Anda di halaman 1dari 4

Kesurupan 1. Kesurupan dalam tinjauan agama (Islam) 2. Kesurupan dalam tinjauan medis 3.

Kesurupan dalam tinjauan psikologi Penjelasan: 1. Kesurupan dalam tinjauan agama (Islam) Orang-orang yang makan riba itu tidaklah berdiri (bangkit dari kuburnya) melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. (Al-Baqarah: 275) Sesungguhnya setan itu dapat berjalan pada tubuh anak cucu Adam melalui aliran darah. (HR. AlBukhari, Kitab Al-Ahkam no. 7171 dan Muslim, Kitab As-Salam no. 2175 Al-Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zadul Maad Fi Hadyi Khairil Ibad (4/66 -69) berkata: Kesurupan ada dua macam: 1. Kesurupan yang disebabkan oleh gangguan roh jahat yang ada di muka bumi ini. 2. Kesurupan yang disebabkan oleh gangguan fisik yang amat buruk. Ada beberapa hadits dari Rasulullah yang diriwayatkan Al-Imam Ahmad dan Al-Baihaqi: Bahwasanya seorang bocah gila didatangkan di hadapan Nabi, lalu beliau berkata (kepada jin yang merasukinya, -pent) :Keluarlah wahai musuh Allah! Aku adalah Rasulullah. Maka sembuhlah bocah tersebut. (Al-Musnad, no. 17098, 1713) 2. Kesurupan dalam tinjauan medis Dalam istilah kedokteran kesurupan disebut possession trans atau suatu kondisi trans pemilikan yaitu terdapatnya perubahan tunggal atau episodic keadaan kesadaran sesorang di mana dapat diketahui adanya pergantian identitas pribadi dengan idenditas baru. Contohnya orang tersebut merasa menjadi orang lain yang hidup ratusan tahun yang lalu atau menyebut dirinya mbah dll. Akibatnya, orang tersebut mempunyai perilaku yang asing dan aneh. Ditinjau dari sistem saraf, kesurupan adalah fenomena serangan terhadap sistem limbic yang sebagian besar mengatur emosi, tindakan dan perilaku. Sistem limbic sangat luas dan mencakup berbagai bagian di berbagai lobus otak. Dengan terganggunya emosi dan beratnya tekanan akibat kesulitan hidup, timbullah rangsangan yang akan memengaruhi sistem limbic. Akhirnya, terjadilah kekacauan dari zat pengantar rangsang saraf atau neurotransmitter. Zat penghantar rangsang saraf yang keluar mungkin norepinephrin atau juga serotonin yang menyebabkan perubahan perilaku atau sebaliknya. Untuk mengetahui apakah seseorang kesurupan atau mengalami reaksi histeris, periksa saja kelopak matanya yang selalu ditutup itu. Coba buka kelopak matanya. Pasien yang mengalami reaksi histeris biasanya akan menahannya dengan kuat. Reaksi histeria massal memang gampang terjadi pada siswi-siswi terutama yang bermasalah. Kemungkinan yang kesurupan itu paling hanya satu atau dua orang, kemudian menjalar kepada siswi yang lain.

Histeria ini umumnya menimbulkan reaksi ketakutan. Mereka yang mentalnya tidak kuat dan dia sedang bermasalah, dia akan berteriak-teriak, dan tubuhnya mengalami kejang atau kaku. Hal ini dapat kita lihat jelas pada tangannya. Perempuan memang relatif gampang terkena kesurupan dan histeria, karena selain faktor emosi yang lebih juga kemungkinan juga karena ada perbedaan hormonal dari dengan laki-laki. Begitulah kira kira penjelasan medis ilmiah mengenai kesurupan. 3. Kesurupan dalam tinjauan psikologi Kesurupan itu di tandai dengan beberapa perubahan (sementara) terhadap diri orang tersebut, seperti suara yang berbeda, tingkah laku yang berbeda bahkan (bizarre/ aneh), perubahan afeksi, perubahan emosi, bahkan berubahnya identitas diri, seperti nama yang berbeda, hobi yang berbeda, bahkan pengalaman yang berbeda dengan diri dia saat sebelum kesurupan. Dalam psikologi aliran psikoanalisa, pikiran kita terdapat 3 bagian, yaitu bagian sadar (conscious), subconscious dan bawah sadar (unconscious). cara mengakses daerah ini pun bermacam-macam. ada yang dengan alami atau dengan sengaja seperti dengan relaksasi, hypnosis, semedi, solat, zikir dll, bahkan bisa qt scan otak kita untuk meliat otak kita berada dalam tahap apa. Sebelumnya otak kita ada 4 kriteria gelombang, yaitu gelombang beta, alfa, theta, delta. Beta (zona saat pikiran kita dalam kondisi sangat sadar dan terjaga penuh), alfa (sering di sebut sebagai zona subconscious), teta (zona unconscous) dan delta (zona tidur lelap) Dan berkaitan dengan long term memory / LTM (ingatan jangka panjang) yang berupa pengalaman2 masa lalu, baik berupa pengetahuan, emosi, perasaan di masa lalu, di rekam dan disimpan dengan baik di daerah unconscious. sehingga saat unconscious state tersebut di akses, maka pengalaman2 masa lalu bisa muncul, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Nah pertanyaannya, kenapa seseorang bisa kesurupan? apalagi massal? tuh contohnya anak2 sma kemarin yang beritanya heboh di tv. Sebelum menjelaskan hal tersebut, saya tekankan bahwa, kita mempunyai banyak diri (self), dimana masing2 self itu menjalankan peran dan fungsinya masing2. contoh: pernahkah anda mengalami saat bangun pagi dan masih mengantuk ternyata diri anda terpisah menjadi dua bagian. Satu bagian berkata, Hei bangun. Sudah pagi. Sudah waktunya bangun dan beraktifitas. Satu bagian lagi berkata, Nggak usah bangun dulu ah. Masih enak nih kalo diterusin sedikit. Lima menit lagi...ah. seperti ada 2 kubu yang bersitegang didalam pikiran kita bukan? yang bahasa religiousnya "setan dan malaikat sedang saling bertentangan dalam memberikan pengaruhnya" hehehe Respon terhadap bahaya pun ada 3 macam yaitu fight (hadapi), flight (lari) dan freeze (diam, tak berkutik). dalam hubungannya dengan kesurupan yaitu, saat seseorang berada dalam kondisi stressfull dia langsung freeze, mau lari menghindar sangat susah, mau fight juga tak berdaya. setelah dia freeze, yang dapat di lakukan adalah flight ke dalam dirinya atau ke bentuk self yang "lain" di dalam dirinya. hal tersebut bisa di jelaskan menggunakan teori ego state oleh g. emerson yaitu, kepribadian bukan suatu bangunan yang homogen, melainkan terdiri dari kondisi mood yang

terpisah yang disebut sebagai ego state sub kepribadian yang mempunyai keinginan berbeda, ingatan berbeda, ketakutan yang juga berbeda, dan cara mengekspresikan yang berbeda pula. Dari teori tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa orang yang berada dalam "kesurupan" yang dilakukannya sebenarnya adalah sedang berpindah ke self yang lain di dalam dirinya, secara tidak sadar. sehingga namanya bisa saja berubah (karena menurut c.g. jung inner self ada yang mempunyai nama berbeda, usia yang berbeda bahkan mungkin jenis kelamin yang berbeda.) sehingga membuat dia merasa kondisi yang lebih nyaman. Trus kalo seperti itu kuq bisa jadi kaya di masuki makhluk lain? yah jelas, bisa. karena ego state kita bukan hanya semata-mata murni dari dalam diri kita atau bagian diri kita saja. ego state tersebut juga bisa berasal dari informasi ttg seseorang yang telah terserap ke dalam otak kita. dalam percobaan dengan menggunakan hypnotherapy, ada seorang klien yang pernah di suruh untuk menjadi Pak Adi W Gunawan. subjek di suruh menjelaskan dan mengisi seminar, ternyata dia bisa, cara berbicara dan bahasa tubuh mirip sekali dengan pak Adi. saat di tanya, sudah menulis berapa buku? subjek menjawab delapan buku best seller. benar sekali memang, namun ternyata informasi yang di peroleh subjek itu belum ter update, Delapan buku adalah data yang lama karena total buku yang sudah pak Adi W Gunawan adalah 12 buku. Sekrang dari sini saja, anda bisa menjawab, kenapa orang indonesia saat kesurupan lebih sering menjadi macan, ular, monyet di bandingkan jadi penguin, koala, singa laut, atau albert einstein.hhe Jika di perhatikan lagi, kesurupan massal, terjadi rata2 pada siswa kelas 3 sma atau kelas 3 smp. dinamika psikologisnya seperti ini: siswa tersebut sudah duduk di bangku kelas 3, dapat di lihat, kejadian yang akan berlangsung pada siswa kelas 3 sma/smp adalah ujian nasional. yah ujian tersebut mungkin menjadi momok tersendiri atau menjadi tekanan yang cukup berarti, dan jika kita perhatikan yang sering kesurupan adalah wanita. kenapa wanita? wanita memang makhluk yang unik, dimana dikaruniai oleh Tuhan untuk dapat merespon emosinya dengan cepat. berbeda dengan pria yang mempunyai respon emosi yang tidak secepat wanita. (mungkin inilah, penyebab wanita lebih banyak yang depresi dan pria lebih banyak mengidap autis) oleh sebab itu, wanita peka terhadap perubahan emosi dalam dirinya dan secara tidak sadar, dia dapat melakukan pertahanan dengan tempo cepat. sehingga saat tekanan terasa, wanita pada umumnya dengan cepat langsung bereaksi. Tapi koq bisa bareng kalo seperti itu? misal yang kesurupan pertama hanya satu orang, tapi tiba2 serentak sekelas langsung kesurupan? nah itu tadi, jika di lihat dengan perspektif ego state. 1 orang tersebut adalah key centernya, lantas ego state teman2 kelasnya secara tidak sadar meng update informasi "kesurupan" yang tampak. sudah berada dalam kondisi yang di bawah tekanan karena mau UN, ditambah merasa takut dan ga nyaman ada salah satu teman yang kesurupan, plus belum lagi masalah2 lain yang sedang dialaminya. Saat pulang di jogja. ada satu contoh kasus unik, teman saya bercerita bahwa, temannya kesurupan, dia menilai yang merasuki dia sangat kuat sekali, bayangkan saja, kesurupan itu terjadi setelah dia baca Al-Qur'an. begitu kata teman saya. mari kita kupas bersama-sama, kasus di atas, saya jamin itu adalah fenomena psikologis seperti biasa. bagaimana mungkin kitab Suci dapat mengundang jin jahat untuk "bisa" masuk ke dalam tubuh seseorang. yang tejadi sebenarnya adalah, saat membaca Al-Qur'an, orang tersebut masuk dalam kondisi yang sangat tenang, hingga gelombang otaknya pun

ikut turun dan semakin rileks, hingga sampai daerah alfa nyaris ke theta, nah pada saat gelombang pratheta tersebut, ingatan dan pengalaman yang tidak menyenangkan yang sedang menyelimuti kehidupan sehari-harinya muncul dengan begitu kuat, dan terjadi lah abreaction. yaitu suatu pengalaman dan perasan tidak nyaman yang ditekan di bawah sadar dan akhirnya meledak ke luar. saat abreaction, itulah tubuh mengalami freeze dan akhirnya flight ke dalam dirinya, sehingga mengaktifkan self/ego state yang lain di dalam dirinya. untuk kasus demikian, sangat efektif di lakukan ego state therapy, atau justru malah menggunakan abreactionnya untuk merealease seluruh perasaan tidak nyamannya yang tersimpan di alam bawah sadarnya itu. namun tetap harus berhati2 dalam menggukan teknik tersebut, karena prosedural yang tidak benar dapat menimbulkan guncangan emosi bahkan terpecahnya self. untuk itulah di butuhkan penanganan oleh hypnotherapist yang sudah memiliki jam terbang dan pengalaman yang cukup untuk menggunakan teknik tersebut. Sekian yang dapat saya share, semoga semakin menambah wawasan kita dan memperkaya khazanah pengetahuan kita. jika masih terdapat kekurangan, mohon di maklumi karena saya hanyalah seorang manusia, kesempurnaan hanyalah milikNya. yang terpenting adalah niat kita untuk berbagi.

regards Widyatmiko Adhi Pradana, Ch, Cht

Anda mungkin juga menyukai