Anda di halaman 1dari 4

127

Bab VIII Provinsi Bengkulu Wilayah Provinsi Bengkulu meliputi satu pemerintahan provinsi, satu pemerintahan kota, dan delapan pemerintahan kabupaten. Selain itu, di wilayah Provinsi Bengkulu terdapat lima BUMD, yaitu BPD Provinsi Bengkulu dan empat PDAM. Dalam Semester I TA 2007, BPK melakukan pemeriksaan keuangan atas lima LKPD TA 2006 dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu atas pertanggungjawaban penggunaan bantuan keuangan partai politik TA 2006 pada empat entitas pemerintah daerah. Hasil Pemeriksaan APBD 1. Pemeriksaan Keuangan Pemeriksaan LKPD TA 2006 meliputi lima entitas, dengan memuat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas empat entitas dan satu entitas Disclaimer, dengan jumlah realisasi anggaran pendapatan sebesar Rp1,77 triliun, belanja sebesar Rp1,47 triliun, penerimaan pembiayaan sebesar Rp116,70 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp64,10 miliar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat rincian dan opini masing-masing entitas sebagai dimuat dalam tabel berikut.
(dalam juta rupiah) Realisasi Anggaran No Nama Entitas Yang Diperiksa Pendapatan 556.308,03 289.458,10 220.691,43 332.379,06 373.266,80 1.772.193,42 Belanja 504.874,26 257.766,89 174.636,58 203.884,71 331.332,53 1.472.584,97 Pembiayaan Penerimaan 75.951,03 11.467,91 8.318,55 5.177,93 15.792,55 116.707,97 Pengeluaran 50.300,71 4.670,00 3.030,00 2.400,00 3.703,00 64.103,71 WDP WDP Disclaimer WDP WDP Opini

1 2 3 4 5

Provinsi Bengkulu Kabupaten Bengkulu Selatan Kabupaten Kepahiang Kabupaten Rejang Lebong Kabupaten Bengkulu Utara Jumlah

Pada umumnya Sistem Pengendalian Intern (SPI) masih lemah dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan belum sepenuhnya dipatuhi, antara lain terungkap dalam temuan pemeriksaan yang berikut.

128

Provinsi Bengkulu 1.1 Pengelolaan Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan serta Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam menyimpang dari ketentuan sehingga mengakibatkan prosedur penerimaan dan pengeluaran dana tersebut tidak sah sebesar Rp20,60 miliar dan tidak dapat dimanfaatkan segera oleh Pemda. 1.2 Realisasi Kegiatan Penyusunan APBD dan Perubahan APBD merugikan keuangan daerah sebesar Rp150,86 juta. 1.3 Realisasi Belanja Bantuan Lainnya diberikan kepada pimpinan dan anggota DPRD memboroskan keuangan daerah sebesar Rp5,82 miliar dan merugikan keuangan daerah sebesar Rp970,00 juta. 1.4 Realisasi biaya sewa rumah jabatan/rumah dinas anggota DPRD merugikan keuangan daerah sebesar Rp622,88 juta. 1.5 Realisasi upah pungut PKB dan BBN-KB merugikan keuangan daerah sebesar Rp299,97 juta. 1.6 Angsuran penjualan kendaraan dan rumah dinas serta tuntutan ganti rugi belum diselesaikan sebesar Rp517,43 juta. 1.7 Penambahan Penyertaan Modal pada PT. Bengkulu Mandiri sebesar Rp25,50 miliar tidak memperhatikan aspek standar kebutuhan dan optimalisasi pemanfaatan dana sehingga mengakibatkan kurang optimalnya pemanfaatan dana dari penyertaan modal sebesar Rp13,50 miliar dan inefisiensi atas penyertaan modal sebesar Rp12,00 miliar yang belum jelas peruntukannya. Kabupaten Bengkulu Selatan 1.8 Realisasi biaya bantuan koordinasi kepala daerah pada pos bantuan sebesar Rp848,50 juta berpotensi merugikan keuangan daerah. Kabupaten Kepahiang 1.9 Pengeluaran belanja yang belum diverifikasi namun telah tercantum sebagai pengeluaran definitif pada LRA sebesar Rp17,64 miliar, terdiri dari pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan sebesar Rp10,19 miliar, SPJ yang terlambat dan belum disahkan sebesar Rp6,61 miliar dan SPJ yang sudah disampaikan namun belum disahkan sebesar Rp841,49 juta.

129

Kabupaten Rejang Lebong 1.10 Pinjaman dari PT BPD Bengkulu tidak tercatat dalam APBD sebesar Rp2,28 miliar. 1.11 Perbedaan pengakuan penyertaan modal oleh Pemerintah Daerah kepada PDAM sebesar Rp4,17 miliar mengakibatkan status penyertaan modal tersebut tidak jelas. 1.12 Terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp105,37 juta atas Pelaksanaan pembangunan drainase dan trotoar pada bundaranlampu merah. 1.13 Terjadi kerugian keuangan daerah sebesar Rp 1,43 miliar terdiri atas: 1) pelaksanaan pembangunan gedung arsip daerah yang tidak sesuai dengan kontrak sebesar Rp138,96 juta; 2) kontrak pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan periodik dengan PT Pandan Agung tidak diselesaikan pemborong sebesar Rp801,42 juta; 3) pemutusan kontrak atas pekerjaan pembangunan perkolaman Balai Benih Induk (BBI) sebesar Rp141,25 juta; dan 4) tunjangan perumahan pimpinan dan anggota DPRD sebesar Rp352,80 juta. Kabupaten Bengkulu Utara 1.14 Biaya Studi Komporasi/Studi Banding Pimpinan dan Anggota DPRD melebihi standar biaya sehingga merugikan daerah sebesar Rp112,19 juta. 1.15 Belanja perjalanan dinas kepala daerah / wakil kepala daerah serta pimpinan dan anggota DPRD melebihi standar biaya sehingga merugikan keuangan daerah sebesar Rp471,49 juta. 2. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu Pemeriksaan dengan tujuan tertentu atas pertanggungjawaban bantuan keuangan kepada Partai Politik meliputi empat entitas, dengan jumlah realisasi anggaran sebesar Rp2,94 miliar, cakupan pemeriksaan sebesar Rp2,94 miliar dan nilai temuan pemeriksaan sebesar Rp1,58 miliar. Temuan pemeriksaan yang perlu mendapat perhatian, yaitu bahwa pengelolaan penggunaan bantuan keuangan kegiatan Partai Politik tidak sesuai ketentuan dan tidak didukung bukti pertanggungjawaban yaitu pada Provinsi Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kepahiang dan Rejang Lebong sebesar Rp863,77 juta.

130

3. Pemeriksaan BUMD Hasil pemeriksaan BUMD TA 2006 meliputi satu entitas, yaitu berupa General Audit atas PT Bank Bengkulu yang memuat opiniWajar Tanpa Pengecualian (WTP), dengan jumlah realisasi pendapatan bunga sebesar Rp143,20 miliar, beban bunga sebesar Rp34,00 miliar, pendapatan operasional lainnya sebesar Rp3,06 miliar, beban operasional lainnya sebesar Rp71,58 miliar sehingga terdapat laba operasional sebesar Rp40,67 miliar. Selain itu, terdapat pendapatan bersih non operasional sebesar Rp560.23 juta dan beban pajak sebesar Rp15,05 miliar sehingga laba bersih PT Bank Bengkulu untuk Tahun 2006 sebesar Rp26,01 miliar. Beberapa temuan pemeriksaan yang perlu mendapat perhatian adalah yang berikut ini. 3.1 Terdapat titipan SPMU pemerintah kabupaten belum dikenakan PPN dan PPh sekurangnya sebesar Rp2,21 miliar sehingga negara tidak dapat segera menerima dan memanfaatkan pendapatan. 3.2 PT Bank Bengkulu melakukan pemungutan pajak jasa giro dan pajak bunga tabungan atas beberapa rekening pemerintah daerah Bengkulu sebesar Rp1,67 miliar sehingga Pemda kehilangan kesempatan memanfaatkan penghasilan dari jasa giro dan bunga tabungan. 3.3 Pada akhir tahun 2006 diketahui terdapat transaksi keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola transaksi nasabah atas tabungan Simpeda sebesar Rp5,22 miliar yang tidak dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). 3.4 Terdapat pemberian honorarium kepada Dewan Pembina yang tidak ada dalam stuktur organisasi PT Bank Bengkulu sehingga mengurangi keuntungan sebesar Rp1,77 miliar. 3.5 Direktur Pemasaran dan Komisaris Independen yang belum lulus fit and proper test telah menerima penghasilan yang seharusnya belum berhak mereka terima sehingga membebani keuangan bank sebesar Rp386,10 juta.

Anda mungkin juga menyukai