3 582994964371

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

Bahan Kuliah Akuntansi Perpajakan Bagian 3

Afif Sulfa, SE MSi. Ak.

LAPORAN KEUANGAN

A.

PENGERTIAN Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dalam aktivitas akuntansi yang dimulai

dari dokumen-dokumen sumber, pencatatan (journalizing), pemostingan ke Buku Besar (posting to general ledgers), pengikhtisaran melalui neraca saldo (trial balance), melakukan penyesuaian (adjustment) di akhir periode dan pengecekan ulang (rechecking) untuk melihat adanya kemungkinan kesalahan-kesalahan pencatatan dan penghitungan yang terjadi (correction) untuk menghidari pencatatan terlalu kecil (understated) atau pencatatan terlalu besar (overstated) serta salah saji (misstated). Laporan keuangan ini disusun oleh pihak (manajemen) perusahaan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen kepada pihak pemilik yang telah memberikan tanggung jawab dan otoritas untuk menjalankan usaha yang dimilikinya. i samping itu, Laporan Keuangan yang disusun juga akan menjadi perhatian para pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders), seperti pemerintah (dalam hal ini !iskus, Bapepam, dan B"#), kreditor, investor dan calon investor, supplier, serikat buruh, pemerhati social atau peneliti, dan pihak-pihak lain. Laporan Keuangan (financial statement) merupakan gambaran atau sumber in!ormasi yang memperlihatkan kondisi atau keadaan keuangan (financial position), hasil usaha atau kinerja operasional dan lainnya (operating and other performance), serta arus masuk dan keluarnya kas(cash flows). $enurut "#%K &o. ' tentang "enyajian Laporan Keuangan, Laporan Keuangan terdiri atas ( '. &eraca (balance sheet)) *. Laporan Laba +ugi (income statement))

3. Laporan "erubahan ,kuitas (the equity changes statement)) 4. Laporan %rus Kas (cash flows statement)) dan 5. -atatan atas Laporan Keuangan (Notes on Financial Statement).

B. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN 1. Tujuan Laporan Keuangan $enurut "#%K &o. ', tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan in!ormasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

yang berman!aat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. alam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu

laporan keuangan menyajikan in!ormasi mengenai perusahaan yang meliputi ( a) aktiva) b) kewajiban) c) ekuitas) d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian) dan e) arus kas. /n!ormasi tersebut di atas beserta in!ormasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. #. Pen$ajian Se%ara &ajar Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan dengan menerapkan "#%K secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan "#%K dalam -atatan atas Laporan Keuangan. /n!ormasi lain tetap diungkapkan untuk menghasilkan penyajian yang wajar walaupun pengungkapkan tersebut tidak diharuskan oleh "#%K. %pabila "#%K belum mengatur masalah pengakuan, pengukuran,

penyajian atau pengungkapan dari suatu transaksi atau peristiwa, maka penyajian secara wajar dapat dicapai melalui pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi yang sesuai serta menyajikan jumlah yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga memberikan in!ormasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. "#%K dimaksudkan agar laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja dan arus kas sehingga tujuan laporan keuangan tersebut dapat tercapai. "#%K mungkin tidak mengatur pengungkapan in!ormasi tertentu padahal pengungkapan in!ormasi tersebut diperlukan guna menyajikan laporan keuangan secara wajar. disajikan secara wajar. Kecepatan inovasi dalam dunia bisnis sering mengakibatkan belum diaturnya suatu transaksi atau peristiwa dalam "#%K. alam kondisi tersebut, penyajian secara wajar laporan keuangan dapat dicapai dengan memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai serta menyajikan in!ormasi menggunakan konsep yang terdapat dalam kerangka dasar "enyusunan dan "enyajian Laporan Keuangan. alam hal tersebut maka perusahaan harus memberikan tambahan pengungkapan in!ormasi yang relevan sehingga laporan keuangan dapat

"usat "engembangan Bahan %jar - .$B

Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

'.

Ke(ija"an A"un)an*i $anajemen memilih dan menerapkan kebijakan akun tansi agar laporan keuangan memenuhi ketentuan dalam "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan. 0ika belum diatur dalam "#%K, maka manajemen harus menetapkan kebijakan untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan in!ormasi( a. relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan keputusan) dan b. dapat diandalkan, dengan pengertian( i) ii) mencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisi keuangan perusahaan) menggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian atau transaksi dan tidak semata-mata bentuk hukumnya) iii) iv) v) netral yaitu bebas dari keberpihakan) mencerminkan kehati-hatian) dan mencakup semua hal yang material. Kebijakan akuntansi adalah prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan dan praktik yang diterapkan perusahaan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. %pabila belum ada pengaturan oleh "#%K, maka manjemen menggunakan pertimbangannya untuk menetapkan kebijakan akuntansi yang memberikan in!ormasi yang berman!aat bagi pengguna laporan keuangan. pertimbangan tersebut manajemen memperhatikan ( a. persyaratan dan pedoman "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan yang mengatur hal-hal yang mirip dengan masalah terkait) b. de!inisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aktiva, kewajiban, penghasilan dan beban yang ditetapkan dalam kerangka dasar "enyusunan dan "enyajian Laporan Keuangan) dan c. pernyataan yang dibuat oleh badan pembuat standar lain dan praktik industri yang la1im sepanjang konsisten dengan huru! a dan b paragra! ini. alam melakukan

+.

