Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AGAMA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6(ENAM) Mariza Juwita Magfirah Tia Mu !a"i

JUDUL : ISLAM DAN KESEJAHTE#AAN UMAT

I$ a% Da& K'$'(aht'raa& u%at


Selama ini tatkala orang berbicara tentang Islam, maka yang terpikirkan adalah kegiatan spiritual, seperti dzikir, shalat, puas, haji, akad nikah, dan kematian dan sejenisnya. Cara berpikir seperti itu sebenarnya memang tidak salah, oleh karena Islam juga memberikan tuntunan tentang bagaimana melakukan ritual untuk membangun kehidupan spiritual yang sehat. Akan tetapi sebenarnya, Islam tidak saja berisi tuntunan tentang kehidupan spiritual. Lebih dari itu Islam juga memiliki misi untuk membangun kesejahteraan, baik secara individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Islam adalah ajaran tentang bagaimana meraih kesejahteraan, baik sejahtera di dunia maupun di akherat. Dalam Islam kesejahteraan itu harus diraih dengan berbagai cara, yang dibolehkan, hingga berdoa, memohon kepada Allah.

!leh karena itu, berbicara tentang Islam adalah berbicara tentang kesejahteraan, yaitu kesejahteraan menurut pandangan Islam. "esejahteraan menurut Islam tidak saja sebatas menyangkut kehidupan lahir, melainkan juga aspek batin. "arena itu, lingkup kesejahteraan dalam Islam lebih luas, yaitu lahir dan sekaligus batin. #uga tidak saja pada kesejahteraan di dunia, melainkan juga kesejahteraan di akherat. Dengan demikian, Islam sebenarnya, memiliki jangkauan yang lebih luas dan komprehensi$. Itulah sebabnya, dikatakan bah%a Islam adalah ajaran yang bersi$at universal.

Ada beberapa misi Islam yang harus dilihat secara utuh, yaitu sebagai berikut & Pertama, Islam mengajak umatnya untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan seluas luasnya dan banyak banyaknya. Islam menganjurkan agar kaum muslimin menuntut ilmu, sejak dari ayunan hingga liang lahat. Demikian juga, terdapat anjuran, agar umat Islam mencari ilmu sekalipun ke tempat sejauh. Disebutkan, sekalipun ke negeri Cina. 'enyebutan Cina, ketika itu menggambarkan tempat yang jauh.

(etapa pentingnya mencari ilmu dapat direnungkan dari al )ur*an. Ayat yang pertama kali diturunkan adalah perintah membaca. Selain itu salah satu asma*ul husna yang disebutkan

pertamakali adalah al "holi+, ialah ,ang -aha 'encipta. Demikian pula, misi .asulullah yang pertama kali disebut adalah tila%ah, yakni membaca. -emperhatikan dari itu semua, sebenarnya betapa Islam menempatkan ilmu pada posisi yang amat strategis, dan menganjurkan umatnya untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Kedua, kehadiran Islam adalah memba%a misi untuk membangun manusia unggul. Setelah menunjukkan betapa pentingnya ilmu, manusia diingatkan tentang pribadi yang kokoh. 'ribadi yang kokoh adalah pribadi yang memiliki kharakter, yaitu /01 bertauhidan yang kuat, /21 menjadi orang yang bisa dipercaya, dan /31 menjadi pribadi yang bersih atau tazkiyatun na$s. Seseorang yang bertauhid secara kokoh, maka ia akan merasa merdeka di hadapan siapapun, kecuali di hadapan Allah s%t. Ia tidak akan merasa rendah diri dan tergantung dengan siapapun. Seseorang yang bertaauhid hanya takut kepada Allah, dan tidak terikat dan tergantung dengan siapapun. Selain bertauhid, seorang yang memiliki pribadi unggul, adalah orang yang bisa dipercaya. 4abi -uhammad adalah seorang yang terpercaya, sehingga diberi sebutan al amien. Dengan demikian, menjadi Islam artinya adalah menjadi orang yang dapat dipercaya. Sedangkan ciri seorang unggul lainnya adalah memiliki ji%a, pikiran, perbuatan, dan bahkan raga yang bersih. Seorang muslim seharusnya selalu menjaga pikirannya, ji%anya, perkataannya dan raganya dari semua hal yang menjadikan dirinya kotor. Dalam hal mencari rizki misalnya, seorang muslim harus selekti$, yaitu hanya mau menerima dan atau mendapatkan yang halal dan baik. Ketiga, Islam hadir di muka bumi memba%a misi untuk mena%arkan tatanan sosial yang setara dan berkeadilan. (ah%a sebelum Islam datang, masyarakat Arab terdiri atas berbagai kabilah. Di antara masing masing kabilah mereka berkompetisi, berebut, dan bahkan juga kon$lik. -ereka berebut apa saja, harta benda, kehormatan, prestise, kekuasaan, untuk mendapatkan kemenangan atau yang terbanyak. Akibatnya, banyak orang yang dirugikan dan menderita. -ereka yang lemah, kalah, dan tersisih bukannya dibantu, melainkan dijadikan budak. -aka terjadilah penindasan dan bahkan juga perbudakan. Islam hadir untuk mengubah masyarakat yang demikian itu dan membangun tatanan sosial yang adil dan setara.
Sebagai petunjuk Allah terakhir kepada manusia, Al )uran sering diperlakukan kurang pas. Ada yang menggangapnya sebagai mukjizat yang mempunyai sumberdaya yang bisa diman$aatkan sesuai

