Anda di halaman 1dari 37

PENGATURAN SUHU TUBUH

KESETIMBANGAN PANAS
Pengaturan temperatur atau regulasi termal ialah suatu pengaturan secara kompleks dari suatu proses fisiologis dimana terjadi kesetimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan.

HOMOTERMAL

Organisme homotermal yaitu temperatur tubuh tetap konstan walaupun suhu lingkungan berubah.

Kenapa tidak berubah?

Suhu tubuh tidak berubah karena ada intereaksi secara berantai antara heat produksi (pembentukan panas) dan heat loss (kehilangan panas).

Bagaimana mekanismenya?
Mekanisme ini diatur oleh susunan syaraf pusat yang mana mengatur metabolisme, sirkulasi (peredaran darah), perspirasi (penguapan) dan pekerjaan otot-otot skeletal. Contoh kontraksi otot banyak menghasilkan panas.

TOPOGRAFI TEMPERATUR BADAN DAN KULIT

Temperatur normal tubuh manusia adalah 37 C. Untuk mengukur rata-rata temperatur badan dan kulit terdapat banyak kesukaran

Dimana tempat pengukuran suhu tubuh?

Secara klinik sering dipakai lokasi pengukuran temperatur pada ketiak (aksila), sub lingual (di bawah lidah) atau rektal (dubur).

Temperatur liang dubur (rektal) 0,3 sampai 0,5 C lebih tinggi dari pada temperatur pada ketiak (aksila). Kepala mempunyai temperatur kulit lebih tinggi daripada anggota badan lainnya.

Temperatur Kulit Rata-rata.


Metoda yang lazim dipakai untuk menghitung temperatur kulit rata-rata adalah: 0.07 T(kepala) + 0,14 T(lengan) + 0,05 T (tangan) + 0,07 T (kaki) + 0,13 T(betis) + 0,09 T(paha) + 0,35 T(batang tubuh).

Temperatur tubuh rata-rata.


Dengan mengetahui temperatur kulit rata-rata maka menghitung temperatur tubuh rata-rata yaitu: Mean body temperature = (0,69xT(rektal)) + (0,33xT(kulit rata-rata)).

Konduksi Panas

Suhu rectal (dubur) agak lebig konstan dibandingkan dengan suhu-suhu bagian tubuh lainnya.

Pengaturan Temperatur Tanpa Umpan Balik


Yang dimaksud dengan pengaturan temperatur berarti mengatur heat loss dan heat produksi. Untuk manusia hal ini dapat terjadi tetapi bagi benda-benda mati tidak, oleh karena benda mati tidak memproduksi panas sehingga umpan balik tidak pernah terjadi.

Contoh:
Sebuah logam dipanaskan berarti temperatur akan meninggi dengan demikian logam tersebut akan memuai sesuai dengan Persamaan:

Lo : Panjang mula-mula pada to Lt : Panjang pada t1 to: Temperatur mula-mula t1: Temperatur pada saat pengukuran Lt : Keofisien muai panjang

Pada temperatur tinggi logam akan memancarkan radiasi (heat loss) . Apabila logam tsb diletakkan pada temperatur yang dingin, logam tsb akan dingin berlahan-lahan dan tidak mungkin memanaskan dirisendiri. Ini dinamakan tidak akan terjadi umpan balik akibat perbedaan temperatur.

Pengaturan Temperatur dengan Umpan Balik

Tubuh selalu beriktiar agar temperatur tetap konstan walaupun lingkungan ada perubahan temperatur

Panas dapat hilang dan masuk ke dalam lingkungan dengan cara: Konduksi Konveksi Radiasi Evaporasi

1. Konduksi Konduksi adalah pemaparan panas dari suatu objek yang suhunya lebih tinggi ke objek lain dengan jalan kontak langsung.

Misalkan T1 > T2 dan T=T1-T2 maka paparan panas dinyatakan oleh Persamaan :

K=Koefisien konduktivitas termal L=Panjang batang T=Perbedaan temperatur

2. Konveksi
Konveksi bisa terjadi apabila angin secukupnya mengalir melalui tubuh . Pertukaran panas dan gaya konveksi adalah berbanding lurus perbedaan temperatur antara kulit dan udara dan kecepatan udara.

Aliran panas yang terjadi antara kulit dan lingkungan secara konveksi dapat ditulis:

V=Kecepatan angin Ta=Temperatur udara Ts=Temperatur kulit

3. Radiasi Radiasi adalah suatu transfer energi panas dari suatu permukaan objek ke objek yang lain tanpa mengalami kontak kedua objek tersebut.

Energi radiasi dinyatakan dengan persamaan Planck yaitu:

E=energi radiasi n=suatu bilangan bulat h=konstanta Planck f=frekuensi

4. Evaporasi
Evaporasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap. Manusia kehilangan sekitar melalui penguapan paru-paru.

Kehilangan panas lewat evaporasi dapat terjadi apabila:


1. Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan udara ambien. 2. Temperatur lingkungan rendah dari normal sehingga evaporasi dari keringat bisa terjadi. 3. Adanya gerakan angin. 4. Adanya kelembaban.

Kehilangan panas melalui evaporasi kulit:

V=kecepatan angin P=Tekanan

Untuk mengetahui mekanisme pengaturan suhu tubuh dengan umpan balik ada 2 mekanisme yaitu: 1. Mekanisme aktivitas oleh dingin. 2. Mekanisme aktivitas oleh panas

Mekanisme aktivitas dingin


Menggigil Kelaparan Akan meningkatkan produksi panas Penyempitan pembuluh darah kutaneus Kulit mengkerut Akan mengakibatkan penurunan kehilangan panas

Mekanisme aktivitas oleh panas.


Pelebaran pembuluh darah kulit Berkeringat Peningkatan pernafasan Akan terjadi peningkatan kehilangan panas. Nafsu makan berkurang Lesu dan lembam Akan terjadi penurunan produksi panas.

Efek panas terhadap tubuh

1.Efek Fisik 2.Efek Kimia 3.Efek Biologis

1. Efek Fisik

Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian segala arah.

2. Efek Kimia
Kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan peningkatan temperatur. Pada jaringan akan terjadi peningkatan metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh.

3. Efek Biologis
Adanya peningkatan sel darah putih secara total dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi (pelebaran) pembulu darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah.

Termografi untuk diagnosis


Carcinoma mammia (kanker mamma) Vascular disease (penyakit pembulu darah) Diabetes (kencing manis) Nyeri pada persendian lutut dll

Syarat melakukan termografi


1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum melakukan termografi 2. Penderita sebelumnya harus ditempatkan dalam ruangan yang suhunya 21 C selama 20 minit. Dengan tujuan penderita adaptasi terlebih dahulu sehingga waktu melakukan termografi akan tampak kontras yang jelas.

TERIMAKSIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai