Anda di halaman 1dari 6

Nama : Debi Sibarani NPM : 209210017

Tutorial Ilmu Kesehatan Anak

1. Sumber Makanan a. Golongan makanan pokok Jenis padi-padian merupakan bahan makanan pokok yang memiliki kadar protein lebih tinggi dari umbi-umbian. Jika bahan makanan pokok yang digunakan berasal dari umbi-umbian maka harus disertai lauk dalam jumlah yang lebih besar. Porsi makanan pokok yang dianjurkan dalam sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 300-500 gram beras atau sebanyak 3-5 piring nasi dalam sehari.
b. Golongan sayuran Lauk sebaiknya terdiri dari campuran hewani dan nabati. Lauk hewani memiliki nilai biologi yang tinggi dibandingkan nabati. Porsi lauk yang dianjurkan untuk orang dewasa dalam sehari adalah sebanyak 100 gram atau dua potong ikan daging atau ayam, sedangkan porsi nabati dalam sehari sebanyak 100-150 gram atau 4-6 potong tempe. Tempe dapat diganti dengan tahu atau kacangkacangan kering. c. Golongan buah Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral. Sayuran daun berwarna hijau dan orange mengandung lebih banyak provitamin A, selain itu sayuran berwarna hijau juga kaya kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin C. semakin hijau warna sayuran, semakin banyak mengandung gizi. Setiap hari dianjurkan mengkonsumsi sayuran yang terdiri dari sayuran daun, kacangkacangan, dan sayuran berwarna jingga. Porsi sayuran dalam bentuk tercampur dianjurkan juga untuk orang dewasa dalam sehari 150-200 gram atau sebanyak 1,5-2 mangkok dalam keadaan matang. d. Susu dan olahannya Buah berwarna kuning banyak mengandung provitamin A, sedangkan buah yang kecut pada umumnya kaya vitamin C. porsi buah yang dianjurkan untuk orang dewasa dalam sehari adalah 2-3 potong, dapat berupa papaya atau buah-buahan lain. e. Lain-lain Menu yang disusun biasanya mengandung gula dan minyak, sebagai penyedap dan pemberi rasa gurih. Penggunaan gula biasanya sebanyak 25-35 gram/hari (2 - 3 sendok makan), sedangkan minyak sebanyak 25-50 gram/hari (2 - 5 sendok makan).

Makanan untuk pemulihan gizi - Prinsip 1) Makanan untuk Pemulihan Gizi adalah makanan padat energi yang diperkaya dengan vitamin dan mineral. 2) Makanan untuk Pemulihan Gizi diberikan kepada anak gizi buruk selama masa pemulihan. 3) Makanan untuk Pemulihan Gizi dapat berupa: F100, makanan therapeutic/gizi siap saji dan makanan lokal. Makanan lokal dengan bentuk mulai dari makanan bentuk cair, lumat, lembik, padat. 4) Bahan dasar utama Makanan Untuk Pemulihan Gizi dalam formula F100 dan makanan gizi siap saji (therapeutic feeding) adalah minyak, susu, tepung, gula, kacang-kacangan dan sumber hewani. Kandungan lemak sebagai sumber energi sebesar 30-60 % dari total kalori. 5) Makanan lokal dengan kalori 200 kkal/Kg BB per hari, yang diperoleh dari lemak 30-60% dari total energi, protein 4-6 g/Kg BB per hari. 6) Apabila akan menggunakan makanan lokal tidak dilakukan secara tunggal (makanan lokal saja) tetapi harus dikombinasikan dengan makanan formula. * Jumlah dan Frekuensi Makanan untuk Pemulihan Gizi bukan makanan biasa tetapi merupakan makanan khusus untuk pemulihan gizi anak yang diberikan secara bertahap: 1) Anak gizi buruk dengan tanda klinis diberikan secara bertahap: Fase rehabilitasi awal 150 kkal/kg BB per hari, yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari. Diberikan selama satu minggu dalam bentuk makanan cair (Formula 100). Fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per hari, yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula 100). 2) Anak gizi buruk tanpa tanda klinis langsung diberikan fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per hari, yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula 100). Rehabilitasi lanjutan diberikan selama 5 minggu dengan pemberian makanan secara bertahap dengan mengurangi frekuensi makanan cair dan menambah frekuensi makanan padat.