Kelang*ungan U*a,a Laporan keuangan harus disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha. %pabila laporan keuangan tidak disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha maka kenyataan tersebut harus diungkapkan bersama dengan dasar lain yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan serta alasan mengapa asumsi kelangsunganusaha perusahaan tidak dapat digunakan.

"usat "engembangan Bahan %jar - .$B

Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

$anajemen bertanggung jawab untuk mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha masih layak digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan. alam mempertimbangkan apakah dasar asumsi kelangsungan usaha dapat digunakan, manajemen memperhatikan semua in!ormasi masa depan yang relevan paling sedikit untuk jangka waktu '* bulan dari tanggal neraca. 2ingkat pertimbangan tergantung pada kasus demi kasus. %pabila selama ini perusahaan menghasilkan laba dan mempunyai akses ke sumber pembiayaan maka asumsi kelangsungan usaha mungkin dapat disimpulkan tanpa melalui analisis rinci. kasus lain, manajemen perlu memperhatikan !aktor yang alam mempengaruhi

pro!itabilitas masa kini maupun masa yang akan datang, jadual pembayaran utang dan sumber potensial pembiayaan pengganti sebelum dapat menyimpulkan bahwa asumsi kelangsungan usaha dapat digunakan. +. -a*ar A"rual "erusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. alam akuntansi akrual, aktiva, kewajiban, ekuiti, penghasilan dan beban diakui pada saat kejadian bukan saat kas atau setara kas diterima dan dicatat serta disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya. Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dengan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. "roses yang biasanya disebut pengkaitan biaya dengan pendapatan (matching concept) melibatkan secara bersamaan atau gabungan penghasilan dan beban yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama. $isalnya berbagai komponen beban yang membentuk harga pokok penjualan diakui pada saat yang sama dengan pengakuan penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang yang bersangkutan. &amun demikian penggunaan konsep 3matching4 tidak memperkenankan pengakuan pos dalam neraca yang tidak memenuhi kriteria pengakuan aktiva dan kewajiban. Beban segera diakui dalam laporan laba-rugi kalau pengeluaran tidak menghasilkan man!aat ekonomi masa depan atau sepanjang man!aat ekonomi masa depan tidak lagi memenuhi syarat untuk diakui dalam neraca sebagai aktiva. .. Kon*i*)en*i Pen$ajian "enyajian dan klasi!ikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten kecuali ( a. terjadi perubahan yang signi!ikan terhadap si!at operasi perusahaan atau perubahan penyajian akan menghasilkan penyajian yang lebih tepat atas suatu transaksi atau peristiwa) atau

"usat "engembangan Bahan %jar - .$B

Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

b. perubahan tersebut diperkenankan oleh "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan. %kusisi atau pelepasan yang signi!ikan atau kajian ulang terhadap penyajian laporan keuangan mungkin akan menghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan harus disajikan secara berbeda. &amun demikian perubahan penyajian dapat dilaksanakan apabila man!aat perubahan tersebut jelas atau struktur yang baru mempunyai kecenderungan akan dipergunakan seterusnya. %pabila dilakukan perubahan penyajian laporan keuangan, perusahaan harus mengklasi!ikasi ulang in!ormasi komparati! sesuai dengan paragra! *5. /. !a)eriali)a* 0an Agrega*i "os-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah yang memiliki si!at atau !ungsi yang sejenis. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses atas sejumlah transaksi yang diklasi!ikasikan sesuai si!at atau !ungsinya. 2ahap akhir dari proses penggabungan saldo dan pengklasi!ikasian adalah penyajian dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan. 0ika suatu klasi!ikasi pos tidak material maka dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan. #uatu pos mungkin tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalam laporan keuangan tetapi cukup material untuk disajikan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan. /n!ormasi dianggap material jika dengan tidak diungkapkannya in!ormasi tersebut dapat mempengaruhi pengguna laporan dalam pengambilan keputusan ekonomi. .ntuk menentukan materialitas suatu pos maka besaran dan si!at unsur tersebut harus dianalisis dimana masing-masing dapat menjadi !aktor penentu. 1. Saling 2apu* 3Offsetting4 %ktiva, kewajiban, "os-pos penghasilan dan beban disajikan secara terpisah kecuali saling hapus diperkenankan dalam "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan. #aling hapus akan mempengaruhi pemahaman pengguna laporan terhadap suatu transaksi yang telah dilakukan dan mempengaruhi penilaian pengguna laporan atas arus kas perusahaan pada masa depan kecuali mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa,. %ktiva yang dilaporkan sebesar nilai setelah dikurangi dengan penyisihan tidak termasuk kategori saling hapus. alam aktivitas normal, perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi lain yang bukan merupakan penghasil utama pendapatan dan bersi!at insidentil. 6asil dari transaksi tersebut disajikan dengan mengurangkan setiap pendapatan "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

dengan beban yang berkaitan sepanjang penyajian tersebut menggambarkan substansi transaksi atau peristiwa tersebut. -ontoh( a. keuntungan dan kerugian atas pelepasan aktiva tidak lancar termasuk investasi dan aktiva operasional dilaporkan dengan mengurangkan penerimaan dengan nilai tercatat dan beban yang timbul akibat pelepasan aktiva tersebut) b. pengeluaran yang diganti berdasarkan perjanjian kontrak dengan pihak ketiga disajikan sebesar nilai setelah dikurangi dengan penggantian yang diterima) dan c. pos luar biasa disajikan sebesar nilai setelah dikurangi pajak terkait dan hak minoritas sedangkan nilai bruto disajikan pada catatan atas laporan keuangan. 5. Infor6a*i Ko6para)if /n!ormasi kuantitati! harus diungkapkan secara komparati! dengan periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan. /n!ormasi komparati! yang bersi!at narati! dan deskripti! dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali apabila relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan. "ada beberapa kasus, in!ormasi narati! yang disajikan pada laporan keuangan periode sebelumnya masih releven untuk diungkapkan pada periode berjalan. $isalnya rincian tentang sengketa hukum yang dihadapi, dimana hasil akhirnya belum diketahui secara pasti pada periode sebelumnya dan masih dalam proses penyelesaian, perlu diungkapkan kembali pada periode berjalan. "engguna laporan akan memperoleh man!aat dari in!ormasi adanya ketidakpastian pada tanggal neraca sebelumnya dan langkah-langkah yang telah dilakukan pada periode berjalan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut. %pabila penyajian atau klasi!ikasi pos-pos dalam laporan keuangan diubah maka penyajian periode sebelumnya direklasi!ikasi untuk memastikan daya banding. #i!at, jumlah serta alasan reklasi!ikasi harus diungkapkan. %pabila reklasi!ikasi tersebut tidak praktis dilakukan maka alasannya harus diungkapkan. 17. I0en)ifi"a*i Laporan Keuangan Laporan keuangan diidenti!ikasikan dan dibedakan secara jelas dari in!ormasi lain dalam dokumen publikasi yang sama. Laporan keuangan sering disajikan sebagai bagian dari suatu dokumen seperti laporan tahunan atau prospektus. "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan hanya berlaku untuk laporan keuangan dan tidak berlaku untuk in!ormasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan atau dokumen lainnya. 7leh karena itu sangat penting bagi pengguna untuk mampu membedakan laporan yang disusun sesuai dengan "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan dari in!ormasi lain yang juga berman!aat bagi pengguna "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

laporan tetapi tidak perlu disajikan sesuai dengan "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan. #etiap komponen laporan keuangan harus diidenti!ikasi secara jelas. isamping itu, in!ormasi berikut ini disajikan dan diulangi, bilamana perlu, pada setiap halaman laporan keuangan ( a. nama perusahaan pelapor atau identitas lain) b. cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu entitas atau beberapa entitas) c. tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan) d. mata uang pelaporan) dan e. satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan. 11. Perio0e Pelaporan Laporan keuangan setidaknya disajikan secara tahunan. %pabila tahun buku perusahaan berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun maka sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, perusahaan harus mengungkapkan( a. alasan penggunaan periode pelaporan selain periode satu tahunan) dan b. !akta bahwa jumlah komparati! dalam laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan. alam keadaan sangat luar biasa, perusahaan mungkin terpaksa atau memutuskan untuk mengubah tanggal neracanya misalnya akibat di akuisisi oleh perusahaan lain yang mempunyai tanggal neraca yang berbeda. alam kasus seperti ini, pengguna laporan perlu mengetahui bahwa jumlah yang disajikan pada periode berjalan dan jumlah komparati! tidak dapat dibandingkan dan alasan perubahan tanggal neraca diungkapkan. 1#. Tepa) &a")u $an!aat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. #uatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya paling lama 8 bulan setelah tanggal neraca. 9aktor-!aktor seperti kompleksitas operasi perusahaan tidak cukup menjadi pembenaran atas ketidak mampuan perusahaan menyediakan laporan keuangan tepat waktu.

8. NERA8A "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

1.

Pe6(agian Lan%ar 0engan Ti0a" Lan%ar 0an Jang"a Pen0e" 0engan Jang"a Panjang. "erusahaan menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu yang diatur dalam #%K khusus. %ktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya. "erusahaan harus mengungkapkan in!ormasi mengenai jumlah setiap aktiva yang akan diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca. %pabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi perusahaan yang dapat diidenti!ikasi dengan jelas, maka klasi!ikasi aktiva lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca memberikan in!ormasi yang berman!aat dengan membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang digunakan untuk operasi jangka panjang. "engklasi!ikasian tersebut juga menonjolkan aktiva yang diharapkan akan direalisasi dalam siklus operasi berjalan dan kewajiban yang akan jatuh tempo pada periode yang sama. /n!ormasi tentang tanggal jatuh tempo aktiva dan kewajiban berman!aat dalam menilai likuiditas dan solvabilitas perusahaan.

#.

A")i9a Lan%ar #uatu aktiva diklasi!ikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut( a. diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan) atau b. dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisir dalam jangka waktu '* bulan dari tanggal neraca) atau c. berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi)

%ktiva yang tidak termasuk kategori tersebut di atas, diklasi!ikasikan sebagai aktiva tidak lancar. #iklus operasi perusahaan merupakan rata-rata jangka waktu antara perolehan bahan baku memasuki proses dan realisasinya menjadi kas atau instrumen yang siap dijadikan kas. %ktiva lancar termasuk persediaan dan piutang dagang yang dijual, dikonsumsi dan direalisasi sebagai bagian dari siklus normal operasi perusahaan walaupun aktiva tersebut tidak diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. #urat berharga diklasi!ikasikan sebagai aktiva lancar apabila surat berharga tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca dan jika lebih dari dua belas bulan diklasi!ikasikan sebagai aktiva tidak lancar. .ntuk tujuan "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

pengklasi!ikasian ini, siklus operasi diasumsikan satu tahun kecuali untuk kegiatan atau industri tertentu dimana jangka waktu yang lebih panjang jelas lebih layak. '. Ke:aji(an Jang"a Pen0e" #uatu kewajiban diklasi!ikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika( a. diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan) atau b. jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. #emua kewajiban lainnya harus diklasi!ikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Kewajiban jangka pendek dapat diklasi!ikasikan dengan cara yang serupa dengan aktiva lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek seperti utang dagang dan biaya pegawai serta biaya operasi lainnya membentuk sebagian modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal perusahaan. "os-pos operasi seperti tersebut diatas diklasi!ikasikan sebagai kewajiban jangka pendek walaupun pos-pos tersebut diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari dua belas bulan dari tanggal neraca. Kewajiban jangka pendek lainnya lebih sulit untuk dikaitkan dengan siklus operasi berjalan meskipun akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca. $isalnya bagian dari kewajiban berbunga (interest-bearing liabilities) yang akan jatuh tempo dalam periode berjalan, cerukan, utang dividen, pajak penghasilan dan utang selain utang dagang. Kewajiban berbunga jangka panjang (interest-bearing liabilities) yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan tidak jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan merupakan kewajiban jangka panjang. Kewajiban berbunga jangka panjang tetap diklasi!ikasikan sebagai kewajiban jangka panjang, walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca, apabila( a. kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan) b. perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang) dan c. maksud tersebut pada huru! (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali atau penjadualan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.

"usat "engembangan Bahan %jar - .$B

Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

0umlah kewajiban yang dikeluarkan dari penyajian dalam kelompok kewajiban jangka pendek sesuai dengan paragra! ini beserta in!ormasi yang mendukung penyajian tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 2erdapat kewajiban yang akan jatuh tempo dalam siklus operasi tahun berikutnya, diharapkan dapat dibiayai kembali atau diperpanjang kembali sehingga tidak diharapkan adanya penggunaan modal kerja lancar. Kewajiban seperti itu merupakan bagian dari pembiayaan jangka panjang perusahaan dan diklasi!ikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. alam hal tidak terdapat perjanjian mengenai pembiayaan kembali, maka pembiayaan kembali tidak dapat di asumsikan akan terjadi secara otomatis sehingga kewajiban harus diklasi!ikasikan sebagai kewajiban jangka pendek. "erjanjian kembali harus secara resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui yang membuktikan bahwa pada tanggal neraca substansi kewajiban merupakan kewajiban jangka panjang. +. Infor6a*i $ang 0i*aji"an 0ala6 Nera%a &eraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. &eraca, minimal mencakup pos-pos berikut ( a. aktiva berwujud) b. aktiva tidak berwujud) c. aktiva keuangan)

d. investasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas) e. persediaan) !. piutang usaha dan piutang lainnya)

g. kas dan setara kas) h. hutang usaha dan utang lainnya) i. j. k. l. kewajiban yang diestimasi) kewajiban berbunga jangka panjang) hak minoritas) dan modal saham dan pos ekuitas lainnya. "os, judul, dan sub-jumlah lain disajikan dalam neraca apabila diwajibkan oleh "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan posisi keuangan perusahaan secara wajar. "#%K &o. ' ini tidak mengatur susunan atau !ormat mengenai pos-pos yang harus disajikan dalam neraca. "aragra! 8: merupakan suatu da!tar pos-pos "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

