Anda di halaman 1dari 10

BAHAN BAKAR SOLAR

PENDAHULUAN Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih (Pertamina: 2005). Penggunaan solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin iesel dengan putaran tinggi (di atas !000 rpm)" yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsung dalam dapur#dapur kecil yang terutama diinginkan pembakaran yang bersih. $inyak solar ini biasa disebut juga Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel (Pertamina: 2005). $esin#mesin dengan putaran yang cepat (%!000 rpm) membutuhkan bahan bakar dengan karakteristik tertentu yang berbeda dengan minyak iesel. &arakteristik yang diperlukan berhubungan dengan auto ignition (kemampuan menyala sendiri)" kemudahan mengalir dalam saluran bahan bakar" kemampuan untuk teratomisasi" kemampuan lubrikasi" nilai kalor dan karakteristik lain. Bahan bakar solar mempuyai si'at ( si'at utama" yaitu : a. )idak mempunyai warna atau hanya sedikit kekuningan dan berbau b. *ncer dan tidak mudah menguap pada suhu normal c. $empunyai titik nyala yang tinggi (+0,- sampai !00,-) d. )erbakar secara spontan pada suhu .50,e. $empunyai berat jenis sekitar 0./2 ( 0./0 '. $ampu menimbulkan panas yang besar (!0.500 kcal1kg) g. $empunyai kandungan sul'ur yang lebih besar daripada bensin 2pesi'ikasi Bahan Bakar 2olar 3o !. 2. .. +. 5. 0. :. /. ?. !0. Properties 2ulphur content 6 wt 2peci'ic 7ra8ity at 00100,9 -etane 3umber ;iscosity &inematic at c2t 2ulphur -ontent 6 wt <esidu -arbon 6wt (on !06 8ol. bottom) =ater content 6 8ol >sh -ontent 6 wt Flash point P. $. c. c. ,9 -alori'ic 8alue (kcal1kg) 4imit $in # 0./2 +5 !.0 # # # # !50 !0500 $a5 0.5 0./: +/ 5./ 0.5 0.! 0.05 0.0! # !000:

Bahan bakar mesin diesel sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon dan senyawa nonhidrokarbon. 2enyawa hidrokarbon yang dapat ditemukan dalam bahan bakar diesel antara lain para'inik" na'tenik" ole'in dan aromatik. 2edangkan untuk senyawa nonhidrokarbon terdiri dari senyawa yang mengandung unsur non logam" yaitu 2" 3" @ dan unsur loga m seperti

8anadium" nikel dan besi. >2)$ mengklasi'ikasikan bahan bakar diesel menjadi tiga tingkatan" yaitu : !. )ingkat !# $erupakan bahan bakar yang 8olatile untuk mesin dengan perubahan kecepatan dan loading yang ber'rekuensi" misalnya untuk kendaraan bermotor. !. )ingkat 2# $erupakan bahan bakar dengan 8olatilitas lebih rendah untuk mesin industri" mesin kapal laut dan lokomoti'. !. )ingkat +# Bahan bakar dengan 8olatilitas lebih rendah untuk mesin berkecepatan rendah dan sedang. Pada )abel di bawah diberikan karakteristik bahan bakar untuk masing#masing tingkatan yang ditetapkan oleh >2)$. Antuk tingkat !# dan 2# dicantumkan pula karakteristik bahan bakar untuk kandungan sul'ur rendah. 2tandar bahan bakar pada )abel : merupakan batas minimum yang dibutuhkan untuk menjamin kinerja yang memuaskan dari mesin diesel. apat dilihat pula bahwa semakin tinggi tingkatannya" temperatur distilasi akan semakin tinggi artinya 8olatilitas semakin rendah. Penggolongan bahan bakar mesin diesel berdasarkan jenis putaran mesinnya" dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu: !. >utomoti8e iesel @il ( > @ )" yaitu bahan bakar yang digunakan untuk mesin dengan kecepatan putaran mesin di atas !000 rpm (rotation per minute). Bahan bakar jenis ini yang biasa disebut sebagai bahan bakar diesel. Biasanya digunakan untuk kendaraan bermotor. 2. Bndustrial iesel @il" yaitu bahan bakar yang digunakan untuk mesin#mesin yang mempunyai putaran mesin kurang atau sama dengan !000 rpm" biasanya digunakan untuk mesin#mesin industri. Bahan bakar jenis ini disebut minyak diesel.

Jenis Minyak Diesel Sifat Angka Setane Titik didih ( !" #isk$sitas %ada (&' (()*s" Titik nyala ( !" Kada+ s,lf,+ (.e+at" Kada+ ai+ dan enda%an (- /$l,(e" Kada+ a., (- .e+at" Resid, ka+.$n dala( 01- +esid, destilasi (- (assa" $esin Putaran )inggi C +0 2// !.+ ( 2.5 C ./ C 0.5 C 0.05 C 0.0! C 0.!5 $esin Bndustri C +0 2/2 # ../ 2.0 ( +.. C 52 C 0.5 C 0.05 C 0.0! C 0..5 $esin Putaran <endah dan 2edang C .0 # 5./ ( 20.+ C 55 C 0.2 C 0.5 C 0.! #

2umber : >2)$ #?:5" !??! $esin#mesin dengan putaran mesin yang cepat (%!000 rpm) membutuhkan bahan dengan karakteristik tertentu yang berbeda dengan minyak diesel. &arakteristik yang diperlukan berhubungan dengan auto ignition (kemampuan menyala sendiri)" kemudaham mengalir dalam saluran bahan bakar" kemampuan untuk teratomisasi" kemampuan lubrikasi" nilai kalor dan karakteristik lain. KARAKTER2ST2K UMUM M2N3AK D2ESEL &arakteristik yang umum perlu diketahui untuk menilai kinerja bahan bakar diesel antara lain 8iskositas" angka setana" berat jenis" titik tuang" nilai kalor pembakaran" 8olatilitas" kadar residu karbon" kadar air dan sedimen" indeks diesel" titik embun" kadar sul'ur" dan titik nyala. 04 #isk$sitas ;iskositas adalah tahanan yang dimiliki 'luida yang dialirkan dalam pipa kapiler terhadap gaya gra8itasi" biasanya dinyatakan dalam waktu yang diperlukan untuk mengalir pada jarak tertentu. Dika 8iskositas semakin tinggi" maka tahanan untuk mengalir akan semakin tinggi. &arakteristik ini sangat penting karena mempengaruhi kinerja injektor pada mesin diesel. >tomisasi bahan bakar sangat bergantung pada 8iskositas" tekanan injeksi serta ukuran lubang injektor. ;iskositas yang lebih tingi akan membuat bahan bakar teratomisasi menjadi tetesan yang lebih besar dengan momentum tinggi dan memiliki kecenderungan untuk bertumbukan dengan dinding silinder yang relati' lebih dingin. Eal ini menyebabkan pemadaman flame dan peningkatan deposit dan emisi mesin. Bahan bakar dengan 8iskositas lebih rendah memproduksi spray yang terlalu halus dan tidak dapat masuk lebih jauh ke dalam silinder pembakaran" sehingga terbentuk daerah fuel rich zone yang menyebabkan pembentukan jelaga. ;iskositas juga menunjukkan si'at pelumasan atau

lubrikasi dari bahan bakar. ;iskositas yang relati' tinggi mempunyai si'at pelumasan yang lebih baik. Pada umumnya" bahan bakar harus mempunyai 8iskositas yang relati' rendah agar dapat mudah mengalir dan teratomisasi Eal ini dikarenakan putaran mesin yang cepat membutuhkan injeksi bahan bakar yang cepat pula. 3amun tetap ada batas minimal karena diperlukan si'at pelumasan yang cukup baik untuk mencegah terjadinya keausan akibat gerakan piston yang cepat. 54 Angka Setana >ngka setana menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menyala sendiri (auto ignition). 2kala untuk angka setana biasanya menggunakan re'erensi berupa campuran antara normal setana (-!0E.+) dengan alpha methyl naphtalene (-!0E:-E.) atau dengan heptamethylnonane (-!0E.+). 3ormal setana memiliki angka setana !00" alpha methyl naphtalene memiliki angka setana 0" dan heptamethylnonane memiliki angka setana !5. >ngka setana suatu bahan bakar biasanya dide'inisikan sebagai persentase 8olume dari normal setana dengan campurannya tersebut. >ngka setana yang tinggi menunjukkan bahwa bahan bakar dapat menyala pada temperatur yang relati' rendah" dan sebaliknya angka setana rendah menunjukkan bahan bakar baru dapat menyala pada temperatur yang relati' tinggi. Penggunaan bahan bakar mesin diesel yang mempunyai angka setana yang tinggi dapat mencegah terjadinya knocking karena begitu bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder pembakaran maka bahan bakar akan langsung terbakar dan tidak terakumulasi. &4 Be+at Jenis Berat jenis menunjukkan perbandingan berat per satuan 8olume" karakteristik ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel per satuan 8olume bahan bakar. Berat jenis bahan bakar diesel diukur dengan menggunakan metode >2)$ 2/: atau >2)$ !2?/ dan mempunyai satuan kilogram per meter kubik (kg1m.). 64 Titik T,ang )itik tuang adalah titik temperatur terendah dimana mulai terbentuk kristalkristal para'in yang dapat menyumbat saluran bahan bakar. )itik tuang ini dipengaruhi oleh derajat ketidakjenuhan (angka iodium)"semakin tinggi ketidakjenuhan maka titik tuang semakin rendah. )itik tuang juga dipengaruhi oleh panjang rantai karbon" semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi titik tuang. &arakteristik ini ditentukan dengan menggunakan metoda >2)$ ?:. 74 Nilai Kal$+ Pe(.aka+an 3ilai kalor pembakaran menunjukkan energi kalor yang dikandung dalam tiap satuan massa bahan bakar. 3ilai kalor dapat diukur dengan bomb kalorimeter kemudian dimasukkan dalam rumus :

Nilai Kalor (kcal/kg) = {8100 C + 3400 ( H O/8)} : 100 3ilai kalor E" -" dan @ dinyatakan dalam persentase berat setiap unsur yang terkandung dalam satu kilogram bahan bakar. 84 #$latilitas ;olatilitas adalah si'at kecenderungan bahan bakar untuk berubah 'asa menjadi 'asa uap. )ekanan uap yang tinggi dan titik didih yang rendah menandakan tingginya 8olatilitas. 94 Kada+ Resid, Ka+.$n &adar residu karbon menunjukkan kadar 'raksi hidrokarbon yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari range bahan bakar. >danya 'raksi hidrokarbon ini menyebabkan menumpuknya residu karbon dalam ruang pembakaran yang dapat mengurangi kinerja mesin. Pada temperatur tinggi deposit karbon ini dapat membara" sehingga menaikkan temperatur silinder pembakaran. '4 Kada+ Ai+ dan Sedi(en Pada negara yang mempunyai musim dingin kandungan air yang terkandung dalam bahan bakar dapat membentuk kristal yang dapat menyumbat aliran bahan bakar. 2elain itu" keberadaan air dapat menyebabkan korosi dan pertumbuhan mikro organisme yang juga dapat menyumbat aliran bahan bakar. 2edimen dapat menyebabkan penyumbatan juga dan kerusakan mesin. :4 2ndeks Diesel Bndeks diesel adalah suatu parameter mutu penyalaan pada bahan bakar mesin diesel selain angka setana. $utu penyalaan dari bahan bakar diesel dapat diartikan sebagai waktu yang diperlukan untuk bahan bakar agar dapat menyala di ruang pembakaran dan diukur setelah penyalaan terjadi. cara menentukkan indeks diesel dari suatu bahan bakar mesin diesel dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini :

2ndeks Diesel ; <Titik Anilin ($=" > AP2 ?+a/ity@ A 011


ari rumus di atas dapat diketahui bahwa nilai indeks diesel dipengaruhi oleh titik anilin dan berat jenisnya. 014 Titik E(.,n )itik embun adalah suhu dimana mulai terlihatnya cahaya yang berwarna suram relati' terhadap cahaya sekitarnya pada permukaan minyak diesel dalam proses pendinginan. &arakteristik ini ditentukan dengan menggunakan metoda >2)$ ?:. 004 Kada+ S,lf,+

&adar sul'ur dalam bahan bakar diesel dari hasil penyulingan pertama (straight-run) sangat bergantung pada asal minyak mentah yang akan diolah. Pada umumnya" kadar sul'ur dalam bahan bakar diesel adalah 50#006 dari kandungankandungan dalam minyak mentahnya. &andungan sul'ur yang berlebihan dalam bahan bakar diesel dapat menyebabkan terjadinya keausan pada bagian#bagian mesin. Eal ini terjadi karena adanya partikel#partikel padat yang terbentuk ketika terjadi pembakaran dan dapat juga disebabkan karena keberadaan oksida belerang seperti 2@2 dan 2@.. &arakteristik ini ditentukan dengan menggunakan metode >2)$ !55!. 054 Titik nyala ( flash %$int" )itik nyala adalah titik temperatur terendah dimana bahan bakar dapat menyala. Eal ini berkaitan dengan keamanan dalam penyimpanan dan penanganan bahan bakar.

AD2T2= PEN2N?KAT AN?KA SETAN BAHAN BAKAR SOLAR


Penggunaan solar sebagai bahan bakar mesin diesel menghasilkan gas buang dengan kandungan 3@5" 2@5"hidrokarbon dan partikulat#partikulat. 7as buang yang dihasilkan oleh kendaraan di Bndonesia masih berada diatas baku mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah Bndonesia. *misi partikulat yang dikeluarkan oleh mesin diesel ini sangat berbahaya dibandingkan dengan emisi yang dikeluarkan oleh mesin berbahan bakar bensin. Eal ini disebabkan karena partikulat yang dikeluarkan oleh mesin diesel mempunyai kadar toksisitas relati'paling tinggi" yaitu !00": dibandingkan dengan emisi -@ yang memiliki toksisitas relati'F!G!H. Akuran partikulat atau jelaga (P$#!0) yang lebih kecil dari !0 Im yang menyebabkan mudah terhirup ke paru#paru bersama udara. Antuk mengurangi laju polusi udara ini maka perlu dilakukan perbaikan pada mesin diesel dan bahan bakar solar. 2alah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi gas buang seperti 3@5" 2@5" dan partikulat adalah dengan meningkatkan -etane 3umber (-3) pada solar. -3 yang tinggi berarti waktu tunda penyalaan lebih singkat. Bahan bakar diesel (solar) memiliki . jenis kategori" yaitu G2".H: !. 2olar kategori B: memiliki -3 minimum +/ dengan kandungan sul'ur maksimum adalah 5000 ppm. 2. 2olar kategori BB: memiliki -3 minimum 52 dengan kandungan sul'ur maksimum adalah .00 ppm. .. 2olar kategori BBB: memiliki -3 minimum 5+ serta bebas kandungan sul'ur. Antuk meningkatkan -3 dapat dilakukan dengan cara menambahkan aditi' pada bahan bakar solar. >diti' bahan bakar solar yang telah diproduksi secara komersil adalah 2#*thyl Ee5yl 3itrate (2# *E3) G.H. 2#*E3 adalah senyawa organik yang memiliki gugus nitrat pada ujung rantai karbonnya. 2# *E3 digunakan karena tidak stabil secara termal dan terdekomposisi dengan cepat pada temperatur yang tinggi pada ruang pembakaran. Produk yang terdekomposisi membantu dimulainya pembakaran bahan bakar" dengan waktu penyalaan yang lebih pendek dibandingkan dengan bahan bakar tanpa aditi'.

Penambahan 2#*E3 pada bahan bakar solar dengan dosis 0"056#0"+6 akan memberikan kenaikan -3 sebesar +#:.

EM2S2 ?AS BUAN? Polusi udara oleh gas buang dan bunyi pembakaran motor iesel merupakan gangguan terhadap lingkungan. &omponen#komponen gas buang yang membahayakan itu antara lain adalah asap hitam (angus)" hidro karbon yang tidak terbakar (AE-)" karbon monoksida (-@)" oksida nitrogen (3@) dan 3@2. 3@ dan 3@2 biasa dinyatakan dengan 3@5 (= >rismunandar 2002 : 5!). 3amun jika dibandingkan dengan motor bensin" motor iesel tidak banyak mengandung -@ dan AE-. isamping itu" kadar 3@2 sangat rendah jika dibandingkan dengan 3@. Dadi boleh dikatakan bahwa komponen utama gas buang motor iesel yang membahayakan adalah 3@ dan asap hitam. 2elain dari komponen tersebut di atas beberapa hal berikut yang merupakan bahaya atau gangguan meskipun bersi'at sementara. >sap putih yang terdiri atas kabut bahan bakar atau minyak pelumas yang terbentuk pada saat start dingin" asap biru yang terjadi karena adanya bahan bakar yang tidak terbakar atau tidak terbakar sempurna terutama pada periode pemanasan mesin atau pada beban rendah" serta bau yang kurang sedap merupakan bahaya yang menggangu lingkungan. 2elanjutnya bahan bakar dengan kadar belerang yang tinggi sebaiknya tidak digunakan karena akan menyebabkan adanya 2@2 di dalam gas buang. >sap hitam membahayakan lingkungan karena mengeruhkan udara sehingga menggangu pandangan" tetapi juga karena adanya kemungkinan mengandung karsinogen. $otor iesel yang mengeluarkan asap hitam yang sekalipun mengandung partikel karbon yang tidak terbakar tetapi bukan karbon monoksida (-@). Dika angus yang terjadi terlalu banyak" gas buang yang keluar dari mesin akan berwarna hitam dan mengotori udara. $enurut 3akoela 2oenarta (!??5 : .?) 'aktor#'aktor yang menyebabkan terbentuknya jelaga atau angus pada gas buang motor iesel adalah : a. b. c. d. &onsentrasi oksigen sebagai gas pembakar kurang Bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar terlalu banyak 2uhu di dalam ruang bakar terlalu tinggi Penguapan dan pencampuran bahan bakar dan udara yang ada di dalam silinder tidak dapat berlangsung sempurna e. &arbon tidak mempunyai cukup waktu untuk bedi'usi supaya bergabung dengan oksigen )erbentuknya karbon#karbon padat (angus) karena butir#butir bahan bakar yang terjadi saat penyemprotan terlalau besar atau beberapa butir terkumpul menjadi satu" maka akan terjadi dekomposisi. Eal tersebut disebabakan karena pemanasan udara pada temperatur yang terlalu tinggi sehingga penguapan dan pencampuran dengan udara tidak dapat berlangsung sempurna. 2aat dimana terlalu banyak bahan bakar yang disemprotkan maka terjadinya angus tidak dapat

dihindarkan. >ngus yang terlalu banyak menyebabkan gas buang yang keluar dari mesin akan berwarna hitam dan mengotori udara (=iranto >rismunanadar " 2002: !2). Pengujian kadar kepekatan asap gas buang dilakukan pada saat akselerasi pada putaran stasioner hingga mencapai rpm maksimum tahan !#+ detik. 4epas gas hingga putaran stasioner dan catat nilai opasitas asap >mbang batas kepekatan asap gas buang pada motor berdasarkan tahun pembuatan mesin. )ahun Pembuatan $esin 2ebelum!?/2 !?/2 ( !?/: !?// ( !??/ 2etelah !??/ &epekatan asap (&#m) 2.5 !.0 !.+ !.2 iesel ditetapkan dalam &#m#!

Pembakaran yang sempurna akan menghasilkan tingkat konsumsi bahan bakar yang ekonomis dan berkuranganya besar kepekatan asap hitam gas buang karena pada pembakaran sempurna campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar seluruhnya dalam waktu dan kondisi yang tepat. >gar terjadi pembakaran yang sempurna maka perlu diperhatikan kualitas bahan bakar sesuai dengan karakteristiknya sehingga homogemitas campuran bahan bakar dengan udara dapat terjadi secara sempurna. ;iskositas bahan bakar adalah salah satu karakteristik bahan bakar yang sangat menentukan kesempurnaan proses pembakaran. ;iskositas yang tinggi menyebabkan aliran solar terlalu lambat. )ingginya 8iskositas menyebabkan beban pada pompa injeksi menjadi lebih besar dan pengkabutan saat injeksi kurang sempurna sehingga bahan bakar sulit terbakar. Pemanasan untuk menaikkan suhu bahan bakar adalah salah satu cara untuk mengubah karakteristik suatu bahan bakar. Pemanasan pada solar mengakibatkan turunnya 8iskositas dan bertambahnya 8olume yang menyebabkan butir#butir bahan bakar akan lebih mudah menguap dan mempengaruhi proses pengkabutan saat penyemprotan. Butiran bahan bakar yang disemprotkan sangat berpengaruh terhadap proses pembakaran sehingga tekanan penyemprotan di8ariasikan untuk mempercepat dan memperbaiki proses pencampuran bahan bakar dengan udara. 4angkah ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat diperoleh homogenitas campuran yang lebih sempurna sehingga pembakaran yang sempurna dapat tercapai. engan langkah ini diharapkan besar konsumsi bahan bakar dan kepekatan asap hitam gas buang dapat dikurangi.

KES2MPULAN ari pembahasan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa : !. Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah yang berwarna kuning coklat.

2. Pengolongan bahan bakar solar didasarkan atas jenis putaran mesinnya" yaitu automoti8e

diesel oil (> @) dengan kecepatan putaran mesin di atas !000 rpm dan industrial diesel oil (B @) dengan kecepatan putaran mesin sama dengan atau kurang dari !000 rpm.
3. Angka setana yang tinggi menunjukkan bahwa bahan bakar dapat menyala pada temperatur yang relatif rendah, dan sebaliknya angka setana rendah menunjukkan bahan bakar baru dapat menyala pada temperatur yang relatif tinggi.

DA=TAR PUSTAKA
http://smk3ae.wordpress.com http://repository.ui.ac.id

Anda mungkin juga menyukai