Anda di halaman 1dari 3

1

Khusyu
Tinjauan syari
Secara bahasa, kata khusyu' berasal dari kata khasya'a () yang artinya tenang dan bisa berarti
menunduk karena merasa hina. Khusyu ini muncul di alquran tidak hanya berkaitan dengan shalat saja,
khusyu disebutkan 17 kali dalam al quran. Jadi, khusyu tidak hanya berlaku hanya untuk shalat saja, bisa
meluas pada seluruh tindakan manusia.
Dalam Q.S. Fushshilat 39 khusyu diartikan dgn bumi yang kering tandus. Dalam Q.S Al-Syura 45
dinyatakan adanya kekhusyukan pada orang-orang digiring masuk ke neraka, mereka tunduk, terhina dan
lesu.
khusyu bisa diartikan mengagungkan, memuliakan, sikap tenang, takut dan malu. Terbuka, cinta,
mendekat kepada Allah, diliputi rasa kecil, hina, khawatir masuk neraka,
Al-Qurthubi mengatakan bahwa khusyu' adalah : Keadaan di dalam jiwa yang nampak pada anggota
badan dalam bentuk ketenangan (salah satunya tidak tergesa-gesa) dan kerendahan hati . Ada juga yang
memaparkan bahwa khusuk, salah satunya, adalah kehadiran hati ketika membaca ayat-ayat suci Al
Quran terutama dalam sholat
W-ONL1g4c-4
)OO) jE_OUO-4
_ OgE+)4 NE4OO)l )
O>4N 4-gg=C^- ^j)
4g~-.- 4pOOLO4C gE+
W-OUG` jgj4O






2
_^^4 gO^O)
4pON_4O ^jg
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya
yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui
Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

Ayat 46 sangat jelas menunjukkan bahwa orang yang khusuk adalah orang yang meyakini bahwa
mereka menemui Allah (saat shalat dan disaat apapun), dan bahwa akan kembali kepadanya.
Jadi, khusyu' adalah urusan keyakinan. Keyakinan sedang menghadap Allah sekaligus keyakinan
kembali kepadaNya (terkait dengan hari pembalasanNya). Dengan keyakinan itu kita menghadap Allah
dengan jiwa sungguh jernih da;lam ke-khusuk-an.
Seorang ualama, imam Ibnu Rajab al-Hambali berkata :
Asal (sifat) khusyu yang terdapat dalam hati tidak lain (bersumber) dari marifatullah (mengenal
Allah dengan memahami nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna),
mengenal keagungan-Nya, kemuliaan-Nya dan kesempurnaan-Nya. Sehingga barangsiapa yang lebih
mengenal Allah maka dia akan lebih khusyu (kepada-Nya).
Jadi, khusuk tidak hanya dalam shalat, tetapi dalam setiap saat tindakan manusia. Tak heran, al
baqarah 45 menyatakan, bagi orang-orang yang khusu (dalam berbagai sikap dan tindakan kehidupan),
sabar dan sholat adalah penolongnnya.

***

Khusu dalam shalat.
Apakah berarti shlat khusuk itu tidak ingat apa-apa ? oh, tidak.
Shlat khusuk itu tetap dengan menyadari keadaan lingkungannya. Rasulullah mencontohkan beliau
mempercepat shalatnya saat menjadi imam dan mendengar ada bayi yang menangis dari shaf para wanita.
beliau memerintahkan kita yang sedang shalat untuk menghalangai orang yang akan lewat di depan kita.
Dan Beliau memerintahkan kita yang sedang shalat untuk membunuh kalajengking dan ular.
khusyu' harus dimaknai : salah satunya adalah berkonsentrasi, itu ya. Salah satunya juga untuk
kontemplasi dan perenungan, itu ya. Salah satu bentuk khusuk adalah Juga memahami lafadz yang
dibaca, itu juga ya. Dan indikator khusuk adalah keadaan jiwa yang tenang dan tawadhu, itupun ya.

Jadi sholat yang khusu bukan diartikan sebagai kondisi tidak ingat apa-apa dan tidak tahu apa-apa
yang ada di sekelilingnya Bila sholat khusuk di artikan tidak mau tahu dan tidak tahu kondisi
sekelilingnnya, bagaimana mungkin seorang makmum meluruskan imam tatkala imam lupa bacaan al
qurannya ? atau lupa jumlah rakaat yang dikerjakannya.
Banyak riwayat lain yang mengungkap bahwa rasulullah menggendong bayi saat shalat, juga
memperceopat shalatnya ketika mendengar bayi menangis
Jalan paling sederhana agar khusyu. Adalah menghayati (ini termasuk mengerti, memahami) apa yang
dilakukan. Bila membaca ayat Al-Quran, maka dia memahami apa yang dibacanya dan meresapi makna
yang dikandungnya. Misal tatkala mengucapkan : Malikiyaumiddin, disana dihayati bahwa kelak akan
ada pengadilan di padang Masyhar. Seiring dengan ucapan itu ada perasaan memeinta ampun.






3
Tatkala takbir diucapkan, hati meyakini dengan sungguh-sungguh : Allah Maha Besar, Maha Perkasa,
kita hanya kecil, bersujud, bersungkur di hadapanNya. Menghadirkan kebesaran Allah dan (meyakini)
bahwa kita yang shalat sedang bermunajat dan menghadapkan diri kepada-Nya. Itu berarti
Merenungi/menghayati (makna) bacaan al-Qur-an dan zikir-zikir dalam shalat.
Juga hal-hala lain yang disyariatkan secara fisik, misalnya membatasi pandangan pada tempat
sujudnya. Tentu saja shalat khusyu' adalah shalat yang memenuhi semua syarat, rukun, kewajiban dan
tahu makna dari tiap gerakan dan bacaannya, lantas muncul istilah : khusuk pikiran, bacaan dan gerakan.
Terakhir, rasanya agak sulit bila khusuk bila yang bersangkutan tidak biasa berdoa. Ya, bukankah
shalat itu menurut arti kata adalah : doa

--o0o--

Anda mungkin juga menyukai