yang berbeda dalam si!at maupun !ungsinya sehingga layak disajikan di neraca secara terpisah. "enyesuaian terhadap pos-pos tersebut diatas meliputi( a. penambahan pos-pos dilakukan jika "#%K mewajibkan penyajian secara terpisah dalam neraca, atau apabila suatu pos sangat material sehingga penyajian yang terpisah akan membantu penyajian posisi keuangan secara wajar) b. istilah yang digunakan dan urutan pos-pos dapat diubah sesuai dengan si!at perusahaan dan transaksinya guna memberikan in!ormasi yang diperlukan bagi pemahaman posisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. "ertimbangan apakah pos-pos tambahan disajikan secara terpisah didasarkan atas penilaian dari ( a. b. c. si!at, likuiditas dan materialitas aktiva. !ungsi pos-pos tersebut dalam perusahaan. jumlah, si!at dan jangka waktu kewajiban. %ktiva dan kewajiban yang berbeda dalam si!at dan !ungsi kadang-kadang diukur dengan dasar pengukuran yang berbeda. $isalnya aktiva tertentu dicatat atas dasar biaya perolehan atau penilaian kembali, maka penggunaan dasar pengukuran yang berbeda untuk setiap aktiva mengindikasikan bahwa si!at dan !ungsi aktiva tersebut juga berbeda sehingga aktiva tersebut harus disajikan secara terpisah. ;. Infor6a*i -i*aji"an 0i Nera%a a)au 0i 8a)a)an A)a* Laporan Keuangan "erusahaan harus mengungkapkan, di neraca atau di catatan atas laporan keuangan, sub-klasi!ikasi pos-pos yang disajikan, diklasi!ikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi perusahaan. #etiap pos di sub-klasi!ikasikan, jika memungkinkan, sesuai dengan si!atnya) dan jumlah terutang atau piutang pada perusahaan induk, anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa lainnya diungkapkan secara terpisah. +incian yang tercakup dalam sub-klasi!ikasi, di neraca atau di catatan atas laporan keuangan, tergantung pada persyaratan dari "#%K dan materialitas jumlah pos yang bersangkutan. 9aktor-!aktor yang diuraikan pada paragra! ;' dapat digunakan dalam menentukan dasar bagi subklasi!ikasi. "erusahaan mengungkapkan hal-hal berikut di neraca atau di catatan atas laporan keuangan ( a. untuk setiap jenis saham ( i) ii) jumlah saham modal dasar) jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh) Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

"usat "engembangan Bahan %jar - .$B

iii) iv)

nilai nominal saham) ikhtisar perubahan jumlah saham beredar) hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal)

v)

vi) saham perusahaan yang dikuasai oleh perusahaan itu sendiri atau oleh
anak perusahaan atau perusahaan asosiasi) dan

vii) saham yang dicadangkan untuk hak opsi dan kontrak penjualan, termasuk
nilai dan persyaratannya) b. penjelasan mengenai si!at dan tujuan pos cadangan dalam ekuitas) c. penjelasan apakah dividen yang diusulkan tapi secara resmi belum disetujui untuk dibayarkan telah diakui atau tidak sebagai kewajiban) dan d. jumlah dividen saham pre!eren kumulati! yang belum diakui. "erusahaan yang modalnya tidak terbagi dalam saham, seperti

persekutuan, mengungkapkan in!ormasi yang setara dengan persyaratan di atas, yang memperlihatkan perubahan dalam suatu periode dari setiap jenis penyertaan serta hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis penyertaan.

-. LAPORAN LABA RUGI 1. Infor6a*i -i*aji"an 0ala6 Laporan La(a Rugi Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang

menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut ( a. pendapatan) b. laba rugi usaha) c. beban pinjaman)

d. bagian dari laba atau rugi perusahaan a!iliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas) e. beban pajak) !. laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan)

g. pos luar biasa) h. hak minoritas) dan "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

i.

laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. "os, judul dan sub-jumlah lainnya disajikan dalam laporan laba rugi apabila

diwajibkan oleh "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan kinerja keuangan perusahaan secara wajar. Berbagai kegiatan, transaksi dan peristiwa menghasilkan pengaruh berbeda terhadap stabilitas, risiko dan prediksi. "engungkapan unsur-unsur kinerja membantu dalam memahami hasil yang dicapai dan dalam menilai hasil yang akan diperoleh pada masa akan datang. alam rangka menyajikan laporan laba rugi secara wajar maka dapat dilakukan penambahan pos-pos dan perubahan istilahistilah yang dipakai serta perubahan urut-urutan dari pos-pos yang terdapat dalam laporan laba rugi. 9aktor-!aktor yang harus diperhatikan dalam melakukan penambahan dan perubahan tersebut meliputi materialitas, hakekat dan !ungsi dari berbagai komponen pendapatan dan beban. #. Infor6a*i -i*aji"an 0i Laporan La(a Rugi a)au 0i 8a)a)an A)a* Laporan Keuangan "erusahaan menyajikan, di laporan laba rugi atau di catatan atas laporan keuangan, rincian beban dengan menggunakan klasi!ikasi yang didasarkan pada si!at atau !ungsi beban di dalam perusahaan. "erusahaan disarankan untuk menyajikan rincian seperti tersebut dalam paragra! ;5 di atas pada laporan laba rugi. "os-pos beban di sub-klasisi!ikasikan lebih lanjut dalam rangka menonjolkan cakupan komponen-komponen kinerja keuangan yang mungkin berbeda dalam hal stabilitas, potensi menghasilkan laba atau rugi dan prediksi. /n!ormasi tersebut dapat disajikan dengan salah satu dari dua cara. +incian yang pertama disajikan dengan metode si!at beban. Beban disajikan dalam laporan laba rugi sesuai dengan si!atnya (contoh ( penyusutan, pembelian bahan baku, beban transportasi, gaji dan upah, beban iklan) dan tidak dialokasikan menurut berbagai !ungsi dalam perusahaan. $etode ini sederhana dan cocok diterapkan pada perusahaan kecil sebab tidak perlu dialokasikan menurut berbagai !ungsi dalam perusahaan. -ontoh( "endapatan "endapatan operasi lain "erubahan persediaan barang jadi dan barang dalam proses Bahan baku yang digunakan "usat "engembangan Bahan %jar - .$B < < Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK < <

Beban pegawai Beban penyusutan dan amortisasi Beban operasi lain 0umlah beban operasi Laba operasi

< < < (<) <

"erubahan persediaan barang jadi dan barang dalam proses selama suatu periode menggambarkan penyesuaian terhadap beban produksi yang mencerminkan bahwa produksi meningkatkan jumlah persediaan atau penjualan menurunkan jumlah persediaan barang jadi karena jumlah penjualan melebihi jumlah produksi. +incian yang kedua disajikan dengan metode beban !ungsional atau metode beban pokok penjualan yang mengklasi!ikasikan beban sesuai dengan !ungsinya sebagai bagian dari harga pokok penjualan, kegiatan distribusi atau administrasi. "enyajian dengan metode ini memberikan in!ormasi yang lebih relevan kepada pengguna laporan, namun alokasi biaya ke masing-masing !ungsi merupakan proses arbitrase dan membutuhkan banyak pertimbangan. -ontoh klasi!ikasi yang menggunakan metode beban !ungsional adalah sebagai berikut( "endapatan Beban pokok penjualan Laba kotor "endapatan operasi lainnya Beban pemasaran Beban administrasi dan umum Beban operasi lain Laba operasi < (<) < < (<) (<) (<) <

"erusahaan yang mengklasi!ikasikan beban menurut !ungsinya harus mengungkapkan in!ormasi tambahan mengenai si!at beban, termasuk beban penyusutan dan amortisasi serta biaya pegawai. "emilihan metode analisis antara metode harga pokok penjualan dan metode si!at beban tergantung pada !aktor historis dan industri serta si!at organisasi. Kedua metode tersebut memberikan indikasi bahwa biaya-biaya dapat berubah, langsung atau tidak langsung, dengan tingkat penjualan atau produksi. Karena masing-masing metode mempunyai man!aat yang berbeda bagi setiap jenis perusahaan, maka "ernyataan ini memberikan kebebasan memilih metode yang paling menghasilkan penyajian elemen laporan laba rugi secara wajar. &amun demikian, karena in!ormasi yang disajikan dengan metode si!at beban berguna "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

dalam memprediksi arus kas pada masa depan maka pengungkapan tambahan diperlukan apabila in!ormasi disajikan dengan metode harga pokok penjualan. "erusahaan mengungkapkan dalam laporan laba rugi atau dalam catatan atas laporan keuangan) jumlah dividen per saham yang diumumkan.

E. LAPORAN PERUBA2AN EKUITAS "erusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan ( a. b. laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan) setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan "#%K terkait diakui secara langsung dalam ekuitas) c. pengaruh kumulati! dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan terkait. d. e. transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik) saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya) dan !. rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan. "erubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan

<. 8ATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. S)ru")ur -atatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. #etiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan in!ormasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. -atatan atas laporan keuangan mengungkapkan( "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

a. in!ormasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting) b. in!ormasi yang diwajibkan dalam "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas ) c. in!ormasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar. -atatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan narati! atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas serta in!ormasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen. -atatan atas laporan keuangan juga mencakup in!ormasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam "ernyataan #tandar %kuntansi Keuangan serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar. alam rangka membantu pengguna laporan memahami laporan

keuangan dan membandingkannya dengan laporan keuangan berikut (

perusahaan lain,

maka catatan atas laporan keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai

a. pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan) b. in!ormasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan urutan penyajian komponen laporan keuangan) c. pengungkapan lain termasuk kontinjensi, komitmen dan pengungkapan keuangan lainnya serta pengungkapan yang bersi!at non-keuangan. #. Pen$ajian Ke(ija"an A"un)an*i Bagian kebijakan akuntansi dalam catatan atas laporan keuangan menjelaskan hal-hal sebagai berikut ( a. dasar pengukuran dalam menyiapkan laporan keuangan) b. kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan guna memahami laporan keuangan secara benar. "engguna laporan perlu mengetahui dasar pengukuran yang digunakan (nilai historis, nilai pasar, nilai realisasi, nilai wajar atau nilai sekarang) sebagai landasan dalam penyiapan laporan keuangan. %pabila lebih dari satu dasar pengukuran digunakan dalam laporan keuangan, maka in!ormasi yang disajikan cukup memadai untuk dapat mengindikasikan aktiva dan kewajiban yang "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

menggunakan dasar pengukuran tersebut. #elanjutnya, dalam menentukan apakah kebijakan akuntansi tertentu harus diungkapkan, manajemen mempertimbangkan apakah pengungkapan tersebut akan membantu pengguna laporan untuk memahami bagaimana transaksi dan peristiwa tercermin di laporan laba rugi dan neraca. Kebijakan akuntansi meliputi, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut( ( a. pengakuan pendapatan) b. prinsip-prinsip konsolidasi) c. penggabungan usaha) d. joint venture) e. pengakuan beban termasuk metode penyusutan atau amortisasi aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud) !. kapitalisasi biaya pinjaman dan pengeluaran lainnya) g. kontrak konstruksi) h. properti investasi) i. j. k. l. instrumen keuangan dan investasi) sewa guna usaha) biaya riset dan pengembangan) persediaan

m. pajak termasuk pajak tangguhan) n. penyisihan) o. biaya man!aat pensiun) p. penjabaran mata uang asing dan hedging) =. de!inisi segmen usaha dan geogra!is dan dasar alokasi biaya antar segmen) r. s. t. '. de!inisi kas dan setara kas) akuntansi in!lasi) dan hibah pemerintah.

Pengung"apan Lain "erusahaan mengungkapkan hal-hal berikut ini jika tidak diungkapkan dibagian manapun dari in!ormasi yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan ( a. domisili dan bentuk hukum perusahaan, negara tempat pendirian perusahaan, alamat kantor pusat perusahaan serta lokasi utama bisnis jika berbeda dari lokasi kantor pusat) b. keterangan mengenai hakekat operasi dan kegiatan utama perusahaan) c. nama perusahaan dalam grup, nama perusahaan asosiasi, nama perusahaan induk dan perusahaan holding)

"usat "engembangan Bahan %jar - .$B

Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

d. nama anggota direksi dan komisaris) dan e. jumlah karyawan pada akhir periode atau rata-rata jumlah karyawan selama periode yang bersangkutan. .ntuk setiap jenis pinjaman atau penerbitan surat berharga yang bersi!at utang dalam mata uang asing, perusahaan harus mengungkapkan in!ormasi berikut ini ( a. karakteristik umum dari setiap pinjaman dan surat berharga yang bersi!at utang termasuk in!ormasi mengenai suku bunga dan nama kreditur) b. nilai nominal dalam mata uang asing, jangka waktu pinjaman, tanggal jatuh tempo, jadual angsuran atau pembayaran) c. dasar konversi utang menjadi e!ek lain jika pinjaman dapat dikonversi) d. nilai kurs yang digunakan pada tanggal neraca) e. jaminan kredit) !. hal penting lain, misalnya persyaratan kredit tidak dipenuhi.

G.

!ASA AKUNTANSI -AN !ASA PAJAK Laporan Keuangan (LK) merupakan suatu laporan yang memberikan gambaran posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja keuangan dalam suatu periode tertentu, serta aliran kas masuk dan kas keluar dalam suatu periode tertentu yang dapat digunakan oleh para pengguna untuk melakukakn pengambilan keputusan. ari de!inisi LK tersebut, dapat terlihat konsep periodesasi digunakan, yaitu adanya saat tertentu atau periode tertentu dalam menyusun laporan keuangan. alam akuntansi, satu periode akuntansi adalah satu (') tahun, yaitu suatu periode dua belas ('*) bulan berturut-turut dan disebut tahun buku. 2ahun buku, umumnya berakhir pada tanggal >' esember, yang berarti awal periodenya dimulai pada tanggal ' 0anuari. esember, misalnya dimulai pada tanggal ' %pril dan ?alau demikian, penyusunan laporan keuangan boleh juga tidak dimulai tanggal ' 0anuari dan berakhir tanggal >' berakhir >' $aret, atau dimulai pada tanggal ' 0uli dan berakhir >@ 0uni, atau pada lainnya, yang terpenting, periode tersebut terdiri atas '* bulan berturut-turut. emikian juga dalam pajak, periode satu tahunan atau 2ahun "ajak dikenal dengan istilah 2ahun 2akwim atau disebut juga 2ahun Kalender, yaitu periode dari ' 0anuari sampai dengan >' esember. #ama seperti akuntansi, dalam pajak juga diperkenankan menggunakan 2ahun "ajak yang tidak sama dengan 2ahun 2akwim, asalkan periode tersebut terdiri atas '* bulan berturut-turut, hal ini sesuai dengan .ndang-undang tentang K." "asal ' huru! c (#ophar Lumbantoruan,':::(;8). .ntuk wajib pajak yang menggunakan tahun pajak tidak sama dengan tahun takwim, maka wajib pajak tersebut harus memberitahukan ke irjen "ajak bersamaan saat Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

"usat "engembangan Bahan %jar - .$B

menyampaikan #"2 2ahunan. .ntuk penyebutan tahun pajaknya, maka wajib pajak yang bersangkutan harus menggunakan tahun yang di dalamnya termasuk enam bulan pertama atau lebih dari enam bulan tahun pajak. #ebagai contoh, jika tahun bukunya dimulai ' %pril dan berakhir >' $aret *@@A, maka tahun pajak adalah tahun *@@B, sedangkan jika tahun bukunya dimulai ' 7ktober dan berakhir >@ #eptember *@@A, maka tahun pajaknya adalah tahun *@@A, karena tahun *@@A mempunyai lebih dari enam bulan dari tahun pajak itu (#ophar Lumbantoruan,':::(;;). "erubahan tahun buku (tahun pajak) dapat dilakukan oleh wajib pajak dengan mengajukan permohonan kepada !iskus, dengan syarat harus memberikan alasan yang cukup, antara lain ( '. "erubahan tahun buku (tahun pajak) dikehendaki oleh pemegang saham, pemberi kredit atau mitra usaha, pemerintah, atau pihak-pihak lainnya, di mana jika tahun buku (tahun pajak) tidak diubah akan mengakibatkan kesulitan dan atau kerugian bagi perusahaan (wajib pajak)) *. "ermohonan perubahan tahun buku (tahun pajak) tersebut baru pertama kali diajukan dan tidak ada niat untuk melakukan perubahan lagi di tahun-tahun mendatang) >. 2idak ada maksud bahwa perusahaan dengan sengaja berusaha untuk melakukan pergeseran laba-rugi guna meringankan beban pajak. "erbedaan waktu yang ada antara akuntansi dan pajak adalah dalam menentukan pembebanan biaya penyusutan atau amortisasi terkait dengan perolehan aktiva tetap berwujud yang dapat disusutkan (depreciable for tangible assets) atau aktiva tetap tidak berwujud yang diamortisasikan (amotizable for intangible assets). alam akuntansi, jika perolehan aktiva dilakukan sebelum pertengahan bulan, maka untuk bulan tersebut, aktiva tetap akan disusutkan penuh, sebaliknya jika diperoleh setelah pertengahan bulan, maka pada bulan tersebut, aktiva tetap )i0a" disusutkan. #edangkan pada pajak, baik diperoleh sebelum atau setelah pertengahan bulan, maka aktiva tetap berwujud atau tidak berwujud tetap disusutkanCdiamortisasikan penuh satu bulan.

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KO!ERSIAL -AN <ISKAL= "enyajian Laporan Keuangan Komersial harus berdasarkan #tandar %kuntansi Keuangan (#%K) yang telah ditetapkan oleh /katan %kuntan /ndonesia (/%/). Laporan ini disusun untuk berbagai pihak yang berkepentingan (stake holders) dan tidak ditujukan hanya untuk satu pihak tertentu saja. #edangkan "enyajian Laporan Keuangan 9iskal harus disajikan berdasarkan .. ""h dan ditujukan hanya untuk kepentingan perpajakan saja. "usat "engembangan Bahan %jar - .$B Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

alam

akuntansi,

penyusunan

laporan

keuangan

umumnya

disusun

berdasarkan siklus akuntansi (accounting cycles) dimulai dari adanya bukti-bukti transaksi yang dicatat dalam jurnal, kemudian diposting ke buku besar, dan diikhtisarkan menjadi neraca saldo, kemudian dilakukan penyesuaian-penyesuaian atau koreksikoresi yang diperlukan pada akhir periode, sehingga dapatlah disusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi melalui alat bantu kertas kerja laporan keuangan atau neraca lajur. Laporan ini dikenal dengan istilah Laporan Keuangan Komersial. .ntuk kepentingan pajak, tidak diperlukan penyusunan laporan keuangan berdasarkan siklus akuntansi, karena akan ada problem pembukuan ganda (double accounting). .ntuk menjembataninya, cukup dari laporan keuangan komersial dilakukan penyesuaian-penyesuaian atau koreksi !iskal (fiscal reconcilitiation) , baik koreksi positi! maupun koreksi negati!. #ehingga hasil dari rekonsiliasi tersebut dapat diperoleh Laporan Keuangan 9iskal. %tas selisih yang timbul dari rekonsiliasi atau koreksi, dapat dicatat dalam pembukuan terpisah (extracomptable).

B.

BE-A &AKTU -AN BE-A TETAP= +ekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial menjadi Laporan Keuangan 9iskal terjadi akibat adanya perbedaan perlakuan antara #%K dan .. ""h dalam mengakui timbul penghasilan dan biaya. "erbedaaan tersebut disebabkan adanya beda waktu (time differences) dan beda tetap (permanent differences). Beda waktu disebabkan adanya perbedaan dalam menggunakan metodemetode perhitungan, penilaian atau penyusutan antara #%K dan .. ""h, tetapi perbedaan ini bersi!at temporer atau sementara, karena pada akhirnya penghasilan atau biayanya akan sama seteleh penghasilan atau biaya diakui penuh. Beda tetap disebabkan adanya perbedaan dalam menetapkan apakah sesuatu transaksi keuangan tersebut penghasilan (taxable income atau bukan penghasilan (non-taxable income) dan biaya (deductible expenses) atau bukan biaya (nondeductible expenses) yang akan berpengaruh pada besarnya laba bersih (laba !iskal).

8.

REKONSILIASI LAPORAN LABA RUGI <ISKAL. "enyusunan Laporan Laba +ugi 9iskal merupakan bagian dari penyusunan Laporan Keuangan 9iskal, yaitu dimulai dari Laporan Laba +ugi Komersial yang ada, yang kemudian dilakukan koreksi-koreksi, baik koreksi positi! dan koreksi negative akibat adanya beda waktu dan beda tetap menjadi Laporan Laba +ugi 9iskal.

"usat "engembangan Bahan %jar - .$B

Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

Koreksi positi! artinya akibat dari koreksi akan menghasilkan pertambahan laba (!iskal), sedangkan koreksi negate berarti akan terjadi penurunan laba (!iskal). -ontoh Laporan Laba +ugi 9iskal dapat dilihat pada bab sebelunya.

"usat "engembangan Bahan %jar - .$B

Afif Sulfa SE !Si. A" AKUNTANSI PAJAK

Anda mungkin juga menyukai