Anda di halaman 1dari 6

NANANG BUDI SANTOSO / M. ARIK WIBOWO / M.

FARIED / NADYA FATMAYANTI MANAJEMEN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN MINGGU KE 2 Tanaman Daerah Pengamatan Jumlah serangga Jumlah musuh alami Kerusakan daun : Tomat (Lycopersicon sp. Mill) : Joyogrand, Malang : tidak ditemukan : burung (3 ekor), capung (4-5 ekor) dan belalang (3-4 ekor) : dari 10 tanaman sampel, hampir 70% mengalami defisiensi (warna daun pucat) Kerusakan bagian tanaman lain : ditemukan beberapa buah tomat yang busuk berair, dan buah mengkerut Analisis dari agroekosistem 1. Bagaiamana pertumbuhan dan perkembangan tanaman? 2. Apakah kebutuhan pupuk/ unsur hara untuk tanaman tersebut sudah tercukupi? 3. Apakah kebutuhan air cukup? Apa yang harus dilakukan untuk pengelolaan air? 4. Tindakan-tindakan apa yang perlu dilakukan untuk tanaman pada minggu berikutnya? Jawaban :

1. Dari pengamatan dilahan yang telah kami lakukan, pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang ada, sangat buruk. Hal ini dilihat dari tanaman itu sendiri. Tanaman tumbuh kurang sempurna, dan banyak buah yang tumbuh kerdil. Produksi dari lahan tomat tersebut juga sedikit, dan kami menemukan banyak sekali buah tomat yang busuk, daun berwarna pucat dan buah tomat yang busuk mengering. 2. Pada saat pengamatan, kami tidak bertemu dengan petani secara langsung. Tetapi dari hasil pengamatan yang kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa kebutuhan pupuk/ unsur hara masih sangat kurang, hal ini dilihat dari keadaan lahan yang kurang terawat, banyak ditumbuhi gulma, dan tanah yang ada di lahan tersebut keras, hal ini mungkin dikarenakan lahan tersebut tidak diolah dengan benar. Pada awal tanam dilakukan pengolahan lahan dan pemupukkan awal dengan benar, tetapi setelah berjalan waktu, lahan seperti tidak terawat. 3. Dari pengamatan yang kami lakukan, kami simpulkan bahwa lahan ini memiliki irigasi yang buruk. Saluran irigasi yang ada pada lahan tidak berfungsi, dan kering. Kemungkinan, pada awal tanam, menggunakan irigasi manual (langsung disiram). Adapun langkah-langkah dan sistem mekanismenya agar saluran irigasi dapat berjalan dengan baik adalah : dengan membuat selokan-selokan yang ada pada lahan tanaman tersebut, kemudian membuat sumber air yang baik sebagai penyedia air jika pada lahan tersebut mengalami kekeringan, menggunakan sistem irigasi yang baik yakni bisa dengan menggunakan irigasi tetes (Drip

NANANG BUDI SANTOSO / M. ARIK WIBOWO / M.FARIED / NADYA FATMAYANTI Irrigation), Irigasi Permukaan (Surface Irrigation), dan Irigasi Sprinkle. Jika petani tersebut sadar akan pentingnya irigasi pada lahan tersebut. Kemungkinan besar kebutuhan tanaman akan ketersediaan air tanaman bisa terlaksana dengan baik pula. 4. Perbaikan total sangat diperlukan pada lahan ini. Berdasarkan pada pengamatan yang ada pada lahan yang kami amati, dapat kita jelaskan bahwa tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk tanaman tomat tersebut pada minggu berikutnya adalah sebagai berikut : a. Perbaikan kualitas tanah yang harus dilakukan secara intensif, hal ini dikarenakan bahwa pada lahan yang telah kami amati, terdapat beberapa kualitas tanah yang secara tekstur, struktur, serta mutu dari tanah tersebut tergolong rendah atau kategori tanah buruk. Hal ini dapat dilihat dari tanahnya yang keras, warna tanahnya yang cerah tidak menunjukkan warna tanah yang ideal, struktur tanah yang tidak berarturan, serta kandungan partikel-partikel liat yang ideal untuk perkembangan tanaman tomat juga tergolong sangat sedikit. b. Perbaikan kualitas saluran sistem irigasi harus yang baik, namun hal ini dilihat pada kondisi lahan yang ada kualitas saluran irigasinya juga sangat buruk. Banyak air yang terbuang percuma, saluran tempat air mengalir juga tidak ditemukan, hal ini dapat mendorong terhambatnya saluran air yang akan diserap oleh tanaman menjadi terganggu. Kemudian hal yang harus dilakukan oleh petani tersebut adalah membuat parit-parit (selokan-selokan) air yang baik guna menunjang aliran air yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman pada komoditas tanaman tomat tersebut. c. Peningkatan unsur hara tanaman melalui pemberian pupuk yang berimbang baik itu menggunakan pupuk organik maupun menggunakan pupuk anorganik. Hal ini dilakukan untuk membantu ketersediaan unsur hara tanaman dan unsur hara tanah tersebut yang masih dirasa sangat rendah. Dengan pemberian pupuk yang berimbang ini dapat merubah kondisi unsur hara makro dan mikro tanah tersebut menjadi efisien bagi perkembangan tomat. d. Perawatan serta pengolahan tanah, tanaman, dan air harus pula dilakukan dengan sebaik-baiknya sebab jika komponen komponen tersebut dapat terlaksana dengan baik maka juga akan berdampak yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman tomat tersebut. e. Pembersihan terhadap gulma harus selalu dilakukan secara rutin, sebab jika dilakukan dengan secara rutin akan tidak ada kompetisi unsur hara antara

NANANG BUDI SANTOSO / M. ARIK WIBOWO / M.FARIED / NADYA FATMAYANTI tanaman utama dengan gulma tersebut sehingga dapat memicu produktifitas tomat tersebut.

FOTO DOKUMENTASI PADA SAAT PENGAMATAN

NANANG BUDI SANTOSO / M. ARIK WIBOWO / M.FARIED / NADYA FATMAYANTI HAMA UTAMA PADA TANAMAN TOMAT Hama yang sering menyerang tanaman tomat yaitu : Heliothis armigera (buah menjadi busuk dan rontok, juga menyerang pucuk cabang); Agrotis epsilon (daun tinggal rangkanya); Thrips spp (daun bergaris kecil berwarna perak dan layu); dan Nematoda (Meloidogyna sp.) menyerang akar tanaman sehingga berbinti-bintil. 1.Ulat Buah (Helicoverpa armigera) Ulat tidak hanya menyerang tanaman tomat, tetapi juga bisa menyerang tanaman lain seperti bunga, daun hingga batang tanaman. Ulat menyerang buah tomat dengan cara melubangi buah tomat. Buah yang terserang akhirnya busuk dan rontok.

2.Kutu Daun (Myzus persicae) Kutu ini bisanya hidup berkelompok,menghisap cairan daun muda dan bagian tanaman yang masih muda(pucuk).Cairan yang dikeluarka kutu ini mengandung madu,sehingga mendorong timbulnya embun jelaga pada daun yang dapat menghambat fotosintesis. Dampak langsung serangan hama ini adalah tanaman menjadi keriput,tumbuh kerdil,warna daun kekuningan,terpelintir,layu dan mati.Secara tidak langsung kutu ini merupakan vektor lebih dari 150 strain virus.Kutu dewasa berwarna kuning atau hijau dengan ukuran 1,8-2,3 mm.Seekor

NANANG BUDI SANTOSO / M. ARIK WIBOWO / M.FARIED / NADYA FATMAYANTI kutu menghasilkan keturunan 50 ekor.lama hidup bisa berlangsung 2 bulan.

3.Penggorok Daun (Liriomyza sp) Imago meletakkan telur di dalam daun setelah 2-8 hari menetas menjadi larva.larva berada didalam daun dan makan dengan caramenggorok daun,priode larvaa 4-6 hari dan kemudian menjadi pupa didalam tanah.lalat betina dapat menghasilkan teur sampai 600 butir.gejala serangan terlihat adanya garis-garis putih tidak beraturan dipermukaan daun.

NANANG BUDI SANTOSO / M. ARIK WIBOWO / M.FARIED / NADYA FATMAYANTI 4.Bercak Kering (Alternaria solani) Cendawan ini dapat bertahan pada sisa-sisa tanaman sakit dan biji.Konodium mudah lepas terbawa angin dan dapat disebarkan oleh angin,suhu optimum perkecambahan konodium adalah antara 28-30 derajat celcius.Patogen dapat menyerang bibit dan tanaman muda,gejala dapat terlihat pada batang daun dan buah seperti bercak bulat kecil berwarnacoklat tua sampai hitam,disekitar bercak nekrotik terdapat halo sempit.pada serangan berat terdapat banyak bercak dan daun gugur sebelum waktunya.

5.Busuk Daun (Phytoptora infestan) Kelembaban tinggi dan suhu rendah didataran tinggi sangat ideal untuk perkembangan penyakit ini,cedawan hanya membentuk sepora pada kelembaban tinggi dengan suhu optimum 1822 derajat celcius.Cendawan dapat menyerang tanaman di semua stadia pertumbuhan tanaman. Gejala awal berupa berck basah pada tepi daun atau tengah daun.Bercak didikelilingi oleh masa sporangium yang berwarna putih.Serangan dapat melebar ke batang,tangkai dan Buah. PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN TOMAT Penyakit yang sering menyerang tanaman tomat antara lain :

(1) Phytoptora infestans (bercak daun pada ujung dan pinggir daun sebelah bawah yang meluas keseluruh daun).

(2) Fusarium oxysporum (tulang daun menguning dan tangkai merunduk, tanaman kerdil, buah terbentuk tetapi kecil-kecil).

(3) Pseudomonas solanacearum (kelayuan dimulai dari bagian pucuk dan merambat keseluruh bagian tanaman, batang menjadi lembek). Kalau terpaksa menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

NB : Kalau masih ada yang kurang tolong ditambahin sendiri yaw teman,.. ^_^

Anda mungkin juga menyukai