Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN Asma adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh keadaan saluran nafas yang sangat peka

terhadap berbagai rangsangan, baik dari dalam maupun luar tubuh Akibat dari kepekaan yang berlebihan ini ter!adilah penyempitan saluran nafas se"ara menyeluruh Asma pada anak ter!adi pada bayi #kurang dari $ tahun%, pada anak usia diba&ah '($) tahun dan pada anak usia $)($' tahun *e!adian Asma hampir meningkat diseluruh dunia, baik negara ma!u maupun negara berkembang termasuk Indonesia *ira+kira sembilan !uta anak Amerika ,erikat diba&ah $tahun menderita asma dan empat !uta mangalami sekurang(kurangnya sekali serangan asma setiap tahun Penelitian menun!ukkan bah&a hanya .)/(nya telah diagnosis, dengan beberapa statistik yanng menyatakan bah&a !utaan anak penderita asma telah mengalami salah diagnosis dan dinyatakan mengalami bronkitis berulang atau pneumonia. Berdasarkan data kesehatan dunia #0H1% sebanyak 2)) !uta orang didunia mengidap penyakit asma dan 33. ribu meninggal karena penyakit asma pada tahun 3)). Di Indonesia penelitian pada anak sekolah usia $2($' tahun dengan menggunakan kuesioner International Study on Asthma and Alergies in Children #I,AA4% pada tahun $55. menun!ukkan bah&a pre6alensi penyakit asma masih 3,$/ meningkat tahun 3))2 men!adi .,3 / Berdasarkan sur6ei a&al yang di lakukan di Poliklinik Anak 7,U Dr Pirngadi 8edan mulai 8aret s9d 8ei 3))5 dengan !umlah 2: orang anak yang menderita asma pada usia $)( $' tahun 8enurut ;raha #3))-% asma adalah salah satu penyakit kronis yang sering menyerang anak(anak sekitar $)/ dari anak(anak dan rema!a menderita penyakit ini yang ditandai mulai dari batuk(batuk, rasa berat di dada, bunyi mengi dan sesak nafas ,elain men!adi masalah kesehatan, penyakit asma !uga memiliki dampak sosial budaya
#.%

BAB II LAP17AN *A,U, ,eorang laki laki usia 2) tahun beker!a dibagian gudang dan ekspidisi,sudah menikah dengan satu anak laki laki berusia 3 tahun,mengalami sesak nafas se!ak 3 tahun dirasakan kumat(kumatan disertai batuk,riak putih en"er,napas berbunyi dan rasa berat didada *eluhan timbul terutama bila penderita selesai melakukan pembersihan gudang dari tumpukan kertas dan barang lainnya Biasanya timbul atau memburuk terutama pada malam hari9dini hari dan biasanya membaik setelah diberikan obat semprotan le&at mulut <ak ada ge!ala demam dan nyeri dada Berat badan tidak menurun Nafsu makan "ukup baik Pada &aktu umur $) tahun, penderita pernah mengeluh sesak nafas seperti ini, disertai hidung sering buntu dan bersin bersin serta rasa gatal gatal dikulit #timbil e=>ema% Nenek dan bibi penderita !uga sakit seperti ini Status Pasien Anamnesis I II Identitas Pasien? Nama Usia Peker!aan ,tatus Alamat ? ? ? ? ? <n @ 2) thn Bagian gudang dan ekspidisi 8enikah Aln Bendungan Hilir gang IB no $C Aakarta Pusat

7i&ayat Penyakit ,ekarang? *eluhan Utama ?

,esak nafas se!ak 3 tahun ?

*eluhan Penyerta

Batuk ,riak putih en"er, nafas berbunyi dan rasa berat di dada terutama saat membersihkan gudang dan memburuk saat malam9dini hari

III

7i&ayat Penyakit Dahulu ? Hidung sering buntu dan bersin bersin,gatal dikulit #e=>ema%

IB

7i&ayat Penyakit *eluarga Nenek dan Bibi !uga menderita hal yang sama

Pemeriksaan fisik $ *eadaan umum ? nampak sesak napas saat berbi"ara beberapa kata dalam posisi duduk, gelisah 3 2 *esadaran <anda 6ital ' <ensi Nadi Drekuensi napas ,uhu ? $3.9-. mmHg ? $$) =9menit ? 3- =9menit ? 2CE4 ? "ompos mentis

Pemeriksaan fisik toraks #paru% Inspeksi ? nampak simetris, "embung seperti tong #Barrel "hest%, nampak pengguanaan otot bantu napas dan retraksi suprasternal Palpasi Perkusi ? fremitus suara melemah ? hipersonor

Auskultasi ? 6esikuler melemah, ekspirasi meman!ang, ditemukan ronki dan &hee>ing saat ekspirassi ke 3 lapang paru
3

Pemeriksaan Penun!ang $ Hasil pemeriksaan Daal Paaru 3 ,pirometri APE ? BEP$ C)/ dari nilai prediksi ? BEP$ C)/ dari nilai prediksi

Hasil pemeriksaan 7adiologi Bronko6askuler pattern meningkat Hiperinflasi pulmonum

Hasil pemeriksaan analisa gas darah Pemeriksaan analisa gas darah pH F C,2$ p413 F 'C p13 F C) H412( F 3BE F G' ,a13 F CNilai normal C,2.(C,'. 2.('. -)($)) 3$(2) (3,' s d G3,2 H 5)/
#:%

keterangan 8enurun 8eningkat 8enurun Norrmal 8eningkat menurun

'

Hasil laboratorium darah Hasil laboratorium darah Hb Hematokrit LED Lekosit Hitung !enis a b " d e f Basofil Eosinofil Neutrofil Batang Neotrofil ,egmen Limfosit 8onosit F $2 F '2 F $) F 5 2)) F$ F$2 F. F .5 F 3) F3 Nilai Normal $2($: '. + .. ) + $) . ))) + $) ))) Hitung !enis a b " d e f Basofil F)($ Eosinofil F $,) + 2,) Neutrofil Batang F 3,) + :,) Neotrofil ,egmen F .), + C) Limfosit F 3)( -) 8onosit F 3( 4

*eterangan Normal Normal Normal Normal Eosinofil meningkat

#:%

BAB III PE8BAHA,AN Pada anamnesis, pasien beker!a di bagian gudang dan ekspedisi Peker!aanya merupakan faktor resiko pendukung keluhan utama yaitu banyaknya debu pada tempat ker!a pasien sebagai allergen yang mengiritasi aluran pernapasan se"ara aerogen, pasien ini !uga sudah mengalami keluhan ini selama 3 tahun yang menun!ukkan bah&a hal yang dialami pasien sudah kronik dan !uga ditemukan ri&ayat atopi dari pasien dari nenek dan bibi pasien yaitu pada se&atktu ke"il pasien sering menderita bersin, gatal dikulit #e=>ema%
#$%

Pada pemeriksaan fisik keadaan umum, pasien tampak gelisah dan sesak napas saat berbi"ara karena pernafasan pasien terganggu hasil dari penyempitan saluran napas <ekanan darah, nadi dan frekuensi napas pada pasien ini meningkat hasil dari kompensasi tubuh karena kekurangan oksigen atau udara Pada inspeksi ditemukan toraks "embung seperti tong #Barrel "hest% karena terdapat udara terperangkap di dalam paru yang lama kelamaan akan menyebabkan toraks men!adi "embung Pasien !uga terpaksa menggunakan otot bantu napas dan terdapat retraksi suprasternal hasil dari usaha pasien untuk melakukan ekspirasi pada salur pernapasan yang menyempit Pada palpasi ditemukan fremitus melemah, pada perkusi ditemukan hipersonor dan pada auskultasi ditemukan 6esikuler melemah karena terdapat udara yang banyak pada paru pasien hasil dari terganggu pernapasan pasien tersebut 7onki dan &hee>ing pula ditemukan karena berlakunya bronkokonstriksi dan hipersekresi pada pasien ini Ekspirasi pasien pula meman!ang karena ter!adinya hambatan ekspirasi hasil penyempitan saluran napas #.% Pada pemeriksaan radiologi ditemukannya "orakan bronko6askuler meningkat menun!ukkan adanya peningkatan aliran darah dan hiperinflasi pulmonum menun!ukkan
5

adanya peningkatan banyaknya udara dalam paru(paru sehingga meningkatkan densitas lusent
#3%

Pemeriksaan analisa gas darah pH F C,2$ p413 F 'C p13 F C) H412( F 3BE F G' ,a13 F C-

Nilai normal C,2.(C,'. 2.('. -)($)) 3$(2) (3,' s d G3,2 H 5)/

keterangan 8enurun 8eningkat 8enurun Norrmal 8eningkat menurun

Pada pemeriksaan analisa gas darah pH menurun karena keasaman meningkat disebabkan banyaknya kadar 413 Hal ini berpengaruh pada menurunnya 13 sehingga saturasi oksigen menurun karena distribusi oksigen terganggu Hasil laboratorium darah Hb Hematokrit LED Lekosit Hitung !enis g h i ! k l Basofil Eosinofil Neutrofil Batang Neotrofil ,egmen Limfosit 8onosit F $2 F '2 F $) F 5 2)) F$ F$2 F. F .5 F 3) F3 Nilai Normal $2($: '. + .. ) ( $) . ))) + $) ))) Hitung !enis g h i ! k l Basofil F)($ Eosinofil F $,) + 2,) Neutrofil Batang F 3,) + :,) Neotrofil ,egmen F .), + C) Limfosit F 3)( -) 8onosit F 3( *eterangan Normal Normal Normal Normal Eosinofil meningkat

