Anda di halaman 1dari 9

Metode Penelitian Komunikasi 1

Kuliah 6

A.

Data Berdasarkan Sumbernya

DATA DAN JENIS DATA PENELITIAN

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. ntuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. !eknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain obser"asi, #a#ancara, diskusi terfokus $focus grup discussion %&D' dan penyebaran kuesioner. (. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada $peneliti sebagai tangan kedua'. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat )tatistik $BP)', buku, laporan, jurnal, dan lain*lain. Pemahaman terhadap kedua jenis data di atas diperlukan sebagai landasan dalam menentukan teknik serta langkah*langkah pengumpulan data penelitian.

B. Data Berdasarkan Sifatnya


Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif $yang berbentuk kata*kata+kalimat' dan data kuantitatif $yang berbentuk angka'. Data kuantitatif dapat dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkannya yaitu data diskrit dan data kontinum. Berdasarkan sifatnya, data kuantitatif terdiri atas data nominal, data ordinal, data inter"al dan data rasio.

1.

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata*kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya #a#ancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau obser"asi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan $transkrip'. Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman "ideo.

Data Kualitatif

2.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. )esuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau

Data Kuantitatif

Metode Penelitian Komunikasi 1

Kuliah 6

statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut,
1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka $bilangan' yang diperoleh dengan cara membilang. -ontoh data diskrit misalnya,

a. .umlah )ekolah Dasar /egeri di Kecamatan 000 sebanyak (1. b. .umlah sis#a laki*laki di )D 222 sebanyak 63 orang. c. .umlah penduduk di Kabupaten 444 sebanyak (56.663 orang. Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat $bukan bilangan pecahan'.
(. Data kontinum adalah data dalam bentuk angka+bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. -ontoh data kontinum misalnya,

a. !inggi badan Budi adalah 171,7 centimeter. b. 89 Budi adalah 1(1. c. )uhu udara di ruang kelas (5o -elcius. Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat dikelompokan dalam empat jenis $tingkatan' yang memiliki sifat berbeda yaitu,

1. Data nominal atau sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu. Perbedaan kategori obyek hanya menunjukan perbedaan kualitatif. :alaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan. ;ogika perbandingan <=> dan <?> tidak dapat digunakan untuk menganalisis data nominal. @perasi matematika seperti penjumlahan $A', pengurangan $*', perkalian $B', atau pembagian $,' juga tidak dapat diterapkan dalam analisis data nominal. -ontoh data nominal antara lain, .enis kelamin yang terdiri dari dua kategori yaitu,

$1' ;aki*laki $(' Perempuan

Cngka $1' untuk laki*laki dan angka $(' untuk perempuan hanya merupakan simbol yang digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin. Cngka*angka tersebut tidak memiliki makna kuantitatif, artinya angka $(' pada data di atas tidak berarti lebih besar dari angka $1', karena laki*laki tidak memiliki makna lebih besar dari perempuan. !erhadap kedua data $angka' tersebut tidak dapat dilakukan operasi matematika $A, *, B, , '. Misalnya $1' D laki* laki, $(' D perempuan, maka $1' A $(' E $F', karena tidak ada kategori $F' yang merupakan hasil penjumlahan $1' dan $('.

Metode Penelitian Komunikasi 1

Kuliah 6 )tatus pernikahan yang terdiri dari tiga kategori yaitu, $1' Belum menikah, $(' Menikah, $F' .anda+ Duda. Data tersebut memiliki sifat*sifat yang sama dengan data tentang jenis kelamin. 2. Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya. )etiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. /amun demikian, jarak atau rentang antar jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. !erhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu <=> dan <?>. :alaupun data ordinal dapat disusun dalam suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi matematika $ A, G , B , , '. -ontoh jenis data ordinal antara lain, !ingkat pendidikan yang disusun dalam urutan sebagai berikut, $1' !aman Kanak*kanak $!K' $(' )ekolah Dasar $)D' $F' )ekolah Menengah Pertama $)MP' $5' )ekolah Menengah Ctas $)MC' $7' Diploma $6' )arjana Cnalisis terhadap urutan data di atas menunjukkan bah#a )D memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan !K dan lebih rendah dibandingkan dengan )MP. /amun demikian, data tersebut tidak dapat dijumlahkan, misalnya )D $(' A )MP $F' E $7' Diploma. Dalam hal ini, operasi matematika $ A , G , B, , ' tidak berlaku untuk data ordinal. Peringkat $ranking' sis#a dalam satu kelas yang menunjukkan urutan prestasi belajar tertinggi sampai terendah. )is#a pada peringkat $1' memiliki prestasi belajar lebih tinggi dari pada sis#a peringkat $('. F. Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan sifat data inter"al dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan jarak $ equality interval' atau memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut, terhadap data inter"al dapat dilakukan operasi matematika penjumlahan dan pengurangan $ A, G '. /amun demikian masih terdapat satu sifat yang belum dimiliki yaitu tidak adanya angka /ol mutlak pada data inter"al. Berikut dikemukakan tiga contoh data inter"al, antara lain, 1' Hasil pengukuran suhu $temperatur' menggunakan termometer yang dinyatakan dalam ukuran derajat. Ientang temperatur antara 11 -elcius sampai 11 -elcius memiliki jarak yang sama dengan 11

Metode Penelitian Komunikasi 1

Kuliah 6 -elcius sampai (1 -elcius. @leh karena itu berlaku operasi matematik $ A, G ', misalnya 171 -elcius A 171 -elcius D F11 -elcius. /amun demikian tidak dapat dinyatakan bah#a benda yang bersuhu 171 -elcius memiliki ukuran panas separuhnya dari benda yang bersuhu F11 -elcius. Demikian juga, tidak dapat dikatakan bah#a benda dengan suhu 1 1 -elcius tidak memiliki suhu sama sekali. Cngka 11 -elcius memiliki sifat relatif $tidak mutlak'. Crtinya, jika diukur dengan menggunakan !ermometer %ahrenheit diperoleh 11 -elcius D F(1 %ahrenheit. (' Kecerdasaran intelektual yang dinyatakan dalam 89. Ientang 89 111 sampai 111 memiliki jarak yang sama dengan 111 sampai 1(1. /amun demikian tidak dapat dinyatakan orang yang memiliki 89 171 tingkat kecerdasannya 1,7 kali dari urang yang memiliki 89 111. F' Didasari oleh asumsi yang kuat, skor tes prestasi belajar $misalnya 8PK mahasis#a dan hasil ujian sis#a' dapat dikatakan sebagai data inter"al. 5' Dalam banyak kegiatan penelitian, data skor yang diperoleh melalui kuesioner $misalnya skala sikap atau intensitas perilaku' sering dinyatakan sebagai data inter"al setelah alternatif ja#abannya diberi skor yang ekui"alen $setara' dengan skala inter"al, misalnya, )kor $7' untuk ja#aban <)angat )etuju> )kor $5' untuk ja#aban <)etuju> )kor $F' untuk ja#aban <!idak Punya Pendapat> )kor $(' untuk ja#aban <!idak )etuju> )kor $1' untuk ja#aban <)angat !idak )etuju> Dalam pengolahannya, skor ja#aban kuesioner diasumsikan memiliki sifat*sifat yang sama dengan data inter"al. 5. Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal, data ordinal, serta data inter"al. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik /ol absolut $mutlak' sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematik $ A , G , B, , '. )ifat* sifat yang membedakan antara data rasio dengan jenis data lainnya $nominal, ordinal, dan inter"al' dapat dilihat dengan memperhatikan contoh berikut, 1' Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter adalah data rasio. Benda yang panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan benda yang panjangnya ( meter sehingga dapat dibuat kategori benda yang berukuran 1 meter dan ( meter $sifat data nominal'. kuran panjang benda dapat diurutkan mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek $sifat data ordinal'. Perbedaan antara benda yang panjangnya 1 meter dengan ( meter memiliki jarak yang sama dengan perbedaan antara benda yang

Metode Penelitian Komunikasi 1

Kuliah 6 panjangnya ( meter dengan F $sifat data inter"al'. Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu, $1' Cngka 1 meter menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada benda yang diukurJ serta $(' Benda yang panjangnya ( meter, ( kali lebih panjang dibandingkan dengan benda yang panjangnya 1 meter yang menunjukkan berlakunya semua operasi matematik. Kedua hal tersebut tidak berlaku untuk jenis data nominal, data ordinal, ataupun data inter"al. (' Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan dalam gram memiliki semua sifat*sifat sebagai data inter"al. Benda yang beratnya 1 kg. berbeda secara nyata dengan benda yang beratnya ( kg. kuran berat benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang terringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1 kg. dengan ( kg memiliki rentang berat yang sama dengan perbedaan antara benda yang beratnya ( kg. dengan F kg. Cngka 1 kg. menunjukkan tidak ada benda $berat' yang diukur. Benda yang beratnya ( kg., ( kali lebih berat dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg.. Pemahaman peneliti terhadap jenis*jenis data penelitian tersebut di atas bermanfaat untuk menentukan teknik analisis data yang akan digunakan. !erdapat sejumlah teknik analisis data yang harus dipilih oleh peneliti berdasarkan jenis datanya. !eknik analisis data kualitatif akan berbeda dengan teknik analisis data kuantitatif. Karena memiliki sifat yang berbeda, maka teknik analisis data nominal akan berbeda dengan teknik analisis data ordinal, data inter"al, dan data rasio.

VALIDITAS DAN REABILITAS PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF


Penyusunan kerangka penelitian berangkat dari problematika penelitian, sebab dari permasalahan akan memunculkan tujuan penelitian, hipotesa penelitian, meskipun ada penelitian yang berangkat tidak dari hipotesa. ntuk menja#ab problematika, mencapai tujuan penelitian, dan menguji hipotesa diperlukan data penelitian.@leh karena itu problematika penelitian yang dimunculkan hendaknya dija#ab data penelitian. Data yang diperoleh mempertimbangkan "aliditas, realibilitas, dan obyekti"itas. )udah barang tentu dari berbagai jenis penelitian kreteria tidak sama, seperti yang dikatakan )ugiyono $(113J F67' bah#a, < pada penelitian kuantitatif untuk memperoleh data yang "alid, reliable dan obyektif perlu uji instrumen yang "alid, reliable, dan obyektif pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar.>)edangkan untuk penelitian kualitatif bukan uji instrument melainkan uji data yang dikumpulkannya. @leh sebab itu untuk lebih jelasnya kita uraikan lebih lanjut.

Metode Penelitian Komunikasi 1

Kuliah 6 Pengertian

a. Validita

Cda beberapa definisi tentang "aliditas diantaranya menurut %raenkel $1KKFJ 1FK' dikatakan bah#a, < Laliditas menunjukkan kesamaan, pengertian maupun penggunaan masing*masing peneliti yang berbeda dalam mengumpulkan data.> )edangkan batasan "aliditas menurut )ugiyono $(113J F6F' dikatakan bah#a,>Laliditas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.> .adi dari kedua pendapat itu jelas batasan "aliditas adalah berkenaan dengan derajat ketepatan, antara data obyek sebenarnya dengan data penelitian.

b. Relia!ilita
Menurut %raenkel $1KKFJ 156' dikatakan,> Ieliabilitas adalah konsistensi skor, dan stabilitas data dari instrument penelitian.> )edangkan menurut )ugiyono $(113J F65' dikatakan,> reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.>

c. "!#e$ti%ita
Menurut )ugiyono$(113, F65' dikatakan,>@byekti"itas menunjukkan derajat kesepakatan antar banyak orang terhadap suatu data.> Maksud dari pengertian ini didasarkan pada prosentase kebenaran data disampaikan oleh orang banyak.

Validita & relia!ilita & (enelitian $uantitatif.

dan

'!#e$ti%ita

(ada

1. Laliditas penelitian kuantitatif. Laliditas suatu data berkenaan dengan derajat ketepatan antara data lapangan dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Menurut )ugitono $(113J F6F' dikatakan, "aliditas dibedakan menjadi dua yaitu "aliditas internal dan "aliditas eksternal. Laliditas internal berkaitan dengan berkenaan dengan akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai, misalnya disain penelitianna tentang kandungan giMi dan nutrisi biji durian petruk, maka data yang diperoleh tentang kandungan giMi dan nutrisi biji durian petruk, bukannya dala lain. ntuk mendapatkan data yang "alid dalam metode kuantitatif diperlukan instrumen yang "alid, oleh karenanya diperlukan uji "aliditas instrument. Laliditas instrument menggambarkan tingkat instrument yang mampu mengukur apa yang akan diukur $)uharsimi CrikuntoJ (11F, (1K'. Di sini dijelaskan ada dua jenis "aliditas instrument penelitian yaitu, "aliditas logis dan "aliditas empiris. Maksud dari "aliditas logis apabila instrument tersebut secara analisis akal sudah sesuai dengan isi dan aspek yang diungkapkan. )edangkan "aliditas empiris apa bila suatu

