Anda di halaman 1dari 35

DEFINISI BELAJAR DAN TEORI BELAJAR

Kelompok 7 : Chindy Anisa AdraI Lilis Nirmala Pitaloka Selly Puteri Sarahwati
Kelas : 1 A PGPAUD

Apa Itu Belajar ???


Kamus Besar Bahasa Indonesia

Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman
Hilgard dan Bower ( Theories of Learning)

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dsb)

Apa Itu Belajar ???


Gagne (The Conditions of Learning)

Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Morgan (Introduction to Psychology) Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Apa Itu Belajar ???


Witherington (Educational to Psychology)

Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.

Suatu perubahan tingkah laku dari suatu individu yang relative menetap yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.

Teori Belajar pada AUD


Suatu pemikiran ideal untuk menerangkan apa, bagaimana, dan mengapa belajar itu, serta persoalan lain tentang belajar pada anak usia dini

by FH

Fungsi Teori Belajar


Untuk menyusun kegiatan

pembelajaran Untuk mendiagnosa problem yang muncul dikelas Untuk mengevaluasi hasil belajar Sebagai kerangka penelitian

BEHAVIORAL LEARNING THEORY


A. Classical Conditioning Theory

(Pembiasaan Klasik) B. Connectionism Theory (Koneksionisme) C. Operant Conditioning Theory (Pembiasaan Perilaku Respon)

Classical Conditioning Theory


Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936)
Classical Conditioning

(pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing,
Perangsang asli dan netral

dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga

Eksperimen Pavlov

by FH

by FH

Connectionism Theory
Edward Lee Thorndike (1874-1949 )
Belajar : peristiwa terbentuknya

asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa : stimulus (S) dgn respon (R).


Stimulus : suatu perubahan

dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat R Respon : sembarang tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang

Eksperimen Thorndike

by FH

Eksperimen
Kucing lapar dimasukkan dlm sangkar (puzzel box), dan di

luar kotak diletakkan sepotong daging. Kucing lapar melakukan berbagai tingkah laku utk keluar dari sangkar. Secara tdk sengaja kucing menginjak tombol, dan pintu sangkar terbuka Kucing keluar dan memakan daging. Setelah percobaan dilakukan berkali-kali, tingkah laku kucing makin efisien Hal ini berarti kucing dapat memilih respon yang berguna dan tidak berguna

Law Of Effect ( Hukum akibat)


Apabila suatu stimulus diikuti dengan kepuasan, maka respon tersebut cenderung diulang. Sebaliknya jika suatu respon diikuti oleh hal yang tidak menyenangkan, maka respon tersebut tidak dilakukan lagi.

Burrhus Frederic Skinner 1904 1990)


Operant Conditioning: proses

Operant Conditioning Theory

penguatan perilaku operan (+/-) yg dpt berakibat perilaku berulang kbl / hilang
Gaya mengajar guru secara

searah dan dikontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan (exercise).
Manajemen kelas berupa usaha

untuk memodifikasi perilaku (behavior modification)

Eksperimen Skinner

by FH

APLIKASI TEORI BEHAVIORISTIK DLM PEMBELAJARAN


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori behavioristik adalah ciri-ciri kuat yang mendasarinya yaitu : Mementingkan pengaruh lingkungan Mementingkan bagian-bagian ( elementalistik ) Mementingkan peranan reaksi. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya, Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan by FH Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku

Peran Guru
Menyusun bahan pelajaran dlm bentuk yg sudah siap (modul, instruksi dll) Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat diikuti

contoh-contoh dilakukan sendiri / simulasi)

Bahan pelajaran disusun sederhana menuju kompleks.


Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan

pencapaian suatu keterampilan tertentu.

Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat

menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan kurang sesuai mendapat penghargaan negatif

Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang Evaluasi by FH atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.

Peran siswa
Berlaku (doing) sesuai instruksi Meniru perilaku yang dicontohkan Mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan

(positifdiulangi, negatif-dihilangkan) Berlatih melalui pengulangan dan pembiasaan Menguasai ketrampilan dasar sebagai persyaratan penguasaan ketrampilan selanjutnya by FH

Kelemahan teori behavior :


a. Proses belajar itu dapat diamati

secara langsung b. Proses belajar itu bersifat otomatis mekanis c. Proses belajar manusia yag dianalogikan dengan perilaku hewan itu sangat diterima

COGNITIVE LEARNING THEORY


Dalam pandangan ahli kognitif tingkah laku manusia yang tampak tidak dapat diukur tanpa melibatkan proses mental, seperti motivasi dan keyakinan.

Pengertian Teori kognitif

Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke dalam pikiran siswa. artinya, siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya sendiri sehingga keterlibatan peserta didik sangat dipentingkan dalam proses belajar ini .

Ciri-ciri pembelajaran dalam pandangan kognitif :


Menyediakan pengalaman belajar dengan

mengkaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang sama. Pembelajaran dengan situasi yang real dengan melibatkan pengalaman konkrit Anak diharuskan adanya interaksi dan kerja sama seseorang dengan orang lain atau dengan lingkungannya. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Melibatkan siswa secara emosional dan sosial

Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif


Menghasilkan individu atau anak yang

memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai

1. Teori Kognitif Jean Piaget


Teori ini dikembangkan oleh Piaget bahwa

Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan, bagi Piaget kemampuan akan lebih tepat bila berdasarkan pada kenyataan. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme yang berarti, anak yang membangun pengetahuannya sendiri dan guru yang membimbing. Prinsip kognitif ini banyak dipakai di dunia

2. Teori Kognitif Ausubel


Menurut ausubel keberhasilan siswa

sangat ditentukan oleh kebermaknaan bahan ajar jika konsep atau informasi mencakup semua pada pelajaran yang diajarkan guru kepada siswa. Dia berpendapat bahwa menghafal berlawanan dengan bermakna Dengan demikian bahwa belajar itu akan lebih berhasil jika materi yang dipelajari bermakna.

3. Teori Kognitif Bruner


Menurut bruner, pembelajaran

hendaknya dapat menciptakan situasi belajar agar anak dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen untuk menentukan pengetahuan dan kemauan. Dia berpendapat bahwa kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri aturan belajarnya.

Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran :


Guru harus memahami bahwa siswa bukan

sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret Keaktifan siswa sangat dipentingkan Guru menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks Guru menciptakan pembelajaran yang bermakna Guru harus memperhatian perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.

Perbedaan Behavioristik dan Kognitif

Koneksinisme
Mementingkan pengaruh lingkungan Mementingkan bagian2 Hasil belajar terbentuk secara mekanis

Kognitif
Mementingkan apa yang ada dalam diri Mementingkan fungsi kognitif Terjadi keseimbangan dalam diri

Mementingkan pembentukan Mementingkan terbentuknya kebiasaan struktur kognitif Memecahkan masalah dengan Didasarkan pada insight trial and error

SOCIAL LEARNING THEORY


A. Social-Cognitive Learning Theory
B. Social Learning Theory

Social-Cognitive Learning Theory Lev Vygotsky (18961934)


Anak belajar dari dua tahapan

yaitu interaksi dengan orang lain kemudian dengan individual


Tools of the Mind Scaffolding, Zone Of Proximal

Development (ZPD)

Social Learning Theory Albert Bandura (1925 )


Teori belajar sosial atau

kognitif sosial serta efikasi diri


Modelling = peneladanan Eksperimen Bobo Doll

menunjukkan anak meniru secara persis perilaku agresif dari orang dewasa di sekitarnya

Implikasi Teori
Anak di berikan kebebasan untuk

berinteraksi
Guru dan orang tua harus bisa

menjadi model yang baik bagi anak

Terimakasih Four your atention

Anda mungkin juga menyukai