Anda di halaman 1dari 14

PENYUSUNAN KISI-KISI DAN BUTIR SOAL

A. Jenis Perilaku yang Dapa Diukur Dalam menentukan perilaku yang akan diukur, penulis soal dapat mengambil atau memperhatikan jenis perilaku yang telah dikembangkan oleh para ahli pendidikan, di antaranya seperti Benjamin S. Bloom, Quellmalz, R.J. Mazano dkk, Robert M. Gagne, Da id !rath"ohl, #orman $. Gronlund dan R.%. de Ma&lay, 'inn dan Gronlund. (. Ranah kogniti) yang dikembangkan Benjamin S. Bloom adalah* +(, -ngatan di antaranya seperti* menyebutkan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali, mende)inisikan. +/, 0emahaman di antaranya seperti* membedakan, mengubah, memberi &ontoh, memperkirakan, mengambil kesimpulan. +1, 0enerapan di antaranya seperti* menggunakan, menerapkan. +2, 3nalisis di antaranya seperti* membandingkan, mengklasi)ikasikan, mengkategorikan, menganalisis. +4, Sintesis antaranya seperti* menghubungkan, mengembangkan, mengorganisasikan, menyusun. +5, $ aluasi di antaranya seperti* mena)sirkan, menilai, memutuskan. /. Jenis perilaku yang dikembangkan Quellmalz adalah* +(, ingatan, +/, analisis, +1, perbandingan, +2, penyimpulan, +4, e aluasi. 1. Jenis perilaku yang dikembangkan R. J. Mazano dkk. adalah* +(, keterampilan memusat +)o&using skills,, seperti* mende)inisikan, merumuskan tujuan, +/, keterampilan mengumpulkan in)ormasi, seperti* mengamati, merumuskan pertanyaan, +1, keterampilan mengingat, seperti* merekam, mengingat, +2, keterampilan mengorganisasi, seperti* membandingkan, mengelompokkan, menata6mengurutkan, menyajikan. +4, keterampilan menganalisis, seperti mengenali* si)at dari komponen, hubungan dan pola, ide pokok, kesalahan. +5, keterampilan menghasilkan keterampilan baru, seperti* menyimpulkan, memprediksi, mengupas atau mengurai. +7, keterampilan memadu +integreting skills,, seperti* meringkas, menyusun kembali. +8, keterampilan menilai, seperti* menetapkan kriteria, membenarkan pembuktian. 2. Jenis perilaku yang dikembangkan Robert M. Gagne adalah* +(, kemampuan intelektual* diskriminasi, identi)ikasi6konsep yang nyata, klasi)ikasi, demonstrasi, generalisasi6menghasilkan sesuatu. +/, strategi kogniti)* menghasilkan suatu peme&ahan. +1, in)ormasi erbal* menyatakan sesuatu se&ara oral. +2,

keterampilan motorist melaksanakan6menjalankan sesuatu. +4, sikap* kemampuan untuk memilih sesuatu. Domain a)ekti) yang dikembangkan Da id !rath"ohl adalah* +(, menerima, +/, menja"ab, +1, menilai. 5. Domain psikomotor yang dikembangkan #orman $. Gronlund dan R.%. de Ma&lay adalah* +(, persepsi, +/, kesiapan, +1, respon terpimpin, +2, mekanisme. +4, respon yang kompleks, +5, organisasi, +7, karakterisasi dari nilai. 7. !eterampilan berpikir yang dikembangkan 'inn dan Gronlund adalah seperti berikut. a. Membandingkan 9 3pa persamaan dan perbedaan antara ... dan... 9 Bandingkan dua &ara berikut tentang .... b. :ubungan sebab9akibat 9 3pa penyebab utama ... 9 3pa akibat ; &. Memberi alasan +justi)ying, 9 Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa< 9 Jelaskan mengapa kamu setuju6tidak setuju dengan pernyataan tentang .... d. Meringkas 9 =uliskan pernyataan penting yang termasuk ... 9 Ringkaslah dengan tepat isi ; e. Menyimpulkan 9 Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari data .... 9 =ulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristi"a berikut .... ). Berpendapat +in)erring, 9 Berdasarkan ..., apa yang akan terjadi bila 9 3pa reaksi 3 terhadap ; g. Mengelompokkan 9 !elompokkan hal berikut berdasarkan .... 9 3pakah hal berikut memiliki ... h. Men&iptakan 9 =uliskan beberapa &ara sesuai dengan ide 3nda tentang .... 9 'engkapilah &erita ... tentang apa yang akan terjadi bila .... i. Menerapkan 9 Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah .... 9 =uliskan ... dengan menggunakan pedoman.... j. 3nalisis 9 Manakah penulisan yang salah pada paragra) .... 9 Da)tar dan beri alasan singkat tentang &iri utama .... k. Sintesis 9 =uliskan satu ren&ana untuk pembuktian ...

9 =uliskan sebuah laporan ... l. $ aluasi 9 3pakah kelebihan dan kelemahan .... 9 Berdasarkan kriteria ..., tuliskanlah e aluasi tentang... B. Penen uan Perilaku yang Akan Diukur Setelah kegiatan penentuan materi yang akan ditanyakan selesai dikerjakan, maka kegiatan berikutnya adalah menentukan se&ara tepat perilaku yang akan diukur. 0erilaku yang akan diukur, pada !urikulum Berbasis !ompetensi tergantung pada tuntutan kompetensi, baik standar kompetensi maupun kompetensi dasarnya. Setiap kompetensi di dalam kurikulum memiliki tingkat keluasan dan kedalaman kemampuan yang berbeda. Semakin tinggi kemampuan6perilaku yang diukur sesuai dengan target kompetensi, maka semakin sulit soal dan semakin sulit pula menyusunnya. Dalam Standar -si, perilaku yang akan diukur dapat dilihat pada >perilaku yang terdapat pada rumusan kompetensi dasar atau pada standar kompetensi>. Bila ingin mengukur perilaku yang lebih tinggi, guru dapat menda)tar terlebih dahulu semua perilaku yang dapat diukur, mulai dari perilaku yang sangat sederhana6mudah sampai dengan perilaku yang paling sulit6tinggi, berdasarkan rumusan kompetensinya +baik standar kompetensi maupun kompetensi dasar,. Dari susunan perilaku itu, dipilih satu perilaku yang tepat diujikan kepada peserta didik, yaitu perilaku yang sesuai dengan kemampuan peserta didik di kelas. !. Penen uan "an Penye#aran S$al Sebelum menyusun kisi9kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya. ?ntuk lebih jelasnya, perhatikan &ontoh penilaian akhir semester berikut ini. @ontoh penyebaran butir soal untuk penilaian akhir semester ganjil #o ( / 1 2 4 5 7 !ompetensi Dasar (.( (./ (.1 /.( /./ 1.( 1./ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ........... Materi ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... Jumlah soal tes tulis 0G ?raian 5 99 1 ( 2 99 4 ( 8 ( 5 99 99 / Jumlah soal 0raktik 99 99 ( 99 99 ( 99

1.1 .......... ........... Jumlah soal

8 2A

99 4

99 /

D. Penyusunan Kisi-kisi !isi9kisi +test blue-print atau table of specification, merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. =ujuan penyusunan kisi9kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. !isi9kisi dapat berbentuk )ormat atau matriks seperti &ontoh berikut ini. %OR&AT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah * ;;;;;;;;; ;;;;;;;;; Mata pelajaran * ;;;;;;;;; .................. !urikulum * ;;;;;;;;; ;;;;;;; 3lokasi "aktu * ;;;;;;;;; ;;;;;;; #o. Standar !ompetensi !ompetensi Dasar !ls6 smt Jumlah soal Bentuk soal6tes 0enyusun * * * (. /. Materi pokok -ndikator soal #omor soal

!eterangan* -si pada kolom /, 1. 2, dan 4 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada di dalam silabus6kurikulum. 0enulis kisi9kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, ke&uali pada kolom 5.

