Anda di halaman 1dari 12

Bahasa menunjukkan bangsa tidak dimaksudkan untuk menyatakan bahwa bahasa satu lebih baik dari bahasa yang

lain.

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi.

Kaidah bunyi Bentuk kata, Struktur kalimat, Tata makna secara benar

Komunikasi secara santun harus memperhatikan prinsip kerja sama.

Prinsip kualitas Prinsip kuantitas Prinsip relevansi Prinsip cara

Menurut (Leech, 1983: 81) Suatu tuturan dikatakan santun bila dapat meminimalkan pengungkapan pendapat yang tidak santun. Menurut (Grice ,2000: 362) merumuskan kembali anggapan tersebut menjadi pilihlah ungkapan yang tidak meremehkan status mitra tutur.

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7.

Jangan perlakukan mitra tutur sebagai orang yang tunduk kepada penutur, Jangan mengatakan hal-hal yang kurang baik mengenai diri mitra tutur atau orang atau barang yang ada kaitannya dengan mitra tutur, Jangan mengungkapkan rasa senang atas kemalangan mitra tutur, Jangan menyatakan ketidaksetujuan dengan mitra tutur sehingga mitra tutur merasa jatuh harga dirinya, Jangan memuji diri sendiri atau membanggakan nasib baik atau kelebihan diri sendiri, Maksimalkan ungkapan simpati kepada mitra tutur, Minimalkan rasa tidak senang pada mitra tutur dan maksimalkan rasa senang pada mitra tutur

Menurut Pranowo (2008), fakta pemakaian Bahasa Indonesia yang santun dapat diidentifikasi dari : (1) pembicaraan wajar dengan akal sehat (2) penutur mengedepankan pokok masalah yang diungkapkan (3) penutur selalu berprasangka baik kepada mitra tutur, (4) penutur terbuka dan menyampaikan kritik secara umum (5) penutur menggunakan bentuk lugas, (6) penutur mampu membedakan situasi bercanda dengan situasi serius.

Selain itu, ada pula fakta bahwa pemakaian BI yang santun ditandai dengan pemakaian bahasa verbal, seperti :

Di samping bentuk-bentuk verbal seperti di atas, perilaku santun juga dapat didukung dengan bahasa non-verbal, seperti :

Penutur menyatakan kritik secara langsung (menohok mitra tutur) dan dengan kata-kata kasar, Penutur didorong rasa emosi ketika bertutur, Penutur protektif terhadap pendapatnya, Penutur sengaja ingin memojokkan mitra tutur dalam bertutur, dan Penutur menyampaikan tuduhan atas dasar kecurigaan terhadap mitra tutur.

Anda mungkin juga menyukai