BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. MULIA INDUSTRINDO pada awal didirikan memiliki nama perusahaan
PT. Mulia Indoland dengan kegiatan usaha sebagai agen tunggal untuk pemasaran
ruang kantor pada gedung-gedung milik Mulia Group. Kegiatan industri ini telah
dimulai sejak tahun 1972 yaitu dengan PT. First National Glass Ware Limited
yang beroperasi sebagai pabrik yang memproduksi bermacam-macam table ware.
Sebagian dari hasil produksinya diekspor ke Negara-negara Asia, Eropa, dan
Australia. PT. MULIA INDUSTRINDO didirikan pada tanggal 5 November
1986. Pada tahun 1989 perseroan Mulia merintis pendirian PT. Muliaglas dan
pada tahun 1990 mendirikan PT. Mulia Keramik Indahraya. PT. Muliaglass yang
beroperasi sebagai pabrik yang memproduksi kaca lembaran (Float Glass), (Glass
Coteiner), dan (Glass Block), dan PT. Mulia Keramik Indahraya yang beroperasi
sebagai pabrik yang memproduksi keramik lantai dengan membiayai sebagian
besar pembangunan pabrik perusahaan ini. PT.Mulia Indoland pada mulanya dan
sampai saat ini merupakan satu usaha perdagangan yang memasarkan penyewaan
ruangan gedung perkantoran.
Pada tanggal 1 september 1993 PT. MULIA INDUSTRINDO resmi sebagai
penyalur atau distributor tunggal dari produk-produk yang dihasilkan oleh kedua
anak perusahaannya, yaitu PT. Muliaglass dan PT. Mulia Keramik Indahraya.
34
4.2 . Produk
Produk yang berada pada PT.Mulia sebagai berikut:
1. PT. Mulia Glass memproduksi :
a. Kaca lembaran
b. Kaca container (botol dan gelas)
c. Safety glass (kaca Mobil)
d. Glass Block.
2. PT. Mulia Keramik Indahraya memproduksi:
a. Wall tile (keramik dinding)
b. Floor tile (keramik lantai)
c. Trim
d. Granito.
4.2.1. Sejarah pembuatan kaca di Mulia
PT. Mulia mulai memasuki industri pembuatan kaca pada tahun 1989.
Namun pertumbuhan mulia pada industri pembuatan kaca sangat besar dan
pertumbuhan ini bersamaan dengan meningkatnya pengalaman dan pengetahuan.
Dengan peralatan yang paling modern yang dimiliki di factory-factory, adalah
penting untuk menggunakan pengetahuan yang telah dicapai untuk memproduksi
kaca berkualitas secara ekonomis.
Operasi pembuatan kaca float mulai memproduksi kaca flat pada furnace
1. Furnace ini telah memproduksi hingga 500 ton per hari. Produksi
menggunakan furnace ini melibatkan pembuatan:
35
1. Kaca clear (F/L),
2. Light green(L/N)
dengan memilki kualitas sebagai berikut :
1. LAMINATING
2. TEMPERING
3. MIRROR
4. GLAZING EKSPOR dan,
5. GLAZING DOMENSTIK
Pabrik kaca mulia ini memiliki mutu kualitas yang terbaik karena dilengkapi
dengan mesin innomess. Innomess (Online Defects Detector) sangat berguna
untuk menentukan kualitas kaca dengan Innomess dapat diketahui tingkat cacat
dan jenis defect yang ada di dalam kaca secara online dan dapat dilihat dalam
layar monitor computer.
Untuk waktu pekerja terbagi dalam 3 shift kerja, yaitu:
1. Shift 1 dari pukul 07.00-15.00
2. Shift 2 dari pukul 15.00-23.00
3. Shift 3 dari pukul 23.00-07.00
4.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu bagan hubungan kerja formal yang ditetapkan
untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan organisasi dapat diartikan sebagai
tempat berkumpulnya orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu dengan
melakukan pembagian tugas. Alat untuk mencapai tujuan organisasi tersebut ialah
36
manajemen. Bagan struktur organisasi dari PT. Muliaglass float 1 dapat dilihat di
lampiran 1.1.
Uraian jabatan sebagai berikut:
1. Manager Production
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berada pada PT.Muliaglass
MGF float 1. Manager production membawahi Hot end Manager dan Cold
end Manager
2. Hot end Manager dan Cold end Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan pada divisi masing-masing.
3. HOS (Head Of Section)
Memeriksa apakah produksi yang sedang dijalankan mengalami kendala
atau berjalan dengan baik, melaporkan dan memberikan informasi apa
yang terjadi pada line produksi.
4. Superintendent
Superintendent membuat schedule pelaksanaan yang akan dilaksanakan
oleh pabrik untuk diproduksi. Superintendent cold end dan superintendent
Hot end saling berhubungan dalam penetapan schedule produksi yang
akan dilaksanakan.
5. Supervisor
Penyusunan rencana produksi berdasarkan cutting schedule, melaporkan
ke Head of section (HOS) menyangkut situasi dan permasalahan.
37
6. Foreman
Membantu supervisor untuk mengatur tugas operator sesuai dengan
rencana produksi dan memberikan informasi.
7. Operator
Menjalankan tugas yang sudah diberikan untuk dilaksanakan.
Jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada tabel lampiran 1.2.
4.4. Marketing
Marketing dilakukan oleh PT.Mulia Industrindo.
4.5. Proses Produksi
Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi kaca lembaran, antara
lain pasir silika, feldspar, sodium sulfat, dolomite, dan soda ash (abu soda)
sedangkan bahan baku penunjangnya antara lain salt cake, iron oxide, cullet,
alumunium hidroksida dan lain-lain. PT. Muliaglass tidak mengalami kesulitan
dalam pembelian bahan baku kerena bahan-bahah tersebut bisa didapat dari hasil
produksi dalam negeri. Bahan baku yang masih diimpor adalah soda ash.
4.5.1. Bahan Baku Pembuatan Kaca
1. Silica sand
Silica sand atau pasir silica dari tempat-tempat penambangan yang terdapat di
pulau belitung (Sumatra Selatan). Silica sand merupakan bahan baku utama
untuk pembuatan Glass disamping dolomite dan soda ash. Sekitar 99%
38
kandungan unsur dari silica sand adalah SiO2, sehingga silica sand termasuk
suatu mineral yang sangat stabil serta tahan terhadap pengaruh mekanisme.
Selain kandungan SiO
2
yang tinggi dalam silica sand ditemui oksida-oksida
lain dalam jumlah yang sangat kecil antara lain iron oxide, oksida magnesium
dan tanah liat. Unsur pengantar ini pada umumnya bersifat memberi warna
pada silica sand, silica sand mempunyai titik Lebur antara 1700 sampai
1710 C.
2. Dolomite
Kandungan air maximum yang diizinkan 10%. Dolomite merupakan sumber
terbesar dari oksida kalsium (CaO) dan magnesium oksida (MgO). Kegunaan
dolomite:
a. Menurunkan viskositas dari gelas (pada suhu tinggi)
b. Mengurangi temperature devitrification
c. Memberikan daya tahan Glass terhadap zat-zat kimia.
3. Soda ash
Soda ash (Na2Co3) soda ash merupakan sumber terbesar dari sodium oksida
(Na2O). Kegunaan dari soda ash
a. Menurunkan temperatur peleburan
b. Menurunkan viscositas dari silica
c. Menurunkan temperature divitrification
d. Sebagai fining agent.
39
4. Salt cake
Atau sodium sulfat (Na2So4) adalah salah satu sumber (Na2O), salt cake
sebagian di dapat dari import dan dalam negeri. Kegunaan dari salt cake
a. Menurunkan temperatur peleburan
b. Menurunkan viscositas silica
c. Menurunkan temperatur devitrification
d. Sebagai fining agent.
5. Iron Oxide
Sebagai pewarna pada kaca.
6. Alumunium hidroksida
Alumunium Hidroksida (Al (OH)3) Alumunium merupakan sumber dari
AL2O3 berguna memberi ketahanan terhadap zat-zat kimia.
Selain dari bahan baku utama di atas untuk pembuatan kaca berwarna
biasanya ditambahkan bahan-bahan lain berupa oksida logam yaitu:
a. Nikel oksida (NiO2)
b. Cobalt Oksida (CoC).
7. Lime (C
O)
Calcium oxide atau lime (C
+ =
2
2 1
2
2 1
Y Y X X Jarak
.
3. Hitung jarak total pemindahan yang terjadi setelah mengalihkannya
dengan frekuensi perpindahan dalam Total Distance Matriks,
4. Akumulasikan jarak pemindahan tersebut menjadi Total Jarak.
5. Ulangi langkah ke-1 hingga langkah ke-5 untuk semua jenis pertukaran
stasiun yang dapat dilakukan,
6. Pilihlah waktu pemindahan bahan yang paling minimum kemudian buatlah
lay-out revisi berdasarkan jenis pertukaran tersebut,
7. Lakukan kembali langkah ke-1 hingga langkah ke-6 sampai diperoleh lay-
out terbaik.
8. Perhitungan waktu pemindahan bahan dengan menggunakan metode.
Algoritma CRAFT secara lebih rinci terdapat di Lampiran 1.6. Pada laporan
ini. Dari hasil perhitungan tersebut ternyata diperlukan sebanyak dua kali iterasi
untuk memperoleh lay-out revisi terbaik yang memiliki waktu pemindahan bahan
4
Yoseph,ST. Laporan Tugas Akhir, Aplikasi Algoritma Craft Untuk minimasi Waktu dan Jarak
Pemindahan Bahan Pada Proses Produksi Di PT. Arta Baja Cakraperwita.2006.
78
yang minimum. Untuk tahapan perhitungan layout Algoritma Craft dapat dilihat
pada lampiran 1.6.
Algoritma Craft Tahapan proses untuk mendapatkan waktu pemindahan bahan
yang paling minimum ditampilkan pada tabel 4.9.
Tabel 4.9.
Rekapitulasi Pemindahan
Pada tabel dapat dilihat dalam tahapan-tahapan iterasi yang diperoleh didapat
pemindahan, jarak total, dan waktu yang dibutuhkan didapat pada iterasi ke-
3karena. Iterasi ke-1 memiliki nilai total jarak 1689,18. Dan waktu yang
dibutuhkan untuk pemindahan produk dari area satu ke area lain adalah sebagai
berikut:
Iterasi Lay out acuan Jenis pertukaran Total jarak
meter
1 Lay out awal - 1908.06
2 Lay out iterasi 1 A dan C 1689.18
3 Lay out iterasi 2 E dan F 1779.32
4 Lay out iterasi 3 E dan C 1629.59
79
Tabel 4.10.
Total jarak perpindahan material untuk layout awal
From / to Jarak antar Area
meter/detik
A ke B 54
B ke C 46
C ke D 108
D ke E 124
E ke F 54
Total jarak 408 meter
Tabel 4.11.
Total jarak perpindahan Material untuk Algoritma Craft iterasi ke-1
From / to Jarak antar Area meter/detik
A ke B 54
B ke C 44
C ke D 100
D ke E 56
E ke F 44
Total jarak 298
Maka total jarak perpindahan bahan baku dan barang jadi dari satu departemen ke
department yang lain adalah 298 total jarak dibagi 60 menit maka didapat waktu
untuk layout Algoritma Craft iterasi ke-1 adalah 4,9 menit, hasil tersebut didapat
dengan mengambil jenis dan ukuran yaitu 5mm 3660*2550 isi (100) 14 PME
80
TARC PWD, dengan asumsi mengambil jarak yang terjauh dengan waktu untuk
berjalan forklift sejauh 2 meter/detik. Dan tahapan-tahapan analisa iterasi pada
Algoritma CRAFT dapat dilihat pada lampiran 1.7.
Lay-out iterasi ke-1 merupakan lay-out revisi terbaik, bila dilihat dari segi
jarak dan waktu pemindahan, yang dihasilkan dari hasil perhitungan kedua kali
iterasi menggunakan metode Algoritma CRAFT. Namun apabila kita meninjau
dari segi bentuk layout setiap stasiun maka lay-out tersebut dinilai sangat kurang
baik dalam bentuk areanya, sehingga perlu dilakukan penghalusan kembali.
Penghalusan bentuk dari masing-masing stasiun pada lay-out tersebut bertujuan
untuk lebih mengefektifkan ruangan kerja yang tersedia dari stasiun-stasiun
tersebut, karena apabila tidak dilakukan penghalusan bentuk pada setiap stasiun
maka akan menimbulkan risiko kemungkinan terbuangnya sebagian luas dari
suatu stasiun dan hal seperti inilah yang sangat kita hindari. Oleh karena tujuan
kita adalah meminimalkan risiko yang akan terjadi maka upaya penghalusan lay-
out revisi 2 tersebut selanjutnya mengabaikan perubahan jarak dan waktu
pemindahan yang akan terjadi dengan menggunakan lay-out tersebut. Upaya
penghalusan sebuah lay-out tetap mengacu pada Area Relation Diagram dari lay-
out iterasi ke-1. Lay-out usulan yang telah mengalami penghalusan terdapat pada
lampiran 1.8.
81
lay out 4.23
82
4.9.4. Perhitungan momen
Untuk mengevaluasi layout tersebut digunakan perhitungan momen dimana
layout yang memiliki momen paling kecil adalah layout yang lebih meminimalkan
jarak perpindahan material.
1) Layout dari Corelap
Perhitungan momen dari layout Corelap dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.12
Perhitungan momen untuk layout dari Corelap (Computerized
Relationship Layout Planning)
Fasilitas dari- ke Frekuensi perpindahan
material (kali/hari)
Jarak perpindahan
material (meter)
Momen
(Frekuensi x jarak )
A ke B 30 12 360
B ke C 30 92 2760
C ke D 30 44 1320
D ke E 30 26 780
E ke F 20 60 1200
Total 6420
Jadi momen total dari layout Algoritma Corelap adalah sebesar 6.420,
dengan asumsi target perhari untuk satu shift adalah 10 pallet metalancape
maka untuk tiga shift adalah 30.
83
2) Layout dari Craft
Perhitungan momen dari layout Craft dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Perhitungan momen untuk layout dari Craft (Computerized relative
allocation of facilities technique)
Fasilitas dari-
ke
Frekuensi
perpindahan
material (kali/hari)
Jarak perpindahan
material (meter)
Momen
(Frekuensi x jarak )
A ke B 30 54 1620
B ke C 30 44 1320
C ke D 30 100 3000
D ke E 30 56 1680
E ke F 20 44 880
Total 8500
Jadi momen total dari layout Craft adalah sebesar 8500 dengan asumsi target
perhari untuk satu shift adalah 10 pallet metalancape maka untuk tiga shift
adalah 30.
84
4.9.5. Analisis Pemindahan
4.9.5.1. Layout Corelap (Computerized Relationship Planning)
Jadwal pemindahan mesin-mesin, bahan baku, barang jadi dan peralatan
pendukung lainnya akan dilaksanakan pada bulan april 2008 dimana proses
pemindahan yang didahulukan adalah pada area A (gudang persiapan/peralatan)
dan area B (gudang persiapan box dan pallet) proses pemindahan juga akan
dilaksanakan pada saat order penjadwalan permintaan yang diambil bukan pada
tingkat ketebalan kaca ukuran 2 mm karena akan mengganggu proses produksi.
Keadaan diambil pada saat order penjadwalan permintaan ukuran kaca besar.
Setelah itu baru akan dilaksanakan pemindahan kedua yaitu area D (finishing).
Untuk analisis pemindahan setiap area dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.14
Jadwal pemindahan Area
No Jenis Pekerjaan Alat angkut Tenaga
Kerja
Waktu
1 Pemindahan gudang
persiapan peralatan
Trolly 6 orang 16-05-2008
2 Pemindahan gudang
pallet dan box
forklift 4 orang 19-05-2008
3 Pemindahan ruang
finishing
forklift 4 orang 20-05-2008
85
Analisa pemindahan:
1. Pada tanggal 16 april 2008 perusahaan menggunakan tenaga kerja sebanyak 6
orang untuk membantu proses pemindahan dimana tenaga kerja tersebut
adalah karyawan perusahaan sendiri. Alat Bantu yang digunakan untuk
mengangkut steroform dan peralatan persiapan lainnya adalah trolly
menggunakan tenaga kerja 6 orang. Tugas ke 6 orang tenaga kerja pada
tanggal 16 april 2008 adalah sebagai berikut: 5 orang bertugas untuk
mengangkat dan membantu pemindahan gudang persiapan peralatan lainnya
dengan menggunakan trolly, 1 orang mengawasi dan membantu proses
pemindahan.
