Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Narkotika adalah suatu obat atau zat alami, sintetis maupun non sintetis yang dapat menyebabkan turunnya kesadaran, menghilangkan atau mengurangi hilang rasa atau nyeri dan perubahan kesadaran yang menimbulkan ketergantungna akan zat tersebut secara terus menerus.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
Fisik : Berat badan turun drastis, mata cekung dan merah, muka
pucat dan bibir kehitaman, buang air besar dan air kecil kurang lancar, sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas, sering batuk-pilek berkepanjangan, mengeluarkan air mata yang berlebihan, mengeluarkan keringat yang berlebihan, kepala sering nyeri, persendian ngilu.
PENANGGULANGAN
Pencegahan
Menurut Hawari (2006) pola pencegahan ketergantungan dapat dilihat dari dua aspek yaitu supply reduction dan demand reduction dengan pendekatan security approach dan welfare approach. Supply reduction adalah upaya untuk mengurangi sebanyak mungkin pengadaan dan peredaran NAPZA dengan pendekatan security approach yaitu dengan pendekatan keamanan. Sedangkan demand reduction yaitu upaya untuk sebanyak mungkin mengurangi permintaan atau kebutuhan terhadap NAPZA oleh penyalahguna. Upaya demand reduction dilakukan oleh pihak kedokteran dan kesehatan dengan pendekatan welfare approach yaitu pendekatan kesejahteraan, misalnya pemberian penyuluhan kepada masyarakat, terapi dan rehabilitasi kepada penyalahguna.
PENANGGULANGAN
Pengobatan Terapi pengobatan bagi klien NAPZA misalnya dengan detoksifikasi. Detoksifikasi adalah upaya untuk mengurangi atau menghentikan gejala putus zat, dengan dua cara yaitu: Detoksifikasi tanpa subsitusi : Klien hanya dibiarkan saja sampai gejala putus zat tersebut berhenti sendiri. Detoksifikasi dengan substitusi : Putau atau heroin dapat disubstitusi dengan memberikan jenis opiat misalnya kodein, bufremorfin, dan metadon. Putau atau heroin dapat disubstitusi dengan memberikan jenis opiat misalnya kodein, bufremorfin, dan metadon.
PENANGGULANGAN
Rehabilitasi Rehabilitasi adalah upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan terpadu melalui pendekatan non medis, psikologis, sosial dan religi agar pengguna NAPZA yang menderita sindroma ketergantungan dapat mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin.
Jenis Rehabilitasi : Rehabilitasi Psikososial Rehabilitasi Kejiwaan Rehabilitasi Komunitas Rehabilitasi Keagamaan