Anda di halaman 1dari 8

BUDIDAYA IKAN LELE SAKURIANG

1.1 Cara Budidaya Lele Sangkuriang


Cara budidaya ikan lele tidaklah sulit & keuntunganyapun menjanjikan sangat besar kebanyakan orang mengalami kegagal di karenakan: 1. 2. 3. 4. Tidak di perhatikan setingan kolam Pemula/pemain baru Terburu buru akan hasil yang besar tanpa mempertimbangkan resiko Kurang matangnya informasi bagai mana cara budidaya yang benar

Kuncinya adalah SETINGAN KOLAM buat senyaman mungkin air kolam untuk beradaptasi caranya: 1) Persiapan lahan 2) Pemupukan lahan 3) Persiapan awal tebar benih ikan lele 4) Penebaran benih 5) Perawatan awal benih ikan lele selama 7 hari 6) Perawatan sampai paska panen CARA PERSIAPAN LAHAN Keringkan kolam sebelum kolam di isi air Taburkan garam grasak untuk membasmi jamur saat penjemuran kolam Gemburkan tanah sebelum di isi air bila kolam tanah CARA PEMUPUKAN LAHAN 1) Jemurlah pupuk kandang dan campurkan pelepah pisang secukupnya 2) Setelah pupuk di jemur 2 hari masukan ke dalam karung 3) Setelah pupuk di masukan karung lubangi karung mengunakan paku 4) Setelah di lubangi barulah masukan kolam di beri pemberat batu 5) Isi air sampai ketinggian 50cm dan berikan pupuk UREA satu sendok makan kedalam kolam 6) Diamkan air selama 4 hari sebelum di tebar benih CARA PERSIAPAN SETINGAN AWAL TEBAR BENIH IKAN LELE Siapkan ember untuk tampungan benih ikan sebelum di tebar Masukan benih ikan lele ke dalam ember Isi ember yang sudah ada benih lele dengan air dari kolam,berikan secara pelan pelan biar benih bisa beradaptasi dengan air kolam sebelum di tebar. Diamkan selama 15 menit CARA PENEBARAN BENIH IKAN LELE Masukan benih yang sudah di adaptasikan tadi ke dalam kolam Masukan secara pelan pelan
1

CARA PERAWATAN BENIH SELAMA 7 HARI UNTUK HIDUP 1) Satu hari setelah tebar sebaiknya jangan di berikan pakan puasakan dahulu 2) Berikan pakan pertama kali di saat malam hari 3) Pemberian pakan awal tebar sebaiknya menggunakan pakan yang sudah di rendam air hangat 4) Berikan campuran vitamin C pada saat perendaman pakan 5) Vitamin C ini mencegah dan menyembuhkan penyakit pada semua ikan 6) Berikan pakan denagn campuran Vitamin C 3 kali sehari selama 3 hari selanjutnya ganti pakan normal CARA PERAWATAN SAMPAI PASCA PANEN Berikan 3 kali sehari secara teratur 1) jam 6 pagi 2) jam 4 sore 3) jam 10 malam

1.2 Strategi Perencanaan


Pembuatan kolam lele sangkuriang menggunakan kolam tembok agar dapat bertaha secara permanen. Dengan kolam tembok biaya biaya untuk perawatan kolam akan lebih efesien sehingga keuntugan yang akan di dapat lebih banyak. A. Pembuatan Kolam Tembok 3 x 3M 1. Peralatan dan Bahan yang dibutuhkan Batako Semen Pasir Batu : 2000 ( 1 buah ) : 55.000 ( 1 sak ) : 150.00 : 200.000

B. Perhitungan Biaya Pembuatan Kolam 1. Untuk membuat kolam 3x3 meter, dengan perhitungan 1 meter membutuhkan 8 buah batako, sebagai berikut : P1 : 8 X 3 = 24 P2 : 8 X 3 = 24 L1 : 8 X 3 = 24 L2 : 8 X 3 = 24 Total = 96 Tinggi 8x8 = 64 Jumlah : 64 + 96 = 160 batako Biaya : 160 x 2000 = 320.000

C. Perhitungan Biaya Benih 1. Untuk harga benih lele berbagai ukuran : ukuran 4 - 5 cm = Rp. 130/ekor ukuran 5 - 6 cm = Rp. 150/ekor ukuran 6 - 7 cm = Rp. 180/ekor ukuran 7 - 8 cm = Rp. 230/ekor D. Perhitungan Pakan Benih 1. Pakan apung Persak 30kg harga 200.000 untuk sekali panen di butuhkan sekitar 12 sak untuk sekali panen dengan waktu 60 hari. 2. Pakan Tenggelam Persak 50kg harga 250.000 untuk sekali panen di butuhkan 1sak saja. 3. Vitamin 1 bungkus seharga 25.000

No 1 2 3 4 x Bibit ikan 6-7 cm

Data .produksi ikan lele sangkuriang Rp180 180 X 4000 Rp. 720.000 2.000.000 270.000 45.000 3.035.000 Pakan apung per.sak Rp. 200.000 10 sak x 200.000 Rp. 30kg Pakan tengelam per.sak Rp. 270.000 1 sak x 270.000 Rp. 50kg vitamin Rp. 45.000 Rp. Jumlah modal ::::-------------------------------------------------- Rp. -:->

E. Rincian Keuntungan Berat bibit 6 7 cm Berat pakan apung Berat pakan tengelam 2kg 300 kg 50 kg 372 kg keseluruhan 2.000.000 + 720.000 + 270.000 + 45.000 = Rp3.035.000 * Harga konsumsi Rp.12.000 * Prakiraan hasil penghitungan umum 372 kg x Rp 12.000 harga jual konsumsi * Pendapatan jual = Rp.4.464.000 Rp.3.035.000 * Keuntungan =Rp.1.429.000 1000 ekor = 0,5kg x 4 10 sak x 30kg 1 sak x 50kg

1.3 Strategi Pengawinan dan Pemijahan 1.1.3 Pengawinan


A. Cara membuat keberhasilan pengawinan indukan lele: 1. Pastikan indukan menarik (indukan yang menarik menurut pejantan lele ya yang sudah benar-benar matang kelaminnya), kadang terjadi pejantan menolak induk, mungkin menurutnya induk tidak menarik. Rawat terlebih dahulu, sehatkan, simpan dikolam terpisah sampai induk betul-betul matang gonadnya dan siap memijah. 2. Berikan pakan yang rendah kadar lemaknya dan tinggi proteinnya ,seperti keong sawah dan bekicot atau kalau musimnya tidak ada bekicot atau keong sawah gunakan pelet berkode: PIA-BD ln. 3. Kolam pemijahan yang memadai berukuran (2x3)m2 untuk sepasang pengantin, luas pelekat telur(duk atau kakaban) 3 m2, dipasang sore hari. 4. Lepaskan induk setelah air mulai hangat, kira-kira jam 9, kedalaman air 40-50 cm. 5. Pagi setelah memijah segera pindahkan pengantin ke dalam kolam masing-masing.
B. Untuk pengobatan apabila saat mengawinkan si indukan betina mengalami lecet-

lecet pada badan. 1. Kunyit sejempol tangan untuk 1m3. Gunakan juga garam 300 gram dengan ukuran air/1m3. Hitungnya ukuran air dengan menghitung rumus volume kolam p x l x t. dan berikan pula antibiotic, antibiotic tersebut yang dicampurkan ke pellet. anda bisa pakai slah satu merk saja seperti:infrolox-25, bias juga merk dropsi, bias juga kapsul tetracyslin250mg. 2. Amati selama 3 hari apabila tidak ada perubahan terpaksa harus pakai PK sebanyak 5gram/m3 yg dapat dibeli di apotik. C. Apabila si ikan lele mengalami stress dan tidak mau makan maka: Pelet disemprot pakai air terasi untuk meningkatkan nafsu makan ikan lele. Pada awalnya memang masih tidak mau tp lama kelamaan si lele akan terpancing akan nikmatnya bau air terasi pada pellet tsb. Biasanya setelah 5 hari anda pancing pakai air terasi insya Allah pasti si lele akan kembali nafsu makannya.

1.2.3 Pemijahan
Cara pemijahan ikan lele hampir sama dengan ikan air tawar lainnya. Ikan lele melakukan pembuahan telurnya di luar tubuh atau pembuahan eksternal. Di alam bebas, lele memijah pada awal musim dan sepanjang musim hujan. Namun di kolam budidaya, lele bisa dipijahkan sepanjang tahun dengan berbagai metode. Saat ini banyak berkembang cara pemijahan ikan lele, mulai dari cara alami hingga cara intensif. Hampir semua metode bisa dilakukan sendiri oleh para pembudidaya. Cara
4

pemijahan ikan lele secara alami dilakukan dengan melepaskan ikan lele berpasangan dalam kolam yang telah dipersiapkan. Ikan lele yang siap kawin akan melakukan pembuahan dengan sendiri. Sedangkan, cara pemijahan ikan lele intensif dilakukan dengan penyuntikan hormon, penyuntikan hipofisa, hingga pembuahan in vitro atau pembuahan dalam tabung reaksi yang dilakukan oleh manusia. Berikut beberapa metode pemijahan ikan lele yang bisa dilakukan para pembudidaya secara mandiri. A. Pemijahan ikan lele secara alami Langkah pertama untuk pemijahan ikan lele secara alami adalah dengan memilih induk betina dan jantan yang sudah matang gonad. Pilih sepasang ikan lele yang memiliki bobot seimbang, tujuannya agar salah satu induk tidak ketakutan terhadap induk lainnya. Keseimbangan bobot sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemijahan. Sebelum proses pemijahan ikan lele dilakukan, siapkan terlebih dahulu kolam tempat memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan adalah panjang 2-3 meter, lebar 1-2 meter dan kedalaman 1 meter. Sebaiknya dasar kolam terbuat dari semen atau fiberglass agar mudah mengawasi telur hasil pembuahan. Sebelumnya kolam harus dikeringkan dan dijemur, kemudian diisi air sedalam 30-40 cm. Gunakan air yang berkualitas baik, bersih dan jernih. Pasang kakaban, bisa dibuat dengan ijuk yang dijepit dengan bambu seukuran area kolam. Gunakan pemberat agar kakaban tersebut tenggelam tidak mengapung di atas permukaan air. Kakaban berfungsi agar telur hasil pemijahan tidak berhamburan dan mudah dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh mungkin agar tidak berantakan oleh indukan yang aktif. Air untuk pemijahan ikan lele harus kaya oksigen, oleh karena itu berikan aerasi pada kolam pemijahan. Atau, apabila tersedia sumber air yang cukup buatkan aliran masuk dan keluar. Atur debit air sebanyak 2-3 liter per detik. Waktu yang tepat untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan adalah sore hari. Biasanya ikan lele akan memijah sekitar pukul 23.00 hingga pukul 05.00. Selama proses pemijahan ikan lele kolam harus ditutup, untuk mencegah induk ikan loncat keluar kolam. Pada pagi hari, biasanya proses pemijahan sudah selesai. Telur akan menempel pada kakaban. Telur yang berhasil dibuahi berwarna transparan sedangkan yang gagal berwarna putih susu. Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat induk dari kolam pemijahan ikan lele. Hal ini untuk menghindari telur disantap oleh induk ikan, karena setelah memijah induk ikan betina akan merasa lapar. Selanjutnya telur yang telah dibuahi ditetaskan. Penetasan bisa dilakukan di kolam pemijahan ataupun di tempat lain seperti akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Selama proses penetasan suplai oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada kisaran 28-29oC. Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam 24 jam menjadi larva. Setelah itu segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati untuk mencegah tumbuhnya jamur. Larva yang menetas akan bertahan tanpa pemberian makanan tambahan selama 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pemesaran larva.

B. Pemijahan dengan penyuntikan hipofisa Pada dasarnya pemijahan ikan lele dengan penyuntikan hipofisa sama dengan pemijahan cara alami. Baik dari kesiapan induk, kondisi kolam maupun penanganannya. Perbedaannya terletak pada proses penyuntikan hipofisa pada induk ikan sebelum proses pemijahan dilakukan. Proses penyuntikan dilakukan baik terhadap induk jantan maupun betina. Fungsi penyuntikan hipofisa untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur. Sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal dibandingkan dengan pemijahan ikan lele secara alami. Kelenjar hipofisa didapatkan dari ikan donor, bisa ikan lele atau ikan mas yang telah dewasa. Usahakan ikan donor memiliki bobot yang setara dengan bobot induk. Misalnya, untuk induk dengan bobot 750 gram carilah ikan donor dengan bobot yang sama. Hal ini untuk memastikan induk ikan memperoleh dosis hipofisa yang tepat. Cara mendapatkan kelenjar hipofisa adalah dengan membelah kepala ikan. Berikut cara untuk mendapatkan kelenjar hipofisa dari ikan lele. Peralatan yang dibutuhkan adalah pisau, tang penjepit, pinset, gelas atau tabung reaksi, gelas penggerus dan suntikan. Sebagai catatan, semua peralatan yang digunakan harus bersih lebih bagus lagi kalau steril dan tangan harus dalam keadaan bersih. Pertama-tama potonglah ikan pada bagian pangkal kepala (misalnya, leher pada manusia) dengan pisau yang bersih. Letakkan mulut ikan lele mengarah keatas, buka mulut ikan lele lalu belah bukaan mulut dengan pisau secara melintang sehingga kepala ikan terbelah menjadi bagian atas dan bawah. Ambil bagian atas dan bersihkan dari darah. Buang tulang penutup hipofisa dengan tang penjepit, angkat kelenjar hipofisa. Kelenjar berbentuk butiran berwarna putih. Gerus kelenjar hipofisa dengan gelas penggerus, encerkan dengan air aquadestilata sebanyak 2 ml. Pindahkan hipofisa yang sudah dicampur air pada tabung, kocok selama 2-3 menit. Setelah itu biarkan selama 5 menit. Cairan akan memisah, bagian bawah berupa endapan dan lapisan atas cairan jernih. Ambil bagian cairan jernih dengan jarum suntik. Hipofisa siap disuntikkan pada induk pemijahan ikan lele. Penyuntikan pada induk ikan lele dilakukan pada bagian punggung. Caranya, ambil indukan tutup kepalanya dengan kain basah. Suntik pada otot punggung dengan kemiringan 30o-60odari arah ekor sedalam 1,5-2,5 cm. Suntik secara perlahan, setelah semua cairan habis cabut jarum suntik lalu urut otot punggung agar cairan menyebar merata. Masukan induk jantan dan betina yang sudah disuntik kedalam kolam pemijahan. Selanjutnya proses pemijahan ikan lele dengan penyuntikan sama dengan proses pemijahan alami.

C. Pemijahan dengan penyuntikan hormon perangsang Metode lain pemijahan ikan lele dengan cara penyuntikan adalah dengan menyuntikan hormon perangsang. Penyuntikan dengan hormon perangsang lebih praktis dilakukan karena tidak memerlukan ikan donor dan tidak ada resiko kegagalan dalam mengekstrak hipofisa. Hormon untuk penyuntikan yang banyak dijual antara lain ovaprim dan Chorulon. Hormon akan mempengaruhi kelenjar hipofisa yang berfungsi merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur. Sama seperti metode lainnya, kondisi calon induk ikan lele harus sudah matang gonad. Induk yang disuntik adalah jantan dan betina. Dosis penyuntikan dengan hormon perangsang ovaprimadalah 0,3-0,5 ml per kg bobot induk atau sesuaikan dengan petunjuk pemakaian. Sebelum disuntikan, hormon perangsang seperti ovaprim harus diencerkan dengan akuadestilata 3 kali lipatnya. Proses penyuntikan dengan hormon perangsang sama dengan proses penyuntikan dengan kelenjar hipofisa. Dan, proses pemijahannya sama dengan pemijahan ikan lele secara alami. D. Pemijahan ikan lele in vitro Pemijahan ikan lele secara in vitro adalah proses pemijahan dimana pembuahan dilakukan oleh manusia dalam sebuah tabung atau wadah. Cara ini menuntut tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi. Berbeda dengan ketiga cara di atas, dalam pemijahan ikan lele secara in vitro induk ikan jantan dibunuh dan diambil spermanya. Sementara induk ikan betina disuntik terlebih dahulu, kemudian diurut bagian perutnya agar sel telurnya keluar. Penyuntikan bisa dengan menggunakan kelenjar hipofisa ataupun hormon perangsang. Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pemijahan ikan lele in vitro antara lain mangkung plastik atau kaca, bulu ayam, kertas tisu, pisau, gunting, pinset, suntikan, dan sodium klorida 0,9% (cairan infus). Wadah penetasan telur bisa memakai akuarium, fiberglass, atau bak terpal plastik. Kondisi dan kualitas air sama dengan ketiga cara sebelumnya. Semua peralatan harus dalam keadaan bersih, lebih baik lagi steril. Berikut langkah-langkah metode pemijahan in vitro: Siapkan sperma ikan lele jantan dengan cara membedah perut secara membujur. Kantong sperma berbentuk pipih memanjang berwarna putih. Angkat kantong sperma, keluarkan sperma dengan cara memotong kantong dengan gunting, tampung dalam mangkuk. Siapkan induk betina yang sudah disuntik 8-10 jam sebelumnya. Keluarkan sel telur dengan cara mengurut perut induk lele ke arah kelaminnya. Sel telur akan keluar lewat lubang kelamin, lalu tampung dengan mangkuk. Campurkan sel telur dengan sperma dalam mangkuk sedikit demi sedikit. Aduk perlahan dengan bulu ayam. Encerkan campuran dengan air bersih lalu aduk perlahan sampai merata. Masukan campuran sel telur dan sperma kedalam kolam penetasan. Tebarkan dengan bulu ayam.

Lakukan pengayaan oksigen pada kolam penetasan dengan aerotor. Aerotor jangan terlalu kencang sehingga menggoncang telur, tetapi juga jangan terlalu kecil. Selanjutnya jaga kondisi kolam penetasan seperti ketiga metode di atas hingga larva menetas.

Anda mungkin juga menyukai