PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH (PENYAKIT KARDIOVASKULAR) Penyakit kardiovaskular ( penyakit jantung dan pembuluh/PJP) merupakan penyebab kematian terbesar di negara maju. Penyakit ini berhubungan erat dengan kebiasan pola makan. Di negara negara AS dan Eropa utara dimana pola makan yang tinggi protein, kalori, lemak jenuh dan rendah serat jumlah penderita PJP relatif lebih tinggi 2-3 kali dibanding negara negara sekitar laut tengah ( jepang, Spanyol, Itali) yang pola makannya lebih pada banyak ikan, lemak nabati ( lemak tak jenuh), sayuran dan buah buahan.
B. Terapi gagal jantung kongestif Dengan 3 tindakan untuk meniadakan kelebihan cairan : banyak istirahat, pembatasan asupan garam, pengobatan dengan diuretik. Pengobatan ditujukan untuk mencegah memburuknya penyakit karena pada prinsipnya penyembuhan fungsi pompa tidak dapat dicapai. Obat obat yang digunakan : 1. diuretika untuk pengeluaran cairan sehingga pembebanan jantung berkurang. Contoh obat : furosemid, jika tidak menghasilkan efek yang cukup bisa ditambahkan thiazida misal HCT (hidrochlorothiazida).
2. Infark jantung
a. Pengertian
Arteri koroner menjalar di seluruh bagian luar otot jantung dan dapat tersumbat oleh endapan kolesterol kapur (arterosklerosis). Sekitar tempat penyempitan bagian dalam pembuluh dapat robek yg mengakibatkan pembekuan darah setempat. Bila suatu gumpalan darah beku (trombus) menyumbat aliran darah, maka terjadi infark jantung (trombosis coroner), umumnya disebut serangan jantung. Bagian jantung yang tak menerima lagi darah berangsur angsur mati karena tak menerima zat gizi dan oksigen. Pd jaringan mati terbentuk parut besar yg mengganggu fungsi pompa jantung.
2. Antiaritmika (lidokain, amiodaron, sotalol) hanya digunakan dalam kasus tertentu. 3. Analgetika narkotik (morfin, petidin atau fentanil ) dan tranquilliser (diazepam dan droperidol) dapat diberikan guna melawan rasa nyeri & takut. Semua pengobatan diberikan secara parenteral agar menjamin efek cepat. Pengobatan selanjutnya sesudah infark dilakukan untuk mencegah infark kedua, yaitu dengan : Antikoagulansia, zat pengencer darah (asenokumarol) Antitrombotika (asetosal, indobufen) dapat merintangi penggumpalan trombosit & pembentukan trombus. beta-blocker tertentu (propranolol, metoprolol, dan timolol) perlu diminum 1-2 tahun ACE inhibitor (captopril, lisinopril) Antilipemika (simvastatin, atorvastatin, lovastatin, pravastatin) untuk mengurangi komplikasi & kematian dianjurkan pada pasien dengan kadar kolesterol tinggi.
3. Angina pectoris
a. Pengertian
Terjadi karena otot jantung kekurangan oksigen pada pembebanan fisik, emosi juga karena hawa dingin. Penyebabnya adalah penciutan satu atau lebih arteri koroner shg penyaluran darah ke otot jantung berkurang. Gejala angina berupa serangan nyeri hebat dibawah tulang dada yang seringkali menjalar sampai ke kedua pundak kadang ke leher dan rahang atau ke lengan yang dirasakan sangat berat, terutama jika naik tangga atau mengeluarkan tenaga lain segera sesudah makan, lama serangan umumnya antara 5-30 menit.
Pengobatan angina dapat dilakukan dengan sejumlah obat yaitu : 1. Vasodilator koroner - untuk memperlebar arteri jantung, melancarkan pemasukan darah & O2 shg meringankan beban jantung. - pd serangan akut, obat pilihan utama : nitrogliserin (sublingual & oromukosal / spray) dg kerja cepat tapi singkat, efeknya setelah 2 menit & bertahan 30 menit; jika perlu dapat diulang sesudah 3-5 menit; bila efek sudah dicapai, obat dikeluarkan dari mulut. Contoh nitrogliserin sublingual : gliseriltrinitrat, trinitrin, nitrostat; nitrogliserin plester : nitroderm TTS; nitrogliserin spray : nitrolingual spray.
Pd serangan akut, nitrogliserin dapat dikombinasi dg analgetik narkotik (morfin, fentanil) untuk melawan nyeri & sbg penenang. E.S. nitrogliserin yg terpenting : nyeri kepala, takikardi, hipotensi, pusing, mual, muka terbakar & pucat. Bila efek terakhir timbul, obat yg tersisa di mulut harus dikeluarkan & segera berbaring. Penyimpanan tablet/kapsul nitrogliserin dalam wadah gelas tertutup baik karena mudah menguap. Persediaan obat diperbaharui setiap 2-3 bulan. Aktivitas tablet dites dg cara menaruh tablet di lidah : harus menimbulkan rasa pedas.
Isosorbid 5 mononitrat, isosorbid-dinitrat, efek sama dengan nitrogliserin tetapi bersifat long acting, sebagai terapi interval untuk mengurangi frekuensi serangan. 2. Beta blocker, memperlambat pukulan jantung sehingga mengurangi kebutuhan oksigen otot jantung (myocard), sebagai terapi interval untuk mengurangi frekuensi serangan. 3. Antagonis Ca, mengurangi penggunaan O2 karena TD arteri turun akibat vasodilatasi perifer & frekuensi jantung menurun sehingga pemasukan darah diperbesar karena vasodilatasi myocard. Contoh : Nifedipin, verapamil, diltiazem, penggunaan peroral. sebagai terapi interval untuk mengurangi frekuensi serangan.
4. Aritmia
Pengertian
Gangguan ritme/irama jantung dapat berupa kelainan dalam frekuensi denyut jantung dimana serambi atau bilik berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari normal begitu pula penyaluran impuls dapat terganggu hal ini dapat tejadi karena hipertensi atau kebocoran katup jantung Pengobatan ditujukan untuk memperbaiki frekuenai & ritme pukulan jantung
Terapi aritmia
Terapi digunakan obat obat antiaritmika yang kerjanya berdasarkan penurunan frekuensi jantung & penurunan kontraksinya. Pengolongan antiaritmika 1. Zat-zat stabilisasi membran, mengurangi kepekaan membran sel jantung untuk rangsangan akibat penghambatan pemasukan ion Na ke dalam membran & memperlambat depolarisasinya shg frekuensi jantung berkurang & ritmenya normal. contoh : gol. kinidin (kinidin,disopiramida, prokainamida); gol. lidokain (fenitoin, lidokain, aprindin); gol. propafenon (flecainida, propafenon)
Efek samping umum obat-obat antiaritmika, adalah : gagal jantung memperburuk aritmia gangguan penerusan impuls & bradycardia ganguan lambung usus (mual, muntah, diare,dll) efek neurologis (tremor, nyeri kepala, sukar tidur, lelah, dll)
Kehamilan & laktasi : tidak dianjurkan menggunakan antiaritmika karena keamanannya belum diketahui, kecuali lidokain dianggap aman selama hamil, tapi sedikit masuk ASI.
5. Shock jantung
a. Pengertian
Adalah komplikasi dari infark jantung, pemasukan darah ke jaringan berkurang, gejalanya kulit pucat dan dingin, rasa takut dan gelisah, denyut jantung cepat dan lemah lalu pingsan. Shock dapat diakibatkan tachycardi yang hebat dan radang otot jantung.
b. Terapi
Terapi dilakukan dengan zat zat yang menaikkan volume menit jantung (cardiac output) & tekanan darah, meliputi : Stimulan jantung adrenergik (adrenalin 500 mcg i.v. ; isoprenalin 20 mcg/0,1 ml, dobutamin250mg injeksi, dopamin 200 mg/5ml injeksi i.v.) Obat-obat antiaritmika Obat-obat antikolinergik (atropin 400/600 mcg i.v.) Kalsim glukonat (i.v.) bertujuan untuk merangsang otot jantung berkontraksi spontan, mengoreksi gangguan keseimbangan calsium dan kalium miokard (otot jantung) Natrium bicarbonat 8,4% diberikan dengan larutan infus, bertujuan untuk terapi asidosis akibat anoksia dan hipoksia.
6. Hipertensi
Regulasi TD : ginjal memegang peran utama dalam pengaturan tingginya tekanan darah (TD), yaitu melalui sistem renin-angiotensin (RAS). Bila volume darah yang mengalir melalui ginjal berkurang dan TD di glomeruli ginjal menurun misalnya karena penyempitan arteri setempat, maka ginjal dapat membentuk dan melepaskan enzim proteolitis renin Renin akan menghidrolisa protein angiotensinogen menjadi angiotensin I (AT I), AT I diubah oleh angiotensin converting enzyme (ACE) menjadi angiotensin II (AT II) yang bersifat vasokontriksi kuat dan mentimulasi sekresi hormon aldosteron oleh anak ginjal dengan sifat retensi garam dan air akibatnya volume darah dan TD naik lagi menjadi normal.
Selain regulasi hormonal dg RAS, ada beberapa faktor fisiologi yang dapat mempengarui TD yaitu :
Volume pukulan jantung, yaitu jumlah darah yang pada setiap kontraksi dipompa keluar jantung, semakin besar volume ini semakin tinggi TD. Nacl (garam) dapat mengikat air sehingga volume darah total meningkat, akibatnya tekanan arteri meningkat dan jantung harus memompa lebih keras untuk menyalurkan volume darah yg bertambah , sehingga TD naik. Kelenturan dinding arteri, pembuluh yang dindingnya sudah mengeras karena atherosklerosis akan mengakibatkan TD yang lebih tinggi dibanding dinding yang masih elastis Pelepasan neurohormon (neurotransmiter) antar lain adrenalin dan nor adrenalin yang berkhasiat menciutkan arteri perifer sehingga TD naik. Terutama pd kondisi marah, takut, emosi, olahraga bertenaga.
Penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi yg diketahui hanya sekitar 10% adalah karena penyakit ginjal dan penciutan aorta/arteri ginjal, tumor anak ginjal yang berakibat over produksi hormon-hormon tertentu yang berakibat menaikkan TD, obat-obat (kontrasepsi hormon, kortikosteroid, simpatomimetik = efedrin, amfetamin, fenilpropanolamin). Disebut hipertensi sekunder. 90% kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya dg jelas (hipertensi esensil = primer = idiopatik), penyebabnya multifaktor : faktor genetik & lingkungan (stress psikis, banyak makan garam, obesitas).
Diagnosa hipertensi
Didasarkan pada pengukuran berulang-ulang tekanan darah yg meningkat (min. 3 kali pengukuran pada saat berlainan / berselang 1 minggu). Umumnya TD normal untuk dewasa = 120 140 / 80 90 mmHg.
Gagal jantung, karena TD tinggi menyebabkan jantung memompa lebih keras. Serangan otak (stroke) akibat pecahnya suatu kapiler. Infark jantung Cacat ginjal dan pembuluh mata, yang dapat mengakibatkan kemunduran penglihatan.
Gejala hipertensi
Hipertensi tidak memberikan gejala khas, adakalanya pasien merasakan nyeri kepala pada pagi hari sebelum bangun tidur dan biasanya hilang setelah bangun tidur. Gangguan hanya dapat dikenali dengan pengukuran tensi dan adakalanya melalui pemeriksaan ginjal dan pembuluh.