2. Cara Pemberian Makanan Jika makanan tidak bias diberikan lewat mulut, bias diberikan lewat selang yang dimasukkan ke dalam saluran pencernaan atau secara intravena. Pemberian makanan melalui selang Sebuah plastic tipis dimasukkan ke melalui hidung, menyusuri kerongkongan sampai mencapai lambung atau usus halus. Jika selang ini dipakai dalam waktu yang lama, bias secara langsung dimasukkan melalui sayatan kecil di dinding perut, ke dalam lambung atau usus halus. Pemberian makanan secara intravena Penderita yang mendapatkan makanan secara intravena adalah: - penderita yang mengalami malnutrisi yang sangat berat dan akan menjalani pembedahan, tetapi penyinaran atau kemoterapi. - penderita luka bakar berat -kelumpuhan saluran pencernaan

- diare atau muntah menetap.

3.Jenis makanan yang diberikan Pemberian makanan tambahan sebagai pendamping ASI dimulai saat anak berusia 6 bulan dengan tetap memberikan ASI dinaikkan dari segi jumlah, frekuensi pemberian, dan jenis dan konsistensi makanan yang diberikan. Variasi makanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrient. Daging, ayam, ikan, telur, harus diberikan sesering mungkin. Demikian pula buah dan sayuran, sebaiknya diberikan setiap hari.

4. Kebutuhan normal pemberian makanan berdasarkan umur dan berat badan. Angka kebutuhan energy untuk kelompok umur 0-6 bulan adalah 550 kkal/hari, kelompok umur 7-12 bulan 650 kkal/ hari, dan kelompok umur 4-6 tahun 1550 kkal/hari. 5. Definisi PCM, Kriteria PCM, dan Klasifikasi PCM Definisi PCM seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu. Manifestasi KEP dari diri penderitanya ditentukan dengan mengukur status gizi anak atau orang yang menderita KEP. Klasifikasi PCM Klasifikasi Kurang Energi Protein sebagai berikut: 1. KEP ringan : > 80-90% BB ideal terhadap TB (WHO-CDC) 2. KEP sedang : > 70-80% BB ideal terhadap TB (WHO-CDC) 3. KEP berat : 70% BB ideal terhadap TB (WHO-CDC) ~marasmus : kurang energi ~kwashiorkor : kurang protein ~marasmic-kwashiorkor : kurang energi (kalori) dan protein (PCM) 6. Gejala (Ringan, Sedang, Berat), Patofisiologi, Pemeriksaan Lab PCM * Patofisiologi PCM Kurang masukan energy protein katabolisme jaringan otot untuk mencukupi basal metabolism. Bila masukan energy terus kurang akan menyebabkan marasmus. Bila masukan protein terus kurang akan menyebabkan hipoalbuminemia udem kwashiorkor. *Pemeriksaan Lab PCM

Pemeriksaan Laboratorium:

Gula darah: Hipoglikemia (> 2 mmol/L) Pemeriksaan hapus darah tepi secara mikroskopi tampak parasit bila disertai dengan infeksi Hemoglobin: pada tingkal < 40 g/L diindikasikan adanya anemia. Pemeriksaan urine dan kultur, terdapat leukosit lebih dari 10 per high-power field bila ada infeksi.

