Anda di halaman 1dari 10

COMPREHENSIVE HEALTH ASSESSMENT SIROSIS HEPATIS Hati merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia.

Penyakit sirosis hepatis merupakan penyakit hati yang sering dijumpai selain hepatitis virus akut dan kanker hati. Komplikasi sirosis hati yang tersering adalah asites. Adanya asites merupakan prognosis yang buruk karena hanya sekitar 50% penderita sirosis hati dengan asites dapat bertahan hidup dalarn waktu tahun !Somali, 2006). Menurut Suzanne C. Smelzer (2001) efusi

pleura dapat juga tampak pada sirosis hepatis. "erdasarkan laporan kesehatan tahunan #H$ tahun 00 % diketahui bahwa estimasi angka mortalitas penduduk di dunia akibat sirosis hepatis sebesar &%'% !#orld Health $rgani(ation% 00'). *i +egara maju% sirosis hepatis merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada pasien yang berusia '5,'- tahun !setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker). *i seluruh dunia sirosis menempati urutan ketujuh penyebab kematian. .ekitar meninggal setiap tahun akibat penyakit ini !.utadi% 00/). .ulitnya klien dengan sirosis hepatis untuk dapat sembuh se0ara optimal% sehingga klien sering masuk 1. dengan masalah yang sama juga dan bila tidak ditangani dengan tepat akan mengakibatkan kematian. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini dalam makalah ilmiah. 2asih banyak hal,hal yang harus diteliti dan dikembangkan dalam penanganan klien dengan sirosis hepatis% khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan dengan baik dan tepat% pentingnya pengkajian yang komprehensip yaitu && 3ungsional pola 4ordon. 5.000 orang

Pada kasus ini salah satu pasien di 1. 56KI7 ruang 8 yaitu +y.8 usia -' tahun masuk ke 1. dengan keluhan utama sesak na3as sejak 9 bulan% timbul se0ara perlahan dan semakin

bertambah berat. .esak timbul karena adanya tekanan dari rongga peritoneum yang berisi 0airan !as0ites) pada abdomen sejak ' bulan disertai dengan edema di ekstreminas bawah% bila merasa lelah dan terkadang duduk juga sesak. +y.8 didiagnosa medis as0ites% sirosis hepatis dan e3usi pleura !setelah di lihat dari hasil ronsen thora:) sebelah kiri. ;anda,tanda vital < ;*=&/0>?0 mmHg% .=/-. @A% 11= 5:>menit% dan +=?5:>menit% kesadaran komposmentis. ;elah dilakukann pemeriksaan diagnosti0 yaitu 6.4 dan laboratorium. Hasil 6.4 menunjukan bahwa observasi as0ites massi3 dan e3usi pleura% 3atty liver !penumpukan lemak yang berlebih di sel,sel hati). ;elah dilakukan tindakan pungsi pleura% 0airan yang keluar berupa eksudat berwarna merah atau kemerah,merahan yang mengandung eritrosis dan 0airan ini akan diperiksakan ke laboratorium. 2enurut .melt(er% .u(anne A. ! 000) eksudat !ekstravasasi 0airan ke dalam jaringan atau kavitas) biasanya terjadi akibat in3lamasi oleh produk bakteri atau tumor yang mengenai permukaan pleura.

Hasil laboratorium< Hematologi Beukosit Hb Hematokrit Hasil &/ ribuC F g>dlC E %C Normal /.-,&& &&.E,&5.5 /5,'E Kimia Klinik A.;>.4$; AB;>.4P; Protein ;otal Hasil /0 mu>dlC && mu>dl E.& g>dl Normal D E D/' -.',?./

;rombosit Laju Endap Darah !"#$% &DS !'#$% &DS !"#$% &injal 6reum Kretinin (ito

E0' ribu>Gl -0 mm>jamC &// mg>dlC &5F mg>dlC

&50,''0 D/0 D&&0 D&&0

Albumin 4lobulin Elektrolit Serum +atrium !+a) Kalium !K) Klorida !Al)

.5 g>dlC '.- g>dlC

/. ,'.&.F,/.F

&/ mmol>BC 5.' mmol>B &-& mmol>B

&/5,&55 /.-,5.5 F?,&0F

E' mg>dlC &. E mg>dlC

&E,'F D&.&

+y. 8 baru kali ini masuk 1. karena sulit untuk berna3as !sesak)% mengalami as0ites% dan edema pada ekstremitas bawah. .elama sakit dan jika ada keluhan yang dirasakan +y.8 berobat ke klinik dokter terdekat dan ke tempat alternative. Klien tidak ingin dirawat di 1. sebelumnya% setelah diberi motivasi dan masukan dari keluarga berserta teman,teman pengajiannya baru saat ini klien mau dibawa ke 1. untuk dirawat. Klien tidak tahu tentang penyakit yang dialaminya sekarang. $leh sebab itu% dijelaskan oleh perawat bahwa ada penumpukan 0airan para paru kanan klien sehingga sulit untuk berna3as dan ada penumpukan lemak pada hati yang mana dapat menghambat proses metabolisme tubuh sehingga tubuh menjadi lemah. +a3su makan klien berkurang semenjak sakit dan sampai saat ini karena terasa penuh di perut !begah) dan sedikit mual. Klien hanya menghabiskan H porsi dari makan yang diberikan dari 1.. Intek 0airan saat ini dikurangi dalam sehari klien minum 9 -00 00 untuk mengurangi penumpukan 0airan pada intraabdomen !rongga peritoneum) dengan lingkar perut &&E 0m dan edema pada ektresitas bawah dengan kapileri re3ill D detik. Pada paru kiri klien juga ada

penumpukan 0airan pada rongga pleura. 2enurut pengakuan klien dan keluarganya% berat badannya sekarang menurun karena terlihat kurus dari sebelum sakit dan klien tidak tahu pasti berapa ""nya sebelum dan saat sakit ini. Pada hasil laboratorium juga menunjukan adanya penurunan dari protein plasma yaitu albumin .5 g>dlC yang ber3ungsi untuk mempertahankan

tekanan osmoti0 darah dan globulin '.- g>dlC ber3ungsi sebagai pembentukan antibody. 2enurut Pri0e% .ylvia A. ! 005) hipoalbuminemia terjadi karena menurunnya sintesis yang dihasilkan oleh sel,sel hati yang terganggu. Hipoalbiminemia menyebabkan menurunnya tekanan osmoti0 koloid. Kombinasi antara tekanan hidrostatik yang meningkat dengan tekanan osmoti0 yang menurun dalam jaringan pembuluh darah intestinal menyebabkan terjadinya transudasi 0airan dari ruang intravaskuler ke ruang interstisial. Pada kasus ini beberapa penderita as0ites juga menderita e3usi pleura% terutama dalam hemitoraks kanan. 0airan ini diperkirakan memasuki toraks melalui air mata dalam pars tendinosa dia3ragma karena tekanan abdomen yang meningkat. *ari data di atas maka masalah keperawatan yang mun0ul adalah (1) perubahan status nutrisi, kuran !ari kebutuhan tubuh b"! intake #an ti!ak a!ekuat dan ($)

perubahan % ke&ebihan '(&u)e *airan b"! an p&as)a))

uan )ekanis)e re u&asi (penurunan pr(tein

Pada pola eliminasi +y.8 saat di rumah lan0ar tidak ada masalah. 6ntuk saat ini "AK klien menggunakan selang kateter dan "A"nya setelah ' hari di 1. klien baru & : "A" dengan konsistensi lunak dan berwarna 0oklat. Klien tidak pernah menggunakan pen0ahar. Pada pola aktivitas klien% dimana klien mengalami kesulitan saat bernapas% dadanya semakin terasa sesak bernapas setelah melakukan aktivitas !pada saat miring kiri>kanan) karena adanya e3usi pleura dan as0ites. .irkulasi% pada klien terlihat edema dengan skala ' !I& in0i)% tidak ada nyeri. *engan adanya edema dan as0ites ini juga membuat klien susah untuk berjalan atau beraktivitas. 8dema terjadi akibat penumpukan 0airan di intertitial space. Proses pergeseran 0airan pada edema dapat disebabkan oleh meningkatnya tekanan intersisial vena dan peningkatan tekanan onkotik ruangan intersisial% sehingga 0airan keluar dari pembuluh darah ke ruangan

intersisial. Pada sirosis hepatis% edema dapat disebabkan oleh hipoalbuminemia pada klien yaitu .5 g>dlC. 2enurut Pri0e% .ylvia A. ! 005) suatu tanda as0ites adalah meningkatnya lingkar abdomen. Penimbunan 0airan yang sangat nyata dapat menyebabkan napas pendek kerena dia3ragma meningkat. 2asalah keperawatan yang mun0ul pada pola ini adalah (1) an uan p(&a na+as b"! penurunan ekspansi paru !an as*ites dan ($) int(&eransi akti'itas b"! a!an#a as*ites !an e!e)a) Pada masalah intoleransi aktivitas yang dilakukan adalah menganjurkan keluarga untuk membantu aktivitas klien sesuai dengan kebutuhan untuk penghematan energi menurunkan penggunaan energi. $bat yang diberikan yaitu Aspar K dengan dosis : & tablet !/00 mg)% obat

ini adalah supplement nutrisi untuk kelelahan 3isik atau untuk masa penyembuhan dan sebagai kalium tambahan untuk penyakit hati. Pada pola tidur dan istirahat klien terganggu% sering terbangun karena sesak na3as. .elain adanya e3usi pleura% terjadinya sesak na3as juga dikarenakan adanya as0ites yang menekan dia3ragma sehingga ruang paru menyempit menyebabkan ekspansi dari paru,paru tidak maksimal. 2asalah keperawatan yang mun0ul pada pola ini adalah an uan p(&a ti!ur b"! sesak na+as. ;indakan yang telah dilakukan untuk klien yaitu mengatur posisi klien menjadi semi 3owler untuk mengurangi tekanan pada dia3ragma karena as0ites dan pemberian $ untuk men0ukupi permintaan oksigen dalam darah. Pola kogniti3,perseptual,keadekuatan alat sensori% pada pola ini 3ungsi penglihatan% perasa% dan pembau klien masih baik. Kemampuan bahasanya juga masih baik% selama komunikasi berlangsung klien 0ukup koperati3. *alam menentukan keputusan jika ada masalah klien selalu berdiskusi dengan keluarganya. Klien tidak mengalami disorientasi !waktu% tempat% orang). *engan ini tidak ada masalah keperawatan pada pola kogniti3.

Pada pola persepsi,konsep diri ini klien menyadari bahwa untuk mengatasi penyakitnya tidak mudah disembuhkan dan butuh proses yang lama untuk masa penyembuhan dan klien menerima terhadap penyakit yang saat ini diderita. *apat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya masalah keperawatan pada pola persepsi,konsep diri. Pola peran dan tanggung jawab% persepsi klien tantang pola hubungan dengan keluarga baik% sering berdiskusi jika ada masalah. +y.8 !-') tidak menikah% klien tinggal bersama adiknya dan tidak bekerja. *alam keadaan ini klien mengalami gejala kesulitan menentukan kondisi !tidak mampu bekerja% mempertahankan 3ungsi peran dalam keluarga sebagai 3igure seorang kakak yang membantu mengurus rumah tangga). Pola reproduksi klien mengalami gangguan dalam toileting sehingga menggunakan selang kateter karena klien tidak mampu beraktivitas seperti biasa dan khususnya dalam membersihkan daerah kewanitaan butuh bantuan. Pada pola seksual% klien tidak menikah jadi masalah tidak ada masalah dalam pola ini. Pola koping dan toleransi stress% klien berusaha untuk tetap bersabar dengan 0ara tetap menerima dan menjalankan pengobatan sesuai dengan anjuran dokter% untuk menghadapi semua ini klien selalu diberi dukungan oleh keluarga dan tetangganya sehingga klien semangat untuk sembuh. Pola nilai dan keyakinan% klien menyadari bahwa apa yang dialami saat ini adalah ujian dari ;uhan. Klien hanya bersandar menyerahkan setiap proses penyembuhan karena ;uhan dan per0aya ;uhan tidak akan memberikan ujian melebihi kekuatan klien.

6ntuk mengevaluasi ren0ana tindakan maka diperlukan beberapa langkah yaitu menentukan prioritas% menentukan ren0ana tindakan dan pendokumentasian% !+ursalam% 00&% hal. 5 ). 6ntuk menentukan prioritas masalah penulis mengambil gambaran pada hirarki 2aslow dan hirarki Kalish !+ursalam% 00&% hal 5/% dikutip dari Iyer% et. al% &FF-). Hirarki 2aslow yang menjelaskan kebutuhan manusia dibagi dalam lima tahap < !&) JisiologisK ! ) 1asa aman dan nyamanK !/) .osialK !') Harga diriK !5) Aktualisasi diri. *ari penjelasan yang telah dipaparkan di atas% maka penulis akan memprioritaskan / masalah keperawatan yang sesuai dengan teori Hirarki 2aslow yaitu (1) an uan p(&a na+as b"! penurunan ekspansi paru !an as*ites, ($) perubahan % ke&ebihan '(&u)e *airan b"! an kuran uan )ekanis)e re u&asi (penurunan pr(tein p&as)a) dan (,) perubahan status nutrisi, !ari kebutuhan tubuh b"! intake #an ti!ak a!ekuat" ;iga masalah prioritas ini

merupakan diagnose yang a0tual dan termasuk pada tahap 3isiologis. ;indakan yang telah dilakukan pada pola na3as yaitu auskultasi bunyi na3as untuk mengetahui terjadinya komplikasi seperti adanya se0ret berlebih% mempertahankan posisi semi 3owler untuk memudahkan pernapasan dengan menurunkan tekanan pada dia3ragma% mengubah posisi dengan sering dan dorong na3as dalam agar membantu ekspansi paru% kolaborasi pemberian $ dengan nasal kanul /,' B>menit untuk men0egah hipoksia dan oksigenasi tidak adekuat% dan mengobservasi tanda,tanda vital. .etelah mendapatkan perawatan selama 5 hari klien terlihat lebih rileks% pola na3as sudah mulai teratur walaupun 3rekuensi napas masih I 0 :>menit yaitu 5 :>menit% ;* = &'0>?0% + = F0 :>menit% . = /-.5@A% kesadaran komposmentis. Klien mengatakan masih sesak bila sering bergerak.

;indakan pada masalah kelebihan volume 0airan yaitu auskultasi paru% mengukur lingkar abdomen untuk menunjukkan akumulasi 0airan !asites) diakibatkan oleh kehilangan protein plasma>0airan kedalam area peritoneal% mengkaji derajat peri3er untuk melihat per3usi jaringan daerah ekstremitas dan mengobservasi ;;L. 6ntuk as0itesnya dilakukan tirah baring agar dapat meningkatkan posisi rekumben untuk diuresis. Adapun obat untuk menangani masalah pada pola metaboli0 ini diberikan obat yang men0egah tubuh dari penyerapan garam yang terlalu banyak dan menjaga tubuh dari kekurangan kadar potassium yaitu spironolakton dengan dosis dan alda0tone : 50 mg

: 50 mg yaitu obat diuretik seperti generik spironolakton. .etelah beberapa hari

mengkonsumsi obat oral ini as0ites !terlihat dari lingkar abdomen dari &&E 0m menjadi &&5 0m) dan edema mulai sedikit berkurang pada ekstrimitas bawah. ;erlihat juga pada pola eliminasi klien yang mana jumlah urin jadi meningkat dari D500 00 menjadi I500 00>& jam. .elain spironolakton klien juga diberikan obat bio0urliv dengan dosis / : & kaplet untuk membantu melindungi dan memulihkan kerja hati% Basi: : ampul yaitu merupakan obat yang

mengandung 3urosemid. Jurosemid diberikan untuk membantu mengobati retensi 0airan !edema) dan pembengkakan yang disebabkan oleh kegagalan jantung kongesti3% penyakit hati% penyakit ginjal% atau kondisi medis lainnya. $bat ini bekerja dengan bertindak pada ginjal untuk meningkatkan aliran urin. ;indakan yang dilakukan pada masalah ini nutrisi yaitu menganjurkan klien untuk makan makanan yang telah disediakan sedikit tapi sering% memotivasi klien untuk makan semua makanan tambahan agar minat untuk makan pada klien bertambah% memberikan makanan yang halus seperti bubur untuk menghindari terjadinya perdarahan dari varises esophagus dan meningkatkan periode tidur klien% khususnya sebelum makan untuk penyimpanan energi sehingga menurunkan kebutuhan metabolik pada hati. .etelah menerima perawatan selama 5 hari

klien sudah mulai berusaha untuk menghabiskan makanan walaupun terkadang masih tersisa M dari porsi yang disediakan 1.. Klien masih terlihat lemah dan belum mampu untuk beraktivitas sendiri tanpa bantuan. .irosis hepatis merupakan penyakit yang sering dijumpai di seluruh dunia termasuk di Indonesia. 2engingat banyak angka kejadian sirosis hepatis ini membutuhkan perhatian khusus dari tenaga kesehatan tentang pentingya kesehatan hati yang berperan penting dalam metabolisme pada tubuh. Khususnya tenaga keperawatan yang mana dapat merawat klien se0ara baik dan benar agar klien merasa nyaman selama perawatan. *engan menggunakan && 3ungsional pola 4ordon ini juga membantu perawat dalam menentukan isu,isu asuhan keperawatan sehingga dapat menegakkan sebuah diagnosa keperawatan. 6ntuk lebih mengerti dalam pengkajian yang komprehensip ini dibutuhkan latihan yang lebih sering dalam menganalisa kasus. .ehingga memudahkan perawat untuk melakukan tindakan keperawatan selanjutnya.

DA*TAR P+STAKA "la0k% Noy0e 2. !&FFE). Medical Surgical Nursing < C&ini*a& Mana e)ent +(r C(ntinuit# (+ Care.Lol.&% Ji3th 8dition% #.". .aunders Aompanya% Philadelphia.

*oenges% 2arilynn 8. ! 000). Ren*ana Asuhan -epera.atan % Pe!()an /ntuk Peren*anaan !an Pen!(ku)entasian Pera.tan Pasien, 8disi. /% Alih "ahasa I 2ade Kariasa et.al% 8ditor 8disi bahasa Indonesia 2ini0a 8ster et.al 84A% Nakarta Ai0ilia. ! 0&&). Asuhan Keperawatan Sirosis Hepatis. !$nline). !http<>>bangeud.blogspot.0om> 0&&>0&>asuhan,keperawatan,sirosis,hepatis.html pada tanggal 5 Nuni 0&/) ! 0&&). Pola Jungsional 4ordon dan *iagnosa. !$nline). !http<>>bangeud.blogspot.0om> 0&&>0F>pola,3ungsional,gordon,dan,diagnosa.html pada tanggal 5 Nuni 0&/)

Ai0ilia.

Ratnadita, Adelia. ! 0&&). Lasix Obat Untuk Atasi Ede a. !$nline). !http<>>health.detik.0om>read> 0&&>& > F>0- -&/>&?0&F 0>E-F>lasi:,obat,untuk,atasi, edema pada tanggal 5 Nuni 0&/) http<>>www.kapukonline.0om> 0&&>0?>askep0herosishepatis.htmlOi:((&(0i8vL'+ursalam. ! 000). Pr(ses !an 0(ku)entasi -epera.atan -(nsep !an Praktik . Payasan IAPK Pajajaran% "andung. Pri0e% .ilvia A. ! 005). Pat(+isi(&( i % -(nsep -&inis Pr(ses1pr(ses Pen#akit. 84A% Nakarta Somali, Susana. ! 00-). 2a)baran &ab(rat(riu) *airan asites pa!a pen!erita sir(sis hati% -a3ian khusus perit(nitis bakteri sp(ntan) 6niversitas Indonesia < Jakultas Kedokteran. !online). !http<>>www.digilib.ui.a0.id>3ileQ3ile=pd3>abstrak,F5 F/.pd3 pada tanggal 5 Nuni 0&/) .melt(er% .u(anne A. ! 000). 4uku A3ar -epera.atan Me!ika& 4e!ah 4runner 5 Su!!arth! ed. ? !vol &)% Alih "ahasa Agung #aluyo et.al% 8ditor 8disi "ahasa Indonesia 2oni0a 8ster et.al% 84A% Nakarta long A% "arbara% Pera,atan -edikal .edah/ Nilid % "andung% Payasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran% &FF ;uti Pahria% dkk% Asuhan Kepera,atan pada Pasien dengan &anguan Sistem Pers0ara1an% Nakarta% 84A% &FF/ Pusat pendidikan ;enaga Kesehatan *epartemen Kesehatan% Asuhan Kepera,atan Klien Dengan &angguan Sistem Persara1an % Nakarta% *epkes% &FF .melt(er A. .u(anne% "runner R .uddarth% .uku Ajar Kepera,atan -edikal .edah% Nakarta% 84A % 00 2arilynn 8% *oengoes% 000% Ren(ana Asuhan Kepera,atan/ 8disi /% Nakarta% 84A% 000 Harsono% .uku Ajar 2 Neurologi Klinis%Pogyakarta% 4ajah 2ada university press% &FF-

Anda mungkin juga menyukai