Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN

A. Definisi Karya Ilmiah Penelitian menurut Sekaran (2003) didefinisikan sebagai upaya yang terorganisir dan sistematis untuk menginvestigasi masalah spesifik yang membutuhkan suatu solusi. Penulis lainnya mendefinisikan penelitian sebagai sebuah proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang dilakukan secara terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat krtikal dan objektif yang memiliki tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah yang diteliti. Hasil dari penelitian tersebut dituangkan dalam karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah atau tulisan akademik atau tulisan argumentasi merupakan gabungan narasi, deskripsi, dan eksposisi yang penulisannya didasarkan pada suatu penalaran atau logika tertentu, didukung bukti (evidence), dan disertai dengan argumen. Penalaran atau logika berhubungan dengan keabsahan penarikan kesimpulan, sedangkan argumen berhubungan dengan kebenaran premis yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Tulisan argumentasi bertujuan untuk mengubah sikap dan pendapat orang lain dengan menggunakan prinsip-prinsip logika sebagai alat bantu utama. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat tulisan argumentasi: (1) mendasarkan pada fakta/informasi, bukti, dan konstelasi faktual/informasi; (2) mempertimbangkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat yang bertentangan; (3) mengemukakan pokok persoalan dengan jelas; (4) menyelidiki persyaratan-persyaratan yang masih diperlukan; (5) mengandung kebenaran; (6) menghindari penggunaan istilah yang dapat menimbulkan prasangka; (7) memberikan batasan pada istilah yang dapat menimbulkan ketidaksepakatan. B. Karakteristik Karya Ilmiah Sebuah karya tulis disebut sebagai karya ilmiah apabila karya tersebut memenuhi beberapa karakteristik. Davis dan Cosenza (1993) menyebutkan enam karakteristik yang meliputi: (1) logis, (2) konseptual-teoritis, (3) kritis-analitis, (4) obyektif, (5) empiris, dan (6) sistematis. Sedangkan Sekaran (2003) mengidentifikasikan delapan karakteristik, terdiri dari (1) kejelasan tujuan (purposiveness), (2) tingkat kehati-hatian (rigor), (3) teruji (testability), (4) kemampuan untuk diulang (replicability), (5) ketepatan dan kepercayaan (precision and confidence), (6) objektif (objectivity), (7) kemampuan untuk digeneralisasi (generalizability) dan (8) penyederhanaan (parsimony).

C. Jenis-jenis Karya Ilmiah Karya Ilmiah yang ada di Jurusan Manajemen FE UBAYA dibagi menjadi dua yaitu karya ilmiah berbasis penelitian dan nir-penelitian. Karya ilmiah berbasis penelitian meliputi karya ilmiah mengikuti paradigma kuantitatif (mainstream) dan kualitatif (non-mainstream). Sedangkan karya ilmiah berbasis nir-penelitian meliputi: laporan kerja praktik, laporan desain dan laporan aplikasi. Skripsi nir-penelitian merupakan karya tulis ilmiah yang tidak didasarkan pada kegiatan penelitian. Skripsi nir-penelitian dapat mengambil bentuk hasil rancangan, hasil aplikasi/implementasi, laporan kerja praktik atau magang. Karya ini dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah apabila memenuhi persyaratan kebenaran ilmiah. Teori kebenaran yang dapat digunakan sebagai landasan untuk ketiga jenis karya tulis ini adalah teori kebenaran koherensi dan pragmatisme. Koherensi mengandung arti bahwa suatu pernyataan atau temuan dianggap benar apabila pernyataan atau temuan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang masih dianggap benar. Sedangkan pragmatisme berarti pernyataan atau temuan dianggap benar apabila pernyataan atau temuan tersebut bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak. D. Ketentuan Umum Proses Penulisan Karya Ilmiah Untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah maka mahasiswa akan didampingi oleh tim pembimbing (pembimbing 1 dan pembimbing 2). Tim Pembimbing memiliki tanggungjawab akademik terhadap karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa bimbingannya, dalam hal kebenaran ilmiah dan teknis penulisannya. Tanggungjawab akademik tersebut ditunjukkan dengan terdapatnya tandatangan dari tim pembimbing yang dibubuhkan dalam lembar pengesahan/persetujuan. Oleh karena itu, mahasiswa WAJIB mendapatkan tanda tangan dari tim pembimbing sebelum skripsi diajukan untuk diuji. Dalam ujian skripsi terdapat wakil dari tim pembimbing dan penguji diluar tim pembimbing. Semua penguji memiliki hak untuk menguji mahasiswa dalam mempertahankan karya ilmiahnya. Namun tidak sepatutnya para tim pembimbing mempertanyakan atau mempermasalahkan kebenaran ilmiah dari karya ilmiah mahasiswa bimbingannya pada saat ujian, karena karya ilmiah tersebut merupakan hasil bimbingannya. Sedangkan penguji diluar tim pembimbing disamping berwenang menguji, juga berwenang mempermasalahkan karya ilmiah mahasiswa. Definisi umum dari plagiat adalah "Passing off someone else's work as your own". Mahasiswa yang diketahui melakukan plagiat akan dikenai sanksi berupa ketidaklulusan dalam proses ujian skripsi. Apabila hasil plagiat baru diketahui setelah mahasiswa lulus dari UBAYA, dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku maka gelar mahasiswa akan dicopot. Mahasiswa ketika ujian wajib untuk membawa semua kelengkapan terkait data baik data primer maupun data sekunder. Sebagai contoh yang menggunakan data primer berupa kuesioner maka mahasiswa wajib membawa semua kuesioner yang telah diisi oleh responden. Apabila mahasiswa menggunakan wawancara maka

mahasiswa wajib membawa alat perekam/pemutar dan hasil wawancara. Sedangkan mahasiswa yang menggunakan data sekunder wajib membawa data mentahnya, sebagai contoh mahasiswa yang menggunakan data dari laporan keuangan maka mahasiswa awjib membawa fotokopi laporan keuangan terkait dengan data yang diinput dalam pengolahan. E. Organisasi Penulisan Buku Pedoman penulisan karya ilmiah ini disusun dengan menggunakan organisasi penulisan sebagaimana yang akan diungkapkan berikut ini, agar memudahkan pembaca dalam mempelajarinya. Bab I Pendahuluan, berisi tentang definisi karya ilmiah, karakteristik karya ilmiah, jenis karya ilmiah, kode etik dan organisasi penulisan buku. Bab II Teknik Penulisan, berisi tentang bahan dan ukuran, tatacara pengetikan, penomoran, tabel, gambar, rumus, bahasa dan tatacara pengutipan. Bab III Struktur Karya Ilmiah, berisi tentang bagian awal karya ilmiah, bagian isi karya ilmiah berbasis penelitian, bagian isi karya ilmiah berbasis nirpenelitian dan bagian penutup

BAB II TEKNIK PENULISAN Teknik Penulisan merupakan faktor penting dalam membuat karya ilmiah yang terstandar dan seragam. A. Bahan dan Ukuran, mencakup naskah, sampul dan warna sampul. 1. Naskah dibuat di atas kertas HVS ukuran A4 dan bobot 80 gram, serta tidak diperkenankan penulisan bolak-balik. 2. Sampul dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenisnya dan diperkuat dengan karton dan dilapisi dengan plastik. Tulisan yang terdapat pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul. 3. Warna sampul adalah kuning muda B. Tatacara Pengetikan, mencakup jenis huruf yang digunakan, batas tepi/margin, jarak baris/spasi dan format. 1. Jenis Huruf, pada naskah isi karya ilmiah diketik dengan komputer dengan menggunakan huruf Times New Roman 13 Huruf miring diperbolehkan untuk tujuan tertentu. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus ditulis dengan rapi memakai tinta hitam. 2. Batas tepi (margin) terdiri dari: a. Margin Atas : 4 cm b. Margin Kiri : 4 cm c. Margin Kanan : 3 cm d. Margin Bawah : 3 cm

4 cm

4 cm

xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx
3 cm

3 cm

3. Jarak Baris atau spasi dalam teks adalah 2 spasi. Jarak baris dalam kalimat judul, sub judul, sub bab, judul tabel, judul gambar dan ringkasan/abstrak adalah 1 spasi.

4. Bilangan dan satuan a. Bilangan diketik dengan angka kecuali pada awal kalimat, misalnya 100 kg beras. b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat badan 45,5 kg. c. Satuan dinyatakan dengan singkatan baku tanpa titik dibelakangnya, misalnya cm, m, kg, ha 5. Format Pengisian Ruang, Format penulisan adalah bertipe portrait. Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh (Model Justify pada MS-Word) artinya pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, kecuali kalau akan mulai dengan alinea baru, persamaan, tabel, gambar, sub judul atau hal-hal khusus. 6. Alinea Baru, Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik ke kanan masuk 5 ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital tebal dan diletakkan ditengah-tengah bagian atas. Sub bab diketik dengan huruf kecil tebal kecuali pada huruf pertama pada setiap kata ditulis dengan huruf kapital. 7. Judul, sub judul, dan anak sub judul a. Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris ditengah, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik. b. Sub-judul ditulis dengan rata kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea baru. c. Anak sub-judul diketik mulai dari batas tepi kiri, tetapi hanya huruf pertama pada kata pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru. C. Penomoran 1. Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil dan ditempatkan di tengah bagian bawah halaman. 2. Bagian utama dan akhir karya ilmiah diberi nomor halaman dengan menggunakan angka Arab. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas, kecuali kalau pada bab baru maka nomor halaman dihilangkan tetapi tetap masuk dalam hitungan keseluruhan halaman. 3. Penomoran Bab dan Sub bab, dapat dipilih satu dari dua alternatif yang ada dengan catatan penomoran tersebut harus konsisten hingga bab terakhir. Adapun alternatif penomoran dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi huruf angka atau digital.

Alternatif 1

Bab I ................ A. ........... B. ........... 1. ........... 2. ........... a. ......... b. ......... 1) ...... 2) ...... Bab II......... dst Bab I ............ 1.1....... 1.2...... 1.2.1...... 1.2.2...... 1.2.2.1...... 1.2.2.2...... Bab II...............dst

Alternatif 2

D. Tabel Tabel harus dimuat dalam 1 halaman dan tidak boleh dipisahkan dihalaman berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu kompleks. Apabila diperlukan maka posisi tabel diperkenankan diubah dari format tulisan portrait menjadi landscape. Dalam keadaan tertentu, huruf dalam tabel dapat diperkecil namun harus masih dapat dibaca. Tabel yang disajikan harus merupakan tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi dirasakan perlu maka dicantumkan pada lampiran. Tabel yang melebihi HVS A4 dapat diatasi dengan cara merekatkan kertas A4 lainnya dan kemudian dilipat. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab, dan penulisan kata tabel diawali dengan huruf kapital contoh: Tabel 1. Bilamana di tabel terdapat singkatan atau tanda khusus, maka perlu disajikan keterangan di bawah tabel. Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dituliskan sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung. Contoh tabel dapat dilihat pada Lampiran 1. E. Gambar Gambar meliputi grafik, diagram, foto ataupun peta. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab dan penulisan kata gambar diawali dengan huruf kapital dan diletakkan dibawah isi gambar Contoh: Gambar 1. Gambar yang dikutip dari pustaka, juga dituliskan sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung. Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 2.

F. Rumus Cara menulis rumus matematika diupayakan dalam satu baris dan diberi nomor Arab didalam kurung pada setiap rumusannya. Dianjurkan penulisan rumus menggunakan fasilitas equation editor yang terdapat pada MS-Word. Apabila rumus yang digunakan dalam keseluruhan naskah hanya ada 1 maka tidak perlu diberi nomor. Penulisan rumus dimulai 8 ketukan dari batas kiri Cth. 8 ketukan dari batas kiri
2 y = a + b1 .x1 + b2 .x 2 ................................................................. (1)

G. Bahasa Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia ragam ilmiah dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam baku. 2. Penggunaan kalimat efektif yang bercirikan: a. Bentuk gramatikal singkat namun memuat pesan yang cukup padat. b. Menghindari bentuk yang berlebih c. Adanya kesepadanan antara struktur gramatik dengan alur pikir. 3. Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ambigu 4. Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias. 5. Menghindari penonjolan persona dengan tujuan untuk menjaga objektifitas tulisan. 6. Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea H. Tatacara Pengutipan Kutipan pustaka disajikan dalam teks (textnote) dengan mengikuti kaidah penulisan nama dan tahun penelitian, dimana nama penulis yang ditulis adalah hanya nama keluarga. Kutipan yang bersumber dari jurnal tidak perlu mencantumkan halaman, sedangkan kutipan dari buku teks harus dicantumkan halaman. Variasi dari pengutipan adalah sebagai berikut: 1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat Contoh: Brickley (1983) melakukan penelitian mengenai deviden baik yang regular maupun special designated dividend (SDD) dalam hubungannya dengan peningkatan kekayaan bagi pemegang saham. (kutipan jurnal) 2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat Contoh: Pemikiran awal yang menyatakan bahwa kebijakan deviden memiliki kandungan informasi dinyatakan oleh Bhattacharya (1979) dengan mengasumsikan bahwa investor luar badan usaha memiliki informasi yang terbatas dan terdapatnya perbedaan tingkat pajak atas deviden dan capital gain

3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat Contoh: Pembayaran deviden ini juga memberikan implikasi mengenai keyakinan pihak manajemen bahwa pendapatan yang diperoleh dimasa yang akan datang akan cukup untuk mempertahankan kebijakan pembayaran deviden yang telah dilakukan (Megginson, 1997, p.100). (kutipan buku teks) 4. Penulis 2 orang Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka kedua-duanya harus dicantumkan. Contoh: Miller dan Rock (1985) menyatakan bahwa dengan terdapatnya information assymetric antara pihak manajemen dengan investor luar, ...... 5. Penulis lebih dari 2 orang Jika penulis terdiri lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya nama penulis pertama diikuti dengan dkk atau et al. Contoh: Pada sisi lain, Brav et al. (2005) melakukan survey mengenai kebijakan pembayaran deviden pada abad 21. 6. Yang diacu lebih dari 2 sumber a. Jika nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan. Contoh: Model outcome yang didukung oleh temuan empiris yang dilakukan oleh Han et al. (1999), Short et al. (2002), Grienstein dan Michaely (2003) dan Gugler (2003), menyatakan hubungan positif antara kepemilikan institusi dengan kebijakan pembayaran deviden b. Jika nama penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber dipasang tanda titik koma. Contoh: ..... untuk meneliti faktor lain yang berpengaruh terhadap harga saham antara lain adalah set kesempatan investasi (Miller dan Modigliani, 1961; Myers, 1977; Lang dan Litzenberger, 1989; Howe, He dan Kao, 1992; serta Kaestner dan Liu, 1998) 7. Pengutipan dari sumber kedua Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis asli dan nama penulis buku atau majalah yang dibaca. Contoh: Biale (1984) dalam Asrofi (1986) mengemukakan........ 8. Pengutipan Tidak Langsung Pengutipan tidak langsung dengan meringkasnya dari satu buku/artikel namun berbeda halaman, dilakukan dengan menulis nama penulis asli dan menyebut halamannya.

Cth: kepercayaan bahwa fungsi sesuai dengan hukum membuat ilmu pengetahuan menjadi niscaya (Wiener, 1967, 262-263) 9. Pengutipan Langsung a. Pengutipan langsung kurang dari 5 baris, langsung dimasukkan dalam kalimat dan diberikan lambang double quotations. Penulisan kutipan langsung dalam bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics dengan jarak spasi 2. Contoh: Menurut Megginson (2000)The CAPM establishes direct link between required return on debt and equity and betas of these securities. b. Pengutipan langsung yang lebih atau sama dengan 5 baris, dilakukan dengan membuat paragrapah baru yang dimulai dari 8 ketukan dari batas kiri. Penulisan kutipan langsung dalam bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics dengan jarak spasi 1. Contoh: Barret (2000) menjelaskan seni moderen sebagai
8 ketukan dari batas kiri

When mankind no longer lives spontaneously turned toward God or the supersensible world when, to echo the words of Yeats. The Ladder is gone by which we would climb to a higher realitythe artist too must stand face to face with a flat and inexplicable world.

I. Komposisi Skripsi Komposisi skripsi terdiri dari: Bagian Persentase Bab I Pendahuluan + 15 Bab II Telaah Pustaka + 20 Bab III Metode Penelitian + 20 Bab IV Hasil Penelitian + 20 Bab V Pembahasan Hasil Penelitian + 20 Bab VI Konklusi, Implikasi dan Rekomendasi + 5 Komposisi ini untuk Skripsi dengan pendekatan kualitatif maka bab 2 telaah pustaka dihilangkan dan bab IV-bab V digabung dengan persentase 60.

BAB III STRUKTUR KARYA ILMIAH A. Bagian Awal Karya Ilmiah Bagian awal karya ilmiah merupakan bagian awal penulisan sebelum masuk pada isi karya ilmiah. 1. Halaman Sampul Depan Halaman sampul depan mencakup: Judul karya ilmiah, tulisan Skripsi, tujuan karya ilmiah, lambang Ubaya, identitas penulis, jurusan/program studi dan penutup. a. Judul karya ilmiah, dibuat dengan huruf Times New Roman ukuran 14 dan semua kapital tebal. Judul karya ilmiah diupayakan dalam bentuk piramida terbalik. b. Tulisan Skripsi dibuat dengan huruf Times New Roman ukuran 13 dan semua kapital tebal. c. Tujuan karya ilmiah berisi tujuan penulisan karya ilmiah dalam bentuk kalimat Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana. d. Lambang Ubaya menggunakan lambang standar warna Ubaya. e. Identitas Penulis berisi kata Oleh yang dibawahnya diikuti dengan nama lengkap penulis tanpa gelar. Nama lengkap ditulis dengan huruf tebal. Di bawah nama lengkap dicantumkan nomor pokok mahasiswa. f. Jurusan diisi sesuai dengan jurusan manajemen yang ditempuh. Dibawahnya dicantumkan peminatan yang diambil. Semua ditulis dengan huruf kapital tebal ukuran 14. g. Penutup berisi kalimat Fakultas Ekonomi, dibawahnya Universitas Surabaya, dibawahnya lagi Surabaya, dan paling bawah ditutup dengan tahun ketika ujian mempertahankan skripsi dilaksanakan. Semua ditulis dengan huruf kapital tebal ukuran 14. Contoh halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran 3. Punggung halaman sampul depan berisikan nama mahasiswa, tulisan Skripsi, dan tahun yang semuanya ditulis dalam huruf kapital, dengan ukuran font proporsional dengan ketebalan punggung halaman. Contoh:
CHRISTIANO RONALDO SKRIPSI 2008

4 cm

5 cm (untuk label perpustakaan)

2. Halaman Judul Halaman judul karya ilmiah berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul, namun dicetak di atas kertas HVS A4 putih.

10

3. Halaman Pengesahan Halaman pengesahan dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: a. Halaman pengesahan sebelum maju ujian mempertahankan karya ilmiah Halaman ini berisi tulisan Skripsi dengan huruf kapital tebal. Dibawahnya disajikan judul karya ilmiah dengan huruf Times New Roman ukuran 13, kapital tebal. Diikuti dengan nama penulis dengan huruf tebal, dan nomor pokok mahasiswa. Selanjutnya ditulis kalimat telah disetujui dan diterima untuk diajukan ke Tim Penguji. Selanjutnya menyetujui tim pembimbing, dan terakhir mengetahui ketua jurusan/program studi. Contoh halaman pengesahan sebelum maju ujian mempertahankan karya ilmiah dapat dilihat pada lampiran 4. b. Halaman pengesahan setelah ujian mempertahankan karya ilmiah. Halaman ini berisi tulisan Skripsi dengan huruf kapital tebal. Dibawahnya disajikan judul karya ilmiah dengan huruf Times New Roman ukuran 13, kapital tebal. Diikuti dengan nama penulis dengan huruf tebal, dan nomor pokok mahasiswa. Selanjutnya ditulis kalimat telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal .............. dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Selanjutnya menyetujui tim pembimbing, dan terakhir mengetahui Ketua Jurusan Manajemen Catatan: Tim Pembimbing hanya boleh membubuhkan tandatangan persetujuan bila semua catatan/revisi dari tim penguji yang terdapat pada lembar perbaikan telaf diparaf oleh tim penguji atau yang mewakili tim penguji. Contoh halaman pengesahan setelah maju ujian mempertahankan karya ilmiah dapat dilihat pada lampiran 5. 4. Halaman Identitas Tim Penguji Halaman ini diberi judul Identitas tim penguji dengan huruf kapital tebal. Halaman ini berisi judul skripsi (huruf kapital), nama mahasiswa, nomor pokok, jurusan/program studi, peminatan. Selanjutnya diisi nama tim pembimbing dan tim penguji. Hal ini hanya mencantumkan identitas penguji tanpa perlu tanda tangan dari penguji. Contoh halaman identitas tim penguji dapat dilihat pada lampiran 6. 5. Halaman Pernyataan Orisinalitas Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi skripsi bukan merupakan karya plagiat dan penulis menjamin orisinalitasnya. Halaman ini diberi judul Pernyataan Orisinalitas Skripsi yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Contoh pernyataan orisinalitas terdapat di lampiran 7

11

6. Halaman Persembahan Halaman ini BUKAN merupakan halaman wajib, namun mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendedikasikan karya ilmiahnya ini untuk orang tua dan atau keluarga dan atau pihak lain yang sangat berarti dan memberi warna pada kehidupan penulis. Khusus pada halaman ini penulis diberikan kebebasan pula untuk mencantumkan motto hidup atau kutipan peribahasa yang bermakna baginya. Halaman ini wajib menggunakan huruf latin dan tulisan tidak mengandung unsur SARA yang negatif. Halaman ini tidak diatur format penulisannya, maksimum 1 halaman. Contoh halaman persembahan dapat dilihat pada lampiran 8 7. Halaman Kata Pengantar Halaman ini diberi judul Kata Pengantar yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Kata pengantar memuat rasa syukur sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan, uraian singkat tentang maksud tulisan, dan ucapan terima kasih pada berbagai pihak yang berperan serta sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Contoh Halaman kata pengatar dapat dilihat pada lampiran 9. 8. Halaman Daftar Isi Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi Skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau sub-bab. Halaman ini diberi judul daftar isi yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Didalam daftar isi terdapat urutan judul, sub-judul dan anak subjudul beserta halamannya. Contoh Halaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran 10. 9. Halaman Daftar Tabel Halaman ini diberi judul daftar tabel yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Didalam daftar isi terdapat urutan tabel beserta halamannya. Judul Tabel dalam halaman ini harus sama dengan judul tabel pada naskah skripsi Contoh Halaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran 11. 10. Halaman Daftar Gambar Halaman ini diberi judul daftar gambar yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Didalam daftar isi terdapat urutan gambar beserta halamannya. Judul gambar dalam halaman ini harus sama dengan judul gambar pada naskah skripsi Contoh Halaman daftar gambar dapat dilihat pada lampiran 12. 11. Halaman Daftar Lampiran Halaman ini diberi judul daftar lampiran yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Didalam daftar isi terdapat urutan lampiran beserta halamannya. Judul lampiran dalam halaman ini harus sama dengan judul lampiran pada naskah skripsi Contoh Halaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran 13.

12

12. Halaman Daftar Lambang & Singkatan Halaman ini diberi judul daftar lambang dan singkatan yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Halaman ini memuat semua lambang dan singkatan yang tercantum dalam naskah skripsi. 13. Abstract Abstract merupakan terjemahan intisari yang ditulis dalam Bahasa Inggris yang berisikan minimum 3 hal yakni tujuan penelitian, metode dan hasil dari penelitian. Halaman ini diberi judul abstract yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Abstract diketik dengan spasi 1 dan pada bagian akhir dicantumkan keywords dalam penelitian tersebut. Abstract maksimum terdiri dari 300 kata atau 1 halaman. Keywords biasanya merujuk pada teori atau variabel yang diteliti dengan jumlah antara 3-5. Contoh abstract dapat dilihat pada lampiran 15. 14. Intisari Intisari ditulis dalam Bahasa Indonesia yang berisikan minimum 3 hal yakni tujuan penelitian, metode dan hasil dari penelitian. Halaman ini diberi judul intisari yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Intisari diketik dengan spasi 1 dan pada bagian akhir dicantumkan kata kunci dalam penelitian tersebut. Intisari maksimum terdiri dari 300 kata atau 1 halaman.Kata kunci biasanya merujuk pada teori atau variabel yang diteliti dengan jumlah antara 3-5 Contoh intisari dapat dilihat pada lampiran 14. B. Bagian Isi Karya Ilmiah Berbasis Penelitian 1. Penelitian Berbasis Pendekatan Kuantitatif Pendekatan kuantitatif didefinisikan sebagai pendekatan yang menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik (Williams, 1998 dalam Lukas, 2002). a. Bab I Pendahuluan 1) Latar Belakang Merupakan pemikiran secara garis besar baik teoritis dan/atau empiris yang mendukung isu-isu penelitian sehingga menimbulkan minat untuk melakukan penelitian. Latar belakang membantu dalam memahami permasalahan penelitian dan alasan-alasan yang mendasari penelitian tersebut harus dilakukan. Latar belakang dimulai dengan bidang amatan yang luas dan selanjutnya menuju kepada bidang amatan yang terfokus (pola umum-khusus). Masalah dapat didefinisikan sebagai: a. Kesenjangan antara seharusnya dan senyatanya (Das Sein dan Das Solen) b. Kesenjangan antara teori dan temuan empiris (Theory testing)

13

c. Kesenjangan antara temuan empiris dengan temuan empiris lainnya (research gap), dan d. Kesenjangan antara teori (theory gap) 2) Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dimulai dengan proses telaah terhadap berbagai permasalahan pada fokus bidang amatan. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari dan menunjukkan beberapa bukti empiris (temuan hasil penelitian) dan atau fakta sesuai latar belakang masalah. Berbagai masalah yang teridentifikasi mencerminkan bahwa isu penelitian yang akan diteliti mempunyai dasar empiris yang cukup kuat. Selanjutnya penelitian akan lebih difokuskan kepada masalah utama yang sesuai dengan fokus bidang amatan. Masalah harus diidentifikasikan secara jelas dengan memperhatikan akar permasalahan (the root problem) dan tidak hanya mencari gejala-gejala (symptoms) yang mendasari permasalahan. 3) Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah maka diketahui beberapa permasahalan yang terajdi mengenai suatu fenomena teoritis dan atau fakta. Pembatasan masalah akan membatasi permasalahan yang akan diteliti sesuai dengan bidang fokus amatan penelitian. Hal ini dimaksudkan tidak untuk menyederhanakan penelitian namun menguatkan penelitian pada fokus bidang amatan tertentu. 4) Perumusan Masalah Memuat mengenai pernyataan permasalahan yang akan diteliti dan dapat diteliti (researchable) sesuai dengan fokus bidang amatan. Perumusan masalah tidak harus selalu menggunakan kalimat tanya namun dapat berupa pernyataan yang mencerminkan masalah penelitian. Perumusan masalah juga tidak selalu mencerminkan jumlah hipotesis dalam penelitian, namun seharusnya permasalahan pada fokus bidang amatan. Perumusan masalah yang baik seharusnya: a). Memiliki nilai penelitian: nilai keaslian dan atau kejelasan acuan, sesuai dengan tujuan penelitian, merupakan hal yang penting dan patut diteliti, dan terdapat kemungkinan untuk pembuktian secara empiris. b). Dapat dilaksanakan karena didukung oleh data empiris.

5) Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian tidak semata-mata mengganti kalimat tanya dalam perumusan masalah menjadi kalimat pernyataan. Tujuan penelitian seharusnya mencerminkan arah penelitian dan hasil yang ingin dicapai, yang selanjutnya akan mengarah kepada manfaat penelitian. Tujuan penelitian harus spesifik dan akurat. Manfaat penelitian dapat dipisahkan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis berkaitan dengan manfaat pada teori dan

14

atau perkembangan ilmu yang disesuaikan dengan fokus bidang amatan, dan selanjutnya meluas pada keilmuan secara umum. Manfaat praktis mencerminkan manfaat hasil penelitian bagi para pengguna yang dalam hal ini misalnya praktisi (manajer, pemegang saham dan lainnya) dan pemerintah sebagai regulator. 6) Pengorganisasian Penulisan Bagian ini memuat mengenai alur penulisan atau urutan penulisan, dimulai dari latar belakang sampai dengan bagian penutup dari isi karya ilmiah. Bagian ini untuk memudahkan pembaca mengetahui urutan penulisan penelitian. b. Bab II Kajian/Telaah Pustaka 1) Kajian/Telaah Pustaka & Pengembangan hipotesis Bagian inimemuat mengenai landasan teori umum mengenai latar belakang umum sesuai dengan bagian latar belakang, dan selanjutnya mengerucut kepada fokus bidang amatan. Bagian ini dapat dipecah-pecah menjadi sub-bagian sesuai dengan permasalahan penelitian. Telaah pustakatidak merupakan potongan-potongan teori, konsep ataupun argumentasi dari berbagai sumber, namun haruslah merupakan pemikiran analitis dan kritis dari peneliti, dengan menggunakan argumentasi peneliti sendiri yang selanjutnya didukung oleh teori, konsep maupun bukti empirik penelitian sebelumnya. Telaah pustaka dimulai dari telaah umum dan menuju kepada telaah khusus pada permasalahan penelitian. Argumentasi yang disajikan selanjutnya diarahkan kepada hipotesis yang akan diuji. Hipotesis hendaknya fokus pada permasahalan yang ingin dipecahkan oleh penelitian. Hipotesis berupa kalimat pernyataan yang mencerminkan dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan, dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Pada bagian ini, peneliti dapat memisahkan penulisan per hipotesis dengan mencantumkan terlebih dahulu argumen, dukung teori, konsep, dan atau bukti empirik. Selanjutnya disampaikan mengenai hipotesis atau dugaan awal peneliti. Hipotesis haruslah fokus menunjukkan arah, hubungan, atau pengaruh, termasuk didalamnya dugaan mengenai kuat atau lemahnya arah, hubungan atau pengaruh. Hipotesis dapat dipisahkan antara hipotesis mayor dan mkinor, ataupun peneliti langsung memfokuskan kepada hipotesis minor, dan menyajikan hipotesisi mayor pada bagian argumen, dan telaah pustaka. Bilama penelitian merupakan suatu pembuktian sekuensial yang meliputi kondisi seharusnya (necessary) dan kondisi mencukupi (sufficient) maka masing-masing hipoteisi yang mencerminkan kondisi tersebut harus disajikan. Namun bila penelitian secara ekplisit hanya meneliti kondisi mencukupi saja, sedangkan kondisi seharusnya berbasis

15

kepada teori, konsep, dan atau penelitian sebelumnya, maka cukup disajikan hipotesis untuk kondisi mencukupi saja. Guna memudahkan pemahaman pembaca maka peneliti dapat menyajikan pula gambar yang mencerminkan variabel yang akan diujikan sesuai dengan hipotesis termasuk didalamnya arah, hubungan atau pengaruh antar variabel. 2) Bagan Alur Berpikir Bagai mahasiswa S1 maka bagan alur mencerminkan penjelasan berupa bagan mulai dari latar belakang, permasalahan, sampai dengan hipotesis penelitian. Bagian ini digunakan untuk memudahkan mengetahui alur pemikiran peneliti. 3) Hipotesis Bagian hipotesis ini merupakan cuplikan dari hipotesis pada bagian telaah pustaka dan pengembangan hipotesis. Bagian ini digunakan untk memudahkan bagi pembaca mengetahui hipotesis yang diuji oleh penelitian ini. c. Bab III Metode Penelitian 1). Jenis Penelitian Penelitian Kuantitatif atau Positivism Paradigm atau Mainstream merupakan penelitian yang menitikberatkan pada pembuktian hipotesis, dan pemahaman teori melalui pembuktian/tes statistik, sehingga lebih mengarah pada hasil jeneralisasi, dan menjelaskan fenomena secara terukur. Jenis penelitian kuantitatif antara lain exploratory, descriptive, atau causal research. 2). Variabel dan definisi operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian diidentifikasikan namanamanya dan dalam definisi operasional variabel tersebut diidentifikasikan cara mengoperasikannya atau cara perhitungannya (rumus bila tersedia). 3). Jenis dan Sumber Data Berisikan informasi data yang digunakan (primer atau sekunder), sumber memperoleh data tersebut, dan jenis ukuran data misalnya skala nominal, ordinal, interval, atau rasio. 4). Populasi dan Sampel Karakteristik dan batasan populasi harus ditentukan oleh peneliti, serta dijelaskan metode pengambilan sampel. 5). Prosedur Pengumpulan Data Bagian ini menjelaskan prosedur pengumpulan data misalnya melalui observasi, kuesioner, wawancara, survei, dan data sekunder. 6). Metode Pengolahan Data Menggunakan metode Statistik Deskriptif dan atau statistik inferensial. Teknik analisis yang digunakan harus sesuai dengan model analisis yang telah dibuat, dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis.

16

d. Bab IV Hasil Penelitian Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto, atau bentuk lain yang ditempatkan berdekatan dengan pembahasan agar memudahkan pembaca mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil penelitian dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang disebutkan nomornya pada alinea pertama tersebut. Narasi didalam hasil penelitian memuat uraian makna apa yang ada dalam tabel maupun gambar. Hasil penelitian dalam bentuk tabel dan gambar bukan dibahas tetapi dibunyikan maknanya saja. e. Bab V Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan adalah penjelasan detail mengapa hasil penelitiannya seperti itu dengan menggunakan bahasa penulis dan mengkaitkannya dengan penelitian lain apakah hasil penelitiannya bertentangan atau mendukung penelitian lainnya. Suatu hal yang patut diperhatikan adalah pembahasan yang diberikan haruslah bersifat komprehensif dan mampu menjelaskan permasalahan penelitian yang ada, dan tidak keluar dari konteks yang ada dalam tujuan penelitian. f. Bab VI Konklusi, Implikasi dan Rekomendasi 1). Konklusi Konklusi merupakan pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan pada hasil pembahasan dan mampu menjawab pertanyaan penelitian. 2). Implikasi Implikasi berisikan dampak dari temuan penelitian secara teoritis, dan atau praktis. Implikasi yang baik harus mencerminkan manfaat penelitian atau kontribusi penelitian. 3). Rekomendasi Berisikan saran-saran kepada pihak eksternal peneliti, misalnya badan usaha, masyarakat, dan atau pembuat kebijakan yang terkait dengan temuan penelitian. Pada rekomendasi juga dapat ditambahkan hal-hal yang kiranya merupakan keterbatasan penelitian (setelah merujuk kepada hasil penelitian) yang sekiranya bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

2. Penelitian Berbasis Pendekatan Kualitatif Format penulisan kualitatif (non-mainstream) jauh lebih bebas dan fleksibel dari pada format penulisan mainstream. Bentuk yang disajikan dibawah ini adalah salah satu bentuk yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menyajikan laporan penelitiannya. Namun hal ini tidak membatasi kreativitas penulis untuk menyajikan laporan penelitian dalam format lainnya, asalkan laporan ditulis dengan rasional dan sistematis serta mengikuti karakteristik dari penelitian non-

17

mainstream. Salah satu format yang dapat digunakan mahasiswa sebagai acuan disajikan dibawah ini. a. Bab I Pendahuluan 1). Latar Belakang, Pada bagian ini berisi pernyataan mengenai penelitian yang diamati oleh penulis (pertanyaan-pertanyaan yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini), serta alasan yang membenarkan (justification) bahwa penelitian ini penting dan perlu dilakukan. Pada latar belakang ini juga dijelaskan aspek situasional yang akan diteliti (definitions), mengingat penelitian non-mainstream sangat memperhatikan faktor konstektual. 2). Tujuan dan Manfaat Penelitian, Pada bagian ini berisi kontribusi utama berupa tujuan dan manfaat penelitian. Kata kunci pada Research question di penelitian nonmainstream lazimnya adalah: menemukan (Discover) untuk grounded theory; menjelaskan atau mencari pemahaman (explain or seek to understand) untuk ethnography; menggambarkan pengalaman (describe the experience) untuk phenomenology, dan menggali suatu proses (explore a process) untuk studi kasus/case study. 3). Fokus dan Keterbatasan, pada bagian ini berisi Fokus (Delimitations) dan keterbatasan (Limitations) dari penelitian ini. Fokus menunjukkan inti yang merupakan bagian penting penelitian yang diteliti (dalam bahasa penelitian mainstream disebut pembatasan masalah), sedangkan keterbatasan menunjukkan pada potensi kelemahan utama yang ada dalam penelitian (dalam bahasa penelitian mainstream disebut keterbatasan penelitian). 4). Paradigma Bab ini berisi deskripsi kritis tentang cara pandang atau pola yang akan digunakan sebagai acuan analisis dalam penelitian ini. Pada bagian ini secara ringkas harus alasan penggunaan paradigma tersebut. Sub-bab ini perlu disajikan untuk level strata 1. b. Bab II Metode Penelitian 1). Jenis Penelitian Bagian ini menjelaskan jenis penelitian yang akan dipergunakan. Penelitian non-mainstream yang paling sering dipergunakan dalam ilmu sosial khususnya manajemen adalah Ethnographies, Grounded Theory, dan Phenomenological studies dan case study. Pada ethnographies didefinisikan sebagai penelitian suatu lingkungan yang utuh melalui suatu lingkungan dasar tertentu yang dilakukan berdasarkan suatu aturan tertentu pada periode waktu yang cukup panjang untuk mendapatkan data melalui observasi (Wallen dan Fraenkel, 1991 dalam Creswell, 1994). Grounded Theory situasi dimana peneliti berusaha menurunkan sebuah teori dengan menggunakan berbagai

