Anda di halaman 1dari 13

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DI SEKOLAH DAN ALTERNATIF SOLUSINYA

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Problematika Pendidikan Bidang Studi dibina oleh Bapak Drs. I. Wayan Dasna, M.Si, M.Ed,

leh! "yu Endarti # ,erly -ominalisa $IM %&'((%)*'+*' $IM %&'((%)*'+%&

UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA November 20 !

BAB I PENDAHULUAN A" L#$#r Be%#&#'( #imia merupakan salah satu .abang dari ilmu pengetahuan alam /IP"0. Ilmu kimia berisikan konsep yang bersi1at abstrak, prosedural, konkrit dan metakogniti1 yang dibangun melalui metode ilmiah. Untuk dapat memahami kimia dengan baik perlu adanya kegiatan yang menghubungkan antara teori yang diperoleh dengan praktek ilmu tersebut. 2al ini diharapkan agar peserta didik dapat mempraktekkan se.ara empiris kemampuan kogniti1, a1ekti1, dan psikomotoriknya. 2ubungan antara teori dan praktek sebaiknya dilakukan se.ara berulang, di mana teori dan praktek se.ara bergantian dan bertahap akan saling mengisi, saling melengkapi, dan saling mengka3i /Musta3i, &''40. Sehingga dalam mempela3ari ilmu kimia dapat men.akup kimia sebagai produk dan kimia sebagai proses. Menurut Walker 5 Sampson /&'%&0 praktikum adalah keadaan yang sesuai untuk mengakses aspek ilmu pengetahuan yang mungkin terle6atkan dalam pembela3aran kelas. Selain itu, pembela3aran praktikum adalah salah satu bentuk dari keterampilan proses yang dapat melatih penggunaan alat dan bahan yang tepat. Bagi peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, melalui praktikum mereka dapat memperoleh 3a6aban dari rasa ingin tahu se.ara nyata. Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum ada beberapa permasalahan yang men3adi kendala sehingga kegiatan praktikum tidak dapat digunakan oleh guru. Permasalahan yang mun.ul memerlukan solusi sehingga kegiatan praktikum dapat ber3alan baik dan benar sesuai dengan tu3uan pembela3aran. leh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun makalah yang ber3udul 7Problematika Pembela3aran Praktikum #imia di Sekolah dan "lternati1 Solusinya8. B" R)m)*#' m#*#%#+ a0 Bagaimanakah peran praktikum dalam pembela3aran kimia9 b0 Bagaimanakah problematika praktikum kimia di sekolah9 .0 Bagaimanakah alternati1 solusi dari problematika yang dihadapi9

BAB II PEMBAHASAN A" Pembe%#,#r#' Pr#&$-&)m K-m-# .- Se&o%#+ Ilmu kimia dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan yang berupa eksperimental atau per.obaan /Barke, &'%&0. 2al ini dikarenakan konsep:konsep kimia dalam bentuk hukum dan teori merupakan kesimpulan dan pen3elasan atas hasil pengamatan atau obser;asi baik yang ter3adi di alam maupun di laboratorium /Ibnu, &'')0. Sehingga dapat dikatakan bah6a ilmu kimia berkaitan dengan pembela3aran praktikum untuk membantu men3elaskan, membuktikan dan menganalisis konsep:konsep dalam kimia. Dalam pembela3aran praktikum, ter3adi proses keterkaitan antara teori dan 1akta. 2al ini merupakan salah satu 1ungsi dari pembela3aran praktikum. Menurut Barke /&'%&0 pembela3aran praktikum memiliki beberapa 1ungsi lain, yaitu! a. Sebagai proses konstruksi pengetahuan dan per.obaan b. Sebagai sarana pengumpulan data .. Sintesis senya6a baru d. Meningkatkan ketrampilan bereksperimen e. Mengetahui keamanan dan .ara pembuangan bahan di laboratorium. Sedangkan Shulman dan Tamir /%4+(0 mengatakan ada lima 3enis tu3uan yang dapat di.apai melalui penggunaan praktikum di kelas sains! %. Skills ! misalnya penyelidikan, in;estigasi, organisasi, komunikati1 &. Concepts ! misalnya, merumuskan hipotesis, hukum dasar, (. Cognitive abilities ! berupa berpikir kritis, peme.ahan masalah, aplikasi, analisis, sintesis *. Understanding of the nature of science ! misalnya bagaimana ilmu6an beker3a, keberadaan metode ilmiah, keterkaitan antara ilmu pengetahuan dan teknologi pada berbagai disiplin ilmu ). Attitude ! misalnya, rasa ingin tahu, minat, pengambilan risiko, obyekti;itas, presisi, keper.ayaan diri, ketekunan, kepuasan, tanggung 3a6ab, konsensus, ker3asama, dan menyukai ilmu pengetahuan

Pembela3aran praktikum tidak lepas dari penggunaan metode ilmiah dalam pelaksanaannya. 2al ini dikarenakan metode ilmiah di1ungsikan sebagai pendekatan terorganisir untuk meme.ahkan masalah ilmiah. Menurut Denniston dalam Ibnu /&'')0 karakteristik proses metode ilmiah adalah! %. Mengamati< &. Merumuskan masalah< (. Mengenali pola< *. Mengembangkan teori< ). Melakukan eksperimen< =. Menarik kesimpulan. "danya langkah melakukan eksperimen menun3ukkan bah6a kebenaran ilmiah dari suatu teori dapat dilakukan dengan pembela3aran praktikum. 2al ini men3adikan pembela3aran praktikum merupakan salah satu elemen dasar dalam pembela3aran ilmu pengetahuan khususnya materi kimia. Sehingga bisa dikatakan bah6a 1ungsi pembela3aran praktikum menekankan kepada ketrampilan ker3a dan proses sis6a untuk memahami konsep kimia. Tu3uan dari pembela3aran praktikum selain sebagai sarana meningkatkan ketrampilan proses 3uga sebagai proses pembela3aran. Proses pembela3aran yang dimaksud adalah adanya trans1er pengetahuan untuk mendapatkan pemahaman melalui urutan:urutan pembela3aran dan membuktikan hipotesis. Menurut Burke /&'%&0, dalam proses pembela3aran praktikum memiliki tu3uan sebagai berikut! %. &. (. *. ). =. +. >. 4. %'. Memoti;asi bela3ar Menstimulasi rasa ingin tahu Mengu3i hipotesis Mengumpulkan data Mendemonstrasikan konsep suatu teori Mensimulasikan suatu proses /dalam dunia industri0 Memahami se3arah suatu per.obaan Mengulang dan memperdalam pengetahuan Mengontrol proses bela3ar Mempraktekan ketrampilan bereksperimen Dengan adanya 1ungsi dan tu3uan pembela3aran praktikum maka dapat disimpulkan peran dari pembela3aran praktikum. Pembela3aran praktikum adalah sarana bagi sis6a untuk memperoleh pengetahuan melalui metode ilmiah dan mengembangkan ketrampilan proses /hands on activity0.

