Kenapa pH 7,8 mati Metabolisme merupakan salah satu ciri kehidupan yang merupakan bentuk transformasi tenaga atau

pertukaran zat melalui serangkaian reaksi biokimia. Dalam mahkluk hidup, reaksi metabolisme berlangsung dengan melibatkan suatu senyawa protein yang disebut enzim. Enzim merupakan protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya. Fungsi khusus dari enzim adalah untuk menurunkan energi aktivasi, mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap tanpa mengubah besarnya tetapan keseimbangan dan sebagai pengendali reaksinya Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan berperan sebagai katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. atalisator adalah substansi yang mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi, substansi tersebut tidak berubah. Enzim mempunyai ciri dimana ker!anya dipengaruhi oleh lingkungan. "alah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap ker!a enzim adalah p#. p# optimal enzim adalah sekitar p# $ %netral& dan !ika medium men!adi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi "uasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan denaturasi protein dan hilangnya secara total aktivitas enzim. 'ada sel hidup, perubahan p# sangat kecil. Enzim hanya aktif pada kisaran p# yang sempit. (leh karena itu media harus benar-benar dipelihara dengan menggunakan buffer %larutan penyangga&. )ika enzim memiliki lebih dari satu substrat, maka p# optimumnya akan berbeda pada suatu substrat %*ranggono + "utardi, ,--.&. *iap enzim memiliki karakteristik p# optimal dan aktif dalam range p# yang relatif kecil, dalam banyak kasus, bentuk kurva menandakan dari keaktifan enzim berbanding p# yang terkandung di dalamnya )ika enzim-enzim yang dibutuhkan tubuh nuk reaksi kimia tidak bisa beker!a secara baik akan menyebabkan kegagalan fungsi organ-organ tubuh yang dapat menyebabkan kematian.

Ph vena dan arteri

/da perbedaan bermakna nilai asam-basa arteri-vena. 'ada orang dengan denyut !antung normal. p# vena lebih rendah sekitr .,.0 unit dari p# arteri dan p1(2 vena lebih tinggi sekitar 3 mm#g. p1(2 berkesetimbangan dengan 1(2 terlarut. "ehingga 1(2 terlarut dalam vena sedikit sehingga konsentrasi #21(0 tinggi yang akan menyebabkan !umlah ion #4 bertambah dalam vena. Asidosis metabolik bedanya dengan asidosis respiratorik Asidosis Metabolik /sidosis metabolik ter!adi ketika terlalu banyak asam diproduksi atau gin!al tidak mampu membuang asam secara memadai dari tubuh. /da beberapa !enis asidosis metabolik, di antaranya5 /sidosis diabetik %!uga disebut ketoasidosis diabetik& ter!adi ketika zat bersifat asam yang disebut keton menumpuk dalam darah karena diabetes yang tidak terkontrol. /sidosis hiperkloremik, disebabkan oleh kehilangan natrium bikarbonat terlalu banyak dari tubuh, biasanya karena diare berat. /sidosis laktik, penumpukan asam laktat yang mungkin disebabkan oleh alkohol, kanker, olahraga berat, dll. /sidosis tubulus renalis%distal atau proksimal&, karena penyakit gin!al. Asidosis Respiratorik /sidosis respiratorik adalah kondisi yang ter!adi ketika paru-paru tidak dapat membuang semua karbon dioksida yang diproduksi tubuh sehingga cairan tubuh, terutama darah, men!adi terlalu asam. 6ama lain untuk asidosis respiratorik atau asidosis pernapasan adalah asidosis hiperkapnia dan asidosis karbon dioksida. /sidosis respiratorik bisa kronis atau akut dan dapat disebabkan oleh penyakit saluran napas %seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis&, penyakit dada %seperti sarkoidosis&, penyakit yang mempengaruhi saraf dan otot-otot yang mengatur pernapasan, obat yang menekan pernapasan, atau obesitas parah. Jika T bukan !o mengapa nilai K" bisa berubah p# didefinisikan sebagai minus logaritma dari aktivitas ion hidrogen dalam larutan berpelarut air.p# merupakan kuantitas tak berdimensi. E 7 E 8 . - 9 frac :.,.;-,3 9 mbo< :=>> :z> 9 log? :,.> 9 frac :a? 9 te<t :@ed>> :a? 9 te<t :>> (<. /lasan penggunaan definisi ini adalah bahwa a# dapat diukur secara eksperimental menggunakan elektrode ion selektif yang merespon terhadap aktivitas ion hidrogen ion. p# umumnya diukur menggunakan elektrode gelas yang mengukur perbedaan potensial E antara elektrode yang sensitif dengan aktivitas ion hidrogen dengan elektrode referensi.

'erbedaan potensial pada elektrode gelas ini idealnya mengikuti persamaan 6ernst5 E 7 9 frac :z> :@* F> 9 ln 9 frac :A9 te<t :ion luar sel >B>:A 9 te<t :ion di dalam sel>B> 7 2,0.0 9 frac :z> :@* F> 9 log? :,.> 9 frac :A9 te<t :ion luar sel >B>:A 9 te<t :ion di dalam sel>B>. dengan E adalah potensial terukur, E. potensial elektrode standar, R tetapan gas, T temperatur dalam kelvin, F tetapan Faraday, dan n adalah !umlah elektron yang ditransfer. 'otensial elektrode E berbanding lurus dengan logartima aktivitas ion hidrogen. )adi demikian ada hubungan antara p#, *,dan potensial elektrode. Perbedaan Air dan Air #ksigen elarutan oksigen dalam air sangat rendah. 'ada suhu 2.C kelarutan oksigen dalam air %tekanan , atm& sekitar ....D; mg (2E,.. mg air. /pabila ditambahkan oksigen ke dalamnya, air secara perlahan akan melepaskan oksigen kembali ke alam. (leh karenanya !angan terlalu lama menyimpan air beroksigen, ia akan berubah kembali men!adi air biasa. Falaupun disimpan dalam botol tertutup, oksigen dapat menembus botol kemasan plastik %polimer& yang berpori halus. /ir oksigen yang relatif kurang efektif karena air oksigen yg dikatakanmemiliki kandungan sampai 2. ppm itu cuma ketika selesai di ozonisasi dan setelah disimpan akan menguap dan kembali kepada level umum. arena di dalam air tidak terdapat senyawa yang bisa mengikat oksigen itu sendiri, !adi hanya oksigen terlarutnyalah yang ada. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa air oksigen sama seperti air biasa. Mengapa $katan hydrogen menyebabkan si%at %isik air yang istime"a #al ini disebabkan oleh adanya gaya tarik yang kuat diantara molekul-molekul air yang berdekatan, yang memberikan gaya kohesi internal yang tinggi. "ehingga untuk mengalahkan gaya tarik menarik diantara molekul air, energy yang dibutuhkan akan semakin tinggi !uga dan menyebabkan tingginya titik lebur, titik didih, dan panas penguapan