2. Pada tanggal 19 april 2008 untuk mengangkut pallet dan box menggunakan
forklift dan menggunakan tanaga kerja 4 orang, 2 tenaga kerja bertugas
mengoperasikan forklift, 2 orang tenaga kerja membantu sekaligus
mengawasi. Pemindahan dilakukan setelah penjadwalan permintaan
mengambil order ukuran kaca besar.
3. Pada tanggal 20 april 2008 untuk pemindahan department finishing
menggunakan 4 orang bertugas untuk mengangkat dan memindahkan perlatan
dan persiapan satu persatu dengan menggunakan trolly, 3 orang mengawasi
dan membantu proses pemindahan 1 orang untuk mengoprasikan forklift
dengan alat transportasi forklift besar ukuran 5 ton untuk mengangkut mesin
tilting.
86
4.9.5.2. Layout Craft
(Computerized relative allocation of facilities technique)
Jadwal pemindahan mesin-mesin, bahan baku, barang jadi dan peralatan
pendukung lainnya akan dilaksanakan pada bulan april 2008 dimana proses
pemindahan yang didahulukan adalah pada Area A (gudang persiapan/peralatan)
dan Area B (gudang persiapan box dan pallet) proses pemindahan juga akan
dilaksanakan pada saat order penjadwalan permintaan yang diambil bukan pada
tingkat ketebalan kaca ukuran 2 mm karena akan mengganggu proses produksi.
Keadaan diambil pada saat order penjadwalan permintaan ukuran kaca besar.
Setelah itu baru akan dilaksanakan pemindahan kedua yaitu Area D (finishing)
dan
Area F shipping dock. Untuk analisis pemindahan setiap Area dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.15
Jadwal pemindahan Department
No Jenis Pekerjaan Alat angkut Tenaga Kerja Waktu
1 Pemindahan gudang persiapan
peralatan
Trolly 6 orang 16-05-2008
2 Pemindahan gudang pallet dan
box
Forklift 8 orang 16-05-2008
3 Pemindahan persiapan pallet
untuk pick up
Forklift 4 orang 19-05-2008
4 Pemindahan ruang finishing Forklift 4 orang 20-05-2008
87
Analisa pemindahan:
1. Pada tanggal 16 april 2008 perusahaan menggunakan tenaga kerja
sebanyak 6 orang untuk membantu proses pemindahan dimana tenaga
kerja tersebut adalah karyawan perusahaan sendiri. Alat Bantu yang
digunakan untuk mengangkut steroform dan peralatan persiapan lainnya
adalah trolly. Untuk mengangkut pallet dan box menggunakan forklift dan
menggunakan tanaga kerja 4 orang. Pemindahan dilakukan setelah
penjadwalan permintaan mengambil order ukuran kaca besar.
2. Tugas ke 6 orang tenaga kerja pada tanggal 16 april 2008 adalah sebagai
berikut: 5 orang bertugas untuk mengangkat dan membantu pemindahan
gudang persiapan peralatan lainnya dengan menggunakan trolly, 1 orang
mengawasi dan membantu proses pemindahan.
3. Dan pada tanggal 16 april 2008 juga dilakukan pemindahan gudang pallet
dan box menggunakan tenaga kerja sebanyak 8 orang, 6 orang mengawasi
dan membantu proses pemindahan dan 2 orang bertugas untuk
mengoperasikan kendaraan forklift.
4. Pada tanggal 19 april 2008 untuk pemindahan pesiapan pallet pick up pada
ruang produksi pengangkatan kaca menggunakan 2 orang bertugas untuk
mengangkat dan memindahkan pallet dan box persiapan yang siap di pick
up satu persatu dengan menggunakan forklift, 2 orang mengawasi dan
membantu proses pemindahan
5. Pada tanggal 20 april 2008 untuk pemindahan area finishing menggunakan
4 orang bertugas untuk mengangkat dan memindahkan perlatan dan
88
persiapan satu persatu dengan menggunakan trolly, 3 orang mengawasi
dan membantu proses pemindahan 1 orang untuk mengoprasikan forklift
dengan alat transportasi forklift besar ukuran 5 ton untuk mengangkut
mesin tilting.