Anda di halaman 1dari 2

Delima Merah ( punica granatum) Ada beberapa jenis delima yaitu delima putih, delima merah dan delima

ungu. Diantara ketiga jenis tersebut, yang paling terkenal adalah delima merah. Punica granatum atau yang dikenal dengan nama delima merah ini sering ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias sekaligus untuk dimakan. Delima juga dikenal sebagai salah satu tanaman obat yang biasanya digunakan sebagai obat cacingan, diare, prolaps rektum, perdarahan seperti muntah darah dan perdarahan rahim, radang tenggorokan, radang telinga, keputihan, batuk, radang gusi, bronkhitis, sariawan, rematik, perut kembung, keracunan, nyeri lambung dan hipertensi. Bagian tanaman yang biasa digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, kulit akar, kulit buha, daun, biji dan bunganya. Delima berasal dari timur tengah, tersebar di daerah subtropik sampai tropik, dari dataran rendah samapi di bawah 1.000 m dpl. Tumbuhan ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam (Faralia, 2012) Ekstrak buah delima merah memiliki beberapa kandungan seperti flavonoid, polifenol sebesar 70%, alkaloid, antosianin dan tanin yang merupakan salah satu sumber antioksidan dari tumbuh-tumbuhan. Pigmen antosianin berperan untuk warna merah, ungu dan biru dari buah, sayuran dan bunga. Antosianin merupakan salah satu antioksidan kuat yang mampu mencegah berbagai kerusakan sel sehingga mampu melindungi sel dari radikal bebas (Jayanti, ) Delima memiliki rasa asam, pahit dan bersifat hangat. Bebrpap bahan kimia yang terdapat dalam delima di antaranya saponin, polifenol, flavonoid, tanin boorzuur dan alkaloida misalnya peletirin, pseudopeletirin, iso-peletirin serta metilpeletirin. Aktifitas antimikrobial delima telah diteliti oleh ilmuwan, mereka menemukan aktifitas antibakteri pada buah delima dapat menghambat baktero Enterococcus facaelis dengan Minimum Inhibitor Concentration (MIC) dan Minimum Bacterial Concentration (MBC) sebesar 25% dan 50% (Dwipo, 2012). Peneliti lain (Al-Zoreky, 2009) menemukan bahwa ekstrak delima memiliki aktifitas antibakterial melawan beberapa bakteri, termasuk E.coli dan S. Aureus. Selain sebagai antibakteri, buah deliam memiliki antioksidan yang tinggi setara dengan kandungan antioksidan pada teh hijau ( Schubert, 1999).

Anda mungkin juga menyukai