18

tahapan dalam pengumpulan data dan menyeleksi serta menghubungkan katagori-katagori informasi (Strauss dan Corbin, 1990). Phenomenological studies didefinisikan sebagai penelitian yang berfokus kepada suatu pengalaman manusia yang diteliti dengan deskripsi detail dari sekelompok individu yang diteliti.. Sedangkan case study didefinisikan sebagai aktivitas dimana penelitian ini mengeksplorasi satu entitas atau satu kasus yang dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dengan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode waktu tertentu (Merriam 1988 dalam Creswell, 1994). 2). Prosedur Pengumpulan Data Pada bagian ini penelitian menjelaskan: a) Jenis data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian terdiri dari primer dan/atau sekunder. Lazimnya penggunaan data primer dalam penelitian kualitatif berupa semantik seperti kata-kata, frasa, klausa, kalimat dan paragraf. b) Teknik pengambilan sampel Dalam memilih sampel penelitian kualitatif menggunakan teknik non probabilitas. Pada penelitian kualitatif tidak ditujukan untuk menarik kesimpulan suatu populasi melainkan untuk mempelajari karakteristik yang diteliti, baik individu maupun kelompok sehingga keberlakuan hasil penelitian tersebut hanya untuk individu atau kelompok yang sedang diteliti. Konsekuensi dari dasar pemikiran tersebut ialah pemilihan sampel tidak bergantung pada kuantitas tetapi lebih pada kualitas individu yang akan diteliti yang disebut sebagai informan. Banyak sedikitnya individu yang akan digunakan untuk menjadi informan dalam penelitian kita tergantung pada cakupan masalah penelitian yang akan dilakukan. c) Cara pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan melalui teknik direct/nondisguised seperti focus group dan depth interview, atau melalui projective techniques seperti association techniques, completion techniques, construction techniques maupun expressive techniques. 3). Metode Pengolahan Data Pada bagian ini dijelaskan teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang bersifat semantik dengan menggunakan prosedur coding. Prosedur coding dimulai dari a). Open Coding yaitu Proses memilah, menguji, membandingkan, dan menggolongkan data. Pada open coding, peneliti memberikan nama dan katagorisasi dari fenomena yang ada. Pemberian nama / coding diserahkan pada peneliti.

19

b). Axial coding yaitu Prosedur yang menempatkan data yang sudah ada pada suatu kategori baru dengan membuat suatu hubungan antar kategori yang sudah ada. Perbedaannya dengan open coding, pada open coding masih banyak katagori yang diidentifikasi, sedangkan axial mulai mengelompokannya dengan membuat spesifikasi pada katagori. c). Selective Coding yaitu Proses pemilihan kategori utama yang berhubungan dengan kategori yang sudah ada, melakukan validasi terhadap hubungan tersebut, dan menentukan kategori yang membutuhkan penjelasan dan pengembangan lebih lanjut. Bila axial coding mengelompokkan dengan membuat spesifikasi pada katagori, maka pada selective coding peneliti mulai menghubungkan antar katagori. c. Bab III Temuan, Interpretasi dan Konseptualisasi Bagian ini berisikan deskripsi kritis terhadap masyarakat atau badan usaha atau keadaaan (social setting) dimana penelitian ini dilakukan. Analisis dan sintesis terhadap data yang telah dikumpulkan, dikomparasi terhadap teori yang ada saat ini. d. Bab IV Ringkasan Temuan Bagian ini berisi ringkasan temuan, dimana temuan ini lazimnya berupa proposisi. Selain itu juga diberikan rekomendasi penelitian lanjutan. Perlu diingat ketika memberikan rekomendasi pada masyarakat/badan usaha bahwa penelitian non-mainstream memiliki keterbatasan dalam generalisasi hasil penelitian, sehingga sebelum memberikan rekomendasi pada masyarakat/badan usaha dianjurkan untuk dilakukan penelitian lanjutan berupa penelitian mainstream.

C. Bagian Isi Karya Ilmiah Berbasis Nir Penelitian Karya ilmiah berbasis nir penelitian tidak menggunakan tahapan baku dari metode penelitian. 1. Internship/magang a. Bab I Pendahuluan 1) Latar Belakang Latar belakang memuat penjelasan mengenai alasan-alasan pemilihan masalah/topik obyek kerja praktik lapangan (KPL) yang dipandang menarik. Pengungkapan kebutuhan tersebut hendaknya didukung oleh fakta yang relevan, dapat berupa hasil diskusi dengan pihak berwenang dari obyek studi dan atau berupa data.

20

2) Ruang Lingkup Masalah Menjelaskan cakupan kerja praktik yang akan dilakukan pada obyek yang dipilih. Ruang lingkup dari kerja praktik disesuaikan dengan peminatan yang diambil oleh mahasiswa. 3) Tujuan dan Manfaat Pada bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan dan manfaat yang ingin dicapai. 4) Pengorganisasian Penulisan Bagian ini akan menggambarkan keseluruhan laporan praktik kerja lapangan yang telah dilakukan. b. Bab II Kajian/Telaah Pustaka Pada bab ini, penulis mengemukakan konsep dan atau teori yang menjadi landasan pokok yang dipergunakan dalam menjelaskan kerja praktik yang dilakukannya. c. Bab III Gambaran Objek Badan Usaha (Judul Bisa ditulis dengan nama badan usaha) Bab ini berisi gambaran umum obyek studi, meliputi sejarah singkat, bidang usaha, struktur organisasi, dan data/informasi yang relevan dengan kerja praktik yang dilakukan Selain itu, bab ini juga menguraikan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses kerja praktik tersebut. d. Bab IV Laporan Hasil Kerja Praktik Bab ini memuat hasil kerja praktik dan pembahasan secara terpadu. a. Hasil kerja praktik dapat disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto, atau bentuk lain yang ditempatkan berdekatan dengan pembahasan agar memudahkan pembaca mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil kerja praktik dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang disebutkan nomornya pada alinea pertama tersebut. b. Pembahasan dari hasil kerja praktik merupakan penjelasan teoritik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, atau secara statistis. Hasil kerja praktik juga dapat dibandingkan dengan hasil kerja praktik terdahulu yang relevan. e. Bab V. Ringkasan dan Rekomendasi Ringkasan yang dimaksud di sini memuat hasil kerja praktik beserta ringkasan pembahasannya. Sedangkan rekomendasi berisi harapan penulis terhadap perbaikan yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan kinerja organisasi..

2. Desain

21

Rancangan merupakan kegiatan manusia untuk menuangkan ide atau gagasan dengan segala kreativitasnya untuk diwujudkan menjadi kenyataan. Pembuatan rancangan didasarkan pada dua hal pokok, yaitu pengalaman empiris yang memberi gambaran tentang keadaan dunia nyata yang tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan dan penguasaan pengetahuan teoretis yang mengilhami sebuah rancangan yang diperkirakan akan memberikan manfaat berupa perubahan dan pembaruan terhadap keadaan nyata yang ada. Rancangan dapat mengambil dua bentuk pokok, yaitu merancang sesuatu yang sebelumnya tidak ada, selanjutnya disebut dengan istilah rancangan (desain), dan memperbarui rancangan yang sudah ada agar lebih baik, selanjutnya disebut dengan istilah rancang ulang (redesain). Skripsi berbasis rancangan diawali dengan membuat rerangka rancangan yang mempersoalkan tiga hal penting sebagai langkah awalnya, yaitu topik atau pokok bahasan, konsep-teori yang akan menjadi dasar perancangan, dan obyek yang akan dijadikan target perancangan. Selanjutnya, penulis mengembangkan alur berpikir menyeluruh yang akan dituangkan dalam rerangka rancangan yang akan menjadi dasar penulisan skripsinya. Walaupun skripsi berbasis rancangan belum mencapai tahap implementasi, namun obyektivitasnya sebagai sebuah karya tulis ilmiah tetap harus dipertahankan. Jadi, setelah rancangan selesai, maka rancangan tersebut harus diverifikasi atau diuji. Pengujian bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, sebuah rancangan iklan bisa diuji melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang menjadi target iklan tersebut dan bisa dilengkapi dengan pendapat yang diberikan oleh perancang iklan pada biro iklan tertentu. Sebuah rancangan sistem kompensasi misalnya, dapat diuji dengan cara melakukan presentasi dalam forum rapat yang dihadiri para pejabat yang berwenang (dilampiri notulensi rapat) untuk mendapatkan masukan berupa persetujuan atau koreksi terhadap rancangan yang diusulkan. Apabila ada koreksi, penulis mempertimbangkan secara seksama untuk membuat revisinya. Semua bukti otentik yang diperoleh penulis dalam melakukan verifikasi, seperti daftar hadir peserta rapat dan notulen rapat, harus dilampirkan dalam skripsi. a. Bab I Pendahuluan 1). Latar Belakang Latar belakang skripsi berbasis rancangan berisi alasan perlunya dilakukan rancangan, dalam arti memang ada kebutuhan terhadap sebuah rancangan oleh obyek studi. Pengungkapan kebutuhan tersebut hendaknya didukung oleh fakta yang relevan, bias berupa hasil diskusi dengan pihak berwenang dari obyek studi dan atau berupa data. 2). Identifikasi Masalah Masalah obyek yang dimaksud di sini adalah kebutuhan dari obyek studi terhadap sebuah rancangan. Kebutuhan ini bisa bersifat menyeluruh atau parsial. 3). Ruang Lingkup Masalah

22

Mengingat kebutuhan dari obyek studi terhadap rancangan bisa bersifat menyeluruh atau parsial, maka penulis harus menegaskan batasan-batasan atau ruang lingkup rancangannya. 4). Perumusan Masalah Masalah obyek adalah adanya kebutuhan terhadap sebuah rancangan tertentu, tetapi obyek studi memiliki kendala sumberdaya untuk melakukan pembuatan rancangannya sendiri. Dengan demikian, obyek studi membuka diri untuk menerima tawaran dari pihak lain dalam pembuatan rancangan yang dibutuhkannya. 5). Tujuan dan Manfaat Studi Penulis mengemukakan hasil akhir yang ingin diraih dalam pembuatan rancangan tersebut serta manfaatnya bagi obyek studi secara spesifik dan eksplisit. 6). Pengorganisasian Penulisan Penulisan skripsi berbasis rancangan diorganisasikan secara sistematis dengan membagi tulisan ke dalam beberapa bab (jumlah bab tidak diatur secara khusus, jadi disesuaikan dengan kebutuhan penulis) berikut uraian ringkas setiap babnya, sehingga pembaca bisa mengikuti alur berpikir penulis dengan mudah. b. Bab II Kajian/Telaah Pustaka Pada bab ini, penulis mengemukakan konsep dan atau teori yang menjadi landasan pokok terbentuknya sebuah rancangan berikut prosedur atau langkah-langkahnya secara teoretis. c. Bab III Gambaran Objek Badan Usaha (Judul Bisa ditulis dengan nama badan usaha) Bab ini berisi gambaran umum obyek studi, meliputi sejarah singkat, bidang usaha, struktur organisasi, dan data/informasi yang relevan dengan pembuatan rancangan. Selain itu, bab ini juga menguraikan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pembuatan rancangan. d. Bab IV Hasil Rancangan Bab IV dari skripsi rancangan mengemukakan tentang pelaksanaan pembuatan rancangan sesuai prosedur/langkah-langkah yang telah ditetapkan pada bab III, hasil rancangan awal yang akan dipresentasikan dalam forum rapat yang dihadiri oleh para pejabat yang berwenang, rancangan final (yang sudah direvisi), dan pembahasannya. e. Bab V. Ringkasan dan Rekomendasi Ringkasan yang dimaksud dalam bab ini memuat prosedur dan hasil rancangan final. Sedangkan rekomendasi berisi harapan penulis terhadap implementasi rancangannya di waktu yang akan datang, karena rancangan tersebut mengandung manfaat yang bernilai bagi obyek studi.

23

3. Aplikasi Aplikasi/implementasi adalah penerapan pengetahuan teoretis tertentu di dunia nyata (dunia bisnis) dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik daripada sebelumnya. Dalam praktiknya, aplikasi hampir sama dengan evaluasi, karena data yang digunakan untuk diterapkan pengetahuan teoretis tertentu adalah data masa lalu. Hal ini terpaksa dilakukan, dengan pertimbangan bahwa obyek studi belum tentu bersedia mengaplikasi pengetahuan teoretis tersebut dalam bisnisnya, atau kalaupun bersedia belum tentu diterapkan dalam waktu cepat, sehingga hal ini bisa menghambat waktu penyelesaian studi peneliti. Sama halnya dengan skripsi-skripsi nir-penelitian lainnya, pada skripsi berbasis hasil aplikasi/implementasi juga diawali dengan membuat rerangka aplikasi/implementasi dengan tetap mempersoalkan tiga hal pentingsebagai langkah awalnya, yaitu topik atau pokok bahasan, konsep dan atau teori yang akan dijadikan dasar aplikasi/implementasi, dan obyek studi yang akan dijadikan sasaran aplikasi/implementasi. Selanjutnya, penulis mengembangkan alur berpikir mnyeluruh yang akan dituangkan dalam rerangka aplikasi/implementasi yang akan menjadi dasar penulisan skripsinya. Untuk menjamin obyektivitas skripsi berbasis aplikasi/implementasi, penulis melakukan perbandingan keadaan obyek studi antara sebelum dan sesudah diterapkannya pengetahuan teoretis tertentu. Hasil penerapan pengetahuan teoretis ini tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan penulis, dalam arti hasil yang diperoleh tidak selalu lebih baik daripada keadaan sebelumnya, tetapi penulis tetap harus melaporkannya sebagaimana adanya dengan disertai penjelasan logis terhadap hasil yang diperoleh tersebut. a. Bab I Pendahuluan 1). Latar Belakang Latar belakang skripsi berbasis aplikasi/implementasi berisi alasan perlunya dilakukan aplikasi/implementasi, dalam arti memang ada kebutuhan terhadap aplikasi/implementasi oleh obyek studi. Pengungkapan kebutuhan tersebut hendaknya didukung oleh fakta yang relevan, bias berupa hasil diskusi dengan pihak berwenang dari obyek studi dan atau berupa data 2). Identifikasi Masalah Masalah obyek yang dimaksud di sini adalah adanya kesenjangan antara keadaan senyatanya dengan keadaan yang diharapkan oleh obyek studi, sehingga perlu diterapkan pengetahuan teoretis tertentu yang diharapkan bisa memberikan solusinya. Masalah yang dihadapi oleh obyek studi bias bersifat menyeluruh atau parsial. 3). Ruang Lingkup Masalah Mengingat masalah yang dihadapi oleh obyek studi bisa bersifat menyeluruh atau parsial, maka penulis harus menegaskan batasan-batasan atau ruang lingkup aplikasi/implementasinya.

24

4). Perumusan Masalah Masalah obyek studi adalah kesenjangan antara antara keadaan yang senyatanya dengan keadaan yang seharusnya, sehingga ada kebutuhan terhadap aplikasi/ implementasi pengetahuan teoretis tertentu. Masalah hendaknya dirumuskan secara eksplisit. 5). Tujuan dan Manfaat Studi Di sini, penulis mengemukakan hasil akhir yang ingin diraih dari melakukan penerapan pengetahuan tertentu serta manfaatnya bagi obyek studi. 6). Pengorganisasian Penulisan Penulisan skripsi berbasis aplikasi/implementasi diorganisasikan secara sistematis dengan membagi tulisan ke dalam beberapa bab berikut uraian ringkas setiap babnya, sehingga pembaca bias mengikuti alur berpikir penulis dengan mudah. b. Bab II Kajian/Telaah Pustaka Pada bab ini, penulis mengemukakan konsep dan atau teori yang menjadi landasan pokok aplikasi/implementasi yang akan dilakukan. Aplikasi/implementasi seringkali berupa metode/teknik/cara, sehingga pembahasan bagian ini harus dilakukan secara tuntas berikut asumsi/persyaratan yang harus dipenuhi serta kelebihan dan kekurangannya, sehingga pada saat dilakukan penerapannya nanti tidak ada lagi masalah yang menghambat pelaksanannya. c. Bab III Gambaran Objek Badan Usaha (Judul Bisa ditulis dengan nama badan usaha) Bab ini berisi gambaran umum obyek studi, meliputi sejarah singkat, bidang usaha, struktur organisasi, dan data/informasi yang relevan dengan aplikasi/implementasi yang akan dilakukan. Selain itu, bab ini juga menguraikan metode/teknik atau cara yang akan diaplikasikan/diimplementasikan secara operasional. d. Bab IV Hasil Implementasi Pada bab IV ini, penulis mengemukakan data yang akan digunakan, hasil yang senyatanya, hasil aplikasi/implementasi pengetahuan tertentu, komparasi antara hasil yang senyatanya dengan hasil aplikasi/implementasi, dan pembahasan atas hasil yang ditemukan. e. Bab V. Ringkasan dan Rekomendasi Ringkasan yang dimaksud di sini memuat hasil aplikasi/implementasi dan komparasinya dengan hasil yang senyatanya beserta ringkasan pembahasannya. Sedangkan rekomendasi berisi harapan penulis terhadap

25

aplikasi/implementasi pengetahuan teoretis tersebut di waktu yang akan datang dengan mengungkapkan kelebihan-kelebihannya bagi obyek studi. D. Bagian Akhir Karya Ilmiah Bagian akhir dari suatu karya ilmiah terdiri dari referensi dan lampiran 1. Referensi Referensi disajikan pada halaman baru, dengan judul referensi diketik dengan huruf kapital tebal. Standar penulisan referensi disajikan dengan urutan: 1. Nama pengarang diakhiri dengan tanda koma, 2. Tahun publikasi diakhiri dengan tanda koma, 3. Judul artikel atau judul buku yang diakhiri dengan tanda koma, dan 4. Penerbit diakhiri dengan tanda titik. Daftar pustaka disusun berdasarkan urut abjad. Format penulisan daftar pustaka bila lebih dari 1 baris, maka barus kedua dan selanjutnya harus masuk kedalam sejauh 5 ketukan dan berspasi 1. Jarak spasi antar pustaka adalah 2 spasi. Pencantuman huruf italics pada pustaka disesuaikan dengan sumbernya sebagaimana yang tercantum dibawah ini. Aturan tentang penulisan nama keluarga diatur sebagai berikut: a. Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang ditulis atau nama yang biasa dikenal dalam publikasi ilmiah. Contoh: Ivonne Murhadi ditulis Murhadi, I.; atau Putu A. Mahadwartha ditulis Mahadwartha, P.A. b. Nama orang Barat, ditulis dari nama keluarga yang terletak dibelakang. Contoh : Philip Kotler maka ditulis Kotler, P. c. Nama orang Tionghoa bila terdiri dari 3 nama terpisah, maka nama pertama adalah menunjukkan nama keluarga. Contoh : Tjoa Siu Mee maka ditulis Tjoa, S.M. d. Jika nama orang Tionghoa terdiri dari 3 nama dengan 2 nama memakai garis penghubung, maka kedua nama yang dihubungkan adalah nama diri, bukan nama keluarga. Contoh : Hwa-wee Lee maka ditulis Lee, H. e. Apabila ragu-ragu nama penulis boleh ditulis lengkap. Pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka seharusnya merupakan sumber penulisan yang diacu oleh penulis yang ditunjukkan sitasi yang dicantumkan dalam teks. Variasi dalam penulisan karena ada perbedaan dalam sumber pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, artikel jurnal ilmiah, kumpulan beberapa tulisan (prosiding), skripsi/tesis/disertasi, pustaka berupa working paper, pustaka berupa buletin dimana nama penulis adalah instansi, pustaka berupa surat kabar dan pustaka yang diambil dari internet selain jurnal.

26

a. Referensi Berupa Buku Teks Contoh: Brealey, R.A., dan S.C. Myers, 2003, Principles of Corporate Finance, 7th edition, Mc Graw Hill. b. Referensi Berupa Artikel Jurnal Ilmiah Contoh: Dong, M., C. Robinson dan C. Veld, 2005, Why Individual Investors want Dividends, Journal of Corporate Finance, Vol. 12: 121-158. Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., dan J.E. Raymond, 1999, Agency Problems and The Simultaneity Decision Making The Role of Institusional Ownership, International Review Of Financial Analysis, Vol 8: 2. c. Referensi Berupa Prosiding Contoh: Murhadi, W.R., 2007, Analisis Faktor-faktor Stress di Tempat Kerja Pada Organisasi Jasa, Proc. The First National Conference: Toward a new Indonesia Business Architecture, UWM, p. 12-22. d. Referensi Berupa Skripsi/Thesis/Disertasi Contoh: Murhadi, W.R., 2007, Studi Kebijakan Deviden: Anteseden dan Dampaknya terhadap Harga Saham, Disertasi, Universitas Brawijaya e. Referensi Berupa Working Paper Contoh: Skinner, D.J., 2006, The Evolving Relation between Earning, Dividend and Stock Repurchase, Working Paper, University of Chicago Graduate School of Business. f. Referensi Berupa Buletin dengan Penulis Instansi Contoh: Biro Pusat Statitisk, 2006, Indonesia Dalam Angka, BPS, p.20-25 UNEP, 2003, United National Environment Program: Environmental Data Report: 2002-2003, Blackwell Publisher Oxford. g. Referensi Berupa Surat Kabar Contoh: Prasetyo, A.A., 2008, Satu Bedug Banyak Penabuh, Harian Kontan, 23 Fenruari 2008, p.1 (Catatan: nama penulis di koran jelas)

27

Prs, 2008, Satu Bedug Banyak Penabuh, Harian Kontan, 23 Fenruari 2008, p.1 (Catatan: nama penulis di koran berupa inisial) h. Referensi yang diambil dari Internet selain Jurnal Contoh: www.ncsu.edu/wrri/reports/report187.html diunduh pada tanggal 28 May 2007 2. Daftar Lampiran Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama Skripsi. Judul Lampiran harus diberi nomor urut berupa angka Arab.

28

Anda mungkin juga menyukai