Lap 6
Lap 6
Oleh: Cesillia Winastuti 1102628 Jurusan Teknik Elektronika Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
TUJUAN
1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan memahami NAT, ICS dan DHCP. 2. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada jaringan lokal menggunakan fasilitas NAT. 3. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada LAN menggunakan fasilitas ICS. 4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client.
C. TEORI SINGKAT
Protokol IP yang banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoritis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet.
Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode Sharing Koneksi Internet. Dengan fasilitas sharing koneksi yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.
Di lingkungan sistem operasi Windows, sharing koneksi internet dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Network Address Translation (NAT) Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. Alamat yang biasa sebagai alamat jaringan private atau yang disebut private address space (RFC 1918), yaitu: 10.0.0.0 - 10.255.255.255 (10/8 prefix) 172.16.0.0 - 172.31.255.255 (172.16/12 prefix) 192.168.0.0 - 192.168.255.255 (192.168/16 prefix) Karena alamat tersebut adalah private address yang dipakai untuk jaringan local tentunya tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan lain di Internet, karena semua host yang ingin terkoneksi di Internet harus menggunakan alamat global atau public IP address. Untuk itu perlu men-translate IP address private menjadi public IP address. Alasan lain untuk menggunakan NAT adalah security. Seluruh alamat jaringan private/lokal (misal 254 PC), bisa di-translate menjadi 1 public IP. Teknik ini disebut manyto-one NAT atau biasa disebut Port Address Translation (PAT). Teknik ini sangat bermanfaat jika
diinginginkan seluruh user di jaringan private meng-inisiasi koneksi ke Internet (browsing internet atau mengirim email misalnya), tapi sebaliknya tidak diinginkan host dari Internet untuk meng-inisiasi koneksi ke PC user di jaringan private. Host dari Internet tidak bisa meng-inisiasi koneksi ke internal host jaringan private karena hanya ada 1 public IP address yang terlihat di jaringan private, sedangkan jumlah PC yg sebenarnya lebih dari sat. Untuk kasus one-to-one NAT, dimana 1 private IP akan di-translate menjadi 1 Public IP. 2. Internet Connection Sharing (ICS) Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk menghubungkan beberapa komputer pada sebuah jaringan lokal (LAN) sehingga bisa melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows. Penerapan atau penginstallan Internet Connection Sharing (ICS) hanya dilakukan/dipasang di PC Router ber-sistem operasi Windows, sedangkan Client-nya mengikuti standard setting network biasa. Kemampuan Internet Connection Sharing (ICS), antara lain : 1. Mampu melakukan koneksi beberapa komputer sekaligus melalui jaringan LAN dengan akses internet hanya pada satu Internet Service Provider (ISP). 2. Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan Directory and Naming Service dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). 3. Tidak memerlukan adanya penambahan software untuk client, baik client windows maupun non windows untuk bisa terkoneksi ke internet. 4. Mampunyai support protocol yang meliputi banyak hal. Misalnya, Point-to-Point Tunneling Protocol (pPTP) dan Virtual Private Network (VPN).
Kelebihan DHCP : 1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client atau PC server lain. 2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks. 3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off). 4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server. 5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client. Di jaringan komputer, dikenal dua macam IP yang digunakan, yaitu IP Private dan IP Public. IP Private adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke internet misalnya untuk LAN dan biasanya yang digunakan private address space (RFC 1918). Sedangkan IP Public adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung ke internet misalnya saat komputer kita terhubung ke internet akan mendapat IP publik dari ISP yang berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP private maka kita tidak bisa terhubung ke internet. 1. Sharing Koneksi Internet dengan NAT a. Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal Elektronika yang terhubung ke internet via Jaringan UNP, seperti gambar berikut :
b. Pastikan PC yang digunakan sebagai router untuk menghubungkan jaringan LAN ke jaringan local Elektronika telah terpasang 2 buah NIC dan telah terinstall Win dows 2003 Server (atau Windows Server versi lain). c. Untuk mempermudah mengenali kedua NIC yang digunakan, ubah nama koneksinya sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan melalui : Start | Control Panel | Network Connections > klik. Kemudian tampil jendela Network Connections seperti gambar berikut:
NIC yang dipakai untuk terhubung ke jaringan local Elektronika berikan nama WAN, sedangkan NIC yang dipakai untuk menghubungkan ke jaringan LAN yang akan dibangun beri nama LAN. d. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi IP Address untuk masing-masing NIC. Konfigurasi WAN : IP Address : 192.168.189.201
e. Melalui Command Prompt, lihat konfigurasi IP Address router dengan perintah : ipconfig /all Amati informasi yang ditampilkan.
Jika konfigurasi Router benar, test konekasi ke alamat-alamat tersebut akan berhasil. g. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Network Address Translation (NAT). Klik Start | Administrative Tools | Routing and Remote Access. h. Melalui jendela Routing and Remote Access, klik kanan pada root Routing and Remote Access. i.Kemudian klik Add Server j. Pada Jendela Add Server, pilih opsi This Computer. k. Pada jendela Routing and remote Access akan muncul nama server yang akan dijadikan Router NAT. l. Klik kanan pada nama Server, pilih Configure and Enable Routing and Remote Access. m. Pada jendela Routing and Remote Access Setup Wizard, klik opsi Network address translation (NAT). n. Selanjutnya muncul jendela NAT Internet Connection, pilih interface WAN, yaitu interface yang dipakai untuk menghubungkan router dengan jaringan luar yakni ke jaringan local Elektronika. Klik Next. o. Tunggu sampai proses Setup Wizard selesai p. Pada jendela Routing and Remote Access akan tampil konfigurasi router NAT q. Proses konfigurasi NAT telah selesai. r. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP Address pada setiap PC Client. s. Lakukan koneksi internet melalui PC Client!
k kanan pada nama Server, lalu pilih Disable Routing and Remote Access. Tunggu sampai proses penonaktifan selesai, ditandai dengan perubahan warna biru pada icon Server menjadi merah. b. Setelah NAT di disable, baru ICS bisa diaktifkan. c. Buka jendela Network Connections, klik kanan pada iikon WAN lalu pilih Properties.
d. Kemudian akan muncul jendela WAN Properties. Pada tab Advanced, centang pilihan Allow other network users to connect through this computers Internet connection .
3. Konfigurasi DHCP Server Agar proses kkonfigurasi PC Client menjadi lebih mudah, jadikan PC Routersekaligus sebagai DHCP Server. Berikut langkah-langkah proses konfigurasi DHCP Server: a. b. c. d. e. f. g. Klik Start | Administrative Tools | Configure Your Server Wizard, klik. Kemudian muncul jendela Configure Your Server Wizard, klik Next. c. Selanjutnya muncul jendela Server Role, pilih DHCP server, lalu klik Next. Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP Server selesai. Muncul jendela New Scope Wizard, klik Next. Melalui Jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada jaringan Masukkan range alamat IP DHCP, misalnya 192.168.101 sampai 192.168.1.200. Alamat yang berada pada range tersebut akan diberikan secara otomatis kepada PC Client yang me-request. Dan masukkan juga Prefix dan Subnet mask alamat jaringan local lalu klik next Pada jendela Add Exclussions, masukkan range alamat yang akan dipakai untuk kebutuhan khusus (jika tidak ada, abaikan saja). Klik next Pada Jendela Lease Duration, setting waktu lease IP Address, yaitu masa penggunaan IP oleh DHCP Client. Pada jendela Configure DHCP Options, pilih Opsi Yes, I want to configure these options now. Lalu klik Next. . Pada Jendela Router (Default gateway), masukkan alamat Router Lokal yang juga sekaligus menjadi Gateway bagi jaringan lokal, misalnya 192.168.1.1, klik Next. Masukkan alamat DNS Server (di UNP alamat DNS Server yang dipakai adalah 10.1.1.1 dan 10.1.1.5)
h. i. j. k. l.
m.P ada jendela Active Scope, pilih opsi Yes, I want to activate this scope now. Lalu klik Next. n. Configurasi DHCP Server telah selesai.
o. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan DHCP Client pada PC Client, dengan cara Double klik pada ikon LAN Connection untuk menampilkan Jendela LAN Properties.p. Double klik pada Internet Protocol (TCP/IP). q. Muncul jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties, pilih opsi Optain an IP Address Automatically dan pilih juga opsi Optain DNS Server address Automatically, lalu klik next. r. Tunggu proses request oleh PC Client ke server DHCP selesai. s. Apabila berhasil, maka PC Client akan memperoleh IP Dinamik.
