Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD

DISUSUN OLEH : 1. ANITA PURNAMASARI 2. DETA MEILA PUTRI 3. MIA PUSPA DEWI 0661 12 082 0661 12 076 0661 12 080

Tanggal Praktikum 01 November 2012 Asisten : 1. Rissa 2. Trirakhma M.si 3. Noorlela Marcheta

LABORATORIUM FISIKA PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2012

BAB I PENDAHULUAN I.1. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari penggunaan hukum-hukum newton 2. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan 3. Menentukan momen inersia rota/katrol I.2. Dasar Teori

a. Hukum I Newton menyatakan Sebuah benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis, Hukum I Newton dinyatakan dengan persamaan:

Hukum di atas menyatakan bahwa jika suatu benda mula-mula diam maka benda selamanya akan diam. Benda hanya akan bergerak jika pada suatu benda itu diberi gaya luar. Sebaliknya, jika benda sedang bergerak maka benda selamanya akan bergerak, kecuali bila ada gaya yang menghentikannya. Konsep Gaya dan Massa yang dijelaskan oleh Hukum Newton yaitu Hukum I Newton mengungkap tentang sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaannya atau dengan kata lain sifat kemalasan benda untuk mengubah keadaannya. Sifat ini kita ini kita sebut kelembaman atau inersia. Oleh karena itu, Hukum I Newton disebut juga Hukum Kelembaman. b. Hukum II Newton Setiap benda yang dikenai gaya maka akan mengalami percepatan yang besarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan besarnya massa benda. Keterangan :

( )

c. Hukum III Newton Hukum III Newton menyatakan bahwa Apabila benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua (disebut aksi) maka benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama sama besar dan berlawanan arah dengan gaya pada benda pertama (reaksi). Secara matematis dinyatakan dengan persamaan :

1. Suatu pasangan gaya disebut aksi-reaksi apabila memenuhi syarat sebagai berikut: sama besar 2. Berlawanan arah 3. Bekerja pada satu garis kerja gaya yang sama 4. Tidak saling meniadakan 5. Bekerja pada benda yang berbeda d. Gerak Translasi Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan. 1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.

Keterangan:

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan atau perlambatan Newton II . Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum

Keterangan:

e. Momen Inersia Momen Inersia adalah hasil kali masa partikel dengan kuadrat jarak partikel dari titik poros. Atau I = m r2. Perbedaan nilai antara massa dan momen inersia adalah besar massa suatu benda hanya bergantung pada kandungan zat pada benda tersebut .tetapi momen inersia tidak hanya tergantung pada jumlah zat tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana zat tersebut terdistribusi pada benda. Momen Inersia juga berarti besaran pada gerak rotasi yang analog dengan massa pada gerak translasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi momen inersia : Poros rotasinya Massa benda Jarak letak rotasi

Secara matematis Inersia dapat ditulis sebagai berikut :

BAB II ALAT DAN BAHAN

II.1.

ALAT 1. Pesawat Atwood lengkap a. Tiang berskala b. Dua beban dengan tali c. Katrol d. Penjepit beban e. Penyangkut beban 2. Jangka sorong 3. Stopwatch

2.1 Bahan Beban tambahan/ lempeng bermassa 2, 4, dan 6 gram

BAB III METODE PERCOBAAN

3.1. Gerak Lurus Beraturan 1. Beban m1 (2gr), m2 (4gr), m3 (6gr) ditimbang. 2. Beban m1 (2gr) diletakkan pada penjepit P. 3. Beban m1 (2gr) dan m2 (4gr) diletakkan pada keddukan A. 4. Kedudukan penyangkut beban B dan meja C dicatat secara tabel. 5. Bila penjepit P dilepas, m2 dan m3 akan dipercepat antara BC setelah tambahan beban tersangkut di B. Waktu yang diperlukan untuk gerak antara BC dapat dicatat pada tabel. 6. Dengan mengubah kedudukan meja C, maka percobaan di atas dapat diulangi dengan mengingat tinggi beban m2. 7. Dengan menggunakan beban m3 yang lain, maka percobaan dapat diulangi. 3.2 . Gerak Lurus Berubah Beraturan 1. Percobaan dapat diatur kembali seperti pada percobaan Gerak Lurus Beraturan. 2. Kedudukan A dan B dapat dicatat secara tabel. 3. Bila beban m1 dilepas, maka m2 dan m3 akan melakukan gerak lurus berubah beraturan antar A dan B, waktu yang diperlukan untuk gerak ini dapat dicata pada tabel. 4. Pecobaan di atas diulangi dengan mengubah kedudukan B. jarak AB dan waktu yang diperlukan selalu dicatat. Dengan mengubah beban m3, percobaan diatas dapat diulangi.