Pada pemeriksaan feses secara mikroskopis dijumpai adanya parasit dan darah mengindikasikan adanya disentri. Albumin: Meskipun tidak selalu dijadikan sebagai dasar untuk mendiagnosis, jika albumin < 35 g/L, dapat diartikan sintesis protein mengalami gangguan yang masiv. Electrolit: Pengukuran elektrolit dapat membantu dan dapat membantu terapi yang tepat, terutama sehubungan dengan hiponatremia. Pada pemeriksaan roentgen dada dijumpai adanya infeksi pada paru seperti lesi tuberculosis, kardiomegali atau tanda rakhitis Tes kulit (tuberculin) menunjukkan adanya tuberculosis Status gizi seseorang dapat ditentukan melalui beberapa cara : - Mengukur tinggi badan, lalu membandingkannya dengan standar. - Menghitung indeks massa tubuh (BMI, Body Mass Index). Indeks massa tubuh antara 20-50 dianggap normal untuk pria dan wanita. - Mengukur ketebalan lipatan kulit. Lipatan kulit di lengan atas sebelah belakang ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawahnya dapat diukur. Biasanya menggunakan jangka lengkung. Lemak di bawah kulit banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal adalah sekitar 1,25cm pada laki-laki dan sekitar 2,5cm pada wanita. - Status gizi juga dapat diukur dengan mengukur lingkar lengan atas untuk memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh (massa tubuh yang tidak berlemak).

7. Penatalaksanaan PCM Penatalaksanaan penderita marasmus yang dirawat di RS dibagi dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap awal : 24-48 jam pertama merupakan masa kritis, yaitu tindakan untuk menyelamatkan jiwa, antara lain mengoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan IV. ~ cairan yang diberikan adalah larutan Darrow-Glukosa atau Ringer Laktat Dextrose 5%. ~ Mula-mula diberikan 60ml/kg BB pada 4-8 jam pertama. ~ kemudian 140ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam berikutnya. ~ Cairan diberikan 200ml/kg BB/hari 2. Tahap penyesuaian terhadap pemberian makanan ~ pada hari-hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak 30-60 kalori/ kgBB/ hari atau rata-rata 50 kalori/kg BB/hari, dengan protein 1-1,5 gr/kg BB/hari ~ kemudian dinaikkkan bertahap 1-2 hari hingga mencapai 150-175 kalori/kg BB/hari, dengan protein 3-5gr/kg BB/hari. ~ Wkatu yang diperlukan untuk mencapai diet TKTP ini lebih kurang 7-10 hari. 8. *Marasmus Definisi Marasmus adalah penyakit kekurangan energy pada makanan, menyebabkan cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi kurus kering. Gejala ~ Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit. ~ Wajah seperti orangtua. ~ Cengeng, rewel

~ Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada ( seperti memakai celana longgar- Baggy pants ). ~ Perut umumnya cekung. ~ Iga gambang ~ Sering disertai penyakit infeksi ( umumnya kronis berulang) dan diare. ~ Wajah seperti orangtua. ~ Kulit terlihat longgar ~ Tulang rusuk tampak terlihat jelas. ~ Kulit paha berkeriput, terlihat tulang belakang lebih menonjol dan kulit di pantat berkeriput (baggy pants). *Kwashiorkor Definisi Merupakan suatu penyakit akibat gangguan keseimbangan protein. Gejala ~ Edema - Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting edema - Derajat edema : + ---> pada tangan dan kaki ++ ---> tungkai dan lengan +++ ---> seluruh tubuh (wajah dan perut) Derajat edema untuk menentukan jumlah cairan yang diberikan. ~ Wajah membulat dan sembab ~ Pandangan mata sayu ~ Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok ~ Perubahan status mental : apatis dan rewel ~ Pembesaran hati ~ Otot mengecil (hipotrofi) ~ Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis) ~ Sering disertai : penyakit infeksi ( umumnya akut), anemia, dan diare. *Marasmus-kwashiorkor Definisi Suatu penyakit gangguan keseimbangan kalori dan protein. Penyebab, makanan tidak adekuat, malabsorbsi protein, dan penyakit hati. Gejala ~ Merupakan gabungan dari PEM ( Protein Energy Malnutrition ) ~ Defisiensi energy kronis dan kekurangan protein akut maupun kronik. ~ Gejala utama : - edema kwashiorkor

- Dengan atau tanpa lesi kulit - Pengecilan otot dan penyusutan jaringan subkutan dari marasmus

9. Pemeriksaan Penunjang Darah lengkap, urin lengkap, feses lengkap, protein serum (albumin, globulin), elektrolit serum, transferin, feritin, profil lemak, foto thoraks, dan EKG, biopsy hati Tes darah (HB, glukosa,protein serum, albumin) Kadar enzim pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai