Anda di halaman 1dari 6

MODUL 2 ROUTING DASAR

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. 2. 3. 4.

KONEKSI ANTAR JARINGAN DENGAN ROUTER LINUX

Memahami konsep koneksi antar jaringan. Memahami konsep gateway. Memahami konsep koneksi antar jaringan dengan router. Mampu membangun router dari S.O linux dan konfigurasinya

DASAR TEORI
ntuk menghubungkan 2 jaringan atau lebih diperlukan sebuah perangkat yang disebut sebagai router. !outer sebagai penghubung antar dua jaringan atau lebih. Supaya !outer bisa bekerja" komputer yang ada pada jaringan tersebut harus menugaskan router sebagai peralatan penghubung. Penugasan dilakukan dengan cara menambahkan setting default gateway pada masing masing komputer. #ada gambar 1 dibawah ini. $ost%komputer pada jaringan & harus mensetting default gw dengan no '# dari eth( router" sedangkan jaringan ) harus mensetting default gw dengan no '# dari eth1 router.

*ambar 1. +omunikasi antar jaringan membutuhkan penghubung ,Router!outer bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya" jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. .an routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih /jalan terbaik0 untuk men1apai tujuan. .iberikan ilustrasi sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Router

Jaringan A

Jaringan B

Amir

Tini

Tono

Badu

Ratna

*ambar 2. +onsep #engiriman #aket Melalui Router Default Gateway Router adalah komputer general purpose ,untuk tujuan yang lebih luas- dengan dua atau lebih interface jaringan ,NIC Card- di dalamnya yang berfungsi hubungan 2 jaringan atau lebih" sehingga dia bisa meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Router bisa dibuat dari komputer yang difungsikan sebagai router" jadi tidak harus hardware khusus misalnya cisco router . Default gateway dari suatu jaringan merupakan sebuah router yang digunakan untuk meneruskan paket2paket dari jaringan tersebut ke jaringan yang lain. )iasanya L N dikonfigurasi hanya mengetahui L N miliknya dan default gateway2nya. 3ika dalam suatu L N tidak ada default gateway2nya maka L N tersebut tidak bisa terkoneksi dengan jaringan lainnya. 3adi supaya dapat melakukan routing maka setting!+onfigurasi jaringan perlu ditambahkan satu lagi yaitu default gateway. 3adi terdapat tiga parameter yang penting pada setting%konfigurasi jaringan yaitu 4 1. '# &ddress 2. 5etmask 3. .efault *ateway. Tabel Routing Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data" maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana6 7abel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi 587'. dan .efault gatewaynya. !outer yang mempunyai tabel routing yang dikelala se1ara manual disebut sebagai static routing. 7abel tersebut berisi daftar jaringan yang dapat di1apai oleh router tersebut. Dynamic routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling meremajakan ,update- tabel routing yang ada. .engan demikian" administrator tidak perlu melakukan updating jalur ,path- jika terjadi perubahan jalur transmisi ,path-. Dynamic routing umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan lebih kompleks.

#erintah2perintah yang berhubungan dengan 7able routing sbb 4 7abel 1 7abel !outing

ntuk melihat tabel routing kita memakai perintah 4


route n

ntuk menambah sebuah route pada sebuah jaringan memakai 1ommand 4


route add net alamat_tujuan netmask no_netmask gw almt_router

gw alamat_router_ke_tujuan

ntuk membuat setting permanen maka pada perinath route ditambahkan opsi p. ntuk menghapus pakai perintah route delete net dest_addr netmask x.x.x.x

IP Aliasing untuk Multi-Netting IP liasing adalah adalah mapping single " C ddress untuk multiple IP address" satu 5'9 bisa diberi nomor '# lebih dari satu. 9ontoh penggunaan IP liasing bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

*ambar 4. Router memakai IP aliasing .engan 2 5'9 bisa menghubungkan 3 subnet yang berbeda. .imana salah satu 5'9 router diberi 2 nomor '#.

PERCOBAAN
1. )erikut ini topologi pada gambar

*ambar : topologi praktikum pertama 2. ;akukan langkah < langkah sebagai berikut supaya jaringan ) dan 9 bisa saling koneksi 4 a. #ada Seluruh jaringan ) dan 9 if1onfig eth( down if1onfig eth( up if1onfig eth( no=ip netmask no=netmask broad1ast no=brod1ast up route add 2net default gw no=gw b. 3alankan perintah ping antara komputer di jaringan ) 1. 3alankan perintah ping antara komputer di jaringan 9 d. 3alankan perintah ping antara komputer di jaringan ) dan jaringan 9 dan antara jaringan 9 dab jaringan )" apakah bisa komunikasi 6 e. 9atat semua hasil per1obaan f. #ada 3aringan yang berfungsi sebagai router 4 if1onfig eth( down if1onfig eth( up if1onfig eth( no=ip=pertama=router netmask no=netmask broad1ast no=brod1ast up if1onfig eth(41 no=ip=kedua=router netmask no=netmask broad1ast no=brod1ast up e1ho 1> %pro1%sys%net%ip?4%ip=forward g. 3alankan #erintah ping antar jaringan ) dan 9 dan antara jaringan 9 dan )" bagaimana hasilnya 6

3. Sesuai dengan desain jaringan pada gambar" kita akan menghubungkan seluruh jaringan menggunakan router statis.
`

eth0:1 10.252.20.20.2/24 Jaringan A 10.252.20.10.0/24 Jaringan B 10.252.20.20.0/24

eth0:1 10.252.20.30.2/24 Jaringan C 10.252.20.30.0/24

Router 1

Router 2

eth0 10.252.20.10.2/24 Jaringan A Range IP 10.252.20.10.2 10.252.10.254/24 !e"a#ut g$ : 10.252.10.2

eth0 10.252.20.20.3/24

Jaringan A Range IP 10.252.20.20.3 10.252.20.254/24 !e"a#ut g$ : 10.252.20.2

Jaringan A Range IP 10.252.20.30.2 10.252.30.254/24 !e"a#ut g$ : 10.252.30.2

4. 'kuti langkah berikut untuk membangun jaringan menggunakan router statis. a. #ada jaringan &" ) dan 9 if1onfig eth( down if1onfig eth( up if1onfig eth( no=ip netmask no=netmask broad1ast no=brod1ast up route add 2net default gw no=default=gw b. 1. d. e. 3alankan perintah ping di jaringan masing < masing &" ) dan 9 3alankan perintah ping antar jaringan &" ) dan 9 9atat hasilnya #ada !outer 1 route del if1onfig eth( 1(.2:2.1(.2 netmask 2::.2::.2::.( broad1ast 1(.2:2.1(.2:: up if1onfig eth( 1(.2:2.2(.2 netmask 2::.2::.2::.( broad1ast 1(.2:2.2(.2:: up e1ho 1> %pro1%sys%net%ip?4%ip=forward route add 2net 1(.2:2.3(.(.24 gw 1(.2:2.2(.3 #ada !outer 2 route del if1onfig eth( 1(.2:2.2(.3 netmask 2::.2::.2::.( broad1ast 1(.2:2.2(.2:: up if1onfig eth( 1(.2:2.3(.2 netmask 2::.2::.2::.( broad1ast 1(.2:2.3(.2:: up e1ho 1> %pro1%sys%net%ip?4%ip=forward route add 2net 1(.2:2.3(.(.24 gw 1(.2:2.2(.3 3alankan perintah ping antar jaringan &" ) dan 9" bandingkan hasilnya dengan 2.d. )uka terminal baru jalankan ethereal" pada terminal yang lainnya jalan ping dari jaringan & ke jaringan 9 dan tangkap paketnya. 9atat perubahan paket sr1 M&9" dan ds M&9 serta sr1 '# dan dst '" analisa hasilnya. )erikan kesimpulan anda tentang 2.h.

f.

g. h. i.
`

Anda mungkin juga menyukai