dengan kehendak manusia, diambil beberapa ayat dan dikemas sesuai kepentingan, seperti untuk penyembuhan, memudahkan mencari rizki, mancari jodoh, manambah kekebalan $isik, atau untuk menarik simpati. Ada lagi yang mengharap Al )uran sebagai petunjuk praktis dan akurat untuk mengatasi berbagai persoalan manusia, seperti membuka lapangan kerja baru, mencerdaskan bangsa, memberantas kemiskinan atau menciptakan persatuan dan kedamaian. 'engertian seperti ini jelas tidak sesuai dengan maksud Al )uran diturunkan untuk manusia yang telah dibekali kemampuan ber$ikir dan keharusan untuk berusaha. Al )uran bukan lampu ajaib Aladin yang hanya dengan mengusapkan tangan hadir segala kebutuhan manusia. Al )uran bukan petunjuk praktis yang terinci. 4amun Al )uran adalah petunjuk yang menuntun manusia yang dilengkapi potensi diri yang cukup serta lingkungan yang harus digarap dalam berusaha menciptakan kesejahteraannya. Al )uran adalah rahmat kasih sayang Allah, bagi mereka yang mau memahami dan menggunakannya. Al )uran juga merupakan solusi bagi yang mencari jalan keluar. Al )uran turun dengan dia%ali perintah membaca yang mengandung arti meneliti, menggali dan berusaha. (ekerjalah5 "ira kira demikian kata Al )uran, Allahlah yang akan menilainya, demikian pula .osul dan masyarakat muslim. Sebagai pedoman bagi makhluk yang dibekali kecerdasan, Al )uran hanya memberikan pedoman dasar yang berlaku untuk sepanjang masa, berlaku dimana saja, pedoman yang tidak hanya mendekatkan kepada tercapainya keinginan dan terpenuhinya kebutuhan manusia tetapi juga mendekatkan kepada pola hidup Al A7ra$ ayat 89 mengatakan& :Sekiranya penduduk negeri beriman dan berta+%a, pasti "ami bukakan bagi mereka keberkahan dari langit dan bumi tetapi mereka mendustakan ayat ayat kami, maka siksa "ami menimpa mereka karena perbuatan mereka sendiri.; 6erlalu nai$ kalau dari ayat diatas kita berkesimpulan bah%a hanya dengan beriman dan berta+%a yang seadanya maka keberkahan allah akan melimpah ruah menjemput kita. Iman dalam ayat ini mencakup iman kepada sunah Allah yang berlaku di dunia ciptaan 4ya, yang menetapkan bah%a segalanya harus dicapai dengan tindakan dan usaha. Ayat tersebut harus diartikan bah%a keberkahan Allah akan tertuang setelah manusia yang beriman dan berta+%a berusaha dengan segala kemampuannya. Ayat tersebut tidak cukup di imani dan dibaca secara datar, tanpa pemaknaan. Iman dan ta+%a yang disebut dalam ayat itu harus dijadikan motivasi dan pendorong dalam berusaha menciptakan keberkahan tanpa meninggalkan tatanan Allah. yang dikihendaki 6uhannya.