Pencegahan hipertensi
1. Tindakan umum Menguruskan badan (TD dapat turun 0,7/0,5 mmHg setiap kg penurunan BB). Mengurangi garam dalam diet ( 3 g/hari) Membatasi kolesterol dalam diet Berhenti merokok Membatasi minum kopi(maks. 3 cangkir sehari) Membatasi minum alkohol Cukup istirahat dan tidur Gerak badan & Olahraga, hal ini akan lebih mengaktifkan saraf parasimpatis daripada saraf simpatis. 2. Kontrol TD teratur & berkala, karena hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala ; misalnya kontrol TD tiap 1 atau 2 tahun sekali, khususnya usia > 45 tahun / ada riwayat hipertensi.
Pengobatan hipertensi Penanganan dasar hipertensi terdiri dari penanggulangan over weight (bila ada), pembatasan garam dan peningkatan aktivitas fisik. Hipertensi berat : penanganan dasar ditambah obat-obat hipertensi. Pengobatan hipertensi bertujuan untuk menurunkan TD dan menghindari komplikasi lambat, memperbaiki kualitas dan memperpanjang hidup secara preventif terhadap efek buruk jangka panjang.
Cara pengobatan hipertensi dg obat antihipertensi, yg benar adalah : metode start low, go low, yaitu : 1.harus dimulai dengan dosis rendah agar tekanan darah tidak menurun secara drastis. 2.Setiap 1-2 minggu dosis berangsur-angsur dinaikan sampai tercapai efek yang diinginkan. 3.Penghentian pemakaian obat juga harus berangsur-angsur.
Antihipertensiva hanya menghilangkan gejala TD tinggi tidak mengobati penyebabnya maka obat harus diminum seumur hidup.
I.
III. Beta-blockers Ibu hamil tidak boleh menggunakan beta blockers karena penyaluran darah melalui plasenta dikurangi shg merugikan perkembangan janin. Kebanyakan beta-blockers masuk ASI (zat lipofil), selama terapi bayi diberi susu formula. IV. Obat dg kerja pusat/obat-obat SSP Metildopa : dapat digunakan ibu hamil yg hipertensi. Klonidin, moxonidin & metildopa : masuk ASI. V. Antagonis Ca Ibu hamil & menyusui tidak dianjurkan menggunakan antagonis-Ca, menimbulkan hipotensi shg hypoxia pd janin. Semua obat gol. Antagonis-Ca dapat masuk ASI.
VI. ACE-inhibitors & AT-II-reseptor blockers Ibu hamil tidak boleh menggunakan ACE-inhibitors maupun AT-II-reseptor blockers karena teratogenik (terutama pd 6 bulan terakhir). Captopril & enalapril : masuk ASI (jumlah kecil); obat lain belum cukup data. VII. Vasodilator Hidralazin : aman, dapat digunakan ibu hamil. Dihidralazin & minoxidil : data untuk ibu hamil belum cukup. (di) & hidralazin & minoxidil : mencapai ASI.
7. Antilipemika
Kolesterol : adalah suatu zat alamiah dengat sifat fisik serupa lemak tetapi mempunyai rumus steroida. Kolesterol merupakan zat esensial bagi tubuh untuk sintesa zat-zat penting seperti membran sel, hormon kelamin, anak ginjal, vitamin D, serta asam empedu. Kolesterol terdapat pula dalam lemak hewani, kuning telur, dan batu empedu. Absorpsi kolesterol dari usus hanya terjadi bila ada cukup asam empedu untuk mengemulsinya. Setiap hari dapat diserap kira-kira 200-600 mg kolesterol. Tubuh, terutama hati membentuk 700 -1000 mg kolesterol sehari.
Dalam keadaan normal, hati melepas kolesterol ke dalam darah sesui kebutuhan, tetapi bila diet mengandung terlalu banyak kolesterol maka kadar kolesterol darah akan meningkat Lazimnya kurang lebih 2/3 kolesterol tubuh disintesa secara endogen, hanya 1/3 berasal dari pangan. Sejumlah orang secara bawaan cenderung membentuk banyak kolesterol endogen, terlebas dari kebiasaan dietnya merupakan pasien hiperkolesterolemia familial.
Tugas kelompok (@ 4 orang) Makalah antilipemika (hiperlipidemia & arterosklerosis). Dikumpulkan awal minggu ke-3 bln des08. Terima kasih.