Anda di halaman 1dari 35

Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, Juni 2011, hlm.

128-146

MODEL DINAMIS SISTEM KETERSEDIAAN DAGING SAPI NASIONAL


Harmini, Ratna Winandi Asmarantaka, dan Juniar Atmakusuma
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut ertanian !ogor harminiadiwibowo@yahoo.com "alan #amper $ing % &antai ', #ampus I ! Dramaga, !ogor(Indonesia )**+,, -elepon. /*%(%')(*%*'%,

Diterima 2

Desem!er 2"#" $Disetu%ui 2 A&ri' 2"##

Abstra t! The purpose of this paper is to assess whether the national program on beef self suf- ficiency could be achieved at 2014. A dynamic system model with Vensim computer program is applied. The model validated by ean Absolute !ercentage "rror. The results shows high accuracies of the model. The assessment show that# first# the beef self sufficiency would not be achieved at 2014 if the program are treated and running as usual $%cenario &'. %econd# the beef self sufficiency would be achieved at 201( if government increase the cow population by reducing the slaughter of local cows and e)panding the cross breeding program through artifi- cial insemination $%cenario &&'. Third# the beef self sufficiency would not be achieved at 2014 if the actual beef consumption are higher than the supply that produce through %cenario && $%ce- nario &&&'. Another innovative solution for increasing local cow population is needed. "e#$or%s! dynamic model# beef self sufficiency# beef production# beef consumption Abstrak! Tulisan ini bertu*uan meng+a*i apa+ah target program swasembada daging sapi na- sional pada tahun 2014 dapat dicapai. odel dinamis dengan program +omputer Vensim diguna+an dalam analisis. Validasi model diperi+sa melalui ean Absolute !ercentage "rror. ,asil validasi model menun*u++an a+urasi yang tinggi. ,asil simulasi menun*u++an bahwa# pertama# program swasembada daging sapi tida+ tercapai pada tahun 2014 bila program di- *alan+an secara business as usual $%+enario &'. -edua# swasembada daging sapi diproye+si+an dapat tercapai pada tahun 201(# apabila pemerintah menerap+an +ebi*a+an pengurangan pemotongan sapi lo+al betina produ+tif dan mening+at+an program +awin silang sapi lo+al dengan inseminasi buatan $%+enario &&'. -etiga# swasembada daging sapi tida+ tercapai pada tahun 2014 apabila +onsumsi daging sapi ternyata lebih tinggi dari paso+an yang dihasil+an melalui %+enario && $%+enario &&&'. .ang+ah-lang+ah inovatif untu+ mening+at+an populasi sapi sangat diperlu+an. "ata kun i! model dinamis# swasembada daging sapi# produ+si daging sapi# +onsumsi daging sapi

PENDAH(L(AN
#ebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya

jumlah penduduk Indo( nesia dan kesadaran masyarakat akan penting( nya protein hewani. &aju permintaan daging sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi dalam ne( geri. 0ehingga saat ini

ketersediaan daging sapi

nasional masih mengalami kekurangan, yang ditutup melalui impor sekitar 1' persen dari total kebutuhan daging sapi nasional 2Ditjennak, %,),a 3. 0alah satu kebijakan penting #ementerian ertanian adalah swasembada daging sapi ber( basis sumberdaya domestik 2Ditjennak, %,),b3. rogram nasional untuk swasembada daging sapi tahun %,)4, sebenarnya merupakan ketiga kalinya yang dicanangkan pemerintah. Melalui

kebijakan ini ketergantungan atas impor sapi dan impor daging sapi diperkecil dengan me( ningkatkan potensi sapi dalam negeri. 0asaran( nya, pada tahun %,)4 mendatang impor sapi dan daging sapi hanya ), persen dari total kebutuhan konsumsi masyarakat. 6ntuk mencapai sasaran tersebut berbagai program dilakukan oleh pemerintah, yang ber( tujuan untuk meningkatkan populasi sapi lokal sebagai sumber utama daging sapi. rogram dimaksud diantaranya adalah. 2)3 pengurangan pemotongan sapi lokal betina produkti7, dan 2%3 memperluas jangkauan program kawin silang sapi betina lokal dengan inseminasi buatan 2Ditjennak, %,),c3. Menjadi penting kemudian untuk ditelaah, sejauh mana sasaran swasembada daging sapi dapat tercapai pada tahun %,)4 melalui dua program yang diutarakan8 !erangkat dari per( masalahan tersebut penelitian ini bertujuan un( tuk 2)3 Mengidenti7ikasi secara menyeluruh 2holistik3 sistem ketersediaan daging sapi nasio( nal, 2%3 Menyusun model dinamis sistem keter( sediaan daging sapi nasional dan 213 Mempro( yeksikan ketersediaan daging sapi nasional di masa mendatang melalui simulasi model dina( mis. Met)de Pen*em!an*an M)de' Dinamis+ -ulisan ini menggunakan pendekatan model dinamis, yang dibangun berdasarkan atas me( todologi 9system dynamics: yang pada awalnya dikembangkan oleh "ay $. Forrester. Model yang dibangun dengan pendekatan sistem dinamis memungkinkan semua ;ariabel sosial( ekonomi dapat dimasukkan ke dalam sistem. Model dinamis merupakan suatu abstraksi dan simpli7ikasi dari suatu sistem yang kompleks, namun diupayakan mampu merepresentasikan sistem tersebut dengan baik. 0elanjutnya, berpi( jak pada model dinamis yang diperoleh, dila( kukan simulasi skenario kebijakan berdasarkan asumsi(asumsi yang dikembangkan secara logis 20terman, %,,,3. Dalam konteks sistem dinamis keterse( diaan daging sapi nasional, yang menjadi
M)de' Dinamis Sistem Ketersediaan Da*in* 25armini dkk3

tema sentral penelitian ini, dilakukan dalam enam tahap analisis. Pertama, memahami terlebih da( hulu kompleksitas struktur hubungan sebab akibat di dalam sistem ketersediaan daging sapi nasional, yang terdiri dari sub sistem kebutuh(

#2

#, "

an daging sapi nasional 2masyarakat Indonesia3 dan sub sistem penyediaan 2produksi3 daging sapi nasional. Masing( masing sub sistem diba( ngun oleh 7aktor( 7aktor yang khas dan berinte( raksi secara dinamis menurut waktu dan kondi( si. #emampuan pemahaman atas sistem yang ditelaah akan menentukan model dinamis yang dihasilkan. "e%ua, mengkonstruksikan struktur hubungan sebab akibat di dalam sistem keterse( diaan daging sapi nasional ke dalam bentuk diagram causal loop. "etiga, menentukan asumsi dasar model dinamis. Model dinamis sistem ketersediaan daging sapi nasional, yang meru( pakan output dari penelitian ini, dibangun ber( landaskan atas beberapa asumsi dasar. Asumsi ditentukan berdasarkan kajian teoritik dengan berlandaskan pada data sekunder yang seba( gian besar bersumber dari Direktorat "endral eternakan #ementerian ertanian >epublik Indonesia. Asumsi yang ditetapkan akan me( nentukan hasil proyeksi yang dihasilkan model, dengan kata lain asumsi yang berbeda akan memberikan hasil proyeksi ketersediaan daging sapi nasional yang berbeda. "eem&at, mem7or( mulasikan model dinamis ketersediaan daging sapi nasional berlandaskan atas diagram causal loop dan asumsi dasar model dinamis. "elima, ;alidasi model dinamis. "eenam, tahap terak( hir, simulasi terhadap beberapa skenario kebi( jakan program swasembada daging sapi nasio( nal. rogram komputer /ynamo, !owersim, %tella0iThin+, atau Vensim dapat digunakan un( tuk mem7ormulasikan model dinamis. ada tulisan ini penulis menggunakan program Ven- sim 2<entana 0ystems, %,,?3. rogram Vensim dipilih karena pertimbangan telah mencukupi kebutuhan model yang akan dibangun. Formu( lasi model dinamis dinyatakan dalam bahasa gra7is dan matematis. enyajian model dinamis dalam bahasa gra7is secara sederhana diuraikan melalui contoh pada 1ambar 1. Model dinamis dalam bahasa gra7is dinya( takan dalam lima simbol 2lihat 1ambar 13, yak( ni. 2)3 %toc+ 2gambar kotak3 menyatakan aku( mulasi dari suatu aliran

di dalam sistem 2contohnya populasi penduduk3, 2%3 2ate me( nyatakan tingkat penambahan 2inflow3 2contoh( nya jumlah kelahiran3 atau pengurangan 2out- flow3 2contohnya jumlah kematian3 dari %toc+

Jurna' Ek)n)mi Pem!an*unan <olume )%, =omor ), "uni %,)). )%+()4*

2ate $&nflow'

%toc +
. Populasi Kelahiran Kematian

2ate $3utflow'

4loud

4onvert er
Tingkat Kelahiran
0umber. 0terman 2%,,,3.