Kesejahteraan
"onsep islam tentang sejahtera terangkum dalam kalimat :(aldatun tayyibatun %a rabbun gha$ur;, masyarakat sejahtera, dalam asuhan 6uhan yang -aha 'engampun. "esejahteraan yang dituju islam

adalah kesejahteraan yang tidak terlepas dari bimbingan 6uhan, kesejahteraan yang menimbulkan ketentraman beradab, yang melestarikan si$at si$at keluhuran budi manusia, yang melestarikan lingkungannya, yang memperkuat hubungan dengan 6uhannya dan sesama makhluk. "esejahteraan yang dimaksud Al )uran bukanlah kesejahteraan yang individualistik, tajam menciptakan perebutan dan perburuan harta tanpa batas, yang mengabaikan tata nilai dan mudah melanggar hak orang lain. "esejahteraan yang dimaksud Al )uran adalah kesejahteraan yang menyentuh setiap lapisan masyarakat yang didalamnya perbedaan kesejahteraan menjadi suatu daya ikat, tidak malah menjadi batas pemisah, jadi berbeda dengan konsep kesejahteraan yang dikenal selama ini, yang hanya ter$okus pada kepentingan diri sendiri dan kalau diperlukan mengabaikan hak dan kepentingan orang lain. "esejahtaraan yang dituju Al )uran adalah kesejahteraan pribadi melalui kesejahteraan bersama, ketentraman pribadi le%at ketentraman bersama. (ukankah orang yang mengeluarkan zakat atau sedekah, atau yang mengajarkan ilmunya pada hakikatnya keuntungannya kembali kepada dirinya< !rang lain adalah lahan keberuntungannya. Al )uran adalah petunjuk umum yang berlaku sepanjang masa, dan dimana saja. Ia tidak akan menyebut dengan eksplisit dan tegas, dimana dan kapan seseorang mendapatkan karunia Allah. =saha adalah termasuk ijtihad manusia, karena setiap orang berbeda kemampuan dan kebutuhannya. ,ang harus diperhatikan adalah bah%a dalam menggali kesejahteraan jangan sampai keluar atau melanggar tatanan Allah. =saha menciptakan kesejahteraan yang tidak terpola pada ta+%a sangat ra%an masuk pada tindakan yang sangat merugikan meskipun pada tataran lahir nampak menguntungkan. -anusia mempunyai potensi lupa dan salah dalam melakukan sesuatu bila semangat mendapatkan keuntungan dan merebut harta mencapai puncaknya. 6indakan yang semula dianggap salah dan harus dihindari menjadi sesuatu yang enak dilanggar dan tampak benar. =ntuk itu, islam menyertakan ritual solat untuk mengingatkan kita bah%a aturan Allah harus selalu diperhatikan agar tidak rugi terlalu banyak karena ingin mendapatkan keuntungan yang kecil. Al jumuah ayat 0> mengatakan& :(ila kamu telah selesai solat menghadap 6uhanmu, menyebarlah ke di muka bumi dalam rangka mencari karunia Allah.; Seorang muslim dalam berusaha mencukupi kebutuhannya harus selalu mengacu pada rambu agama agar tidak terpacu keinginan na$su yang berpengaruh besar pada kehidupan setiap orang.

Perbedaan tingkat kesejahteraan


"arena kemampuan, semangat mencari karunia Allah demikian juga lingkungan pada seiap orang berbeda, maka rizki yang didapat seseorang berbeda pula, ada yang kaya dan ada yang miskin. 'erbedaan itu terdapat pula pada cara menggunakan rizki, yang didalamnya ada yang mengelola denga boros, dan ada yang seperlunya, sekenanya. Islam tidak menganggap yang miskin sebagai yang tercela dan

tertinggal, dan yang kaya yang dikasihi Allah. "aya dan miskin hanyalah keadaan sementara yang masih dapat berubah. Al )uran tidak menilai berapa jumlah kekayaan yang dimiliki, namun menilai sejauh mana kekayaan atau kemiskinan dikelola dan digunakan dalam tatanan agama, sampai mana pengaruhnya. Ada orang kaya yang mendapat nilai tinggi karena mampu menjadikan hartanya sebagai sarana e$ekti$ untuk membimbing hidupnya, tetapi ada pula yang karena kaya ia terperosok ke tingkat terendah karena memanjakan ego dan na$sunya. Sebaliknya ada yang miskin yang mempunyai nilai tinggi dihadapan Allah karena ari$ menghadapi kondisinya. 'erbedaan dalam hal rizki merupakan kebijaksanaan Allah, bukan untuk saling mengejek dan memamerkan kekayaan tetapi untuk menumbuhkan rasa saling mengasihi dan menyayangi. Allah berkuasa mencukupi semua kebutuhan orang yang dikehendakinya, demikian Al )uran menyebutkan, namun bila hal ini terjadi yang mana didalamnya seleksi tiadakan, tidak akan beda orang yang malas dengan orang yang rajin, yang hemat dengan yang boros. Allah sangat mengetahui si$at menusia yang bila dipenuhi kebutuhannya maka ia kecenderungannya makin sesat dan semakin memanjakan na$sunya. 4abi mengatakan bah%a bila manusia diberi satu gunung emas, maka pasti dia akan meminta lagi. Disisi lain, manusia mudah berubah sikap, bila mendapat kesulitan dengan rendah memohon untuk dibebaskan, tetapi bila keinginan terpenuhi ia menganggap bah%a semua itu murni karena kerja kerasnya. Anggapan demikian tidak sepenuhnya salah, yang salah adalah karena ia mena$ikan peran Allah yang memberi segalanya, yang memiliki segalanya, sejak dari yang melekat pada dirinya, sampai pada lahan ia bekerja. Anggapan demikian harus dihindari karena dapat memicu suburnya rasa sombong yang akan mendorong kuat tindakan melampaui batas. Al )uran menyebutkan bah%a dunia seisinya disediakan untuk manusia tanpa kecuali, yang tahu dan pandai menggunakan ilmu dan sunah Allah akan meraih karunia yang besar, sebaliknya yang acuh dan tidak menggunakan kemampuan dan sunnah 4ya akan banyak menemukan kesulitan dalam membuka karunia 4ya di muka bumi. Allah maha adil, yang akan memberikan karunia kepada hambanya sesuai dengan usahanya, hasil yang didapat seseorang akan seimbang dengan apa yang diusahakannya. Allah tidak akan serta merta memberikan apa yang manusia inginkan jika tidak disertai dengan usaha untuk mencapainya. Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Dalam memilih bentuk kesejahteraan, Al )uran hanya mena%arkan kesejahteraan yang berpolakan ta+%a dan pengabdian kepada 4ya. 'ola ini akan menuntun menusia kearah kesejahteraan yang dinamai tentram dan berkeadilan, dalam bimbingan dan ridho 4ya. Di luar bentuk ini, hanya ada bentuk yang berpola na$su dan berdasar pada kemampuan pribadi atau kelompok. ,ang berkemampuan tinggi akan menguasai yang lemah, cengkeramannya makin kuat dan dominan sedang yang lemah makin terpinggir dan terkuras. Sebuah $akta nyata yang terjadi de%asa ini. =luran bantuan dari yang kuat biasanya ada maksud memperkuat dirinya atau paling tidak untuk

melestarikan kekuasaannya. 'erburuan harta menjadi lebih sengit dan tidak terbatas diikuti perebutan sektor sektor yang memberi keuntungan, dan untuk mencapainya, harga diri dan nya%a bukan barang mahal yang harus dihormati dan dipertahankan. 6ipu daya dan pemalsuan berkembang dengan segala seninya. ?ubungan antara manusia berpijak pada kepentingan yang selalu berubah sehingga ketenteraman akan sulit di%ujudkan. ,ang kaya makin rakus dan makin takut tertimpa kemiskinan, yang dianggap suatu kehinaan, sedang yang miskin makin terpojok.

Apa kata Al Quran?


"esejahtaraan masyarakat tidak dapat berdiri sendiri dan bisa diselesaikan tanpa bantuan yang lain, maka tidak ada ayat khusus mengenai kesejahteraan yang berdiri sendiri, tetapi pasti selalu dikaitkan dengan sektor lain terutama masalah kaidah dan akhlak. "onsep islam dalam membina masyarakat melalui sistem yang merangkum beberapa hal yang saling berkaitan erat. 'embinaan keluarga sakinah misalnya, berkaitan dengan halalnya rizki yang dikonsumsi dan tegaknya agama dalam rumah tangga. ?ukuman potong tangan bagi pencuri atau hukuman mati bagi pembunuh tidak begitu saja dapat dilakukan tanpa melihat sektor lain sebagai penyebab timbulnya kejahatan. ?ukuman potong tangan tidak dapat sepenuhnya dilakukan bila negeri sedang tertimpa paceklik hebat atau para pembayar zakat mogok melaksanakan ke%ajibannya. ?ukuman rajam yang ideal baru dapat dilaksanakan ketika kesejahteraan masyarakat sudah ter%ujud, pendidikan terlaksana dengan baik, sehingga perilaku zina hanya bagi mereka yang ingin hidup enak dengan cara menjual diri, dan itu pun masih harus ada bukti yang kuat, bukan sekedar tuduhan. -anusia yang solat namun dibarengi dengan memamerkan harta dan menolak memberi bantuan kepada yang membutuhkan, dicela oleh Al )uran, karena kesejahteraan masyarakat tidak akan lepas dari pengamalan agama. =paya untuk mencapai kesejahteraan dan beragama bukanlah satu hal yang dapat dipisahkan. Al )uran menghimbau agar setiap muslim berislam secara sempurna, tidak hanya dalam beribadah, tetapi juga dalam bermuamalah. Iman yang tercermin dalam pengamalan agama juga baru dinyatakan lengkap bila seseorang sudah peduli dan perhatian kepada masyarakatnya seperti sikap peduli dan perhatiannya kepada diri sendiri, sebuah $iloso$i cinta yang sungguh agung. "eimanan dan semua rukun islam yang menjadi pilar kehidupan seorang muslim harus membentuk pribadi yang terkait erat dengan masyarakatnya.

Apa peran seorang muslim?


Setelah seorang muslim menyadari bah%a dirinya adalah khali$ah 6uhannya yang terpercaya, yang diserahi tugas untuk mengelola bumi seisinya, diharapkan ia dapat memenuhi segala perintah Allah, termasuk mempertanggungja%abkannya. Dalam hal ini, Al )uran melalui beberapa ayatnya mendorong

kaum beriman untuk berpacu dan berlomba dalam kebaikan /$astabi+ul khairat1, dan bah%a perbuatan yang ditujukan bagi orang lain apapun bentuk dan betapapun kecilnya akan kembali dan menguntungkan para pelakunya dalam kadar yang jauh lebih besar, berlipat. Dalam hali ini, 4abi bersabda, :,ang terbaik diantaramu semua adalah yang terbanyak memberi man$aat pada orang lain.;

Dari mana kita mulai?


Surat At 6aubah ayat 0>3 menyebutkan dengan jelas perintah kepada .osul untuk mengambil /dengan paksa1 sebagian harta kaum muslim sebagai zakatnya yang akan mensucikan harta itu dari pemiliknya, bah%a sebagian harta didalamnya adalah hak kaum dhua$a. @akat dapat membersihkan hati para pembayar zakat dari cinta kepada harta yang berlebihan. 'erintah dalam Al )uran itu dengan jelas menegaskan bah%a harus ada seseorang yang bertugas mengambil zakat, bukan masing masing muslim yang dengan sukarela menyetorkan zakatnya kepada .osul. Dalam kaitannya dengan hal ini, .osul memperbolehkan (apak dan Ibu untuk memukul putranya dalam rangka membiasakan anaknya menjalankan solat. 'ukulan ini ditujukan untuk mendidik, mengarahkan, dan membiasakan, bukan untuk membuat jera dan sakit. "ebiasaan apapun bentuknya akan sulit ditinggalkan kecuali dengan segenap kesungguhan, termasuk membayar zakat.

Siapa yang berhak mengambil zakat?


'emerintah dengan peraturannya, atau lembaga keagamaan islam bertugas mengarahkan dan mendidik anggotanya untuk sadar melaksanakan ke%ajiban agama yaitu berzakat. Demikian pula lembaga lain yang berdasar atau berasas islam seperti lembaga pendidikan, lembaga keuangan syariah, entitas bisnis syariah, atau lembaga sosial islam lainnya. Selain bertugas mendidik dan mengarahkan anggotanya untuk melaksanakan ketentuan agama, mereka juga berke%ajiban melindungi hak kaum dhua$a yang ada dalam bimbingannya untuk mendapatkan haknya yang untuk sementara berada di tangan kaum %ajib zakat. @akat dapat diambil oleh mereka yang berkompeten seperti oleh (adan Amil @akat atau Lembaga Amil @akat. -akna pengambilan disini lebih ditekankan, seperti kata Al )uran, daripada sekedar kesadaran sesaat atau kesadaran karena paksaan sosial untuk berzakat. @akat harus diambil, dijemput. Abu (akr pernah mencontohkan, bah%a dia, sebagai khali$ah saat itu, pernah mengambil zakat secara paksa kepada mereka yang menolak membayar zakat. Dari sini sebetulnya terdapat suatu perintah yang implisit namun dapat dengan jelas dipahami, bah%a islam mengharuskan adanya satu badan autoritati$ khusus untuk menangani masalah zakat. Apabila masyarakat muslim sudah tidak lagi merasa keberatan dalam mengeluarkan zakat, sudah menyadari pentingnya zakat bagi kelangsungan hidup bersosial, juga sebagai satu ke%ajiban dalam beragama, maka tindakan selanjutnya adalah menata sistem zakat dengan baik dan terbuka, baik pada saat

menerima maupun dalam menentukan program penyalurannya. ?al ini penting untuk menanamkan rasa percaya pada %ajib zakat dan memperkuat amanah pada para petugas zakat. "esenjangan dan segala bentuknya pada suatu masyarakat adalah sebuah keniscayaan karena perbedaan seorang pribadi dengan lingkungannya pasti ada. Islam melihat kesenjangan bukan sebagai suatu kecacatan, namun sebagai satu momentum, sebuah garapan bagi masyarakat untuk dapat mempersatukan anggotanya yang berbeda kondisi dan kesejahteraannya. Aarapan tersebut tidak berhenti pada lingkungannya yang terbatas, namun dapat melebar dan meluas. 'elaksanaan zakat yang baik dan teratur tidak hanya akan memberikan kesejahtaraan sosial, tetapi juga akan mengangkat dan mengembalikan citra islam. Dari situlah rahmat Allah akan bergulir, merata untuk seluruh manusia, jalan cinta 4ya, menuju baldatun tayyibatun %a robbun gha$ur.

