: Rahmat Sigalingging / 1206260835 : Teknik / Teknik Elektro : B14 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Anandiza Yoga Pratama Fadlly Triwanto Gui Robin Panca Hadi Wiratama Imam Alamsyah Adita Evalina Fitria Utami Naufal Adiyanto
II.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Peralatan
Bahan Semikonduktor Amperemeter Voltmeter Variable Power Supply Camcorder Unit PC DAQ dan Perangkat Pengendali Otomatis
III.
Landasan Teori
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi
panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor , pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.
IV.
Prosedur Percobaan
Memasuki http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory kemudian masuk ke jadwal user ,
Catatan : Data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data berikutnya.
V.
a. Pengolahan Data
1. Data Percobaan
No
V(volt) 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.94 0.94 0.94 0.94 0.94 1.37 1.37 1.37 1.37 1.37
I(mA) 3.91 3.91 3.91 3.91 3.91 7.82 7.82 7.82 7.82 7.82 11.40 11.40 11.40 11.40 11.40
Hambatan ()
0.450
3.910
0.1151
1.7595
0.940
7.820
0.1202
7.3508
1.370
11.400
0.1202
15.6180
1.86 1.86 1.86 1.86 1.86 2.28 2.27 2.27 2.27 2.27 2.86 2.85 2.85 2.85 2.84 3.16 3.16 3.16 3.16 3.15 3.61 3.60 3.60 3.59 3.58
15.64 15.97 15.97 15.97 15.64 19.88 20.20 20.20 20.20 19.88 26.07 26.39 26.39 26.39 26.72 30.63 30.30 30.63 30.30 31.28 35.84 36.49 36.82 37.47 37.80
1.860
15.838
0.1174
29.4587
2.272
20.072
0.1132
45.6036
2.850
26.392
0.1080
75.2172
3.158
30.628
0.1031
96.7232
3.596
36.884
0.0975
132.6349
2. Grafik Hubungan Antara Rerata Tegangan (V) dan Rerata Arus (I)
Arus (I)
3. Menentukan kurva hubungan tegangan (V) dan arus (I) serta pengaruhnya terhadap hambatan () Pertama tama melakukan perapian data dengan metode leastsquare (kuadrat terkecil). Data rerata percobaan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 V (volt) Rata - Rata 0.450 0.940 1.370 1.860 2.272 2.850 3.158 3.596 I (mA) Rata - Rata 3.910 7.820 11.400 15.838 20.072 26.392 30.628 36.884
i = Sumber Tegangan Xi = Tegangan (Volt) rata-rata Yi = Arus (mA) rata-rata Y = Mx + b b = (M) gradien b=M = =
( ( ( ) ( ) ) )
) ( ) (
= 10,3525 a=b = =
( ( ( ) ) ( ) ( )
= -2,2289 ( ) ( ) ( )
= 4,22 % Dari perhitungan di atas diperoleh persamaan garis Trendline y = 10,3525x 2,2289. Tingkat kesalahan sebesar 4,22 %. Didapatkan grafik V-I seperti di bawah ini:
Grafik di atas menunjukkan grafik yang linear yang membuktikan bahwa terjadi hubungan yang berbanding lurus. Hubungan ini menyebabkan apabila beda potensial yang diberikan pada semikonduktor semakin besar maka arus listrik yang dihasilkan akan semakin besar juga. Apabila ditulis dalam sebuah rumus akan berbentuk V =x I. Hal ini dapat terjadi karena suhu pada percobaan ini tidak berubah sehingga dapat dituliskan seperti persamaan pada hukum ohm. Apabila suhu pada percobaan ini berubah maka persamaan hukum ohm tidak dapat digunakan dan pada transistor ataupun dioda persamaan hukum ohm juga tidak dapat digunakan. Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan sampai pada tegangan ke delapan. Oleh karena itu, dalam praktikum ini, terdapat delapan macam variasi data. Persamaan garis dari grafik V-I adalah persamaan garis linear.
Dapatkah kita menggunakan hukum ohm untuk menjelaskan percobaan ini? Berdasarkan tabel di bawah ini:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 V (volt) Rata - Rata 0.450 0.940 1.370 1.860 2.272 2.850 3.158 3.596 I (mA) Rata - Rata 3.910 7.820 11.400 15.838 20.072 26.392 30.628 36.884 Hambatan () 0.1151 0.1202 0.1202 0.1174 0.1132 0.1080 0.1031 0.0975 Disipasi Panas (Watt) 1.7595 7.3508 15.6180 29.4587 45.6036 75.2172 96.7232 132.6349
Kita tidak bisa menggunakan hukum ohm karena suhu semikonduktor pada saat percobaan cenderung naik (dapat dilihat dari kenaikan disipasi panasnya) sehingga mempengaruhi nilai hambatannya sesuai teori dimana pertambahan kalor akan mengurangi nilai hambatan pada semikonduktor tersebut.
b. Analisis Praktikum
1. Analisis Percobaan Percobaan yang dilakukan di rlab tidak memberikan informasi yang cukup untuk menggambarkan proses percobaan. Praktikan tidak dapat melihat alat uji dan proses percobaan secara langsung. Video yang disediakan pada halaman rlab juga tidak bisa dijalankan, sehingga praktikan tidak bisa memberikan penjelasan lengkap mengenai jalannya percobaan. 2. Analisis Hasil Data yang didapatkan berupa nilai arus dari 8 tegangan yang berbeda. Dari tiap tegangan didapat 5 data sehingga total data percobaan berjumlah 40 data tegangan dan 40 data arus. Setiap 5 nilai tegangan dan arus yang didapat dari tegangan yang berbeda, dicari nilai rata rata sehingga data yang diolah menyusut menjadi hanya 8 data. Kemudian menentukan nilai hambatan dan disipasi panas dari nilai rerata tersebut. Hasil dari praktikum ini berupa grafik hubungan antara tegangan (V) dan arus (I) serta pengaruhnya dengan hambatan () dan disipasi
panas (watt).
sementara nilai hambatan semakin kecil dan nilai disipasi panas naik jauh lebih cepat lagi.
3. Analisis Grafik Pada grafik di atas dan seluruh grafik yang sudah ada, antara beda potensial dengan arus listrik merupakan perbandingan lurus dan berbentuk linear. Hal ini menjelaskan bahwa semakin besar beda potensial yang diberikan maka arus listrik yang diukur juga akan semakin membesar. Grafik tidak benar benar menunjukkan hasil yang linear sehingga praktikan menggunakan metode leastsquare (kuadrat terkecil) agar dapat menemukan garis tengah grafik. Diketahui kesalahan relatif dari grafik adalah 4,22 %.
VI.
Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil pengukuran tidak dapat diperiksa kevalidannya karena alat praktikum tidak dapat dilihat secara langsung oleh praktikan. 2. Beda potensial berbanding lurus dengan arus listrik. Semakin besar beda potensial yang digunakan, maka akan semakin besar pula arus listrik yang diperoleh. 3. Pada semikonduktor kita dapat menghitung nilai hambatannya. Nilai hambatan pada semikonduktor dipengaruhi oleh disipasi panas yang terjadi pada semikonduktor. Semakin besar kalor yang dikeluarkan atau semakin besar disipasi panasnya, semakin rendah nilai hambatan semikonduktornya. Oleh karena itu hukum ohm tidak berlaku dalam percobaan ini. 4. Beda potensial berbanding terbalik dengan hambatan. Begitu pula dengan arus listrik. 5. Grafik hubungan antara beda potensial dengan arus listrik pada
VII. Referensi
Halliday, Resnick, Walker; Fisika, Edisi 3, Jilid 2, Erlangga, 1994.
Tipler, Paul A., Mosca, Gene. Physics for Scientists and Engineers, fifth edition. W.H Freeman, California, 2003