Anda di halaman 1dari 5

Break Event Point (Analisis Titik Impas)

Analisis BEP (Break Even Point) Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara biaya, volume penjualan dan profit. Asumsi-asumsi: 1. Analisis titik impas digunakan untuk analisis jangka pendek 2. Biaya dikelompokkan menjadi 2: a. Biaya tetap b. Biaya variable : gambarannya apabila jumlah produksi berubah maka biaya juga berubah Misal : Tukang gorengan Biaya tetapnya : kuali, sendok, kompor, tabung gas Biaya variabelnya : minyak goring, tepung, gas, dll. 3. Jumlah yang diproduksi = jumlah yang dijual TC = AC x Q TR = P x Q TC : Total Cost TR : Total Revenue AC : Average Cost ATC : Average Total Cost 4. Harga jual per unit tetap 5. Bauran penjualan tetap pada kasus multiproduk

: 1. Berdasarkan jumlah barang yang diproduksi (unit) 2. Berdasarkan harga penjualannya (Rp) 1. BEP (Q) atau BEP berdasarkan jumlah barang yang diproduksi (unit) = FC P-V Ket FC :Fixed Cost/biaya tetap P :Harga VC :Variable Cost/biaya variable

BEP

Contoh : Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar 300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga jual per unit 100. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)! BEP (Q) = FC PV = 300.000 100 - 40 = 5.000 unit

atau P- V = contribution margin = 100 40 = 60 BEP (Q) = FC Contribution margin = 300.000 60 = 5.000 unit 2. BEP (P) atau berdasarkan harga penjualannya (Rp) = FC 1 TVC S Ket Sales (S) atau volume penjualan = P x Q Total Variable Cost (TVC) = VC x Q Dari soal yang sama diatas: Sales (S) atau volume penjualan = P x Q = 100 x 10.000 = 1.000.000 Total Variable Cost (TVC) = VC x Q = 40 x 10.000 = 400.000 BEP (Rp) FC 1 TVC S = 300.000 1 400.000 1.000.000 = 500.000 = BEP (Rp) P = 500.000 100 = 5.000 = 1 400.000 = 0,6 1.000.000 =

BEP (Q)

Contribution margin ratio Atau contribution to fixed cost

Setiap perubahan penjualan akan menyebabkan setiap perubahan terhadap fixed cost sebesar 0,6 atau 60% *** Margin of Safety : angka yg menunjukkan jarak antara penjualan yang direncanakan atau budget sales dengan penjualan break even. = penj. yg direncanakan penj. Pada BEP x 100% Penj. yg direncanakan = 1.000.000 500.000 x 100% 1.000.000 = 50% Efek Penambahan Faktor Terhadap BEP A. Harga jual 1. Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar 300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga jual per unit naik dari 100 menjadi 160. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)! Jawab: BEP (Q) = 300.000 = 300.000 160 40 120 = 2.500 unit BEP (Rp) = 300.000 1 400.000 1.600.000 = 400.000 Bila harga jual dinaikkan maka BEP-nya akan turun

2. Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar 300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga jual per unit turun dari 100 menjadi 80. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)! Jawab: BEP (Q)

= 300.000 = 300.000 80 40 40 = 7.500 unit = 300.000 1 400.000 800.000 = 600.000

BEP (Rp)

B. Biaya Tetap 1. Ada Ada tambahan biaya tetap Rp 100.000 (300.000 + 100.000) Memperbesar kapasitas produksi dari 10.000 unit 15.000 unit

Biaya variabel per unit 40. Harga jual per unit 100 90. Berapa BEP nya? Jawab: BEP (Q)

= 400.000 = 400.000 90 40 40 = 8.000 unit = 400.000 1 600.000 1.350.000 = 727.000

BEP (Rp)

C. Sales Mix Contoh soal: Perusahaan memproduksi lebih dari satu produk Sales = TR = Total Revenue = P. Q Keterangan Sales Q/unit VC FC TC = VC + FC Laba = S TC Produk A B 200.000 200.000 20.000 8.000 60% x 200.000 40% x 200.000 = = 120.000 80.000 40.000 80.000 160.000 160.000 40.000 40.000 Total 400.000 200.000 120.000 320.000 80.000(untung)

Jawab: Sales mix = A : B = 200.000 : 200.000 = 1 : 1 Produk mix = A : B = 20.000 : 80.000 = 2,5 : 1

BEPtotal (Rp)

= FC 1 TVC S = 120.000 1 200.000 400.000 = 120.000/0,5 = 240.000 = x 240.000 = 120.000 = P. Q

Sales Produk A TR

= P . 20.000 = 120.000/20.000 =6 = x 240.000 = 120.000 = P. Q = P . 8.000 = 120.000/8.000 = 15

Sales Produk B TR P

http://retnarindayani.blogspot.com/2013/01/break-event-point-analisis-titikimpas.html

Anda mungkin juga menyukai