Anda di halaman 1dari 37

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pengkajian mengenai Kebijakan Luar Negeri Indonesia merupakan hal yang sangat penting dalam kaitanya dengan pemahaman akan implementasi politik luar negeri Indonesia dan demi memprediksi bagaimana response dan tingkah laku Indonesia di lingkungan masyarakat internasional dalam masa tertentu dan bagaimana dampaknya pada negara kita sendiri ini. Dalam dunia yang kini semakin saling berketergantungan antara satu negara dengan negara lainnya, yang menimbulkan semakin terkaitnya masalah-masalah dalam berbagai dimensi masyarakat, serta arus globalisasi yang tidak hanya masuk pada level negara dan pemerintahan yang sifatnya makro, melainkan telah mempengaruhi dan masuk dalam sendi-sendi aktivitas masyarakat se ara individu. !ukanlah menjadi hal yang aneh jika kita kini menghadapi kehidupan yang semakin kompleks. Kompleksitas ini kemudian menjadi tantangan sendiri bagi negara untuk dapat menyesuaikan pada permasalahan yang dihadapi. "etiap bangsa dan negara, termasuk Indonesia harus menyesuaikan diri pada perubahan konstelasi dunia yang dinamis ini, yang bukan hanya menimbulkan tantangan tersendiri bagi negara dan masyarakat di dunia, akan tetapi sekaligus member peluang baru bagi negara dan masyarakat kedepannya. "alah satu yang paling mempengaruhi arah kebijakan, respons, dan tantangan dalam kebijakan luar negeri Indonesia adalah faktor posisi geografis. #aktor geografis merupakan salah satu determinant atau faktor yang berpengaruh terhadap formulasi kebijakan luar negeri suatu Negara.$
1

Sumpena Prawirasaputra. 2013. Politik Luar Negeri Indonesia. Bandung: Remadja ar!a "#.

!agi Indonesia sendiri, posisi geografis Indonesia memberikan manfaat sekaligus tantangan tersendiri buat negara ini. Indonesia se ara geografis tidak hanya membuat Indonesia terletak diantara dua benua, %sia dan %ustralia, akan tetapi membuat Indonesia bertetanggaan dengan berbagai Negara di baik dengan Negara di %sia &enggara ataupun %ustralia itu sendiri. Letak geografis ini memberikan konsekuensi logis bagi Indonesia yaitu dengan banyaknya lintas udara maupun laut bagi Negara-negara yang ingin melintasi %sia dari %ustralia, maupun berbagai jalur internasional lainnya. Disisi lain, Indonesia yang merupakan Negara kepulauan, juga tentu membuat pertahanan dan keamanan Indonesia semakin kompleks. Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki gugusan kepulauan dengan beribu-ribu pulau dalam berbagai jenis dan ukuran'. Posisi dan bentuk Negara Indonesia yang berupa negara kepulauan membuatnya memiliki (ilayah kedaulatan udara yang sangat luas, yakni ).$*+.')' km' dan membentang sepanjang ).$$, km di khatulisti(a +. Karakter Indonesia sebagai negara kepulauan inilah yang membuat %ngkatan -dara dan %ngkatan Laut memegang peranan vital dalam menjaga kedaulatan nasional. .al ini disebabkan kedua area tadi merupakan hal paling sensitif dan krusial karena berkaitn dan bersinggungan langsung dengan Negara lain, dan sulitnya menentukan batas Negara se ara fisik di area tersebut. Kaitanya dengan udara, sebagaimana yang telah disebutkan diatas sebelumnya, bah(a Negara Indonesia memegang peranan penting dalam jalur perlintasan di ka(asan %sia &enggara. .al ini disebabkan karena banyak dan tingginya intensitas perlintasan antar kedua benua tadi. /isalnya dalam kaitannya dengan penerbangan sipil, di Indonesia sebagaimana yang data penulis dapatkan dari Laporan Peren anaan Penerbangan Indonesia disebutkan bah(a setidaknya ada $0 jalur penerbangan internasional yang melintasi (ilayah udara Indonesia1. "edangkan
2

Indonesia $aritime Institute. 2010. Strategi $aritim: %alan $enuju %a!a. &iakses dari: 'ttp:((indomaritimeinstitute.org()p*1+,- .&iakses pada 1- $ei 2013/. 3 I0id. , &irektorat %enderal Per'u0ungan 1dara. 2013. Statistik Pener0angan &omestik dan Internasional. &iakses dari: 'ttp:(('u0ud.dep'u0.go.id()id(produksi(inde2 .&iakses pada 1- $ei 2013/.

untukjalur penerbangan domestik men apai ',* rute dengan menghubungkan ** kota di nusantara). Darisinilah dapat kita pahami dan sadari bah(a betapa padatnya jalur dan arus lalu lintas udara di Indonesia. 2ilayah udara memang bukanlah area atau (ilayah yang mudah untuk diatur, diamati, ataupun dijaga. /emang perlu kerjakeras yang lebih demi mengibarkan kedaulatan Negara ini di (ilayah udara. 3ika dibandingkan, untuk melakukan hal-hal yang disebutkan diatas, (ilayah udara memang merupakan (ilayah yang paling sulit dibanding melakukannya di (ilayah lain seperti darat ataupun lautan. "alah satu hambatan dan kendala yang dialami oleh Indonesia dalam kaitannya dengan (ilayah udara adalah banyaknya pulau-pulau ke il dan terpen il di Indonesia yang harus di beri radar, demi kepentingan lalu lintas udara, padahal tidak semua gugusan dari kepulauan ke il ini memiliki dan dapat dipasangkan radar. .al inilah yang kemudian menyebabkan banyaknya (ilayah udara Indonesia yang .al ini sungguh berlubang atau tidak terjangkau oleh penga(asan yang ada. merupakan sebuah ironi tersendiri bagi Indonesia. !erbagai masalah tersebut akhirnya memaksa Indonesia untuk menitipkan atau dengan kata lain mendelegasikan sebagian ruang udaranya yang ada diatas Kepulauan Natuna dan sekitarnya kepada "ingapura. Pendelegasian ini sebenarnya telah berlangsung sejak tahun $*10, pada saat itu Indonesia baru merdeka dari penjajahan sehingga belum memiliki kemampuan untuk mengendalikan ruang udaranya se ara mandiri.0 4uang udara Indonesia menjadi sebuah ka(asan tak bertuan, ketiadaan pengatur lalu lintas udara di Indonesia ra(an disalahgunakan oleh penerbangan gelap 5Black Flight6 yang dapat mengganggu stabilitas regional, selain itu kekosongan ini juga dapat mengabikatkan ke elakaan transportasi udara. Keterlibatan Indonesia dalam 7rganisasi Penerbangan "ipil Internasional baru terlihat pada Pertemuan Regional Aviation Navigation 54%N6 pertama yang
3 -

I0id. Setka0. 2012. Indonesia 4kan Renegosiasikan Ruang 1dara Batam dan Natuna. &Iakses dari: www.setka0.go.id(nusantara533135indonesia5akan5renegosiasikan5 ruang5udara50atam5dan5natuna.'tml .&iakses pada 1- $ei 2013/.

diselenggarakan oleh I8%7 ka(asan %sia Pasifik tahun $*9+. Pada pertemuan tersebut "ingapura mengajukan usul untuk tetap mengelola Flight Information Region 5#I46 yang ada di ka(asan Kepulauan Natuna. -sulan tersebut diterima oleh Indonesia dan organisasi tersebut karena "ingapura dianggap lebih layak dalam mengelola ruang udara di ka(asan tersebut9 Kasus ini sangatlah menarik untuk dikaji. "elain memiliki keterkaitan dengan pembahasan dalam matakuliah Politik Luar Negeri Indonesia. &idak hanya melibatkan aspek hukum dalam melakukan klaim yang dilakukan oleh semua pihak termasuk Negara Indonesia. Diplomasi dan berbagai kebijakan luar negeri bernuansa politis merupakan titik tengah dalam penyelesaian konflik sengketa tiga Negara ini. !erbeda dengan yang di dasari oleh ketertarikan (ilayah geografis dalam hal kekayaan tanah atau sumber daya alam, ketiga Negara berusaha mengklaim (ilayah tersebut atas dasar dan kepentingan nasionalnya dalam #I4. 7leh karena itulah, penulis merasa sangat tertarik untuk membahas topik masalah ini.

Tujuan Penelitian Penulisan artikel ilmiah ini memiliki tujuan, diantaranya: $. !agaimana Politik Luar Negeri Indonesia dalam menanggulangi permasalahan penjualan penyu ilegal melalui kerangka %";%N-2;N< '. !agaimana dampak kerjasama %";%N-2;N terhadap upaya penanggulangan penjualan penyu ilegal di Indonesia< +. %pa dan bagaimana strategi pemberantasan penjualan penyu melalui implementasi kerjasama %";%N-2;N<

I0id.

-ntuk memahami bagaimana kebijakan luar negeri Indonesia pada kasus penyelesaian sengketa Flight Information Region dengan /alaysia serta "ingapura, dalam makalah ini penulis menggunakan beberapa kajian konseptual dan teori yang menjadi landasan pustaka, yaitu: 5$6 Politik Luar Negeri, 5'6 "trategi Diplomasi 4epublik Indonesia, 5+6 Flight Information Region, 516 Kajian .ukum -dara Internasional. !eberapa konsep dan landasan pustaka tersebut yang akan membantu penulis dalam menganalisis dalam pembahasan di penulisan ini.

2.1.1

Politik Luar Negeri Dalam memahami pengertian atau definisi dari Politik Luar Negeri, penulis

diba(ah ini mengutip pengertian atau definisi Politik Luar Negeri menurut "umpena Pra(irasaputra 5$*=)6:
>Politik Luar Negeri adalah kumpulan kebijakan suatu negara untuk mengatur hubungan-hubungan luar negerinya. Ia merupakan bagian dari kebijakan nsaional dan semata-mata dimaksudkan untuk mengabdi kepada tujuan-tujuan yang telah diteteapkan khususnya tujuan untuk suatu kurun (aktu yang sedang diharapi ? la@im disebut kepentingan nasional. Pada hakikatnya Ia merupakan suatu pola sikap atau merespons terhadap lingkungan ekologisnya. 4espons tersebut mempunyai latar belakang yang berinteraksi dengan persepsi, pegalaman, kekayaan alam serta kebudyaan politik yang biasanya dimanifestasikan sebagai falsafah bangsa dan diakomodasikan dalam konstitusiA=

Dari pengertian diatas, dapat kita pahami bersama bah(a pada dasarnya Kebijakan Luar Negeri atau Politik Luar Negeri merupakan bagian dari kebijakan nasional. Perbedaannya dengan kebijakan nasional pada umumnya adalah arah dari kebijakan ini yang mengarah pada keluar 5ke luar negeri atau Negara maupun organisasi lain6. Politik Luar Negeri memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebalumnya, yang kemudian Politik Luar Negeri tersebut dilakukan untuk men apai tujuan tersebut. "ehingga terlihat bah(a Politik Luar Negeri disini
6

Sumpena Prawirasaputra. 1763. Politik Luar Negeri Indonesia: Suatu $odel Pengantar. Bandung: Remadja ar!a "#. 8al +.

diartikan sebagai instrument dalam men apai sebuah tujuan atau kepentingan nasional. Politik Luar Negeri dapat dipahami sebagai strategi implementasi yang diterapkan dengan variasi yang bergantung pada pendekatan, gaya, dan keinginan pemerintahan terpilih. Politik Luar Negeri sebuah negara umumnya enderung berubah dari (aktu ke (aktu tanpa adanya indikasi yang jelas. "umber Politik Luar Negeri menurut "umpena Pra(irasaputra 5$*=)6 dapat dikategorikan menjadi dua, yakni: sumber yang sifatnya sistemik dan sumber yang berdasar konsep (aktu*. "umber yang sistemik adalah masyarakat, bangsa, pemerintah dan sifatsifatBtingkah laku par a pengambil keputusan se ara individual sebagai produk lingkungan dimana ia dibesarkan atau ideosinkratik$,. "umber yang menurut konsep (aktu terbagi menjadi dua lagi, yaitu sumber yang sifatnya relatif tetap, dan sumber yang sifatnya berubah-ubah. "umber yang relative tetap seperti posisi geografis, potensi penduduk, kebudayaan dan sejarah. !erubah-ubah adalah kemelut-kemelut dalam negeri, (ilayah kemelut dunia dan bakat-bakat serta nilainilai yang dianut oleh para pemimpin nasional.$$ "ebagai Negara yang merdeka, Indonesia patut melakukan Politik Luar Negeri sebagai bagian dari kebiajkan nasional negaranya, demi men apai kepentingan dan tujuan negaranya. Indonesia pada dasarnya memiliki potensi yang besar mengingat geopolitik Indonesia yang menyangkut posisi geografis dan bentuk negara Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang berada pada jalur persilangan dua samudra 5.india dan Pasifik6 dan dua benua 5%sia dan %ustralia6 serta di lalui oleh jalur pelayaran perdagangan internasional, yaitu "elat /alaka, "unda, /akasar dan Lombok$'.

I0id. 8al9 6 I0id. 11 I0id. 12 %o'an S. S!a'peri. 2002. :lo0alisasi: Implikasin!a pada 8u0ungan Luar Negeri Indonesia9 %urnal 8u0ungan Internasional 2. #ol. 1 No 29 &esem0er 20015$aret 2002. %urusan 8u0ungan Internasional51ni;ersitas Pasundan.
10

Dalam kaitan dengan hubungan internasional, kebijaksanaan dan strategi politik Indonesia adalah merupakan suatu sistem yang menjadi landasan resmi berlakunya politik luar negeri di Indonesia. Polugri Indonesia telah mengalami pasang surut dan yang mempunyai visi serta proaktif terhadap gejala dan fenomena yang berkembang guna menghadapi dan berperan dalam era globalisasi sebagai akibat dari perkembangan Iptek. Diplomasi 4I sebagai bagian dari sarana pelaksanaan Polugri Indonesia yang dimantapkan mutu "D/ dan kemampuan dalam menghadapi era yang berubah dengan epat guna memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia yang telah digariskan. Politik luar negeri tidak terlepas dari berbagai perkembangan keadaan nasional maupun internasional, bahkan politik luar negeri merupakan erminan dari kebijakan dalam negeri yang diambil oleh pemerintah dalam suatu Negara. &erdapat sedikitnya empat variabel yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan strategi politik luar negeri, diantaranya : $. "truktur sistem internasional yaitu suatu kondisi yang didalamnya terdapat pola ? pola dominasi, subordinasi dan kepemimpinan. "truktur sistem internasional menyebabkan beberapa pembatasan terhadap kebebasan bertindak unit politik. '. "trategi umum politik luar negeri berkaitan erat dengan sifat kebutuhan nasional ekonomi dan sikap domestik. +.
,.

Perspepsi dan elit pemerintahan terhadap tingkat an aman eksternal. Lokasi geografis, karakteristik topografi dan kandungan sumber alam yang dimiliki oleh Negara.$+

Politik luar negeri adalah politik untuk men apai tujuan nasional dengan menggunakan segala kekuasaan dan kemampuan yang ada. Politik luar negri 4I pada hakekatnya merupakan kebijaksanaan yang perlu di ambil oleh pemerintah 4I
13

K.3 .olsti, Politik Internasional C "uatu Kerangka %nalisis, !andung : !ina 8ipta, ',,) hal. $++

dalam menjaga hubungan dengan negara ? negara lain dan organisasi Internasional di berbagai aspek kehidupan Internasional dalam upaya men apai tujuan nasional. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia, terdiri dari: landasan ideal yaitu Pan asila, landasan stru tural, yaitu --D $*1), dan landasan operasional yaitu D!.N, Keputusan Presiden, Kebijakan atau keputusan /enteri Luar Negeri $1. /engingat Politik Luar Negeri merupakan instrument untuk men apai tujuan nasional, maka Politik Luar Negeri Indonesia memiliki tujuan untuk men apai tujuan nasional Indonesia. &ujuan nasional Indonesia dalam jangka panjang ter antum pada pembukaan -ndang--ndang Dasar $*1) pada %liena keempat: ...melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia ang berdasarkan kemerdekan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...!. .al ini merupakan amanat konstitusi Indonesia, (alaupun yang dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, tujuan nasional Indonesia merupakan tujuan yang ditentukan dalam kurun (aktu tertentu. Prinsip Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas"aktif. Istilah prinsip ini sebenarnya diu apkan pertama kali oleh "ultan "yahrir di Konfrensi %sia, India (alaupun se ara politis /oh. .atta menyampaikan prinsip-prinsip bebas aktif tadi pada ' "eptember $*1= dalam Pidato bernomor E. .al ini jika kita lihat mun ul sebagai respons terhadap situasi sistem internasional politik dunia saat itu yang sedang mengalami Perang Dingin antara %merika dan -ni "oviet beserta aliansinya.

/enurut "umpena Pra(irasaputra 5$*=)6, bebas aktif dapat dipahami sebagai:


>!ebas berarti bah(a Indonesia mempunyai hak yang penuh untuk menentukan sikap dan keinginan-keinginannya sendiri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Kebebasan itu sendiri tidak tak terbatas. Ia harus selaras dengan ideology negara dan --D
1,

I0id9 'al 30531

$*1. "edangkan, kata aktif menunjukan adanya ke(ajiban pemerintah guna menunaikan instruksi --D $*1) untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.A $)

3adi dapat kita pahami bah(a makna dari kata bebas adalah bangsa Indonesia berhak menentukan penilaian dan sikapnya sendiri terhadap masalahmasalah di dunia dan bebas dari keterikatan pada salah satu blok kekuatan dunia. "edangkan kata aktif adalah bangsa Indonesia se ara aktif dan konstruktif berupaya memberi sumbangan demi ter apainya kemerdekaan yang mutlak di seluruh penjuru dunia, karena sesuai dengan Pembukaan -ndang--ndang Dasar $*1). 7leh karena itulah, Indonesia pun menjalin hubungan diplomatik dengan banyak negara, baik itu negara maju maupun negara berkembang.

2.1.2 Strategi Diplomasi epu!lik In"onesia &idak mengherankan jika banyak pakar dan penstudi .ubungan Internasional yang berpendapat bah(a diplomasi memiliki kaitan yang erat dengan politik luar negeri, hal ini karena diplomasi itu sendiri merupakan implementasi dari kebijakan luar negeri. Kebijakan luar negeri suatu negara tergantung kebijakan nasionalnya, sedang kebijakan nasional tergantung kepentingan nasionalnya. -ntuk melindungi kepentingan nasionalnya, diperlukan instrumen politik luar negeri. Instrumen yang dapat digunakan adalah diplomasi. 7leh karena itulah, dapat kita tarik sebuah benang merah bah(a diplomasi merupakan sebuah instumen ataupun negerinya. Penulis telah menjelaskan mengenai kebijakan luar negeri dan politik luar negeri dalam sub-bab terdahulu. 7leh karena itulah, dalam sub-bab ini penulis akan menjelaskan konsep diplomasi.
13

ara yang digunakan Negara dalam men apai kepentingan

nasionalnya yang merupakan tujuan dari dilakukannya politik dan kebijakan luar

I0id9 'al 3-.

Praktek diplomasi memang telah terjalin sejak masa lampau, bahkan sebelum adanya konsep Negara-bangsa yang mulai dikenal semenjak Pea e of 2estphalia $01=. Karena telah megalami perjalanan yang begitu jauh nan panjang, praktek diplomasi kini tidak lagi dipaham sebagai diplomasi yang tradisional, melainkan kini kita juga kenal diplomasi non-tradisional, dimana se ara sederhana diplomasi tradisional dapat kita pahami sebagai seni dan praktik negosiasi antara (akil-(akil dari negara atau sekelompok negara. .al ini disebabkan karena aktor yang berperang dan dapat melakukan diplomasi masih sebatas Negara dan antarnegara. "edangkan diplomasi non-tradisional tidak lagi mendefinisikan diplomasi sebagai praktek yang se ara eksklusif dapat dilakukan oleh pemerintah dan Negara, melainkan juga berbagai pihak tergolong non-negara. Diplomasi dapat men akup seluruh proses hubungan luar negeri, pembentukan kebijaksanaan luar negeri yang hampir sama dengan politik luar negeri. Dalam artian yang lebih sempit, lebih tradisional, diplomasi men akup sarana dan mekanisme sementara politik luar negeri, menetapkan tujuan dan sasaran. Dalam artian yang terlebih lagi, diplomasi men akup teknik operasional untuk men apai kepentingan nasional di luar batas (ilayah yuridiksi. Dalam memahami diplomasi lebih dalam, akan lebih baik jika menyimak beberapa defisini para pakar memberi definisi yang berbeda terhadap kata diplomasi. %daa beberapa pengertian para ahli yang penulis kutip dan akan bahas dalam tulisan ini. "ir ;arnest "ato( dalam tulisannya #uide to $iplomatic %ractice menjelaskan bah(a:
Diploma y is the appli ation of intelligen e and ta t to the ondu t of offi ial relations bet(een the Dovernment of independent states, eFtending sometimes also to their relations (ith vassal statesC or more briefly still, the ondu t of business bet(een states by pea eful means$0

1-

10

Dari pengertian diatas dapat kita pahami bah(a diplomasi didefinisikan sebagai aplikasi intelijen dan taktik untuk menjalankan hubungan resmi antara pemerintah yang berdaulat, yang kadang-kadang diperluas dengan hubungan dengan negara-negara jajahannya dengan ara damai. Pengertian diplomasi lainnya adalah definisi yang diberikan oleh 4.P !arston, mengutip definisi 4.P !arston dalam &trategi $iplomasi dan %olitik 'uar Negeri Indonesia, karya Giani Puspita ".IP /./, 4.P !arston 5$**96 mendefinisikan diplomasi sebagai manajemen hubungan antar negara atau hubungan antar negara dengan aktor-aktor hubungan internasional lainnya. Negara melalui per(akilan resmi dan aktor-aktor lain berusaha untuk menyampaikan, mengkoordinasikan, dan mengamankan kepentingan nasional khusus atau yang lebih luas melalui korespondensi,pembi araan tidak resmi, pertukaran pandang, lobi, kunjungan dan aktivitas lainnya yang terkait.$9 Kebanyakan para penstudi .ubungan Internasional maupun kita pada umumnya memahami diplomasi sebagai pola kebijakan luar negeri suatu Negara dalam aktivitas atau kondisi yang damai. /eskipun diplomasi berhubungan dengan aktivitas-aktivitas maupun umumnya dilakukan oleh Negara dalam keadaan yang damai, akan tetapi diplomasi dapat juga terjadi di dalam kondisi perang maupun konflik bersenjata, karena tugas utama diplomasi tidak hanya sebatas sebagai manajemen konflik, tetapi juga manajemen perubahan dan pemeliharaannya dengan ara persuasi yang terus menerus di tengah perubahan yang sedang berlangsung.$= "ebagai salah satu instrument politik luar negeri Indonesia, diplomasi memiliki sebenarnya memiliki beberapa jenis atau varian, diantaranya adalah: Total Diplomacy ara

1+

#iani Puspita <2013=. Strategi &iplomasi dan Politik Luar Negeri Indonesia. Slide Presentasi Perkulia'an Politik Luar Negeri Indonesia. 16 I0id.

11

Dalam era globalisasi tidak bisa dipungkiri bah(a dalam paradigm kehidupan nasional telah banyak mengalami perubahan. Pemerintah tidak dapat menjadi satu-satunya a tor yang melakukan hubungan internasional, dan Negara tidak lagi menjadi satu-satunya a tor yang berperan sebagai aktor dalam melakukan diplomasi dan melaksanakan kepentingan nasionalnya. !ukan hanya memberikan dampak ataupun kosekuensi logis terhadap aktor lain ataupun level pemerintah daerah kesempatan dalam melakukan diplomasi, akan tetapi kini kesempatan itu terbuka bagi setiap individu ataupun aktor-aktor lain yang ada dalam Negara. /emang tidak dapat dipungkiri, arah politik luar negeri suatu Negara tetap menjadi tanggung ja(ab serta kekuasaan pemerintah pusat, namun dengan paradigma yang kini telah bergeser dimana pelaksanaan politik luar negeri bukan lagi menjadi arena yang dimana negara saja berhak melakukannya, melainkan kini Negara pun memerlukan dukungan sekaligus aktor ? aktor lain seperti pemerintah daerah, L"/, s(asta bahkan individu dalam penyelenggaraan diplomasi. Kita mengenal beberapa track atau jalur diplomasi, salah satunya adalah multi"track diplomac . Konsep (ulti")rack $iplomac adalah sebuah konsep yang diran ang oleh Louise Diamond beserta beberapa temannya yang kini memperkaya kha@anah studi .ubungan Internasional. Konsep ini merupakan pengembangan peran pemerintah dan non pemerintah berdiplomasi dalam menangani suatu konflik ataupun men apai kepentingan nasional negaranya. %da sembilan jalur diplomasi dalam /ulti-&ra k diploma y ini, yaitu$*: a. Pemerintah b. 4esolusi Konflik profesional . !isnis
17

Sumartono9 4gustinius. 2011. $engantisipasi Bola Liar9 >a0loid &iplomasi. &iakses dari: 'ttp:((www.ta0loiddiplomasi.org(pre;ious5isuue(11+5januari5 2011(10175mengantisipasi50ola5liar.'tml .1- $ei 2013/

12

d. /asyarakat e. 4iset, pelatihan dan pendidikan f. %ktivis g. %gama h. Hayasan atau badan i. 7pini publik Dalam konsep multi"track diplomac kita mengenal dan memahami bah(a diplomasi bukan lagi dilakukan oleh pemerintah, melainkan oleh berbagai a tor dalam berbagai dimensi maysarakat (alaupun tetap dikoordinasikan oleh dan kepada pemerintah suatu Negara, dalam hal Indonesia diplomasi dikoordinasikan oleh Pemerintah Pusat di Kementerian Luar Negeri 4I. Kebijaksanaan dan strategi politik luar negeri Indonesia yang diran ang se ara komprehenshif integral oleh pemerintah pusat perlu diselenggarakan pelaksanannya se ara total melibatkan seluruh aktor terkait sinergi yang dikoordinasikan dan diarahkan arahnya oleh Kementerian Luar Negeri dalam konteks total diplomac ini.

2.1.3

Flight Information Region (FIR)

#light Information 4egion adalah suatu ruang udara berdaulat dan ditetapkan dimensinya didalamnya diberikan Flight Information &ervice dan Alerting &ervice dan #I4 Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu #I4 3akarta dan #I4 "ingapura',. Pengelolaan pelaksanaan #I4 Indonesia dengan #I4 "ingapur diatur dalam %siaBPa ifi 4%N /eeting III terdiri dari proposal Indonesia dan proposal "ingapura
20

Pertiwi9 Prasanti "itra. 2006. Pengaturan Internasional >entang ?lig't In@ormation Region <?IR= >er'adap edaulatan Negara &i Ruang 1dara Indonesia &an Singapura. &iakses dari: 'ttps:((li0.atmaja!a.aA.id(de@ault.asp2) ta0I&*-1BsrA*kBid*130,,3 .diakses pada 1- $ei 2013/

13

yang menyebutkan (ilayah %,! Indonesia mendelegasikan kepada "ingapura dari "injon G74BD/; radius *, N/ dan (ilayah 8 pelayanan lalu lintas udara harus diselesaikan antara Indonesia, /alaysia dan "ingapura. Pengaturan #I4 se ara internasional terdapat dalam %nneF-$$ %ir &raffi "ervi es I8%7 $*11 dan Realignment Agreement of the Boundar bet*een the &ingapore FIR and the +akarta FIR. "edangkan aturan #I4 se ara nasional terdapat dalam --D I No.$) &ahun $**' tentang Penerbangan.'$ /enurut &ory &ri 4uknomo 5',,*6 dalam dunia penerbangan ada + pilar penunjang yang perlu kita pahami, yakni: Airline Airport A)& ,Air )raffic &ervices%&" itu sendiri merupakan unit pelayanan yang terdiri dari: Flight Information &ervice, Alerting &ervice, Air )raffic Advisor &ervice, dan %ir &raffi 8ontrol 5%&86 "ervi e.

%&8 "ervi e itu sendiri merupakan suatu pelayanan yang bertujuan untuk:'' /en egah tabrakan pesa(at terbang,

21 22

I0id. >or! >ri Rukmono. 2007. 4ir >ra@@iA "ontrol. 'ttp:((0andarudara.Aom(atA.'tml .&iakses dari: 1- $ei 2013/.

&iakses

dari:

1,

/en egah tabrakan pesa(at terbang dengan kendaraanB halangan di daratan, /enjaga keteraturan dan memper epat arus lalu lintas udara 5LL-6.

%&8 -nit terbagi dari: %erodrome 8ontrol &o(er 5&246, %pproa h 8ontrol -nit 5%PP6, %rea 8ontrol 8entre 5%886. !atas ke(enangan masing-masing unit diatas sangat bervariasi dipengaruhi oleh (ilayah udara yang ditentukan oleh 4egulator dan .l ini kemudianan dijabarkan dalam %IP 5%eronauti al Information Publi ation6 4epublik Indonesia.'+ 2ilayah udara Indonesia terbagi dalam ' #I4 5#light Information 4egion6 yaitu 3akarta dan /akassar. Dari ' #I4 ini terbentuklah 3akarta %88 dan /akassar %88 3akarta %88 maupun /akassar %88 mempunyai beberapa sektor. .al ini dibentuk untuk meng-akomodasi ruang udara yang sangat luas, dengan tujuan meningkatkan keselamatan penerbangan.'1 Keterbatasan (a(asan, perkenankan saya hanya memaparkan (ilayah udara 3akarta saja. 3akarta #I4 mempunyai ) sektor 3akarta %88:') 3akarta -pper 8ontrol /edan 5-/6, 3akarta -pper 8ontrol Palembang 5-P6, 3akarta -pper 8ontrol &anjung Karang5-&6,

23 2, 23

I0id. I0id. I0id.

13

3akarta -pper 8ontrol "emarang 5-"6, 3akarta -pper 8ontrol Kalimantan 5-K6. Perlu kita pahami dan akui bersama bah(a kedaulatan udara Indonesia sedemikian luas, dengan luasnya kedaulatan udara disertai topografi Negara Indonesia yang berbentuk kepulauan, Indonesia tentu perlu untuk membagi manajemen pengelolaan ruang udara 5#I46 menjadi dua bagian. /anajemen pertama berada di -jung Pandang 5#I4 -jung Pandang6 dan bertugas untuk mengendalikan #I4 yang ada di bagian timur Indonesia, "edangkan manajemen kedua berada di 3akarta 5#I4 3akarta6 dan bertugas untuk mengendalikan #I4 yang ada di bagian barat Indonesia.'0 #I4 -jung Pandang memiliki @ona kerja yang men akup $+ bandar udara meliputi, Ngurah 4ai, !aliC "elaparang, /ataramC "yamsudin Noor, !anjarmasinC "epinggan, !alikpapanC "am 4atulangi, /anadoC .asanudin, /akassarC Pattimura, %mbonC %di "umarmo, "oloC %di "utjipto, HogyakartaC %hmad Hani, "emarangC 3uanda, "urabayaC dan #rans Kaesiepo, !iak'9 %dapun @ona kerja #I4 3akarta men akup $, bandar udara meliputiC "ultan Iskandar /uda, !anda % ehC Polonia, /edanC "yarif Kasim II, PekanbaruC "/ !adarudin II, PalembangC .usein "astranegara, !andungC "oekarno .atta, 3akartaC .alim Perdana Kusuma, 3akartaC dan "upadio'=. -ntuk memudahkan dalam memahami pembagian (ilayah #I4 Indonesia antara #I4 3akarta dan #I4 -jung Pandang, marilah kita perhatikan gambar di ba(ah ini untuk memudahkan kita dalam memahaminya.

22+

I0id. &irektorat %enderal Per'u0ungan 1dara. 2013. Ruang 1dara. &iakses dari: 'ttp:(('u0ud.dep'u0.go.id()id(page(detail(76 .&iakses pada 1+ $ei 2013/. 26 I0id.

1-

#am!ar 1. Pem!agian Flight Information Region Jakarta dan U !ng "andang "umber: Direktorat 3enderal Penerbangan "ipil, Implementation of Altimeter &etting *ithin +akarta FIR and .jung %andang FIR. %danya pembagian (ilayah dalam #I4 ini memiliki tujuan agar penga(asan udara yang ada dapat berjalan lebih optimal dan fokus pada satu (ilayah ka(asan saja, sehingga diharapkan Layanan Informasi Penerbangan 5Flight Information &ervicesB#I"6 dapat diberikan se ara maksimal '*. /anajemen #I4 -jung Pandang diserahkan kepada P& 5Persero6 %ngkasa Pura I, sedangkan manajemen #I4 3akarta diserahkan kepada P& 5Persero6 %ngkasa Pura II+, Pembagian #I4 Indonesia kedalam dua bagian, #I4 3akarta dan #I4 -jung Pandang, yang pada a(alnya diharapkan dapat memberikan pelayanan dan kinerja yang maksimal malah banyak menimbulkan masalah teknis terutama dalam operasionalnya. Kedua #I4 yang ada tersebut kurang dapat berintegrasi dengan baik dan sinergis+$. /anajemen P& %ngkasa Pura I dan II lebih tertarik untuk bersaing meningkatkan profit perusahaan daripada mengembangkan kualitas penga(asan penerbangan. Kualitas teknologi %&8 masih diba(ah standar, jumlah sumber daya manusia %&8 juga masih sangat kurang, sehingga terjadi overload dalam pengelolaan tugas. Dari ), bandar udara di Indonesia, berdasarkan keperluan
27 30 31

I0id. I0id. I0id.

1+

jumlah personil %&8, hanya bandar udara Iskandar /uda % eh dan %di "u ipto Hogyakarta yang memiliki jumlah personil %&8 sesuai kebutuhan+' &ingkat kesiapan operasional radar-radar &NI %- pada umumnya juga sudah menurun dan tidak dapat dioperasikan penuh '1 jam sehingga tidak efektif dan efisien dalam mendukung tugas pengamatan udara++. Kondisi ini diperparah dengan jumlah personil yang tidak men ukupi untuk rotasi penuh '1 jam operasi, suku adang radar yang minim dan tidak tepat (aktu, serta kurangnya jumlah radar yang menyebabkan banyak (ilayah yang tidak tera(asi 5securit hole6. 4endahnya kualitas dan jumlah alat utama sistem persenjataan atau yang dikenal dengan istilah alutsista, di angkatan udara, serta banyaknya ruang udara yang belum dapat terpantau oleh radar ,Blank &pot6 membuat sebagian besar ruang udara Indonesia, baik di #I4 3akarta maupun #I4 -jung Pandang, seringkali menjadi perlintasan penerbangan gelap+1.

2.1.$

Hukum U"ara Internasional Hang akan penulis gunakan dalam makalah ini adalah dasar hukum udara

internasional Konvensi 8hi ago $*11. .al ini karena ketiga Negara yang menjadi pembahasan kita dalam makalah ini yaitu Indonesia, "ingapura serta /alaysia telah meratifikasi konvensi tersebut sebagai hukum udara nasional+) sehingga dapat menjadi landasan penulis dalam menganalisis kasus sengketa ini. Konvensi ini sering digunakan Indonesia untuk dijadikan landasan utama dalam klaim mengambil alih Flight Information Region 5#I46 diatas Kepulauan Natuna dari Negara "ingapura. Landasan hukum tersebut terdapat pada bab $ Konvensi 8hi ago yang menjelaskan bah(a setiap negara memiliki kedaulatan penuh dan eksklusif atas ruang udara yang ada diatas (ilayahnya. Kalimat
32 33

I0id. I0id. 3, I0id. 33 Niam "'omsk!. 2012. Strategi Indonesia dalam $en!elesaikan Sengketa ?lig't In@ormation Region diatas epulauan Natuna dengan Singapura dan $ala!sia.