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1. Data Pengamatan Keadaan ruangan P (cm)Hg 75,5 Sebelum percobaan 75,5 Sesudah percobaan Gerak lurus beraturan No Massa keping 2 1

T(C) 27 28

C(%) 68 64

S(cm) 20 25

t(s) 1,46 1,40 1,64 1,52 1,06 1,05 1,08 1,03 0,69 0,72 0,78 0,72

20 25

20 25

13,69 14,29 15,24 16,45 18,87 19,05 23,15 24,27 28,99 27,78 32,05 34,72

Gerak lurus berubah beraturan No Massa keping S(cm) t(s) 1 2 20 25 2 4 20 25 3 6 20 25 2,22 2,26 2,42 2,45 1,77 1,64 1,84 1,53 1,13 1,18 1,19 1,29

a(

I (gr cm2) 1393,23 1756,02 870,87 1124,91 4040,70 2230,51 2320,37 -1136,67 -1022,28 -343,98 -1960,09 -725,59

9,01 8,84 10,33 10,20 11,29 12,19 13,58 16,33 17,69 16,94 21,00 30,12

8,11 7,83 8,55 8,33 12,78 14,87 14,75 21,37 31,25 28,78 35,46 30,12

4.2. Perhitungan a. Menghitung kecepatan pada GLB Massa keping 2gr , jarak 20cm Massa keping 2gr, jarak 25cm Massa keping 4gr, jarak 20cm Massa keping 4gr, jarak 25cm Massa keping 6gr, jarak 20cm Massa keping 6gr, jarak 25cm

b. Menghitung kecepatan pada GLBB Massa keping 2gr , jarak 20cm Massa keping 2gr, jarak 25cm Massa keping 4gr, jarak 20cm

Massa keping 4gr, jarak 25cm Massa keping 6gr, jarak 20cm Massa keping 6gr, jarak 25cm -

c. Menghitung percepatan pada GLBB Massa keping 2gr , jarak 20cm Massa keping 2gr, jarak 25cm Massa keping 4gr, jarak 20cm Massa keping 4gr, jarak 25cm Massa keping 6gr, jarak 20cm Massa keping 6gr, jarak 25cm

d. Menghitung momen inersia pada GLBB Massa keping 2gr , jarak 20cm { { { } } }

{ { {

} } }

Massa keping 2gr, jarak 25cm { { { } } }

{ { {

} } }

Massa keping 4gr, jarak 20cm { { } }

{ {

} }

Massa keping 4gr, jarak 25cm { { } }

{ {

} }

Massa keping 6gr, jarak 20cm { { } }

{ {

} }

Massa keping 6gr, jarak 25cm { { { } } }

{ { {

} } }

BAB V PEMBAHASAN Hukum I Newton berbunyi : Jika sebuah benda atau sistem benda tidak dipengaruhi gaya luar, maka benda atau sistem benda tersebut akan selalu berada dalam keadaan keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksud adalah jika semula benda diam, maka selamanya akan tetap diam, dan jika benda semula bergerak, maka akan tetap bergerak lurus beraturan (GLB). Hukum II Newton berbunyi : Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda. Hukum II Newton menghubungkan antara deskripsi gerak dengan penyebabnya, yaitu gaya. Berdasarkan percobaan kami pada pesawat atwood, beban m1 dan m2 akan selalu dalam keadaan diam jika tidak diberi gaya luar. Keadaan ini membuktikan hukum I Newton. Pada saat beban m1 dan m2 diberi gaya, terjadi gerakan dari pelan semakin lama menjadi cepat atau adanya percepatan. Keadaan ini membuktikan hukum II Newton. Pada percobaan pesawat atwood, ketika m2 bergerak menuju kedudukan A dan penyangkut beban B, terjadi adanya percepatan atau disebut gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Dan pada saat m2 bergerak dari penyangkut B menuju meja C, terjadi kecepatan yang konstan atau disebut gerak lurus beraturan (GLB). Untuk mengukur percepatan a dalam keadaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dari A ke B, jika waktu dari A ke B adalah t AB dan jarak tempuhnya adalah s AB , maka akan diperoleh hubungan
a 2 s AB t AB
2

v B 2as AB dan v B at AB sehingga


2

BAB VI KESIMPULAN Dari semua percobaan yan kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa hukum newton sangat berlaku dalam percobaan ini, khususnya pada hokum newton II, yang digunakan untuk menghitung percepatan (a) dan akhirnya dapat di turunkan kedalam rumus momen inersia. Pada saat kedalam keadaan seimbang M1 dan M2 tidak begerak sama sekali, ini sesuai dengan hokum newton I yang berbunyi, Jika sebuah benda atau sistem benda tidak dipengaruhi gaya luar, maka benda atau sistem benda terebut akan selalu dalam keadaan kesetimbangan. Pada saat klem dilepaskan, M2 bergerak dari A ke B dengan
mula-mula

bergerak pelan dan semakin lama semakin cepat. Ini membuktian bahwa adanya percepatan dalam gerak M2 ke B. Maka keadaan seperti ini terjadi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Pada saat M2 bergerak dari B ke C kecepatan konstan tidak berbah, maka dalam keadaan seperti ini terjadi Gerak Lurus Beraturan (GLB).

DAFTAR PUSTAKA Andi Fadlan, 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo Haliday, Resnick. 1998. Fisika Jilid 1 (terjemahan). Erlangga: Jakarta http://tadrisfisika.wordpress.com/2011/12/18/pesawat-atwood/ http://novanurfauziawati.files.wordpress.com/2012/01/modul-2-pesawatatwood1.pdf http://chayoy.blogspot.com/2012/05/teori-hukum-newton-ii-pesawat-atwood.html http://lfd.fmipa.itb.ac.id/modul-08-pesawat-atwood/

LAMPIRAN TUGAS AKHIR 1. Tentukan besar kecepatan gerak beraturan tersebut secara hitungan dan grafik. 2. Apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketelitian alat. 3. Tentukan besar kecepatan gerak berubah beraturan tersebut secara hitungan dan grafik. 4. Dari hasil ini apakah hukum Newton benar-benar berlaku. 5. Bandingkanlah harga kecepatan yang didapat dengan menggunakan beban tambahan yang berbeda. 6. Tentukan momen inersia katrol bila diambil percepatan gravitasi setempat = 0,83 m/det2.

JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai