RM Jenis kelamin Umur Suku/bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Masuk RS : Ny. IN : 1258903 : Perempuan : 26 tahun : sunda : Islam : SMP : Ibu Rumah Tangga : Cilandak : 17 Oktober 2013
IDENTITAS SUAMI PASIEN Nama Jenis kelamin Umur Suku/bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn. Y : Laki-laki : 30 tahun : Sunda : Islam : SLTA : Wiraswasta : Cilandak
3.2 ANAMNESIS Data diperoleh dari autoanamnesis dan berdasarkan hasil observasi dari catatan medis pasien pada tanggal 17 Oktober 2013 - 19 Oktober 2013 A. Keluhan utama Demam sejak 5 jam SMRS. . B. Riwayat penyakit sekarang Pasien G2P1A0 mengaku hamil 39 minggu, hari pertama haid terakhir 15 januari 2013 ~ Hamil 39 minggu, taksiran persalinan 22 oktober 2013. ANC teratur di bidan ,pasien di USG sebanyak 3 kali, USG terakhir tanggal
36
3/10/13 dikatakan janin baik, ketuban cukup, janin presentasi kepala tunggal hidup. Saat ini pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 jam SMRS, demam mendadak tinggi disertai dengan menggigil, pasien mengaku demamnya belum diobati. Pasien juga merasa mulas-mulas sejak 15 jam SMRS. Mules-mules dirasakan semakin sering. Pasien mengaku keluar airair warna hijau kental sejak 12 jam SMRS, pasien juga mengakatakan keluar lendir dan darah. Pasien mengatakan gerak janin aktif. Keluhan keputihan, gigi berlubang, batuk, pilek, nyeri saat berkemih dan anyang-anyangan disangkal. Keluhan nyeri kepala, mual, muntah dan gangguan pandangan juga disangkal pasien Pada tanggal 18 oktober 2013 pasien melahirkan secara section caesaria , bayi perempuan dengan berat lahir 2500 gram dan panjang lahir 49 cm, bayi langsung menangis, air ketuban hijau kental, jumlah sedikit. Pasien mengatakan setelah mendapat penjelasan dari dokter mengenai
kemungkinan adanya infeksi intrauterine , maka dokter menyarankan agar pasien menggunakan KB implant, pada tanggal 19 oktober pasien di pasang KB implant. C. Riwayat penyakit dahulu Riwayat pasien hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, asma, alergi, keputihan, batuk-batuk lama disangkal D. Riwayat penyakit keluarga Riwayat keluarga pasien hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, asma, alergi, E. Riwayat menstruasi Menarche Siklus Lamanya Banyaknya Nyeri haid : 14 tahun : 28 hari : 5 hari : 2-3 pembalut per hari : (-)
F.
G. Riwayat persalinan
37
1.
dokter , air ketuban berkurang, perempuan 2900 gr, saat dalam keadaaan sahat 2. Hami Ini H. Riwayat KB Tidak menggunakan KB sebelumnya
I. Riwayat operasi Belum pernah operasi sebelumnya J. Riwayat kebiasaan dan psikososial Pasien mengaku tidak Merokok, Alkohol dan menggunakan narkoba
3.3 PEMERIKSAAN FISIK (tanggal 17 oktober 2013) A. Status generalis Keadaan umum Kesadaran Tanda vital Tensi Nadi RR Suhu Tinggi badan Berat badan Kepala Mata Mulut THT Leher Thorak Cor : I: ictus cordis tidak terlihat P: ictus cordis teraba pada ICS 4 1 jari medial midclavicular line P: batas jantung paru dalam batas normal A: S1-S2 murni, reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo : I: napas saat statis dan dinamis 38 : 120/80 mmHg : 120x/mnt : 20 x/mnt : 38,5 0C : 160 cm : 67 kg : Baik : Compos mentis
