Anda di halaman 1dari 3

NAMA NPM P.

STUDY

: MELRISDA PERDANA SARI : 1113024044 : PENDIDIKAN BIOLOGI (B)

UAS MENEJEMEN PENDIDIKAN

Dosen

: Dr. Riswanti Rini, M.Si.

Jika saya menjadi kepala sekolah, saya akan membuat rencana pengembangan sekolah yang berlandaskan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada bagian penjelasan pasal 51 ayat 1, manajemen berbasis sekolah atau madrasah adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah atau madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah atau madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan. Manajemen berbasis sekolah (MBS) dapat diartikan sebagai wujud dari reformasi pendidikan yang menginginkan adanya perubahan dari kondisi yang kurang baik menuju kondisi yang lebih baik dengan memberikan kewewenangan kepada sekolah untuk memberdayakan dirinya. Pada prinsinya sekolah memperoleh kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab yang tinggi dalam meningkatkan kinerja. Untuk menjadikan sekolah yang baik saya akan menanamkan kedisiplinan, keunggulan, iman dan taqwa.

1. Pengembangan Kemandirian Sekolah Dalam pengembangan kemandirian sekolah yang pertama saya akan menerapkan perencanaan program sekolah, pelaksanaan program sekolah, dan pengawaasan program sekolah. Perencanaan program sekolah Dalam perencanaan program saya akan membagi program dalam 3 jangka waktu program yaitu : 1. Program jangka penedek Program jangka pendek ini meliputi program-program tahunan seperti penerimaan siswa baru, perbaikan-perbaikan gedung yang masih ringan, begitu pula dengan acara-acara yang diadakan guna untuk memperingati harihari besar, pensi dll atau dalam guna untuk meningkatkan keaktifan siswa. 2. Program jangka menengah Program jangka menengah ini meliputi program-program yang diadaakan atau program 2 atau 3 tahunan. Program ini seperti prestasi kepada guru juga dalam perbaikan atau penambahan saranan. prasarana yang belum ada disekolah tersebut. 3. Program jangka panjang Program jangka panjang ini meliputi program-program yang dilakukan untuk meningkatkan satndart sekolah, seperti peningkatan status sekolah atau akreditasi sekolah . Pelaksanaan program sekolah Dalam pelaksanaan program sekolah sendiri diperlukan kematangan sekolah terutama dalam kinerja para guru dan staf-staf yang berada disekolah tersebut. Untuk dapat melaksanakan program agar program tidak berjalan lambat diperlukan target-target persentase untuk pencapaian maksimal dalam jangka waktu yang ditetapkan, mungkin untuk melaksanakan hal tersebut tidaklah mudah oleh karena itu fungsi dari terget-target persentase pencapaian disini berperan. Dengan adanya target-target persentase maka sekolah akan terpacu danmempunyai tanggung jawab untuk pencapaian program tersebut. Untuk menjadikan sekolah tersebut menjadi lebih baik. Untuk mengatasi kendala-kendala yang akan mucul dalam hal tersebut dengan cara sekolah akan mengadakan kerja sama atau menggandeng sekolah tinggi lain atau instansi-instansi yang dapat membantu berjalannya program sekolah, pula dengan mengajukan permohonan dengan pemerintah tentunya, karena tidaklah mungkin sekolah melaksanakan program ini sendiri. Pengawasan program sekolah Dalam pengawasan program sekolah dilakukan oleh pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal merupakan pihak yang telah ditugasi untuk melakukan pengawasan misalnya kepala sekolah. Saya akan melakukan pengawasan secara langsung, dan juga membantu dalam pelaksanaan program sekolah itu sendiri. Sedangkan pihak eksternal dilakukan oleh pemerintah daerah maupun dinas pendidikan. Pengawas dari dinas bertugas mengawasi guru-guru dalam proses belajar mengajar, dengan adanya pengawasan tersebut maka akan meningkatkan

kinerja guru menjadi lebih baik dan membantu pihak sekolah untuk menyusunn kurikulum dan RPP. Kemudian pengawas dari pemerintah daerah bertugas untuk mengawasi programprogram sekolah dan yang berkaitan dengan administrasi sekolah. Biasanya pengawasan ini dilakukan oleh bawasko dan BPK. Pengambilan keputusan Dalam pengambilan keputusan, saya tidak akan mengambil keputusan dalam sepihak, dalam pengambilan keputusan saya akan mengajak semua guru untuk bermusyawarah bersama dalam rapat. Rapat tidak hanya dilakukan untuk mengambilan putusan saja namun rapat jugadilakukan setiap bulannya untuk mengevaluasi seluruh proses kegiatan belajar mengajar, maupun kinerja-kinerja guru dalam proses pengajaran disekolah. Jika ada keputusan-keputusan yang bersifat mendadak akan memutuskannya sendiri namun tidak terlepas dari berbagai aspek yang harus dipertimbangkan berkenaan dengan keputusan tersebut.

2. Akuntabilitas dan transparasi Penerimaan sumber dana Sesuai pasal 46 undang-undang no. 20 Tahun 2003 menyatakan pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sumber keuangan dari pemerintah bisa berasal dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/ kota. Sumber keuangan pendidikan yang berasal dari pemerintah pusat dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN), sedangkan yang berasal dari pemerintah kabupaten dan kota dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD). Sekolah juga memiliki komite yang akan mengurus mengenai keuangan sekolah. Pengalokasian sumber dana Sumber dana yang diperoleh akan dialokasikan sebesar 75% untuk proses belajar mengajar dan 25% untuk sarana dan prasarana sekolah. Pertanggungjawaban sumber dana Dana yang telah diterima oleh sekolah diinformasikan kepada komite sekolah dalam bentuk laporan yang dibukukan yang terlebih dahulu melalui proses musyawarah (rapat). Begitu juga komite sekolah haruslah memiliki arsip dalam pengalokasian dana-dana tersebut sehingga dana-dana yang digunakan dapat terperinci secara jelas dan diakhir tahun ajaran akan dirapatka kepada semua guru mengenai perincian atau pengalokasian dan-dana tersebut.

3. Mengaktifkan partisipasi masyarakat Dalam mengaktifkan partisipasi masyarakat, saya akan mengajak kerja sama atau meminta pendapat langsung kepada orangtua siswa, sehingga orangtua dapat ikut berperan dalam memajukan sekolah ini seperti dalam meminta pendapat program-program kecil dalam meningkatkan kualitas belajar anak. Saya juga akan mengaja masyarakat atau instansi-instansi besar sekitar dalam usaha memajukan sekolah. 4. Peningkatan kesejahteraan Dalam peningkatan kesejahteraan saya akan menerapkan sistem penghargaan, terutama bagi siswa yang telah berprestasi didalam kelas, sekolah ataupun berprestasi dalam membawa nama sekolah di lomba-lomba luar sekolah. Tidak hanya siswa namun penghargaan juga akan diberikan kepada guru-guru yang berprestasi. Dalam menujnjang profesional guru, maka juga akan diadakan pelatihan-pelatihan ICT. 5. Peningkatan kuallitas sekolah Dalam peningkatan kualitas sekolah dibagi dalam asep-aspek yaitu k assualitas pembelajaran, hasil belajar siswa, serta budaya sekolah. Kualitas pembelajaran Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sebelumnya haruslah meningkatkan kualitas guru dan siswa, yang sangat sederhana, yaitu menerapkan kedisiplinan kepada semua warga sekolah. Kualitas guru bisa dilihat dari cara mengajarnya dalam belajar, untuk dapat meningkatkan kualitas guru maka saya akan mengirimkan guru-guru untuk ikut dalam penataran-penataran. Setelah itu guru yang telah mengikuti penataran dapat mempersentasikan hasil yang didapat dalam rapat. Dalam sistem pembelajaran juga akan diterapkan sistem team teaching sehingga guru yang mengajar didalam kelas berjumlah 2 orang, satu orang berada didepan untuk menjelaskan materi dan satu orang guru lagi berada dibelakang untuk mengamati proses pembelajaran juga untuk mengamati siswa-siswa dalam menangkap pelajaran. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran juga saya kan menerapkan penambahan jam belajar kepada siswa jika akan menghadapi ujian nasional atau ujian semester, guna lebih mempertajam materi yang telah dipelajari. Untuk mengatasi masalah-masalah siswa dalam proses belajar-mengajar, saya juga akan memerintahkan kepada guru pembimbing untuk membuka konsultasikonsultasi seputar masalah yang dihadpi siswa, sehingga guru daan siswa bisa

saling mengerti. Dan juga saya akan meningkatkan kkm setiap tahunnya apabila kualitas dan hasil pembelajaran siswa sudah baik. Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa bisa diterima siswa dalam bentuk rapot yang akan diberikan setiap akhir semester yang wajib diambil oleh orangtua siswa, tidak hanya untuk hasil belajar siswa dalam rapor akhir semster namun dalam ujian harian atau ujian blok pihak sekolah juga akan memberikan hasil belajar siswa kepada orangtua. Hal itu dilakukan agar orangtua dapat mengetahui sejauh mana anak mereka dalam menguasai pembelajaran juga orangtua siawa dapat mengetahui pelajarn apa yang sang anak sangat kuasai jadi memudahkan dalam mengambil bidang study (jurusan) sesuai kemampuan, juga dapat mellihat bakat apa yang dimiliki sang anak, yang perlu dikembangkan. Budaya sekolah Untuk budaya sekolah sendiri yang nantinya saya akan sangat terapkan adalah budaya disiplin. Semua warga sekolah harus disiplin. Dari hal yang sangat awal yaitu waktu masuk sekolah, tidak ada siswa atau guru yang boleh terlamabat, gerbang sekolah akan ditutup pada pukul 07.15 dan siapapun yang datang melebihi batas waktu maka akan menunggu diluar gerbang dan gerbang sekolah akan dibuka kembali pada pukul 08.00. selain siswa harus menunggu diluar gerbang nantinya siwa akan mendapatkan sanksi berupa poin. Pion dikenakan bagi siswa yang melanggar aturan-atran sekolah. Dan waktu sekolah berakhir sampai dengan pukul 13.00 jika ada jam tambahan maka akan berakhir pada pukul 14.00. waktu tersebut akan diterapkan mulai dari hari senin ampai dengan jumat dan hari sabtu sekolah hanya akan berlangsung hingga pukul 10.00. selanjutnya akan dilakukan kegiatan pengembangan bakat atau kegiatan ekstrakulikuler. Pengembangan bakat dipilih sesuai dengan keinginan siswa, sebelum manjadi siswa sekolah tersebut siswa harus mengisi daftar pengembangan bakat yang harus dipilih (wajib) tentunya juga dengan persetujuan orangtua namun, sepenuhnya pilihan ada ditangan siswa. Namun, ekstra kulikuler atau pengembangan bakat hanya diperbolehkan untuk siswa kelas X dan XI. Untuk siswa kelas XII sudah tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan apapun, karena akan mendekati ujian. Budaya seklah lainnya yang saya akan terapkan adalah budaya dalam iman dan taqwa, seperti siswa yang beragama muslim penerapan waktu solat, setiap siwa akan memiliki absen dalam melaksanakan sholat zuhur disekolah, bagi siswa yang tidak mengikuti sholat akan diberikan hukuman seperti hafalan surat-surat pendek. Hal ini dilakukan sekali lagi adalah utuk menerapkan disiplin kepada siswa. Pada hari jumat akan dilakukan olahraga bersama seperti senam pagi. Mengenai absensi juga akan diterapkan tidak hanya kepada siswa melaikan juga kepada guru-guru untuk menjaga kedisiplinan.

Anda mungkin juga menyukai