*adar eosinofil yang meningkat menun!ukkan adanya hipersensiti6itas tipe $ yaitu merupakan hipersensiti6itas "epat yang diperantarai oleh IgE dan menyebabkan reaksi dalam beberapa menit sampai beberapa !am Urutan ke!adian reaksi hipersensiti6itas tipe $ adalah sebagai berikut? $ Dase sensitasi
6

a 3

Iaitu &aktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE samapi diikatnya oleh reseptor spesifik #D"(7% pada permukaan sel mast dan basofil

Dase akti6asi a Iaitu &aktu yang diperlukan antara pa!anan ulang dengan antigen yang spesifik dan sel mast melepas isinya yang berisikan granul yang menimbulkan reaksi

Dase efektor a Iaitu &aktu ter!adi respons yang kompleks #anafilaksis% sebagai efek mediator(mediator yang dilepas sel mast dengan akti6itas farmakologik

Banyak reaksi tipe $ yang terlokalisasi mempunyai dua tahap yang dapat ditentukan se"ara !elas?

7espon a&al, diatandai dengan 6asodilatasi, kebo"oran 6as"ular, dan spesme otot polos, yang biasanya mun"ul dalam rentang &aktu . hingga 2) menit stelah terpa!an oleh allergen dan menghilang setelah :) menit

7eaksi fase lambat, yang mun"ul 3 hingga - !am kemudian dan berlangsung selama beberapa hari 7eaksi fase lambat ini ditandai dengan infiltrasi eosinofil serta sel radang akut dan kronis lainnya yang lebih hebat pada !aringan dan !uga ditandai dengan penghan"uran !aringan dalam bentuk kerusakan sel epitel mukosa
#'%

Diagnosis Asma eksaserbasi akut presisten sedang Dasar Diagnosis Asma ? ge!ala episodik berulang ? mengi, sesak napasJ dada terasa berat, dan batuk + batuk khususnya pada malam dan atau dini hari ,esak nafas masih dapat berbi"ara beberapa kata ;elisah Drek&ensi nafas 3)(2) =9menit
7

Nadi $))($3) =9menit 8engi saat akhir ekspirasi APE K-)/ Pa12 :)(-) mmHg Pa412 K'. mmHg #2%

Penatalaksanaan C langkah mengatasi asma $ 3 2 ' . : C 8engenai seluk beluk asma 8enentukan klasifikasi 8engenali dan menghindari fa"tor pen"etus 8eren"anakan pengobatan !angka pan!ang 8engatasi serangan asma dengan tepat 8emeriksakan diri se"ara teratur 8en!aga kebugaran dan olah raga
#2%

8edikamentosa $ Pengobatan a&al 1ksigenasi dengan kanul nasal Inhalasi agonis beta(3 ker!a singkat #nebulasi%, setiap 3) menit dalam satu !am% kortikosteroid sistemik? 3 serangan asma berat tidak ada respons segera dengan pengobatan bronkodilator dalam kortikosteroid oral Penilaian Ulang setelah $ !am a b 2 Pem fisik saturasi 13 dan pemeriksaan lain atas indikasi

8enurut respon a 7espon baik


8

$ 3 b

7espon baik dan stabil dalam :) menit Pem fisis normal APE H C)/ prediksi9 nilai terbaik ,aturasi 13 H 5)/ #5./ pada anak% Pulang Pengobatan dilan!utkan dengan inhalasi agonis beta(3 8embutuhkan kortikosteroid oral

7espon tidak sempurna 7isiko tinggi distres Pem fisis? ge!ala ringan ( sedang APE H .)/ tetapi K C)/ ,aturasi 13 tidak perbaikan Dira&at di 7, Inhalasi agonis beta(3 L anti(koligernik *ortikosteroid sistemik Aminofilin drip

7espon buruk dalam $ !am 7isiko tinggi distres Pem fisis? berat, gelisah dan kesadaran menurun APE K 2)/ Pa4 13 H '. mmHg Pa13 K :) mmHg
9

Non medikamentosa $ 3 2 ' 8enghindari faktor pen"etus

Dira&at di I4U

8enggunakan alat pelindung diri saat beker!a seperti masker Berolahraga se"ara teratur untuk agar fungsi paru optimal 8emeriksakan diri se"ara teratur #2%

*omplikasi $ 3 2 ' . Emfisema pneumothoraks atelektasis ;agal nafas Draktur iga

Prognosis ? $ 3 2 Ad Bitam Ad fungsionam Ad ,anationam ? bonam ? Dubia ad Bonam ? Dubia ad 8alam BAB IB <INAAUAN PU,<A*A Anatomi makroskopis Nasal nasofaring orofaring laryngofaring tra"hea bron"hus primarius9bron"hus prin"ipalis pulmo # bron"hus lobaris dekstra dan sinistra% bron"hus segmentalis dekstra dan sinistra bron"hioli bron"hiolus bron"hus respiratorius du"tus al6eolus sa""us al6eoli al6eoli # ter!adi pertukaran gas(gas di dalam al6eoli %
10

<ra"hea adalah tuba lentur dengan pan!ang $3 "m, lebar 3 . "m, dimulai dari ba&ah "artilago "ri"oidea sampai angulus sterni, terletak di dalam oesophagus, dihubungkan satu sama lain oleh ligamentum anulare Pada bifu"artio tra"hea ter!adi per"abangan bron"hus prin"ipalis men!adi bron"hus prin"ipalis dekstra dan bron"hus prin"ipalis sinistra setinggi "orpus 6ertebra <h IB(B atau setinggi pro"essus spinosus B <h IB Bron"hus prin"ipalis dekstra lebih besar, lebih pendek, dan lebih tegak dari bron"hus sinistra, hal ini menyebabkan bron"hus prin"ipalis dekstra mudah terkena infeksi #paru kanan Berikut per"abangan dari bron"hus prin"ipalis dekstra dan sinistra ? Bron"hus prin"ipalis dekstra o Bron"hus lobaris superior o Bron"hus lobaris media o Bron"hus lobaris inferior 8asing(masing lobus akan ber"abang lagi men!adi bron"hus segmentalis dengan "abang("abang ? o Bron"hus segmentalis superior Api"al Posterior Anterior o Bron"hus segmentalis media 8edia Lateral o Bron"hus segmentalis inferior ,uperior Anterobasal 8edia basal Lateral basal Posterior basal Bron"hus prin"ipalis sinistra o Bron"hus lobaris superior o Bron"hus lobaris inferior
11

8asing(masing lobus akan ber"abang lagi men!adi bron"hus segmentalis dengan "abang("abang? o Bron"hus segmentalis superior Api"al(posterior #Api"o posterior% Anterior ,uperior Inferior o Bron"hus segmentalis inferior ,uperior Anterobasal 8edia basal Lateral basal Posterior basal #$%

Anatomi mikroskopis dari saluran napas <rakea <ersusun atas dari epitel selapis bertingkat toraks dan sel goblet <erdiri dari pars kartilaginea yang mengandung tulang ra&an dan pars membrana"ea yang tidak mengandung tulang ra&an, mukosanya tampak membentuk lipatan(lipatan 8engandung otot polos, serat elastin dan retikulin

Bronkus Bronkus primarius susunannya mirip dengan trakea Bronkus lobaris o Berbentuk sferis o <ulang ra&an berbentuk pulau(pular irregular o ,usunan otot seperti spiral o 8ukosa membentuk lipatan meman!ang
12

<ersusun atas epitel bertingkat dengan silia dan sel goblet 8embrana basalisnya !elas Lamina propianya terdiri dari !aringan ikat !arang, serat elastin dan otot polos spiral

Permukaan bron"hus terdapat sel *ul"hitsky #sel *% sel ke"il dengan granula sekretoris padat terdapat tersebar sepan!ang epitel trakea dan bronkus Diduga sel ini melepaskan >at(>at serotonin, kalsitonin, bombesin # peptide pelepas gastrin%, somatostatin, leukoenphalin Mat(>at tersebut akan bereaksi !ika ter!adi proses inflamasi pada bron"hus

Bronkiolus Epitelnya selapis torak , silia dan dengan atau tanpa sel goblet Lamina propianya tipis, tidak terdapat kelen!ar, otot polos relatif banyak daripada !aringan ikat

Bronkiolus terminalis Epitelnya selapis kubis, silia dan dengan atau tanpa sel goblet <erdapat sel "lara yang menghasilkan surfaktan yaitu >at yang dapat mengembang kempiskan al6eoli Lamina propiany sangat tipis, tanpa atau dengan otot polos, tidak terdapat kelen!ar Lapisan luarnya terdiri dari serat kolagen, serat elastin, pembuluh darah, limfe dan saraf Bronkiolus respiratorius Epitelnya selapis kubis, dengan atau tanpa silia dan sel goblet Diantara sel kubis terdapat sel 4lara Lamina propiaya terdiri dari serat kolagen, serat elastin dan otot polos terputus(putus

Duktus al6eolaris Dindingnya tipis, sebagian besar terdiri dari al6eoli


13

Dikelilingi sakus al6eolaris Pada mulut al6eolus terdapat ? o Epitel selapis gepeng o Aaringan ikat fibro elastis o 1tot polos #(9G% sebagai titik(titik ke"il

1tot(otot yang berperan dalam pernapasan 1tot(otot yang berperan dalam pernapasan #inspirasi dan e=pirasi % biasa? o Diafragma o 8 Interkostalis e=ternus 1tot(otot yang berperan dalam inspirasi paksa? o 8m ,"alenus anterior dan medial o 8 Pe"toralis mayor dan minor o 8 ,terno"leidomastoideus o 8m Ere"tor spinalis o 8 ,ternothyoid o 8 ,ternohyoid 1tot(otot yang berperan dalam ekspirasi paksa? o 8 Inter"ostalis internus untuk depresi iga o 8 1bliNuus abdominis eksternus dan internus o 8 <rans6esus abdominis o 8 7e"tus Abdominis