: normocephali, rambut hitam, distribusi merata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor : bibir kering (-), sianosis (-) : sekret -/-, mukosa tidak hiperemis, tonsil T1 T1 : KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar
P: vocal fremitus simetris P: sonor smua lapang paru A: Suara Napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Abdomen : lihat status obstetri Ekstremitas: akral hangat, oedem tungkai -/-, refleks fisiologis +/+, reflek patologis -/-
B. Status obstetri TFU : 31 cm TBJ : 2945 gram His : tidak ada Kontraksi : ada DJJ : 195 dpm Inspeksi : vulva uretra tenang, perdarahan aktif (-) Inspekulo : portio livid, licin, OUE terbuka , fluksus (-), flour (-), valsava(+) VT : portio kenyal, posterior, tebal : 3 cm, ketuban (-) : 1 cm, kepala H I, selaput
3.4 Pemeriksaan penunjang 3.4.1 PEMERIKSAAN LABORATORIUM 18 oktober 2013 Rutin Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Gula darah sewaktu Urinalisa Urobilinogem Protein urine Hasil 11.2 33.6 15100 357.000 79 Hasil 1,0 (-) Nilai normal 11,7-15,5 gr/dl 33-45 5000-10000 ribu/mm3 150-400 70-140 mg/dl Nilai Normal < 1 U.E/dl (-)
39
Berat jenis Bilirubin Keton Nitrit PH Leukosit Darah/HB Glukosa Warna Kejernihan Sedimen urine Epitel Leukosit Eritrosit Silinder Kristal Bakteri APTT Kontrol APTT
1,015 (-) (-) (-) 7,0 (-) (-) (-) Kuning Jernih Hasil +1 1-2 0-1 (-) (-) (-) 31,1 34,2
1,003-1030 (-) (-) (-) 4,8-7,4 (-) (-) (-) Kuning Jernih Nilai Normal
40
3.4.2 Hasil USG: JPKTH DJJ (+) BPD : 95,0 HC : 319,2 AC : 321,1 FL : 71,2 ICA : 7,28 SDAU : 5,7 TBJ: 2717 gr Letak plasenta korpus depan Kesimpulan : hamil aterm ,JPKTH , air ketuban berkurang , LTP 1 x
3.4.3 Hasil CTG : Baseline : 185 dpm Variabilitas : 5-15 dpm Akselerasi : (-) Deselerasi : (-) Gerak janin : (+) His : (-) Kesan : Suspicious Sikap : resusitasi
3.5 DIAGNOSIS MASUK G2P1 hamil aterm, JPKTH air ketuban berkurang BSC 1x belum inpartu KP 12 jam, infeksi intra uterine
3.6 TATALAKSANA - observasi TTV, His, DJJ, perburukan tanda-tanda IIU - rencana terminasi kehamilan pro SC CITO - ceftriaxone 1 x 2 gr iv
Instruksi post operasi: obstervasi tanda vital , kontraksi uterus dan perdarahan Cek Darah lengkap post operasi Mobilisasi bertahap 41
Diet tinggi kalori tinggi protein Jaga hygiene luka operasi , GV hari ke 3 Antibiotik : ceftriaxone 2 x 1 gr iv dan metronidazole 3 x 500 mg iv ( 3 hari) Profenid supp 3 x 1 Rencana KB implant
3.5. RESUME Pasien, Ny. IN 26 tahun, G2P1 hamil aterm BSC 1x datang dgn demam (+) mules (+) keluar air-air (+) dilakukan terminasi perabdominal SC cito pada tanggal 18 oktober 2013 atas indikasi infeksi intra uterine pada BSC 1x SBU tipis dan belum inpartu. Pasien melahirkan secara section caesaria ,lahir bayi perempuan dengan berat lahir 2500 gram dan panjang lahir 49 cm, bayi langsung menangis, air ketuban hijau kental, jumlah sedikit. Direncanakan pada pasien ini untuk KB implant karena terdapat infeksi intra uterine dan tidak terdapat kontra indikasi untuk KB implan. Pasien dan suami setuju untuk dipasang KB implant lalu dilakukan pemasangan KB implan saat Hari nifas pertama tanggal 19 oktober 2013. Pasien belum pernah menggunakan KB sebelumnya.
