Anda di halaman 1dari 5

PROTEKSI PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan bekal utama bagi anak-anak untuk memasuki dunia kerja yang penuh persaingan. semakin tinggi dan berkualitas pendidikannya tentunya membutuhkan biaya yang semakin besar. Dibutuhkan perencanaan keuangan yang matang untuk mewujudkan harapan itu. Kita telah mengetahui kesalahan-kesalahan orang tua dalam mempersiapkan dana pendidikan untuk anaknya, pada bagian ini akan ditunjukan bagaimana memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memperkiran berapa biaya pendidikan anak kita kelak. 2. Mempersiapkan dana pendidikannya, sesuai dengan biaya pendidikan yang sudah dierkirakan. 3. Lindungi investasi kita dari resiko yang mengancam.

Langkah 1 : Memperkirakan biaya pendidikan kelak Untuk memperkirakan biaya pendidikan anak kita kelak, lakukan hal dibawah ini: 1. Cari informasi biaya pendidikan anak kita saat ini. Biaya pendidikan anak sebaiknya didinci menurut jenjang-jenjang pendidikanya, mulai dari TK, SD, SMP, SMU dan Peruguran Tinggi. Untuk TK s/d SMU yang dimaksud dengan biaya pendidikan adalah uang pangkal dan uang bulanan, sedangkan untuk perguruan tinggi uang pendidikan secara umum adalah uang pangkal, uang semester dan uang SKS. Informasi bisa didapat dengan menelpon atau datang langsung ke sekolah yang bersangkutan. 2. Kalikan dengan asumsi kanaikan biaya pendidikan pertahun, sampai dengan anak kita masuk sekolah. Biaya pendidikan di Indonesia terus meningkat, masalahnya berapa persen kenaikanya? Dalam hal ini kita dapat mengunakan asumsi 10 %.

Langkah 2 : Mempersiapkan dana pendidikan sesuai dengan perkiraan Sekarang, bagaimana cara mempersiapkan dana pendidikan sesuai dengan jumlah biaya yang sudah di perkirakan? Ada dua cara yang bisa kita pilih yakni: 1. Menabung sendiri. Perlu ditekankan disini menabung bukan berarti menabung di bank. Definisi menabug adalah melakukan investasi kedalam sebuah produk investasi, untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, arti menabugn disini adalah melakukan investasi. Kemana kita akan menabung adalah soal lain. 2. Mengambil Asuransi pendidikan

Langkah 3 : Lindungi investasi kita dari resiko yang mengancam. Langkah terakhir adalah melindungi investasi kita dari resiko yang mengancam, yakni resiko: 1. Kematian. Ini adalah hal yang pasti terjadi pada setiap orang. Masalahnya, kapan? 2. Tidak mampu bekerja. Ini adalah adalah hal yang tidak pasti terjadi pada setiap orang. Tetapi kalau terjadi, kapan itu akan terjadi? Apabila kita menabung secara rutin untuk anak kita dan apabila salah satu dari kedua resiko tersebut diatas terjadi, maka setoran tabungan kita setiap bulanya bisa berhenti. Seberapa besar akibat dari resiko tersebut apabila terjadi? Secara keuangan, maka besar akibatnya adalah Rp. X/bln atau Rp. Y/thn (sesuai dengan jumlah setoran untuk tabungan anak kita).

Usia Ideal Memiliki Proteksi Pendidikan Setelah kita mengetahui arti pentingnya kepemilikan rekening dana pendidikan. Satu hal lainnya yang perlu untuk kita ketahui adalah sebenarnya ada range usia masuk yang sangat ideal untuk memilikinya. Waktu yang terbaik tentunya adalah saat buah hati kita telah dilahirkan, disaat itulah sebenarnya waktu terbaik kita untuk segera memilikinya. Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan antara lain : 1. Nilai besaran tabungan berkala adalah paling kecil. 2. Nilai resiko dapat dibeli dengan harga termurah (jika ambil produk asuransi pendidikan) 3. Nilai hasil investasi bisa lebih besar, karena dana yang diinvestasikan mengalami diputar-digulung lebih lama. 4. Lebih leluasa menentukan lamanya menabung secara berkala. Menyesuaikan target dana pendidikan. Beberapa lembaga keuangan sepakat untuk memasang target dana pendidikan adalah usia rata-rata anak yang memasuki tingkat pendidikan tertinggi (saat masuk perkuliahan) yaitu saat sang anak menapaki usia 18 Tahun. Bagi orang tua sekalian, hayoo.. silahkan menghitung berapa tahun yang kita miliki untuk segera memiliki rekening dana pendidikan anak kita? Jika kita mendapati angka : 1. Diatas 12, adalah kesempatan emas bagi kita untuk segera memilikinya 2. Antara 12-5, adalah kesempatan bagus untuk segera memiliki. 3. Dibawah 5, adalah bukan usia ideal untuk memiliki rekening pendidikan.

Mengapa Perencanaan Pendidikan Anak Penting ? Jika menurut kita pendidikan anak itu penting, maka berikut ini saya tuliskan stepstep yang seharusnya dapat dilakukan sebagai bagian persiapan membentuk perencanaan pendidikan anak. 1. Hitung dan Rencanakan Pengeluaran Kita Bagi setiap individu, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak harus diprioritaskan. Telitilah kembali angka-angka yang muncul dalam pos pengeluaran keluarga kita dan kemudian tambahkanlah 1 pos perencanaan danapendidikan yang telah kita susun-sesuaikan. Sehingga pos-pos pengeluaran keluarga kita yang terbentuk berikutnya menjadi lebih terukur dan terencana. 2. Antisipasi Kenaikan Biaya Pendidikan Setiap tahun, biaya pendidikan cenderung terus meningkat. Buatlah perhitungan berapa biaya yang dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan yang telah disesuaikan dengan jalur cita-cita anak kita dengan jurusan yang tepat untuk menuju impian karirnya. (Jika ada kesulitan menemukan angkanya, kita dapat mengirim email kepada saya disini) 3. Alternatif Investasi Untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan anak, kita bisa memilih produk perencanaan pendidikan yang seperti Tabungan Pendidikan. Atau, kita dapat memilih produk seperti Asuransi Pendidikan yang memiliki fitur kelengkapan proteksi dana pendidikan terhadap resiko jiwa terhadap anak dan resiko tambahan apabila orang tua mengalami sakit kritis atau meninggal dunia. Silahkan kita tentukan dan sesuaikan dengan kebutuhan kita. 4. Proteksi Masa Depan Jangan sampai hal-hal yang tidak terduga dapat menghambat perencanaan dana pendidikan anak kita. Masukkan untuk proteksi terhadap rencana keuangan kita, sehingga proses investasi pendidikan untuk buah hati kita terus berjalan.

KODE ETIK KEGURUAN

Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam Kongres X111 t:ahun 1973 di Jakarta, dan disempurnakan dalam Kongres XVI tahun 1989 di Jakarta.Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa , Bangsa, dan Negara, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya citacita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar-dasar sebagai berikut: 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. 2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional. 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. 6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial. 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. 9. Guru melaksanakan segala kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan.

Tujuan Kode Etik Guru Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut: 1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi 2. Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah atau remeh terhadap suatu

profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi terhadap dunia luar. Dari segi ini, kode etik juga sering kali disebut kode kehormatan. 3. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (material) maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat larangan-larangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merupakan kesejahteraan para anggotanya. Dalam hal kesejahteraan batin para anggota profesi, kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk para anggotanya untuk melaksanakan profesinya. 4. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi 5. Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya. 6. Untuk meningkatkan mutu profesi 7. Kode etik memuat norma-norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya. 8. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi 9. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota untuk secara aktif berpartispasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatankegiatan yang dirancang organisasi.

Anda mungkin juga menyukai