Disiologi dari pernapasan Proses bernapas terdiri dari ? Bentilasi pertukaran gas antara atmosfir dan al6eoli Difusi 13 dan 413 antara al6eoli dan darah ,irkulasi transport 13 dan 413 antara paru dan !aringan
14

Pertukaran 13 dan 413 antara darah dan !aringan

<er!adinya proses 6entilasi? Inspirasi *ontraksi diafragma dan otot(otot pernapasan sehingga rongga dada membesar tekanan rongga toraks lebih rendah dari tekanan udara luar udara luar masuk kedalam rongga toraks Ekspirasi 7elaksasi diafragma dan otot(otot pernapasan diafragma terangkat ke atas tekanan rongga toraks lebih besar darai tekanan udara luar udara dalam rongga toraks ke luar Pengaturan pusat pernapasan Pons o Pusat apneustik pons bagian ba&ah ? pengaruh tonik pada pusat pernapasan, yang bisa sebabkan apneustik9 henti napas pada fase inspirasi o Pusat pneumotaksis pons bagian atas? menghambat pusat apneustik bersama dengan ner6us @ o *edua(duanya berfungsi untuk mengatur irama pernapasan agar halus dan teratur 8edulla oblongata o *elompok dorsal mengirimkan impuls spontan dan berirama $3($. =9menit, impuls dikirim melalui N Phreni"us dan N Interkostalis mengatur respirasi biasa o *elompok 6entral9B7; !ika kebutuhan 6entil meningkat B7; akan mengaktifkan N I dan N E menghantarkan impuls melalui N I@ dan N @ ke otot inspirasi dan ekspirasi tambahan mengatur respirasi paksa#$%

Pengendalian pusat pernapasan


15

7agsang kimia&i9kemoreseptor o *emoreseptor perifer yang berperan glomus aortikus dan glomus karotikus ,aat P413 menurun merangsang kemoreseptor di glomus ter!adi potensial aksi menyalurkan impuls ke N 6agus9N @ dilan!utkan ke N ;losofaringeus9N I@ 8edula oblongata upaya medulla oblongata untuk menurunkan 413 dengan mengirimkan instruksi ke otot(otot pernapasan sehingga ter!adi hiper6entilasi supaya 413 banyak yang keluar dan 13 masuk o *emoreseptor ,entral # 81% Bila P413 meningkat Ph dalam darah akan menurun medulla oblongata bagian 6entral akan terangsang menyalurkan impuls agar 6entilasi meningkat 413 banyak yang keluar P413 kembali normal 7angsang bukan kimia

*elainan(kelainan yang dapat ter!adi pada proses pernapasan ;angguan 6entilasi o 7estriksi gangguan pengembangan paru Paru Pleura Efusi pleura Pneumotoraks <umor pleura Dibrosis pleura Dibrosis Atelektasis <umor paru Pneumonia

8ediastinum <umor mediastinum


16

*ardiomegali Efusi perikard

Diafragma Hernia diafragmatika Lumpuh diafragma N phrenikus ter!epit Asites "airan dalam rongga perut

1tot dan saraf 8iastenia gra6is Dystrophy

o 1bstruksi perlambatan aliran udara ekspirasi Asthma bron"hial Penyakit paru obstuktif kronik <umor di saluran napas Benda asing <umor diluar saluran napas yang menekan saluran napas

;angguan difusi o Dinding al6eoli Dibrosis Pneumonia Atelektasis Edema paru

o 7uang interstitial o Plasma Hemodilusi pengen"eran darah Hemokonsentrasi ter!adi pengentalan darah Edema paru

o Dinding eritrosit ,ikle "ell anemia#$%

Asma Bronkial
17

Definisi Asma bronkhial adalah penyakit !alan nafas obstruktif intermitten, re6ersible dimana trakeobronkial berespon se"ara hiperaktif terhadap stimuli tertentu Asma bron"hial adalah suatu penyakit dengan "iri meningkatnya respon bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan !alan nafas yang luas dan dera!atnya dapat berubah(ubah baik se"ara spontan maupun hasil dari pengobatan #<he Ameri"an <hora"i" ,o"iety% Etiologi ,ampai saat ini etiologi dari asma bron"hial belum diketahui Berbagai teori sudah dia!ukan, akan tetapi yang paling disepakati adalah adanya gangguan parasimpatis #hiperakti6itas saraf kolinergik%, gangguan ,impatis #blok pada reseptor beta adrenergi" dan hiperaktifitas reseptor alfa adrenergik%

;ambar $ ? tipe asma Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat diklasifikasikan men!adi 2 tipe, yaitu ? $ Ekstrinsik #alergik% Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor(faktor pen"etus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat(obatan #antibioti" dan
18

aspirin% dan spora !amur Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi 1leh karena itu !ika ada faktor(faktor pen"etus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan ter!adi serangan asma ekstrinsik 3 Intrinsik #non alergik% Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pen"etus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa !uga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi ,erangan asma ini men!adi lebih berat dan sering se!alan dengan berlalunya &aktu dan dapat berkembang men!adi bronkhitis kronik dan emfisema Beberapa pasien akan mengalami asma gabungan 2 Asma gabungan Bentuk asma yang paling umum Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non(alergik Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronkhial $ Daktor predisposisi ;enetik Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana "ara penurunannya yang !elas Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat !uga menderita penyakit alergi *arena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial !ika terpapar dengan foktor pen"etus ,elain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya !uga bisa diturunkan 3 Daktor presipitasi a Alergen, dimana alergen dapat dibagi men!adi 2 !enis, yaitu ? Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan #debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora !amur, bakteri dan polusi% Ingestan, yang masuk melalui mulut #makanan dan obat(obatan%
19

*ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit #perhiasan, logam dan !am tangan% b Perubahan "ua"a 4ua"a lembab dan ha&a pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemi"u ter!adinya serangan asma. *adang(kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hu!an, musim kemarau, musim bunga Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu " ,tress ,tress9gangguan emosi dapat men!adi pen"etus serangan asma, selain itu !uga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada Disamping ge!ala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress9gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya *arena !ika stressnya belum diatasi maka ge!ala asmanya belum bisa diobati d Lingkungan ker!a 8empunyai hubungan langsung dengan sebab ter!adinya serangan asma Hal ini berkaitan dengan dimana dia beker!a 8isalnya orang yang beker!a di laboratorium he&an, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas ;e!ala ini membaik pada &aktu libur atau "uti e 1lahraga9 aktifitas !asmani yang berat ,ebagian besar penderita asma akan mendapat serangan !ika melakukan aktifitas !asmani atau olahraga yang berat segera setelah selesai aktifitas tersebut Patofisiologi Lari "epat paling mudah menimbulkan serangan asma ,erangan asma karena aktifitas biasanya ter!adi

20

Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkus yang menyebabkan sukar bernafas Penyebab yang umum adalah hipersensiti6itas bronkhioulus terhadap benda( benda asing di udara 7eaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga ter!adi dengan "ara sebagai berikut ? seorang yang alergi mempunyai ke"enderungan untuk membentuk se!umlah antibody IgE abnormal dalam !umlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus ke"il Bila seseorang menghirup alergen maka antibody IgE orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai ma"am >at, diantaranya histamin, >at anafilaksis yang bereaksi lambat #yang merupakan leukotrient%, faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin

;ambar 3 mekanisme asma Efek gabungan dari semua faktor(faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus ke"il maupun sekresi mukus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas men!adi sangat meningkat

21

;ambar 2 Penyempitan saluran nafas Pada asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus *arena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selan!utnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali(kali melakukan ekspirasi Hal ini menyebabkan dispnea *apasitas residu fungsional dan 6olume residu paru men!adi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru Hal ini bisa menyebabkan barrel chest. Klasifikasi Derajat Intermiten Mild persistan Gejala ;e!ala kurang dari $=9minggu Asimtomatik (;e!ala lebih dari $=9minggu tapi kurang dari $=9hari Gejala malam Faal paru *urang dari 3 kali dalamAPE H -)/ sebulan Lebih dari 3 kali dalam APE H-)/ sebulan

Moderate persistan

(,erangan dapat menganggu Akti6itas dan tidur (,etiap hari, Lebih $ seminggu (serangan 3 kali9seminggu, bisa berahari(hari

kali

dalamAPE -)/

:)(

22

(menggunakan obat setiap hari (Akti6itas O tidur terganggu ( ge!ala *ontinyu (Akti6itas terbatas (sering serangan Gejala Klinis Penyakit asma mempunyai manifestasi fisiologis berbentuk penyempitan yang meluas pada saluran udara pernafasan yang dapat sembuh spontan atau sembuh dengan terapi Penyakit ini brsifat episodik dengan eksaserbasi akut yang diselingi oleh periode tanpa ge!ala *eluhan utama penderita asma adalah sesak napas mendadak disertai inspirasi yang lebih pendek dibandingkan dengan fase ekspirasi dan diikuti oleh bunyi mengi #&hee>ing%, batuk yang disertai serangan sesak napas yang kumat(kumatan Pada beberapa penderita asma keluhan tersebut dapat ringan, sedang atau berat dan sesak napas penderita timbul mendadak, dirasakan makin lama makin meningkat atau tiba(tiba men!adi berat Hal ini sering ter!adi terutama pada penderita dengan rhinitis alergika atau radang saluran napas bagian atas ,edangkan pada sebagian besar penderita keluhan utama ialah sukar bernapas disertai rasa tidak enak di daerah retrosternal Pemeriksaan penunjang $ E6aluasi laboratorium Eosinofilia pada darah dan sputum ter!adi pada asma Eosinofilia darah H 3.)(')) sel9mmP sputum penderita asma sangat kental, elasti", dan keputih(putihan

Severe persistan

,ering

APE K:)/

,kin pri"k test ,kin pri"k test digunakan untuk mengidentifikasi fa"tor ekstrinsik <imbulnya urtikaria di sekitar tempat tusukan menun!ukkan sensiti6itas alergen Pa!anan terhadap alergen yang teridentifikasi harus segera diminimalkan
23

<es faal paru Bemanfaat dalm menge6aluasi anak yang diduga menderita asma Pada mereka yang diketahui menderita asma, tes faal paru beruna dalam menilai tingkat penyumbatan !alan nafas, dan gangguan pertukaran gas Penilaian fungsi paru pada asma paling bermanfaat bila dibuat sebelum dan sesudah diberikan aerosol bronkodilator *enaikan PD7 atau DEB$, sekurang(kurangnya $)/ sesudah terapi aerosol, sangat memberi kesan asma *riteria obstruksi terpenuhi bila ratio DEB$9DB4 K C)/ 1bstruksi sedang ? DEB$ ')(:)/, dan berat ? DEB$ K ')/

'

7ontgen thoraks 7ontgen digunakan untuk mengesampingkan kemungkinan diagnosis lainnya ataupun komplikasi, seperti atelektasis atau pneumonia Pada asma akan didapatkan gambaran paru yang lebih lucent akibat gangguan ekspirasi sehingga banyak udara tertinggal di paru ,elain itu, bertambahnya 6olume udara di paru !uga menyebabkan diafragma terdorong ke ba&ah, sehingga !antung terlihat seperti menggantung #tear drops%

Penentuan gas dan pH darah arterial Penting dalam e6aluasi penderita asma selama masa eksaserbasi yang memerluka pera&atan di rumah sakit ,elama masa perbaikan #remisi%, tekanan parsial 13 #P13%, tekanan parsial karbondioksida #P413%, dan pH mungkin normal ,tatus Asmatikus adalah keadaan darurat medik paru berupa serangan asma yang berat

atau bertambah berat yang bersifat refrakter sementara terhadap pengobatan yang la>im diberikan 7efrakter adalah tidak adanya perbaikan atau perbaikan yang sifatnya hanya singkat, dengan &aktu pengamatan antara satu sampai dua !am
24

;ambaran klinis status asmatikus Penderita tampak sakit berat dan sianosis ,esak nafas, bi"ara terputus(putus Banyak berkeringat, bila kulit kering menun!ukkan kega&atan sebab penderita sudah !atuh dalam dehidrasi berat Pada keadaan a&al kesadaran penderita mungkin masih "ukup baik, tetapi lambat laun dapat memburuk yang dia&ali dengan rasa "emas, gelisah kemudian !atuh ke dalam koma Penatalaksanaan $ <u!uan pengobatan asma a 8enghilangkan O mengendalikan ge!ala asma b 8en"egah eksaserbasi akut " 8eningkatkan O mempertahankan faal paru optimal d 8engupayakan akti6itas normal #e=er"ise% e 8enghindari E,1 f 8en"egah airflo& limitation irre6ersible g 8en"egah kematian 2. Pengobatan berdasarkan saat serangan : a. Reliever/Pelega: Gol. drenergik:
25

drenalin/e!ine!"rine dengan !erbandingan 1 : 1000 diberikan 0#3 $$/s$

%!"edrine diberikan se$ara oral &"ort $ting beta 2'agonis (& ) *

&alb+ta,ol (-entolin*# .ang da!at diberikan se$ara oral# in/eksi# in"alasi 0erb+taline ()ri$as,a*# .ang da!at diberikan se$ara oral# in/eksi# in"alasi 1enoterol ()erote$* # .ang da!at diberikan se$ara in"alasi Pro$aterol (2e!tin* # .ang da!at diberikan se$ara oral# in"alasi 3r$i!renaline ( l+!ent* # .ang da!at diberikan se$ara oral# in"alasi Gol. 2et".l4antine: ,ino!".lline# .ang da!at diberikan se$ara oral# in/eksi

0"eo!".lline# .ang da!at diberikan se$ara oral Gol. ntikolinergik: tro!in# .ang da!at diberikan se$ara in/eksi

5!ratro!i+, bro,ide# .ang da!at diberikan se$ara in"alasi Gol. &teroid: 2et".l!rednisolone# .ang da!at diberikan se$ara oral# in/eksi 6e4a,et"asone# .ang da!at diberikan se$ara oral# in/eksi )e$lo,et"asone ()e$lo,et* # .ang da!at diberikan se$ara in"alasi )+desonide (P+l,i$ort* # .ang da!at diberikan se$ara in"alasi
26

1l+ti$asone (1li4otide* # .ang da!at diberikan se$ara in"alasi b. 7ontroller/Pengontrol: Gol. drenergik

8ong'a$ting beta 2'agonis (8 ) * &al,eterol 9 1or,oterol se$ara in"alasi Gol. 2et".l4antine: 0"eo!".lline &lo: Release Gol. &teroid# .ang da!at diberikan se$ara in"alasi# oral# da in/eksi 8e+kotriene 2odi;iers: <a;irl+kast 7ro,ol.ne sodi+,# .ang da!at diberikan se$ara in"alasi =o,binasi 8 ) in"alasi 3. 0era!i serangan as,a ak+t Berat !erapi lokasi ringann a serangan 7ingan <erbaik ? Agonis beta 3 inhalasi diulangDi rumah setia $ !am ,edang Alternatif ? agonis beta 3 oral 2 @ 3 mg <erbaik ? oksigen 3(' liter9menit dan agonis beta 3 inhalasi ( puskesmas 9 &teroid# .ang da!at diberikan se$ara

( klinik ra&at !alan Alternatif ?agonis beta 3 I89adrenalin subkutan Aminofilin .(:mg9kgbb ( I;D (praktek dokter umum (ra&at inap !ika tidak ada respons dalam ' !am ( I;D ( 7a&at inap apabila dalam 2 !am belum ada perbaikan (pertimbangkan masuk I4U !ika keadaan memburuk
27

Berat

!er"aik # (1ksigen 3(' liter9menit (agonis beta 3 nebulasi diulang s9d 2 kali dalam $ !am pertama

progresif (aminofilin IB dan infuse (steroid IB diulang tiap - !am 8engan"am <erbaik !i&a (lan!utkan terapi sebelumnya (pertimbangkan mekanik intubasi dan 6entilasi

I4U

4. 0era!i %d+kasi ke!ada !asien/kel+arga bert+/+an +nt+k a. ,eningkatkan !e,a"a,an (,engenai !en.akit as,a se$ara +,+, dan !ola !en.akit as,a sendiri* b. ,eningkatkan ketera,!ilan (ke,a,!+an dala, !enanganan as,a sendiri/as,a ,andiri* $. ,e,bant+ !asien agar da!at ,elak+kan !enatalaksanaan dan ,engontrol as,a 5. Pen$ega"an a. 2en/a+"i alergen# bila !erl+ desensitisasi b. 2eng"indari kelela"an $. 2eng"indari stress !sikis d. 2en$ega"/,engobati 5&P sedini ,+ngkin

e. 3la"raga renang# sena, as,a Komplikasi $ Pneumotoraks 3 Pneumodiastinum dan emfisema sub"utis 2 Atelektasis
28

' ;agal nafas

BAB B *E,I8PULAN Asma adalah inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan peranan banyak sel dan elemen seluler Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsi6itas !alan napas yang menimbulkan ge!ala episodik berulang ? mengi, sesak napasJ dada terasa berat, dan batuk +batuk khususnya pada malam dan atau dini hari Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi !alan napas yang luas, ber6ariasi dan seringkali bersifat re6ersibel dengan atau tanpa pengobatan ,e"ara etiologis, asma adalah penyakit yang heterogen, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik #atopik, hipereakti6itas bronkus, !enis kelamin, dan ras% dan faktor( faktor lingkungan #infeksi 6irus, pa!anan dari peker!aan, rokok, alergen, dan lain(lain% *ontrol pemeriksaan diri harus se"ara teratur dilakukan agar asma tidak men!adi berat dan pengobatan yang paling baik adalah menghindari faktor pen"etusnya

29

DAD<A7 PU,<A*A

8ariono , $555 Diagnosis dan *lasifikasi Asma *onsep <erbaru In? ,imposium,ehari yang Benar <entang Asma Aakarta? Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Pulmonologi D*UI, pp? $:(3)

,undaru H 3)): Asma Bronkial Aakarta? Departemen Ilmu Penyakit Dalam D*UI pp?3'.

2 ' .

7ohman, A 3))- Asma Bronkiale Aakarta? Bagian Ilmu Penyakit dalam D* <risakti Barata&id!a!a *; 3))' imunologi dasar Ed : Aakarta? Balai penerbit D*UI 7iyanto,B, Hisyam,B 3))5 Buku A!ar Ilmu penyakit dalam 1bstruksi ,aluran Pernapasan Akut Aakarta?Interna Publishing pp?333$(3335

Iayasan ,piritia Penialaian Hasil Lab a6ailable at http?99spiritia or id9li9ba"ali phpQ linoF$3) a"essed - Aanuary 3)$$
30

8ayo 4lini" Atshma A6ailable at http?99&&& mayo"lini" "om9health9asthma9D,)))3$ a"eesed - Aanuary 3)$$

31

Anda mungkin juga menyukai