Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN FISIKA DASAR KALORIMETER JOULE

DISUSUN OLEH : 1. ANITA PURNAMASARI 2. DETA MEILA PUTRI 3. MIA PUSPA DEWI 0661 12 082 0661 12 076 0661 12 080

Tanggal Praktikum 20Desember2012 Asisten : 1. Anggun A Sulis, S.Si 2. Desi Tri Sularsih, S.Si 3. AdiPutr, S.Kom

LABORATORIUM FISIKA PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2012

BAB I PENDAHULUAN

I.1.Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum pada kali ini adalah sebagai berikut : 1. Mengamatidanmemahamiperistiwaproses perubahan energi listrik menjadi kalor 2. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor.

I.2.

DasarTeori Panas/kalor adalah salah satu bentuk energi. Banyaknya panas yang

diperlukan suatu benda untuk menaikkan suhunya sangat bergantung pada kapasitas panas, C, dari bahan benda tersebut. Secara matematis dituliskan : C = dQ/dT (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = C/m (2) Panas jenis merupakan salah satu sifat termometrik benda. Untuk selang suhu yang tak terlalu besar, biasanya c dapat dianggap konstan, sehingga apabila suatu benda bermassa m, panas jenis bahannya c dan suhunya T1 maka untuk menaikkan suhunya menjadi T2 diperlukan panas sebesar: Q = m.c.(T2 T1) (3) Bila sebuah benda dengan suhu tertentu disinggungkan benda lain yang suhunya lebih rendahmaka dalam selang waktu tertentu suhu kedua benda tersebut akan menjadi sama (setimbang).Hal ini terjadi karena benda yang bersuhu lebih tinggi memberikan panasnya ke benda yangbersuhu lebih rendah. Berdasarkan hukum kekekalan energi jumlah panas yang diberikan samadengan jumlah panas yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah (asas Black).

Sejumlah air yang telah diketahui massanya, dipanaskan dengan menggunakan kompor listrik.Air yang suhunya lebih tinggi ini dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi air, massa airdingin sudah ditimbang terlebih dahulu. Dalam hal ini air dingin dan kalorimeter adalah duabenda yang bersuhu sama yang akan menerima panas dari air panas. Menurut asas Black diperoleh bahwa: kalor yang dilepas = kalor yang diterima (air panas) (air dingin+kalorimeter) m2.c.(T2Ta) = (m1.c+H).(TaT1) dimana : m1 = massa air dingin dengan suhu T1 m2 = massa air panas dengan suhu T2 c = panas jenis air (1 kal/g.oC 1 %) Ta = suhu akhir system H = harga air (kapasitas) calorimeter Suatu bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi yang lain. Misalnya pada peristiwa gesekan energi mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas diubah menjadi energi mekanik. Demikian pula energi listrik dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan antara panas dengan energi mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini dinyatakan dengan angka kesetaraan panasenergi listrik/mekanik. Kesetaraan panasenergi mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter sehingga air menjadi panas. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter. Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah: W = V.i.t [joule] (5) dimana : V = beda potensial antara kedua ujung kawat tahanan [volt] i = kuat arus listrik [ampere] t = lamanya mengalirkan arus listrik [detik]

Energi listrik sebesar V.i.t joule ini merupakan energi mekanik yang hilang dari electron-elektron yang bergerak dari ujung kawat berpotensial rendah ke ujung yang berpotensial tinggi. Energi ini berubah menjadi panas. Jika tak ada panas yang keluar dari kalorimeter maka panas yang timbul besarnya: Q = (M + H).(ta - tm) [kalori] (6) dimana: M = mair.cair H = harga air calorimeter ta = suhu akhir air tm = suhu mula-mula air Banyak panas yang bocor keluar dari kalorimeter dapat dikompensasi dengan memulai percobaan pada suhu di bawah suhu kamar, dan mengakhirinya pada suhu di atas suhu kamar. Beda suhu awal dan suhu akhir percobaan dengan suhu kamar seyogyanya sama besar. Besarnya angka kesetaraan panasenergi listrik adalah : = Q/W [kalori/joule]

BAB II ALAT DAN BAHAN


II.1. BahandanAlat Bahan dan alat yang digunakanpadapercobaan kali iniadalah : 1. Kalorimeter joule Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor atau energi panas.

2. Sumber tegangan searah 3. Termometer Termometer adalah batang kaca yang panjangnya 300 mm, diameter 6-7 mm berisi air raksa dan gas, serta dilengkapi dengan skala derajat Celcius. Berfungsi untuk mengukur suhu suatu larutan atau ruang inkubator. Prinsip kerjanya yaitu mengukur suhu sesuai laju air raksa di dalam termometer.

4. Amperemeter dan Voltmeter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat aruslistrik yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemenlistrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian. voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

Amperemeter 5. Hambatan depan 6. Kabel-kabel penghubung

Voltmeter

BAB III METODE PERCOBAAN

1. Kalorimeter kosong dan pengaduknya ditimbang terlebih dahulu. 2. Kalorimeter yang berisi air juga ditimbang untuk mengetahui massa air dalam kalorimeter. 3. Rangkaian disusun. 4. Rd dan E diatur sehingga didapatkan harga arus dan tegangan yang pantas. 5. Diamati suhu awal kalorimeter (T1) 6. Arus dijalankan selama kira-kira 15 menit. 7. Diamati suhu kalorimeter (T2) 8. Arus dimatikan dan diamati penurunan suhu selama waktu yang digunakan pada langkah no 6. 9. Air yang ada didalam kalorimeter diganti, kalorimeter yang diisi air ditimbang (kalorimeter diisi dengan massa air yang berbeda dengan percobaan terdahulu) 10. Diulangi langkah no.6 s/d no.9 11. Percoobaan ini diulangi dengan merubah arus dan waktu yang digunakan.

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1

Data Pengamatan P (cm)Hg 75,5 75,5 T(oC) 27 27 C(%) 70 73

Keadaanruangan Sebelumpercobaan Sesudahpercobaan

Massa Massa v I t No. Kalorimeter Air (volt) (A) (s) (gr) (gr) 1. 114,4 29,9 2 0,6 600 2. 114.2 32,5 3 1,7 600 114,3 31,2 2,5 1,15 600

T1 (oC) 29 29 29

T2 (C) 34 44 39

T3 (C) 32 39 35,5

T (C) 2 5 3,5

T2 (C)

W (kal)

Q (kal)

C (kal) 0,45 0,64 0,55

36 172,8 383,04 49 734,4 1145,6 42,5 453,6 764,32

Percobaan 1
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. t (s) 0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 T naik (C) 29 30 30,5 31 31 31,5 32 32 32,5 33 34 T turun (C) 34 33,5 33 33 32,8 32,8 32,5 32,5 32 32 32

Percobaan 2
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. t (s) 0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 T naik (C) 29 31 32 34 35 37 38 40 41 43 44 T turun (C) 44 43,5 43 42 42 41 41 40,5 40 39,5 39

Cair = 1 gr/m3 Caluminium = 0,217 kal/gc Keterangan : T1 = suhu awal T2 = suhu setelah kenaikan 10 menit
T = T2-T3

T2 = T2 + T

4.2

Perhitungan Percobaan 1 Menghitung massa air ( Menghitung T

Menghitung T2

Menghitung usaha (W)

Menghitung kalor (Q)

( ( (

( ) )( (

) )( ) )

Menghitung faktor konversi

Percobaan 2 Menghitung massa air ( Menghitung T

Menghitung T2

Menghitung usaha (W)

Menghitung kalor (Q)

( ( (

( ) )( (

) )( ) )

Menghitung faktor konversi

BAB V PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini pertama kita mencari massa kalorimeter tanpa air yang di timbang dengan neraca teknis, selanjutnya mencari massa air dengan mengurangi massa kalorimeter yang ada air dengan kalorimeter tanpa air. Setelah itu kita mencari Volt dengan nama alat volt meter yang telah ditentukan besarnya, lalu kuat arus (I) dengan ditentukan oleh alat amper meter, dalam percobaan ini mencari waktu (t) dalam sekali percobaan yaitu 600 detik. Selanjutnya menentukan suhu (T1) sebelum volt meter dan amper meter dinyalakan, menentukan (T2) suhu maksimum dilihat setelah percobaan selama 600 detik dan menentukan (T3) suhu minimum dilihat setelah percobaan selama 600 detik. Lalu menentukan (T) menghitung selisih antara (T2) dengan (T3). Menentukan usaha dengan rumus W=vxIxt Menentukan kalor dengan rumus : :

Menentukan faktor konversi :

Pada tabel pengamatan hasil percobaan dapat dilihat bahwa suhu dari menit ke menit yang dicatat setiap 60 detik itu selalu meningkat

BAB VI KESIMPULAN
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Kalorimeter berfungsi dalam pengukuran panas secara kuantitatif yang masuk

selama proses kimia. Dalam kalorimeter hubungan asas Black terhadap kalorimeter yaitu kalor pada

sistem arah konstan apabila sistem terisolasi sehingga Q masuk sama dengan Q keluar.

DAFTAR PUSTAKA
Keenan. 1980. Kimia untuk Universitas Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 Edisi 4. Jakarta: Erlangga. Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai