Anda di halaman 1dari 4

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA LOKAKARYA "DUKUNGAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI MAHASISWA INDONESIA DI MESIR" KAIRO, 12-13 APRIL

2008
Assalaamu `alaikum Wr. Wb. Yang Mulia Grand Sheikh Al-Azhar, Prof. Dr. Moh. Sayed Tontowy, Yang Mulia Deputy Grand Sheikh A1-Azhar, Yang Mulia Rektor Universitas Al-Azhar, Cairo Yang Mulia Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Para Undangan dari Tanah Air dan Warga Indonesia di Mesir, dan wabil khusus para anakanakku, seluruh mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Perguruan Tinggi di Mesir. Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankan kami menyampaikan rasa syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan inayah-Nya, kita dapat bersilaturrachmi di tempat ini, dalam rangka menghadiri "Lokakarya Peningkatan Prestasi Mahasiswa Indonesia di Mesir". Begitu pula kami haturkan shalawat dan salam kami sampaikan kepada baginda tercinta Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kehadiran kita di sini akan memberikan makna dalam meningkatkan prestasi akademik mahasiswa Indonesia yang sedang studi pada Perguruan Tinggi di Mesir. Hadirin yang kami muliakan, Dalam kaitan sejarah sesungguhnya perkembangan bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan antara Republik Indonesia dengan Republik Arab Mesir, Hubungan erat kedua Negara tidak bisa dipisahkan, karena memiliki banyak kesamaan dan saling membutuhkan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat kedua Negara. Kesamaan tersebut terlebih lagi yang sangat mendasar adalah pada sisi budaya dan agama. Banyak rakyat Mesir yang berkunjung ke Indonesia dan banyak pula rakyat Indonesia yang berkunjung ke Mesir, terlebih lagi dewasa ini diperkirakan sekitar 6000-an mahasiswa Indonesia sedang menuntut ilmu di Mesir. Betapa pentingnya keberadaan mahasiswa ini yang membawa bendera Republik Indonesia di negeri ini, dan betapa pentingnya keberadaan mahasiswa Indonesia yang telah lulus kuliah pada perguruan tinggi di Mesir dalarn mengembangkan nilainilai keilmuannya itu di tanah air, dalam kerangka pengembangan ilmu-ilmu keislaman di Indonesia, sehingga pada akhirnya akan memberikan nilai tambah dalam meningkatkan hubungan antara masyarakat dan Pemerintah Indonesia dengan masyarakat dan Pemerintah Mesir. Sejak dekade tahun 1900-an sampai dewasa ini perkembangan mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir semakin meningkat jumlahnya. Hal ini membuktikan bahwa rakyat Indonesia begitu cintanya dengan rakyat Mesir, terlebih lagi begitu cintanya masyarakat Indonesia belajar di Mesir. Oleh karena itu banyak hal yang perlu kita tingkatkan dalam kerangka meningkatkan hubungan strategis antara rakyat dan pemerintah Mesir dengan rakyat dan pemerintah Indonesia.

Saudara-Saudara yang kami muliakan, Sesuai dengan tema Lokakarya ini kami sangat setuju dengan Bapak Duta Besar R.I. di Mesir yang mengupayakan bagaimana caranya untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa Indonesia yang belajar pada berbagai Perguruan Tinggi di Mesir, termasuk mereka yang belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo. Mesir memiliki berbagai lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok negeri ini sebagai upaya untuk memajukan sumber daya manusia bangsa ini, termasuk bangsa-bangsa lain. Tidak hanya itu malah lembaga-lembaga pendidikan tersebut memberikan peluang besar bagi masyarakat Indonesia untuk belajar di sini, baik pada jenjang Pendidikan Tingkat Dasar, Menengah dan Perguruan Tinggi. Khusus untuk tingkat pendidikan tinggi terdapat tidak kurang dari 5083 mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir, dan sebagian besar dari mereka belajar di Universitas Al-Azhar Kairo. Berdasarkan data yang kami peroleh bahwa sebanyak 3.985 mahasiswa Indoensia tinggal di kota Cairo dan selebihnya tersebar di beberapa kota di Mesir, seperti: di kota Zaqaziq berjumlah 80 orang, Mansoura berjumlah 70 orang, Tanta City berjumlah 75 orang, Tafahna City berjumlah 120 orang, Damanhur city berjumlah 6 orang, Dimyath City berjumlah 15 orang dan Alexandria City berjumlah 5 orang. Jumlah mahasiswa Indonesia di Mesir yang begitu besar, sama besarnya dengan sebuah IAIN, atau 3 sampai 4 STAIN yang berada di kota dan kabupaten di tanah air. Bila dilihat dari jenjang atau strata pendidikan mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir di antaranya terdapat: 4.602 mahasiswa Indonesia yang belajar pada jenjang S.1. 336 mahasiswa Indonesia yang belajar pada jenjang S.2. dan 26 mahasiswa Indonesia yang belajar pada jenjang S.3. serta 452 mahasiswa Indoensia yang tercatat sebagai mahasiswa yang terdaftar pada tahun akademi 2007/2008. Belum lagi ditambah pelajar Indonesia yang berada pada tingkat pendidikan dasar dan menengah yang tidak kurang dari 119 siswa. Hal ini menandakan betapa besar jumlah rakyat Indonesia yang belajar di Mesir, yang memerlukan perhatian secara serius oleh rakyat dan pemerintah Indonesia, termasuk para stakeholders atau institusi yang mengirim atau yang meluluskan siswa atau santrinya itu. Kami melihat betapa besarnya peranan mereka di tanah air, apabila mereka kembali ke tanah air dengan memperoleh Sarjana Strata Tiga (S.3 Program Doktor) dengan prestasi yang bagus. Kami memprediksi bahwa bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi terlebih lagi dalam peradaban dan nilai-nilai ilmu keislaman. Oleh karena itu, kedatangan kami ke sini tidak lain adalah untuk memberikan support atau dukungan agar Saudara-Saudara yang belajar di Mesir ini dapat memperoleh prestasi yang memuaskan, sehingga pada saat kembali ke tanah air dapat memberikan manfaat yang lebih besar serta menaburkan keharuman alumni Mesir, tetapi lebih dari itu akan memberikan keuntungan kepada bangsa dan negara. Kami menyadari bahwa tidak lah mudah untuk memperoleh prestasi yang bagus itu, di mana diperlukan banyak pengorbanan, seperti: Saudara harus lebih banyak membaca, me-review materi-materi perkuliahan yang menjadi tugas akademik Saudara, rela mengorbankan waktu, tenaga, fikiran, perasaan, dana, dan sebagainya. Namun demikian, bagaimana pun caranya kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk selalu meningkatkan prestasi akademik. Kami menyadari terhadap problematika yang menjadi tantangan Saudara dalam belajar di sini seperti: - Masih ada sebagian kalangan mahasiswa yang belum menguasai Bahasa Arab; - Masih Minimnya sarana belajar yang Saudara bisa akses; - Begitu pula Jadwal kedatangan mahasiswa baru relatif dekat dengan jadwal ujian; - Pembinaan mahasiswa dari berbagai pihak yang belum menunjukkan perkembangan yang signifikan; - Disamping itu adanya beban psychologis internal mahasiswa itu sendiri terkait dengan pemondokan dan keuangan;

- Ditambah lagi kemungkinan adanya problematika sosial karena memang jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Cairo begitu besar; - Dan mungkin pula adanya rasa apriori terhadap masa depan bila kembali ke tanah air, dsb. Hal-hal tersebut bisa saja mengganggu dalam belajar Saudara sehingga sangat mempengaruhi prestasi belajar. Untuk itu, menyadari akan hal tersebut, Departemen Agama perlu mengambil langkah-langkah strategis yang diharapkan dapat mengatasi sebagian dari problematika yang dihadapi mahasiswa, antara lain: Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas calon mahasiswa yang akan berangkat ke Mesir, sebelum dilakukan seleksi ke Universitas Al-Azhar Mesir, Departemen Agama telah menyiapkan buku panduan untuk mensosialisasikan tata cara dan halhal yang berkaitan dengan seleksi ke berbagai pihak di tanah air melalui seluruh Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi, Direktorat Pondok Pesantren, Direktorat Madrasah dan pimpinan Perguruan Tinggi Islam untuk menyebarluaskan informasi tentang tata cara seleksi belajar ke Universitas Al-Azhar. Departemen Agama melakukan seleksi secara terbuka untuk semua lulusan baik yang berasal dari madrasah atau pondok pesantren dengan Tim penguji dan pembuat soal adalah Doktor yang berasal dari lulusan Timur Tengah. Pengoreksian dan penentuan kelulusan ditetapkan secara murni oleh Tim tersebut tanpa adanya intervensi dari Departemen Agama. Khusus bagi mereka yang diproyeksikan untuk mendapat beasiswa dari Pemerintah Mesir dilakukan 2 kali seleksi yaitu seleksi Nasional oleh Departemen Agama dan seleksi oleh Kedutaan Besar Mesir di Jakarta. Saudara-Saudara yang berbahagia, Pada sisi lain, sebenarnya Departemen Agama tidak menghendaki adanya kedatangan calon mahasiswa sudah mendekati waktu ujian, namun demikian hal ini tidak bisa terelakkan karena keberangkatan calon mahasiswa ke Mesir akan terkait dengan banyak aspek, seperti adanya proses dokumen di Kairo sampai ke tingkat State Security (Amnud Daulah), dan visa pun baru akan turun setelah calon mahasiswa mendapatkan muwafaqah (persetujuan) dari Amnud Daulah tersebut. Kami berharap dalam kerangka mempermudah pendaftaran di Universitas Al-Azhar kami sangat mendukung adanya penyeragaman ijazah Madrasah Aliyah dan ijazah Pondok Pesantren sebagai upaya untuk mempermudah proses mu'adalah tersebut, namun demikian kami berharap agar asal lembaga pendidikan tersebut telah terakreditasi di Departemen Agama. Satu langkah yang kami lakukan sebagai upaya untuk mengatasi problematika sosial bagi calon mahasiswa setibanya di Mesir, Departemen Agama melakukan pre-departure training selama 1 bulan meski dalam jumlah terbatas, khususnya bagi mereka yang memperoleh beasiswa dari pemerintah Mesir. Namun demikian kami akan tingkatkan dalam jumlah yang lebih besar. Kami menyadari bahwa peranan KBRI Kairo dalam penempatan mahasiswa baru pada asrama mahasiswa di Al-Azhar sangat besar. Kita sadari bahwa karena kapasitas daya tampung asrama yang disediakan oleh Pemerintah Mesir melalui Al-Azhar terbatas, tidak mungkin jatah asrama diberikan kepada jumlah mahasiswa Indonesia yang begitu besar. Kami merasa perlu adanya Asrama Mahasiswa Indonesia yang dibangun oleh Pemerintah Indoenesia sendiri meski di sana sini adanya Asrama Mahasiswa yang dibangun atau dibiayai Pemerintah Daerah, namun dilihat dari kacamata nasional belum memberikan layanan yang menyeluruh. Kami sepakat dengan hasil kunjungan Komisi X DPR RI yang dipimpin oleh Sdr. Herry Akhmadi, bersama Tim Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama (yang diwakili Sdr. Dr. Muharam Marzuki) telah menyaksikan secara langsung betapa perlunya pembangunan Asrama Mahasiswa Indonesia di Kairo. Hal ini tidak lain adalah sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa Indonesia yang belajar di Kairo. Dan kami sangat mendukung mahasiswa yang berprestasi untuk mendapatkan bantuan beasiswa dari Departemen Agama RI. Mudah-mudahan untuk Tahun Anggaran 2009, pemerintah

telah menganggarkan untuk itu, dan kami akan berkoordinasi dengan pihak BAPENAS dan Departemen Keuangan. Akhirnya kami berharap semoga dengan adanya Lokakarya ini akan memberi dampak yang signifikan dalam meningkatkan prestasi akademik Saudara-Saudara sebagai mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir. Pada sisi lain kita ketahui bahwa keberhasilan studi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal, tetapi yang lebih penting adalah faktor internal mahasiswa itu sendiri untuk membangun motivasi belajar lebih giat, dan tepat waktu. Percayalah bahwa orang yang berprestasi akan diperlukan oleh masyarakat di tanah air, tidak perlu kita bersikap pesimistis /apriori terhadap masa depan. Yang jelas bila Saudara berprestasi, Saudara telah memiliki nilai plus di banding mereka yang tidak pernah belajar di Mesir. Oleh karena itu tunjukkanlah bahwa Saudara mempunyai nilai plus itu. Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Mesir yang telah membantu mahasiswa Indonesia untuk belajar di negeri yang indah dan kaya dengan alam dan budayanya ini, melalui peran besar Yang Mulia Grand Sheikh Al-Azhar, dan Deputy Grand Sheikh Al-Azhar, dan Rektor Universitas Al-Azhar beserta aparatnya. Begitu pula kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Pendidikan Tinggi Mesir yang begitu banyak membantu mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan beasiswa belajar pada Perguruan Tinggi di Mesir. Begitu pula tidak lupa pula kami sampaikan ucapan terimakasih kepada sahabat kami Yang Mulia Duta Besar Republik Arab Mesir di Jakarta. Sebelum kami akhiri sambutan ini, perkenankan kami juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Saudara kami Duta Besa Republik Indonesia di Kairo yang begitu besar perhatiannya kepada mahasiswa Indonesia yang belajar di Kairo. Beliau mengambi langkah inisiatif yang luar biasa untuk menyelenggarakan kegiatar yang sangat besar dampaknya bagi peningkatan prestasi mahasiswz Indonesia yang belajar di Mesir. Akhirnya kami ucapkan selamat ber lokakarya Hadanallahu Wa iyyakum, Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.

Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni

Anda mungkin juga menyukai