01 Konsep KTSP
01 Konsep KTSP
Waktu
I.
II.
III Pertanian
14.00-17.00
19.00-21.30
08.00 10.00
10.30 12.30
13.30 16.00
TUJUAN
Kegiatan sosialisasi KTSP untuk memberikan wawasan dan menyamakan persepsi kepada peserta tentang penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SMK, agar mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik.
KURIKULUM sebagai Produk, KURIKULUM sebagai Program KURIKULUM sebagai Hasil Belajar yang diinginkan KURIKULUM sebagai Pengalaman Belajar
Dokumen
KTSP
KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU No. 20 Bab 1 Ps 1 butir 19) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah (UU No. 20 Bab X. Ps.38 ayat 2)
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
satuan pendidikan,
potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
peserta didik.
(2) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
UUSPN BAB X Pasal 36 (2):
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
PP 19/2005 BAB I Pasal 1 butir 15
1. Mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu 2. Didasarkan kebutuhan dunia kerja Demand-Market-Driven 3. Penguasaan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
4. Kesuksesan siswa pada HandsOn atau performa dunia kerja 5. Hubungan erat dengan Dunia Kerja merupakan Kunci Sukses Pendidikan Kejuruan 6. Responsif dan antisipatif terhadap kemajuan Teknologi
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
7. Learning By Doing dan Hands On Experience 8. Membutuhkan fasilitas Mutakhir untuk praktik 9. Memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar dari pendidikan umum
KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. KTSP terdiri atas: Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, Kalender pendidikan, dan Silabus.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.
PP 19 Pasal 16
Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.
Permen Diknas No.22 Implikasi dari struktur kurikulum SMK butir 2
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
Standar Isi SI mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
PP 19/2005 BAB I Pasal 1 butir 14
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
b. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Dan Minat Sesuai Dengan Tingkat Perkembangan Dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
g. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
k. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Kejuruan. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Komponen
A. Mata Pelajaran 1.Pendidikan Agama 2.Pendidikan Kewarganegaraan 3.Bahasa Indonesia
Durasi Waktu
(Jam)
4.Bahasa Inggris
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
440 a)
Komponen
A. Mata Pelajaran
5. Matematika
5. 1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan 5. 2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran dan Akuntansi 5. 3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Komponen
A. Mata Pelajaran
192 a)
192 a) 276 a)
Komponen
A. Mata Pelajaran
192 a) 192 a)
Komponen
A. Mata Pelajaran
192 a) 192 a)
Komponen
A. Mata Pelajaran
7.Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan
128 a)
128 a)
192
Komponen
A. Mata Pelajaran 10. Kejuruan
10.1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
202
192
140 1044 c)
10.2 Kewirausahaan
10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 10.3 Kompetensi Kejuruan b)
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Komponen
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri d)
192
(192)
Keterangan notasi
a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan. Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam. Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
b) c)
d)
Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1. Pendidikan Agama 1.2. Pendidikan Kewarganegaraan 1.3. Bahasa Indonesia 1.4. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 1.5. Seni Budaya
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Komponen
2. Adaptif
2.1. Bahasa Inggris 2.2. Matematika 2.3. Ilmu Pengetahuan Alam 2.4. Fisika 2.5. Kimia
Komponen
3. Produktif
3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 3.2. Kompetensi Kejuruan B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri
JUMLAH
4410
Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit. Beban belajar SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.
Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI.
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.
KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Kalender Pendidikan
Pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun, mencakup permulaan tahun, minggu efektif, waktu efektif dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran, waktu dimulai kegiatan pembelajaran pada awal tahun.
PENYUSUNAN KTSP
Analisis Konteks
Analisis potensi, kekuatan/kelemahan internal sekolah Analisis peluang/tantangan eksternal sekolah
Identifikasi SI, SKL, dan Panduan KTSP
PENYUSUNAN KTSP
Mekanisme Penyusunan
KTSP SMK dikembangkan sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi.
Tim Penyusun
guru konselor kepala sekolah, ketua merangkap anggota komite sekolah (du/di, asosiasi, dunia kerja, dan anggota institusi pasangan lainnya) nara sumber dinas pendidikan provinsi, sebagai koordinator dan supervisor.
PENYUSUNAN KTSP
Peran serta Guru dalam Proses Pengembangan KTSP sangat penting dilihat dari Proses Pembelajaran Peserta Didik.
Karena keterlibatan Guru dalam Penyusunan KTSP akan membangun Komitmen yang Tinggi terhadap Pelaksanaan KTSP dalam bentuk Pembelajaran Efektif di Sekolah
Rekomendasi Brady (1992) dikutip oleh Suyanto
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
PENYUSUNAN KTSP
Kegiatan Penyusunan KTSP bagian dari kegiatan perencanaan sekolah Penyiapan dan penyusunan draf; Reviu dan revisi; Finalisasi. Pemberlakuan Dokumen KTSP SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan provinsi
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Rahay u