Dalam pelaksanaan pembela3aran praktikum ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penga3ar agar pembela3aran berlangsung baik. yaitu! %. Memilih topik per.obaan yang terkait dengan konsep:konsep sederhana. &. Memilih per.obaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana yang telah dikenali sis6a. (. Memilih kegiatan per.obaan yang menghasilkan data pengamatan dengan korelasi antar ;ariabel per.obaan yang 3elas. *. Memilih kegiatan per.obaan dengan langkah prosedur yang sederhana. ). Memilih kegiatan per.obaan yang memberi peluang sis6a untuk ber1ikir tentang data yang dapat dikumpulkan. Dari pen3abaran diatas bisa dikatakan bah6a tidak semua materi harus disertai dengan pembela3aran praktikum. 2al ini dikarenakan beberapa materi dalam kimia bersi1at abstrak dan untuk tingkat sekolah menengah 1asilitas yang ada belum memadai. Selain itu, bila per.obaan yang akan dilakukan berbahaya bagi keselamatan sis6a maka sebaiknya penga3ar menggantinya dengan ;irtual lab. Materi kimia yang mungkin bisa dilakukan dengan kegiatan praktikum adalah! larutan elektrolit, kimia larutan, elektrokimia, la3u reaksi, kesetimbangan reaksi, koloid, dan titrasi. B" Perm#*#%#+#' D#%#m Pembe%#,#r#' Pr#&$-&)m Permasalahan mengenai pembela3aran laboratorium diperoleh dari hasil 6a6an.ara dengan narasumber. Wa6an.ara dilakukan kepada Ibu "sh1i 2asanah selaku @uru Bidang Studi #imia di SM"$ % Sumenep. Wa6an.ara terhadap narasumber dilakukan pada tanggal * $o;ember &'%(. Berikut ini pemaparan hasil 6a6an.ara dengan narasumber. 1. Bagaimana kondisi laboratorium sekolah9 Aa6ab ! se.ara umum kondisi laboratorium kimia di SM"$ % Sumenep .ukup memadai dalam mem1asilitasi pembela3aran kimia yang membutuhkan praktikum. Menurut ?e.htanski dalam Ibnu /&'')0 ada ) hal yang harus diperhatikan oleh penga3ar,

2. "pakah guru yang bersangkutan kompeten mengelola laboratorium9 Aa6ab ! sebelum praktikum dilakukan guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Tenaga laboran hanya membantu menun3ukkan tempat alat dan bahan. ?aboran kimia 3uga bukan berasal dari bidang ilmu yang linier. ?aboran kimia SM"$ % Sumenep berlatar pendidikan biologi. 3. Bagaimana sikap murid saat praktikum berlangsung9 Aa6ab ! Sudah men3adi rahasia umum bah6a tidak semua sis6a turut terlibat akti1 dalam pelaksanaan praktikum,baik yang dilakukan didalam kelas maupun dalam laboratorium. @uru mensiasatinya dengan sebisa mungkin menyiapkan satu alat per.obaan untuk masing:masing sis6a, 6alaupun dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan dengan mudah diperoleh dari lingkungan sekitas. 2al ini 3uga men3adi pembela3aran bagi sis6a bah6a praktikum tidak harus dengan alat:alat seperti yang terdapat dalam laboratorium. Praktikum 3uga tidak selamanya harus menggunakan laboratorium, praktikum bisa dilakukan dikelas. Misalnya untuk praktikum titrasi asam basa, guru tidak menggunakan buret, tetapi menggunakan pipet tetes, dan indikator yang digunakan adalah indikator alam yang disiapkan sis6a dari rumah, 6adah yang digunakan 3uga adalah 6adah plastik bekas minuman. Sebisa mungkin guru membuat praktikum lebih dekat dengan sis6a dan lebih ramah lingkungan. 4. "pakah pihak sekolah memberi perhatian pada pembela3aran laboratorium9 Aa6ab ! pihak sekolah sangat memperhatikan pembela3aran praktikum. Penyediaan alat dan bahan kimia yang sudah habis akan langsung dilaporkan ke kepala sekolah dan akan segera ditindaklan3uti. 5. Bagaimana ?#S atau buku pegangan yang digunakan9 Aa6ab ! tidak ada buku pegangan khusus yang diran.ang guru untuk melakukan praktikum. @uru menga.u pada buku paket kimia SM" dan

memberikan pen3elasan langsung didepan kelas dan menuliskan dipapan langkah:langkah apa sa3a yang harus dilakukan dalam praktikum. @uru biasanya 3uga menampilkan multimediaB;irtual lab sebelum melaksanakan per.obaan sesungguhnya dengan tu3uan untuk melatih keterampilan proses sis6a. Sebenarnya sangat diperlukan buku pegangan khusus untuk praktikum bagi sis6a, yang bisa sa3a diperoleh dari hasil musya6arah 1ormal guru bidang studi atau 1orum M@MP sekolah untuk menyusun buku petun3uk praktikum yang meman1aatkan bahan disekitar lingkungan sis6a, menggunakan barang bekas yang lebih ramah lingkungan. $amun hal ini tidak terlaksana, karena komunikasi antar guru mata pela3aran hanya sekedar sharing kesulitan ketika menga3ar dikelas tentang materi tertentu. 6. Bagaimana penilaian yang digunakan dalam pembela3aran praktikum9 Aa6ab ! tidak ada lembar penilaian khusus yang disiapkan oleh guru untuk menilai kiner3a sis6a satu persatu. 2al itu memang terasa sulit karena guru harus berhadapan dengan (= sis6a dalam satu kelas. Penilaian tersebut hanya biasa dilakukan saat ada keperluan pengamilan data untuk penelitian. 2al tersebut 3uga mungkin dilakukan 3ika ada team tea.hing. Penilaian .ukup dilakukan guru dengan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok yang lain dan memberikan pen3elasan serta arahan 3ika ada yang melakukan kesalahan. Penilaian akhir dilakukan dengan penyusunan laporan praktikum, yang dinilai guru telah .ukup menga3arkan pada sis6a ber1ikir dan beker3a ilmiah.

Berdasarkah hasil 6a6an.ara diatas, maka dapat dikatakan bah6a ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembela3aran laboratorium, yaitu! %. Permasalahan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana Permasalahan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana dapat diatasi dan disiasati oleh guru. 2al ini disebabkan karena guru ingin menga3arkan bah6a

praktikum itu tidak hanya bisa dilakukan di laboratorium namun praktikum bisa menggunakan bahan yang tersedia di lingkungan sis6a dan dengan alat yang sederhana. $amun demikian bisa 3adi masih banyak sekolah yang mengalami kendala dari segi sarana dan prasarana.
2. Permasalahan yang berkaitan dengan 6aktu

#egiatan praktikum memang memerlukan 6aktu yang relati1 pan3ang. Sehingga tidak semua materi kimia yang memerlukan praktikum dapat terlaksana.
3. Permasalahan yang berkaitan dengan tenaga kependidikan

Berkaitan dengan tenaga kependidikan, tidak semua sekolah memiliki tenaga kependidikan yang memenuhi standar yang di.etuskan oleh BS$P. Pada standar tenaga pendidik dan kependidikan di3elaskan bah6a setiap sekolah yang terakreditasi " atau B harus memiliki tenaga laboran di tiap laboratorium. $amun, masih banyak sekolah yang tidak memiliki tenaga laboran yang .ukup. Sehingga guru harus berperan ganda, yaitu men3adi penga3ar sekaligus laborannya. #eadaan ini men3adikan guru merasa berat untuk melakukan kegiatan praktikum, terlebih 3ika kelas yang diampunya .ukup banyak. Misalnya pada kasus SM"$ % Sumenep, 6alaupun masing:masing laboratorium memiliki satu laboran, untuk laboran kimia, latar belakang pendidikannya adalah biologi, sehingga tidak bisa banyak membantu guru menyiapkan praktikum.
4. Permasalahan yang berkaitan dengan sis6a

Dalam praktikum, sis6a .enderung hanya mengambil, mengukur, dan men.ampurkan bahan sesuai petun3uk guru, namun tidak mengerti apa tu3uannya. Sehingga konsep yang seharusnya dipahami oleh sis6a, tidak dapat diperoleh oleh sis6a dengan baik. Bahkan tidak semua sis6a akti1 dalam pelaksanaan praktikum.
5. Permasalahan berkaitan dengan buku pegangan dan sistem penilaian

Tidak adanya buku petun3uk khusus praktikum dan perangkat penilaianya 3uga men3adi masalah tersendiri dalam pembela3aran praktikum disekolah. Perangkat pembela3atan praktikum seperti hand out, lembar penilaian

kiner3a, dan penilaian pelaporan hanya ada 3ika pengambilan data untuk penelitian. 2al ini memberikan kesan bah6a sis6a adalah ob3ek per.obaan dan kelas adalah tempatnya. Setelah data diperoleh, maka pembela3aran akan kembali seperti semula, serba apa adanya, tanpa perangkat pembela3aran dan penilaian yang memadai.

C" So%)*- /#'( .-*#r#'&#' "danya kesen3angan antara teori dan 1akta yang ada menimbulkan permasalahan dalam pembela3aran laboratorium seperti yang telah disebutkan. Maka diperlukan adanya solusi untuk mengurangi dan menyelesaikan permasalahan tersebut. %. Peningkatan kompetensi guru. #urang lengkapnya sarana dan prasarana dapat diatasi 3ika guru mampu mendesain pembela3aran praktikum sederhana dengan meman1aatkan bahan dan alat dilingkungan sekitar. $amun tidak sedikit guru yang keberatan melakukan praktikum dengan alasan tidak adanya sarana dan prasarana atau alat dan bahannya tidak ada di laboratorium. Sebagai .ontoh, kalorimeter sederhana dapat dibuat dengan meman1aatkan limbah stereo1orm. Indikator asam:basa dapat dibuat dengan menggunakan indikator alami yang berasal dari dedauan ber6arna. 2al ini memerlukan kemampuan guru untuk meman1aatkan potensi lingkungan dan meningkatkan pengetahuannya. Sehingga kendala sarana dan prasarana dapat diminimalisasi dan kegiatan praktikum 3uga dapat terlaksana. &. Memetakan konsep materi yang akan di a3arkan #endala 6aktu dan kurangnya tenaga laboran men3adi alasan untuk melakukan pembela3aran kimia dengan metode praktikum. Untuk mengatasi masalah ini kun.inya adalah guru harus memetakan konsep:konsep mana yang perlu untuk dilakukan praktikum. Dapat disimpulkan bah6a guru harus mendesain silabus yang sesuai dengan keadaan sekolah. Maka hal ini memerlukan pula dukungan dari pihak sekolah maupun dari tim guru untuk meran.ang silabus yang sesuai dengan keadaan sekolah dan kompetensi yang dimiliki sis6a.

(. Menggunakan petun3uk praktikum yang teren.ana Sekolah memang diharuskan memiliki struktur tenaga laboratorium yang lengkap dengan kuali1ikasi pendidikan yang sesuai. $amun, bila hal itu tidak bisa dilakukan maka guru harus berperan ganda. Tetapi, hal itu dapat diminimalisasi dengan penggunaan petun3uk praktikum. @uru mata pela3aran kimia dapat mengadakan 1orum untuk membuat perangkat pembala3aran praktikum untuk tiap konsep kimia. Perangkat praktikum ini dapat digunakan lagi di tahun berikutnya sehingga guru tinggal menyiapkan beberapa bahan yang dirasa masih kurang atau menyasuaikan dengan kebutuhan sis6a ditahu berikutnya. Dengan demikian kiner3a guru yang sekaligus laboran itu dapat lebih teringankan.

*. Mendesain praktikum yang bermakna bagi sis6a Masalah yang berkaitan dengan sis6a, seringkali tidak disadari oleh guru. ,akta ini disebabkan karena sis6a dalam berpraktikum hanya .enderung melakukan petun3uk praktikum tanpa mengetahui konsep dengan benar. Untuk mengatasi masalah ini guru diharapkan mendesain kegiatan praktikum yang bermakna. Maksud dari bermakna adalah penga3ar memberikan praktikum berdasarkan 1enomena sehari:hari yang dihadapi oleh sis6a, sehingga sis6a tertarik untuk mempela3arinya. Selain itu, sebelum praktikum dimulai, penga3ar menyampaikan topik dan prinsip yang akan dipela3ari pada praktikum. Sedangkan selama praktikum berlangsung sebaiknya penga3ar memantau kiner3a sis6a dalam menggunakan alat bahan. Saat selesai praktikum ada baiknya bila diberikan kegiatan diskusi untuk mengkomunikasikan data hasil praktikum yang telah didapatkan sis6a. Sehingga sis6a mampu menganalisis tiap langkah kegiatan praktikum dan mendapatkan konsep yang benar. ). Menggunakan pembela3aran berbasis Lesson Study #egiatan praktikum yang bermakna 3uga dipengaruhi oleh perangkat penilaian kiner3a praktikum. Penga3ar bisa memantau dan menilai apakah sis6a sudah men.apai indikator bela3ar yang telah ditetapkan. Penggunaan perangkat penilaian kiner3a 3uga akan menghindari sis6a memanipulasi data praktikum. Untuk membantu penga3ar dalam menilai sis6a ada baiknya bila pembela3aran praktikum dilaksanakan dengan Lesson Study. Sehingga semua kemampuan sis6a dapat teramati dan ternilai oleh penga3ar.

BAB III KESIMPULAN

%. Peran pembela3aran praktikum adalah sarana bagi sis6a untuk memperoleh pengetahuan melalui metode ilmiah dan mengembangkan ketrampilan proses /hands on activity0.

2. Permasalahan dalam pembela3aran praktikum meliputi! a. Permasalahan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana b. Permasalahan yang berhubungan dengan 6aktu c. Permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kependidikan d. Permasalahan yang berhubungan dengan sis6a e. Permasalahan yang berhubungan dengan buku pegangan dan penilaian

(. Solusi untuk permasalahan pembela3aran praktikum adalah! a. Peningkatan kompetensi guru b. Memetakan konsep materi yang akan di a3arkan .. Menggunakan petun3uk praktikum yang teren.ana d. Mendesain praktikum yang bermakna bagi sis6a e. Menggunakan pembela3aran berbasis Lesson Study

DAFTAR PUSTAKA Barke, 2. D., 2ars.h, @., 5 S.hmid, S. &'%&. Essentials of Chemical Education. ?ondon! Springer.

Ibnu, M. S. &''). Inkuiri dalam Pembela3aran Praktikum #imia. Dalam Dasna, I. W 5 Sutrisno /Eds.0, Model-Model embela!aran "onstruktivistik #alam enga!aran Sains$"imia /hlm.%(%:%()0. Malang! ,MIP". Musta3i. &''4. Laboratorium% erspektif &eknologi embela!aran. Makalah disa3ikan pada Workshop Penyusunan Panduan Penggunaan ?aboratorium #i 'akultas (lmu endidikan Universitas )egeri Surabaya* Surabaya* +abu* ,- #esember ,../. #alam U)ESA database* 01nline2* 0http!BBpas.a.tp.a..idBsiteBlaboratorium:perspekti1: teknologi:pembela3aran2* diakses -. 1ktober ,.3-. Shulman, ?. S., 5 Tamir, P. %4+(. -esear.h n Tea.hing In The $atural S.ien.es. Dalam Tra;ers /Ed.0, Second 4andbook 1f +esearch 1n &eaching /hlm.%%%40. U.S! -and M.$ally 5 Co. / nline0, /http!BB666.Dueensu..aB.tlBresour.esBtopi.spe.i1i.Blabbased.html0, diakses pada % $o;ember &'%(. Walker, Aoi Phelps 5 Sampson, Ei.tor. /&'%(0. ?earning to "rgue and "rguing to ?earn! "rgument:Dri;en InDuiry as a Way to 2elp Undergraduate Chemistry Students ?earn 2o6 to Constru.t "rguments and Engage in "rgumentation During a ?aboratory Course. 5ournal of +esearch and Science &eaching, )'/)0, )=%:)4=.

Anda mungkin juga menyukai