42
Pasien wanita usia 26 tahun datang dengan diagnosis G2P1 hamil aterm, JPKTH air ketuban berkurang BSC 1x belum inpartu KP 12 jam, infeksi intra uterine, kemudian diputuskan untuk terminasi perabdominal secara section caesaria atas indikasi infeksi intra uterine pada BSC 1x SBU tipis dan belum inpartu. Pasien melahirkan secara section caesaria ,lahir bayi perempuan dengan berat lahir 2500 gram dan panjang lahir 49 cm, bayi langsung menangis, air ketuban hijau kental, jumlah sedikit. Pasien sebelumnya belum pernah memakai alat KB, saat ini pasien masih ingin mempunyai anak dan ingin menjarangkan kehamilan. Pasien junga menginginkan KB yang jangka panjang tidak perlu diingatkan setiap hari. Pilihan utama untuk pasien dengan keinginan pasien sebenarnya adalah IUD/AKDR tetapi karena pasien terdapat infeksi intrauterine yang merupakan kontra indikasi pemakaian IUD , maka pemilihan untuk menggunakan KB implant merupakan pilihan yang tepat. Pada pasien juga tidak terdapat penyakit hati ,Kanker payudara, Kelainan jiwa (psikosis, neurosis), Varikosis, Riwayat kehamilan ektopik, Diabetes mellitus dan sefalgia
43
BAB V KESIMPULAN Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah kehamilan. Usaha-usaha tersebut dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanen. Yang bersifat permanen pada wanita dinamakan tubektomi dan pada pria vasektomi. Sedang yang bersifat sementara dapat menggunakan obat peroral, suntikan, intravaginal, atau dengan obat topikal intravaginal yang bersifat spermatisid. Pemilihan cara kontrasepsi harus dilihat dari segi umur ibu, keinginan mempunyai anak lagi/tidak, jarak kehamilan, sedang laktasi atau tidak, adakah kontraindikasi menggunakan kontrasepsi tertentu. Dibutuhkan pengetahuan yang cukup untuk para praktisi agar dapat memberi edukasi mengenai kontrasepsi. Pada pasien ini Ny.IN (perempuan, 26 tahun, multipara, menyusui) pilihan kontrasepsinya adalah IUD, implant, suntik, pil, dan cara sederhana. Karena pasien terdapat Infeksi intrauterine, tidak ingin mengganggu laktasi dan kesuburan dapat kembali. Pada kasus ini diberikan KB implan. Program KB ini merupakan cara efektif untuk menurunkan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia serta meningkatkan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak.
44
DAFTAR PUSTAKA 1. Badan pusat statistic Indonesia. pertumbuhan penduduk 2000-2025. diunduh tanggal 20 oktober 2013 (http://www.datastatistikindonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=919) 2. Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo, 2007. 3. Badan Pusat Statistik Indonesia. Persentase Wanita Usia 15-49 tahun menurut Alat/Cara KB yang sedang Digunakan, 2005 diunduh tanggal 20 oktober 2013 http://www.datastatistikindonesia.com/portal/index.php?option=com_tabel&kat=4&idtabel=127&Ite mid=166 4. Herman MJ. Pemanfaatan Hormon dalam Kontrasepsi. Cermin Dunia Kedokteran 1996;112:5-9 5. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Williams Obstetrics. Edisi ke 21. New York: Mc Graw Hill 2001.h.1517-28 6. Saifuddin AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo, 2006 7. Rice C, Thompson J. Selecting and Monitoring Hormonal Contraceptives. US Pharm. 2006;6:62-70. 8. Gunawan GS, dkk. Departemen farmakologi dan terapeutik FKUI. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru; 2007 9. Masimasi N, Sivanandy MS, Thacker RL. Update on Hormonal
Contraception. Cleveland Clinic Journal of Medicine 2007;74(3):186-90 10. Lesnewski R, Prine L. Initiating Hormonal contraception. Am Fam Physician 2007;74:105-12 11. Berenson AB, Breitkopf CR, Grady JJ, Rickert VJ, Thomas A. Effects of Hormonal Contraception on Bone Mineral Density After 24 Months of Use. Obstet Gynecol 2004;103:899-906 12. Reid RL. Hormonal Contraception and Breast Cancer : Keeping Perspective. J Obstet Gynaecol Can 2007;29(3):2
45