Anda di halaman 1dari 13

HAND OUT

ILMU BAHAN DAN PENGERJAAN LOGAM


PEMILIHAN TOOLS

SEMESTER Ganjil 2013/2014


OLEH :
Abdul Ghofur Ragil Insani (4212100014)
Syafriansyah

(4212100020)

Rahmad Yulianto Raharjo (4212100035)


Alfrian Yoga Budi C.

(42121000 )

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas cinta kasih dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya dengan judul
PEMILIHAN TOOLS disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah ILMU BAHAN
DAN PENGERJAAN LOGAM semester ganjil 2013 .Dalam kesempatan ini penulis juga
ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu
penulis selama pengerjaan sehingga selesai pada waktunya, adapun berbagai pihak adalah
sebagai berikut :
1. Dosen Edy Jatmiko, ST. MT.
2. Mahasiswa jurusan teknik sistem perkapalan
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat kepada berbagai pihak umumnya dan
mahasiswa walaupun penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan kemampuan, wawasan
dan pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi perbaikan laporan ini untuk selanjutnya. Akhir
kata penulis ucapkan terimakasih.

Surabaya, 24 Oktober 2013


Penulis

pg. 2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3

pg. 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemilihan tools atau peralatan pada proses pengerjaan logam sangat penting adanya selain
kita harus bisa mengetahui jenis jenis bahan dalam pengerjaan logam kita juga haru
mengetahui pemilihan tools yang tepat untuk proses pengerjaan logam. Dari berbagai jenis
tools yang digunakan dalam proses pengerjaan logam setiap tools mempunyai fungsi dan
spesifikasi yang berbeda beda seperti jenis pisau potong (cutting tools). Oleh karena itu
dalam makalah ini memberikan penjelasan jenis jenis tools yang biasa digunakan dalam
pengerjaan logam sesuai dengan spesifikasi dan fungsi tiap masing masing tools tersebut.
Dalam bidang teknik mesin menekankan kemampuan memilih dan memutuskan proses mana
yang paling efektif dan efisien pada tahapan produksi suatu benda kerja/produksi . Selain itu
sangat penting untuk diketahui bahwa dari berbagai jenis mesin pengerjaan logam kita juga
harus mengetahui bahan yang digunakan untuk tools tersebut.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pemilihan tools dalam pengerjaan logam adalah sebagai berikut:
a.Mengetahui jenis jenis mesin perkakas yang sering digunakan
b.Mengetahui fungsi utama dari mesin perkakas
c.Mengetahui spesifikasi dari mesin perkakas
d.Mengetahui dalam pemilihan tools dalammpengerjaan logam

pg. 4

BAB II
PEMILIHAN TOOLS PADA PENGERJAAN LOGAM
2.1 Definisi Pemotongan Logam (Metal Cutting)
Pemotongan Logam adalah proses pemotongan atau lebih tepat disebut dengan proses
perautan logam dengan menggunakan sebuah pahat potong (cutting tool), yang bertujuan
untuk memperoleh bentuk bentuk tertentu, toleransi, ataupun derajat kehalusan permukaan
(surface finished) dari benda kerja. Banyak jenis proses pemotongan logam yang dikenal,
diantaranya yang cukup dikenal, didalam proses pengolahan logam pembubutan, frais,
penggerindaan, alat dengan las dan lain lain. Sebelum kita menggunakan alat potong maka
kita harus mengetahui dahulu bahan bahan atau material untuk membuat alat potong
tersebut.

2.2 Alat Potong Perkakas


Alat Potong Perkakas adalah suatu alat yang digunakan untuk memproses suatu benda kerja
untuk membentuk benda kerja tersebut sesuai dengan yang kita inginkan berdasarkan
prosedur prosedur yang telah dibuat dan diteliti.

2.3 Material Alat Potong Logam


Sebelum kita menggunakan alat potong maka kita harus mengetahui dahulu bahan-bahan atau
material untuk membuat alat potong tersebut.
Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan material alat potong :
1. Material atau bahan dari benda kerja/product.
2. Kualitas/kehalusan permukaan.
3. Kecepatan potong/Cutting Speed (Cs) yang dikehendaki.
4. Frekuensi penggunaan.
5. Harga.
Sifat Material Alat Potong
1. Keras / Hardness
Mampu

mempertahankan

kekerasannya

dalam

suhu

pemotongan,

sehingga

tidak
pg. 5

deformasi. kekerasan yang cukup tinggi melebihi kekerasan benda kerja tidak saja pada
temperature ruang melainkan juga pada temperature tinggi pada saat proses pembentukan
geram berlangsung.
2. Ulet / Toughness
Mampu menahan beban kejut akibat pemotongan maupun vibrasi. yang cukup besar untuk
menahan beban kejut yang yerjadi sewaktu peseninan dengan interupsi maupun sewaktu
kerja memotong yang mengandung partikel atau bagian yang keras (hard spot).
3. Tahan aus / Wear resistance
Mampu digunakan pada umur pakainya sebelum terjadi kerusakan.
4. Tahan terhadap bahan kimia
Kemampuan untuk tidak bereaksi terhadap bahan-bahan kimia pada saat proses pemotongan.
5. Tahan beban kejut termal
ketahanan ini diperlukan bila terjadi perubahan temperature yang cukup besar secara berkala
atau periodic.

Carbon and Medium Alloy Steel


Biasa disebut juga baja karbon paduan, sudah digunakan sejak 1880 sebagai twist drill, tap,
broaching dan reamer. Murah, dan mudah dibentuk. Kekerasan terhadap panas rendah,tahan
aus rendah. Kecepatan potong rendah. Cocok untuk mengerjakan material yang lunak.
High Speed Steel / HSS
Diproduksi pertamakali tahun 1900-an, dapat dikeraskan dengan ketebalan yg bervariasi,
tahan aus dan keuletan cukup baik, harga relatif murah.
Cast Cobalt Alloys
Diperkenalkan pertamakali pada tahun 1915, komposisi 38-53%cobalt, 30-33% chromium,
10-20% tungsten, memiliki kekerasan dan tahan aus yang baik sensitif terhadap beban kejut.
Carbide
Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1930-an, memiliki kecepatan potong yang tinggi,
kekerasan tinggi, tahan panas tinggi, memiliki modulus elastis tinggi, dan penghantar panas
yang baik
pg. 6

Jenis bahan carbide :


- Tungsten carbide (WC)
- Titanium carbide (TiC)
Alumina based ceramic
Diperkenalkan pada awal tahun 1950-an. Unsur utamanya aluminum oxide, dapat
ditambahkan unsur titanium carbide dan zirconium oxide untuk meningkatkan keuletan dan
thermal shock, Memiliki ketahanan abrasi dan panas yang tinggi. Kecepatan potong tinggi.
Rentan terhadap beban kejut, vibrasi dan thermal shock. Dikembangkan tahun 1960-an yaitu
Cermets (Black ceramic), memiliki sifat kimiawi yang stabil, sangat getas dan mahal.
Cubic Boron Nitride (cBN)
Diperkenalkan pada tahun 1962, digunakan sebagai material abrasive ketebalan 0,5 1 mm
dengan proses sinter, getas dan kurang ulet, rentan vibrasi dan thermal shock, disarankan
menggunakan cBN dalam kondisi kering.
Dikembangkan pada tahun 1970-an, komposisi silicon nitride + aluminum oxide, yttrium
oxide, dan titanium carbide. Kuat, tahan temperatur tinggi dan tahan thermal shock.
Diamond
Dikenal sebagai diamond indusri/sintetik merupakan material paling keras tahan aus, mampu
menjaga ketajaman mata potongnya, kecepatan potong tinggi, kontinyu digunakan untuk
proses finishing dengan tuntutan kualitas permukaan dan akurasi ukuran yang tinggi.

2.4 Kontruksi Dasar Mesin Perkakas


Mesin perkakas adalah alat mekanis yang ditenagai, biasanya digunakan untuk
mempabrikasi komponen metal dari sebuah mesin. Kata mesin perkakas biasanya digunakan
untuk mesin yang digunakan tidak dengan tenaga manusia , tetapi mereka bisa juga di
gerakan oleh manusia bila dirancang dengan tepat. Contoh dari mesin perkakas yang sering
digunakan dalam pengerjaan logam diantaranya adalah sebagai berikut:
1. BUBUT

Pembubutan adalah proses pemesinan yang menggunakan perkakas mata tunggal memotong
bagian dari bendakerja bentuk silinder yang berputar. Perkakas dihantarkan secara linear,
sejajar dengan sumbu rotasi, seperti dapat dilihat dalam gambar 9.1.

pg. 7

Gambar 9.1 Operasi pembubutan

Pembubutan secara tradisional dikerjakan dengan mesin perkakas yang disebut bubut,
dilengkapi dengan daya putar dengan kecepatan yang sesuai dan perkakas dihantarkan
dengan kecepatan dan kedalaman potong tertentu. Pertimbangan pemilihan mesin pada
proses bubut adalah berdasarkan dimensi benda kerja yang yang akan dikerjakan. Ketika
memilih mesin perlu dipertimbangkan kapasitas kerja mesin yang meliputi diameter
maksimal benda kerja yang bisa dikerjakan oleh mesin, dan panjang benda kerja yang bisa
dikerjakan. Ukuran mesin bubut diketahui dari diameter benda kerja maksimal yang bisa
dikerjakan (swing over the bed) dan panjang meja mesin bubut (length of the bed). Panjang
meja mesin bubut diukur jarak dari headstock sampai ujung meja. Sedangkan panjang
maksimal benda kerja adalah panjang meja dikurangi jarak yang digunakan kepala tetap dan
kepala lepas.

Prinsip kerja pada mesin bubut adalah : Poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi
penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran
poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan oleh pahat yang bergerak tadi.
Macam-macam pahat bubut :
a. Pahat ISO 1
Digunakan dalam proses pembubutan memanjang dengan tujuan mengurangi diameter
benda kerja.
Karena plan angle 750, sehingga pahat ini tidak digunakan untuk membuat pundak poros
tegak lurus ( 900).
b. Pahat ISO 2
Pahat ini digunakan untuk pembubutan memanjang, pembubutan muka (facing) dan

pg. 8

membuat chamfer 450. Dengan plan angle 450, maka pahat ini tidak digunakan untuk
membuat pundak poros tegak lurus ( 900).
c. Pahat ISO 3
Pahat ini digunakan untuk pembubutan memanjang dan pembubutan muka (facing).
Dengan plan angle 930, sehingga pahat ini dapat digunakan untuk membuat pundak poros
tegak lurus (900).
d. Pahat ISO 4
Pahat ini digunakan dalam proses finishing benda kerja.
Dengan plan angle 00 serta sisi potong berada di depan maka pahat ini hanya bisa untuk
memotong benda kerja dengan pemotongan yang kecil.Karena beban yang diterima cukup
besar.
e. Pahat ISO 5
Pahat ini digunakan dalam proses pembubutan melintang tegak lurus sumbu benda kerja
menuju center.
Pahat ini digunakan untuk facing dengan plan angle 00.
f. Pahat ISO 6
Pahat ini dapat digunakan untuk pembubutan memanjang.
Dengan plan angle 900, maka pahat ini tidak digunakan untuk membuat pundak poros tegak
lurus (900).
g. Pahat ISO 7
Pahat ini digunakan untuk membuat alur (groove) atau memotong (cutting) benda kerja.
Bentuk pahat pipih dengan plan angle 00.
h. Pahat ISO 8
Pahat ini digunakan untuk memperbesar lubang (boring) yang telah ada sampai tembus.
Pahat ini mempunyai plan angle 750.
Dengan holder pahat yang panjang, pahat ini rawan terhadap getaran sehingga kedalaman
penyayatan terbatas.
i. Pahat ISO 9
Pahat ini digunakan untuk memperbesar diameter lubang (boring), lubang bertingkat (step).
Pahat ini mempunyai plan angle 920.
Dengan holder pahat yang panjang, pahat ini rawan terhadap getaran dan lentur sehingga
kedalaman penyayatan terbatas.
j. Pahat Ulir
Pahat ini digunakan untuk pembuatan ulir luar. Dan bentuknya disesuaikan dengan ulir yang
akan dibuat.
Adapun standart ulir meliputi : ulir metris, ulir withworth, ulir square maupun trapesium.
pg. 9

k. Pahat Kartel
Pahat ini digunakan untuk membuat alur pada permukaan benda kerja yang fungsinya
sebagai pegangan. Model alur untuk pahat kartel bervariasi mulai yang lurus,miring dan
silang.
2.FRAIS (MILLING)
Suatu proses untuk mengikis permukaan agar diperoleh permukaan benda kerja menjadi rata
dengan menggunakan pisau atau cutter mesin frais.
Prinsip kerja mesin Frais :
Prinsip kerja mesin frais adalah alat potong berputar pada spindel, kemudian benda kerja
digerakan sesuai dengan perintah yang di inginkan untuk membentuk profil sesuai dengan
gambar bentuk benda kerja tersebut. Disini terjadi 2 gerakan pada meja mesin yaitu
melintang dan membujur. Sedangkan spindel gerakannya hanya naik turun.
Mesin frais memiliki spindel yang berputar untuk proses pemotongan dan meja untuk
meletakkan, memposisikan, dan menghantarkan bendakerja.
Sebagai awal pembahasan, mesin frais dapat diklasifikasikan atas tiga jenis :
- mesin frais horisontal,
- mesin frais vertikal.
- mesin frais universal
Mesin frais horisontal, memiliki spindel horisontal dan didesain untuk operasi frais keliling,
seperti frais selubung, frais alur, frais sisi, dan frais kangkang.

Mesin frais horizontal


Mesin frais vertical, memiliki spindel vertical dan didesain untuk operasi frais muka, frais
ujung, frais kontour permukaan, dan pemotongan stempel.

pg. 10

Mesin frais vertikal


Mesin frais universal Adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal
dan mesin frais vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan muka, datar,
spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam. Untuk
melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser,
diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan etrsebut berupa meja siku (fixed angular table),
meja miring (inclinable universal table), meja putar (rotery table) dan kepala spindel tegak
(vertical head spindel).

Alat- alat potong pada mesin frais :


-Cutter milling
-Twist drill
-Boring head arbor.
a. Cutter Milling
Cutter milling digunakan untuk proses milling seperti kontur, poket, sloting, dll.
Dilihat dari prosesnya cutter milling terdiri dari 2 macam yaitu cutter roughing dan
finishing.
b. Twist Drill
Twist drill digunakan untuk pembuatan lubang.
Adapun standart besar point angle meliputi : 118,130,140,dll sesuai dengan jenis material
yang akan di lubangi.
pg. 11

c. Boring Head Arbor


Alat yang digunakan untuk memperbesar lubang dengan ukuran yang lebih presisi.

2.MESIN SCRAP
Mesin Scrap Scarp merupakan proses pemakanan
benda kerja yang sayatannya dilakukan oleh badan
mesin (ram) yang meluncut bolak-balik pada Gerak
potong pahat pada benda kerja merupakan gerakan
lurus translasi. Dalam hal ini benda kerja dalam
keadaan diam dan pahat bergerak lurus translasi.
Pada saat pahat melakukan gerak balik, benda kerja
juga melakukan gerak umpan (feeding). Sehingga
punggung pahat akan tersangkut pada benda kerja
yang sedang bergerak tersebut. Untuk menghindari
gangguan ini, pangkal dudukan pahat diberi engsel
sehingga punggung pahat dapat berayun pada waktu
balik menyentuh benda kerja.
Prinsip Kerja Mesin Scrap Benda kerja diletakkan dan dijepit pada meja. Posisi meja dapat
juga dinaik-turunkan sepanjang pembimbing melalui poros ulir. Dengan memutar poros ulir
yang telah dihubungkan dengan roda gigi maka gerakkan suap dari meja sepanjang
pembimbing dapat dilakukan. Dimana roda gigi digerakkan oleh tuas pengungkit secara
berkala. Gerakkan berkala ini dibuat sedemikian rupa sehingga poros ulir hanya bergerak
pada waktu ram melakukan gerak balik membawa dudukan pahat. Gerak putar dari motor
listrik diubah menjadi gerak translasi pada ram.
Bagian-Bagian Mesin Scrap Diatas badan mesin terdapat ram yang meluncur bolak-balik
pada pembimbing (guide). Didepan ram dipasang leher sehingga dudukan pahat dapat
berputar posisi ke kiri dan ke kanan. Tuas pemutar digunakan untuk menurunkan/menaikkan
posisi dudukan pahat sehingga ujung pahat posisinya terhadap benda kerja dapat diatur.

pg. 12

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai uraian hal diatas kita dapat simpulkan bahwa dalam proses pengerjaan logam
selain kita harus dapat memahami berbagai jenis bahan kita juga harus dapat mengetahui
berbagai tools atau peralatan yang biasa dikenal dengan mesin perkakas karena penting hal
tersebut untuk mencapai hasil pekerjaan kita sesuai dengan harapan

3.2 Referensi
Willian J. Patton dalam bukunya Machine Tool Operation tahun 1974
S. F. Krar, J. W. Oswald, J. E. St. Amand dalam bukunya Technology of Machine
Tools 1969
http://pras-tpm.blogspot.com/2010/02/proses-pemilihan-material-pahat.html

pg. 13

Anda mungkin juga menyukai