Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama/NPM Fakultas/Program Studi Group & Kawan Kerja

: Rahmat Sigalingging / 1206260835 : Teknik / Teknik Elektro : B14 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Anandiza Yoga Pratama Fadlly Triwanto Gui Robin Panca Hadi Wiratama Imam Alamsyah Adita Evalina Fitria Utami Naufal Adiyanto

No & Nama Percobaan Minggu Percobaan Tanggal Percobaan

: LR03 Karakteristik V-I Semikonduktor : Pekan 3 : 6 Oktober 2013

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

LR03 Karakteristik V-I Semikonduktor


I. Tujuan Praktikum
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor.

II.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Peralatan
Bahan Semikonduktor Amperemeter Voltmeter Variable Power Supply Camcorder Unit PC DAQ dan Perangkat Pengendali Otomatis

III.

Landasan Teori
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi

panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor , pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.

Gambar 1. Rangkaian tertutup semikoduktor

IV.

Prosedur Percobaan
Memasuki http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory kemudian masuk ke jadwal user ,

meng-klik LR03 Karakteristik VI Semikonduktor.


1. Memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semikonduktor. 2. Memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V1. 3. Aktifkan power supply/baterai dengan meng-klik radio button di sebelahnya. 4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan. 5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8.

Catatan : Data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data berikutnya.

V.

Pengolahan Data dan Evaluasi

a. Pengolahan Data
1. Data Percobaan

No

V(volt) 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.94 0.94 0.94 0.94 0.94 1.37 1.37 1.37 1.37 1.37

I(mA) 3.91 3.91 3.91 3.91 3.91 7.82 7.82 7.82 7.82 7.82 11.40 11.40 11.40 11.40 11.40

V (volt) Rata Rata

I (mA) Rata Rata

Hambatan ()

Disipasi Panas (Watt)

0.450

3.910

0.1151

1.7595

0.940

7.820

0.1202

7.3508

1.370

11.400

0.1202

15.6180

1.86 1.86 1.86 1.86 1.86 2.28 2.27 2.27 2.27 2.27 2.86 2.85 2.85 2.85 2.84 3.16 3.16 3.16 3.16 3.15 3.61 3.60 3.60 3.59 3.58

15.64 15.97 15.97 15.97 15.64 19.88 20.20 20.20 20.20 19.88 26.07 26.39 26.39 26.39 26.72 30.63 30.30 30.63 30.30 31.28 35.84 36.49 36.82 37.47 37.80

1.860

15.838

0.1174

29.4587

2.272

20.072

0.1132

45.6036

2.850

26.392

0.1080

75.2172

3.158

30.628

0.1031

96.7232

3.596

36.884

0.0975

132.6349

Tabel 1. Tabel hubungan antara tegangan (v) dan arus (I)

2. Grafik Hubungan Antara Rerata Tegangan (V) dan Rerata Arus (I)

Grafik Hubungan Tegangan (V) dan Arus (I)


40.0 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 Tegangan (V) 2.5 3.0 3.5 4.0

Arus (I)

Gambar 2. Grafik hubungan antara tegangan (V) dan arus (I)

3. Menentukan kurva hubungan tegangan (V) dan arus (I) serta pengaruhnya terhadap hambatan () Pertama tama melakukan perapian data dengan metode leastsquare (kuadrat terkecil). Data rerata percobaan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 V (volt) Rata - Rata 0.450 0.940 1.370 1.860 2.272 2.850 3.158 3.596 I (mA) Rata - Rata 3.910 7.820 11.400 15.838 20.072 26.392 30.628 36.884

Menggunakan Leastsquare pada data percobaan


i 1 2 3 4 5 6 7 8 Sum Xi 0.450 0.940 1.370 1.860 2.272 2.850 3.158 3.596 16.496 Yi 3.910 7.820 11.400 15.838 20.072 26.392 30.628 36.884 152.944 Xi^2 Yi^2 Xi*Yi 0.2025 15.2881 1.7595 0.8836 61.1524 7.3508 1.8769 129.9600 15.6180 3.4596 250.8422 29.4587 5.1620 402.8852 45.6036 8.1225 696.5377 75.2172 9.9730 938.0744 96.7232 12.9312 1360.4295 132.6349 42.6113 3855.1694 404.3659

i = Sumber Tegangan Xi = Tegangan (Volt) rata-rata Yi = Arus (mA) rata-rata Y = Mx + b b = (M) gradien b=M = =
( ( ( ) ( ) ) )

) ( ) (

= 10,3525 a=b = =
( ( ( ) ) ( ) ( )

= -2,2289 ( ) ( ) ( )

[ 1,6438 y = 1,2821 b = 0,4373 (

= 4,22 % Dari perhitungan di atas diperoleh persamaan garis Trendline y = 10,3525x 2,2289. Tingkat kesalahan sebesar 4,22 %. Didapatkan grafik V-I seperti di bawah ini:

Grafik Hubungan Tegangan (V) dan Arus (I)


