Anda di halaman 1dari 23

DEFINISIKAN PERKATAAN MASYARAKAT

Nama: Chong Boon Yee


Kad Pengenalan: 950221-13-5654 Student ID: ST 19851 Kursus: CAT April intake Subjek: MQA (Malaysian Qualifications Agency) Nama Pensyarah: Mr. Hadif Tareh

SENARAI KANDUNGAN BIL. 1 Senarai Kandungan 2 Pendahuluan 3 Pengertian masyarakat dan pengelompokannya 4 Isi-isi 5 Penutup 6 Lampiran Halaman 2 3 4-7 8-18 19 23

PENDAHULUAN
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang hidup bersama di sesuatu tempat dengan aturan dan cara tertentu.
Masyarakat Malaysia terdiri daripada pelbagai kaum. Komposisi rakyat majoritinya terdiri daripada kaum Melayu, Cina dan India. Di sampinng itu, terdapat juga orang asli, Punjabi, Kadazan, Iban, Bidayuh, Dayak dan beberapa kaum lain. Masyarakat majmuk di Malaysia menganut pelbagai agama dan kepercayaan. Mereka mempunyai adat resam dan pantang larang yang istimewa serta bertutur dalam pelbagai bahasa. Keunikan masyarakat majmuk Malysia telah sekian lama dikagumi oleh masyarakat dunia. Rakyat Malaysia diberi kebebasan untunk menganut agama dan mengamalkan kepercayaan masingmasing seperti yang diperuntukkan dalam Perlembagaan Malaysia. Kekayaan kebudayaan yang diamalkan oleh rakyat diserikan lagi dengan amalan pelbagai perayaan keagamaan seperti Hari Raya Aidil Fitri, Wesak, Deepavali, Natal dan sebagainya. Masyarakat kita mengamalkan sikap toleransi dan menghormati upacara keagamaan kaum-kaum lain. Keunikan ini menjadi kebangaan rakyat Malaysia yang selama ini hidup dalam keadaan yang harmoni.

Pengertian Masyarakat
Masyarakat juga sering dikenal dengan istilah society yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata Masyarakat sendiri diambil dari bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok orang yang saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar. Biasanya masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidupa dalam satu wilayah dan hidup teratur oleh adat didalamnya. Masyarakat Transisi adalah masyarakat yang dimana didalamnya terdapat perubahan isi atau orang. perubahan ini bisa dicontohkan seperti pekerjaan yang tidak pada masyarakat sebelumnya. Selain itu juga bisa dicontohkan orang Jawa menikah dengan orang Madura kemudian hidup dan tinggal di Madura. Masyarakat awal mulanya terbentuk dari masyarakat kecil yang artinya sekumpulan orang. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga, kemudian dari kelompok keluarga akan membentuk sebuah RT dan RW hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun pun akan membentuk Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Hingga akhirnya negara. Masyarakat tidak akan pernah terbentuk tanpa adanya seorang pemimpin. seorang pemimpin yang akan memimpin sebuah masyarakat bisa dipilih dengan berbagai cara. Seperti Pemilu, Pemilihan secara tertutup hingga keturunan pemimpin.Pemilihan pemimpin suatu daerah pasti sudah memiliki aturan masing masing yang biasa disebut adat istiadat.

Pengertian Masyarakat dan Pengelompokannya


Masyarakat juga biasa dibedakan menurut suku, ras, dan chiefdom. Selain itu masyarakat biasa dibedakan menurut mata pencaharian diwilayahnya. Menurut para pakar Pengertian Masyarakat dibedakan menjadi masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat cocok tanam dan masyarakat peradaban. Masyarakat peradaban adalah masyarakat yang sudah melakukan perubahan dalam artian menyesuaikan lingkungan alam dengan kehidupan yang selayaknya diterapkan untuk kehidupan yang lebih maju. Masyarakat akan berjalan apabila komponen-komponen didalamnya berjalan lancar. apabila tidak bisa dipastikan akan terjadinya sebuah keruntuhan didalam masyarakat itu. Meskipun itu adalah komponen kecil seperti keluarga, akan bisa menghancurkan sebuah masyarakat. Jadi aturan-aturan tentang persamaan harus dimasukkan guna mengatur dan mengakomodir masyarakat. Dengan hal diatas harus dipastikan seorang pemimpin harus bijak dan bisa diterima didalam masyarakat itu sendiri. kalau tidak pasti akan ada yang namany demo, penurunan jabatan, protes warga dan hal-hal yang pada intinya ingin menurunkan jabatan pemimpin masyarakat. Pengertian Masyarakat juga bisa dibedakan menjadi masyarakat non industrial dan masyarakat industrial. masyarakat non industrial biasanya adalah masyarakat yang masih menerapakan sistem cocok tanam, didalamnya, seperti bertani dan masih bisa dibilang belum kota, masih kampung. sedangkan masyarakat industrial adalah masyarakat yang sudah maju, masyarakat yang hidupnya tergantung oleh pekerjaan pabrik, dan semua yang hubungannya dengan yang serba instan Kelemahan yang terjadi pada masyarakat industrial adalah ketidakpuasan orang-orang yang bekerja untuk industri itu atau pabrik karena upah yang tidak sesuai, sehingga pihak pabrik akan mengeluarkan budget lagi untuk membayar. sehingga hal ini akan sulit diterima dan akan selalu mendapat penolakan meskipun kecil tingkat presentasinya. Ketidak puasan akan semakin bertambah karena pabrik akan mengeluarkan beberapa orang dan akan menggantikan dengan mesin, karena dengan mesin akan lebih menghemat budget dan yang
5

pasti kerjanya hanya akan nurut dan tidak akan pernah membantaah. Hal ini tentu akan semakin meningkatkan tingkat pengangguran didalam masyarakat, dan akan menimbulkan banyak jenis penyakit sosial didalam masyarakat yang merugikan banyak pihak.

Unsur-unsur suatu masyarakat


a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak b.Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu. c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama. Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka: 1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan 2.Masyarakat mardeka a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan. b).Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan. Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat: 1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana. 2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan sudah mengenaltulisan.

Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup


a). Hasrat sosial Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok b).Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama. d).Hasrat harga diri Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan yang selayaknya. e).Hasrat meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian dari salah satu gajala atau tindakan. f).Hasrat bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat. g). Hasrat untuk mendapat kan kebebasan Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan atau pembatasan-pembatasan. h)Hasrat untuk memberitahukan Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan suara atau isyarat i).Hasrat simpati Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
7

Isi-isi
Sebagai seorang penganut agama Hindu:1 - Buatlah kebajikan sepanjang masa. - Kawal kemarahanmu setiap masa. - Bantulah semua orang setakat yang mampu. - Jangan bocorkan rahsia orang lain. - Janganlah mudah berputus asa. - Mengemis adalah satu dosa. - Ikutlah resmi (amalan) dunia. - Jangan mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan. - Jagalah ibu bapa anda. - Jangan lupakan jasa orang kepada kita. - Buatlah sesuatu kerja dengan jujur. - Jangan melakukan dosa. - Jangan melebih-lebihkan sesuatu cerita. - Hiduplah berdamai dengan semua orang. - Berkelakuan jujur. 1. Agama Islam:2 - Sembahyang 5 waktu sehari semalam. - Menunaikan haji. 2. Agama Buddha:3 - Percaya kepada konsep sebab dan akibat. - Ingin mencapai tahap NIRWANA dalam hidup. 3. Agama Hindu:4 - Menyembah Tuhan dalam bentuk tertentu seperti berhala. - Dosa boleh disucikan dengan membayar nazar. 4. Agama Islam dan Buddha:5 - Percaya kepada pembalasan. 5. Agama Islam dan Hindu:6 - Berpuasa. - Tidak makan makanan yang diharamkan. 6. Agama Buddha dan Hindu:7
1

Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 4. 2 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 5. 3 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 5. 4 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 5. 5 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 5. 6 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 5. 7 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 5.

- Amalkan pemakanan sayur-sayuran (vegetarian). 7. Agama Islam, Buddha dan Hindu:8 - Sayangi nyawa. - Amanah. - Taati ibu bapa. - Hidup aman damai. - Bersyukur. - Hidup sederhana. 8. Masyarakat Malaysia juga menerima dan menghormati budaya kaum lain. Contohnya, mereka menjadikan baju Melayu dan baju kurung sebagai pakaian tradisional yang dapat melambangkan identity Negara Malaysia. Pakaian tradisional kaum lain seperti ceongsam, sari dan baju Punjabi juga diterima oleh semua kaum.9 9. Negara akan melalui era yang rakyatnya disedarkan dengan kepentingan seni budaya supaya tidak reka dengan pembangunan kebendaan. kata Omar Awang (Rektor ASWARA).10 10. Terdapat pameran ppakaian tradisional pelbagai kaum seperti pakaian tradisional orang Melayu, Cina dan India. Kami juga melihat pelbagai alat muzik tradisional yang masih digunakan oleh pelbagai kaum. Contohnya masyarakt Melayu menggunakan rebab, serunai dan masyarakat Cina menggunakan ti tze dan sebagainya. Peralatan berkaitan dengan budaya makan sesuatu kaum juga dapat kami pelajari, contohnya kami dapat lihat pelbagai jenis sudu, pinggan mangkuk seramik Cina yang berwarna-warni dan cantik. Masyarakat Cina hari ini masih suka menggunakan peralatan tersebut semasa makan.11 11. Setiap kaum di Malaysia mempunyai adat tersendiri, begitu juga dengan masyarakt Baba Nyonya. Masyarakat Baba Nyonya mempunyai adat perkahwinan yang hamipir sama dengan adat istiadat perkahwinan Melayu. Namun begitu, pengaruh Cina masih terdapat dalam adat perkahwinan tersebut. Adat perkahwinan Baba Nyonya meliputi peringkat merisik, bertunang dan berkahwin.12 12. Merisik13 - Ibu bapa terung mengupah seorang wanita yang dikenali sebagai si penyampai untuk mencari jodoh. Si penyampai membawa buah tangan ke rumah gadis yang ingin dilamarnya. Dia akan merisik latar belakang si gadis dari segi budi bahasa, tutur kata, paras rupa dan perlakuan. Jika berkenan, dia akan memberitahu

Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 5. 9 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 42. 10 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 95. 11 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 110. 12 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 112. 13 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 112.

ibu bapa teruna. Jika pihak teruna setuju, mereka akan menetapkan hari pertunangan yang sesuai. 13. Bertunang14 - Hari pertunangan ditentukan oleh kedua-dua pihak mengikut calendar Cina. Penentuan hari pertunangan mestilah sesuai dengan bintang seseorang dalam calendar Cina. Jika tidak, hari pertunangan akan ditunda sehingga mendapat hari yang benar-benar sesuai. Pemilihan hari pertunangan penting untuk menentukan kebahagian hidup bakal pengantin. 14. Berkahwin15 - Pengantin lelaki dan perempuan memakai pakaian yang lengakp dengan pelbagai jenis hiasan yang menarik. Pakaian pengantin biasanya diperbuat daripada kkain sutera yang disulam dengan benang emas. Terdappat juga alat kelengkapan lain untuk menjayakan majlis ini. Rambut si gadis dihiasi dengan pin pelbagai corak. 15. Menjaga dan mengekalkan perpaduan dalam kalangan kaum.16 16. Membantu menjagakan usaha-usaha kerajaan dalam bidang keselamatan, ekonomi dan social.17 17. Masyarakat Malaysia terdiri daripada pelbagai kaum. Komposisi rakyat majoritinya terdiri daripada kaum Melayu, Cina dan India. Di sampinng itu, terdapat juga orang asli, Punjabi, Kadazan, Iban, Bidayuh, Dayak dan beberapa kaum lain. Masyarakat majmuk di Malaysia menganut pelbagai agama dan kepercayaan. Mereka mempunyai adat resam dan pantang larang yang istimewa serta bertutur dalam pelbagai bahasa. Keunikan masyarakat majmuk Malysia telah sekian lama dikagumi oleh masyarakat dunia. Rakyat Malaysia diberi kebebasan untunk menganut agama dan mengamalkan kepercayaan masing-masing seperti yang diperuntukkan dalam Perlembagaan Malaysia. Kekayaan kebudayaan yang diamalkan oleh rakyat diserikan lagi dengan amalan pelbagai perayaan keagamaan seperti Hari Raya Aidil Fitri, Wesak, Deepavali, Natal dan sebagainya. Masyarakat kita mengamalkan sikap toleransi dan menghormati upacara keagamaan kaum-kaum lain. Keunikan ini menjadi kebangaan rakyat Malaysia yang selama ini hidup dalam keadaan yang harmoni.18 18. Rakyat Malysia bebas mengamalkan adat istiadat masing-masing.19 19. Masyarakat Malaysia kaya dengan pelbagai tradisi dan adat resam yang diwarisi turun-temurun.20
14

Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 112. 15 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 112. 16 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 114. 17 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 114. 18 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 158. 19 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 159. 20 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 159.

10

20. Dalam masyarakat Melayu misalnya, sebelum melangsungkan upacara perkahwinan, seseorang itu hendaklah melalui beberappa peringkat iaitu merisik, meminang dan bertunang.21 21. Masyarakat Cina pula mengadakan beberapa upacara untuk memperingati nenek moyang mereka terutama yang telah lama meninggal dunia. Roh nenek moyang dipuja kerana mereka berjasa kepada keturunnanya. Upacara ini diadakan secara besar-besaran selepas beberapa tahun mereka meninggal dunia. Selain itu, upacara Ching Ming yang bertujuan menziarahi dan membersihkan kubur masih diamalkan.22 22. Masyarakat India pula mementingkan upacara Sadanggu bagi meraikan anak gadis yang cukup umur. Upacara ini bertujuan untuk mengelakkan gadis tersebut dan keluarganya daripada ditimpa musibah.23

23. Berikut ialah perayaan masyarakat Malaysia pada tahun 2002:24 - 14 Januari Thaiponggal - 12 dan 13 Februari Tahun Baru Cina - 29 Mac Good Friday - 14 April Tahun Baru Hindu - 26 Mei Hari Wesak - 30 dan 31 Mei Pesta Keaamatan (Pesta Menuai-Sabah dan Wilayah Persekutuan, Labuan) - 1 dan 2 Jun Perayaan Hari Dayak (Sarawak) - 21 September Perayaan Kuih Bulan (15 Ogos Kalendar Lunar Cina) - 4 Oktober Israk dan Mikraj - 4 November Deepavali - 6 dan 7 Disember Hari Raya Puasa - 25 Disember Hari Natal 24. Pelbagai jenis pertandingan kebudayaan dan kesenian dijalankan sempena dengan Pesta Senirama. Antaranya ialah koir, tarian, drama dan alat muzik. Aktiviti ini bukan sahaja dapat mencungkil bakat tetapi juga memberi kesempatan kepada generasi muda untuk mengetahui kepentingan mengekalkan budaya bangsa.25

21

Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 159. 22 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 159. 23 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 159. 24 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 161. 25 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 162.

11

25. Pada bulan Januari, kaum India di Malaysia akan menyambut perayaan Thaiponggal, iaitu perayaan menuai padi bagi kaum India. Perayaan ini disambut pada hari pertama bulan Thai mengikut kalendar Tamil.26 26. Biasanya pada hari Thaiponggal, orang India akan mempelawa rakan sekelasnya yang terdiri daripada pelbagai kaum bertandang ke rumahnya.27 27. Perayaan Thaiponggal berasal dari india dan dibawa ke Negara ini melalui pedagangpedagang India sejak beberapa abad yang lalu. Perayaan ini juga dikaitkan dengan penetapan tarikh perkahwinan masyarakat India. Menurut mereka, bulan ini membawa berkat kepada pasangan yang ingin mendirikan rumah tangga.28 28. Dalam Perlembagaan Malaysia, setiap pelajar diberi cuti semasa menyambut perayaan besar, kaum tertentu boleh memohon cuti pada hari-hari perayaan lain seperti Cap Goh Mei, Good Friday, Pesta Kaamatan dan Pesta Lampu (Karthigai).29 29. Kerajaan Malaysia memberi rakyat kebebasan melaksanakan tuntutan agama. Selain daripada itu, setiap kaum juga dibenarkan membina rumah ibadat masing-masing mengikut peraturan yang ditetapkan.30 30. Di Negara kita, pihak swasta juga memberi kebebasan kepada individu mengamalkan kewajipan keagamaan masing-masing. Dalam hal ini, surau atau bilik sembahyang bagi orang Islam disediakan di tempat kerja seperti di kilang-kilang. Selain itu, bilikbilik sembahyang juga disediakan ditempat awam seperti di taman rekreasi, di pasar raya dan juga di tempat-tempat perhentian, di tepi lebuh raya.31 31. Dalam Akta Kerja 1955, pihak majikan atas dasar pertimbangannya boleh memberikan wang pendahuluan perayaan kepada pekerjanya. Wang yang tidak melebihi RM100 itu diberi untuk tujuan menyambut perayaan besar seperti Hari Raya Puasa, Tahun Baru Cina dan Deepavali.32 32. Bukan sahaja pihak kerajaan dan swasta yang terlibat dalam keagamaan tetapi seluruh rakyat Malysia memberi kerjasama dalam hal-hal keagamaan. Masyarakat Malaysia sentiasa bertolak ansur dan saling menerimanya.33 33. Hari Raya Korban34

26

Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 221. 27 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 221. 28 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 223. 29 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 222. 30 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 222. 31 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 223. 32 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 223. 33 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 223. 34 Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 225.

12

Hari Raya Korban (Aidiladha) disambut oleh umat Islam pada 10 Zulhijah (bulan kedua belas mengikut calendar Islam) setiap tahun. Pada hari tersebut, umat Islam yang berkemampuan dituntut melakukan ibadat korban iaitu menyembelih haiwan ternakan seperti unta, kerbau, kambing atau biri-biri. Sebahagian daripada daging haiwan yang dikorbankan diagih kepada fakir miskin. 34. Perayaan Thaipusam35 - Perayaan Thaipusam disambut oleh penganut agama Hindu pada bulan kesepuluh kalendar Tamil, (biasanya dalam bulan Januari) setiap tahun. Semasa perayaan tersebut, penganut agama Hindu akan membawa kavadi ke kuil untuk memuja Dewa Subramaniam. Ada antara pembawa kavadi yang mencucukkan vel pada lidah dan pipi mereka semasa perayaan tersebut.

35. Pada abad akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, aktiviti penghijrahan begitu mendadak dengan bilangan yang ramai dann tidak putus-putus sehingga awal abad ke-20. Keadaan ini adalah disebabkan oleh kedatangan Inggeris ke negeri-negeri Malaysia sejak pengambilan Pulau Pinang pada tahun 1786, diikuti Singapura pada tahun 1819, Melaka pada tahun 1824, Perak pada tahun 1874 dan negeri-negeri Melayu yang lain pada tahun-tahun berikutnya.36 36. Malaysia telah menjadi mangsa kuasa-kuasa Eropah yang untuk mencari kekayaan apabila dating ke timur kerana Tanah Melayu kaya dengan hasil buminya yang menjadi tumpuan pihak Inggeris. Dengan itu, pihak Inggeris telah berusaha untuk meningkatkan kegiatan perlombongan bijih timah terutamanya dan menjalakan system pertanian komersial. Untuk memenuhi tujuan itu, maka lebih banyak lombong-lombong bijih timah diusahakan dan penanaman system perladangan diperkenalkan untuk tanaman kontan seperti lada hitam, tebu, kopi dan lebih-lebih lagi getah apabila didapati bahawa ia boleh hidup subur di Negara ini. Permintaan yang tinggi terhadap getah untuk menghasilkan pelbagai junis barang seperti tayar, kasut, penebat barangan elektrik di Eropah dan Amerika Syarikat telah menggalakkan kerajaan Inggeris mengusahakan penaanaman getah secara besar-besaran.37 37. Masyarakat Melayu yang telah kata bahawa mereka tidak berminat bekerja sebagai buruh di lombong-lombong mahupun di lading-ladang getahketika Amerika Syarikat menakluk Malaysia, maka sebagai jalan keluar untuk menampung keperluan tenaga buruh ini ialah dengan mengimport tenaga buruh dari luar.38

35

Suratin Binti Omar, Norasiah Binti Abdullah, 2008. Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan Tingkatan 5 Buku Teks. MEP Education Consult Sdn. Bhd. Halaman 225. 36 Azmah Abdul Manaf, 2001,Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 8. 37 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 8. 38 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 8.

