen mengalami atrofi, sehingga produksi kelenjar serumen berkurang dan menyebabkan serumen menjadi lebih kering, sehingga terjadi serumen prop, membran timapani bertambah kaku dan tebal , kekakuan pada persendian tulang)tulang pendengaran menyebabkan tuli konduksi.C /. Tuli Mendada) Tuli mendadak (sudden deafness) ialah tuli yang terjadi secara tiba)tiba. ?enis ketuliannya ialah sensorineural, penyebabnya tidak dapat langsung diketahui, biasanya terjadi pada satu telinga. (eberapa ahli mendefinisikan tuli mendadak
15

sebagai penurunan pendengaran sensorineural 0G d( atau lebih, paling sedikit tiga frekuensi berturut)turut pada pemeriksaan audiometri dan berlangsung dalam !aktu kurang dari 0 hari. ,erusakan terutama di koklea dan biasanya bersifat permanen, kelainan ini dimasukkan ke dalam darurat neurotologi. Tuli mendadak dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain iskemia koklea, infeksi -irus, trauma kepala, trauma bising yang keras, perubahan tekanan atmosfir, autoimun, obat ototoksik, penyakit meniere dan neuroma akustik. Tetapi yang biasanya dianggap sebagai etiologi dan sesuai dengan definisi diatas adalah iskemia koklea dan infeksi -irus. C 0. Noise Induced Hearing Lose 1NI2L3 ,emajuan peradaban telah menggeser perkembangan industri ke arah penggunaan mesin)mesin, alat)alat transportasi berat, dan lain sebagainya. kibatnya kebisingan makin dirasakan mengganggu dan dapat memberikan dampak pada kesehatan. (iaya yang harus ditanggung akibat kebisingan ini sangat besar. &isalnya, bila terjadi di tempat)tempat bisnis dan pendidikan, maka bising dapat mengganggu komunikasi yang berakibat menurunnya kualitas bisnis dan pendidikan. 2ama halnya dengan akibat yang ditimbulkan pada masyarakat yang lokasi tempat tinggalnya berdekatan dengan sumber bising. Trauma akustik ataupun gangguan pendengaran lain yang timbul akibat bising, gangguan sistemik yang timbul akibat kebisingan, penurunan kemampuan kerja, bila dihitung kerugiannya secara nominal dapat mencapai milyaran rupiah. <ndustri yang terutama memba!a risiko kehilangan pendengaran antara lain pertambangan, pembuatan tero!ongan, penggalian (peledakan, pengeboran), mesin) mesin berat ( pencetakan besi, proses penempaan, dll), pekerjaan mengemudikan mesin dengan mesin pembakaran yang kuat (pesa!at terbang, truk, bajaj, kenderaan konstruksi, dll), pekerjaan mesin tekstil dan uji coba mesin)mesin jet. 'ada umumnya gangguan pendengaran yang disebabkan bising timbul setelah bertahun)tahun pajanan. ,ecepatan kemunduran tergantung pada tingkat bising, komponen impulsif
16

dan lamanya pajanan, serta juga pada kepekaan indi-idual yang sifat)sifatnya tetap tidak diketahui.C 4. Gangguan Pendengaran A)ibat Ot t )$i) Ototoksik sudah lama dikenal sebagai efek samping pengobatan kedokteran, dan dengan bertambahnya obat)obatan yang lebih poten, daftar obat)obatan ototoksik semakin bertambah. :oop diuretic dapat menimbulkan tinitus yang kuat dalam beberapa menit setelah penyuntikan intra-ena, tetapi pada kasus)kasus yang tidak begitu berat dapat terjadi tuli sensorineural secara perlahan)lahan dan progresif dengan hanya disertai tinitus yang ringan. Tinitus dan kurang pendengaran yang re-ersible dapat terjadi pada penggunaan salisilat dan kina serta tuli akut yang disebabkan oleh loop diuretics dapat pulih dengan menghentikan pengobatan segera. Tuli ringan juga pernah dilaporkan sebagai akibat antibiotik aminoglikosida, tetapi biasanya menetap atau hanya sebagian yang pulih kembali. ,urang pendengaran yang disebabkan antibiotika biasanya terjadi setelah 0)# hari, tetapi mungkin akan lebih jelas setelah dosis pertama. Tuli akibat ototoksik yang menetap malahan dapat terjadi berhari)hari, berminggu)minggu, atau berbulan)bulan, setelah selesai pengobatan. (iasanya tuli bersifat bilateral, tetapi tidak jarang yang unilateral. ,urang pendengaran akibat pemakaian obat ototoksik bersifat tuli sensorineural. ntibiotika yang bersifat ototoksik mempunyai ciri penurunan yang tajam untuk frekuensi tinggi pada audiogram., sedangkan diuretik yang dapat menimbulkan ototoksisitas biasanya menghasilkan audiogram yang mendatar atau sedikit menurun. +angguan pendengaran yang berhubungan dengan ototoksisitas sangat sering ditemukan, oleh karena pemberian gentamisin dan streptomisin. Terjadinya secara perlahan)lahan dan beratnya sebanding dengan lama dan jumlah obat yang diberikan serta keadaan fungsi ginjalnya. Terdapat juga gangguan keseimbangan badan dan sulit memfiksasikan pandangan, terutama setelah perubahan posisi.
17

ntibiotika aminoglikosida dan loop diuretic adalah dua dari obat)obat ototoksik yang potensial berbahaya yang biasa ditemukan.C

18

Anda mungkin juga menyukai