16

>kedaulatan penuh dan eksklusifA ini mengandung makna bah(a setiap penerbangan yang mele(ati ka(asan harus mendapat ijin dari negara pemiliknya+0. "ehingga berdasarkan hukum tersebut, Indonesia sebagai negara pemilik Kepulauan Natuna seharusnya memiliki hak untuk menguasai ruang udara diatasnya. Namun disisi lain, "ingapura dan /alaysia juga sering menggunakan konvensi ini sebagai landasan untukmembantah pendapat dan klaim Indonesia. Dalam %nneF $$ Konvensi 8hi ago $*11 yang menyebutkan bah(a negara dapat mendelegasikan sebagian (ilayah udaranya kepada negara lain. !ahkan apabila ada suatu negara yang kesulitan mengatur ka(asan udaranya, maka negara tetangga melalui 7rganisasi Penerbangan "ipil Internasional di ka(asan tersebut berhak untuk mengambil alih pengelolaan ruang udaranya dengan berbagai ketentuan+9

2.2 Pem!a%asan 2.2.1 Sengketa Flight Information Region "i &epulauan Natuna Penerbangan sipil dan segala pengaturan yang berkaitan dengannya merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. %kan tetapi, setelah merdeka ternyata ada banyak hal yang belum dapat dikelola se ara mandiri, salah satunya adalah masalah penerbangan itu sendiri. /asalah ini tentu bukanlah menjadi permasalahan yang mudah, hal ini menjadi masalah yang sangat rumit karena negara ini memiliki (ilayah yang sangat luas namun teknologi yang dimiliki oleh Indonesia saat itu masih sangat terbatas, selain itu Indonesia juga belum memiliki banyak pengalaman untuk mengatur masalah penerbangan baik komersial mapun militer.

3-

%.: Starke9 C.".1772. IntroduAtion to International Law. &iterjema'kan ole': Bam0ang Iriana &jadjaatmadja. %akarta: Sinar :ra@ika. 8al 377. 3+ Niam "'omsk!9 Dp.Ait

17

%kibatnya, banyak (ilayah udara Indonesia yang menjadi terlantar akibat tidak terurus ataupun salah urus oleh pemerintah saat itu. 2ilayah udara Indonesia saat itu menjadi sangat bebas dan banyak dile(ati oleh pesa(at dari ataupun menuju %ustralia+=. &idak ada yang dapat dilakukan oleh Indonesia terhadap para pelanggar kedaulatan tersebut. "e ara praktis, kekuasaan udara hanya terpusat pada (ilayah 3akarta. %dapun untuk (ilayah lainnya masih terabaikan.Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri untuk Indonesia. Kekha(atiran ada karena adanya keungkinan pesa(at asing bebas berlalu lalang atau le(at mele(ati batas Indonesia tanpa adanya penga(asan oleh #I4 5#light Information 4egion6 Indonesia yang terletak di 3akarta. Kekha(atiran ini tidak hanya mun ul dari dalam Indonesia saja tetapi juga dari negara yang ada di sekitarnya mengingat kerapuhan Indonesia berarti an aman bagi mereka. Ketidakstabilan Indonesia ini tentu membuat negara sekitar men oba untuk melakukan tindakan atau memberikan response terutama dalam hal keamanan udara Indonesia yang enderung terabaikan dan sedikit tidak dihiraukan oleh Pemerintah Indonesia. Negara seperti "ingapura dan /alaysia men oba untuk mengambil alih kekuasaan udara di atas perairan Natuna dan 4iau +*. Ketidakterjangkauan penga(asan #I4 3akarta untuk mengontrol perairan Natuna dan 4iau membuat kedua negara tersebut merasa teran am. Pesa(at asing se(aktu-(aktu dikha(atirkan dapat menyerang "ingapura dan /alaysia kapan saja hanya dengan melalui perairan daerah tersebut. Kedaulatan udara /alaysia banyak bergantung pada kualitas penga(asan ruang udara di kepulauan Natuna, karena jika kualitasnya rendah, maka keamanan dan pertahanan /alaysia juga akan terganggu. .al ini juga terjadi bagi "ingapura,
36

$u'. $i@taA'un Niam. 2011. ?lig't In@ormation Region <?IR= &iatas epulauan Natuna &an Riau. ar!a >ulis Ilmia'. 1ni;ersitas Slamet Ri!adi Surakarta.
37

Sekretariat a0inet Repu0lik Indonesia. 2012. Indonesia 4kan Renegosiasikan Ruang 1dara Batam dan Natuna. &iakses dari: 'ttp:((www.setka0.go.id(nusantara533135indonesia5akan5renegosiasikan5ruang5 udara50atam5dan5natuna.'tml .&iakses pada 1+ $ei 2013/.

20

jarak antara "ingapura dengan Kepulauan Natuna hanya +9',=1 mil tentu sangat memberikan an aman sendiri terhadap potensi bahaya yang dirasakannya.1, Kesadaran akan rapuhnya sistem radar ditambah minimnya jumlah pesa(at dan alutsista membuat Kepulauan Natuna sering dijadikan sebagai pintu masuk bagi tindakan black fight dan pelanggaran kedaulatan udara di Indonesia. Dalam satu tahun, setidaknya terdapat $= kali pergerakan pesa(at asing tanpa suatu flight clearance. Pelanggaran tersebut enderung meningkat setiap tahun, bahkan pada tahun ',,=, pelanggaran men apai '0 kali dengan rin ian $, pelanggaran biasa dan $0 pelanggaran yang bersifat mengan am. 3umlah sesungguhnya diperkirakan lebih banyak mengingat black flight umumnya menggunakan pesa(at yang berteknologi anggih, tidak terdeteksi radar dan berke epatan tinggi1$ Pelanggaran biasa lebih bersifat melintas batas Indonesia tanpa ijin namun sifatnya tidak begitu men an am. "edangkan pelanggaran mengan am memiliki sifat yang lebih serius, seperti yang terjadi pada tahun $*0,-an di masa perjuangan 7perasi &rikora. Pada masa itu, diketahui pesa(at intai --' Dragon Lady milik %merika "erikat tengah melintas &eluk 3akarta tanpa flight clearance. Kedatangan pesa(at tersebut terlambat diketahui karena tidak adanya fasilitas radar di Kepulauan Natuna1'

,0 ,1

I0id. Indo$iliter. 2012. $oment Potensial $unAuln!a BlaAk ?lig't di Indonesia. &iakses dari: 'ttp:((indomiliter.Aom(tag('awk5100( .&iakses pada 1+ $ei 2013/. ,2 I0id.

21

#am!ar 2. #eostrategis "an geopolitik &epulauan Natuna$'

2.2.2 &e!ijakan epu!lik In"onesia "alam (en)elesaikan Sengketa Pada tahun $*9+ melaui 4%N I, + "ingapura berinisiatif untuk mengelola penga(asan (ilayah udara yang ada di perairan Natuna dan 4iau dengan harapan agar (ilayah tersebut steril dari pelanggaran udara dan tidak lagi menjadi an aman 11. Inisiatif ini disetujui oleh pemerintah Indonesia dengan pertimbangan bah(a saat itu perairan Natuna dan 4iau masih merupakan perairan internasional sehingga inisiatif tersebut tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia. Perairan tersebut pun dikuasai oleh #I4 "ingapura dengan ketentuan bah(a diatas ketinggian ',.,,, kaki dikelola oleh "ingapura, sedangkan diba(ah ',.,,, kaki dikelola oleh /alaysia.1)
,3

>'e :lo0al Re;iew. 2011. 4SE4N. &iakses dari 'ttp:((www.t'eglo0al5 re;iew.Aom(AontentFdetail.p'p)lang*idBid*3,3,Bt!pe*3 .diakses pada 1+ $ei 2013/. ,, I0id. ,3 I0id.

22

Namun, pada tahun $*=' ternyata mun ul Konvensi .ukum Internasional yang mengatur tentang laut 5.N/'0&1 .nited Nation /onvention 'a* on &ea 6. !erpijak pada konvensi tersebut, perairan Natuna dan 4iau yang a(alnya merupakan perairan Internasional berubah menjadi perairan milik Indonesia10. Dengan kata lain, (ilayah udara yang ada diatasnya pun termasuk kedalam (ilayah Indonesia. &idak lagi menyangkut keamanan penerbangan atau keamanan (ilayah udara, kini #I4 "ingapura yang men akup kedua (ilayah perairan tersebut pun semakin dipertimbangkan karena dianggap telah menyentuh kedaulatan. Pada 4%N II di "ingapura pada tahun $*=+, Indonesia men oba untuk mengubah hasil keputusan 4%N I yang menyerahkan kekuasaan udara diatas perairan Natuna dan 4iau kepada #I4 "ingapura agar kembali menjadi milik #I4 Indonesia19. Namun usulan tersebut ditolak karena Indonesia dianggap belum mampu untuk mengelola udara diatas perairan tersebut baik dari segi teknologi, organisasi hingga sumber daya manusia. Pada pertemuan 4%N III di !angkok tahun $**+, Indonesia membuat suatu proposal tentang pengembangan pelayanan navigasi penerbangan di atas kepulauan Natuna dan membuat 2orking Paper No. )) tentang >2egiatan ang akan direncanakan untuk dilaksanakan di atas 2epulauan NatunaA yang akan meninjau ulang batas #I4. &ujuan utama dari proposal ini adalah untuk meninjau ulang #I4 "ingapura yang berada diatas (ilayah Indonesia. Pertemuan menyepakati bah(a >3orking %aper No. 44A dapat diterima. "ayangnya hal tersebut ditolak oleh "ingapura. /ereka mengambil langkah dengan membuat ounter paper yang menolak (orking paper Indonesia1=. I8%7 5International /ivil Aviation 0rgani5ation6 selaku penyelenggara 4%N III menyarankan agar masalah tersebut dibahas se ara bilateral antara Indonesia dan "ingapura. Indonesia tidak tinggal diam dan semakin aktif dalam melakukan pembi araan bilateral dengan "ingapura terkait pengalihan #I4 tersebut.
,-

Indonesia $aritime Institute. 2010. on@lik Batas Laut: Pertaru'an 8arga &iri Bangsa. &iakses dari: 'ttp:((indomaritimeinstitute.org()p*13,1 .&iakses pada 1+ $ei 2013/. ,+ $u'. $i@taA'un Niam. 2011. Dp.Ait ,6 I0id.

23

/elalui proses yang ukup panjang, akhirnya pada tanggal '$ "eptember $**) ditandatangani perjanjian tentang pengalihan batas #I4 "ingapura dan #I4 Indonesia yaitu Agreement Bet*een )he #overnment 0f )he Republic 0f Indonesia And )he #overnment 0f )he Republic 0f &ingapore 0n )he Realignment 0f )he Boundar Bet*een )he &ingapore Flight Information Region And )he +akarta Flight Information Region67. /eskipun pengalihan tersebut tidak dapat dilakukan se ara menyeluruh sebagaimana diharapkan, namun hal ini merupakan kemajuan yang sangat baik di bidang diplomasi. .asil perjanjian tersebut diratifikasi melalui Keputusan Presiden No. 9 &ahun $**0 tanggal ' Pebruari $**0 tentang %engesahan Agreement Bet*een #overnment of the Republic of &ingapore on the Realignment of the Boundar Bet*een the &ingapore Flight Information Region and the +akarta Flight Information Region48 Pada tanggal $, /ei $**0, Indonesia dan "ingapura membuat "urat !ersama 53oint of Letter6 yang berisi tentang perubahan #I4 3akarta dan #I4 "ingapura. "urat tersebut diajukan kepada I8%7 selaku 7rganisasi Penerbangan "ipil Internasional namun belum dapat diterima karena masih adanya keberatan dari /alaysia yang belum menyetujui jika #I4 negaranya juga ikut dialihkan sebagai dampak perjanjian dua negara tersebut. Keberatan pihak /alaysia menga u kepada adanya perjanjian antara Indonesia dan /alaysia tentang >4ejim .ukum Negara Nusantara dan .ak-hak /alaysia di laut teritorial dan perairan Nusantara serta 4uang -dara di atas laut teritorial perairan Nusantara dan (ilayah 4epublik Indonesia yang terletak diantara /alaysia &imur dan /alaysia !arat, yang ditandatangani tanggal ') Pebruari $*=')$.
,7

BP8N. 1773. eputusan Presiden Repu0lik Indonesia Nomor + >a'un 177tentang Pengesa'an 4greement Between >'e :o;ernment D@ >'e Repu0liA D@ Indonesia 4nd >'e :o;ernment D@ >'e Repu0liA D@ Singapore Dn >'e Realignment D@ >'e Boundar! Between >'e Singapore ?lig't In@ormation Region 4nd >'e %akarta ?lig't In@ormation Region. 30 I0id. 31 Indonesia $aritime Institute. Dp.Ait.

2,

"elain itu, /alaysia juga masih meragukan kemampuan Indonesia dalam mengelola udara di (ilayahnya dan pada tahun $**9, /alaysia masih menunggu keputusan P!! tentang batas teritorial Indonesia. &indakan ini tentu saja menge e(akan pemerintah Indonesia namun semangat untuk berdiplomasi terus dilaksanakan. .al ini dapat dilihat dari usaha pemerintah untuk terus menyelenggarakan pertemuan bilateral dengan /alaysia. -paya pendekatan formal terus dilakukan mulai dari pertemuan di !ogor pada ')-'= %gustus $**9, pertemuan di Kuala Lumpur pada '$-'+ 7ktober $**9. Dilanjutkan pada tanggal '+ Desember $**= dan a(al /aret ',,,. "ayangnya tidak banyak hasil yang di apai, bahkan berkali-kali pihak /alaysia melakukan penundaan pertemuan. .ingga saat ini pertemuan tersebut belum juga membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan. 2.2.' Diplomasi In"onesia "alam &asus Sengketa *I 3alan yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia untuk mengambil alih seluruh #I4 diatas (ilayah Kepulauan Natuna dan 4iau memang mengalami jalan yang sangat panjang dan tidak mudah untuk ditempuh. !erbagai hal telah ditempuh dan masih banyak hal yang harus ditempuh dalam mulai dari menindaklanjuti dan memperluas perjanjian yang sudah dilaksanakan dengan "ingapura hingga bernegosiasi dengan /alaysia untuk melepaskan #I4 atas kontrol-nya. Disamping semua hal diatas, suatu hal yang kita patut untuk apresiasi dari upaya dan kerja keras pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan sengketa ini melalui perjanjian internasional karena selalu mengutamakan jalur diplomasi meskipun telah berkalikali menemui kebuntuan. "ebuah upaya yang harus kita dukung dalam rangka upaya untuk menjaga perdamaian di dunia. "ejak saat itu Indonesia rutin melakukan pertemuan dengan "ingapura untuk membahas masalah #I4 diatas Kepulauan Natuna. Pertemuan tersebut berlangsung setidaknya selama empat kali, diantaranya pertemuan bilateral di 3akarta pada tahun $**1 dan pertemuan di "ingapura pada tahun $**))'. %kan tetapi, sehebat apapun upaya diplomasi yang dilakukan oleh suatu negara, haruslah didukung oleh kondisi
32

$u'. $i@taA'un Niam. 2011. Dp.Ait

23

dalamjika tidak didukung oleh kondisi dalam negeri maka hasilnya akan gagal. Indonesia harus mengakui keunggulan "ingapura di bidang navigasi penerbangan sipil. !erbagai Pertemuan tersebut akhirnya menghasilkan sebuah perjanjian yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah "ingapura pada '$ "eptember $**))+ Perjanjian yang berjudul Agreement Bet*een the #overnment of the Republic of Indonesia and the #overnment of the Republic of &ingapore on the Realignment of the Boundar bet*een the &ingapore Flight Information Region and the +akarta Flight Information Region ini berisi butir-butir perjanjian tentang berbagai ketentuan pendelegasian #I4 Kepulauan Natuna dari Indonesia kepada "ingapura. Dalam perjanjian ini, ruang udara Indonesia yang didelegasikan kepada "ingapura tidak hanya Kepulauan Natuna tetapi juga ruang udara di Kepulauan 4iau. 4uang udara yang didelegasikan ini dibagi kedalam + sektor. -ntuk (ilayah sektor %, Indonesia mendelegasikan tanggung ja(ab pemberian pelayanan navigasi kepada "ingapura dari permukaan laut sampai ketinggian +9.,,, kaki. -ntuk (ilayah sektor !, Indonesia mendelegasikan tanggung ja(ab pemberian pelayanan navigasi kepada "ingapura dari permukaan laut sampai ketinggian tidak terhingga. "edangkan untuk (ilayah sektor 8 tidak termasuk dalam perjanjian. 5%mri@al /ansur, ',$,: 0+6. "ebagai tambahan, atas nama Indonesia, "ingapura memungut jasa pelayanan navigasi penerbangan 5Route Air Navigation &ervices1 RAN& /harges6 di (ilayah yuridiksi sektor % untuk selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Indonesia, RAN& /harges yang telah dikumpulkan, akan diberikan kepada Indonesia setiap bulan.)1 RAN& /harges ini berlaku untuk semua penerbangan sipil yang melintasi sektor % dengan penge ualianC 5$6 Penerbangan Non-"ipil, 5'6 Pesa(at Negara baik "ingapura maupun Indonesia,
33

ompas. 2010. Perjanjian Bilateral $utlak untuk Natuna. &iakses dari: 'ttp:((kese'atan.kompas.Aom(read(2010(0+(20(03233,-0(Perjanjian.Bilateral.$ut lak.untuk.Natuna .&iakses pada 1+ $ei 2013/. 3, "44S 4IP Singapore $a! 2013.

2-

5+6 Penerbangan GGIP seperti Presiden, Pejabat Negara dan sejenisnya, 516 Pesa(at yang digunakan untuk misi pen arian dan penyelamatanB"%4, 5)6 Pesa(at yang mendapat penge ualian dari Dirjen Komunikasi -dara Indonesia, 506 Pesa(at yang mendapat penge ualian dari 7toritas Penerbangan "ipil "ingapura Perjanjian tersebut diratifikasi oleh Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 9 tahun $**0. Perjanjian ini sebenarnya lebih bersifat sebagai pembaruan atas perjanjian lama. Dengan adanya perjanjian ini, status hukum ruang udara Kepulauan 4iau dan Kepulauan Natuna menjadi lebih pasti)). Dalam kasus sengketa #I4 dengan /alaysia dan "ingapura, Indonesia selalu mengupayakan penyelesaian masalah se ara diplomasi. Penyelesaian ini merupakan penyelesaian yang paling konstrutif terhadap hubungan Indonesia dengan "ingapura dan /alaysia dalam konteks good neighbouring polic
49

Penyelesaian se ara diplomasi dan damai juga merupakan ke(ajiban internasional bagi setiap negara yang terlibat dalam suatu sengketa perbatasan. %palagi Indonesia, /alaysia dan "ingapura merupakan negara peserta dalam perjanjian )reat of Amit and /ooperation in &ouht Asia tahun $*90 yang mengatur tentang model penyelesaian se ara damai dalam rangka kerjasama persahabatan antar negara. /odel penyelesaian diplomasi dapat dijadikan sebagai parameter yang objektif dengan menggunakan asas iktikad baik)9 %da empat model diplomasi yang biasa digunakan dalam menyelesaikan sengketa internasionalC)= $. /ahkamah Internasional. Institusi ini banyak digunakan sebagai tempat penyelesaian sengketa karena memiliki putusan yang bersifat tetap dan mengikat.
33

4mriGal $ansul. 2011. ?lig't In@ormation Region <?IR=: Implikasi Penguasaan 4ir >ra@@iA "ontrol Dle' Singapura di epulauan Riau. 8al. -0 3I0id. 3+ I0id. 36 Starke9 Dp."it

2+

'. "tatus :uo, yaitu membiarkan (ilayah yang disengketakan tersebut mengambang dan tidak diurus oleh semua pihak, seperti yang terjadi pada sengketa Laut 8hina "elatan. +. +oint (anagement, yaitu suatu upaya diplomasi dengan men apai suatu kesepakatan mengenai adanya pengelolaan bersama. 1. 7rganisasi Internasional yang menjadi dasar mengenai peraturan terkait sengketa tersebut. /odel diplomasi yang digunakan oleh Indonesia dalam menyelesaikan sengketa #I4 Kepulauan Natuna adalah +oint (anagement dan 7rganisasi Internasional. Indonesia selalu mengupayakan adanya pengelolaan bersama atas ruang udara Kepulauan Natuna dengan /alaysia dan "ingapura sehingga akan ter(ujud sebuah hubungan diplomatik yang *in"*in solution. Pendelegasian ruang udara Kepulauan Natuna kepada "ingapura terjadi pada era "oeharto. Pendelegasian ini sebenarnya merupakan pendekatan strategi diplomasi yang digunakan oleh "oeharto dalam menyelesaikan sengketa #I4 Kepulauan Natuna dengan /alaysia dan "ingapura. "aat itu, Indonesia khususnya Dirjen Perhubungan belum memiliki #rand &trateg mengenai bagaimana ara mengatur ruang udara Kepulauan Natuna, sehingga pendelegasian dianggap sebagai solusi alternatif dalam peningkatan pelayanan navigasi udara. Pendelegasian ruang udara Kepulauan Natuna tidak dapat disebut sebagai kegagalan diplomasi era "oeharto karena terbukti dapat menyelesaikan sengketa #I4. Pendelegasian ini merupakan suatu keberhasilan diplomasi dengan ara lain dan menjadi solusi yang paling mendekati *in"*in solution pada masa itu. "ingapura mendapat hak untuk mengatur ruang udara, /alaysia mendapat hak untuk melintas, dan Indonesia mendapat hak pungutan biaya serta jaminan keamanan. Keputusan ini diambil oleh "oeharto karena menyangkut masalah stabilitas %sia &enggara)* First )rack $iplomac dilakukan melalui berbagai kegiatan diplomasi, seperti diplomasi bilateral Indonesia?"ingapura, diplomasi bilateral Indonesia?
37

4mriGal $ansul. 2011 Dp.Ait

26

/alaysia, dan diplomasi multilateral melalui forum 7rganisasi Penerbangan "ipil Internasional 5I8%76. "edangkan &econd )rack $iplomac dilakukan dengan melibatkan %eople" to"%eople $iplomac . /asyarakat penerbangan, mulai dari %sosiasi Penerbangan "ipil Indonesia hingga Lembaga Konsumen Indonesia dilibatkan dalam setiap proses diplomasi dalam upaya untuk melan arkan jalan bagi negosiasi dan persetujuan dalam rangka first track diplomac . Diplomasi multilateral yang dilaksanakan pada first track diplomac dilakukan dengan tujuan untuk menggalang pendapat dari berbagai anggota forum I8%7 mengenai solusi yang tepat untuk menyelesaikan sengketa #I4 antara Indonesia, /alaysia dan "ingapura. berbagai saran dan masukan ini dijadikan sebagai a uan ketika melaksanakan diplomasi bilateral dengan "ingapura dan /alaysia. 3ika diplomasi suatu negara hanya berhasil menja(ab pertanyaan pada tingkat pertama namun gagal pada tingkat kedua, maka negara tersebut termasuk enderung lemah dan sering mengalah pada tuntutan asing. "edangkan negara yang hanya berhasil menja(ab pertanyaan pada tingkat kedua namun gagal pada tingkat pertama, maka negara tersebut termasuk memiliki sifat agresif dalam bernegosiasi demi memperjuangkan kepentingan nasionalnya. "trategi diplomasi penyelesaian sengketa #I4 pada era "oeharto dapat digolongkan sebagai diplomasi gagal karena pada tingkat pertama, pihak internasional sangat puas terhadap hasil diplomasi dan memperoleh semua kepentingan nasional mereka. Namun diplomasi tersebut gagal menja(ab pertanyaan pada tingkat kedua, banyak pihak dalam negeri yang tidak setuju terhadap hasil keputusan tersebut. Perjanjian tersebut berhasil diratifikasi karena saat itu Indonesia belum memiliki aturan mengenai perjanjian internasional. %dapun terkait dengan tingkat keberhasilan strategi diplomasi Indonesia saat ini, penilaian belum dapat dilakukan dengan baik karena hingga saat ini masalah ini masih belum men apai keputusan final. .asil akhir baru akan diketahui pada tahun ',$+ ketika ada pertemuan 4%N kelima. Namun jika melihat perkembangan hingga sejauh ini, strategi diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia sudah relatif baik.
27

Pada tingkat pertama, strategi )otal $iplomac yang dijalankan Indonesia berjalan dengan baik. First )rack $iplomac dukungan dari &econd )rack $iplomac Indonesia lan ar karena adanya yang se ara aktif mempromosikan

keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan penerbangan. Keberhasilan ini dapat dilihat dari sikap dari "ingapura dalam pertemuan di !ali pada ',$' yang menyatakan bah(a "ingapura bersedia unuk mengembalikan #I4 Kepulauan Natuna selama mendapat persetujuan dari I8%7. Demikian pula dengan sikap /alaysia dalam pertemuan di Kuala Lumpur pada ',$$ yang menyatakan siap mengembalikan #I4 Kepulauan Natuna kepada Indonesia dengan syarat hak akses dan komunikasi mereka di Kepulauan Natuna tidak terganggu oleh kebijakan baru0, -ntuk tingkat kedua, strategi diplomasi yang dijalankan oleh Indonesia berhasil mendapat dukungan dari publik dalam negeri termasuk dari De(an Per(akilan 4akyat yang juga menuntut agar #I4 Kepulauan Natuna segera diambil alih oleh Indonesia0$. Namun tingkat kepuasan ini harus diukur kembali ketika sudah ada perjanjian atau keputusan baru mengenai status ruang udara Kepulauan Natuna pada tahun ',$+. .ambatan yang perlu di(aspadai adalah perubahan sikap dari "ingapura dan /alaysia karena kedua negara ini memiliki karakter yang hampir sama dalam bernegosiasi. /alaysia dan "ingapura memiliki karakter yang hampir sama dalam bernegosiasi, a tersebut belum tentu berarti bah(a mereka menyetujui permintaan tapi lebih kepada sinyal atau tanda bah(a mereka mendengarkan permintaan dari diplomat Indonesia. Pernyataan persetujuan dari "ingapura dan /alaysia tidak boleh dianggap sebagai kesediaan kedua negara tersebut untuk melepas #I4 Kepulauan Natuna begitu saja. Indonesia pernah terjebak dalam situasi seperti ini pada tahun $**+ dalam pertemuan 4%N ketiga di !angkok. "ebelum pertemuan tersebut, "ingapura menunjukkan tanda-tanda persetujuan sehingga membuat Indonesia merasa nyaman
-0 -1

I0id. I0id9

30

dan hanya mengirimkan pejabat operasional. %kan tetapi diluar dugaan, "ingapura ternyata mengirimkan Dirjen Perhubungan, %hli Penerbangan hingga 3aksa %gung sehingga #I4 Kepulauan Natuna kembali dikelola oleh "ingapura.0' Dalam analisa penulis, hambatan tersebut seharusnya dapat diatasi dengan memaksimalkan potensi )otal $iplomac khususnya First )rack $iplomac yang ada. Dalam diplomasi multilateral yang akan diadakan melalui pertemuan 4%N kelima pada ',$+, Indonesia harus mengirimkan kekuatan diplomasinya se ara maksimal sehingga target pengambilalihan #I4 Kepulauan Natuna dapat ter apai pada tahun ',$+ "trategi diplomasi yang dijalankan oleh Indonesia sudah efektif. Indonesia tinggal menjaga kualitas First )rack $iplomac dan meningkatkan kualitas &econd )rack $iplomac sehingga strategi ini dapat berjalan baik dan mendapat dukungan dari dalam negeri. Namun apabila kualitas strategi diplomasi Indonesia menurun, maka potensi pengambilalihan ruang udara Kepulauan Natuna pada tahun ',$+ akan hilang. Indonesia harus menunggu hingga Pertemuan 4%N se-%sia Pasifik Keenam pada tahun ','+. %da beberapa hal yang dapat kita ambil dalam politik luar negeri atau arah kebijakanluar negeri Indonessia terutama kaitannya dengan diplomasi, dimana perlu untuk melakukan penguatan kemampuan diplomasi di segala bidang khususnya dalam hal ini oleh Direktorat 3enderal Penerbangan "ipil. .ambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi diplomasi adalah adanya kemungkinan perubahan sikap dari pihak "ingapura dan /alaysia pada pertemuan 4%N tahun ',$+. "ehingga Indonesia seharusnya dapat memiliki beberapa pilihan agar tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan ketika menghadapi perubahan pilihan yang ada, pilihan yang diambil dalam politik luar negeri /alaysia dan "ingapore.

-2

ompas9 2010 Dp.Ait

31

BAB III SI(PULAN SA AN

'.1 Simpulan !erdasarkan pembahasan yang telah penulis utarakan di atas, maka setidaknya ada beberapa point kesimpulan, yaitu:

32

$. "engketa Flight Information Region di Kepulauan Natuna ini, yang terjadi diantara Indonesia, "ingapura dan /alaysia disebabkan karena adanya perbedaan penafsiran serta klaim (ilayah mengenai hukum kedaulatan udara yang terdapat pada Konvensi 8hi ago. '. Dalam kebijakan luar negeri Indonesia dalam kasus ini, diplomasi yang digunakan oleh Indonesia menggunakan model +oint (anagement dengan program operasional yang berupa kebijakan luar negeri )otal $iplomac . Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa jalur diantaranya First )rack dan &econd )rack $iplomac . +. Diplomasi yang kini telah dilakukan oleh Indonesia patut untuk diapresiasi, mengingat bah(a diplomasi terus dijadikan instrument utama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. 2alaupun tidak dapat dipungkiri bah(a diplomasi Indonesia mulai berjalan se ara efektif dan kini mereka sedang menuju target pengambilalihan #I4 yang dipersengkatakan ini.

'.2

Saran kepentingan nasionalnya, jangan sampai negara besar seperti Indonesia tidak memiliki kedigdayaan dalam men apai kepentingannya.

$. Indonesia perlu memaksimalkan diplomasi yang ada demi mendapatkan

'. Penulisan karya tulis ini masih sangatlah lemah, dilihat dari metode yang digunakan. "ehingga penulis sarankan untuk mengadakan penelitian lanjutan terhadap kasus ini

33

DA*TA PUSTA&A

!P.N. $**). 2eputusan %residen Republik Indonesia Nomor ; )ahun <779 tentang %engesahan Agreement Bet*een )he #overnment 0f )he Republic 0f Indonesia And )he #overnment 0f )he Republic 0f &ingapore 0n )he

3,

Realignment 0f )he Boundar Bet*een )he &ingapore Flight Information Region And )he +akarta Flight Information Region. 8%%". ',$+. Aeronautical Information &ervices. Diakses dari:

http:BBappserver$. aas.gov.sgB-ploadedImagesB%IP"ingaporeI'/ay',$+.pdf Jdiakses pada $0 /ei ',$+K. 8homsky, Niam. ',$'. &trategi Indonesia dalam (en elesaikan &engketa Flight Information Region diatas 2epulauan Natuna dengan &ingapura dan (ala sia. Direktorat 3enderal Perhubungan -dara. ',$+. &tatistik %enerbangan $omestik dan Internasional. Diakses dari: http:BBhubud.dephub.go.idB<idBproduksiBindeF JDiakses pada $0 /ei ',$+K. Direktorat 3enderal Perhubungan -dara. ',$+. Ruang .dara. Diakses dari: http:BBhubud.dephub.go.idB<idBpageBdetailB*= JDiakses pada $9 /ei ',$+K. Indo/iliter. ',$'. (oment %otensial (unculn a Black Flight di Indonesia. Diakses dari: http:BBindomiliter. omBtagBha(k-$,,B JDiakses pada $9 /ei ',$+K. Indonesia /aritime Institute. ',$,. &trategi (aritim= +alan (enuju +a a. Diakses dari: http:BBindomaritimeinstitute.orgB<pL$910 JDiakses pada $0 /ei ',$+K. Indonesia /aritime Institute. ',$,. 2onflik Batas 'aut= %ertaruhan >arga $iri Bangsa. Diakses dari: http:BBindomaritimeinstitute.orgB<pL$+1$ JDiakses pada $9 /ei ',$+K. 3ohan ". "yahperi. ',,'. Dlobalisasi: Implikasinya pada .ubungan Luar Negeri Indonesia, +urnal >ubungan Internasional ?. Gol. $ No ', Desember ',,$/aret ',,'. 3urusan .ubungan Internasional--niversitas Pasundan. K.3 .olsti, Politik Internasional C "uatu Kerangka %nalisis, !andung : !ina 8ipta, ',,) hal. $++
33

Kompas. ',$,.

%erjanjian Bilateral (utlak untuk Natuna. Diakses dari:

http:BBkesehatan.kompas. omBreadB',$,B,9B',B,+'+)10,BPerjanjian.!ilateral. /utlak.untuk.Natuna JDiakses pada $9 /ei ',$+K. Perti(i, Prasanti 8itra. ',,=. %engaturan Internasional )entang Flight Information Region ,FIR- )erhadap 2edaulatan Negara $i Ruang .dara Indonesia $an &ingapura. Diakses dari: https:BBlib.atmajaya.a .idBdefault.aspF< tabIDL0$Msr LkMidL$),11+ Jdiakses pada $0 /ei ',$+K Niam, /uh. /ifta hun. ',$$. Flight Information Region ,FIR- $iatas 2epulauan Natuna $an Riau. Karya &ulis Ilmiah. -niversitas "lamet 4iyadi "urakarta. 4ukmono, &ory &ri. ',,*. Air )raffic /ontrol. Diakses dari:

http:BBbandarudara. omBat .html JDiakses dari: $0 /ei ',$+K. "ekretariat Kabinet 4epublik Indonesia. ',$'. Indonesia Akan Renegosiasikan Ruang .dara Batam dan Natuna. Diakses dari: http:BB(((.setkab.go.idBnusantara-+)$+-indonesia-akan-renegosiasikanruang-udara-batam-dan-natuna.html JDiakses pada $9 /ei ',$+K. "tarke, N.8.$**'. Introduction to International 'a*. Diterjemahkan oleh: !ambang Iriana Djadjaatmadja. 3akarta: "inar Drafika. "umartono, %gustinius. ',$$. /engantisipasi !ola Liar, )abloid $iplomasi. Diakses dari: http:BB(((.tabloiddiplomasi.orgBprevious-isuueB$$9-januari',$$B$,$*-mengantisipasi-bola-liar.html J$0 /ei ',$+K "umpena Pra(irasaputra. ',$+. %olitik 'uar Negeri Indonesia. !andung: 4emadja Karya 8G. &he Dlobal 4evie(. ',$$. A&@AN. Diakses dari http:BB(((.theglobal-

revie(. omB ontentIdetail.php<langLidMidL)1+1MtypeL+ Jdiakses pada $9 /ei ',$+K.


3-

"ansul, %mri@al. ',$$. Flight Information Region ,FIR-= Implikasi %enguasaan Air )raffic /ontrol 0leh &ingapura di 2epulauan Riau. Giani Puspita 5',$+6. &trategi $iplomasi dan %olitik 'uar Negeri Indonesia. "lide Presentasi Perkuliahan Politik Luar Negeri Indonesia.

3+

Anda mungkin juga menyukai