Anda di halaman 1dari 22

LEUKEMIA

Sekolah tinggi ilmu kesehatan YARSI Mataram

Akut Myeloid Leukemia (AML)


Terjadi kerusakan/gangguan
pada stem sel hematopoetik yang berdiferensiasi menjadi semua sel myeliod.

Akut Myeloid Leukemia (AML)


Menyerang semua kelompok umur Insiden meningkat sejalan dengan umur, terbanyak pada dewasa muda (30-40 th) Merupakan bentuk yang paling sering dari leukemia non limfositik Prognosis bervariasi, tergantung dari variabel pasien dan penyakit Penyebab kematian: infeksi, pendarahan

Manifestasi Klinis AML


Demam dan infeksi karena neutropenia Lemah dan fatigue karena anemia

Cenderung pendarahan karena trombositopenia


Gejala tambahan karena proliferasi sel leukemia

didalam organ: pembesaran hati dan limpa,


Dyspneuanemiapenurunan O2 pada sirkulasi

Pemeriksaan Diagnostik AML


Tidak diketahui penyebab

Gejala terjadi dalam hitungan minggu atau bulan


Hitung darah lengkap: penurunan eritrosit dan platelet Total leukosit dapat /n/,persentase dari sel matangBone marrow analysis: kelebihan sel muda(>30 %)

Komplikasi AML
Pendarahan karena trombositopenia, terutama bila < 10.000/mm3 Pendarahan Gastrointestinal, paru, intrakranial Infeksi karena kurangnya granulosit normal dan matang. Neutrofil < 100/mm3 resiko infeksi sistemik

Penatalaksanaan AML
Terapi Induksi (kemoterapi) untuk membunuh sel leukemia Cytarabine (Cytosal, Ara C) dan Daunorubicin (Daunomycin, cerubidine) atau mitoxantrone atau idarubicin Kadang-kadang diikuti oleh terbunuhnya sel myeloid normal neutropenia, anemia, trombositopenia Suportive care (transfusi darah dan platelet) untuk infeksi, pendarahan, diare Granulocyte growth factor Terapi konsolidasi/post remisi untuk menghilangkan sisa sel leukemia yang tidak terdeteksi secara klinis Cytarabine

Penatalaksanaan AML
Transplantasi Sumsum Tulang Kemoterapi dan radiasi untuk menghancurkan sumsum tulang pasien Donor sumsum tulang menggantikan produksi sel darah Resiko penolakan dan infeksi Suportive terapi + transfusi darah

Komplikasi terapi AML


Peningkatan asam urat batu ginjal, kolik renal Banyak minum Pencegahan dengan Allopurinol Masalah GastroIntestinal anoreksia, mual, muntah, diare, mukositis

Kronik Myeloid Leukemia (KML)


Merupakan akibat dari mutasi stem sel myeloid sehingga sel myeloid normal dan immature diproduksi Terjadi infiltrasi sel ke tulang panjang (femur),dan organ lain (hati dan limpa) yang menyebabkan nyeri karena pembengkakan. Ditemukan kromosom philadelphia: translokasi material genetik kromosom 9 dan 22 Jarang terjadi pada usia < 20 thn, insiden meningkat dengan umur (40-60 thn)

Manifestasi Klinis KML


Leukositosis (>100.000) terdeteksi saat pemeriksaan laboratorium Leukosit sangat tinggi dapat menyebabkan nafas pendek Pembesaran dan pengerasan limpa dan hepar
.

Keletihan, anoreksia, penurunan BB

Penatalaksanaan KML
Fase Kronis (2-5 tahun, responsif terhadap kemoterapi) : Interferon dan citocyne untuk memperbaiki kelainan kromosom. Hydroxyurea atau busulfan untuk mengurangi Sel Darah Putih Leukopheresis: memisahkan dan membuang leukosit Antracyline untuk mengurangi Sel Darah Putih secara cepat

Penatalaksanaan KML
Fase Tranformasi akut: Tanda dan gejala: demam, nyeri tulang yang progresif, penurunan BB, pembesaran limpa, anemia, trombositopenia klinik menjadi leukimia akut Dapat berkembang menjadi leukimia akut proporsi sel muda meningkat krisis blast (2/3 myeloid dan 1/3 limfoid) Terapi induksi seperti pada AML dan ALL Transplantasi sumsum tulang

Akut Limfositik Leukemia (ALL)


Terjadi karena proliferasi tidak terkontrol dari limfoblast
Terjadi pada anak-anak, laki-laki lebih sering, terbanyak pada usia 4 thn Jarang terjadi setelah 15 tahun Setelah terapi, dapat bertahan 5 tahun. Bila kambuh, terapi induksi berhasil baik

Manifestasi Klinis ALL


Proliferasi limfoid mendesak proliferasi myeloid sehingga mengganggu hematopoesis normal penurunan/normal/ peningkatan leukosit, penurunan eritrosit dan platelet Infiltrasi ke organ lain menyebabkan nyeri tulang, pembesaran limpa dan hepar, sakit kepala dan muntah

Penatalaksanaan ALL
Terapi induksi dengan tambahan kortikosteroid dan vinca alkaloid Intrathecal kemoterapi (methotrexate) sebagai profilaksis penyakit SSP Terapi post remisi/Maintenance: kemoterapi dosis rendah selama 3 tahun Anti virus untuk mengurangi efek samping kortikosteroid Transplantasi sumsum tulang dapat dilakukan

Kronik Limfositik Leukemia (KLL)


Sering terjadi pada > 60 thn

Limfosit B malignan mengalami apoptosis (melebihi usia hidupnya) dan terakumulasi di sumsum tulang dan sirkulasi Tidak terjadi komplikasi sirkulasi, pumonal dan serebral karena limfosit relatif kecil
Limpadenopati, hepatomageali lebih jarang, splenomegali Anemia dan trombositopenia pada tahap lanjut

Manifestasi & Lab KLL


20% Asimtomatis Limfositosis 30.000-300.000/mm3 sebagian besar terdiri atas limfosit berukuran kecil Sum-sum tulang : >30% limfosit Eritrosit dan platelet N/

Limfadenopati
Splenomegali demam, keringat (malam), penurunan BB Infeksi karena gangguan pertahanan humoral dan selmediated

Penatalaksanaan KLL
Kemoterapi dengan kortikosteroid dan klorambusil (Leukeran) Cyclophosphamide, vincristine, doxorubicin Imunoglobulin iv

Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai