Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas problem solving sistem LS dan IT ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhamma SAW, keluarga serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin. Tugas ini saya buat dengan tujuan untuk agar mengetahui serta memahami konsep diri dan motivasi yang berkaitan dengan sistem LS dan IT. Terima kasih kami ucapkan kepada Dra. Isje yang telah membantu saya dalam kelancaran pembuatan tugas ini. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam mencari informasi, mengumpulkan data, dan menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Tugas saya bukanlah laporan yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangatlah saya harapkan.

Jakarta, September 2012

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.1 DAFTAR ISI....2 BAB I. Pendahuluan 1.1 1.2 1.3 Latar Belakang.3 Tujuan Pembelajaran....9 Sasaran Pembelajaran...9 Gambaran diri...10 Kesimpulan ..12

BAB II. Pembahasan 2.1

BAB III. Penutup 3.1 Daftar Pustaka .................................................13

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Hubungan interpersonal adalah hubungan komunikasi antar komunikator dengan komunikan.

Muhammad (2004) mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara. 1) Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orangorang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat. 2) Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian dan minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya. 3) Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.

4) Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang
terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.

Tujuan Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :

a. Menemukan Diri Sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.

b. Menemukan Dunia Luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.

c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

d. Mengubah sikap dan perilaku Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak

Tahap-tahap Hubungan Interpersonal Menurut Rakhmat (2005:125-129) hubungan interpersonal berlangsung melewati tiga tahap, yaitu pembentukan hubungan,peneguhan hubungan, dan pemutusan hubungan.

a. Pembentukan Hubungan Interpersonal Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan. Fase pertama dalam tahap ini adalah fase kontak yang permulaan (initial contact phase) ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Apabila di antara keduanya terdapat kesamaan, kemudian dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini, informasi yang dicari dan disampaikan umumnya berkisar mengenai data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga, dan sebagainya.

b. Peneguhan Hubungan Interpersonal

Hubungan Interpersonal tidak bersifat statis tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, perubahan memerlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor yang amat penting dalam memelihara keseimbangan ini, faktor tersebut adalah : keakraban, kontrol, respons yang tepat dan nada emosional yang tepat.

1. Keakraban

Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan.

2. Kontrol Faktor Yang kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakahyang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.

3. Respons Yang Tepat Faktor yang ketiga adalah ketepatan respons. Artinya respons A harus diikuti oleh respons B yang sesuai. Respons ini bukan hanya berkenaan dengan pesan-pesan verbal tetapi juga pesan-pesan nonverbal. Jika pembicaraan serius dijawab dengan main-main, bisa mengakibatkan hubungan interpersonal mengalami keretakan. Ini berarti respons yang diberikan tidak tepat.

Cara Membina Hubungan Interpersonal

1. TERSENYUM Tersenyup dapat mengisyaratkan bahwa Anda siap menjadi sahabat bagi orang lain. Tidak semua orang pandai berkomunikasi, kadang-kadang mereka merasa kurang nyaman berbicara dengan orang yang tidak mereka kenal. Maka sikap ramah dan tersenyumlah merupakan langkah awal untuk menenangkan sikap mereka.

2. PERHATIAN YANG TULUS Semua ketrampilan, bakat, dan pendidikan di dunia ini tidak akan pernah membuat orang lain lebih terkesan daripada perhatian Anda yang tulus ikhlas kepadanya.

3. PENDENGAR YANG BAIK Salah satu kunci untuk menjadi pendengar yang baik adalah kemampuan untuk mendorong orang berbicara mengenai dirinya sendiri. Biasanya diperlukan beberapa pertanyaan yang tepat. Bila Anda sabar dan bertahan, Anda bahkan dapat membujuk orang paling sedikit bicara untuk cerita tentang dirinya sendiri.

4. JAGA PERASAAN ORANG LAIN Manusia adalah makhluk emosional. Meskipun keinginan kita untuk selalu rasional dan bersikap logis, namun kita tidak boleh lupa hal di atas. Sebagaimana Dr. Paul Parker berkata ?Anda akan berhubungan dengan orang lain dengan lebih berhasil jika dengan memperhatikan emosinya daripada memperhatikan pikirannya.?

5. BERIKAN PUJIAN ATAU APRESIASI YANG TULUS Ingatlah tiada yang lebih penting di muka bumi ini daripada manusia. Tidak ada ruginya bagi kita memuji atau memberi apresiasi dengan tulus dan hormat, agar membuatnya merasa penting, bahkan ini akan memberikan dorongan / semangat yang luar biasa bagi orang lain. Dan manfaat tambahan bagi Anda adalah bahwa ini akan membantu Anda membangun hubungan yang baik dengan orang tersebut.

6. SEBUTKAN NAMA MEREKA DENGAN BENAR Nama merupakan suara terindah dan terpenting bagi pemiliknya. Jadi penting bagi kita untuk menyebutkan nama mereka dengan benar, karena mereka akan merasa sangat dihargai oleh Anda.

7. BICARALAH HAL-HAL YANG DIMINATI Strategi yang terbaik untuk digunakan bila memulai satu hubungan adalah menfokuskan perhatian Anda pada apa yang disukai oleh orang lain. Bila Anda tanggap, biasanya Anda dapat belajar mengenai minat orang lain dengan cepat.

8. JADILAH ORANG YANG DAPAT DIPERCAYA & KONSISTEN Ada beberapa hal yang dapat merusak suatu persahabatan dengan lebih cepat bila seseorang mengingkari suatu kepercayaan. Ini terjadi bila seseorang tidak konsisten, perbedaan antara kata dan perbuatan. Ini juga terjadi bila ia sendiri membuat hilangnya kepercayaan itu karena tidak memenuhi kewajibannya, baik disengaja maupun tidak disengaja. Kehilangan kredibilitas tidak hanya merusak persahabatan, tapi juga merusak hubungan bisnis. Orang harus lebih dahulu percaya pada Anda sebelum mereka bersedia mempercayai pandangan Anda. Kesempatan dengan orang lain akan hilang dengan cepat jika orang lain tidak dapat mengandalkan Anda.

Proses komunikasi interpersonal ada 4 cara yaitu :


1. Gunakan Kata-kata Sederhana untuk Sampaikan Pesan. Untuk memiliki proses komunikasi

interpersonal yang efektif, Anda harus menyederhanakan bahasa. Katakanlah kalimat struktur sederhana yang akan mudah dimengerti. Selain dari ini, penggunaan singkatan khusus akan menciptakan ikatan khusus yang hanya teman anda yang dapat memahami.

2. Pelajari Seni Mendengarkan Proses komunikasi interpersonal yang mengharuskan seseorang untuk mempelajari dan mendengarkan orang lain dengan seksama.Untuk menguasai seni mendengarkan, yaitu dapat dengan cara : a. Dengarkan penuh b. dengarkan proaktif

3. Menjaga ketenangan selama berkomunikasi, proses komunikasi interpersonal adalah lebih efektif jika kita memiliki rasa empati dan tulus.

4. Kritik konstruktif adalah Umpan balik penting mungkin tanda terbaik bahwa Anda berkomunikasi dengan orang lain pada tingkat yang lebih pribadi. Kedua pengirim dan penerima komunikasi dapat menggunakan umpan balik untuk komunikasi interpersonal yang efektif.

Faktor-faktor Hubungan Interpersonal:


1. Komunikasi efektif 2. Ekspresi wajah 3. Kepribadian 4. Stereotyping 5. Kesamaan karakter personal 6. Daya tarik 7. Ganjaran 8. Kompetensi

Dampak negatif dan positif dari hubungan interpersonal


Dampak positif (dapat melakukan hub,interpersonal) : 1. Terjalinnya silaturrahmi 2. Meningkatkan human relation dalam kehidupan bermasyarakat dan organisasi 3. Meningkatkan kemampuan menjadi pemimpin dan bekerja sama dalam tim Dampak negatif (tidak dapat melakukan hub. Interpersonal) :

1. Kesulitan dalam bergaul 2. Timbulnya rasa saling benci 3. Silahturahmi terputus

1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari sistem LS dan IT ini , mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang motivasi, konsep diri dan hubungan interpersonal yang mempunyai peranan dalam keberhasilan proses belajar untuk mencapai tujuan.

1.3 SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami motivasi, konsep diri dan hubungan interpersonal yang berkaitan dengan sistem LS dan IT, serta dapat mengambil manfaatnya. Mahasiswa akan mampu : 1. Menerapkan hubungan interpersonal yang positif 2. Menjelaskan tentang hubungan interpersonal 3. Mengatasi kesulitan dan masalah selama belajar di perguruan tinggi 4. Merubah perilaku dalam proses belajar dengan melakukan pembelajaran kolaborasi dan sebagainya. 5. Menjadi pribadi yang lebih baik

BAB II PEMBAHASAN

2.1 GAMBARAN DIRI

A. Hubungan Interpersonal Gambaran diri dalam hubungan interpersonal

Dalam hubungan interpersonal dengan orang lain, jika orang pertama kali melihat saya mungkin pandangan orang terhadap saya adalah pendiam dan cuek. Namun apabila mereka sudah mengenal saya maka pandangan mereka akan berubah. Dalam hubungan interpersonal saya dengan orang-orang terutama dengan orang tua dan teman-teman selama ini alhamdulilah jarang terdapat masalah, bila ada maka dapat diselesaikan dengan baik. Selama ini saya selalu dapat menerima siapapun yang menjadi teman saya dan saya tidak memilih akan berteman dengan siapa saja. Saya sadari bahwa dalam hidup ini kita butuh orang lain karena kita tidak akan bisa hidup sendirian, saya orangnya sangat perasa sehingga bila dalam kata-kata teman ada yang menyindir, saya mudah sekali tersinggung tapi saya dapat membedakan konteks, saya maklumin apabila disaat itu dalam situasi bercanda. Saya orang yang mudah untuk memaafkan orang lain, apalagi bila orang tersebut langsung dengan sendirinya meminta maaf. Saya orangnya blak-blakan bila ada sesuatu yang menganjal hati saya, bila ada masalah dan saya tidak sukai sama sesuatu sifat atau tingkah laku teman saya yang tidak menyenangkan maka saya akan bilang dengan dia dan bicara secara baik-baik. Saya tidak suka membicarakan dibelakang orang tersebut, bila saya ada masalah terhadap teman atau orang lain dan saya memang yang salah maka saya berani minta maaf kepada teman dan orang tersebut karena dalam keluarga saya diajarkan untuk berani meminta maaf dan jangan gengsi untuk meminta maaf sehingga sifat ini tertanam dalam diri saya dan saya bersyukur, dari dahulu sejak saya menempuh pendidikan teman-teman saya suka curhat kepada saya baik masalah pribadi maupun masalah keluarga mereka, saya senang karena saya dipercayai mereka untuk menyimpan rahasia tersebut meskipun terkadang berat untuk menyimpan rahasia orang lain. Sampai saat ini, ada beberapa teman yang sangat akrab dengan saya mereka sayang dan baik dengan saya, orang tua mereka pun

10

menganggap saya sudah seperti anaknya sendiri dan saya sering saat berlibur main kerumah teman saya itu, kami sangat dekat dan saling menjaga satu sama lain walaupun terkadang ada masalah pasti cepat berbaikan lagi. Jadi saya sangat senang sekali walaupun saya jauh dari orang tua, disini saya menemukan kenyamanan sendiri karena ada saudara perempuan saya yang selalu menyayangi, mendukung dan menyemangati saya, teman-teman yang baik, menjaga saya dan menyayangi saya dan orang sekitar yang ramah kepada saya. Saya hanya bisa mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada Allah SWT atas semua ini .

11

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Keberhasilan dalam proses belajar kita dalam menempuh tujuan yang kita harapkan tidak pernah terlepas dari hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal yang merupakan cara kita untuk berbagi informasi dan bersosialisasi kepada orang lain, jadi elemen yang tidak dapat untuk dipisahkan untuk keberhasilan kita dalam bersosialisasi dengan orang lain dan dalam pembelajaran dimana pun kita berada karena bila ingin sukses mencapai tujuan yang kita cita-citakan maka kita membutuhkan hubungan interpersonal yang baik, islam pun mengajarkan untuk kita dapat bersilahturahmi dan menjalin hubungan yang baik sesama manusia maupun mahluk ciptaan Allah SWT lainnya.

12

DAFTAR PUSTAKA
1. Psikologi Sosial, Salemba humanika 2009 2. Psikologi Sosial, Diponegoro 1985 3. Psikologi Pendidikan, Remaja Karya 1999 4. Psikologi Sosial, Converse, CV Diponegoro, Bandung, 285-290, 1985 5. Dwyer, D(2000)Interpersonal relationship.routtledge 6. Nicotera, AM(1993)Komunikasi interpersonal pada teman dan pasangan 7. http://journal.ui.ac.id 8. http://psikologi.or.id

13

Anda mungkin juga menyukai