4onnector
Tingkat Kematian

Gam!ar #+ -a.asa Gra/is Sistem Dinamis

setiap periode yang menunjukkan akti;itas dari sistem, 213 4onverters menyatakan input yang bisa dinyatakan dalam angka atau 7ormula atau gra7ik 2besarannya ditentukan oleh pembangun model3, 243 4onnectors 2gambar tanda panah3 menunjukkan aliran in7ormasi 2hubungan3 di dalam sistem 2sumber panah menunjukkan ;ariabel yang mempengaruhi dan di ujung tanda panah adalah ;ariabel yang dipenga( ruhi3, 2'3 4loud menyatakan batasan sistem. %toc+ adalah akumulasi dari suatu aliran. Aliran bersih ke dalam %toc+ adalah tingkat pe( rubahan pada %toc+. 0ecara matematis besarnya %toc+ pada waktu t dinyatakan ke dalam ke persamaan integral berikut ini.
t

berbagai re7erensi yang mendu( kung tulisan ini.

rele;an

dan

HASIL DAN PEM-AHASAN


Sistem Ketersediaan Da*in* Sa&i Nasi)na'
6ntuk mencapai sasaran program swasembada daging sapi nasional pada tahun %,)4, berbagai kebijakan dan program telah dicanangkan oleh pemerintah. rogram(program tersebut secara umum bertujuan untuk menambah populasi sapi dan produkti;itas sapi, dengan mengem( bangkan potensi persapian Indonesia 2nasional3 yang sekarang ada. #ebijakan penambahan populasi dan produkti;itas sapi bertujuan un( tuk menambah kemampuan penyediaan 2pro( duksi3 daging sapi nasional. ini terutama berlandaskan pada data sekunder, yang sebagian besar bersumber dari Direktorat "endral eternakan #ementan >I. 6ntuk mem( pertajam analisis dilakukan wawancara menda( lam dengan pakar peternakan Indonesia 2 ro7. >iset. Dr. 0jamsul !ahri, M03 dan dari telaah
#, #

Stock(t )

to

[ Inflow(s)

Outflow( s)]ds Stock(to )


2)3

dimana &nflow$s' adalah besarnya &nflow 2pe( nambahan %toc+3 dan 3utflow$s' adalah besar( nya pengurangan %toc+ selama periode s di an( tara waktu awal 2to3 hingga saat ini 2t3 20terman, %,,, 3. Data yang digunakan pada penelitian

M)de' Dinamis Sistem Ketersediaan Da*in* 25armini dkk3

"umlah daging sapi yang harus disediakan, ditentukan oleh kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk secara nasional. 0ementara ke( butuhan konsumsi daging sapi nasional di( tentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi daging sapi per kapita masyarakat Indonesia. 0ejalan dengan pertumbuhan penduduk dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani, maka kebu( tuhan daging sapi nasional juga akan cende( rung semakin meningkat 2Dwiyanto, %,,+3. roduksi daging sapi nasional dipengaruhi oleh populasi sapi dan kualitas sapi. #ualitas sapi yang baik akan tercermin dari berat per

#, 2

Jurna' Ek)n)mi Pem!an*unan <olume )%, =omor ), "uni %,)). )%+()4*

ekor dan persentase karkas yang semakin produkti7nya habis sapi betina siap ke ting( gi. 6paya peningkatan kualitas sapi pemo( tongan. 6mur sapi jantan pada saat identik dengan peningkatan produkti7itas pemotong( an ber;ariasi, ada sebagian daging sapi. 0emakin besar populasi dan yang dipotong umur 1 tahun, sebagian semakin tinggi produkti;itas daging sapi lagi dipotong pada saat umur 4 tahun. maka kemampuan penyediaan daging erpanjangan umur potong sapi jantan sapi nasional akan cende( rung semakin dari 1 tahun ke 4 tahun dimaksudkan tinggi. -ingkat keberhasilan pemerintah untuk meningkatkan berat per ekor sapi dalam program peningkatan popu( lasi pada saat dipotong. Di samping itu, di dan kualitas sapi pada akhirnya akan me( peternakan rakyat ada sekitar ), persen nentukan tingkat keberhasilkan program sapi jantan lokal digunakan sebagai nasio( nal swasembada daging sapi. pejantan dan dipotong sete( lah umur B opulasi sapi tersebar di berbagai wilayah tahun 2!ahri, %,)), !ers. 4omm3. Dengan Indonesia dan di berbagai peternakan sapi demikian, dari total populasi sapi yang dengan jumlah yang ;ariati7 2Ditjennak, ada dapat dikelompokkan menurut umur %,),c3. dan jenis kelamin, yakni. 2)3 populasi sapi eternakan sapi Indonesia umumnya betina muda 2,(% tahun3, 2%3 populasi sapi me( rupakan peternakan rakyat, sebagian betina dewasa 2C%(B tahun3, 213 populasi kecil berupa perusahaan swasta dan sapi jantan 2,( peternakan pemerintah. ada peternakan B rakyat seringkali terjadi kasus, dimana tahun3. sapi betina dewasa telah dijual atau enambahan 2inflow3 populasi sapi dipotong sebelum masa produkti7( nya per tahun ditentukan oleh calf crop. 4alf habis, karena berbagai alasan kebutuhan crop adalah persentase sapi betina dana cash 2untuk menutupi biaya sekolah dewasa yang melahirkan pada tahun anak, biaya kesehatan, biaya awal musim berjalan dari total populasi sapi betina tanam dan kebutuhan lainnya3. Dalam dewasa pada tahun tersebut. engurang( jangka panjang, semakin banyak sapi an 2outflow3 populasi sapi ditentukan lokal betina populasi produkti7 yang dipotongakan oleh tingkat rakyat kematian sapi 2mortalitas 3 habis, maka sapi lokal nasional ternakan wilayah Indonesia sebelum produkti7nya dan jumlah pemotongan sapiyakni 2Ensminger, masih cu( masa cenderung semakin rendah 2@usdja dan Ilham. kup besar, sekitar )BB,3. ada ta( hun %,,+ tingkat ), persen 2!ahri, %,)), mortalitas anak sapi di pe( %,,43. !ers . 4omm3. !erdasarkan atas jenis sapi yang dipelihara 0eA rasio anak sapi jantan dan betina ada( oleh peternak di Indonesia, populasi sapi yang lah ) dibanding ). 0ementara berat per ekor terbesar adalah sapi jenis lokal Indonesia, dan sapi selain ditentukan oleh cara peternak mem( sapi perah dengan jumlah yang relati7 sedikit. budidayakan sapi juga ditentukan oleh jenis Masing(masing jenis sapi tersebut, di samping kelamin, umur dan jenis sapi 2Ensminger, )BB,3. populasinya yang sangat berbeda, juga memi( 0api jantan cenderung lebih berat dibanding liki karakteristik budidaya dan produkti;itas sapi betina. 0api jantan umumnya dipotong daging sapi yang relati7 berbeda. Dengan demi( pada umur 1 tahun. emotongan sapi jantan kian, di dalam subsistem penyediaan daging pada umur 4 tahun akan menambah berat sapi sapi nasional akan dapat dibedakan menurut rata(rata ),, kg. 6paya untuk meningkatkan kedua jenis sapi tersebut. Pertama, produksi berat per ekor sapi dapat dilakukan melalui daging sapi yang berasal dari peternakan sapi program kawin silang sapi jenis lokal dengan jenis lokal Indonesia. -edua, produksi daging teknik inseminasi buatan dari cemen sapi jenis sapi yang berasal dari peternakan sapi perah unggul 2!ahri, %,)), !ers. 4omm3. 2Ditjennak, %,,B3. erbedaan antara total produksi daging !erdasarkan siklus hidup sapi secara sapi dalam negeri dan total
M)de' Dinamis Sistem Ketersediaan Da*in* 25armini dkk3 #, #

sapi masyarakat Indonesia, dapat dipenuhi dari produksi daging sapi dalam negeri. #emandi( rian dalam hal daging sapi diharapkan dapat dicapai secara bertahap. Apabila kebutuhan daging sapi nasional lebih besar dari produksi daging sapi nasional, maka kekurangannya akan dipenuhi dari impor daging sapi dan atau impor dalam bentuk sapi bakalan. -arget pemerintah pada tahun %,)4 impor daging sapi 2sapi bakalan3 hanya ), persen dari total kebutuhan konsumsi masyarakat 2Ditjennak, %,),c 3.

" p p 0 y p m k n k dipotong 2tercecer3 memperlemah juga

otong tukan atang. dukti7 anjang erung urun( nasio( yang telah akan

Dia*ram 'ausal Ketersediaan Da*in* Sa&i Nasi)na'

(oo&

Sistem

!erdasarkan uraian sebelumnya dapat disim( pulkan bahwa ketersediaan daging sapi nasio( nal ditentukan produksi dan kebutuhan kon( sumsi daging sapi nasional. roduksi daging sapi nasional terdiri atas % sub sistem. !ertama, sub sistem produksi daging sapi yang berasal dari peternakan sapi lokal. -edua, sub sistem produksi daging sapi yang berasal dari peter( nakan sapi perah. roduksi daging sapi pada kedua sub sis( tem tersebut dipengaruhi oleh populasi sapi, lebih khusus lagi dipengaruhi oleh jumlah sapi betina dewasa a7kir, jumlah sapi jantan siap potong, 7raksi daging dan rodukti7nya habis. berat per ekor sapi. #husus untuk 0ementara peternakan sapi lokal, produksi daging penambahan sapi juga ditentukan oleh jumlah populasi ecara umum sapi betina dewasa yang dipotong ditentukan oleh populas etina sebelum masa dewasa, calf crop dan tingkat mort p emakin tinggi jumlah sapi betina dewas rop dan semakin rendah sapi smortalitas enambahan populasi sapii sapi akan semakin umlah sapi betina b dewasa lokal yang dip ada masa produkti7nya akan menen opulasi alitas. sapi nasional di masa mend 0 emakin banyak sapi betina dewasa a, calf pro ang dipotong, maka dalam c jangka p ertumbuhan populasi sapi akan cend enurun, yang pada maka akhirnya akan men an kemampuan p produksi daging sapi besar.
#, 2 Jurna' Ek)n)mi Pem!an*unan <olume )%, =omor ), "uni %,)). )%+()4*

kemampuan penyediaan daging sapi bagi ma( syarakat Indonesia. #ebutuhan konsumsi daging sapi nasional ditentukan oleh jumlah penduduk dan kon( sumsi daging sapi per kapita masyarakat Indo( nesia. 0emakin besar jumlah penduduk dan konsumsi per kapita maka kebutuhan konsum( si daging sapi nasional akan meningkat. #etersediaan daging sapi nasional merupa( kan perbedaan antara total produksi dan total kebutuhan konsumsi daging sapi nasional. #ekurangan dari total kebutuhan konsumsi daging sapi masyarakat akan dipenuhi dari impor dalam bentuk daging atau sapi bakalan. 5ubungan kausal di antara ;ariabel di dalam sistem ketersediaan daging sapi nasional yang diuraikan secara narati7 tersebut, akan tampak lebih jelas apabila dinyatakan dalam bentuk ;isual 2diagram3. 5ubungan kausal dalam bentuk diagram causal loop dinyatakan ke dalam lima simbol, yakni. 2)3 tanda panah menunjukkan arah hubungan kausal, 2%3 tanda positif 2di ujung tanda panah3 menunjukkan jika ;ariabel penyebab meningkat maka ;ariabel effect akan cenderung meningkat, 213 tanda nega- tif menunjukkan arah hubungan sebaliknya dari tanda positi7, 243 notasi 2 22einforcing3 me( nunjukkan adanya pertumbuhan dan 2'3 notasi 5 2balancing3 menunjukkan adanya penurunan dalam jangka panjang di dalam loop tersebut. 5asil konstruksi hubungan kausal sistem keter( sediaan daging sapi nasional ke dalam bentuk dia*ram ausal loo& disajikan pada 1ambar 2.

terakhir yang secara resmi sudah dipublikasikan. 021 Angka rata(rata pertumbuhan penduduk Indonesia diasumsikan sebesar ),%*4 persen per tahun. Angka tersebut ditentukan dari data jumlah penduduk Indonesia tahun %,,, sebesar %,*.%*4.'B' jiwa 2http.DDbps.go.idD3 dan pada tahun %,), jumlah penduduk Indonesia sebesar %1?.'*,.,,, jiwa 2#ompas, ) Maret %,))3. De(

Asumsi Dasar M)de' Dinamis Sistem Ketersediaan Da*in* Sa&i Nasi)na'


Model dinamis sistem ketersediaan daging sapi nasional dibangun berlandaskan atas beberapa asumsi dasar berikut. 0#1 Data dasar yang digunakan untuk awal si( mulasi adalah data tahun %,,+, dengan pertim( bangan data tersebut adalah data

M)de' Dinamis Sistem Ketersediaan Da*in* 25armini dkk3

#, ,

+
Delay Pendewas aan
$

api!okal "etinaDewasa
Delay "unting

"

Pemotongan ! "etina Produkti#

%nak "etina ! + + 'al# 'rop + + Kematian %nak ! +


$

&as a Produkti#

Pemotongan ! "etina + %#kir

+ +

+ Produksi Daging api !okal +

"

+ + %nak )antan ! *
"

Pemotongan ! )antan +

(raksi Daging !

Delay Pemeliharaan !

(raksi Daging P + + Produksi Daging api-Perah + +

api Perah "etina Dewasa


Delay "unting

&as a !aktas i

Delay Pendewas aan

+ Pemotongan P "etina %#kir

%nak "etina P "

+ + +

'al# 'rop

+ "

+ %nak )antan P

Pemotongan P )antan + +
"

Produksi Daging ! dan P -

Delay Pemeliharaan P

Ter-e-er + +

Total Ke+utuhan Daging api + + -

Kematian %nak P + !a.u Pertum+uhan Penduduk /ndonesia


$

,asional + )umlah Penduduk /ndonesia +

Ketersediaan Daging api Konsumsi ,asional Daging api per Kapita

Total Produksi Daging api ,asional /mport Daging0 api "akalan

Gam!ar 2+ Dia*ram 'ausal (oo& Sistem Ketersediaan Da*in* Sa&i Nasi)na'

ngan intrapolasi jumlah penduduk Indonesia tahun %,,+ dapat ditentukan sebesar. %%?.)%+.)B+ jiwa. 0,1 #onsumsi daging sapi masyarakat Indonesia per kapita per tahun diasumsikan seperti terda( pat pada Tabel 1. 021 Asumsi dasar untuk sub sistem produksi

daging sapi dari peternakan sapi lokal. 0a1 0api lokal betina siap kawin setelah umur % tahun, dengan 4alf crop sebesar '' persen, se) rasio kelahiran anak jantan dan betina adalah ) dibanding ), tingkat kematian anak sebesar ), persen dengan masa produkti7 ? tahun, selan( jutnya dia7kir dengan berat rata(rata 1%' kg per

Ta!e' #+ K)nsumsi dan Pr)3eksi K)nsumsi Da*in* Sa&i Nasi)na' Per Ta.un+
Ta.un %,,+ %,,B %,), %,)) %,)% Rata4rata K)nsumsi Da*in* Sa&i Penduduk Ind)nesia 0K*$Ka&ita$Ta.un1 ),4+ ),'% ),'' ),'B ),*1

#, 2

Jurna' Ek)n)mi Pem!an*unan <olume )%, =omor ), "uni %,)). )%+()4*

%,)1 %,)4 %,)' %,)* %,)?

),*? ),?1 ),?? ),+) ),+*

#eterangan. Angka konsumsi tahun %,,+(%,), diolah dari Ditjennak 2%,),b3 dan pada tahun(tahun selanjutnya diasumsikan konsumsi meningkat konstan sebesar %,'E per tahun.

M)de' Dinamis Sistem Ketersediaan Da*in* 25armini dkk3

#, 5

Ta!e' 2+ Se!aran P)&u'asi Sa&i L)ka' Ind)nesia menurut Jenis Ke'amin dan (mur Sa&i Ta.un 2""6+
Sa&i L)ka' Ind)nesia Menurut Jenis Ke'amin dan (mur Persenta se 071 %4,B1 4%,,1 11,,4 ),, P)&u'asi Sa&i L)ka' Ind)nesia Ta.un 2""6 0Ek)r1 %.?BB.1? % 4.?)B.') + 1.?),.,1 ? )).%%+.B %?

). !etina Muda 2,(% -ahun3 %. !etina Dewasa 2C%(B -ahun3 1. "antan 2,(4 -ahun3 -otal opulasi 0api &okal Indonesia -ahun %,,+
#eterangan. Diolah dari Ditjennak 2%,,B3

ekor 2Ensminger, )BB,3 dan 2!ahri, %,)), !ers. 4omm 3. 0!1 emotongan sapi lokal jantan, diasumsikan +, persen dipotong pada umur 1 tahun dengan rata(rata berat %%' #gDekor, dan ), persen di( potong pada umur 4 tahun dengan berat 1%' #gDekor, serta ), persen dipotong setelah umur B tahun dengan berat 1', #gDekor 2!ahri, %,)), !ers. 4omm3. 081 0ebaran populasi sapi lokal Indonesia, me( nurut jenis kelamin dan umur sapi pada tahun %,,+, ditentukan berdasarkan atas. )1* data total populasi sapi lokal Indonesia tahun %,,+, yakni sebesar )).%%+.B%? ekor, dan )2* data perban( dingan persentase jumlah sapi betina muda, betina dewasa, dan jantan. 5asil perhitungan 0ebaran populasi sapi lokal Indonesia, menurut jenis kelamin dan umur sapi pada tahun %,,+, disajikan pada Tabel 2. 051 Asumsi dasar untuk subsistem produksi daging sapi yang berasal dari peternakan sapi perah. 0a1 0api perah betina siap kawin setelah umur % tahun, dengan 4alf crop '' persen, se) rasio kelahiran anak jantan dan betina ) dibanding ),

tingkat kematian anak sebesar ), persen, de( ngan masa produkti7 * tahun, selanjutnya dia7kir dengan berat rata(rata 1', #g per ekor 2Ensminger, )BB,3 dan 2!ahri, %,)), !ers. 4omm3. 0!1 emotongan sapi perah jantan, diasumsikan B, persen dipotong pada umur 1 tahun dengan rata(rata berat sapi %', kgDekor, dan ), persen dipotong pada umur 4 tahun dengan berat 1', kgDekor 2!ahri, %,)), !ers. 4omm3. 081 0ebaran populasi sapi perah Indonesia me( nurut jenis kelamin dan umur sapi pada tahun %,,+ ditentukan berdasarkan atas. 2)3 data total populasi sapi perah Indonesia tahun %,,+, yak( ni sebesar 4'?'?? ekor, dan 2%3 data perban( dingan persentase jumlah sapi betina muda, betina dewasa, dan jantan. 5asil perhitungan, sebaran populasi sapi perah Indonesia menurut jenis kelamin dan umur sapi pada tahun %,,+, disajikan pada Tabel 6. 091 #andungan daging per ekor sapi diasum( sikan sebesar 4),%' persen. Angka tersebut di( peroleh dari, karkas per ekor sapi rata(rata sebesar '' persen dengan kandungan daging sebesar ?' persen dari karkas, sehingga kan(

Ta!e' ,+ Se!aran P)&u'asi Sa&i Pera. Ind)nesia menurut Jenis Ke'amin dan (mur Sa&i Ta.un 2""6+
Sa&i Pera. Ind)nesia Menurut Jenis Ke'amin dan (mur !etina !etina "antan -otal -ahun Muda 2,(% -ahun3 Dewasa 2C%(+ -ahun3 2,(4 -ahun3 opulasi 0api erah Indonesia %,,+ Persenta se 071 %?,14 *),,, )),** ),, P)&u'asi Sa&i Pera. Ind)nesia Ta.un 2""6 0Ek)r1 )%'.),% %?B.)%% '1.1'1 4'?.'??

#eterangan. Diolah dari Ditjennak 2%,,B3.

dungan daging per ekor sapiF ''E G ?'E F 4).%'E 2!ahri, %,)), !ers. 4omm3. 0:1 >ata(rata daging sapi yang tercecer adalah ',B' persen dari total produksi daging sapi nasional 2diolah dari Ditjennak, %,,B3.

M)de' Dinamis Sistem Ketersediaan Da*in* Sa&i Nasi)na'


!erdasarkan atas diagram causal loop 21ambar

23 dan asumsi dasar model yang telah diurai( kan sebelumnya, maka disusunlah model dina( mis sistem ketersediaan daging sapi nasional dengan menggunakan program <ensim. 5asil akhir 7ormulasi model dinamis sistem keterse( diaan daging sapi nasional dalam bahasa gra7is tersaji pada 1ambar 6, sedangkan dalam bahasa matematis tersaji pada &ampiran. Formulasi model dinamis menyatakan hu(

1aktu Pendewasaan %nak api "etina !okal api "etina Dewasa !okal

1aktu Produkti#

Penam+ahan "etina Dewasa ! 'al# 'rop

Penam+ahan %nak "etina !

Pemotongan ! "etina %#kir Pemotongan "etina (raksi Produkti# Daging (raksi

(raksi Konsumsi Daging api 2Time3 Konsumsi Daging api per Kapita Produksi Daging api !okal

(raksi Pertum+uha n Penduduk /ndonesia

!a.u Pertum+uha n Penduduk /ndonesia

Pemotongan ! "etina Produkti# %nak- api !okal "erat ! "etina "erat ! )antan4 "erat ! )antan5 "erat ! Pe.antan Pemotongan ! )antan4

)umlah Penduduk /ndonesia

(raksi Kematian %nak

$asio )enis Kelamin

1aktu )antan4 2Penam+ahan %nak )antan !3

api )antan Penam+aha n %nak )antan ! !okal 1aktu )antan5 1aktu Pe.antan 21aktu Pendewasaan3 %nak api Perah "etina

Total Ke+utuhan Daging api ,asional Ketersediaan

Pemotongan ! )antan5 Pemotongan ! Pe.antan 1aktu !aktasi Total Produksi Daging api ,asional

Daging api ,asional

Penam+ahan "etina Dewasa P 2'al# 'rop3

tok api Perah "etina Pemotongan Dewasa P "etina %#kir "erat P "etina "erat P )antan4

Produksi Daging ! dan P

urplus Daging api ,asional De#isit Daging api ,asional

Penam+aha n %nak "etina P 2$asio )enis 2(raksi Kematia n %nak3 Kelamin 3

Daging api Ter-e-er Produksi Daging api Perah (raksi Daging api Ter-e-er 2(raksi Daging3 2Pemotongan ! "etina Produkti#3

%nak api Perah

"erat P )antan5 2(raksi Daging3

Ke+utuhan /mport api "akalan

21aktu )antan43

Penam+aha n %nak )antan P 2 api "etina

api Perah )antan 21aktu )antan53

Pemotongan P )antan4 Pemotongan P )antan5 2Pemotongan ! "etina %#kir3 Total Populasi api ,asional Pemotongan api !okal Pemotongan

"erat api "akalan

2%nak api Dewasa !okal3 "etina !okal3 2 api )antan !okal3

Populasi api !okal Populasi api Perah

2Pemotongan ! )antan43 2Pemotongan ! Pe.antan3 2Pemotongan ! )antan53

2 tok api Perah "etina Dewasa3 2%nak api Perah "etina3

2 api Perah )antan3

Total Pemotongan api ,asional Persentase /mport terhadap Ke+utuhan Daging api ,asional

api Perah 2Pemotongan P )antan53

2Pemotongan P "etina %#kir3 2Pemotongan P )antan43

2Total Ke+utuhan Daging api ,asional3

2De#isit Daging api ,asional3

Gam!ar ,+ M)de' Dinamis Sistem Ketersediaan Da*in* Sa&i Nasi)na'

Ta!e' 2+ Ni'ai MAPE -erdasarkan T)ta' Pr)duksi Da*in* Sa&i Nasi)na' dan T)ta' K)nsumsi Da*in* Sa&i Nasi)na'+
;aria!e' Kun8i -otal roduksi Daging 0api =asional 2ribu Aktual Model Aktual Model 2"" 6 %11,* , %%*,4 * 1)1,1 , 11*,) ' Ta.u n 2"" %',,+, %%B,'' 1%',B, 14B,*, MAPE 071 ',+ , ?,% +

ton3 -otal #ebutuhan #onsumsi Daging 0api =asional 2ribu ton3


#eterangan. =ilai aktual dikutip dari Ditjennak 2%,),b3.

bungan di antara ;ariabel di dalam sistem. For( mulasi model sistem ketersediaan daging sapi nasional 21ambar 63 dinyatakan ke dalam dua sub sistem. !ertama, sub sistem produksi daging sapi nasional. -edua, sub sistem kebutuhan kon( sumsi daging sapi nasional. 0ub sistem produksi daging sapi nasional menyatakan bahwa produksi daging sapi nasional berasal dari perternakan sapi lokal dari dan peternakan sapi perah. roduksi daging sapi nasional di7ormulasikan sebagai perkalian antara jumlah sapi yang dipotong dengan 7raksi daging dan berat per ekor sapi. "umlah sapi yang dipotong terdiri dari. 2)3 sapi jantan 2umur lebih dari 1 tahun3, 2%3 sapi betina dewa( sa a7kir 2umur lebih dari B tahun untuk sapi lokal dan lebih dari + tahun untuk sapi perah3. 6ntuk sapi jenis lokal juga terdapat pemotong( an sapi betina dewasa produkti7. 0ementara itu jumlah anak sapi perah maupun anak sapi lokal yang dilahirkan per tahun merupakan perkali( an antara populasi sapi betina dewasa dengan calf crop dikurangi jumlah sapi yang mati pada tahun berjalan. 0ub sistem kebutuhan konsumsi daging sapi nasional menyatakan bahwa lian antara jumlah penduduk Indonesia dan konsumsi daging sapi per kapita per tahun. 0ementara itu jumlah penduduk Indonesia ber( tambah setiap tahun dengan pertumbuhan rata( rata sekitar ),%*4 persen per tahun.

7ikasi dari realita, namun tetap diupayakan agar dapat merepresentasikan kondisi aktual dengan baik dan logis. Di samping itu, juga diuji kesahihannya dengan kriteria berikut,
H

H
I

K H ILLM H

;a'idasi M)de' Dinamis Sistem Ketersedia4 an Da*in* Sa&i Nasi)na'


<aliditas model dinamis pada penelitian ini dinilai dari logika model. Model dinamis, walaupun dalam bentuk abstraksi dan simpli(

dimana @t adalah nilai aktual ;ariabel @ pada periode t, t adalah perbedaan antara nilai ak( tual dengan hasil prediksi model atau kesalah( an ramalan, MA E adalah ean Absolute !ercentage "rror 2rata(rata persentase absolut kesalahan terhadap aktual3. 0emakin kecil nilai MA E, semakin tinggi ;aliditas model yang diuji karena secara umum nilai aktual ;ariabel yang die;aluasi 2@3 sema( kin dekat dengan nilai @ yang diprediksi oleh model dinamis. <aliditas model pada tulisan ini dinilai dari ;ariabel kunci total produksi daging sapi nasional dan total kebutuhan konsumsi daging sapi nasional. !erdasarkan data aktual tahun %,,+(%,,B dan hasil simulasi model dina( mis, diperoleh nilai MA E sebagaimana disaji( kan pada Tabel 4. !erdasarkan atas nilai MA E dari kedua ;ariabel kunci tersebut dapat disimpulkan bah( wa model dinamis yang tersusun telah memi( liki akurasi yang tinggi, dengan rata(rata MA E sebesar ',+ persen untuk ;ariabel total produksi daging sapi nasional, dan ?,%+ persen untuk ;ariabel total kebutuhan konsumsi daging sapi nasional.

Simu'asi M)de' Dinamis Sistem Ketersedia4 an Da*in* Sa&i Nasi)na'


ada penelitian ini, simulasi model dinamis ha( nya akan dilakukan atas tiga skenario kebi(

Ta!e' 5+ Tar*et dan Im&'ementasi Pr)*ram Pen*uran*an Pem)t)n*an Sa&i L)ka' -etina Pr)dukti/
Tar*et Pr)*ram Pen*uran*an Pem)t)n*an Sa&i L)ka' -etina Pr)dukti/ Ta.un Im&'ementasi

2"##

2"#2 ',

2"#, %'

2"#2 ),

2"#5 ),

2"#9 ),

2"#: ),

"umlah emotongan 0api &okal !etina )?' rodukti7 2ribu ekor3

#eterangan. Asumsi target tahun %,))(%,)4 2!ahri, %,)), !ers. 4omm3. ada penelitian ini disimulasikan target program tersebut dapat dicapai tepat waktu.

jakan. !erdasarkan atas hasil simulasi model dinamis yang dilakukan, selanjutnya dapat di( bandingkan bagaimana capaian sasaran pro( gram swasembada daging sapi nasional pada tahun %,)4 mendatang. )1* +kenario +imulasi ,o%el -inamis. -iga skenario kebijakan swasembada daging sapi nasional yang disimulasikan dalam penelitian ini, yakni. Skenari) I+ Apabila kondisi persapian Indone( sia pada -ahun %,,+ 2sebagaimana diuraikan pada asumsi dasar model dinamis3 berlanjut hingga -ahun %,)?. %+enario & ini disebut pula sebagai bussiness as usual scenario. Skenari) II+ Apabila kebijakan mengurangi pemotongan sapi lokal betina produkti7 dan meningkatkan jangkauan program kawin silang sapi lokal dengan inseminasi buatan berhasil dilaksanakan pemerintah. +kenario .. ini mengandung dua program. 2a3 Program &ertama, mengurangi pemotongan sapi lokal betina produkti7 secara bertahap.

"umlah pemotongan sapi lokal betina produkti7 pada tahun %,), mencapai sekitar %,,.,,, ekor 2diolah dari Ditjennak, %,),c3 dan ditargetkan pada tahun %,)4 dan seterusnya jumlah pemo( tongan sapi lokal betina produkti7 hanya ting( gala ),.,,, ekor saja. -arget dan implementai program tersebut diasumsikan berlangsung seperti pada Tabel (. )b* Program ke%ua# meningkatkan secara berta( hap program kawin silang sapi lokal dengan inseminasi buatan 2I!3 yang pada akhirnya akan meningkatkan berat per ekor sapi dan calf crop sapi lokal. rogram I! ditargetkan dapat menjangkau B, persen sapi lokal betina produk( ti7. Adapun target dan implementasi program ini diasumsikan berlangsung seperti pada Tabel 7 . Skenari) III+ Apabila terjadi peningkatkan konsumsi daging sapi per kapita masyarakat Indonesia dan sekaligus program pada %+enario && dapat berjalan sesuai dengan target dan tepat waktu. %+enario &&& ini disimulasikan ketika

Ta!e' 9+ Tar*et dan Im&'ementasi Pr)*ram Ka<in Si'an* Sa&i L)ka' den*an I-+
Tar*et Pr)*ram Ka<in Si'an* Sa&i L)ka' den*an I). >ata(rata !erat per Ekor 0api &okal "antan 6mur 1 -ahun 2#gD ekor3 Ta.un Im&'ementasi 2"## 2"#2 2"#, 2"#2 2"#5 2"#9 2"#:

%%'

%?'

1',

4,,

4,,

4,,

4,,

%. >ata(rata !erat per Ekor 0api &okal "antan 6mur 4 -ahun 2#gD ekor3 1. >ata(rata !erat per Ekor 0api &okal !etina A7kir 2#gD ekor3 4. 4alf 4rop 0api &okal !etina Dewasa 2E3

1%' 1%' '?,'

1?' 1', *,

4', 4,, *%,'

',, 4', *'

',, ',, *?,'

',, ',, ?,

',, ',, ?,

#eterangan. Asumsi target tahun %,))(%,)4 2!ahri, %,)), !ers. 4omm3. ada penelitian ini disimu( lasikan target program dapat dicapai tepat waktu.

Ta!e' :+ Pr)3eksi Rata4Rata K)nsumsi Da*in* Sa&i Penduduk Ind)nesia &er Ka&ita &er Ta.un
Ta.un >ata(rata #onsumsi Daging 0api enduduk Indonesia 2#gD#apitaD-ahun3 2"## ),?' 2"#2 2"#, ),B %,,' 2"#2 %,% 2"#5 %,1' 2"#9 %,' 2"#: %,*'

#eterangan. >ata(rata konsumsi daging sapi penduduk Indonesia tahun %,)) sekitar ),?' kgDkapita 2! 0, %,),3 dan pada tahun(tahun selanjutnya diasumsikan konsumsi meningkat konstan sebesar ),' onsDkapitaDtahun.

target dan implementasi program pengurangan pemotongan sapi lokal betina produkti7 dapat dicapai dan tepat waktu 2Tabel (3, serta target dan implementasi program kawin silang sapi lokal dengan I! juga dapat dicapai dan tepat waktu 2Tabel 73, namun pada saat yang sama terjadi kenaikan kebutuhan konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia, dengan rata(rata konsumsi per kapita diasumsikan akan berlang( sung seperti pada Tabel 8.

Hasi' Simu'asi -erdasarkan +kenari o.

M)de'

Dinamis

!erdasarkan simulasi model dinamis sistem ke( tersediaan daging sapi nasional atas +kenario . 2bussiness as usual scenario3 berikut akan diurai( kan hasil proyeksinya dalam dua hal. 2a3 pro( yeksi ketersediaan daging sapi nasional di masa

mendatang 2Tabel 93, serta 2b3 proyeksi populasi sapi dan total pemotongan sapi nasional 2Tabel :3 . ada Tabel 9 tampak bahwa apabila kondisi persapian Indonesia tahun %,,+ berlanjut 2bus- siness as usual scenario3, maka pada tahun %,)4 Indonesia masih harus mengimpor daging sapi sebesar 1',B' persen dari total kebutuhan kon( sumsi daging sapi nasional. Ini berarti sasaran pemerintah bahwa impor sapi atau daging sapi pada tahun %,)4 sebesar ), persen dari total konsumsi daging sapi nasional belum dapat dicapai. Memasuki tahun %,)' diproyeksikan persentase impor daging sapi Indonesia terjadi sedikit penurunan. =amun pada tahun ber( ikutnya 2tahun %,)*3 persentase impor daging sapi terhadap kebutuhan daging sapi nasional akan mengalami peningkatan kembali 2%),,? persen pada tahun %,)?3. eningkatan persen(

Ta!e' 6+ Pr)3eksi Ketersediaan Da*in* Sa&i Nasi)na' -erdasarkan atas +kenario .


Ta.un T)ta' Pr)duksi Da*in* Sa&i Nasi)na' 0Ri!u T)n1 %,,+ %,,B %,), %,)) %,)% %%*,4* %%B,'' %1%,4+ %11,4B %4+,)) T)ta' Ke!utu.an Da*in* Sa&i Nasi)na' 0Ri!u T)n1 11*,)' 14B,*, 1*),,, 1?',,, 1+B,%B Ketersedia an Da*in* Sa&i Nasi)na' 0Ri!u T)n1 (),B,*+ ()%,,,' ()%+,'% ()4),') ()4),)+ Persentase Im&)r Da*in* Sa&i ter.a4 da& Ke!utu.an Da*in* Sa&i Nasi)na' 071 1%,* 1 14,1 4 1',* , 1?,? 4 1*,% ?

%,)1 %,)4 %,)' %,)* %,)?

%*,,?1 %?),1? 1?%,+B 1+),B) 1?1,1*

4,1,+B 4%1,*B 41+,B* 4'4,'* 4?1,,%

()41,)* ()'%,1% (**,,? (?%,*' (BB,**

#eterangan. 5asil simulasi model dinamis atas +kenario .

1',4 ' 1',B ' )',, ' )',B + %),, ?

tase impor daging sapi ini akan terus berlanjut di masa mendatang apabila tidak ada program ino;ati7 yang bertujuan menambah populasi sapi lokal sebagai sumber utama daging sapi nasional. 0ejalan dengan proyeksi produksi daging sapi nasional 2Tabel 93, tampak apabila kondisi persapian Indonesia pada -ahun %,,+ berlanjut 2bussiness as usual scenario3, maka diproyeksikan dalam jangka panjang pertumbuhan populasi sapi nasional akan cenderung semakin kecil 2%,*1 persen pada tahun %,)?3 2lihat Tabel :3. opulasi sapi nasional terutama berasal sapi lokal Indonesia yang umumnya dikuasai oleh rakyat. #ebutuhan dana cash pengusahatani sapi rakyat, menyebabkan petani terpaksa menjual atau memotong sapi betina produkti7 yang dimilikinya sebelum masa produkti7nya habis. Dalam jangka panjang pemotongan sapi lokal betina produkti7 dalam jumlah yang ting( gi akan memperkecil pertumbuhan populasi sapi lokal, dan selanjutnya akan menyebabkan semakin lemahnya kemampuan penyediaan daging sapi nasional. Dari hasil simulasi s+enario & 2bussiness as usual scenario3 dapat disimpulkan bahwa dalam jangka panjang diproyeksikan persentase impor daging sapi terhadap kebutuhan daging sapi nasional akan cenderung meningkat 2Tabel 93 dan pertumbuhan populasi sapi nasional akan cenderung semakin kecil 2Tabel :3. 5al ini me( nunjukkan bahwa agar program swasembada daging sapi nasional terwujud, maka inter;ensi

pemerintah dalam bentuk program pengenda( lian pemotongan sapi lokal betina produkti7 dan implementasi program kawin silang mela( lui I!, merupakan program yang mutlak diper( lukan. rogram(program ino;ati7 untuk mem( bantu pengusahatani sapi rakyat harus terus diupayakan agar pemotongan sapi lokal betina produkti7 dapat ditahan.

Hasi' Simu'asi -erdasarkan +kenario ..

M)de'

Dinamis

Dua program pemerintah yang penting dalam upaya swasembada daging sapi tahun %,)4 adalah 2)3 pengurangan jumlah pemotongan sapi lokal betina produkti7 di tingkat peternak( an rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan populasi sapi, 2%3 memperluas jangkauan kawin silang sapi lokal dengan I! yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sapi, yang tercermin dari peningkatan berat badan akhir, persentase karkas dan persentase daging. Apabila target kedua program tersebut dapat dicapai dan diimplementasikan tepat waktu 2Tabel ( dan Tabel 73 2+imulasi ..3, maka berikut ini akan diuraikan hasil simulasi model dinamis dalam dua hal, yakni. 2)3 proyeksi ketersediaan daging sapi nasional di masa mendatang 2Tabel 103, 2%3 proyeksi populasi sapi dan total pemotongan sapi nasional 2Tabel 113. ada Tabel 10 tampak bahwa apabila target dan implementasi program pada +kenario .. seluruhnya dapat dicapai tepat waktu 2Tabel ( dan Tabel 73, maka pada tahun %,)4 diproyeksi(

Ta!e' #"+ Pr)3eksi Ketersediaan Da*in* Sa&i Nasi)na' -erdasarkan atas +kenario ..
T)ta' Pr)duksi Da*in* Sa&i Nasi)na' 0Ri!u T)n1 %%*,4* %%B,'' %1%,4+ T)ta' Ke!utu.a n Da*in* Sa&i Nasi)na' 0Ri!u T)n1 11*,)' 14B,*, 1*),,, Ketersedia an Da*in* Sa&i Nasi)na' 0Ri!u T)n1 (),B,*+ ()%,,,' ()%+,'% Persentase Im&)r Da*in* Sa&i ter.ada& Ke!utu.an Da*in* Sa&i Nasi)na' 071 1%,*1 14,14 1',*,

Ta.u n

%,,+ %,,B %,),

%,)) %,)% %,)1 %,)4 %,)' %,)* %,)?

%)+,4* %44,*, 1,1,)B 1'+,1+ '1+,?% '??,,1 '+B,%4

1?',,, 1+B,%B 4,1,+B 4%1,*B 41+,B* 4'4,'* 4?1,,%

()'*,'4 ()44,?, (),,,?, (*',1) BB,?* )%%,4? ))*,%%

4),?4 1?,)? %4,B1 )',4) , , ,

#eterangan. 5asil simulasi model dinamis atas +kenario ..

Ta!e' ##+ Pr)3eksi P)&u'asi Sa&i dan T)ta' Pem)t)n*an Sa&i Nasi)na' -erdasarkan atas +kenario ..
Ta.un P)&u'asi Sa&i L)ka' 0Juta Ek)r1 %,,+ %,,B %,), %,)) %,)% %,)1 %,)4 %,)' %,)* %,)? P)&u'asi Sa&i Pera. 0Ek)r1 T)ta' P)&u'asi Sa&i Nasi)na' 0Juta Ek)r1 T)ta' Pem)t)n*a n Sa&i Nasi)na' 0Juta Ek)r1 ,,BBB1,, ),,%4,,, ),,4?,,, ,,B1+%B4 ,,+)++*+ ,,?B4%*' ,,?B'*B% ),'%%,,, ),'1,,,, ),1?B,,, Pertum!u. an P)&u'asi Sa&i Nasi)na' 071 1,) ? ',, * *,1 B +,+ 1 ),,? ? )%,' ' )4,% % )%,) * )%,% '

)),% 4'?'?? )),* 1 B )),' '1)++% )%,, 1 * )%,, *)4)%1 )%,* ' ? )%,? ?,4%BB )1,4 + + )1,B ?**B+4 )4,* ) ? )',4 +4%1*, )*,% ) ' )?,1 B1B,1, )+,% * B )B,+ ),41,,, %,,+ ' B %%,% ))*?,,, %1,4 * 1 %4,B )1)%,,, %*,1 B simulasi model dinamis atas +kenario , #eterangan. 5asil ..

kan Indonesia masih harus mengimpor daging sapi 2sapi bakalan3 sebesar )',4) persen dari total kebutuhan konsumsi masyarakat. Napaian ini tidak terlalu jauh dengan target yang diha( rapkan pemerintah, dimana diharapkan tahun %,)4 target impor dalam bentuk daging dan sapi bakalan mencapai ), persen. ada simulasi tahun %,)' sampai %,)?, tidak terjadi impor daging sapi 2persentase impor , persen3, sehingga kebutuhan daging terpenuhi dari pro( duksi dalam negeri, seperti tergambar tahun %,)' sebesar BB,?* ribu ton dan meningkat sam( pai ))*,%% ribu ton pada tahun %,)?. Dari hasil simulasi +kenario .., juga me( nunjukkan bahwa sejalan dengan keberhasilan program pengurangan pemotongan sapi lokal betina produkti7 2Tabel (3 yang dikombinasikan dengan program kawin silang dengan I! 2Tabel 73, dalam jangka pendek 2hingga tahun %,)13 akan menyebabkan total sapi yang dipotong akan berkurang 2Tabel 113. 5al ini akan menye( babkan persentase daging sapi yang harus di( impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia juga akan membesar hingga tahun %,)1 2Tabel 103.
#2 "

=amun dalam jangka panjang keberhasilan kedua program tersebut akan berpengaruh signi7ikan pada upaya peningkatan populasi sapi lokal Indone( sia, yang tampak jelas dengan semakin besar( nya laju pertumbuhan populasi sapi nasional. 2secara lengkap tercantum pada Tabel 113.

Jurna' Ek)n)mi Pem!an*unan <olume )%, =omor ), "uni %,)). )%+()4*

0ecara umum hasil proyeksi +kenario .. 9apabila target program pengurangan pemo( tongan sapi lokal betina produkti7 dapat diim( plementasikan tepat waktu 2Tabel (3 dan target program kawin silang sapi lokal dengan I! juga dapat diimplementasikan tepat waktu 2-abel *3: memperlihatkan peningkatan pertumbuhan populasi sapi nasional, yang pada skenario I dibawah ), persen 2Tabel :3, sedangkan pada skenario II ini dapat mencapai )4,%% persen pada -ahun %,)' 2Tabel 113. Hasi' Simu'asi M)de' Dinamis -erdasarkan +kenario ... !erdasarkan simulasi model dinamis atas +ke- nario ..., berikut ini diuraikan hasil proyeksi ketersediaan daging sapi nasional di masa mendatang 2Tabel 123. Apabila ;target program pengurangan pemotongan sapi lo+al betina produ+tif $Tabel (' dan target program +awin silang sapi lo+al dengan &5 $Tabel 7' dapat diimplementasi+an tepat wa+tu# dan pada saat yang sama ter*adi pening+atan +onsumsi daging sapi per +apita masyara+at &ndone- sia $seperti pada Tabel 8'<, maka program swa( sembada daging sapi pada tahun %,)4 tidak dapat dicapai. Diproyeksikan pada tahun %,)4 persentase impor daging sapi Indonesia terha( dap total kebutuhan konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia masih cukup tinggi, yakni 11,4+ persen. ada tahun %,)' dan %,)* diproyeksikan terjadi penurunan impor daging sapi 2?,'* dan +,,B persen3, namun dalam jang(

M)de' Dinamis Sistem Ketersediaan Da*in* 25armini dkk3

#2 #

Ta!e' #2+ Pr)3eksi Ketersediaan Da*in* Sa&i Nasi)na' -erdasarkan atas +kenario ...
T)ta' Pr)duksi Da*in* Sa&i Nasi)na' 0Ri!u T)n1 T)ta' Ke!utu.a n Da*in* Sa&i Nasi)na' 0Ri!u T)n1 11*,) Ketersedia an Da*in* Sa&i Nasi)na' Persentase Im&)r Da*in* Sa&i ter.ada& Ke!utu.an Da*in* Sa&i 071 1%,* 1 14,1 4 1',* , 4?,, ? 4*,) , 1+,+ ' 11,4 + ?,' * +,, B )%,' ?

Ta.un

0Ri!u T)n1 %%*,4 (),B,*+ * ' %%B,' 14B,* ()%,,,' ' , %1%,4 1*),, ()%+,'% + , %)+,4 4)%,? ()B4,%? * 4 %44,* 4'1,? (%,B,)+ , + 1,1,) 4B',? ()B%,*, B B 1'+,1 '1+,+ ()+,,4) + , '1+,? '+%,+ (44,,+ % ) '??,, *%?,+ (',,+% 1 4 '+B,% *?1,B (+4,*+ 4 1 #eterangan. 5asil simulasi model dinamis atas +kenario ... %,,+ %,,B %,), %,)) %,)% %,)1 %,)4 %,)' %,)* %,)?

ka panjang menunjukkan impor akan cende( rung semakin tinggi. Dari hasil simulasi model dinamis atas +kenario ... 2Tabel 123 dapat disimpulkan, apabila terjadi peningkatan kebutuhan kon( sumsi daging sapi 2seperti pada Tabel 83, maka sasaran program swasembada daging sapi pada tahun %,)4 belum dapat dicapai dengan hanya mengandalkan indikator kebijakan aksi dengan target seperti pada Tabel ( dan Tabel 7 saja, namun diperlukan kebijakan ino;ati7 lainnya untuk mendukung program swasembada da( ging sapi yang telah ada.

nasional3. -edua, simulasi yang dilakukan terhadap model dinamis menunjukkan bahwa bila pemerintah

SIMP(LAN
5asil penelitian ini menunjukkan bahwa, perta- ma, m)de' ketersediaan da*in* sa&i nasi)na' yang dikembangkan dengan pendekatan sistem dinamis dapat dikatakan mam&u mere&resen4 tasikan =dunia n3ata>. 6ji ;aliditas model yang dilakukan menunjukkan bahwa model dinamis yang tersusun telah memiliki akurasi 3an* tin**i, dengan rata(rata absolut persentase ke( salahan dibandingkan aktual sebesar ',+ persen 2untuk ;ariabel total produksi daging sapi nasional3 dan ?,%+ persen 2untuk ;ariabel total kebutuhan konsumsi daging sapi

menginginkan swasembada daging nasional tercapai tahun %,)4, maka sasaran program ter( sebut tidak da&at di8a&ai dengan penyelengga( raan program peternakan bersi7at bussiness as usual 2+kenario .3. -etiga, swasembada daging sapi nasional diproyeksikan da&at di8a&ai &ada Ta.un 2"#5, a&a!i'a di'akukan inter?ensi ke!i%akan !eru&a@ 2a3 pengurangan pemotong( an sapi lokal betina produkti7 secara bertahap dengan jadwal dan target seperti pada -abel 'O 2b3 meningkatkan secara bertahap program kawin silang sapi lokal dengan inseminasi buatan yang pada akhirnya akan meningkatkan berat per ekor dan calf crop sapi lokal dengan jadwal dan target seperti pada Tabel 7 2+kenario ..3. =amun kedua inter;ensi kebijakan tersebut masih !e'um mam&u mencapai sasaran swa( sembada daging sapi nasional pada -ahun %,)4 a&a!i'a ke!utu.an k)nsumsi daging sapi ma( syarakat Indonesia juga turut meningkat seperti pada Tabel 8 2+kenario ...3. Melihat hasil simu( lasi ketiga skenario kebijakan tersebut tampak bahwa target dan jadwal kebijakan pada +kenario .. sudah cukup baik, namun perlu juga diantisipasi apabila terjadi kenaikan kebu( tuhan konsumsi daging sapi masyakarat Indonesia, maka harus ada kebijakan ino;ati7 lain untuk meningkatkan target pencapaian populasi sapi nasional dalam waktu lebih cepat.

DAATAR P(STAKA
Ditjennak. %,),a. !edoman =mum !rogram %wa- sembada /aging %api 2014. "akarta. Direk( torat "enderal eternakan #ementerian ertanian. Ditjennak. %,),b. 5lue !rint !rogram %wasembada /aging %api 2014. "akarta. Direktorat "en( deral eternakan, #ementan >I. Ditjennak. %,),c. !edoman Te+nis -egiatan 3pe- rasional !%/% 2014. "akarta. Direktorat "enderal eternakan, #ementan >I. Ditjennak. %,),d. eta >ilayah %umber 5ibit %api !otong .o+al di &ndonesia. "akarta. Direkto( rat "enderal eternakan, #ementan >I. Ditjennak. %,),. %tatisti+ !eterna+an 2010. "akar( ta. Direktorat "enderal eternakan #e( menterian ertanian >I. Ditjennak. %,,B. %tatisti+ !eterna+an 200:. "akar( ta. Direktorat "enderal eternakan Depar( temen ertanian. Dwiyanto, #. %,,+. eman7aatan 0umber Daya &okal dan Ino;asi -eknologi dalam Men( dukung engembangan 0api otong di Indonesia. !engembangan &novasi !ertanian. I213, %,,+. )?1()++. Ensminger, M.EO ".E. Pld7ieldO $.$. 5eine( mann. )BB,. ?eeds and @utrion. 0econd Edition. Nali7ornia. -he Ensminger ub( lishing Nompany. Forrester, "ay $. )B*+. !rinciples of %ystems, %nd Ed. $altham. egasus Nommunications.

Forrester, "ay $. )BB+. /esigning the ?uture, at 6ni;ersidad de 0e;illa, 0e;illa 0pain. De( cember )', )BB+. Ilham, =. %,,*. Analisis 0osial Ekonomi dan 0trategi encapaian 0wasembada Daging %,),. Analisis -ebi*a+an !ertanian. <ol. 4 =o. %, "uni %,,*. )1)()4'. "umlah enduduk Indonesia -ahun %,,,, http.DDbps.go.idD, didownload pada -anggal ' "anuari %,),.

May, Nheryl. )B+). 4attle anagement. <irginia. A rentice(5all Nompany. 0terman, ".D. %,,,. 5usiness /ynamicsA %ystems Thin+ing and odelling for a 4omple) >orld. !oston. McQraw5ill. 0ubagyo, I. %,,B. otret #omoditas Daging 0api. "conomic 2eview. =o. %)?, 0eptember %,,B. 0uryana. %,,B. engembangan 6saha -ernak 0api otong !erorientasi Agribisnis de( ngan ola #emitraan. Burnal .itbang !erta- nian. %+2)3, %,,B. -alib, N. %,,). engembangan 0istem erbibitan 0api otong =asional. >artaCoa# ))2)3. ),6)B. <entana 0ystems Inc. %,,?. Vensim# /%%# !rofes- sional# !." !lus# !." with 4ausal Tracing 2eality 4hec+ and %ynthe%im# =serDs 1uide Version (. 60A. <antana 0ystem, Inc. @usdja, @. dan =. Ilham. %,,4. -injauan #ebi( jakan engembangan Agribisnis 0api o( tong. Burnal Analisis -ebi*a+an !ertanian# %2%3. )*?6)+%.

LAMPIRAN
&ampiran. Formulasi Matematis, 6nits 20atuan3, dan #eterangan 0etiap <ariabel di Dalam Model Dinamis 0istem #etersediaan Daging 0api =asional 2dipaparkan secara Alphabetis3. 2)3 Anak 0api !etina &okalF I=-EQ 2 enambahan Anak !etina 0&( enambahan !etina Dewasa 0&,%.?BB1?e/,,*3. 6nits. Ekor. "umlah sapi lokal betina berumur ,(% tahun di Indonesia. 2%3 Anak 0api erahF0tok 0api erah !etina DewasaGNal7 Nrop. 6nits. EkorD-ahun. "umlah anak sapi perah yang dilahirkan oleh total sapi perah betina dewasa. 213 Anak 0api erah !etinaF I=-EQ 2 enambahan Anak !etina 0 ( enambahan !etina Dewasa 0 ,)%'),%3. 6nits. Ekor. "umlah sapi perah betina berumur ,(% tahun di indonesia. 243 RAnak(0api &okalRF0api !etina Dewasa &okalGNal7 Nrop. 6nits. EkorD-ahun. "umlah anak sapi lokal yang dilahirkan oleh total sapi betina dewasa lokal. 2'3 !erat 0api !akalanF4,,. 6nits. #gDEkor. >ata(rata berat per ekor sapi bakalan yang sudah siap ke pemotongan. 2*3 !erat0& !etinaF1,,. 6nits. #gDEkor. >ata(rata berat per ekor sapi betina dewasa lokal tahun %,,+. 2?3 !erat0& "antan1F%,,. 6nits. #gDEkor. >ata(rata berat per ekor sapi jantan lokal umur 1 tahun. 2+3 !erat0& "antan4F1,,. 6nits. #gDEkor. >ata(rata berat per ekor sapi jantan lokal umur 4 tahun. 2B3 !erat0& ejantanF1',. 6nits. #gDEkor. >ata(rata berat per ekor sapi pejantan lokal umur B tahun. 2),3 !erat0 !etinaF1',. 6nits. #gDEkor. >ata(rata berat per ekor sapi perah betina a7kir Indonesia tahun %,,+. 2))3 !erat0 "antan1F%',. 6nits. #gDEkor. >ata(rata berat per ekor sapi perah jantan umur 1 tahun. 2)%3 !erat0 "antan4F1',. 6nits. #gDEkor. >ata(rata berat per ekor sapi perah jantan umur 4 tahun. 2)13 Nal7 NropF,.''. 6nits. )D-ahun. >ata(rata persentase anak sapi yang dihasilkan oleh total sapi betina dewasa. 2)43 Daging 0api -ercecerF roduksi Daging 0& dan 0 GFraksi Daging 0api -ercecer. 6nits. #gD-ahun. "umlah daging sapi yang tercecer atau rusah, sehingga tidak dapat dimakan. 2)'3 De7isit Daging 0api =asionalFIF -5E= E&0E2#etersediaan Daging 0api =asionalS,, A!02#etersediaan Daging 0api =asional3,,3. 6nits. #gD-ahun. "umlah kebutuhan daging sapi yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi daging sapi nasional, sehingga harus diimpor. 2)*3 FI=A& -IME F )%. 6nits. -ahun. The final time for the simulation. 2)?3 Fraksi DagingF,.4)%'. 6nits. Dmnl. >ata(rata persentasi daging per ekor sapi. 2)+3 Fraksi Daging 0api -ercecerF,.,'B'. 6nits. Dmnl. >ata(rata daging sapi yang tercecer per tahun. 2)B3 Fraksi #ematian AnakF,.). 6nits. Dmnl. >ata(rata persentase kematian anak sapi lokal per tahun.

2%,3

Fraksi #onsumsi Daging 0api2T2,,,3(2)%,),3U,2,,).1+3,2),).4%3,2%,).4'3,21,).4B3, 24,).'13,2',).'?3, 2*,).*13,2?,).*?3,2+,).?)3,2B,).?*3,2),,).+3,2)),).+43,2)%,).+B33. 6nits. #gG)D 2"iwaG-ahun3. >ata( rata konsumsi daging sapi per kapita per tahun penduduk Indonesia. 2%)3 Fraksi emotongan !etina rodukti7F,.,'. 6nits. )D-ahun. !esar persentase sapi lokal betina produkti7 yang dipotong. 2%%3 Fraksi ertumbuhan enduduk IndonesiaF,.,)%*4. 6nits. )D-ahun. >ata(rata pertumbuhan penduduk Indonesia. 2%13 I=I-IA& -IME F ,. 6nits. -ahun. The initial time for the simulation. 2%43 "umlah enduduk IndonesiaF I=-EQ 2&aju ertumbuhan enduduk Indonesia, %.%?)%+e/,,+3. 6nits. "iwa. -otal jumlah penduduk Indonesia.

