Anda di halaman 1dari 9

INTERPRETASI HASIL OBSERVASI LAPANGAN DI KELURAHAN BENU-BENUA, KECAMATAN KENDARI BARAT, KOTA KENDARI.

OLEH : KELOMPOK 5 RAFNI DEWI ANITA MUH.ABDI HARYONO MUH.FIKRI RIFAN CAHYADI YULIANI F1D2 10 071 F1D2 10 148 F1D2 10 142 F1D2 10 166 F1D2 10 104 F1D2 10 185

FAKULAS KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN EPIDEMIOLOGI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013

INTERPRETASI HASIL OBSERVASI LAPANGAN DI KELURAHAN BENU-BENUA, KECAMATAN KENDARI BARAT, KOTA KENDARI.

A.

KONDISI

UMUM

LINGKUNGAN

DAN

MASYARAKAT

PESISIR

DI

KELURAHAN BENU-BENUA. 1. Lingkungan Pesisir Berdasarkan observasi yang kami lakukan, keberadaan dan kualitas ekosistem pesisir di kelurahan Benu-benua termasuk kategori kurang baik, karena di lihat dari keadaan mangrove yang ada di teluk kendari, Kelurahan Benu-benua sudah banyak mangrove yang rusak atau mati. Selain itu kondisi di sekitar mangrove sangat kotor karena banyaknya sampah yang berserakan akibat ulah manusia itu sendiri. Keberadaan terumbu karang di wilayah pesisir benu-benua juga bisa di katakan tidak ada. Potensi pencemaran air laut berasal dari kapal-kapal yang berlabuh karena Kelurahan Benu-benua termasuk daerah pelabuhan. Selain itu, pemukiman penduduk yang padat memungkinkan terjadinya pencemaran dari limbah penduduk. Selanjutnya bencana yang mungkin terjadi di daerah Benu-benua misalnya Banjir yang terjadi di daerah pegunungan akan mengalir kea rah teluk kendari, sehingga bisa menyebabkan kenaikan volume air laut yang bias menyebabkan banjir rob. Selain itu, jika terjadi gempa, daerah sekitar teluk kendari merupakan daerah rawan terkena bencana tsunami.

2.

Pemukiman dan sarana wilayah Daerah pemukiman Kelurahan Benu-benua termasuk pemukiman padat yang mayoritas

berada di garis pantai. Kepadatan pemukiman ini dibarengi dengan perbaikan sanitasi yang layak. Saluran drainase pemukiman berfungsi dengan baik. Namun di beberapa tempat seperti di Pasar Kota dan pelabuhan, masih membuang limbah baik organic maupun non organik langsung ke laut. Sarana kesehatan di Kelurahan Benu-benua adalah Puskesmas Benu-benua. Kemudian juga terdapat satu rumah sakit yaitu Rumah Sakit Santa Anna. 3. Tradisi Dan Budaya Tradisi dan budaya pada masyarakat di Kelurahan Benu-benua sama dengan masyrakat yang hidup di daratan tinggi namun kebiasaan masyarakat pesisir dengan masyarakat yang tinggal di bagian daratan berbeda. Ini bisa di lihat dari kebiasaan mereka yang mengkonsumsi sumber protein seperti ikan, masyarakat nelayan akan lebih sering mengkonsumsi ikan. 4. Aktivitas Kerja Masyarakat Meskipun merupakan daerah pesisir, namun jenis pekerjaan masyarakat Kelurahan Benubenua tidak banyak yang berhubungan dengan kelautan. Mayoritas penduduk bekerja sebagai pedagang, pegawai kantoran, dan hanya sedikit yang berprofesi sebagai nelayan. Pola kerja masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan di kelurahan benu-benua yaitu mereka biasanya melaut pada malam hari sampai subuh karena pagi harinya mereka langsung menjual hasil tangkapan mereka. Pola kerja ini dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja para nelayan tersebut, kerena berdasarkan hasil observasi kami, banyak nelayan yang mengalami

gangguan kesehatan seperti mengalami musculoskeletal dan gangguan susah tidur atau insomnia. 5. Pelabuhan, Penginapan, TempatHiburan/ Pariwisata a. Pelabuhan (Pelabuhan Kendari) Pelabuhan Kendariterletak di Jln. Konggoasa No. 1 Kendari, 93127. Jumlah Dermaga: 3 buah, Panjang Dermaga : 270 m. Tarif masuk pelabuhan Kendari sebesar Rp7.000 per orang. Kondisi pelabuhan Kendari letaknya berhubungan langsung dengan pemukiman penduduk. tetapi kondisi pelabuhan pengelolaannya terkesan tidak profesional. Contohnya, jalur penumpang yang tiba maupun hendak berangkat bisa keluar masuk pelabuhan sesuai keinginan penumpang. Padahal, Pelindo sendiri telah menentukan jalur keluar masuk pelabuhan. Ini bukti kurang tegasnya aparat di lapangan. Bila perlu Pelindo menindak warga yang tak berkepentingan masuk area pelabuhan. Begitu juga dengan penataan lahan parkir kendaraan, pedagang yang boleh menjual di sembarang tempat menimbulkan kesan kumuh dan semrawut. b. Penginapan (Hotel Benua) Hanya 5 menit jalan kaki dari Pantai Kendari, Benua Hotel menawarkan kamarkamar ber-AC dengan kamar mandi pribadi. Anda dapat menikmati layanan pijat relaksasi atau membuat rencana perjalanan wisata. Wi-Fi gratis dapat diakses di seluruh gedung, selain itu ruang parkir gratis juga tersedia.Bermandikan cahaya hangat, kamarkamar memiliki perabotan modern dan TV layar datar dengan saluran satelit. Kamarkamar tertentu dilengkapi dengan sofa. Masing-masing kamar mandi pribadinya menyediakan fasilitas shower dan perlengkapan mandi gratis.

Benua Hotel berjarak 10 menit berkendara dari Pelabuhan Kendari dan 20 menit berkendara dari pusat kota Kendari. Bandara Haluoleo dapat dicapai dalam 45 menit berkendara dari hotel ini. Layanan jemputan bandara gratis tersedia berdasarkan permintaan.Anda dapat menitipkan bagasi dan memanfaatkan brankas di meja depan 24 jam. Surat kabar harian tersedia di area lobi. Selain menawarkan layanan binatu dan fasilitas rapat/perjamuan, hotel ini juga menyediakan penyewaan mobil dan layanan antar-jemput dengan biaya tambahan.Masakan Indonesia dan internasional disajikan di Resto Benua, yang juga menawarkan layanan kamar. c. Hiburan (Teluk Kendari) Teluk ini memanjang dari pelabuhan di kawasan Kota Lama hingga lurus ke arah barat yang dekat dengan pengembangan pusat kota baru. Teluk Kendari bukanlah seperti pantai yang memiliki pasir putih untuk bermain. Sepanjang pinggir teluk ini difungsikan sebagai area publik, sebagai jalur transportasi dan kuliner.Ujung timur teluk ini terdapat pelabuhan besar untuk kapal barang, kapal nelayan maupun kapal penumpang menuju Bau-Bau, Pulau Buton dan tujuan wisata alam bawah laut, Wakatobi. Bergeser sedikit ke barat, terdapat tempat pelelangan ikan yang menjadi sumber pasokan ikan laut di Kendari. Kawasan Teluk Kendari memang direncanakan untuk pusat kuliner. Selain warung dan restoran ikan yang dibangun permanen, ada pula warung atau kafe tenda yang bermunculan saat sore hingga tengah malam. Warung-warung non-permanen ini menyajikan menu-menu khas tradisional seperti pisang epek, jagung bakar, minuman sarabba, es pisang ijo dan kopi. Ketika musim durian tiba, seperti saat ini, bermunculan

juga pedagang durian. Buah durian yang dijajakan berasal dari Kabupaten Kolaka, ukurannya lebih kecil tapi kata orang-orang rasanya manis. Menariknya, kafe-kafe tenda pada malam hari menyediakan fasilitas karaoke outdoor tadengan memasang layar, proyektor dan seperangkat sound system. Pengunjung di satu meja akan diberi jatah 3 lagu gratis setiap kali kunjungan. Namun, jangan cobacoba menyanyi tanpa percaya diri tinggi dan suara yang lumayan. Teluk Kendari lebih ngetop di kalangan penduduk setempat dengan istilah Kendari Beach atau KB (baca: KeBi). Kawasan ini sungguh besar potensi wisatanya. Memang dalam waktu dekat pemerintah setempat berencana membangun dua proyek besar di kawasan ini, yakni sebuah jembatan melintasi teluk dan sebuah masjid di tengah teluk. Jembatan itu rencananya akan menghubungkan Kota Lama dengan daerah Lapulu. Dibangun dengan maksud meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut. Sementara bangunan masjid di tengah teluk diproyeksikan menjadi salah satu ikon Kota Kendari di masa depan. Apapun perencanaan terhadap Teluk Kendari, yang jelas harus tetap memperhatikan lingkungan sekitar. Saat ini pun ketika pagi hingga siang, sampah dan peralatan warung tenda selalu tersisa sehingga menimbulkan pemandangan yang kurang sedap. Pun, keberadaan tanaman bakau di kawasan teluk yang lama-kelamaan terus berkurang dan tergusur.

6. Konsumsi a. Pola makan Pada umumnya bahan makanan masyarakat berasal dari hasil perikanan dan pertanian setempat, termasuk bahan makanan yang kaya akan iodin, seperti ikan dan sayur-mayur. Frekuensi makan masyarakat pesisir Kabupaten Halmahera Utara sama dengan kebanyakan masyarakat Indonesia yaitu 3 kali sehari (makan pagi, siang dan malam) atau tergolong cukup. Sebagian besar makanan pokok masyarakat pesisir HalmaheraUtara berupa beras dan singkong, sedangkan makanan yang difungsikan sebagai lauk pada umumnya berupa ikan segar, ikan asin dan lain-lain. Masyarakat pesisir di daerah tersebut termasuk masyarakat yang volume makanan pokok (beras atau singkong) jauh lebih banyak dibanding lauknya, dengan perbandingan sekitar 3 : 1. Sebagian besar masyarakat memandang bahwa nasi atausingkong merupakan yang paling utama karena sebagai sumber tenaga, sedangkan lauk hanya sebagai pelengkap rasa makanan, termasuk lauk atau makanan yang mengandung iodin. 7. PelayananKesehatan a. Puskesmas Benu-Benua Fasilitas layanan di Puskesmas benubenua cukup memadai (Sudah ada ranjang dan peralatan laboratorium walaupun masih pinjam di bagian lain). Wilayah kerja puskesmas benu-benua di seputaran sodohoa sampai sekitar kendari beach. b. Rumah Sakit Santa Anna RumahSakit Santa Anna merupakansalahsaturumahsakitswasta yang ada di Kendari Barat.Fasilitasnyaberupalaboratorium, apotik, ruangradiologi, BKIA/ KB, USG dll.Dengan SDM berupa :

1) TenagamedisyaituDokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Dokter Gigi Spesialis, Residen. 2) Perawat 3) Paramedis non perawat 4) Non Medis B. POTENSI PENYAKIT DAN MASALAH KESEHATAN Selain penyakit-penyakit dan masalah kesehatan yang umum terjadi dan tidak mengkhusus ke daerah pesisir, potensi penyakit dan masalah kesehatan yang mungkin terjadi di Kelurahan benu-benua antara lain : Beresiko besar masuknya berbagai macam penyakit dari luar daerah karena Kelurahan Benu-Benua dekat dengan daerah pelabuhan dan terdapat beberapa Hotel di daerah tersebut. Berpotensi besar terjadi penularan HIV AIDS dan penyakit reproduksi lainnya, karena di sepanjang daerah wisata Kendari Beach, banyak terdapat caf dan warung remangremang yang kerap dijadikan tempat prostitusi. Pencemaran air yang berasal dari kapal-kapal yang berlabuh dan kapal nelayan, juga berasal dari limbha rumah tangga buangan, dapat mencaemari biota laut utamanya ikan yang dapat dikonsumsi oleh penduduk. Hal ini dapat menimbulkan keracunan pada masyarakat yang mengkonsumsi.

C. ALTERNATIF PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN. Alternatif pencegahan dan penanggulangan untuk masalah-masalah diatas antara lain : Mengoptimalkan kinerja Kantor kesehatan Pelabuhan dalam mengawasi segala aktivitas yang terjadi di pelabuhan. Melakukan penertiban kawasan Wisata Kendari Beach agar tidak dijadikan sebagai tempat prostitusi. Mencegah pembuangan limbah ke laut oleh kapal-kapal dan pemilik rumah serta penduduk yang melakukan aktivitas di sekitar pesisir teluk kendari. Mengoptimalkan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan agar masalah dapat secepatnya dicegah dan ditanggulangi.

Anda mungkin juga menyukai