Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN

Renang Meredakan Penyakit Asma Renang banyak manfaatnya untuk kesehatan, karena dengan renang seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan digunakan seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha. Renang baik untuk mereka yang memiliki riwayat penyakit asma, kelebihan berat badan, hamil dan orang yang lanjut usia. Karena, ketika berenang seluruh berat badan ditahan air (mengapung), sehingga sendi-sendi tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan renang akan terlatih menggunakan

pernapasan secara efisien. Renang dimulai dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu, agar tubuh siap bergerak. Pemanasan akan membuat suhu tubuh dan detak jantung meningkat perlahan-lahan. Lakukan pemanasan dengan berjalan-jalan sekitar kolam renang selama 10 menit, lalu regangkan sedikitnya 15 kali hitungan setiap otot. Peregangan salah satu upaya menghindari kram. Lakukan pemanasan dan peregangan selama 5-10 menit, lalu teruskan dengan berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Bagi penderita penyakit asma, renang sangat membantu untuk meredakan atau bahkan untuk penyembuhan penyakit asma. Karena dengan melakukan renang maka akan melatih seluruh otot pernapasan mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki kondisi pada penderita asma. Sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara kering, tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang karena pernapasan terjadi di dekat permukaan air. Uap air membuat udara yang masuk tidak kering.Renang juga dapat membangkitkan percaya diri serta semangat hidup penderita asma dan secara psikologis akan mengurangi resiko serangan asma. Penyakit asma dapat terkontrol apabila memenuhi 6 kriteria berikut: 1. Tidak pernah atau jarang mengalami gejala harian (maksimal 2 kali/minggu) 2. Tidak pernah terbangun karena asma 3. Tidak pernah atau jarang menggunakan obat pelega nafas (maksimal 2 kali/minggu) 4. Dapat melakukan aktivitas dan latihan fisik secara normal 5. Hasil tes fungsi paru-paru normal atau mendekati normal 6. Tidak pernah mengalami serangan asma. Renang yang dilakukan selama 3-5 kali seminggu dapat membantu

meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru. Agar bisa memperoleh manfaat

renang, hendaklah berenang dengan benar. Dengan renang, tubuh akan membakar kalori sekurang-kurangnya 275 kalori/jam.

Kenapa Renang Bisa Ringankan Asma? AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Michael Phelp (foto: beijing2008) Jakarta, Penyakit asma kadang membatasi aktivitas fisik karena takut terlalu lelah dan akhirnya penyakitnya kambuh. Renang adalah salah satu solusi meringankan penyakit asma. Kenapa harus olahraga renang? Serangan asma bisa dipicu oleh aktivitas fisik yang berlebihan. Banyak penderita asma yang mengalaminya saat melakukan olahraga berat, sehingga disebut juga Exercise Induced Asthma (EIA). Olahraga yang dapat memicu EIA biasanya dilakukan dengan ritme yang cepat dan menguras banyak energi dalam waktu yang singkat. Di antaranya adalah basket, lari cepat (sprint) dan tenis.

Sedangkan olahraga yang jarang menimbulkan EIA contohnya dalah senam dan bersepeda. Sebab, olahraga semacam itu umumnya bisa dilakukan dilakukan secara pelan dan bertahap.

EIA juga tidak pernah terjadi pada olahraga renang. Ketua Dewan Asma Indonesia (DAI), Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P. (K) bahkan membenarkan bahwa renang bisa menyembuhkan asma.

"Ada sejumlah alasan mengapa berenang baik untuk penderita asma," ungkap Prof. Faisal dalam acara bincang-bincang dengan media menyambut Hari Asma Dunia 2010 hari ini (4/5/2010), yang digelar DAI bersama Yayasan Asma Indonesia dan didukung oleh GlaxoSmithKline Indonesia di Hotel Akmani, Jl Wahid Hasyim, Jakarta.

Kenapa harus renang?

Pertama, renang adalah olah raga yang melatih seluruh otot pernapasan. Mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki kondisi pada penderita asma.

Kedua, sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara kering. Hal ini tidak terjadi

saat berenang, karena pernapasan terjadi di dekat permukaan air. Uap membuat udara yang masuk tidak kering.

Ketiga, beberapa penderita asma merasa rendah diri karena aktivitas fisiknya terbatas. Berenang bisa membangkitkan percaya diri serta semangat hidup, dan secara psikologis akan mengurangi risiko serangan.

Kontrol Asma

Namun bukan berarti olahraga lain tidak boleh dilakukan oleh penderita asma. Masih menurut Prof. Faisal, sebenarnya asma tidak perlu menghalangi aktivitas jika terkontrol dengan baik.

"Salah seorang pemain bulutangkis terkenal dari Indonesia adalah penderita asma, namun dia bisa menjuarai All England," ungkapnya, merujuk mantan atlet nasional Liem Swie King.

Berdasarkan panduan dari Global Initiative for Asthma (GINA), asma dikatakan terkontrol apabila memenuhi 6 kriteria berikut: 1. Tidak pernah atau jarang mengalami gejala harian (maksimal 2 kali/minggu) 2. Tidak pernah terbangun karena asma 3. Tidak pernah atau jarang menggunakan obat pelega (maksimal 2 kali/minggu) 4. Dapat melakukan aktivitas dan latihan fisik secara normal 5. Hasil tes fungsi paru-paru normal atau mendekati normal 6. Tidak pernah mengalami serangan asma.

Untuk dapat memenuhi 6 kriteria tersebut, Prof. Faisal menganjurkan penderita asma untuk rajin memakai obat pengontrol. Salah satunya adalah steroid, yang tersedia dalam bentuk spray.

Anda mungkin juga menyukai