2. Jelaskan proses konfigurasi NAT dan DHCP Server pada sistem operasi yang lain, misalnya Linux. (Soal No. 2 dikerjakan dalam bentuk makalah).
A. Jaringan NAT singkatan dari Network Address Translation. Konfigurasi Jaringan NAT digunakan untuk mengoneksikan atau menyambungkan Guest OS ke jaringan internet. Namun alamat IP pada Guest OS tidak perlu disetting karena menggunakan alamat IP DHCP Server. Dan secara otomatis alamat IP DHCP Server memilih IP pada OS Guest. Konfigurasi jaringan NAT hanya digunakan untuk browsing, download, atau melihat email dari Guest. Konfigurasi Jaringan NAT Pada VirtualBox dilakukan dengan beberapa cara seperti di bawah ini : 1. Masuk pada OS VirtualBox anda--> Klik setting
2 . Network--> Lalu setting pada Adapter 1 --> pada attached to , pilih NAT-->Klik OK
5. Pada kotak dialog Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties, kita setting alamat IPnya. Alamat IP yang diberikan yaitu 192.168.56.10, subnet mask 255.255.255.0. Lalu pada kotak dialog Defalut gateway kita menggunakan alamat IP pada wifi. Karena saya menggunakan jaringan wifi. Namun kalau anda menggunakan jaringan modem juga bisa. Alamat jaringan pada wifi yaitu 192.168.1.1. Lalu klik OK pada kotak dialog Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties.
6. Setelah pada Host sudah diatur IPnya, maka buka kembali lagi OS VirtualBox. Lalu klik system-pilih Preference--> Network Connection.
8. Setelah itu, muncul kotak dialog Editing Auto eth0 --> maka pilih IPv4 Settings --> pilih Method Automatic (DHCP) agar secara otomatis terkoneksi internet pada host --> Klik OK
9. Setelah itu, kita lakukan uji koneksi menggunakan test ping. Pertama kita lakukan dahulu pada guest OS. Maka klik Application --> Pilih Accessories --> Terminal.
10. Proses selanjutnya yaitu ketikkan ping google.com. Apabila jaringan repply, maka jaringan tersebut tersambung ke jaringan internet.
11. Proses selanjutnya kita lakukan tes uji koneksi atau tes ping. kita ketikkan ping google.com pada command prompt. Apabila koneksi tersebut Reply, maka jaringan tersebut terkoneksi dengan internet.
12. Untuk lebih membuktikan kita bisa mengujinya dengan klik Application --> Firefox Web Browser pada Guest OS.
13. Setelah itu saya ketikan url www.google.com Dan hasilnya bisa terkoneksi dengan google.
14. Setelah itu saya mencoba mengetikan www.facebook.com, dan ternyata bisa juga terkoneksi.
DHCP server (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan mesin yang mengatur pengalamatan IP pada client. Dengan DHCP, client tidak perlu mengisi alamat IP-nya sendiri dan mencegah adanya kesamaan IP yang menyebabkan tabrakan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1. Install paket dhcp dengan perintah: #apt-get install dhcp3-server 2. Masukkan CD yang dibutuhkan untuk menginstall paket tersebut. 3. Setelah paket terinstall, langkah selanjutnya adalah konfigurasi. 4. Buka file dhcpd.conf yang ada pada direktori /etc/dhcp3. 5. Edit script di bawah ini:
#/etc/init.d/dhcp3-server restart
Maka kita telah selesai dalam proses menginstall dan konfigurasi DHCP server.