Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Morbiditas & mortalitas pada balita terutama dinegara berkembang Kejadian 3 4 kali / tahun Angka kematian 80% terjadi pada umur 2 tahun pertama Penyebab utama kematian dehidrasi
Definisi diare
Menurut WHO : - Meningkatnya frekuensi tinja =/> 3 x / hari - Konsistensi tinja lebih lunak
Disentri
Diare disertai lendir & / atau darah Anoreksia, penurunan berat badan, terjadi kerusakan mukosa usus akibat invasi bakteri Penyebab utama: Shigella dan kemungkinan amuba
Diare persisten
Mula2 bersifat akut berlangsung > 14 hari Dapat dimulai dengan diare cair atau disentri Terjadi kehilangan berat badan Penyebab jarang tunggal Tidak sama dengan diare kronik
Epidemiologi
Penyebaran kuman yang menyebabkan diare Faktor pejamu yang meningkatkan risiko diare Umur Variasi musiman Infeksi asimptomatik Epidemi
Penyebaran kuman---- Melalui mulut bisa melalui makanan dan minuman tercemar Faktor risiko : tidak memberi ASI, menggunakan botol susu, menyimpan makanan masak dalam suhu kamar, air minum tercemar, tidak mencuci tangan, tidak membuang tinja dengan benar
Faktor pejamu--- Tidak diberi ASI sampai dengan 2 tahun Kurang gizi terutama gizi buruk Campak Imunodefisiensi / imunosupresi
Umur
Kebanyakan episode pada 2 th pertama, insidens paling tinggi 6 - 11 bulan (weaning process)
Variasi musiman--Daerah tropis: - diare rotavirus terjadi sepanjang tahun, frekuensi meningkat pada musim kemarau - diare bakteri puncaknya pada musim hujan
Infeksi asimptomatik
Proporsi infeksi asimptomatik meningkat diatas usia 2 tahun karena pembentukan imunitas aktif Tanpa gejala tetapi menjadi sumber penularan
Etiologi
INFEKSI
Rotavirus E.coli enetrotoksigenik Shigella Cacing Criptosporidium
Etiologi
BUKAN INFEKSI
INTOLERANSI / MALABSORBSI karbohidrat laktosa protein lemak INTOKSIKASI KONSTITUSI
Patogenesis (virus)
1. Berkembang di epitel vili usus haluskerusakan & pemendekan vili kehilangan vili utk absorbsi diganti sel epitel mbentuk kripta yg belum matang usus mensekresi air & elektrolit. 2. Kerusakan vili hilangnya disakaridase absorbsi disakarida menurun terutama laktosa
Patogenesis (bakteri)
Penempelan pada mukosa: E. coli enterotoksigenik dan V. Cholerae Toksin yang menyebabkan sekresi: E.coli enterotoksigenik, V. Cholerae Invasi mukosa: Shigella, C.jejuni, E coli enteroinvasife dan Salmonella
Patogenesis (protozoa)
1. Penempelan mukosa: G. Lamblia, Cryptosporidium 2. Invasi mukosa: E. histolitica
Kuman---ETEC - Penyebab penting diare cair akut pada anak yang lebih besar - Tidak masuk ke dalam mukosa usus diare karena toksin - Menyebar melalui makanan tercemar
Kuman---SHIGELA - Penyebab disentri paling penting - Ada 4 serogrup: sonnei, boydii, flexneri, dysenteriae - Flexneri paling sering dinegara berkembang, tipe disentri paling berat - Kerusakan disebabkan sebagian karena toksin Shigella
Kuman--CAMPYLOBACTER JEJUNI - Sering menyebabkan penyakit pada bayi - Diare cair akut 2/3 kasus dan disentri 1/3 kasus - Dapat disertai demam, episode biasanya tidak berat, berakhir 2-5 hari
Pencegahan diare
ASI eksklusif sampai dengan umur 6 bln Stop pemakaian susu botol Perhatikan cara penyiapan dan penyimpanan makanan Penggunaan air bersih untuk minum Mencuci tangan sebelum makan Membuang tinja secara benar
MEKANISME DIARE
1. Diare sekretorik 2. Diare osmotik
Diare sekretorik
Absorbsi Natrium gagal oleh vili, sekresi klorida berlangsung terus / meningkat sekresi cairan kehilangan air dan elektrolit sebagai tinja yg cairdehidrasi
Infeksi: karena rangsangan toksin bakteri E. coli, V. cholera atau virus
Diare osmotik
Mukosa usus halus adalah epitel berpori dpt dilewati air dan elektrolit dg cepat utk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dg cairan ekstraseluler.
Apabila ada bahan yg sulit diserap dan bila isotonik air dan bahan yg larut tidak diabsorbsi diare
Lanjutan diare osmotik-Bila yang lewat larutan hipertonik air & beberapa elektrolit akan pindah dari CES ke lumen usus sampai osmolaritas isi usus sama dengan CES dan darah menaikkan volume tinja dehidrasi Krn kehilangan cairan tubuh > kehilangan Na dan Cl hipernatremia
Dehidrasi hipertonik
Kekurangan cairan dan kelebihan natrium bila dibandingkan dengan CES, akibat dari: - Pemasukan cairan hipertonik saat diare - Pemasukan air yang tidak cukup - Minum cairan yang hipertonik
Dehidrasi hipotonik
Faktor Risiko : Anak diare yang minum air dalam jumlah besar atau larutan hipotonik yang mengandung garam atau bahan terlarut lain yang rendah atau yang mendapat infus 55 glukosa dalam air
Asidosis metabolik
Nafas cepat dan dalam Muntah pH menurun Konsentrasi biknat berkurang
Hipokalemia
Sering pada bayi dan paling berbahaya pada anak yang kurang gizi yang sebelumnya kadar kalium rendah Gejala2: - Kelemahan otot secara umum - Aritmia - Ileus paralitik
Penilaian dehidrasi
Derajat dehidrasi : - Tidak dehidrasi - Dehidrasi tidak berat - Dehidrasi berat
Rencana Terapi A
- Beri cairan tambahan - beri ASI lebih sering dan lebih lama - jika ASI eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan - tidak ASI eksklusif : oralit, larutan gula garam, kuah sayur, air tajin, air matang - lanjutkan pemberian makan
Rencana Terapi B
Berikan oralit dengan dosis 75 cc / kg bb / 4 jam Lanjutkan pemberian makan
Rencana Terapi C
BERI CAIRAN INTRAVENA SECEPATNYA
Umur Bayi (dibawah 12 bulan) Anak (12 bl-5th) Pemberian pertama Pemberian berikut 30ml/kg selama 70 ml/kg selama 1 jam 5 jam
30 menit
2 jam
TENGKYUUU
ARIGATO GHOZAIMASU THANKS A LOT MATUR NUWUUUUUN