Anda di halaman 1dari 5

Unsur-Unsur Perpustakaan yang Ideal

Pendidikan merupakan suatu tonggak dasar dalam pembangunan suatu Bangsa dan Negara. Melalui pendidikan suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Salah satunya adalah dengan membaca. Membaca apa saja dapat memperluas wawasan / ilmu yang dimiliki seorang manusia. Perpustakaan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara. Perpustakaan merupakan sarana utama dalam menunjang kelengkapan sarana pendidikan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Oleh sebab itu perpustakaan dapatlah dikatakan sebagai gudang ilmu bagi masyarakat. Untuk memaksimalkan peranan perpustakaan tersebut diperlukanlah suatu sistem sehingga terciptalah suatu perpustakaan yang ideal dimana sebagai sarana bagi masyarakat untuk mencerdaskan diri sendiri pada khusunya dan mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara pada umumnya. 2. Permasalahan. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:: 1. Unsur-unsur apakah yang diperlukan suatu perpustakaan untuk dikatakan telah ideal? 3. Tujuan Adapun yang menjadi tujuan adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan tentang unsur-unsur apakah yang diperlukan suatu perpustakaan untuk dikatakan telah ideal. 4. Landasan Teori A. Perpustakaan dalam arti tradisional Perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang ratarata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia. B. Pengertian menurut bahasa Dalam bahasa Indonesia istilah perpustakaan dibentuk dari kata dasar pustaka ditambah awalan per dan akhiran an. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai kumpulan buku-buku (bahan bacaan, dsb). - Dalam bahasa Inggris disebut library yang berarti perpustakaan. C. Pengertian menurut istilah - Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. - Menurut IFIA (International Federation of Library Associationsand Institutions) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pengguna. - Menurut Sutarno NS, M. Si Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunaatau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusdan diatur sedemekian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunaapabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.

- C. Larasati Milburga, dkk Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh penggunanya sebagai sumber informasi. Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan pengertian perpustakaan secara umum adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur, diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan secara kontinu oleh penggunanya sebagai informasi. Jenis-jenis perpustakaan Dalam lampiran keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret No. 0103/0/1981 jenis-jenis perpustakaan meliputi: a. Perpustakaan Nasional Berkedudukan di ibukota negara, berfungsi sebagai perpustakaan defosit nasional dan terbitan asing dalam ilmu pengetahuan sebagai koleksi nasional, menjadi pusat bibiografi nasional, pusat informasi dan referensi serta penelitian, pusat kerjasama antar perpustakaan di dalam dan di luar negeri. b. Perpustakan Wilayah Berkedudukan di ibukota provinsi, sebagi pusat kerja sama antar perpustakaan di wilayah provinsi, menyimpan koleksi bahan pustaka yang menyangkut provinsi,semua terbitan di wilayah, pusat penyelenggaraan pelayanan referensi, informasi dan penelitian dalam wilayah provinsi menjadi unit pelaksana teknis pusat pembinaan perpustakaan. c. Perpustakaan Umum Menjadi pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi bagi seluruh lapisan maysrakat. d. Perpustakaan Keliling Berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum. e. Perpustakaan Sekolah Berfungsi sebagi pusat kegiatan kegiatan belajar-mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat baca, guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi. f. Perpustakaan Perguruan Tinggi Berfungsi sebagai sarana kegiatan belajar-mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. g. Perpustakaan Khusus/Dinas Berfungsi sebagai pusat referensi dan penelitian serta sarana untuk memperlancar tugas pelaksanaan instansi/lembaga yang bersangkutan. 4.1.2 Pengertian Sistem Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah 1)perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas, 2)susunan yg teratur dr pandangan, teori, asas, dsb, 3) metode. 4.1.3 Pengertian Ideal Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideal adalah sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki. Sistem akan disebut ideal apabila sistem tersebut bisa memenuhi kebutuhan yang kita perlukan/kehendaki 4.1.4 Pengertian Ilmu perpustakaan (library science) Ilmu perpustakaan adalah bidang interdisipliner yang menggabungkan ilmu sosial, ilmu hukum, dan ilmu terapan untuk mempelajari topik yang berkaitan dengan perpustakaan. Ilmu perpustakaan ini mempelajari mengenai cara pengumpulan, pengorganisasian, pengawetan, dan penyebarluasan sumber informasi yang ada di suatu perpustakaan, serta berkaitan dengan nilai ekonomi dan politis dari informasi pada umumnya. Pada mulanya ilmu perpustakaan lebih membahas mengenai ilmu pengarsipan. Hal ini berkaitan dengan cara penataan sumber informasi dengan sistem klasifikasi perpustakaan dan teknologi untuk mendukung maksud ini. Topik ini juga berkaitan dengan bagaimana pengguna jasa informasi ini mengakses, menelusuri, dan memanfaatkan informasi. Dan satu aspek lagi yang tidak kalah penting

adalah etika dalam penataan dan pelayanan informasi, serta status legal dari suatu perpustakaan sebagai sumber informasi. 4.1.5 Pengertian Perpustakaan Digital (digital library atau electronic library atau virtual library) Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak, film mikro (microform dan microfiche), ataupun kumpulan kaset audio, video, dll. Isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan computer. Istilah perpustakaan digital pertama kali diperkenalkan lewat proyek NSF/DARPA/NASA: Digital Libraries Initiative pada tahun 1994. Sedangkan mengenai perpustakaan digital atau digital library, seperti yang dikatakan oleh Zainal A. Hasibuan (2005), digital library atau sistem perpustakaan digital merupakan konsep menggunakan internet dan teknologi informasi dalam menajemen perpustakaan. Sedangkan menurut Ismail Fahmi (2004) mengatakan bahwa perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat hardware dan software, koleksi elektronik, staff pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta layanan dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi. Pengembangan perpustakaan digital atau e-library bagi tenaga pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi sistem otomasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan efisien. Fungsi sistem otomasi perpustakaan menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis/terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna perpustakaan dapat membantu mencari sumber-sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga pencarian informasi dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun ia berada. Menurut Zainal A. Hasibuan (2005) dalam makalahnya Pengembangan Perpustakaan Digital, metodologi untuk membangun sistem perpustakaan digital mengikuti langkah-langkah yang disebut dengan istilah Fast Methodology yang meliputi 6 (enam) fase yaitu - Requirement analysis phase - Decision analysis phase - Design phase - Construction phase - Implementation phase, dan - Operation and support phase. Sedangkan menurut Ikhwan Arif (2004) dalam makalahnya Konsep dan Perancangan dalam Otomasi Perpustakaan, tahapan membangun sistem otomasi perpustakaan terbagi dalam 7 (tujuh) tahap, yaitu - Persiapan - Survei - Desain - Pembangunan - Uji coba - Training, dan - Operasional. Pembahasan 2. Unsur-unsur yang diperlukan suatu perpustakaan untuk dikatakan telah ideal 2.1 Layanan dan Fasilitas Perpustakaan Perpustakaan yang ideal adalah perpustakaan yang telah menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasional. Perkembangan dari penerapan information and communication (ICT) dapat diukur dengan telah diterapkannya/ digunakannya sebagai sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan dan perpustakaan digital (digital library).

Dengan Teknologi Informasi pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan dapat tersampaikan kepada masyarakat umum secara langsung. Sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, pengolahan, sirkulasi, statistik, pengelolaan anggota perpustakaan, dan lainlain. Sistem ini sering dikenal juga dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan. Jumlah jam layanan perpustakaan yang memadai bagi pengguna. Layanan perpustakaan yang dulunya off-line berubah menjadi on-line. Ketersediaan koleksi elektronik (electronic journals, electronic books, digital thesis, dll), dan layanan electronic reference di perpustakaan. Salah satu ciri perpustakaan online adalah penggunaan Formula 24/7, sehingga kapanpun dan dimanapun pengguna ingin memperoleh informasi perpustakaan dapat menyediakannya Area Perpustakaan harus mampu mencukupi jumlah tempat duduk pengguna yang akan digunakan sebagai tempat kegiatan pengguna. Ketersediaan komputer dalam jumlah yang memadai di perpustakaan. Dengan ketersediaan komputer yang memadai membuat pengguna perpustakaan dapat mengakses katalog dan sumber-sumber informasi electronic (electronic resources) lainya tanpa perlu kesulitan untuk mencari letaknya dan tanpa perlu menunggu lama bergantian dengan pengguna perpustakaan yang lainnya. Di samping itu, perpustakaan yang telah ada harus memungkinkan untuk menampung koleksi yang ada sekarang dan sekaligus mampu menampung penambahan koleksi tercetak pada masa datang. 2.2 Sumber-sumber Informasi Perpustakaan Sumber-sumber informasi (information resources) di perpustakaan adalah salah satu komponen utama yang diperlukan untuk menyediakan layanan perpustkaaan. Sumber-sumber informasi itu harus tersedia dalam berbagai macam format, printed, non-printed, electronic collections, dan media-media lainnya. Keakurasian dari sistem katalog yang digunakan merupakan syarat penting demi tercapainya suatu perpustakaan yang ideal. Dengan sistem katalog yang harus mudah dimengerti oleh pengguna perpustakaan, mereka dapat mencari informasi yang sedang dicari dengan mudah. 2.3 Dana Perpustakaan Perpustakaan harus mengalokasikan anggaran yang memadai untuk penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan. Anggaran memadai memungkinkan perpustakaan melakukan pengembangan secara lebih cepat sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 2.4 Staff Perpustakaan Staff perpustakaan harus memberikan layanan yang baik kepada para pengguna. Sangat dibutuhkan kecakapan, ketangkasan (skill), sikap bersahabat dan menyenangkan (layanan dengan iringan senyum) dari staff dalam menyambut dan memberikan bantuan kepada client perpustakaan. Profesionalisme staff perpustakaan harus diarahkan pada standar kompetensi yang dimiliki atau yang disyaratkan oleh perpustakaan universitas yang telah memiliki standar internasional . Karena, staff perpustakaan yang akan menyediakan dan melakukan tugas-tugas pelayanan dan menyediakan bahan pustaka untuk digunakan oleh pengguna perpustakaan. keterampilan terhadap teknologi (technology skills), keterampilan antar-perseorangan (interpersonal skills), dan kepemimpinan (leadership). Pengelolaan perpustakaan haruslah dilengkapi minimal tiga orang, yang terdiri dari satu tenaga adminstrasi dan dua pustakawan. Hal ini penting diterapkan sekaligus berbagi peran, administrasi mengurusi segala kelengkapan buku, pendaftaran anggota, dan inventaris. Sedangkan pustakawan lebih fokus melayani pengunjung. 2.5 Pendidikan Pengguna Perpustakaan Pendidikan pengguna perpustakaan merupakan upaya untuk memberdayakan pengguna agar mereka dapat menggunakan perpustakaan secara efektif dan efisien sehingga waktu yang dipunyai oleh pengguna dapat digunakan secara semaksimal mungkin.

2.6 Kerja sama Suatu perpustakaan yang ideal haruslah membentuk dan menjalin kerja sama (library cooperation) atau berkolaborasi dengan perpustakaan lain, Bentuk kerja sama yang dimungkinkan adalah berupa cooperative collection development, interlibrary loan/document delivery (ILL/DD), consortial borrowing agreement, resource sharing dan bentuk-bentuk kerja sama perpustakaan lainnya. Kerja sama perpustakaan dapat juga memberikan manfaat dalam hal pengembangan sumber daya manusia yaitu dengan adanya suatu pelatihan stafff perpustakaan dari salah satu perpustakaan lain yang telah maju. Kesimpulan dan Saran Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang harus diperlukan suatu perpustakaan untuk dikatakan telah ideal adalah sebagai berikut: Layanan dan Fasilitas Perpustakaan yang meliputi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jumlah jam layanan perpustakaan yang memadai bagi pengguna, Layanan perpustakaan yang dulunya off-line berubah menjadi on-line, Area Perpustakaan yang memadai; Sumber-Sumber Informasi Perpustakaan meliputi sumber-sumber informasi yang tersedia dalam berbagai macam format, printed, non-printed, electronic collections, dan media-media lainnya dalam bentuk catalog; Dana Perpustakaan yang digunakan untuk pengembangan perpustakaan; Staff Perpustakaan yang professional dan memberikan layanan yang baik kepada pengguna; Pendidikan Pengguna Perpustakaan sehingga pengguna dapat menggunakan Layanan dan Fasilitas Perpustakaan dengan maksimal; dan Kerja sama dengan perpustakaan yang lain sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki. Referensi Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1988) http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ http://www.konsultanperpustakaan.com/Perpustakaan_Sekolah_Ideal.html Ibid Larasati Milburga, et al. membina Perpustakaan sekolah. (Yogyakarta: Kanisius, 1991) Nadjib Zuhdi. Kamus Lengkap Praktis 20 Juta Inggris Indonesia. (Surabaya: Fajar Mulya, 1993) Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Universitas Terbuka. Depdikbud, 2003) UU Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan PENULIS: Adhi Sulaksono Jalan Slamet Riyadi 279 Jember 68112 Sumber: http://www.pemustaka.com/unsur-unsur-perpustakaan-yang-ideal.html

Anda mungkin juga menyukai