13

38. Buruh-buruh luar yang dicarikan oleh Amerika Syarikat iaitu, daripada Negara China dan India serta Indonesia.39 Buruh-buruh Cina telah ditempatkan di lombong-lombong bijih timah manakala buruh-buruh India ditempatakan di lading-ladang getah dan ladang-ladang lain.40 39. Bermula dari era inilah maka Tanah Melayu mula dibanjiri dengan kaum pendatang. Imigran Cina mendahului imigran India apabila mereka mula datang kenegeri-negeri Melayu sejak awal abad ke-19 manakala buruh-buruh India pula hanya mula datang pada akhir abad yang sama. Tanpa mengira risiko yang terpaksa dihadapi pada kemudian hari kelak, kerajaan Inggeris tidak pernah menghalang kemasukan buruhburuh ini biarpun bilangannya mencecah ribuan orang dalam satu-satu masa.41 40. Keluar daripdada kemiskinan hidup yang penuh penderitaan di tanah air mereka adalah pendorong kepada orang Cina berhijrah keluar termasuk ke negeri-negeri Melayu. Kemiskinan dan penderitaan hidup yang dimaksudkan itu berkaitan dengan suasana kehidupan di negara China. Ketidakstabilan ekonomi dan politik ditambah pula dengan tercetusnya pemberontakan Taiping pada tahun 1857 di kawasan tengah dan selatan China menjadi factor penolak di samping masalah penduduk yang berlebihan di kawasan selatan. Keadaan ini mewujudkan masalah pengangguran yang tinggi dan juga masalah kebuluran. Kawasan yang paling ramai penduduknya berhijrah ialah dari daerah Kwantung, Fukien dan Kwangsi. Dalam masa yang sama, wujud factor yang menarik mereka untuk berhijrah apabila peluang-peluang pekerjaan terbuka luas di negeri-negeri Melayu.42 41. Masyarakat Cina terbahagi kepada pelbagai puak berdasarkan bahasa atau dialek pertuturan mereka.43 42. Didapati bahawa pendatang-pendatang itu terdiri daripada kelompok bahasa Teochew dan Kantonis yang berasal dari Kwantung, Hokkien dari Fukien, mereka yang bertutur dalam dialek Hakka berasal dari daerah pergunungan Kwantung, Kwangsi serta Fukien dan kelompok dialek Hainanis dari Pulau Hainan.44 43. Daripada keseluruhan jumlah pendatang Cina, lebih kurang 60% tinggal di Tanah Melayu, 27% di Singapura dan 13% di wilayah Borneo. Dari segi pola kependudukan mengikut bahasa didapati bahawa orang Cina daripada kelompok bahasa Teochow lebih bertumpu ke negeri Kedah dan Pulau Pinang, sementara Hokkien pula tertumpu

39

Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 8. 40 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 9. 41 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 9. 42 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 9. 43 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 9. 44 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 9.

14

di kawasan-kawasan Bandar di Negeri-Negeri Selatan Kelompok bahasa Hakka dan Kantonis lebih banyak berhijrah ke wilayah Borneo terutama di Sabah.45 44. Kemasukan buruh-buruh Cina ke negeri-negeri Melayu ini melalui beberapa cara yang dikenal pasti dan lazimnya diusahakan oleh orang tengah iaitu orang Cina sendiri yang telah lama menetap di Malaysia.46 45. Bilangan buruh-buruh Cina yang berhijrah memang ramai dan sentiasa bertambah dari masa ke masa, namun angka yang tepat sukar untuk ditentukan. Namun begitu adalah dianggarkan bahawa dalam masa dua tahun iaitu daripada tahun 1899 hingga 1900 tidak kurang daripada 100,000 orang dewasa Cina telah tiba di Negeri-Negeri Melayu Bersekutu sahaja, tidak termasuk negeri-negeri lain.47 46. Kesan daripada kehadiran orang Cina ini begitu dirasai apabila pada 1901 didapati bahawa 65 peratus daripada keselurhan penduduk negeri Selangor adalah kaum pendatangg Cina ini. Secara tidak langsung, ia telah menenggelamkan penduduk Melayu sebagai penduduk majoriti.48 47. Kebanyakan orang Hakka terlibat dalam sektor perlombongan dan orang Kantonis terlibat dalam kerja-kerja kemahiran tangan. Orang Hokkien dan Teochew pula lebih banyak terlibat dalam sektor pertanian, pekedai kecil dan pendayung perahu.49 48. Tumpuan buruh-buruh Cina adalah pada sektor perlombongan, namun mereka juga terlibat dalam sektor-sektor lain seperti perladangan, pertanian, kemahiran tangan, perniagaan, penarik-penarik beca dan lain-lain lagi.50 49. Pada tahun 1907, pekerja-pekerja lombong Cina di Negeri-Negeri Melayu Bersekutu meningkat kepada angka 231,368 berbanding 186,337 pada tahun 1903. Sementara itu dalam sektor perladangan pula pada tahun 1907, sejumlah 5,348 buruh Cina terlibat dan meningkat ke angka 12,402 dua tahun kemudiannya. Dalam bidang pertanian terdapat seramai 49,504 orang Cina pada tahun 1921 di Negeri-Negeri Selat. Orang Cina yang bekerja sebagai penarik beca pula seramai 22,985 orang pada tahun yang sama. 50. Lebih kurang seribu orang Cina tinggal di Bahagian Pertama Sarawak dan juga di Papar Sabah. Jumlah ini terus meningkat tahun demi tahun.51 51. Orang India merupakan kelompok kedua terbesar pendatang ke Tanah Melayu. Kebanyakan mereka berasal dari India Selatan iaitu dari Negapatam dan Madras.52

45

Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 10. 46 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 10. 47 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 11. 48 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 11. 49 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 11. 50 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 11. 51 Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 12.

15

52. Factor yang menyebabkan orang India mendatang ke Malaysia adalah masalah kemiskinan. Selain itu, factor penarik yang sedia ada di negeri-negeri Melayu menambah minat mereka untuk berhijrah. 53. Buruh-buruh India ini datang sejak daripada pembukaan Pulau Pinang oleh Inggeris. Pada waktu itu, bilangan mereka masih kecil. Setelah inggeris menguasai negerinegeri. 54. Buruh-buruh India ini datang sejak daripada pembukaan Pulau Pinang oleh Inggeris. Pada waktu itu, bilangan mereka masih kecil. Sehingga tahun 1890 jumlah buruh Idia tidaklah begitu ramai berbading dengan buruh Cina. Malahan ketika kejatuhan harga kopi menjelang abad ke-20, ramai pendatang India balik ke Negara asal mereka.53 55. Perkembangan pesat dalam perusahaan getah memaksa pihak-pihak tertentu termasuk kerajaan Inggeris mengatur pelbagai cara untuk menarik buruh-buruh dari India supaya datang bekerja di lading-ladang getah berkenaan.54 56. Antara usaha mereka ialah dengan menubuhkan Tabung Imigran India (Tamil Immigration Fund). India yang ketika itu juga berada di bawah jajahan kerajaan Inggeris memudahkan urusan pengambilan buruh-buruh berkenaan. Dengan usaha mereka, pada tahun 1906, dianggarkan seramai 95,000 buruh India telah Berjaya dibawa masuk ke negeri-negeri Melayu. Daripada jumlah itu, seramai 43,824 orang telah ditempatkan di lading-ladang getah di seluruh semenanjung pada tahun 1904 dan bilang itu meningkat kepada 55,132 pada tahun 1909. Selebihnya bekerja di sektor-sektor pembinaan seperti pembinaan landasan kereta api dan buruh-buruh am.55 57. Pada tahun 1921, dianggarkan seramai 8,000 orang India telah bekerja sebagai buruhburuh kereta api. Di Sabah, buruh-buruh India kebanyakannya bekerja dalam pasukan keselamatan sementara di Sarawak pula mereka bekerja di lombong-lombong emas di Sambas dan Bau.56 58. Cara pengambilan buruh-buruh India agak berlainan daripada buruh-buruh Cina dan ia lebih sistematik. Sistem buruh kontrak merupakan cara pengambilan yang pertama sekali digunakan. Ia melibatkan majikan secara langsung dalam usaha mencari buruh melalui wakilnya yang dihantar ke India.57

52

Azmah Abdul Manaf, 2001, Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia, Pulau Pinang, Utusan Publicaations and Ditributors Sdn. Bhd. Halaman 12. 53 Azmah Abdul Manaf, 2001, SejarahSosialMasyarakat Malaysia, Pulau Pinang, UtusanPublicaations and DitributorsSdn. Bhd. Halaman 12. 54 Azmah Abdul Manaf, 2001, SejarahSosialMasyarakat Malaysia, Pulau Pinang, UtusanPublicaations and DitributorsSdn. Bhd. Halaman 13. 55 Azmah Abdul Manaf, 2001, SejarahSosialMasyarakat Malaysia, Pulau Pinang, UtusanPublicaations and DitributorsSdn. Bhd. Halaman 13. 56 Azmah Abdul Manaf, 2001, SejarahSosialMasyarakat Malaysia, Pulau Pinang, UtusanPublicaations and DitributorsSdn. Bhd. Halaman 13. 57 Azmah Abdul Manaf, 2001, SejarahSosialMasyarakat Malaysia, Pulau Pinang, UtusanPublicaations and DitributorsSdn. Bhd. Halaman 13.

16

Antara ciri-ciri itu ialah wujudnya sistem politik yang mempunyai hierarki, pengagihan kuasa pusat (sultan) kepada pembesar-pembesar negeri, pemerasan dan penindasan pembesarpembesar negeri dan daerah ke atas rakyat bawahan melalui pengenaan pelbagai cukai dan sistem kerah dan juga dengan wujudnya hubungan seperti patron-clientantara para petani iaitu rakyat dengan pembesar-pembesar mereka.58

Kelas Pekerjaan Nelayan Pengusaha tanaman Perlombong dan pekerja kuari Pekerja industri bukan logam Pembuat batu bata dan tembikar Pembuat cat dan minyak Pekerja logam tidak bernilai Pekerja logam bernilai tinggi dan saduran Pekerja dan jurugegas elektrik Pembuat jam Pembuat barangan kulit Tukang jahit Pembekal (makanan, minuman, tembakau) Pembuat perabot Pencetak dan jurugambar Pembina bangunan, pelapis batu bata, pemotong batu dan kontraktor Pelukis dan penghias Pekerja barangan lain Pekerja campuran atau yang tidak dapat ditentukan barangannya Pekerja pengangkutan dan komunikasi Perniagaan dan kewangan (tidak termasuk pekerja perkeranian) Pentadbiran awam dan pertahanan Pekerja profesional (tidak termasuk pekerja perkeranian) Hiburan dan sukan Pekerja hotel dan kelab Kerani dan pembuat pelan Pekerja gudang, penyimpan stor, pembungkus Pemandu kenderaan bukan enjin Lelaki 5 337 45 936 1 368 93 1 206 156 8 193 2 945 147 402 823 6 021 4 308 15 000 761 3 951 1 504 29 74 46 264 51 198 2 531 2 735 1 229 21 780 11 456 643 387

Cina Perempuan 122 3 568 4 24 1 600 48 141 1 187 3 1 620 5 440 459 11 546 63 -

Melayu Lelaki Perempuan 10 054 221 35 992 21 837 235 119 50 50 837 211 235 15 620 854 1 119 131 570 16 43 13 503 3 766 4 171 1 257 226 1 409 581 159 162 366 324 616 109 59 11 1 640 4 670 206 75 1 408 -

58

Azmah Abdul Manaf, 2001, SejarahSosialMasyarakat Malaysia, Pulau Pinang, UtusanPublicaations and DitributorsSdn. Bhd. Halaman 59.

17

Kelas Pekerjaan

Penenun kain Pekerja yang tidak dapat ditentukan pekerjaannya Pekerja lain-lain kategori 77 753 14 701 49 404 97 275 Jumlah 337 006 161 541 129 064 126 289 Sumber : Dipetik daripada buku Tham Seong Chee, 1977. Malays and Modernization. Singapore: Singapore University Press, hlm 45-46.59

Cina Lelaki Perempuan 405 4 22 368 -

Melayu Lelaki Perempuan 296 298 3 652 192

59

Azmah Abdul Manaf, 2001, SejarahSosialMasyarakat Malaysia, Pulau Pinang, UtusanPublicaations and DitributorsSdn. Bhd. Halaman 73-75.

18

Penutup
Sebagai penutup, masyarakat Malaysia dibina dengan berbilang kaum.Kaumkaum yang termasuk dalam masyarakat Malaysia ialah kaum Melayu, kaum Cina,kaum India dansebagainya.Undang-undang masyarakat Malaysia telah menunjukkan bahawa kebebasan beragama antara rakyat-rakyat dengan tidak mengirakan kaum-kaum. Denganitu, rakyat Malaysia dapat meraikan upacara keagamaan sendiri.Selainitu, it juga boleh menunjukkan rasa hormat terhadap upacara keagamaan orang lain. Rakyat-rakyat telah menunjukkan nilai saling membantu danbekerjasama. Hal ini demikian akan menjelaskan kepentingan menyertai aktiviti-aktiviti kemasyarakat untuk pembangunan negara. Di samping itu, rakyat Malaysia juga melibatkan diri dalam pelbagai aktiviti masyarakat untuk kesejahteraan bersama.

19

Lampiran

20

21

22

23

Anda mungkin juga menyukai