Allah s%t. 6elah menurunkan risalah Islam dan menjadikannya berdiri di atas landasan a+idah tauhid, a+idah& Laa Illaaha IllaLlaah, -uhammadur .asulullah. Islam merupakan risalah yang besi$at universal, mengatur hubungan manusia dalam seluruh aspek kehidupannya, dengan memandangnya sebagai manusia. ?ubungan manusia secara vertical dengan Sang -aha 'encipta lagi -aha 'engatur, AL "hali+ termani$estasikan dalam bentuk ikatan a+idah dan keharusan beribadah hanya kepada 4ya, serta pengakuan hanya Dia lah ,ang -aha 'embuat seluruh Aturan ?ukum /system1, dan sama sekali tidak mempersekutukannya dengan apapun. #uga ke%ajiban untuk mengikuti semua aturan dan hukum /system1 tersebut, serta %ajib terikat dengan seluruh perintah dan larangan 4ya. Disamping juga %ajib menjadikan 4abi -uhammad sa%. Sebagai utusan Alah, yang %ajib diikuti, diteladani dan diambil ajaran ajarannya, dengan tidak mengikuti selain ajarannya, ataupun mangambil ajaran manusia yang lain. ! "# $% & '( $) "* &+ $ , &" '! $% $ '. $/ $ 0 " /1 "2 "( $3 " 4 "5 6 7 , "" '8 $ 9 $ '. $/ $: :Dan apa saja yang dibawa oleh Rasul untukmu, maka ambillah, dan apa saja yang dilarangnya, maka tinggalkanlah. (QS. Al Hasyr [59]: 7) Islam telah datang dengan memba%a corak pemikiran yang khas, dimana dengan pemikiran itu ia bisa melahirkan sebuah peradaban yang khas pula, yang berbeda sama sekali dengan peradaban yang lainnya. Dan Dengan pemikiran pemikiran itu pula, ia mampu melahirkan

kumpulan konsepsi kehidupan, serta menjadikan benak para penganutnya dipenuhi dengan corak peradaban tersebut. 'emikiran pemikiran itu muga telah melahirkan pandangan hidup yang khas, yang mampu membangun sebuah masyarakat, dimana pemikiran, perasaan, system dan manusianya menjadi suatu kesatuan yang khas pula. Demikian pula Islam datang dengan memba%a aturan paripurna dan sempurna, yang mampu menyelesaikan seluruh problem interaksi di dalan negara dan masyarakat, baik masalah pemerintahan itu sendiri, ekonomi, social, peradilan, pendidikan maupun politik di dalam maupun luar negeriB baik yang menyangkut interaksi umum, antara negara dengan anggota masyarakatnya, atau antara negara dengan negara, maupun negara dengan umatdan bangsa bangsa lainB dalam keadaan damai maupun perang. Ataupun yang menyangkut interaksi secara khusus antara anggota masyarakat satu dengan yang lainnya.

Lalu bagaimana dengan tujuan islam dalam pemerintahan? Islam adalah system yang sempurna. Di dalamya terdapat aturan yang mengatur segala bentuk interaksi antar manusia, seperti system social, ekonomi, politik dan lain sebagainya. Adanya aturan aturan semacam ini meniscayakan adanya negara yang melaksanakan dan menerapkan atutan aturan tersebut atas segenap manusia. Islam telah menetapkan sisten yang baku bagi pemerintahan. Islam juga telah menetapkan system administrasi negara yang khas pula untuk mengelola negara, disamping itu Isalam menuntut kepada penguasa sebagai kepala negara untuk menjalankan seluruh hukum Allah kepada seluruh manusia yang menjadi rakyatnya. 4egara Islam adalah negara yang bersi$at politis. 4egara Islam tidak bersi$at sacral. "epala negara tidak diangap memiliki si$at si$at orang suci. Sebagai sebuah gambaran, =mar bin "hathab pernah berkata kepada rakyatnya,; Barang siapa yang melihat ada kebengkokan pada diriku maka luruskanlah.; Lantas salah seorang menyambutnya dengan mengatakan,;Andaikan kami melihat sesuatu kebengkokan pada dirimu, maka kami akan meluruskannya dengan pedang kami,; =mar pada saat itu hanya mengatakan,; egala puji bagi Allah yang telah menjadikan dalam umat !uhammad orang yang mau meluruskan yang bengkok pada diri "mar dengan mata pedangnya,.