!isi9kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini. (. !isi9kisi harus dapat me"akili isi silabus6kurikulum atau materi yang telah diajarkan se&ara tepat dan proporsional. /. !omponen9komponennya diuraikan se&ara jelas dan mudah dipahami. 1. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya. E. Peru'usan In"ika $r S$al -ndikator dalam kisi9kisi merupakan pedoman dalam merumuskan soal yang dikehendaki. !egiatan perumusan indikator soal merupakan

bagian dari kegiatan penyusunan kisi9kisi. ?ntuk merumuskan indikator dengan tepat, guru harus memperhatikan materi yang akan diujikan, indikator pembelajaran, kompetensi dasar, dan standar kompetensi. -ndikator yang baik dirumuskan se&ara singkat dan jelas. Syarat indikator yang baik* (. menggunakan kata kerja operasional +perilaku khusus, yang tepat, /. menggunakan satu kata kerja operasional untuk soal objekti), dan satu atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian6tes perbuatan, 1. dapat dibuatkan soal atau penge&ohnya +untuk soal pilihan ganda,. 0enulisan indikator yang lengkap men&akup 3 B audience +peserta didik, , B B behaviour +perilaku yang harus ditampilkan,, @ B condition +kondisi yang diberikan,, dan D B degree +tingkatan yang diharapkan,. 3da dua model penulisan indikator. Model pertama adalah menempatkan kondisinya di a"al kalimat. Model pertama ini digunakan untuk soal yang disertai dengan dasar pernyataan +stimulus,, misalnya berupa sebuah kalimat, paragra), gambar, denah, gra)ik, kasus, atau lainnya, sedangkan model yang kedua adalah menempatkan peserta didik dan perilaku yang harus ditampilkan di a"al kalimat. Model yang kedua ini digunakan untuk soal yang tidak disertai dengan dasar pertanyaan +stimulus,. +(, @ontoh model pertama untuk soal menyimak pada mata pelajaran Bahasa -ndonesia. -ndikator* Diperdengarkan sebuah pernyataan pendek dengan topik >belajar mandiri>, peserta didik dapat menentukan dengan tepat pernyataan yang sama artinya. Soal * +Soal diba&akan atau diperdengarkan hanya satu kali, kemudian peserta didik memilih dengan tepat satu pernyataan yang sama artinya. Soalnya adalah* >:ari harus masuk kelas pukul 7.AA., tetapi dia datang pukul 8.AA pagi hari.>, 'embar tes hanya berisi pilihan seperti berikut* a. :ari masuk kelas tepat "aktu pagi ini. b. :ari masuk kelas terlambat dua jam pagi ini &. :ari masuk !elas terlambat siang hari ini, d. :ari masuk !elas terlambat satu jam hari ini !un&i* d +/, @ontoh model kedua -ndikator* 0eserta didik dapat menentukan dengan tepat penulisan tanda ba&a pada nilai uang. Soal * 0enulisan nilai uang yang benar adalah ....

a. Rp (/4,9 b. R0 (/4,AA &. Rp(/4 d. Rp(/4. !un&i* b %. Langka(-langka( Penyusunan Bu ir S$al 3gar soal yang disiapkan oleh setiap guru menghasilkan bahan ulangan6ujian yang sahih dan handal, maka harus dilakukan langkah9 langkah berikut, yaitu* +(, menentukan tujuan tes, +/, menentukan kompetensi yang akan diujikan, +1, menentukan materi yang diujikan, +2, menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan bentuk penilaiannya +tes tertulis* bentuk pilihan ganda, uraian. dan tes praktik,, +4, menyusun kisi9kisinya, +5, menulis butir soal, +7, mem alidasi butir soal atau menelaah se&ara kualitati), +8, merakit soal menjadi perangkat tes, +C, menyusun pedoman penskorannya +(A, uji &oba butir soal, +((, analisis butir soal se&ara kuantitati) dari data empirik hasil uji &oba, dan +(/, perbaikan soal berdasarkan hasil analisis. ). Penyusunan Bu ir S$al Tes Ter ulis 0enulisan butir soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan6ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator soal yang sudah disusun dalam kisi9kisi dan berdasarkan kaidah penulisan soal bentuk obyekti) dan kaidah penulisan soal uraian. 0enggunaan bentuk soal yang tepat dalam tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku6kompetensi yang akan diukur. 3da kompetensi yang lebih tepat diukur6ditanyakan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal uraian, ada pula kompetensi yang lebih tepat diukur dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal objekti). Bentuk tes tertulis pilihan ganda maupun uraian memiliki kelebihan dan kelemahan satu sama lain. !eunggulan soal bentuk pilihan ganda di antaranya adalah dapat mengukur kemampuan6perilaku se&ara objekti), sedangkan untuk soal uraian di antaranya adalah dapat mengukur kemampuan mengorganisasikan gagasan dan menyatakan ja"abannya menurut kata9kata atau kalimat sendiri. !elemahan soal bentuk pilihan ganda di antaranya adalah sulit menyusun penge&ohnya, sedangkan untuk soal uraian di antaranya adalah sulit menyusun pedoman penskorannya.

*. Penulisan S$al Ben uk Uraian Menulis soal bentuk uraian diperlukan ketepatan dan kelengkapan dalam merumuskannya. !etepatan yang dimaksud adalah bah"a materi yang ditanyakan tepat diujikan dengan bentuk uraian, yaitu menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan dengan &ara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan se&ara tertulis dengan menggunakan kata9katanya sendiri. 3dapun kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan perilaku yang diukur yang digunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai dalam pedoman penskorannya. :al yang paling sulit dalam penulisan soal bentuk uraian adalah menyusun pedoman penskorannya. 0enulis soal harus dapat merumuskan setepat9tepatnya pedoman penskorannya karena kelemahan bentuk soal uraian terletak pada tingkat subyekti itas penskorannya. Berdasarkan metode penskorannya, bentuk uraian diklasi)ikasikan menjadi /, yaitu uraian objekti) dan uraian non9objekti). Bentuk uraian objekti) adalah suatu soal atau pertanyaan yang menuntut sehimpunan ja"aban dengan pengertian6konsep tertentu, sehingga penskorannya dapat dilakukan se&ara objekti). 3rtinya perilaku yang diukur dapat diskor se&ara dikotomus +benar 9 salah atau ( 9 A,. Bentuk uraian non9objekti) adalah suatu soal yang menuntut sehimpunan ja"aban dengan pengertian6konsep menurut pendapat masing9masing peserta didik, sehingga penskorannya sukar untuk dilakukan se&ara objekti). ?ntuk mengurangi tingkat kesubjekti)an dalam pemberian skor ini, maka dalam menentukan perilaku yang diukur dibuatkan skala. @ontoh misalnya perilaku yang diukur adalah >kesesuaian isi dengan tuntutan pertanyaan>, maka skala yang disusun disesuaikan dengan tingkatan kemampuan peserta didik yang akan diuji. ?ntuk tingkat SM3, misalnya dapat disusun skala seperti berikut.
3
S$S?3-

2
@?!?06S$D3#G

1
=-D3! S$S?3-

!esesuaiann isi dengan tuntutan pertanyaan Skor 9 Sesuai 1 9 @ukup6sedang / 9 =idak sesuai ( 9 !osong A 3tau skala seperti berikut*

A91

4 SS

2 S

1 @

/ =S

( S=S

!esesuaian isi dengan tuntutan pertanyaan A 9 4 Skor Skor 9 Sangat Sesuai 4 9 Sesuai 2 9 @ukup6sedang 1 9 =idak sesuai / 9 Sangat tidak sesuai ( 9 !osong A 3gar soal yang disusun bermutu baik, maka penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisannya. ?ntuk memudahkan pengelolaan, perbaikan, dan pengembangan soal, maka soal ditulis di dalam )ormat kartu soal Setiap satu soal dan pedoman penskorannya ditulis di dalam satu )ormat. @ontoh )ormat soal bentuk uraian dan )ormat penskorannya adalah seperti berikut ini.

KARTU SOAL
Jenis Sekolah Mata 0elajaran Bahan !ls6Smt Bentuk Soal 3spek yang diukur !DM0$=$#S- D3S3R * * * * * ;;;;;;;;............ ;;;;;;;;........... ;;;;;;;;............ ;;;;;;;;............ ;;;;;;;;............ B?!? S?MB$R* R?M?S3# B?=-R SD3' M3=$R-#D-!3=DR SD3' 0enyusun * (. ;;;;;;;; /. ;;;;;;;; 1. ;;;;;;;; =ahun 3jaran * ;;;;;;;;;.

#D SD3'*

!$=$R3#G3# SD3' #D D-G?#3!3# ?#=?! =3#GG3' J?M'3: S-S%3 =! D0 0RD0DRS- 0$M-'-: 3S0$! 3 B @ D $ DM= !$=.

EDRM3= 0$DDM3# 0$#S!DR3# #D SD3' !?#@-6!R-=$R-3 J3%3B3# S!DR

Bentuk soalnya terdiri dari* +(, dasar pertanyaan6stimulus bila ada6diperlukan, +/, pertanyaan, dan +1, pedoman penskoran. !aidah penulisan soal uraian seperti berikut. (. Materi a. Soal harus sesuai dengan indikator. b. Setiap pertanyaan harus diberikan batasan ja"aban yang diharapkan. &. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan peugukuran.

d. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas. /. !onstruksi a. Menggunakan kata tanya6perintah yang menuntut ja"aban terurai. b. 3da petunjuk yang jelas tentang &ara mengerjakan soal. &. Setiap soal harus ada pedoman penskorannya. d. =abel, gambar, gra)ik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terba&a, dan ber)ungsi. 1. Bahasa a. Rumusan kalimat soal harus komunikati). b. Menggunakan bahasa -ndonesia yang baik dan benar +baku,. &. =idak menimbulkan pena)siran ganda. d. =idak menggunakan bahasa yang berlaku setempat6tabu. e. =idak mengandung kata6ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik. *. Penulisan S$al Ben uk Pili(an )an"a Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian. :al yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan penge&ohnya. 0enge&oh yang baik adalah penge&oh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang9pendeknya relati) sama dengan kun&i ja"aban. Dleh karena itu, untuk memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam penulisannya perlu mengikuti langkah9langkah berikut, langkah pertama adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua menuliskan kun&i ja"abannya, langkah ketiga menuliskan penge&ohnya. ?ntuk memudahkan pengelolaan, perbaikan, dan perkembangan soal, maka soal ditulis di dalam )ormat kartu soal. Setiap satu soal ditulis di dalam satu )ormat. 3dapun )ormatnya seperti berikut ini.

KARTU SOAL
Jenis Sekolah * Mata 0elajaran * Bahan !ls6Smt * Bentuk Soal * =ahun 3jaran * 3spek yang diukur * !DM0$=$#SD3S3R ;;;;;;;;;;;;. ;;;;;;;;;;;;. ;;;;;;;;;;;;. ;;;;;;;;;;;;. ;;;;;;;;;;;;. ;;;;;;;;;;;;. 0enyusun * (. /. 1.

B?!? S?MB$R R?M?S3# B?=-R SD3'

M3=$R-

#D SD3'* !?#@- *

-#D-!3=DR SD3'

#D

D-G?#3!3# ?#=?!