Metode Penelitian Komunikasi 1

Kuliah 6 instrument dapat mengungkap semua data yang ditangkap oleh panca indera yang ada pada obyek di lapangan. 2. Relia!ilita (enelitian $uantitatif. Ieliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. )uatu data dikatakan reliabel bila diteliti oleh peneliti yang berbeda diperoleh data yang sama, begitu juga bila dilakukan dalam #aktu yang tidak sama didapat data yang sama, tentunya berkenaan pada sampel yang sama. -ontoh, kadar alcohol pada minuman bermerk topi miring lebih dari 11N, dan sangat membahayakan peminumnya. Minuman merk ini bila diteliti oleh peneliti yang berbeda tetap data yang dihasilkan sama, begitu juga dilakukan berulang kali juga sama. ). "!#e$ti%ita (enelitian $uantitatif @byekti"itas berkenaan dengan derajat kesepakatan antar banyak orang terhadap data, sekarang timbul pertanyaan apakah data yang disepakati antar oaring banyak itu "alid dan reliabelO Data yang obyektif memiliki kecenderungan "alid dan reliabel tetapi belum tentu semua data yang obyektif "alid dan reliabel. Cpa lagi kalau data pada penelitian kualitatif berkenaan dengan manusia tidak ada jaminan kesepakatan orang banyak itu "alid dan reliabel, karena manusia makhluk yang sangat komplek. Dahulu sebelum ada teori matahari pusat tata surya, orang*orang mempercayai bumilah pusat tata surya dan itu berlaku ratusan tahun, tetapi setelah ada pendapat seorang ilmua#an bah#a matahari sebagai pusat tata surya hampir semua orang tidak percaya. Dari penjelasan di atas jelas kiranya dalam penelitian kuantitatif data hendaknya memiliki tingkat "aliditas, reliabilitas, dan obyekti"itas. ntuk mendapatkan data tersebut perlu instrument yang "alid, sehingga dalam penelitian kuantitatif yang diuji bukan datanya tetapi instrumennya. Menurut )uharsimi, (11F, berdasarkan cara pengujiannya, terdapat dua "aliditas, yakni "aliditas ekternal dan "aliditas internal, selain itu "aliditas dikelompokkan menjadi beberapa kriteria, yakni, "aliditas konstruk, "aliditas isi, dan "aliditas prediksi. Pengertian concurrent "alidity adalah "aliditas yang berkaitan dengan hubungan $korelasi' antara skor dalam item instrumen dengan kinerja, atau objek penelitian yang lain. -onstruct "alidity atau "aliditas konstruk, adalah bila kita mendefinisikan "aliditas sebagai kualitas psikologi apa yang diukur oleh sebuah pengujian, serta menilainya dengan memperlihatkan bah#a konstrak tertentu yang bisa diterangkan, dapat menyebabkan penampilan baik buruknya $performance' dalam pengujian. %ace "alidity atau "aliditas rupa yang berhubungan apa yang kelihatan dalam mengukur sesuatu, tetapi bukan terhadap apa yang seharusnya akan diukur.

Metode Penelitian Komunikasi 1

Kuliah 6 %actorial "alidity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor*faktor yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran*ukuran perilaku lainnya. Laliditas ini biasanya diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor. Pmpirical "alidity adalah "aliditas empiris yang berkaitan dengan hubungan antara skor dengan suatu kriteria, dimana kriteria itu adalah merupakan ukuran yang bebas dan langsung berhubungan dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran. 8ntrinsic "alidity adalah "aliditas yang berkaitan dengan penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh fakta kuantitatif dan objektif untuk. !eknik uji coba itu yang dilakukan untuk mendukung bah#a instrumen yang digunakan sebagai alat ukur adalah benar*benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Predicti"e "alidity adalah "aliditas perkiraan yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerja atau seseorang di masa mendatang berdasarkan pengukuran a#al. Laliditas prediksi adalah "aliditas instrumen yang diharapkan bisa memiliki hubungan dengan hasil yang diharapkan dari instrumen yang dibuat. Misalnya instrumen yang ditujukan terhadap mahasis#a baru. Bila ja#aban responden $mahasis#a baru' memiliki hubungan dengan prestasi belajar mahasis#a ketika mengikuti kuliah mulai dari semester a#al sampai semester akhir, berarti instrumen itu memiliki "aliditas prediksi yang tinggi. )ebaliknya jika instrumen yang dibuat dan ditujukan terhadap mahasis#a baru itu tidak memilii bubungan dengan prestasi belajar mahasis#a mulai dari semester a#al hingga semester akhir, berarti instrumen itu meiliki "aliditas prediksi yang rendah. -ontent "alidity adalah "aliditas yang berkaitan dengan baik atau buruknya sampel yang diambil dari populasi. -urricular "alidity adalah "aliditas yang ditentukan oleh bagaimana cara peneliti menilik isi dari pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran yang dilakukan ituadalah merupakan alat ukur yang benar*benar mengukur aspek*aspek sesuai dengan tujuan instruksional. Masri, (116, "aliditas terbagi dalam beberapa kriteria antara lain, "aliditas konstruk, "aliditas isi, dan "aliditas prediksi. Laliditas isi adalah "aliditas instrumen yang memiliki kandungan isi butir*butir item pertanyaan yang dibuat sesuai dengan topik penelitian dan bisa menggali ja#aban responden sesuai dengan permasalahan yang sudah dirumuskan oleh peneliti. Laliditas konstruk adalah "aliditas yang berkenaan dengan kualitas dalam aspek psikologis tentang apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat e"aluasi bah#a suatu konstruk tertentu itu bisa menyebabkan kinerja dan hasil yang baik dalam pengukuran. Laliditas prediksi adalah "aliditas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur yang sudah dilakukan pada periode a#al terhadap seseorang dengan kinerja seseorang pada #aktu yang akan datang. Laliditas ini biasanya dilakuklan ketika ada rekruitmen sis#a atau pega#ai lembaga tertentu

Metode Penelitian Komunikasi 1

Kuliah 6

Pengu$uran Relia!ilita
)ifat reliabilitas dari sebuah instrumen berhubungan dengan sejauh mana kemampuan alat ukur itu memberikan hasil yang konsisten dari satu e"en percobaan ke e"en percobaan lainnya. .ika konsistensi pengukuran itu tidak kita peroleh dalam setiap pengukuran, dapat dibayangkan bila pengukuran yang dilakukan dengan instrumen itu memberikan hasil yang berbeda dari pengukuran satu ke pengukuran berikutnya. )aat ini kita memperoleh hasil pengukuran berat badan seseorang adalah 31 kg. Beberapa saat kemudian, meskipun dengan alat ukur yang sama kita memperoleh hasil 3F kg. Demikian seterusnya, hasilnya tidak pernah konsisten. Data yang kita peroleh tidak pernah konsisten dari #aktu ke #aktu. Pertanyaan yanag akan muncul dari benak kita adalah hasil pengukuran mana yang kita gunakanO Dalam kajian teoritis, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu uji coba yang dilakukan tetap memiliki hasil yang sama meskipun dilakukan secara berulang*ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. 8nstrumen alat ukur dianggap bisa diandalkan apabila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama dan tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang dilakukan secara berulang*ulang itu memberikan hasil yang relatif tidak sama. Pengujian reliabilitas instrumen untuk memperoleh hasil yang reliabel bisa dilakukan dengan berbagai metode statistik. -ontoh lain adalah misalnya saja dalam sebuah kesempatan kita ingin mengukur panjang dan lebar tiga $F' buah lapangan bola "olley. Clat yang digunakan dalam pengukuran itu adalah meteran dan jangkauan langkah. )etelah dilakukan pengukuran, bisa dipastikan bah#a pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan meteran memperoleh hasil panjang dan lebar yang relatif sama terhadap ketiga lapangan bola "olley itu. )edangkan pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan jangkauan langkah terhadap ketiga lapangan bola "olley itu, menghasilkan satuan ukur, yakni panjang dan lebar yang berbeda. Validita In tru*en %enomena kedua setelah mahasis#a menguji reliabilitas alat ukur, pekerjaan berikutnya adalah bagaimana memperoleh instrumen yang memiliki "aliditas, agar data yang diperoleh dari penyebaran instrumen itu benar*benar "alid. Dikatakan memiliki "aliditas adalah bila instrumen atau alat ukur yang dibuat bisa dengan tepat mengukur objek yang akan diukur. Misalnya saja untuk mengukur, panjang dan lebar lapangan bola "olley agar sama dengan luas standar lapangan internasional, maka sebaiknya kita menggunakan meteran. Karena meteran adalah merupakan alat ukur yang "alid dan sudah memiliki "aliditas. )elain meteran, alat ukur untuk mengukur panjang dan lebar benda tidak laMim digunakan. Dalam teori ada bermacam*macam "aliditas.

Anda mungkin juga menyukai