4egara yang dimaksudkan di sini adalah Daulah "hila$ah yang di kepalai oleh "hali$ah, yang juga disebut sebagai Amirul -ukminin, Sulthan atau Imam. Di sini Allah SC6 telah menjelaskan beberapa maksud dan tujuan dari pemerintahan Islam, yaitu& a; <emelihara Agama 4egara, terutama "hali$ah, bertanggung ja%ab untuk memelihara A+idah Islam. Dalam hal,ini dilakukan dengan mengoptimalkan %e%enang yang diberikan oleh syara7 kepadanya.4egaralah satu satunya institusi yang behak membunuh orang orang murtad dan memberi peringatan kepad siapa saja yang menyele%eng dari agama, Sabda .asul sa%. :Barang siapa yang menganti agamanya#murtad) maka bunuhlah;=>? @ukhariA b. <engatur urusan masyarakat dengan Bara menerapkan hukum syaraC kepada seluruh manusia tanpa membedaDbedakan indiEiduDindiEidunya.Dirman Allah s%t. F " 3 6 $G $% &H $ 'I $J K, &! "* $L &J $, &M "N & O KH $/ $: $endaklah kamu menetapkan hukum diantara mereka berdasarkan apa yang diturunkan Allah (QS. Al Maidah [5]: 49) Sabda .asululah sa%. : eorang imam#kepala negara)adalah perngatur dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas pengurusannya tersebut. c. <enjaga Pegara dan umat dari orangDorang yang melakukan tindakan sabotase negara, dengan Bara melindungi batasDbatas negara, mempersiapkan pasukan militer yang kuat dan persenjataan yang Bangih utnuk melaQan musuh, sebagaimana yang telah dilakukan oleh ?asululah dan para KhaliRah sesudah beliau; Dirman Allah& , "! "% $ I "S $T &8 $U $ , &! K% K /V "W &. K W $ X5 KY $ 9 $/ $ , &"/ 6Z "+ $/ $ F K / 6 6Z "+ $ ) KJ KO $ [ "\ K5 &8 "] KL &2 $7 &^ K 'J $_ K W &. K/ $ ` a6 b "W &. K , &# "T &c $# $4 & ' . $ , &! "7 $ /Z d+ KH $/ $: %&ersiapkanlah untuk #menghadapi) mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi, berupa kuda'kuda yang ditambatkan agar kalian mengentarkan musuh Allah dan musuh kalian dan orang'orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya, (QS. Al A!"al [#]: $%)

d. <enyebarkan dakQah eslam kepada segenap manusia di luar Qilayah Pegara , yaitu dengan cara menjalankan jihad sebagaimana yang dilakukan .asululah pada beberapa peperangan, misalnya penaklukan -akkah dan perang 6abuk. (egitu pula pernah dilakukan oleh para "hula$a7 sesudah beliau, mereka melakukan berbagai penaklukan ke %ilayah Syam,Irak,-esir, A$rika =tara dan menyebarluaskan Islam di sana. .asululah sa%. (ersabda& :(ihad tetap berlangsung sejak aku diangkat menjadi rasul sampai generasi terakhir dari umatku memerangi Dajjal. (ihad tidak dapat dibatalkan oleh d)alimnya pemimpin yang buruk atau adilnya pemimpin yang adil e. <enghilangkan pertentangan dan perselisihan diantara anggota masyarakat dengan penuh keadilan; ?al ini dilakukan dengan cara menjatuhkan sanksi kepada mereka yang berbuat dzalimB memperlihatkan keadilan terhadp orang yang didzalimi sesuai dengan hukumyang disyari7atkan. Allah ber$irman& 3 KZ &T $7 & 'J K I "M "f &8 $O &H $g K '* 6 7 W $L &J $, &# "I &M $N $ h $i K/ $: %(ika kalian menetapkan hikum di antara manusia hendaklah kalian menghukum dengan adil (QS. A! &isa'[4]: 5#) Abu Bakar ra. &ernah berkata*+rang yang #diangap) kuat di tengah'tengah kalian adalah lemah dihadpanku, hinga aku dapat mengambil#hak tersebut) darinya. edangkan orang yang #diangap) lemah ditengah'tengah kalian adalah kuat di hadapanku, hinga aku dapat mengambilkan#haknya) untuknya. (Husai! A(dulah) *irasat +il +i,ril -slam). EEE

Daftar pustaka : http://www.kesejahteraanumat.com,selasa26 oktober 2010 http://www.administrasidanketatanegaraanislam.com, selasa 26 oktotober 2010 http://www.hariankompas.com http://www.risalahislam.com http://www.komsepdanpolaislamdalammensejahterakanrak at.com http://www.implikasipenerapankesejahteraanumatdiindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai