Gusti Endah Yani Dede Alfi Rusdiyanti Nurhakiki Elsa Gita Monika Nuzul Fitri Astri Oktawati Gegita Eshanova Agusta Rina Septi Andriani Filly Rahmayanti Diana Fitri
Tanggung jawab seorang bidan dalam menentukan mutu kinerja bidan, yang mengarah pada kinerja tindakan dari tugas, mencakup tindakan para staf dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk kesejahteraan pasien.
Menempatkan kebutuhan pasien di atas kepentingan sendiri; Melindungi hak pasien untuk memperoleh keamanan dan pelayanan yang berkualitas dari bidan; Selalu meningkatkan pengetahuan, keahlian serta menjaga perilaku dalam melaksanakan tugasnya.
TANGGUNG JAWAB BIDAN 1) Tanggung Jawab Terhadap Peraturan Perundang-Undangan; 2) Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Kompetensi; 3) Tanggung Jawab Terhadap Penyimpanan Pendokumentasian; 4) Tanggung Jawab Terhadap Klien dan Keluarganya; 5) Tanggung Jawab Terhadap Profesi; 6) Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat.
2) Tanggung Jawab Bidan Terhadap Pengembangan Kompetensi Bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan profesionalnya. Maka, bidan harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar, serta pertemuan ilmiah lainnya.
3) Tanggung Jawab Bidan Terhadap Penyimpanan Pendokumentasian Setiap bidan harus mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk catatan tertulis. Catatan bidan mengenai pasien yang dilayaninya dapat dipertanggungjawabkan bila terjadi gugatan. Catatan yang dilakukan bidan dapat digunakan sebagai bahan laporan untuk disampaikan kepada teman sesama profesi ataupun atasannya.
Istilah untuk meminta pertanggungjawaban bidan karena kelalaiannya sehingga menimbulkan kerugian bagi pasien; Akibat adanya hubungan hukum antara bidan dengan pasien yang diatur dalam perjanjian;
TANGGUNG GUGAT
The United Kingdom Central Council for nursing, midwifery and health visiting (UKCC), dalam sebuah praktik kebidanan, menyatakan : Setiap bidan yang melaksanakan praktik kebidanan bertanggung gugat terhadap praktiknya dalam lingkungan praktik apapun. (UKCC, 1994).
TANGGUNG GUGAT
Tanggung gugat (akuntabilitas) mengarah pada hasil dari tindakan yang dilakukan bidan. Berarti bidan menerima hasil kerja atau tindakan serta tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, serta tindakan, dan catatan yang dilakukan dalam batas kewenangan bidan.
Tujuan Akuntabilitas
Bidan harus mempertanggungjawabkan tindakannya kepada pasien, manager, dan organisasi tempat bidan bekerja; Bidan bertanggung jawab terhadap tindakan yang diambil untuk pasien dan keluarganya, masyarakat dan juga profesinya;
Lanjutan.
Mengevaluasi praktik profesional dan para stafnya; Menerapkan dan mempertahankan standar yang telah ditetapkan dan dikembangkan oleh organisasi; Membina keterampilan personal staf masing-masing; Memastikan ruang lingkup dalam proses pengambilan keputusan secara jelas.
MEKANISME AKUNTABILITAS
1. Kebidanan Klinis Bidan bertanggung jawab selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi asuhan kebidanan untuk sekelompok pasien. 2. Etika Bidan Kerangka konsep dan dimensi moral dari suatu tanggung jawab dan akuntabilitas dalam praktik klinis kebidanan didasarkan atas prinsip-prinsip etika yang jelas serta diintegrasikan kedalam pendidikan dan praktik klinis
1. Terhadap Diri Sendiri Tidak dibenarkan setiap bidan melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan status kesehatan pasien; Mengikuti praktik kebidanan berdasarkan standar baru dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi canggih; Mengembangkan opini berdasarkan data dan fakta.
2.Terhadap Klien atau Pasien Memberikan informasi akurat yang berhubungan dengan asuhan kebidanan; Memberikan asuhan kebidanan berdasarkan standar yang menjamin keselamatan dan kesehatan pasien.
3.Terhadap Profesinya Berusaha mempertahankan, dan memelihara kualitas asuhan kebidanan berdasarkan standar, dan etika profesi; Mampu dan mau mengingatkan sejawat bidan untuk bertindak profesional, dan sesuai etika moral profesi;
4.Terhadap Institusi atau Organisasi Mematuhi kebijakan dan peraturan yang berlaku, termasuk pedoman yang disiapkan oleh institusi atau organisasi. 5.Terhadap Masyarakat Menjaga etika dan hubungan interpersonal dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas tinggi
3 prinsip pertanggunggugatan perdata yang diatur di dalam KUH Perdata, yaitu sebagai berikut :
1. Setiap tindakan yang menimbulkan kerugian terhadap diri orang lain berarti orang yang melakukan harus membayar kompensasi sebagai pertanggunggugatan kerugian. (Pasal 1365 KUH Perdata). 2. Seseorang harus bertanggunggugat tidak hanya kerugian yang dilakukannya dengan sengaja, tetapi juga karena kelalaian atau kurang berhati-hati. (Pasal 1366 KUH Perdata). 3. Seseorang harus memberikan pertangunggugatan tidak hanya atas kerugian yang ditimbulkan dari tindakannya sendiri, tetapi juga atas kerugian yang ditimbulkan dari tindakan orang lain yang berada dibawah pengawasannya. (Pasal 1367 KUH Perdata).