2%'3 #ebutuhan Impor 0api !akalanFI=-EQE>2De7isit Daging 0api =asionalD2!erat 0api !akalanGFraksi Daging33. 6nits. EkorD-ahun. Merupakan jumlah kebutuhan impor sapi bakalan yang setara dengan kebutuhan untuk menutup de7isit daging sapi nasional. 2%*3 #etersediaan Daging 0api =asionalF-otal roduksi Daging 0api =asional(-otal #ebutuhan Daging 0api =asional. 6nits. #gD-ahun. Menunjukkan surplus 2positi73 atau de7isit 2negati73 daging sapi nasional. 2%?3 #onsumsi Daging 0api per #apitaFFraksi #onsumsi Daging 0api2-ime3. 6nits. 2#gD"iwa3G)D -ahun. >ata(rata jumlah daging sapi yang dikonsumsi oleh penduduk Indonesia per kapita per tahun. 2%+3 &aju ertumbuhan enduduk IndonesiaF"umlah enduduk IndonesiaGFraksi ertumbuhan enduduk Indonesia. 6nits. "iwaD-ahun. enambahan jumlah penduduk Indonesia per tahun. 2%B3 emotongan 0api &okalFI=-EQE>2 emotongan0& !etina A7kir/ emotongan0& ejantan/ emotongan0& !etina rodukti73. 6nits. EkorD-ahun. "umlah sapi yang dipotong, yang berasal dari peternakan sapi lokal Indonesia. 21,3 emotongan 0api erahFI=-EQE>2 emotongan0 !etina A7kir/ emotongan0 "antan43. 6nits. EkorD-ahun. "umlah sapi yang dipotong yang berasal dari peternakan sapi perah. 21)3 emotongan0& !etina A7kirFDE&A@ FIVED2 enambahan !etina Dewasa 0&, $aktu ro( dukti7, *?4%)?3. 6nits. EkorD-ahun. "umlah sapi lokal betina produkti7 yang dipotong pada umur B tahun. 21%3 emotongan0& !etina rodukti7F0api !etina Dewasa &okalGFraksi emotongan !etina rodukti7. 6nits. EkorD-ahun. !anyaknya sapi lokal betina produkti7 yang dipotong pada tahun berjalan. 2113 emotongan0& "antan1FDE&A@ FIVED22 enambahan Anak "antan 0&G,.+3, $aktu "antan1, B+B1413. 6nits. EkorD-ahun. "umlah sapi lokal jantan yang dipotong pada umur 1 tahun. 2143 emotongan0& "antan4FDE&A@ FIVED22 enambahan Anak "antan 0&G,.)3, $aktu "antan4, B%?')3. 6nits. EkorD-ahun. "umlah sapi lokal jantan yang dipotong pada umur 4 tahun. 21'3 emotongan0& ejantanFDE&A@ FIVED22 enambahan Anak "antan 0&G,.)3, $aktu ejantan, 4)%%13. 6nits. EkorD-ahun. !anyaknya sapi jantan lokal yang dipotong pada umur B tahun. 21*3 emotongan0 !etina A7kirFDE&A@ FIVED2 enambahan !etina Dewasa 0 , $aktu &aktasi, 4*'%,3. 6nits. EkorD-ahun. "umlah sapi perah betina produkti7 yang dipotong pada umur + tahun. 21?3 emotongan0 "antan1FDE&A@ FIVED22 enambahan Anak "antan 0 G,.B3, $aktu "antan1, )*,,*3. 6nits. EkorD-ahun. "umlah sapi perah jantan yang dipotong pada umur 1 tahun. 21+3 emotongan0 "antan4FDE&A@ FIVED22 enambahan Anak "antan 0 G,.)3, $aktu "an( tan4,)1143. 6nits. EkorD-ahun. "umlah sapi perah jantan yang dipotong pada umur 4 tahun. 21B3 enambahan Anak !etina 0&F2RAnak(0api &okalRG>asio "enis #elamin3( 2RAnak(0api &o( kalRG>asio "enis #elaminGFraksi #ematian Anak3. 6nits. EkorD-ahun. enambahan anak betina sapi lokal pada tahun berjalan. 24,3 enambahan Anak !etina 0 F2Anak 0api erahG>asio "enis #elamin3(2Anak 0api

erahG>asio "enis #elaminGFraksi #ematian Anak3. 6nits. EkorD-ahun. enambahan anak betina sapi perah pada tahun berjalan. 24)3 enambahan Anak "antan 0&F2RAnak(0api &okalRG>asio "enis #elamin3(2RAnak(0api &okalRG>asio "enis #elaminGFraksi #ematian Anak3. 6nits. EkorD-ahun. enambahan anak jantan sapi lokal pada tahun berjalan. 24%3 enambahan Anak "antan 0 F2Anak 0api erahG>asio "enis #elamin3(2Anak 0api erahG>asio "enis #elaminGFraksi #ematian Anak3. 6nits. EkorD-ahun. enambahan anak sapi perah jantan pada tahun berjalan. 2413 enambahan !etina Dewasa 0&FDE&A@ FIVED2 enambahan Anak !etina 0&, $aktu endewasaan, ).1BB*Be/,,*3. 6nits. EkorD-ahun. enambahan sapi betina dewasa lokal pada

tahun berjalan. enambahan !etina Dewasa 0 FDE&A@ FIVED2 enambahan Anak !etina 0 , $aktu ende( wasaan, *%'')3. 6nits. EkorD-ahun. enambahan sapi perah betina dewasa pada tahun berjalan. 24'3 ersentase Impor terhadap #ebutuhan Daging 0apiFDe7isit Daging 0api =asionalD-otal #ebutuhan Daging 0api =asionalG),,. 6nits. Dmnl. !esarnya persentase de7isit daging sapi nasional terhadap total kebutuhan daging sapi nasional. 24*3 roduksi Daging 0api &okalF2 emotongan0& !etina A7kirG!erat0& !etina/ emotongan0& !etina rodukti7G!erat0& !etina/ emotongan0& "antan1G!erat0& "antan1/ emotongan0& "antan4G!erat0& "antan4/ emotongan0& ejantanG!erat0& ejantan3GFraksi Daging. 6nits. #gD-ahun. roduksi daging sapi nasional yang berasal dari peternakan sapi lokal. 24?3 roduksi Daging 0api erahF2 emotongan0 !etina A7kirG!erat0 !etina/ emotongan0 "antan1G!erat0 "antan1/ emotongan0 "antan4G!erat0 "antan43G Fraksi Daging. 6nits. #gD-ahun. roduksi daging sapi nasional yang berasal dari peternakan sapi perah. 24+3 roduksi Daging 0& dan 0 F roduksi Daging 0api &okal/ roduksi Daging 0api erah. 6nits. #gD-ahun. orduksi daging sapi dari peternakan sapi lokal dan sapi perah. 24B3 >asio "enis #elaminF,.'. 6nits. Dmnl. erbadingan jenis kelamin anak sapi, yakni ',E jantan dan ',E betina. 2',3 0api !etina Dewasa &okalFI=-EQ 2 enambahan !etina Dewasa 0&( emotongan0& !etina A7kir( emotongan0& !etina rodukti7,4.?)B'%e/,,*3. 6nits. Ekor. "umlah sapi lokal betina berumur C%(B tahun di Indonesia pada tahun berjalan. 2')3 0api "antan &okalFI=-EQ 2 enambahan Anak "antan 0&( emotongan0& "antan1( emo( tongan0& "antan4( emotongan0& ejantan,1.?),,4e/,,*3. 6nits. Ekor. "umlah sapi jantan lokal yang berumur ,(B tahun di Indonesia pada tahun berjalan. 2'%3 0api erah "antanF I=-EQ 2 enambahan Anak "antan 0 ( emotongan0 "antan1( emo( tongan0 "antan4,'11'13. 6nits. Ekor. "umlah sapi perah jantan umur ,(4 tahun di Indonesia pada tahun berjalan. 2'13 0A<E E> F -IME 0-E . 6nits. -ahun T,,8U. The freEuency with which output is stored. 2'43 0tok 0api erah !etina DewasaF I=-EQ 2 enambahan !etina Dewasa 0 ( emotongan0 !etina A7kir,%?B)%%3. 6nits. Ekor. "umlah sapi perah betina berumur C%(+ tahun di Indonesia pada tahun berjalan. 2''3 0urplus Daging 0api =asionalFIF -5E= E&0E2#etersediaan Daging 0api =asionalC,, #etersediaan Daging 0api =asional, , 3. 6nits. #gD-ahun. "umlah kelebihan produksi daging sapi nasional dari kebutuhan konsumsi nasional. 2'*3 -IME 0-E F ). 6nits. -ahun T,,8U. The time step for the simulation. 2'?3 -otal #ebutuhan Daging 0api =asionalF"umlah enduduk IndonesiaG#onsumsi Daging 0api per #apita. 6nits. #gD-ahun. -otal kebutuhan daging sapi untuk konsumsi penduduk Indonesia. 2'+3 -otal emotongan 0apiFI=-EQE>2 emotongan 0api &okal/ emotongan 0api erah3. 6nits. EkorD-ahun. "umlah sapi Indonesia yang dipotong 2tidak termasuk sapi impor bakalan dan daging sapi3. 2'B3 -otal opulasi 0api IndonesiaFI=-EQE>2-otal opulasi 0api &okal Indonesia/-otal opulasi 0api erah Indonesia3. 6nits. Ekor. -otal populasi sapi Indonesia. 2*,3 -otal opulasi 0api &okal IndonesiaFI=-EQE>2Anak 0api !etina &okal/0api "antan &o( kal/0api !etina Dewasa &okal3. 6nits. Ekor. -otal populasi sapi lokal 2443

Indonesia. 2*)3 -otal opulasi 0api erah IndonesiaFI=-EQE>20tok 0api erah !etina Dewasa/Anak 0api erah !etina/0api erah "antan3. 6nits. Ekor. -otal populasi sapi perah Indonesia. 2*%3 -otal roduksi Daging 0api =asionalF roduksi Daging 0& dan 0 (Daging 0api -ercecer. 6nits. #gD-ahun. -otal produksi daging sapi nasional yang dapat dikonsumsi penduduk Indonesia.

2*13

$aktu "antan1F1. 6nits. -ahun. $aktu untuk pemeliharaan sapi jantan dari lahir hingga siap ke pemotongan umur 1 tahun. 2*43 $aktu "antan4F4. 6nits. -ahun. $aktu untuk pemeliharaan sapi jantan dari lahir hingga siap ke pemotongan umur 4 tahun. 2*'3 $aktu &aktasiF*. 6nits. -ahun. $aktu &aktasi adalah rata(rata periode waktu sapi(perah betina dewasa untuk laktasi. 2**3 $aktu ejantanFB. 6nits. -ahun. $aktu untuk pemeliharaan sapi pejantan lokal dari lahir hingga ke pemotongan pada umur B tahun. 2*?3 $aktu endewasaanF%. 6nits. -ahun. &ama waktu sapi betina dari lahir hingga siap bunting. 2*+3 $aktu rodukti7F?. 6nits. -ahun. &ama waktu sapi betina dewasa lokal memproduksi anak sapi 2masa produkti73.

Anda mungkin juga menyukai