Anda di halaman 1dari 31

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

Renti Mahkota, SKM, M.Epid

Ukuran Epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Ukuran-ukuran asosiasi Ukuran-ukuran dampak

Ukuran frekuensi penyakit


Mengukur kejadian penyakit, cacad ataupun kematian pada populasi. Merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan menggunakan Prevalens dan Incidens

Ukuran dari akibat pemaparan (Ukuran Asosiasi)


Mengukur keeratan hubungan statistik antara faktor tertentu dengan kejadian penyakit yang diduga merupakan akibat pemaparan tersebut. Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan menggunakan Relative Risk atau Odds Ratio

Ukuran dari potensi dampak


Menggambarkan kontribusi dari faktor yang diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam populasi tertentu. Ukuran yang digunakan adalah Attributable Risk Percent dan Population Attributable Risk. Ukuran ini berguna untuk meramalkan efficacy atau effectiveness suatu pengobatan dan strategi intervensi pada populasi tertentu.

Ukuran frekuensi penyakit


Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada suatu populasi, digunakan salah satu dari tiga bentuk pecahan, yaitu Proporsi Ratio Rate

Proporsi
Proporsi adalah bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebutnya. Bentuk ini sering dinyatakan dalam persen, yaitu dengan mengalikan pecahan ini dengan 100%

Proporsi
Contoh : Pada populasi yang terdiri atas 500 orang, 20 orang di antaranya menderita penyakit malaria. Proporsi penderita malaria = ?

20 Pr oporsi 100 0 0 4% 500

Ciri dari Proporsi


Tidak mempunyai satuan (dimensi), karena satuan dari pembilang dan penyebutnya sama, sehingga saling meniadakan. Nilainya antara 0 dan 1

Ratio
Ratio adalah pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebutnya. Ini yang membedakannya dengan proporsi. Ratio menyatakan hubungan antara pembilang dan penyebut yang berbeda satu dengan yang lain.

Jenis Rasio
1. Ratio yang mempunyai satuan, misalnya:
Jumlah dokter per 100.000 penduduk Jumlah kematian bayi selama setahun per 1.000 kelahiran hidup.

2. Ratio yang tidak mempunyai satuan oleh karena pembilang dan penyebutnya mempunyai satuan yang sama, misalnya:
Ratio antara satu proporsi dengan proporsi lain atau ratio antara satu rate dengan rate yang lain, contohnya Relative Risk dan Odds Ratio

Rate
Rate merupakan konsep yang lebih kompleks dibandingkan dengan dua bentuk pecahan yang terdahulu. Rate yang sesunguhnya merupakan kemampuan berubah suatu kuantitas bila terjadi perubahan pada kuantitas lain. Kuantitas lain yang digunakan sebagai patokan ini biasanya adalah kuantitas waktu. Bentuk ukuran ini sering dicampuradukkan penggunaannya dengan proporsi.

Rate
Contoh: Kecepatan mobil pada satu saat tertentu bentuknya adalah suatu rate. kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan dapat berubah setiap saat, maka yang diukur adalah kecepatan rata-rata dari mobil tersebut. kecepatan (speed) diukur dengan membagi jarak tempuh mobil tersebut dengan waktu yang digunakan untuk mencapainya. Misalnya: Jakarta-Bogor yang jaraknya 60 Km ditempuh dalam waktu 1 jam. Maka kecepatan mobilnya = 60 Km per jam.

Ciri Rate
Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu. Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis nilainya terbentang antara 0 sampai tak terhingga.

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT


Incidens: menggambarkan jumlah kasus baru yang terjadi dalam satu periode tertentu Prevalens: menggambarkan jumlah kasus yang ada pada satu saat tertentu.

PREVALENS
PREVALENS adalah proporsi populasi yang sedang menderita sakit pada satu saat tertentu
Jumlah individu yang sedang sakit pada satu saat tertentu Jumlah individu dalam populasi tersebut pada saat tertentu itu

Pr evalens

Ciri dari prevalens


berbentuk proporsi tidak mempunyai satuan besarnya antara 0 dan 1

Prevalens
Point Prevalence
Point Prevalens, yaitu probabilitas dari individu dalam populasi berada dalam keadaan sakit pada satu waktu tertentu

Period Prevalence
Period Prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit pada satu periode tertentu.

Kegunaan Prevalens
Untuk menentukan situasi penyakit yang ada pada satu waktu tertentu Untuk merencanakan fasilitas kesehatan dan ketenagaan

Insidens
Cumulative insidence
Mengukur risiko untuk sakit

Insidence rate (insidence density)


Mengukur kecepatan untuk sakit

Cumulative insidence/Incidence Risk


Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama periode waktu tertentu, dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh karena penyebab lain. Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur serangan penyakit yang pertama pada orang sehat tersebut. Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur risiko serangan penyakit jantung pertama pada orang yang belum pernah menderita penyakit jantung.

Cumulative insidence
CI

populasi pada permulaan periode

kasus baru

Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan dalam perhitungan ini adalah individu yang tidak sakit pada permulaan periode pengamatan, sehingga mempunyai risiko untuk terserang. Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut population at risk atau populasi yang berisiko.

Ciri dari cumulative insidence


Berbentuk proporsi Tidak memilik satuan Besarnya berkisar antara 0 dan 1

cumulative insidence
Contoh : Hasil sensus di tahun 1960 di Swedia menunjukkan sejumlah 3076 laki-laki berumur 20-64 tahun yang bekerja di perusahaan plastik. Berdasarkan data dari Register Kanker Swedia, antara tahun 1961-1973, sebelas orang diantara pekerja ini terserang tumor otak. CI tumor otak yang terjadi pada pekerja pabrik plastik ini selama 13 tahun adalah

11 CI 100% 0,36% 3076

Attack rate
jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama epidemik
Contoh
Makanan Makan Sakit Salad Krecek Tidak sakit

ARM

Tidak Makan Sakit Tidak Sakit

ARTM

30 16

70 84

30/100 16/100

5 4

35 21

5/40 4/25

ARM = Attack Rate Makan ARMTM = Attack Rate tidak makan

Insidence rate atau insidence density


Insidens rate dari kejadian penyakit adalah potensi perubahan status penyakit per satuan waktu, relative terhadap besarnya populasi individu yang sehat pada waktu itu

Insidence Density = Insidens orang-waktu = Incidence Rate


Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu Rumusnya:
Jumlah kasus insidens terjadi dalam periode waktu Jumlah orang waktu

Insidence Density

INSIDENCE RATE
Gambar 1
A B C D E F G * 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka observasi dan dalam keadaan sehat (tahun) 7 7 2 7 3 2 5

Keterangan Periode sehat Periode sakit Hilang dalam pengamatan selanjutnya * Meninggal

INSIDENCE RATE
Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Incidence Rate (IR)? Jawab:
Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu

orang waktu 7 7 2 7 3 2 5 33 orang tahun


IR

Kemudian hitung
IR

orang waktu

kasus baru

3 kasus
33 orang tahun

9,1 kasus per 100 orang - tahun

Ciri Dari Insidens Density


Mempunyai satuan, yaitu per waktu. Tanpa satuan ini insidens density kehilangan maknanya Besarnya berkisar antara 0 sampai tak terhingga

Apa yang sesungguhnya diukur oleh insidence density?


Jumlah orang yang berpindah status dari tidak sakit ke status sakit selama periode waktu tertentu merupakan hasil paduan antara tiga faktor, yaitu
Ukuran besarnya populasi Lama periode pengamatan Kekuatan penyebaran penyakit (force of morbidity)

Oleh karena besarnya populasi dan lama periode pengamatan telah ditentukan oleh pengamat/peneliti, maka yang diukur dengan insidens density ini adalah kekuatan penyebaran penyakit (Force of Morbidity).

Anda mungkin juga menyukai