Anda di halaman 1dari 47

PENYAKIT DIARE

Dr. Soeroyo Machfudz, MPH, Sp.AK


UKK Tumbuh Kembang Ped.Sos Pengurus Pusat IDAI Depart. IKA FK-UII Yogyakarta

Pendahuluan
Morbiditas & mortalitas pada balita terutama dinegara berkembang Kejadian 3 4 kali / tahun Angka kematian 80% terjadi pada umur 2 tahun pertama Penyebab utama kematian dehidrasi

Definisi diare
Menurut WHO : - Meningkatnya frekuensi tinja =/> 3 x / hari - Konsistensi tinja lebih lunak

Pembagian diare secara klinis 3 macam


Diare cair akut / DCA Disentri Diare persisten

Diare cair akut


Terjadi mendadak & < 14 hari Pengeluaran tinja lunak / cair tanpa darah dan lendir Bisa disertai muntah dan / atau demam Penyebab terpenting: Rotavirus, E. Coli enterotoksigenik, Shigella, C. Jejuni dan Cryptosporidium

Disentri
Diare disertai lendir & / atau darah Anoreksia, penurunan berat badan, terjadi kerusakan mukosa usus akibat invasi bakteri Penyebab utama: Shigella dan kemungkinan amuba

Diare persisten
Mula2 bersifat akut berlangsung > 14 hari Dapat dimulai dengan diare cair atau disentri Terjadi kehilangan berat badan Penyebab jarang tunggal Tidak sama dengan diare kronik

Epidemiologi
Penyebaran kuman yang menyebabkan diare Faktor pejamu yang meningkatkan risiko diare Umur Variasi musiman Infeksi asimptomatik Epidemi

Penyebaran kuman---- Melalui mulut bisa melalui makanan dan minuman tercemar Faktor risiko : tidak memberi ASI, menggunakan botol susu, menyimpan makanan masak dalam suhu kamar, air minum tercemar, tidak mencuci tangan, tidak membuang tinja dengan benar

Faktor pejamu--- Tidak diberi ASI sampai dengan 2 tahun Kurang gizi terutama gizi buruk Campak Imunodefisiensi / imunosupresi

Umur
Kebanyakan episode pada 2 th pertama, insidens paling tinggi 6 - 11 bulan (weaning process)

Variasi musiman--Daerah tropis: - diare rotavirus terjadi sepanjang tahun, frekuensi meningkat pada musim kemarau - diare bakteri puncaknya pada musim hujan

Infeksi asimptomatik
Proporsi infeksi asimptomatik meningkat diatas usia 2 tahun karena pembentukan imunitas aktif Tanpa gejala tetapi menjadi sumber penularan

Epidemi / wabah / kejadian luar biasa


Kuman penting V. Cholerae dan Shigella disentri

Etiologi
INFEKSI
Rotavirus E.coli enetrotoksigenik Shigella Cacing Criptosporidium

Etiologi
BUKAN INFEKSI
INTOLERANSI / MALABSORBSI karbohidrat laktosa protein lemak INTOKSIKASI KONSTITUSI

Patogenesis (virus)
1. Berkembang di epitel vili usus haluskerusakan & pemendekan vili kehilangan vili utk absorbsi diganti sel epitel mbentuk kripta yg belum matang usus mensekresi air & elektrolit. 2. Kerusakan vili hilangnya disakaridase absorbsi disakarida menurun terutama laktosa

Patogenesis (bakteri)
Penempelan pada mukosa: E. coli enterotoksigenik dan V. Cholerae Toksin yang menyebabkan sekresi: E.coli enterotoksigenik, V. Cholerae Invasi mukosa: Shigella, C.jejuni, E coli enteroinvasife dan Salmonella

Patogenesis (protozoa)
1. Penempelan mukosa: G. Lamblia, Cryptosporidium 2. Invasi mukosa: E. histolitica

Kuman usus patogen yang penting


ROTAVIRUS - Penyebab penting diare berat anak kurang dari 2 tahun - Ada 4 serotipe - Penyebaran melalui kontak langsung - Infeksi yang pertama penting

Kuman---ETEC - Penyebab penting diare cair akut pada anak yang lebih besar - Tidak masuk ke dalam mukosa usus diare karena toksin - Menyebar melalui makanan tercemar

Kuman---SHIGELA - Penyebab disentri paling penting - Ada 4 serogrup: sonnei, boydii, flexneri, dysenteriae - Flexneri paling sering dinegara berkembang, tipe disentri paling berat - Kerusakan disebabkan sebagian karena toksin Shigella

Kuman--CAMPYLOBACTER JEJUNI - Sering menyebabkan penyakit pada bayi - Diare cair akut 2/3 kasus dan disentri 1/3 kasus - Dapat disertai demam, episode biasanya tidak berat, berakhir 2-5 hari

Implikasi pengobatan dan pencegahan diare


PENGOBATAN DIARE Dasar terapi: - Penggantian cairan - Makanan diteruskan - Antibiotika dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin: Shigella, susp. Kolera, diare persisten bila ditemukan tropozoit dan mikroba pada kultur feses

Pencegahan diare
ASI eksklusif sampai dengan umur 6 bln Stop pemakaian susu botol Perhatikan cara penyiapan dan penyimpanan makanan Penggunaan air bersih untuk minum Mencuci tangan sebelum makan Membuang tinja secara benar

Cara2 memperkuat daya tahan tubuh pejamu


Pemberian ASI sampai dengan 2 tahun Memperbaiki status gizi Imunisasi campak

Patofisiologi diare: dehidrasi dan dasar ilmiah rehidrasi


Fisiologi usus Mekanisme diare: diare sekretorik, osmotik Akibat2 diare: dehidrasi isotonik, hipertonik, hipotonik, asidosis metabolik, hipokalemia Terapi rehidrasi: URO, terapi intravena

MEKANISME DIARE
1. Diare sekretorik 2. Diare osmotik

Diare sekretorik
Absorbsi Natrium gagal oleh vili, sekresi klorida berlangsung terus / meningkat sekresi cairan kehilangan air dan elektrolit sebagai tinja yg cairdehidrasi
Infeksi: karena rangsangan toksin bakteri E. coli, V. cholera atau virus

Diare osmotik
Mukosa usus halus adalah epitel berpori dpt dilewati air dan elektrolit dg cepat utk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dg cairan ekstraseluler.
Apabila ada bahan yg sulit diserap dan bila isotonik air dan bahan yg larut tidak diabsorbsi diare

Lanjutan diare osmotik-Bila yang lewat larutan hipertonik air & beberapa elektrolit akan pindah dari CES ke lumen usus sampai osmolaritas isi usus sama dengan CES dan darah menaikkan volume tinja dehidrasi Krn kehilangan cairan tubuh > kehilangan Na dan Cl hipernatremia

Akibat2 diare (kehilangan cairan, kalium, klorida, natrium dan bikarbonat)


1. Dehidrasi 2. Asidosis metabolik 3. Hipokalemia

Dehidrasi: isotonik, hipertonik, hipotonik


Dehidrasi isotonik : Terjadi bila kehilangan air dan natrium dalam proporsi yang sama dalam keadaan normal dari CES: - Konsentrasi natrium normal - Osmolaritas serum normal - Hipovolemi terjadi karena kehilangan banyak CES

Dehidrasi hipertonik
Kekurangan cairan dan kelebihan natrium bila dibandingkan dengan CES, akibat dari: - Pemasukan cairan hipertonik saat diare - Pemasukan air yang tidak cukup - Minum cairan yang hipertonik

Gambaran dehidrasi hipernatremia


- Terdapatnya kekurangan air dan natrium, proporsi kekurangan airnya lebih banyak - Konsentrasi natrium serum meningkat (> 150 mmol / liter) - Osmolaritas serum meningkat (> 295 osmol / liter) - Sangat haus - Kejang

Dehidrasi hipotonik
Faktor Risiko : Anak diare yang minum air dalam jumlah besar atau larutan hipotonik yang mengandung garam atau bahan terlarut lain yang rendah atau yang mendapat infus 55 glukosa dalam air

Gambaran dehidrasi hiponatremia


Kekurangan air dan natrium Konsentrasi natrium rendah Osmolaritas serum rendah Anak letargi kadang kejang

Asidosis metabolik
Nafas cepat dan dalam Muntah pH menurun Konsentrasi biknat berkurang

Hipokalemia
Sering pada bayi dan paling berbahaya pada anak yang kurang gizi yang sebelumnya kadar kalium rendah Gejala2: - Kelemahan otot secara umum - Aritmia - Ileus paralitik

Penilaian dehidrasi
Derajat dehidrasi : - Tidak dehidrasi - Dehidrasi tidak berat - Dehidrasi berat

Diare tidak dehidrasi


Tidak ada tanda-tanda dehidrasi Anak beraktifitas seperti biasa

Diare dehidrasi tidak berat


Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut ini : - gelisah, rewel / mudah marah - Mata cekung - Haus, minum dengan lahap - Cubitan kulit perut kembalinya agak lambat (< 2 detik)

Diare dehidrasi berat


Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut ini : - Letargis atau tidak sadar - Mata cekung - Tidak bisa minum atau malas minum - Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat (>2 detik)

Pemberian cairan tambahan untuk diare

Rencana Terapi A
- Beri cairan tambahan - beri ASI lebih sering dan lebih lama - jika ASI eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan - tidak ASI eksklusif : oralit, larutan gula garam, kuah sayur, air tajin, air matang - lanjutkan pemberian makan

Rencana Terapi B
Berikan oralit dengan dosis 75 cc / kg bb / 4 jam Lanjutkan pemberian makan

Rencana Terapi C
BERI CAIRAN INTRAVENA SECEPATNYA
Umur Bayi (dibawah 12 bulan) Anak (12 bl-5th) Pemberian pertama Pemberian berikut 30ml/kg selama 70 ml/kg selama 1 jam 5 jam

30 menit

2 jam

TENGKYUUU
ARIGATO GHOZAIMASU THANKS A LOT MATUR NUWUUUUUN

Anda mungkin juga menyukai