Anda di halaman 1dari 30

FTUI DTM

KI-KE

Yang dimaksud Keselamatan Kerja


Ialah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Tujuan keselamatan kerja


1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dlm melaksanakan pekerjaan, 2. Menjamin keselamatan setiap orang yg berada di tempat kerja, 3. Sumber produksi dipelihara & dipergunakan secara aman & efisien, 4. Mencegah/mengurangi cacat tetap, 5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat2 kerja, mesin2, pesawat2, instalasi2 dsbnya,

6. Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga kerja & menjamin kehidupan produktifnya,

FTUI DTM

KI-KE

7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat2 & sumber2 produksi lainnya sewaktu kerja dsbnya,

8. Menjamin tempat kerja yg sehat, bersih, nyaman & aman shg menimbulkan kegembiraan semangat kerja,
9. Memperlancar, meningkatkan & mengamankan produksi, serta pembangunan.

dpt

industri

Tenaga kerja
Adalah tiap orang yg mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Arti tenaga kerja disini sangatl luas, meliputi semua pejabat negara seperti Presiden, MPR, DPR, TNI, pengusaha, buruh, pekerja dsbnya.

FTUI DTM

KI-KE

Tempat kerja
Ialah ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja untuk suatu keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, termasuk tempat kerja ; semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yg merupakan bagian atau yg berhubungan dg tempat kerja tsb. Tempat kerja meliputi darat, laut, dalam tanah & air serta udara.

FTUI DTM

KI-KE

Dalam program Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) maka kita harus memahami pengertian / istilah yang berkaitan dengan identifikasi bahaya, sebagai berikut :

1. BAHAYA (HAZARD): adalah segala sesuatu KEADAAN atau TINDAKAN yang berPOTENSI untuk menyebabkan KECELAKAAN (cidera pada manusia, kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar), cidera atau kerusakan tidak akan terjadi apabila Tidak ada ADA KONTAK LANGSUNG. 2. RESIKO (RISK): Adalah kemungkinan kecelakaan yang dapat terjadi karena suatu BAHAYA , kemungkinan menjadi INSIDEN.

FTUI DTM

KI-KE

3. INSIDEN (INCIDENT): Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar. (HAMPIR CELAKA) 4. KECELAKAAN (ACCIDENT): suatu kejadian yang tidak diinginkan, tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian MATERIAL, DISFUNGSI atau KERUSAKAN ALAT/BAHAN, CIDERA, KORBAN JIWA, KEKACAUAN PRODUKSI .

Kecelakaan tidak harus selalu ada KORBAN MANUSIA atau KEKACAUAN, yang jelas kejadian tersebut telah berdampak MENIMBULKAN KERUGIAN

FTUI DTM

KIKE

HARM : Adalah kerusakan atau bentuk kerugian berupa kematian, cidera, sakit fisik atau mental, kerusakan properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.

DANGER : Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat resiko (level of risk).

FTUI DTM

KIKE

PENILAIAN RISIKO : Adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-kan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkahlangkah yang tepat.
AMAN (SELAMAT) : Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).

RESIKO

RESIKO ADALAH KOMBINASI DARI EFEK BAHAYA DAN TINGKAT KEMUNGKINANNYA

Resiko = Efek Bahaya x Tingkat Kemungkinan Bahaya Efek bahaya bersifat tetap terdiri atas HIGH, MEDIUM dan LOW Tingkat kemungkinan bahaya terdiri atas HIGH, MEDIUM dan LOW

Keselamatan Kerja

Parameter dalam memperhitungkan KEMUNGKINAN BAHAYA (contoh)


PARAMETER HIGH Setiap kali pekerjaan itu dilakukan Hampir setiap kali pekerjaan dilakukan Tanpa pengalaman, tidak pernah melakukan pekerjaan sebelumnya MEDIUM

TINGKAT

LOW Satu kali selama pekerjaan itu dilakukan Sekali dalam 100 atau lebih Berpengalaman, memiliki kemampuan yang baik dan sering melakukan pekerjaan itu

Frekuensi timbulnya bahaya Frekuensi timbulnya efek bahaya Tingkat kemampuan pelaksana pekerjaan

Sekali dalam 10 s/d 100 Sekali dalam 10 s/d 100

Kurang berpengalaman

Keselamatan Kerja

Parameter dalam memperhitungkan EFEK BAHAYA


PARAMETER Sumber Daya Manusia HIGH Kematian Cacat, disfungsi tubuh Luka berat Kerusakan besar pada peralatan Produksi terhenti MIDDLE Luka menengah, tubuh masih dapat melakukan kerja Kerusakan yang menyebabkan menurunnya tingkat Produksi LOW

Luka ringan Kerusakan kecil, tidak mempengaruhi produksi Alat proteksi tersedia dengan cukup, instalasi terisolasi dengan baik

Aset

Alat Proteksi

Alat proteksi tidak ada Berada dalam lingkungan dengan keberadaan zat mudah terbakar

Alat proteksi minim

Ketersediaan waktu evakuasi

Kurang dari 1 menit

Antara 1-30 menit

Lebih dari 30 menit


10

Keselamatan Kerja

HAZARD ANALYSIS
The identification of undesired event, that leads to the materialisation of the hazard The analysis of the mechanisms by which those undesired event could occur The estimation of the extent, magnitude and relative likehood of any harmful effects

Keselamatan Kerja

11

HAZARD ANALYSIS
Hazard Analysis
HIRA
Hazard Identification and Risk Assesment

HAZID
Hazard Identification

HAZOP
Hazard and Operability Study

Daily and Special Activity

Whole Plant Application

Plant Operation Application

Keselamatan Kerja

12

HIRA
Identifikasi Bahaya dan Kajian Resiko (Hazard Identification and Risk Assesment), analisa yang dilakukan pada AKTIVITAS HARIAN DAN KHUSUS suatu instalasi industri Tahapan HIRA Pemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi sub kegiatan yang lebih kecil dan spesifik Identifikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatan Determinasi resiko yang mungkin terjadi (efek bahaya dan tingkat kemungkinannya) Determinasi cara pencegahan dan penanggulangan terhadap resiko bahaya Kesimpulan potensi bahaya dan resiko yang dihadapi untuk setiap kegiatan Kesimpulan untuk keseluruhan pekerjaan

Keselamatan Kerja

13

HIRA pada Kilang UP VI Balongan


Jenis Kegiatan Potensi Bahaya Efek Bahaya Patah tulang, disfungsi tubuh dan kematian Tingkat Efek Bahaya Tingkat Kemungkinan Resiko Penanggulangan dan pencegahan Pemakaian safety helm Pemakaian tali pengaman Resiko Akhir

Pemeliharaan reaktor dan kolom utama pada RCC Pengisian katalis ke catalyst storage

terjatuh

Katalis tumpah dan tercecer

Pencemaran lingkungan

SOP yang jelas dan pekerja yang terlatih Inspeksi dan monitoring rutin pada perpipaan dengan indikator baik. Sistem pemadam kebakaran yang baik di sekitar unit

Pengambilan kerosene dari DTU dan/atau ARHDM

Kebocoran pipa

Pencemaran lingkungan, kebakaran dan ledakan

Keselamatan Kerja

14

HAZID
Identifikasi bahaya (Hazard Indentification), analisa pencegahan terjadinya bahaya pada instalasi industri/pabrik yang DILAKUKAN DENGAN MEMPERHATIKAN KESELURUHAN ASPEK YANG ADA DIDALAMNYA Keseluruhan aspek dari instalasi industri/pabrik itu adalah: Data informasi instalasi industri (PFD, P&ID, Lay Out, data meteorologi, data sosial kultural masyarakat sekitar, catatan peristiwa) Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung) Resiko (SDM, lingkungan, aset, image) Faktor Pemicu Bahaya (proses operasi, transportasi, geografis dan meteorologi, sosial kultural) Potensi Bahaya (kebakaran dan ledakan besar, tenggelam, pencemaran lingkungan)

Keselamatan Kerja

15

Parameter HAZID dalam memperhitungkan EFEK BAHAYA


PARAMETER
Sumber Daya Manusia

MINOR
Tidak ada kecelakaan

MAJOR
Kecelakaan tidak fatal Kerugian diantara US$ 100000 s/d 1000000

SEVERE
Kecelakaan fatal Kerugian lebih besar dari US$ 1000000

Aset

Kerugian lebih rendah dari US$ 100000

Lingkungan

Tidak ada kerusakan lingkungan

Kerusakan kecil pada lingkungan

Kerusakan besar pada lingkungan

Keselamatan Kerja

16

Parameter HAZID dalam memperhitungkan FREKUENSI BAHAYA


(TINGKAT KEMUNGKINAN BAHAYA)

MOST Frekuensi Bahaya Lebih dari 10 kali dalam 10 tahun

LIKELY Diantara 1 s/d 10 kali dalam 10 tahun

UNLIKELY Kurang dari 1 kali dalam 10 tahun

Keselamatan Kerja

17

HAZID pada Urea Plant PUSRI


LOKASI DESKRIPSI PENYEBAB
POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENSI BAHAYA

PENCEGAHAN
Pengadaan unit pemadam kebakaran, pengadaan alat detektor kebakaran Pengecekan secara rutin Pengadaan indikator tekanan dan suhu Pengecekan secara rutin Pengadaan indikator tekanan dan suhu Pengecekan secara rutin Pengadaan indikator tekanan dan suhu Pengecekan secara rutin Pengadaan indikator tekanan dan suhu Pengecekan secara rutin

Perumahan karyawan

Tempat tinggal karyawan PUSRI yang terletak di luar area Pabrik

Tekanan dan suhu terlalu tinggi pada proses operasi

Ledakan besar, kebakaran

Severe

Likely

Unit Ammonia

Unit pembuatan NH3 dan CO dari udara, gas alam dan steam

Tekanan dan suhu terlalu tinggi pada proses operasi Tekanan dan suhu terlalu tinggi pada proses operasi Tekanan dan suhu terlalu tinggi pada proses operasi Tekanan dan suhu terlalu tinggi pada proses operasi Kebocoran Proses Operasi

Ledakan besar, kebakaran

Severe

Likely

Unit Urea

Unit pembuatan Urea dari NH3 dan CO

Ledakan besar, kebakaran

Severe

Likely

Unit Gas Turbine Generator Unit Pembangkit Steam Unit Pengolahan Limbah

Unit pemenuhan kebutuhan tenaga listrik untuk pabrik, kantor dan perumahan Unit penghasil steam utama untuk berbagai proses, digunakan pada ammonia, urea dan utility plant Unit tempat pengolahan limbah cair hasil proses produksi

Ledakan besar, kebakaran

Severe

Likely

Ledakan besar, kebakaran

Severe

Likely

Pencemaran lingkungan

Severe

Likely

Keselamatan Kerja

18

HAZOP
Hazard Operability Study Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada pengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalan operasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi industri baru Dilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atau penambahan instalasi baru dari instalasi industri lama Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disain instalasi industri, pengaruhnya dan penyimpangan potensial yang terjadi serta potensi bahayanya Dilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplin ilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yang berpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus

Keselamatan Kerja

19

FTUI DTM

KI-KE

HAZOPS
HAZOPS = Hazard and Operability Studies
Metode utk identifikasi(dan assessment) berbagai permasalahan yang dapat menyebabkan risiko bagi manusia atau peralatan, atau upaya preventif terciptanya kelancaran operasi.
Metode sistematik dan bersifat kualitatif dengan penggunaan katabantu (guidewords) Membutuhkan kemampuan dari multi disiplin ilmu

20

FTUI DTM

KI-KE

Proses HAZOP
Tinjauan dari P & ID dan/atau diagram alir Perincian dari sistem kedalam hal-hal yang utama (perpipaan dan alat-alat utama pabrik)

Penerapan guide-words (contoh; more) pada perbedaan parameterparameter proses (contoh; flow) untuk mengidentifikasi berbagai penyimpangan yang mungkin terjadi
Standardisasi guide-words

21

Safety Base procedure that was designed for minimizing the frequency and consequences of hazardous event and could be adjusted with the target for the activity concerned. Proses prosedur dasar yang di rancang untuk meminimalisir frekuensi dan konsekuensi daru bahaya dengan menyesuaikan terhadap kegiatan yang dilakukan

Kuliah 2 : Risk Perception, Assessment and Management.


Risk Perception. Persepsi terhadap risiko sangat tergantung kepada situasi personal. Jika diperhatikan selalu ada beberapa risiko kecil yang terjadi setiap hari dan tidak dipedulikan, yang dipedulikan adalah risiko lain yang kurang serius, karena persepsi personal terhadap suatu kegiatan, bahan kimia atau proses operasi. Risk assessment is the process of identifying and evaluating a hazard to determine the level of action required to reduce a risk to an acceptable level. Defenisi Risk assesment : sebuah bentuk penilaian dasar yang di dalamnya mengandung kemungkinan-kemungkinan terjadinya suatu kejadian dan konsekuensi kegagalan yang harus ditanggung ataupun diterima oleh pihak yang melakukan sebuah kegiatan tertentu.

Kuliah 2 : Risk Perception, Assessment and Management.

Persepsi masyarakat awam terhadap risiko sering berbeda dengan persepsi masyarakat industri dan orang statistik. Mengidentifikasi yang tepat suatu risiko atau risiko yang ada hubungannya dengan kesehatan adalah masalah yang komplek karena pelik dan panjangnya pengamatan untuk berbagai risiko selama suatu jangka hidup. Tingkat kecelakaan biasanya digunakan untuk mengukur dan membandingkan kecelakaan dan penyakit pada masyarakat industri.

The incidence rate = (total injuries and illnesses * 200.000) or (total lost workdays * 200.000) total hours worked by all employees during period
The 200.000 constant is based on 100 full-time equivalent workers working 40 hours a week, 50 weeks a year.

Kuliah 2 : Risk Perception, Assessment and Management.


Faktor yang mempengaruhi diterimanya risiko berdasarkan persepsi masyarakat :

Greater acceptability Voluntary Natural Controllable Delayed effect Essential Major benefits Experienced Understandable Known Common Routine Low media coverage Low controversy

Lower acceptability Involuntary Synthetic Uncontrollable Immediate effect Nonessential Minor benefits Inexperienced Not understandable Unknown Uncommon Special High media coverage Controversial

Kuliah 2 : Risk Perception, Assessment and Management.


Dasar-dasar persepsi masyarakat bahwa risiko negatif terhadap fasilitas industri :
The basis for negative risk perception Risks are unfamiliar Involuntary risks Risks are controlled by outsiders Undetectable risks Risks are unfair Individual protective action are not permitted Dramatic and memorable risks Uncertain risks Unrelated hazards comparisons Risk estimation, not reduction, emphasized Routine

Kuliah 2 : Risk Perception, Assessment and Management. Risk assessment


Interdependent steps in determining an acceptable risk Specify the objectives and measures of effectiveness to be achieved Define the possible alternatives that could achieve the objectives ands their associated risks Identify all possible consequences of each alternative Quantify the various consequences, using consistent assumptions Analyse the results and prioritise the alternative Select and implement the best choise for an acceptable risk Obtain feedback and iterate the process as neccesary

Kuliah 2 : Risk Perception, Assessment and Management. The process of risk assessments
Identification of the potentially harmful hazard Measurements to estimate the consequences of the hazards Estimation of the probability of the occurrence of each hazard consequence Quantitative calculation of risks and comparison with potentially acceptable hazard levels Characterisation of the hazard risks to be managed, along with the assumptions and uncertainties Ranking of the risk hazards for management decision making

Kuliah 2 : Risk Perception, Assessment and Management.


Potential risk factors in the impact of hazards on people, facilities, and community Type and length of hazard exposure Number of people exposed inside and outside the facility Demographics of the exposed people Effectiveness of emergency response inside and outside the facility Lost time of employee and outside people Reduction in employee morale Damage to public image Property damage inside and outside the facility Cost of cleanup, repairs, and lost production inside and outside the facility Personal injury and damage lawsuits Backlash legislation and additional regulatory constraints

Kuliah 2 : Risk Perception, Assessment and Management.


Risk analysis and management
Management risiko yang efektif menjamin tercapainya sasaran, merespons secara konsisten terhadap adanya risiko. Hal ini dilakukan melalui planning, organizing, implementing, dan controlling untuk membangun program management risiko yang berhasil.

Elements of a risk management program Hazard identification Risk assessment Administrative controls Engineering controls Emergency response planning Operation and emergency training Accident and incident investigation Near-miss review Internal and external audit Feedback and iteration

Anda mungkin juga menyukai