!$=$R3#G3# SD3' =3#GG3' J?M'3: =! D0 0RD0DRS- 0$M-'-: !$=. S-S%3 3 B @ D $ DM=

Soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang telah disediakan pilihan ja"abannya. 0eserta didik yang mengerjakan soal hanya memilih satu ja"aban yang benar dari pilihan ja"aban yang disediakan. Soalnya men&akup* +(, dasar pertanyaan6stimulus +bila ada,, +/, pokok soal +stem,, +1, pilihan ja"aban yang terdiri atas* kun&i ja"aban dan penge&oh. 0erhatikan &ontoh berikutF

0erhatikan iklan berikut Dasar pertanyaan stimulus 0okok soal (tem) Dijual sebidang tanah di Bekasi. 'uas 2 ha. Baik untuk industri. :ubungi telp. 777777 -klan ini termasuk jenis iklan ;; +., a. permintaan b. propaganda &. pengumuman d. pena"aran G tanda akhir kalimat 0enge&oh (distractor) !un&i ja"aban +..., tanda ellipsis +pernyataan yang sengaja dihilangkan,

0ilihan ja"aban (Option)

!aidah penulisan soal pilihan ganda adalah seperti berikut ini. (. Materi a. Soal harus sesuai dengan indikator. 3rtinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi9kisi. b. 0enge&oh harus bertungsi &. Setiap soal harus mempunyai satu ja"aban yang benar. 3rtinya, satu soal hanya mempunyai satu kun&i ja"aban. /. !onstruksi a. 0okok soal harus dirumuskan se&ara jelas dan tegas. 3rtinya, kemampuan6 materi yang hendak diukur6ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau pena)siran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan6gagasan b. Rumusan pokok soal dan pilihan ja"aban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3rtinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja. &. 0okok soal jangan memberi petunjuk ke arah ja"aban yang benar. 3rtinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah ja"aban yang benar. d. 0okok soal jangan mengandung pernyataan yang bersi)at negati) ganda. 3rtinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negati).

e.

).

g.

h.

i.

j. k.

:al ini untuk men&egah terjadinya kesalahan pena)siran peserta didik terhadap arti pernyataan yang dimaksud. ?ntuk keterampilan bahasa, penggunaan negati) ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negati) ganda itu sendiri. 0ilihan ja"aban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 3rtinya, semua pilihan ja"aban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan ja"aban harus ber)ungsi. 0anjang rumusan pilihan ja"aban harus relati) sama. !aidah ini diperlukan karena adanya ke&enderungan peserta didik memilih ja"aban yang paling panjang karena seringkali ja"aban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kun&i ja"aban. 0ilihan ja"aban jangan mengandung pernyataan HSemua pilihan ja"aban di atas salah> atau >Semua pilihan ja"aban di atas benar>. 3rtinya dengan adanya pilihan ja"aban seperti ini, maka se&ara materi pilihan ja"aban berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen. 0ilihan ja"aban yang berbentuk angka atau "aktu harus disusun berdasarkan urutan besar ke&ilnya nilai angka atau kronologis. 3rtinya pilihan ja"aban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka paling ke&il berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan ja"aban yang menunjukkan "aktu harus disusun se&ara kronologis. 0enyusunan se&ara unit dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan ja"aban. Gambar, gra)ik, tabel, diagram, "a&ana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan ber)ungsi. 3rtinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terba&a, dapat dimengerti oleh peserta didik. 3pabila soal bisa dija"ab tanpa melihat gambar, gra)ik, tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, gra)ik, atau tabel itu tidak ber)ungsi. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti* sebaiknya, umumnya, kadang9kadang. Butir soal jangan bergantung pada ja"aban soal sebelumnya. !etergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menja"ab benar soal pertama tidak akan dapat menja"ab benar soal berikutnya.

1. Bahasa6budaya

a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa -ndonesia. !aidah bahasa -ndonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi* a, pemakaian kalimat* +(, unsur subyek, +/, unsur predikat, +1, anak kalimat. b, pemakaian kata* +(, pilihan kata, +/, penulisan kata, dan &, pemakaian ejaan* +(, penulisan huru), +/, penggunaan tanda ba&a. b. Bahasa yang digunakan harus komunikati), sehingga pernyataannya mudah dimengerti "arga belajar6peserta didik. &. 0ilihan ja"aban jangan yang mengulang kata6)rase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. 'etakkan kata6)rase pada pokok soal.

Anda mungkin juga menyukai