40.0 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 Grafik Hubungan Tegangan (V) dan Arus (I) Linear (Grafik Hubungan Tegangan (V) dan Arus (I))

Grafik di atas menunjukkan grafik yang linear yang membuktikan bahwa terjadi hubungan yang berbanding lurus. Hubungan ini menyebabkan apabila beda potensial yang diberikan pada semikonduktor semakin besar maka arus listrik yang dihasilkan akan semakin besar juga. Apabila ditulis dalam sebuah rumus akan berbentuk V =x I. Hal ini dapat terjadi karena suhu pada percobaan ini tidak berubah sehingga dapat dituliskan seperti persamaan pada hukum ohm. Apabila suhu pada percobaan ini berubah maka persamaan hukum ohm tidak dapat digunakan dan pada transistor ataupun dioda persamaan hukum ohm juga tidak dapat digunakan. Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan sampai pada tegangan ke delapan. Oleh karena itu, dalam praktikum ini, terdapat delapan macam variasi data. Persamaan garis dari grafik V-I adalah persamaan garis linear.

Dapatkah kita menggunakan hukum ohm untuk menjelaskan percobaan ini? Berdasarkan tabel di bawah ini:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 V (volt) Rata - Rata 0.450 0.940 1.370 1.860 2.272 2.850 3.158 3.596 I (mA) Rata - Rata 3.910 7.820 11.400 15.838 20.072 26.392 30.628 36.884 Hambatan () 0.1151 0.1202 0.1202 0.1174 0.1132 0.1080 0.1031 0.0975 Disipasi Panas (Watt) 1.7595 7.3508 15.6180 29.4587 45.6036 75.2172 96.7232 132.6349

Kita tidak bisa menggunakan hukum ohm karena suhu semikonduktor pada saat percobaan cenderung naik (dapat dilihat dari kenaikan disipasi panasnya) sehingga mempengaruhi nilai hambatannya sesuai teori dimana pertambahan kalor akan mengurangi nilai hambatan pada semikonduktor tersebut.

b. Analisis Praktikum
1. Analisis Percobaan Percobaan yang dilakukan di rlab tidak memberikan informasi yang cukup untuk menggambarkan proses percobaan. Praktikan tidak dapat melihat alat uji dan proses percobaan secara langsung. Video yang disediakan pada halaman rlab juga tidak bisa dijalankan, sehingga praktikan tidak bisa memberikan penjelasan lengkap mengenai jalannya percobaan. 2. Analisis Hasil Data yang didapatkan berupa nilai arus dari 8 tegangan yang berbeda. Dari tiap tegangan didapat 5 data sehingga total data percobaan berjumlah 40 data tegangan dan 40 data arus. Setiap 5 nilai tegangan dan arus yang didapat dari tegangan yang berbeda, dicari nilai rata rata sehingga data yang diolah menyusut menjadi hanya 8 data. Kemudian menentukan nilai hambatan dan disipasi panas dari nilai rerata tersebut. Hasil dari praktikum ini berupa grafik hubungan antara tegangan (V) dan arus (I) serta pengaruhnya dengan hambatan () dan disipasi

panas (watt).

Diketahui saat nilai V meningkat, nilai I juga bergerak naik,

sementara nilai hambatan semakin kecil dan nilai disipasi panas naik jauh lebih cepat lagi.

3. Analisis Grafik Pada grafik di atas dan seluruh grafik yang sudah ada, antara beda potensial dengan arus listrik merupakan perbandingan lurus dan berbentuk linear. Hal ini menjelaskan bahwa semakin besar beda potensial yang diberikan maka arus listrik yang diukur juga akan semakin membesar. Grafik tidak benar benar menunjukkan hasil yang linear sehingga praktikan menggunakan metode leastsquare (kuadrat terkecil) agar dapat menemukan garis tengah grafik. Diketahui kesalahan relatif dari grafik adalah 4,22 %.

VI.

Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil pengukuran tidak dapat diperiksa kevalidannya karena alat praktikum tidak dapat dilihat secara langsung oleh praktikan. 2. Beda potensial berbanding lurus dengan arus listrik. Semakin besar beda potensial yang digunakan, maka akan semakin besar pula arus listrik yang diperoleh. 3. Pada semikonduktor kita dapat menghitung nilai hambatannya. Nilai hambatan pada semikonduktor dipengaruhi oleh disipasi panas yang terjadi pada semikonduktor. Semakin besar kalor yang dikeluarkan atau semakin besar disipasi panasnya, semakin rendah nilai hambatan semikonduktornya. Oleh karena itu hukum ohm tidak berlaku dalam percobaan ini. 4. Beda potensial berbanding terbalik dengan hambatan. Begitu pula dengan arus listrik. 5. Grafik hubungan antara beda potensial dengan arus listrik pada

semikonduktor berbentuk linear.

VII. Referensi
Halliday, Resnick, Walker; Fisika, Edisi 3, Jilid 2, Erlangga, 1994.

Tipler, Paul A., Mosca, Gene. Physics for Scientists and Engineers, fifth edition. W.H Freeman, California, 2003

Anda mungkin juga menyukai